Anda di halaman 1dari 7

Nama : I Gusti Ayu Arie Surya Dewi

NIM : 21120706061
Prodi : Alih Jenjang Kesmas
Pertemuan : Peranan Sik Dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa Di Puskesmas

PERANAN SIK DALAM PELAYANAN KESEHATAN JIWA DI PUSKESMAS

A. Integrasi Pelayanan Kesehatan Jiwa Di Puskesmas


Alasannya adalah agar pelayanan kesehatan jiwa lebih merata, bisa menjangkau
masyarakat yang jauh dan bukan hanya yang bertempat tinggal di kota besar saja.
Tujuan adalah agar pelayanan kesehatan jiwa memadai yang dapat menjangkau
seluruh masyarakat.
B. Pelayanan Kes Jiwa Blm Terlaksana Dg Baik, Disebabkan Oleh
 Tenaga terbatas
 Tidak terdeteksi/tidak teratasi dg baik
 Pemahaman kurang dan stigma tinggi
 Sulit menjangkau fasilitas kes jiwa
 Belum dianggap program prioritas
C. Manfaat Integrasi Pelayanan Kesehatan Jiwa Ke Puskesmas
 Mengatasi kekurangan nakes jiwa
 Pengenalan dini gangguan jiwa
 Pengurangan stigma
 Mudah diakses, biaya rendah
 Keterlibatan masyarakat
 Tanggung jawab daerah masingmasing daerah
D. Rendahnya Cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa, Karena :
 Belum semua puskesmas dilatih
 Tingginya mobilitas dokter/perawat yang sudah dilatih
 Penegakan diagnosis berdasarkan keluhan utama
E. Dasar Hukum Pelayanan Kes Jiwa Di Puskesmas
 UU NO. 32 Tentang Pemerintah Daerah
 UU No. 5 Tahun 1997 Ttg Psikotropika
 UU No 22 Tahun 1997 Tentang Narkotika
 PP No 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah Dan Kewenangan
Kabupaten/Kota Sebagai Daerah Otonom, Terjadi Perubahan Sistem
Pemerintahan
 Kepmenkes 1457/Menkes/Sk/X/2003 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Kesehatan Di Kabupaten/Kota
 Kepmenkes Ri No 128/Menkes/Sk/Ii/2004 Ttg Kebijakan Dasar Puskesmas.
 Indek Pendataan Keluarga Sehat (Iks) Th 2017
F. Pengertian Gangguan Jiwa
 Suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada
fungsi jiwa yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan
dalam melaksanakan peran social. Jenis-jenis gangguan jiwa al : gangguan mental
dan perilaku akibat penggunaan napza, alkohol dan rokok, depresi, ansietas,
gangguan psikosomatik, gangguan efektif, gangguan mental morganik,
skizofrenia, gangguan jiwa anak dan remaja serta retardasi mental.
 Pengertian Kesehatan Jiwa (UU No. 23 Tahun 1992 Psasal24, 25, 26 Dan 27)
Suatu kondisi mental sejahtera yg memungkinkan hidup harmonis dan produktif
sebagai bagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang dengan memperhatikan
semua segi kehidupan manusia.
Orang yang sehat jiwanya mempunyai ciri : Menyadari sepenuhnya kemampuan
diri Mampu menghadapi stress Mampu bekerja produktif Dapat berperan serta dl
lingkungan hidup Menerima diri apa adanya Merasa nyaman Bersama orang lain.
 Pengertian Psikiatri (Ilmu Kedokteran Jiwa)
Adalah cabang spesialistik dari ilmu kedokteran yang mempelajari perilaku
manusia baik dalam keadaan sehat maupun sakit serta meneliti genesis,
diagnosis, terapi, rehabilitasi dan prevensi gangguan jiwa serta promosi
kesehatan jiwa
G. Masalah Kesehatan Jiwa
 Masalah perkemban gan manusia yang harmonis dan peningkata n kualitas
hidup
 Masalah psikososi
 Gangguan jiwa
 Gangguan mental dan perilaku
H. Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa Di Puskesmas
1. Persiapan
 Atur jadwal
 Atur arus pasien
 Atur ruangan
 Bekerja dg team
 Tingkatkan kenyamanan suasana
 Petugas ramah
 Pasien jangan terlalu lama menunggu
2. Prosedur
 Gunakan Kartu Status
 Anamnesis
 Pasien dipersilahkan duduk
 Tanyakan pasien
 Dokter memeriksa kembali hasil anamnesis
 Tetapkan diagnostik
 Tindak lanjut
3. Anamnesis
 Keluhan fisik (F1)
 Keluhan fisik (F2): disertai keluhan mental emosional
 Keluhan Psikomatik (PS)
 Keluhan Mental Emosional (ME)

4. Pemeriksaan metode 2 menit


 Beri Tanda di Kartu Berobat sesuai keluhan : F1/F2/PS/ME
 Tanyakan : Kesadaran; Daya Ingat; Kemmpuan memanaj perhatian;
Kejang
 Tanyakan : Keluhan psikomatik Tanyakan : Keluhan mental emosional
 Buat Diagnosis
5. Penggolongan diagnosis
Merujuk ke Internasional Classifiction Of Disease ke 10 (ICD 10)
 F00: Gangguan Mental Organik -Dimensia – Delirium
 F 10 : Gangguan Penggunaan Napza : - Gangg. pengg Alkohol - Gangg.
Pengg Zat Aditif -Gangg Pengg Tembakau
 F 20 : Skizofrenia dan Gangguan Psikotik Kronik F 23 : Gangguan
Psikotik Akut
 F 31 : Gangguan Bipolar F 32 : Gangguan Depresi
 F 40 : Gangguan Neurotik; Gangguan Fobik
 F 52 : - Gangguan mental seksual F 70 : Retardasi Mental F 80 – 90 :
Gangguan Kesehatan Jiwa anak dan remaja
6. Gangguan mental organic
 Dimensia (f00)
Keluhan : gagal daya ingat, kebersihan buruk.
Penanganan : 1. Info ke pasien/keluaganya 2. Hindari px tempat/situasi
asing 3. Perlu perawatan rs 4. Penggunaan obat sedatif atau hipnotik.
 Delirium (f05)
Keluhan : pasien bingung, bicara kacau, tidak kooperatif atau ketakutan.
Penanganan : 1. Info ke keluaganya 2. Jaga pasien, hindari benda
berbahaya 3. Kontak dg orang yg dikenal untuk mengurangi
kebingungan. 4. Obati penyakit fisik, bila perlu dirawat di rs 5.
Penggunaan obat sedatif atau hipotikpenggunaan obat sedatif atau
hipnotik.
 Gangguan penyalahgunaan napza (f10)
Keluhan : px murung, gugup, insomnia, konsentrasi menurun.
Penanganan : 1. Info ke keluaganya terkait kebiasaan minum alkohol dan
sejenisnya. 2. Perlu pengawasan secara medis.
 Skizofrenia & Gangguan Psikotik Kronik (F20)
Keluhan : pasien sulit berfikir dan konsentrasi mendengar suara tidak ada
sumbernya keyakinan yang aneh, penampilan kotor dan perilaku aneh.
Penanganan : 1. Info ke keluaganya terkait perilaku aneh 2. Dorong px
untuk maksimal dalam kegiatan sehari2 3. Istirahat dan hindari stress 4.
Rujuk ke rs
 Gangguan psikotik akut (f23)
Keluhan : pasien mendengar suara; takut sama orang asing; kebingungan;
was-was.
Penanganan : 1. Info ke keluaganya terkait perilaku aneh 2. Upayakan
keamanan pasien 3. Kurangi stres dan simulasi 4. Rawat inap untuk
mendapatkan pengawasan dan keamanan 5. Dorong px untuk bergetiatan
sehari2 setelah gejala membaik.
 Gangguan bipolar (f31)
Keluhan : pasien depresi, bicara cepat, sulit tidur, perhatian mudah
beralih, percaya diri berlebihan.
Penanganan : 1. Info ke keluaganya terkait perilaku aneh 2. Lakukan
pengobatan yang sesuai 3. Lakukan pengawasan ketat untuk menghindari
bunuh diri.
 Gangguan depresi (f32)
Keluhan : px lelah; ditemukan gejala depresi; habis menderita penyakit
kronis.
Penanganan : 1. Info ke keluaganya terkait pxdepresi 2. Lakukan
pengawasan untuk menghindari bunuh diri 3. Dorong pasien untuk
melawan pesimis 4. Perawatan rs 5. Lakukan pengawasan ketat untuk
menghindari bunuh diri. 6. Berikan anti depresi sampai mencapai dosis
efektif sesuai hasil pemeriksaan dokter.
I. Life Skill Untuk Mencegah Gangguan Kesehatan Jiwa
1. Peningkatan harga diri
Merasa trampil 2. Merasa dihargai, dicintai, diterima, didengar dan didukung ol.
3. Bertanggung jawab
2. Pengelolaan emosi
Emosi yang menyenangkan 2. Bahagia, senang, bersukacita cerah
3. Pengelo laan stress
Mengubah keyakinan yang tidak rasional 2. Berfikir rasional 3. Stres dapat
menjadikan sesuatu yg mengagumkan
4. Mampu menghadapi tekanan
Mampu mengambil keputusan yang tepat 2. Berani mengatakan tidak thd sesuatu
yang bertentangan dg nilai dan etika
5. Resolusi konflik
Kesukaan thd keberadaan ol 2. Kesadaran terhadap perbedaan 3. Ketrampilan mjd
pendengar 4. Kesadaran akan pikiran dan perasaan serta kemampuan
mengekspresikannya
J. Kesimpulan
 Pengertain gangguan jiwa : suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan
adanya gangguan pada fungsi jiwa yang menimbulkan penderitaan pada individu
dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosial
 Jenis-jenis gangguan jiwa al : gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan
napza, alkohol dan rokok, depresi, ansietas, gangguan psikosomatik, gangguan
efektif, gangguan mental organik, skizofrenia, gangguan jiwa anak dan remaja
serta retardasi mental.
 Life skill untuk mencegah gangguan kesehatan jiwa : (1) peningkatan harga diri;
(2) pengelola emosi; (3) pengelolaan stres; (4) mampu menghadapi tekanan; (5)
resolusi konflik

Anda mungkin juga menyukai