Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“KOMUNIKASI”

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika dan Kepribadian

Dosen Pengampu : Dr. Kana Safrina Rouzi, M.Si

Disusun Oleh:

1. Nur Auliyana 211200316


2. Nila susilowati 211200282
3. Vivi Rusdiana 221200361
4. Wulandari 221200347
5.Kurniawan dwi s 221200378
6. Diva Balgis K 221200372

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ALMA ATA

YOGYAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah
yang berjudul “KOMUNIKASI “ dapat terselesaikan dengan baik. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika dan Kepribadian.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Kana Safrina Rouzi, M.Si. Selaku
dosen mata kuliah Etika dan Kepribadian, tidak lupa juga penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
menerima kritik dan saran dari berbagai pihak agar makalah ini bisa diterima dan kami juga
berharap adannya makalah ini dapat memberikan manfaat dan dapat dipergunakan dengan
sebaik-baiknya.

Yogyakarta, 26 Desember 2023

Kelompok 9
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan aktivitas utama manusia yang paling mendasar.
Melalui komunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain dalam
kehidupan sehari-hari di rumah, di tempat kerja, dalam masyarakat, di sekolah atau di
mana saja mereka berada. Tidak ada satu pun manusia yang tidak terlibat dalam
komunikasi. Dalam kehidupan manusia, komunikasi sangat penting, baik secara
individu, kelompok, maupun dalam organisasi. Komunikasi terjadi dalam berbagai
cara, dari yang sederhana hingga yang rumit, dan teknologi telah mengubah cara
orang berkomunikasi secara dramatis.
Komunikasi tidak hanya sebatas kata-kata tetapi juga bentuk interaksi,
senyuman, anggukan yang meneguhkan hati, postur tubuh, ekspresi ketertarikan,
sikap dan emosi sejenisnya. Menerima pemahaman yang sama adalah kunci
komunikasi. Tidak menerima sesuatu dengan pemahaman yang sama, yang terjadi
adalah “dialog antar manusia”(Simon and Alouini, 2004).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud komunikasi ?
2. Apa saja jenis-jenis komunikasi ?
3. Apa saja model komunikasi ?
4. Hambatan apa saja yang ada dalam komunikasi?
5. Apa Pengaruh teknologi terhadap cara berkomunikas ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi ?
2. Untuk mengetahui jenis-jenis komunikasi ?
3. Untuk mengetahui model komunikasi ?
4. Untuk mengetahui Hambatan yang ada dalam komunikasi?
5. Untuk mengetahui Pengaruh teknologi terhadap cara berkomunikas ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan peranan terpenting dalam kehidupan manusia dalam
interaksi sehari-hari. Dalam komunikasi, umpan balik adalah apa yang diharapkan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam komunikasi. Komunikasi berasal dari
bahasa Latin cum yang merupakan kata depan yang berarti dengan, dengan, dan unus
yang merupakan kata bilangan yang berarti satu. Dari kedua kata tersebut
terbentuklah nama cummunio, yang dalam bahasa Inggris menjadi cummunion yang
berarti kesatuan, kesatuan, persekutuan, gabungan, perkumpulan, hubungan.
Dalam bahasa Inggris, istilah "komunikasi", yang berasal dari bahasa Latin
"communicatus", yang berarti "berbagi" atau "milik bersama", mengacu pada proses
berbagi di antara orang-orang yang melakukan aktivitas komunikasi tersebut.
Komunikasi, menurut Lexicographer, adalah usaha untuk berkolaborasi untuk
mencapai keharmonisan. Dalam situasi di mana dua orang berbicara, tujuan yang
diinginkan keduanya adalah pemahaman yang sama tentang pesan yang
dikomunikasikan.
Hovland, Janis dan Kelley seperti yang di kemukakan oleh Forsdale (1981)
dalam (Sa’atuzzamani, 1996) adalah ahli Sosiologi Amerika, mengatakan bahwa,
“communication is the process by which an individual transmits stimuly (usually
verbal) to modify the behavior of other individuals”. Dengan kata kata lain
komunikasi asalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk
verbal untuk merubah tingkah laku orang lain. Pada definisi ini, mereka menganggap
komunikasi sebagai suatu proses, bukan sebagai suatu hal. Menurut Effendy (1992:5)
dalam (Sa’atuzzamani, 1996) komunikasi adalah: "proses penyampaian suatu pesan
oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap,
pendapat atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui
media".

B. Jenis-jenis Komunikasi
Komunikasi bergantung pada apa yang disampaikan. Setiap orang umumnya dapat
berkomunikasi satu sama lain, bukan hanya individu tetapi juga makhluk sosial yang
selalu membutuhkan komunikasi satu sama lain. Namun, tidak semua orang terampil
berkomunikasi, jadi dibutuhkan beberapa cara untuk menyampaikan informasi.
Berdasarkan cara menyampaikan informasi dapat dibedakan menjadi
komunikasi verbal dan non verbal, sementara komunikasi berdasarkan
perilaku dapat dibedakan menjadi komunikasi formal, komunikasi informal, dan
komunikasi non formal, berikut penjelasannya:
1. Komunikasi berdasarkan penyampaian
Pada umumnya, setiap orang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi satu
sama lain karena manusia adalah makhluk sosial dan individu yang selalu
membutuhkan komunikasi satu sama lain. Namun, tidak semua orang pandai
berkomunikasi, jadi ada beberapa cara untuk menyampaikan informasi.
Berdasarkan cara informasi dikirim, dapat dibagi menjadi dua, yaitu (Hasan,
2016) :
a. Komunikasi verbal ( Lisan )
Komunikasi Verbal adalah sebuah proses komunikasi yang mana pesannya
disampaikan dengan menggunakan kata-kata. Baik itu melalui lisan atau pun
tulisan
 Yang terjadi secara langsung serta tidak dibatasi oleh jarak , dimana kedua
belah pihak dapat bertatap muka. Contohnya dialog dua orang

 Yang terjadi secara tidak langsung akibat dibatasi oleh jarak. contohnya
komunikasi lewat telepon.

b. Komunikasi nonverbal ( Tertulis )


Komunikasi non verbal ini kebalikan dari komunikasi verbal. Komunikasi non
verbal berarti sebuah proses komunikasi yang mana pesannya disampaikan
tidak menggunakan kata-kata, melainkan menggunakan bahasa tubuh, gerak
isyarat, ekspresi wajah dan kontak mata, begitu juga dengan intonasi, kualitas
suara dan gaya bicara serta emosi.
 Naskah, yang biasanya digunakan untuk menyampaikan kabar yang
bersifat kompleks.
 Gambar dan foto akibat tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata atau
kalimat.

2. Komunikasi berdasarkan perilaku


Komunikasi dipelari oleh manusia melalui proses kehidupannya, melaui belajar,
bersosial dan lain sebagainya yang tentunya akan secara otomatis dipengaruhi
oleh perilaku dan posisi seseorang didalam Masyarakat.
 Komunikasi Formal , yaitu komunikasi yang terjadi diantara organisasi
atau perusahaan yang tata caranya sudah diatur dalam struktur
organisasinya. Contohnya seminar

 Komunikasi Informal , yaitu komunikasi yang terjadi pada sebuah


organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi
serta tidak mendapat kesaksian resmi yang mungkin tidak berpengaruh
kepada kepentingan organisasi atau perusahaan. Contohnya kabar burung ,
desasdesus, dan sebagainya.

 Komunikasi Nonformal , yaitu komunikasi yang terjadi antara komunikasi


yang bersifat formal dan informal , yaitu komunikasi yang berhubungan
dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan
kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut.
Contohnya rapat mengenai ulang tahun Perusahaan
C. Model Komunikasi
a. Model Stimulus
Respons Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu
komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi.
Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-
gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respon
dengan cara tertentu. Kita dapat juga mengatakan bahwa proses ini merupakan
perpindahan informasi ataupun gagasan. Proses ini dapat berupa timbal balik dan
mempunyai efek yang banyak. Setiap efek dapat merubah perilaku dari
komunikasi berikutnya.
Model ini mengabaikan komunikasi sebagai sebuah proses. Dengan kata lain,
komunikasi dianggap sebagai hal yang statis. Manusia dianggap berprilaku karena
kekuatan dari luar ( stimulus ), bukan berdasarkan kehendak, keinginan, atau
kemauan bebasnya.
b. Model Aristoteles

Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi.
Bisa juga disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang
model komunikasi verbal yang petama. Komunikasi terjadi saat pembicara
menyampaikan pesannya kepada khalayak dengan tujuan mengubah perilaku
mereka. Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya
Rhetorica, bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama :
Pembicara (speaker), Pesan (message), dan Pendengar (listener). Model ini lebih
berorientasi pada pidato. Terutama pidato untuk mempengaruhi orang lain.

Menurut Aristoteles, pengaruh dapat dicapai oleh seseorang yang dipecaya


oleh publik, alasan, dan juga dengan memainkan emosi publik. Tapi model ini
juga memiliki banyak kelemahan. Kelemahan yang pertama adalah, komunikasi
dianggap sebagai fenomena yang statis. Kelemahan yang kedua adalah, model ini
tidak memperhitungkan komunikasi non verbal dalam mempengaruhi orang lain.
Meskipun model ini mempunyai banyak kelemahan, tapi model ini nantinya akan
menjadi inspirasi bagi para ilmuwan komunikasi untuk mengembangkan model
komunikasi modern.

c. Model lasswell
Model ini menggambarkan komunikasi dalam ungkapan who, says what, in
which channel, to whom, with what effect atau dalam bahasa Indonesia adalah,
siapa, mengatakan apa, dengan medium apa, kepada siapa,pengaruh apa? Model
ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat.
Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang
pertama adalah pengawasan lingkungan, yang mengingatkan anggota – anggota
masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua adalah korelasi
berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan. Ketiga
adalah transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
Model ini sering digunakan pada komunikasi massa. Who menjadi pihak yang
mengeluarkan dan menyeleksi berita, says what adalah bahan untuk menganalisa
pesan itu. In which channel adalah media. To whom adalah khalayak. Dan with
what effect adalah pengaruh yang diciptakan pesan dari media massa kepada
pembaca, pendengar, dan pemirsa. Sama seperti model komunikasi lainnya, model
ini juga mendapat kritik. Hal itu dikarenakan model ini terkesan seperti
menganggap bahwa komunikator dan pesan itu selalu mempunyai tujuan. Model
ini juga dianggap terlalu sederhana. Tapi, sama seperti model komunikasi yang
baik lainnya, model ini hanya fokus pada aspek-aspek penting dalam komunikasi.
d. Model shannon dan weaver
Model ini membahas tentang masalah dalam mengirim pesan berdasarkan
tingkat kecermatannya. Model ini mengandaikan sebuah sumber daya informasi
(source information) yang menciptakan sebuah pesan (message)dan mengirimnya
dengan suatu saluran (channel) kepada penerima (receiver) yang kemudian
membuat ulang (recreate) pesan tersebut. Dengan kata lain, model ini
mengasumsikan bahwa sumber daya informasi menciptakan pesan dari
seperangkat pesan yang tersedia. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi
sinyal yang sesuai dengan saluran yang dipakai. Sasaran (destination) adalah
orang yang menjadi tujuan pesan itu.Saluran adalah media yang mengirim tanda
dari pemancar kepada penerima. Di dalam percakapan, sumber informasi adalah
otak, pemancar adalah suara yang menciptakan tanda yang dipancarkan oleh
udara. Penerima adalah mekanisme pendengaran yang kemudian merekonstruksi
pesan dari tanda itu. Tujuannya adalah otak si penerima. Dan konsep penting
dalam model ini adalah gangguan.
e. Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954
yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator.
Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada
penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan
bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model
interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya
melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain(role-
taking). Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima
mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model
interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu
pesan.
f. Model komunikasi transaksional
dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi
pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam
sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses
kooperatif: pengirim dan penerima samasama bertanggungjawab terhadap dampak
dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa
saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik
dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi
(komunikator) melalukan proses negosiasi makna.

D. Hambatan dalam komunikasi

Hambatan-hambatan Dalam Komunikasi

1. Gangguan Fisik: Faktor-faktor seperti kebisingan, gangguan teknis dalam


panggilan telepon, atau masalah dengan peralatan presentasi dapat mengganggu
komunikasi.
2. Persepsi yang Berbeda: Orang yang berbeda mungkin memiliki pemahaman atau
interpretasi yang berbeda terhadap pesan yang sama. Perbedaan budaya, latar
belakang, dan pengalaman dapat mempengaruhi persepsi ini.
3. Gangguan Emosional: Emosi seperti marah, cemas, atau frustrasi dapat
mengganggu kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif.
4. Ketidakmampuan Mendengarkan: Terlalu banyak berbicara dan kurang
mendengarkan dapat menghambat proses komunikasi. Ketidakmampuan untuk
memahami sudut pandang pihak lain juga bisa menjadi masalah.
5. Bahasa yang Tidak Tepat: Menggunakan bahasa yang rumit, teknis, atau tidak
sesuai dengan pemahaman penerima pesan bisa membuat komunikasi sulit
dimengerti.
6. Gangguan Lingkungan: Faktor lingkungan seperti pencahayaan yang buruk,
suhu yang tidak nyaman, atau keramaian di sekitar dapat menghambat komunikasi.
7. Kurangnya Umpan Balik: Jika tidak ada umpan balik dari penerima pesan,
pengirim mungkin tidak tahu sejauh mana pesannya dipahami atau efektif.
Dalam upaya menjalin hubungan yang baik, memecahkan masalah, atau mencapai
tujuan, komunikasi yang baik sangat penting. Namun, hambatan-hambatan seperti
ketidakjelasan tujuan, gangguan fisik, persepsi yang berbeda, dan banyak lainnya
dapat mengganggu komunikasi.

E. Pengaruh Teknologi terhadap cara berkomunikasi


Teknologi komunikasi informasi sangat berperan dalam mendukung
meningkatkan produktifitas, efisiensi dan memungkinkan pekerjaan dilakukan dari
mana saja. Teknologi seluler dalam perkembangannya tidak hanya sebagai pendukung
dalam komunikasi lisan jarak jauh, tetapi juga komunikasi teks yang lebih dikenal
dengan layanan singkat (SMS), kemudian komunikasi media atau multimedia service
(MMS). Bahkan komunikasi data pun sudah dimungkinkan dengan adanya teknologi
general packet radio service (GPRS).
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok
insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Electrical and Electronic Engineers
(IEEE). Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone
dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data
dengan cepat dan aman. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses
internet, juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan.
Karena itu banyak yang mengasosiasikan Wi-Fi dengan “kebebasan” karena teknologi
Wi-Fi memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet atau
mentransfer data dari ruang meeting, kamar hotel, kampus atau café-café yang
bertanda “Wi-Fi Hot Spot”. Kelebihan Wi-Fi adalah kecepatannya beberapa kali lebih
cepat dari modem kabel yang tercepat. Dengan demikian pengguna Wi-Fi tidak lagi
harus berada di dalam ruang kantor untuk bekerja.
Sejak pertama kali internet ditemukan, teknologi ini memang ditujukan untuk
mengubah bagaimana kita bekerja dan menjalani hidup. Pada perkembangannya,
internet tidak hanya digunakan untuk sekadar bertukar e-mail dan browsing. Banyak
aplikasi dikembangkan untuk dapat berjalan di atas Internet Protocol sehingga bisnis
dapat berjalan lebih produktif.
Berbagai koneksi akses internet sudah tersedia di kota metropolitan. Mulai
dari rumah, pusat pertokoan, restoran dan kafe, gedung perkantoran sampai bandara.
Mulai dari dial-up, kabel, ADSL dan hotspot yang semakin banyak dan mudah
ditemui.
Komunikasi dapat dijalankan setiap waktu dan di mana pun, komunikasi suara
kini tidak hanya dijalankan melalui telepon tradisional, tetapi melalui jalur data. Jika
diperlukan komunikasi secara bertatap muka, Internet protocol sudah dapat
mendukung komunikasi video. Bahkan rapat perusahaan atau pertemuan juga dapat
dilakukan secara jarak jauh, misalnya melalui conference call multy party,
mengoptimalkan pertemuan virtual memang sangat efisien, menghemat waktu, biaya
dan tenaga.
Proses pertukaran informasi juga dapat dijalankan secara lebih cepat. Data
dengan mudah dapat diambil dari sumber data, sesuai dengan kapasitas otoritasnya,
melalui internet. Suatu aplikasi kolaborasi memungkinkan lebih suatu pekerjaan
langsung diedit dan direvisi lebih dari satu pegawai. Semuanya itu berjalan di atas
internet tanpa dibatasi oleh jarak yang memisahkan.
Kemudahan ini telah ditunjang oleh sistem keamanan jaringan dengan
mengimplementasikan proses otorisasi sebelum pengguna masuk ke jaringan, menulis
data yang dihantarkan di internet, dan menyediakan jalur aman seperti Virtual Private
Network, walaupun pengguna masuk dalam jaringan perusahaan melalui jalur internet
publik.
Di era high-tech ini, penggunaan teknologi sedang mengalami perubahan yang
sangat pesat. Jaringan suara dan data kini menyatu melalui internet agar dapat
menyediakan sarana komunikasi yang lebih efisien dan efektif. Batas antara pekerjaan
dan kehidupan pribadi pun mulai kabur dan tidak dapat dibedakan secara virtual.
Hal ini menyangkut pemanfaatan teknologi untuk berinteraksi dan berkomunikasi di
rumah, kantor atau di tempat bermain kapan pun dan di mana pun membutuhkannya.
Akibatnya, perangkat bergerak yang mengintegrasikan pesan, transaksi perdagangan
dan hiburan, kini menyatu dan berubah dengan pesat seperti perkembangan ponsel,
PDA dan perangkat mobile lainnya memberikan kemudahan dan kenyamanan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, K. (2016) ‘Pengantar Ilmu Komunikasi Bentuk Dan Jenis-Jenis Komunikasi’, pp. 1–8.
Available at: http://repository.uinsu.ac.id/1705/5/8. BAB II- terbaru.pdf.

Sa’atuzzamani, F. (1996) ‘MK . Pengantar Ilmu Komunikasi Sub Pokok Bahasan : Definisi
Komunikasi dan Organisasi’.

Simon, M.K. and Alouini, M. (2004) ‘Types of Communication’, Digital Communication


over Fading Channels, 2, pp. 45–79. Available at:
https://doi.org/10.1002/0471715220.ch3.

https://www.youngontop.com/hambatan-hambatan-dalam-komunikasi/

Jurusan Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain – Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=INT

Anda mungkin juga menyukai