Anda di halaman 1dari 4

FILOSOFI BATIK

TUGAS TEKNOLOGI PENCAPAN


Nama Anggota :
 Devi Apriani Putri (21420033)
 Dita Kurnia (21420026)
 Nenden Dewi Srirahayu (21420028)
 Jihan Nabilah (21420010)

No Nama Motif Penjelasan Gambar

Simbol kekuatan, ketangguhan, dan


1 Parang perlindungan. Gaya ini dianggap
mampu mengusir energi negatif.

Melambangkan kehidupan yang


harmonis, kesempurnaan, dan
2 Kawung
kelanggengan. Motif ini sering
digunakan dalam upacara pernikahan.

Mewakili keindahan, kesejukan, dan


kelimpahan. Motif bunga ini digunakan
Lung-lungan
3 untuk menciptakan suasana yang
tenang dan damai.

Simbol kesatuan dan keseimbangan


dalam hidup. Pola geometrisnya
4 Ceplok
mencerminkan harmoni alam semesta.

Melambangkan cinta kasih,


kebersamaan, dan kesetiaan. Motif ini
Truntum sering digunakan pada busana
5
pernikahan.

Menggambarkan keindahan langit biru


dan ketenangan. Motif ini sering
Mega digunakan sebagai simbol
6
Mendung keberuntungan.
Melambangkan keberhasilan,
kejayaan, dan kebesaran. Cocok
digunakan pada acara penting atau
perayaan.
7 Sidomukti

Menggambarkan keindahan alam dan


keseimbangan hidup antara manusia
dan alam.
8 Lereng Ilat Api

Simbol kesucian dan perlindungan.


Motif ini sering digunakan dalam
upacara adat dan keagamaan.
9 Tumpal

motif batik ini memang didominasi oleh


gambar tumbuhan yang bersulur
disertai bunga dan burung. Gambar
bunga pada motif ini merupakan
perlambangan dari kebahagiaan,
10 Buketan
kecantikan, kemurnian, dan keceriaan.
Sedangkan gambar burung bisa
dimaknai sebagai simbol keanggunan
dan wibawa seorang wanita.

Batik ini adalah berupa gambar udang


dan ikan. Gambar udang dan ikan
dalam batik ini menyimbolkan sumber
daya alam bawah laut Bali yang kaya
dan banyak dijadikan sumber mata
11 Ulamsari Mas pencaharian oleh masyarakatnya.
Sehingga, gambar udang dan ikan
pada motif ulamsari mas ini dapat juga
diartikan sebagai simbol kesejahteraan
masyarakat Bali.
Batik yang bermuatan gambar
tumbuhan atau gunung ini berasal dari
dua kata Bahasa Jawa, yaitu “sido”
yang berarti jadi, terus menerus, atau
12 Sidoasih berkelanjutan dan “asih” yang berarti
kasih sayang. Sehingga, sidoasih
dapat diartikan sebagai perlambang
kehidupan manusia yang penuh kasih
sayang.
Sekar jagad diambil dari kata “kar”
yang dalam Bahasa Belanda berarti
peta dan “jagad” dalam Bahasa Jawa
yang berarti dunia, sehingga bermakna
peta dunia. Motif ini menggambarkan
13 Sekar Jagad indahnya keragaman, baik di Indonesia
maupun dunia. Selain itu, motif sekar
jagad juga memiliki makna keindahan
atau kecantikan yang membuat orang
yang memandangnya jadi terpesona.

Motif ini memiliki bentuk menyerupai


bentuk daun talas dengan warna yang
cerah. Selain itu, garis-garis yang
digunakan dalam motif batik simbut
cenderung berukuran tebal dan besar.
14 Simbut
Filosofi batik simbut yang sederhana
dan bentuk daun talas
menggambarkan kedekatan kehidupan
suku Baduy dengan alam sekitar.

Motif batik sidoluhur juga berasal dari


Solo namun dengan gaya yang
berbeda dengan motif batik sidomukti.
Motif batik ini berbentuk kotak permata
yang simetris dengan pilihan warna
15 Sidoluhur
baik gelap maupun cerah. Filosofi motif
batik sidoluhur seperti namanya adalah
pesan serta doa untuk pemakaianya
agar bisa bersikap luhur.

16 Tujuh Rupa Motif batik tujuh rupa berasal dari


Pekalongan yang juga terkenal
sebagai kota yang memiliki banyak
pengrajin batik. Disebut batik tujuh
rupa karena tiap lembar kain batik
akan menggambarkan tujuh macam
motif yang berasal dari alam seperti
buah, tumbuhan, atau hewan. Motif ini
bukanlah motif asli namun hasil
percampuran budaya lokal dengan
pendatang di Pantai Utara Jawa.

1. Sogan
Motif batik sogan merupakan versi motif klasik dari motif batik tujuh rupa. Sama-sama
berasal dari Pekalongan, motif batik sogan asalnya memang menggunakan pewarna
alami sehingga diberi nama sogan. Motif batik sogan memiliki ciri khas menggunakan
beragam warna dalam satu kain sehingga membuat corak bunga terlihat semakin hidup.
2. Lasem
Ada juga batik dengan akulturasi budaya yang berasal dari Kota Rembang yang dikenal
dengan motif batik Lasem. Memadukan budaya lokal dengan Tionghoa, motif batik
Lasem menggunakan motif burung dan naga. Selain corak, motif batik Lasem juga
menggunakan dominasi warna merah, simbol masyarakat Tionghoa.
3. Singa Barong
Batik Singa Barong dari Cirebon memiliki makna berdasarkan nama dan sejarahnya,
singa barong merupakan sejenis binatang mitologis atau ajaib. Karena dalam budaya
Jawa maupun Bali kata “barong” memiliki arti ajaib. Filosofi dari batik Singa Barong
Cirebon sebagai wujud simbol-simbol yang bersifat spirititual. Sebagian besar tokoh di
Keraton Kasepuhan lebih memaknai garuda yang bersayap seperti burak atau bauraq
sebagai lambang agama Islam, sedangkan gajah sebagai lambang agama Hindu, dan
naga sebagai lambang agama Budha (atau budaya Cina), dan yang terakhir adalah
singa sebagai lambang agama Protestan (atau budaya Eropa Barat).
4. Gentongan
Batik tulis Madura memiliki karakter kuat, dicirikan secara bebas tanpa menggunakan
pola dengan warna yang berani, merah, kuning, hijau muda. Ada setidaknya seribu motif
batik Madura, satu di antaranya yang sangat populer adalah motif gentongan. Motif
gentongan menampilkan bentuk abstrak sederhana, tanaman atau kombinasi keduanya
dengan warna terang, yaitu merah, hijau, kuning, atau ungu. Nama gentongan
diadaptasi dari gentong, yakni gerabah yang dipakai sebagai wadah untuk mencelup
kain batik pada cairan warna.

Anda mungkin juga menyukai