Kompetensi Dan Rekrutment Guru SD
Kompetensi Dan Rekrutment Guru SD
Disusun oleh :
Nabila (211200
Nila susilowati ( 211200282)
Nur auliyana ( 211200
Risa Fadhinie yahya ( 211200
Ummi Zahrotul Urofa (211200305)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Kebijakan dan
Landasan Pendidikan tentang Kompetensi dan Rekrutment guru SD, tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada Ibu Mufida Awalia Putri, M.Pd. selaku Dosen pengampu dan teman-
teman yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Besar harapan kami agar makalah ini dapat di pahami dan berguna terutama bagi
penulis dan bagi siapapun yang membacanya dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan mengenai Landasan Teoritis Pendidikan Dasar.
Bagi kami selaku penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik isi
maupun dalam penyusunan makalah ini, untuk itu kami berharap kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan kedepannya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata yang kurang berkenan.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap jenis pekerjaan memerlukan porposi yang berbeda-beda antara
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang menjadi ukuran. Kemampuan dasar
meliputi daya pikir, daya kalbu, dan daya raga diperlukan oleh peserta didik untuk
terjun di masyarakat atau dunia kerja dan untuk mengembangkan dirinya. Bertitik
tolak dari kemampuan daya pikir, maka UU No. 14 tahun 2005 Pasal 8 menyatakan
guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
Pasal 10 ayat 1 menyatakan kompetensi guru sebagaimana dimaksud dengan pasal
8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Guru profesional
bukan hanya untuk satu kompetensi saja yaitu kompetensi profesional, tetapi guru
yang profesional semestinya meliputi semua kompetensi. Rekrutmen guru SD harus
mempertimbangkan kompetensi yang dimiliki oleh calon guru yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi profesional
yang ada. Karena dunia pendidikan merupakan dunia yang serius. Menuntut
profesionalitas dari para pendidiknya, karena yang dibentuk adalah orang bukan
benda mati dan juga bukan makhluk yang tidak memiliki hati dan pikiran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Kompetensi guru?
2. Bagaimana Kompetensi guru kelas di SD/MI?
3. Apa pengertian rekrutmen guru?
4. Bagaimana proses rekrutmen guru?
5. Apa saja hambatan dalam rekrutmen guru?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kompetensi guru
2. Untuk mengetahui kompetensi guru kelas di SD/MI
3. Untuk mengetahui pengertian rekrutmen guru
4. Untuk mengetahui bagaimana proses rekrutmen guru
5. Untuk mengetahui hamabatan dalam rekrutmen
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kompetensi Guru SD
Pengertian kompetensi menurut Keputusan Mendiknas No 045 Tahun 2002
adalah seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki
seorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas dan kewajibannya di bidang pekerjaan tertentu.
(Robandi, 2007: 2) dalam (Ratna et al., n.d.)
Beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, termasuk guru tingkat
sekolah dasar yaitu ada empat kompetensi dan harus dikembangkan secara utuh
dan terintegrasi atau saling berhubungan dalam kinerja seorang guru. Empat
kompetensi tersebut yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan
professional.
a. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik yaitu salah satu kompetensi dasar yang harus
dimiliki oleh seorang guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang
terdiri dari pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Oleh karena itu,
pengetahuan guru terhadap kompetensi pedagogik apa saja yang dibutuhkan
peserta didik menjadi penting, agar guru dapat melakukan pembelajaran
secara optimal dalam proses belajar mengajar (Hamdi 2020) dalam
(Dwi Jayanti Pramesti Lestari et al., 2023)
Kemampuan pedagogik ini menunjukkan bahwa seorang guru tentunya
harus dapat menguasai materi dan memahami kebutuhan yang sesuai dengan
peserta didik. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran turut
menjadi hal yang harus dikuasai. Pembuatan dan penggunaan silabus, RPP,
model/metode, media, LKS, serta Penilaian harus dikuasai. Guru juga
hendaknya mengikuti perkembangan informasi dengan mengetahui peraturan
terbaru pembuatan kelengkapan mengajar tersebut. Permendikbud 2016 No 20
tentang SKL, No 21 tetang Standar Isi, No 22 tentang Standar Proses, No 23
tentang Standar Penilaian, No 24 tentang Struktur Kurikulum sebagai
peraturan terbaru mengenai penyususnan kelengkapan mengajar harus
dipahami dan dikuasai. (Ratna et al., n.d.)
b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan pribadi yang mewujudkan
kepribadian yang kokoh, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan
bagi peserta didik, serta berakhlak mulia.(Hasan, 2020). Kemudian,
kepribadian guru mempengaruhi suasana proses belajar mengajar di kelas,
kebebasan yang dinikmati peserta didik dalam mengeluarkan buah
pikirannya dan mengembangkan kreativitasnya dalam pengembangan
kepribadiannya (Fabianus Hadiman Bosco et al., 2022). Kepribadian juga
diperlukan sebagai salah kemampuan seorang individu yang profesional
dengan cara menunjukkan kepribadian yang baik bukan hanya pada diri
sendiri akan tetapi juga kepada orang lain, bersikap bijaksana serta arif,
bersikap dewasa dan berwibawa serta mempunyai akhlak mulia untuk menjadi
suri teladan yang baik, hendaknya guru berpenampilan rapih dan sopan saat
mengajar di sekolah, disiplin saat mengajar. (Lasari, 2023)
c. Kepribadian profesional
Kompetensi professional merupakan salah satu dari kompetensi yang
penting dan perlu diperhatikan karena langsung berhubungan dengan
kemampuan guru dalam menyelesaikan tugas-tugasnya (Hasan, 2017: 71).
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 bagian
penjelasan pasal 10 ayat (1) menjelaskan bahwa “Kompetensi
profesionaladalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan
mendalam”. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rohman (2020: 101) dan
Pascalia & Yudha (2021: 77) memperoleh hasil bahwa kompetensi profesional
berpengaruh positif terhadap kinerja guru, yang artinya jika kompetensi
profesional meningkat maka kinerja guru juga akan meningkat.
(Cahyana Budi Anshori, 2023)
d. Kepribadian Sosial
Rosyada mengungkapkan kompetensi sosial terkait kemampuan
mengelola hubungan kemasyarakatan yang membutuhkan berbagai
keterampilan dan kapasitas dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dalam
lingkungan antarpribadi (Apriana, n.d., 2022) dalam (Lasari, 2023)
Beberapa sub dalam Kompetensi Sosial dalam (Ratna et al., n.d.)
yaitu :
1) Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien serta empati
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan
masyarakat sekitar.
2) Berkontribusi terhadap perkembangan pendidikan, baik di sekolah maupun
di masyarakat.
3) Berkontribusi terhadap perkembangan pendidikan di tingkat lokal, regional,
nasional, dan global.
4) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi
dan mengembangkan diri.
c. Mengidentifikasi kemampuan
awal peserta didik usia sekolah
dasar dalam lima mata pelajaran
SD/MI.
d. Mengidentifikasi kesulitan
peserta belajar usia sekolah dasar
dalam lima mata pelajaran SD/MI.
2 Menguasai teori belajar dan a. Memahami berbagai teori belajar
prinsip-prinsip pembelajaran yang dan prinsip-prinsip pembelajaran
mendidik. yang mendidik terkait dengan lima
mata pelajaran SD/MI.
b. Menerapkan berbagai
pendekatan, strategi, metode, dan
teknik pembelajaran yang mendidik
secara kreatif dalam lima mata
pelajaran SD/MI.
c. Menerapkan pendekatan
pembelajaran tematis, khususnya di
kelas-kelas awal SD/MI.
3 Mengembangkan kurikulum yang a. Memahami prinsip-prinsip
terkait dengan mata pengembangan kurikulum.
pelajaran/bidang pengembangan
yang diampu b. Menentukan tujuan lima mata
pelajaran SD/MI.
b. Mengembangkan komponen-
komponen rancangan pembelajaran.
c. Menyusun rancangan
pembelajaran yang lengkap, baik
untuk kegiatan di dalam kelas,
laboratorium, maupun lapangan.
e. Menggunakan media
pembelajaran sesuai dengan
karakteristik peserta didik dan lima
mata pelajaran SD/ MI untuk
mencapai tujuan pembelajaran
secara utuh.
f. Mengambil keputusan
transaksional dalam lima mata
pelajaran SD/MI sesuai dengan
situasi yang berkembang
5 Memanfaatkan teknologi in- a. Memanfaatkan teknologi
formasi dan komunikasi untuk informasi dan komunikasi dalam
kepentingan pembelajaran. pembelajaran.
6 Memfasilitasi pengembangan a. Menyediakan berbagai
potensi peserta didik untuk kegiatan pembelajaran untuk
mengaktualisasikan berbagai mendorong peserta didik
potensi yang dimiliki mencapai prestasi belajar
secara optimal.
b. Menyediakan berbagai kegiatan
pembelajaran untuk
mengaktualisasikan potensi peserta
didik, termasuk kreativitasnya.
7 Berkomunikasi secara efektif, a. Memahami berbagai strategi
empatik, dan santun dengan peserta berkomunikasi yang efektif,
didik. empatik, dan santun, baik secara
lisan maupun tulisan.
d. Mengembangkan instrumen
penilaian dan evaluasi proses dan
hasil belajar.
e. Mengadministrasikan penilaian
proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan dengan
menggunakan berbagai instrumen.
Tabel di atas menunjukkan bahwa kompetensi guru kelas di MI sangat banyak dan
detail, tidak saja harus menguasai keilmuan pendidikan, dan kemampuan
menguasai 5 pelajaran inti MI, akan tetapi mereka harus mengetahui karakterisitik
siswa yang terbagi pada siswa kelas tinggi dan rendah. Karakterisitik siswa kelas
tinggi dan rendah ini memiliki perbedaan yang mencolok. Kompetensi yang
paling pendtinmg bagi guru MI adalah kompetensi keagamaan. Kompetensi
kepribadian sebagaimana kompetensi inti yang harus dimiliki guru, tidak cukup
mewakili karena kompetensi agama yang di maksud di sini adalah bukan sekedar
kepribadian Islami, akan tetapi melingkupi kompetensi yang berisikan
pengetahuan, pemahaman, cara pengamalan, dan mampu mengimplementasikan
dalam kehidupan sehari hari. Guru MI juga diharapkan mampu mengusai mata
pelajaran yang terkait dengan pelajaran keagamaan di MI, apalagi apabila guru
merupakan alumni jurusan PGMI di PTKAI.
C. Rekrutmen guru
Rekrutment yaitu proses mengidentifikasi pelamar yang akan masuk dalam
lapangan pekerjaan yang telah dibuka. Dalam proses rekrutment salah satu strategi
yang digunakan agar berjalan lancar dan berkualitas serta dapat memenuhi
harapan dan tuntutan yaitu mengadakan perencnaan perekrutan tenaga
kependidikan dan pengajar
(Hanifah Noviandari & Kharis Syuhud Mujahada, 2023)
. Laura Goe (2017) menegaskan bahwa tujuan utama proses rekruitmen
adalah bukan untuk merekrut dan mempertahankan guru yang efektif, melainkan
untuk memperbaiki pembelajaran siswa dan meningkatkan peluang dalam
pendidikan. Poin pertama yang harus diperhatikan adalah ketepatan antara
seseorang dengan organisasi. Guru akan lebih sukses apabila terjadi kesesuaian
antara pengetahuan, skill, tingkah laku yang dimiliki guru dengan kebutuhan di
lapangan (Utami, 2019).
Proses rekrutmen tenaga pendidik setidaknya harus dapat dipastikan bahwa
telah melalui proses assesstment untuk meningkatkan kualitas guru. Rekrutmen
guru setidaknya juga harus memperhatikan bidang keilmuannya di perguruan
tinggi yang ditempuhnya. Pemerintah telah menetapkan diantaranya; (1) Guru
SD/MI harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum Diploma Empat
(D-IV) atau Sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1
PGSD/PGMI) atau (2) Psikologi yang diperoleh dari program studi yang
terakreditasi (Sakti, 2017b) dalam (Husin Amir et al., n.d.)
Jabaran dari UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-
Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.” Dengan demikian, profesi seorang guru sekolah dasar
haruslah panggilan jiwa bukan panggilan pekerjaan semata. (Ratna et al., n.d.)
Para ahli manajemen sumber daya manusia memberikan beberapa definisi atau
pengertian mengenai rekrutmen yaitu sebagai berikut :
a. Proses menarik orang-orang atau pelamar yang mempunyai minat dan
kualifikasi yang tepat untuk mengisi posisi atau jabatan tertentu.
b. Proses mencari dan mendorong calon karyawan untuk melamar pekerjaan
dalam suatu organisasi.
c. Proses yang dilakukan suatu organisasi untuk mendapatkan tambahan
karyawan.
Jadi, berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian rekrutmen, yang
dimaksud dengan rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari, menemukan dan
mendorong para calon pelamar yang memiliki kriteria atau kualifikasi yang tepat
untuk bekerja pada suatu organisasi atau lembaga tertentu.
Maka yang dimkasud adalah proses pencarian, menemukan, dan mendorong
para calon-calon karyawan yang memiliki kriteria yang tepat untuk mengisi atau
bekerja di suatu lembaga maupun organisasi. Dimulai ketika organisasi mencari
para pelamar kerja sampai dengan penyerahansurat lamaran kerja.
Seleksi adalah proses identifikasi dan pemilihan orang-orang dari sekelompok
pelamar yang paling cocok atau yang paling memenuhi syarat untuk menduduki
suatu jabatan atau posisi tertentu. Tujuan dari setiap program adalah untuk
mengidentifikasi para pelamar yang memiliki skor tinggi pada berbagai aspek
yang diukur, yang bertujuan menilai pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, dan
karakteristik lain yang penting untuk menjalankan suatu pekerjaan dengan baik.
Jadi proses seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk
memutuskan apakah pelamar diterima atau ditolak. Langkah-langkah ini
mencakup pemanduan kebutuhan-kebutuhan kerja pelamar dan organisasi.melalui
bebagai tahap yang ditentukan organisasi tersebut, sampai dengan para pelamar
diterima menjadi tenaga pengajar diterima menjadi tenaga pengajar tetap.
Dwi Jayanti Pramesti Lestari, P., Bahrozi, I., Yuliana, I., & Al-Azhar Menganti, S. (2023).
KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM
MERDEKA. Jurnal Review Pendidikan Dasar, 9(3). http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD
Hanifah Noviandari, & Kharis Syuhud Mujahada. (2023). Manajemen Tenaga Kependidikan di
Sekolah Dasar Islam Terpadu. Al-Fahim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 5(1), 239–
251. https://doi.org/10.54396/alfahim.v5i1.567
Husin Amir, Natuna Umar, & Ridho Hidayat, M. (n.d.). UPAYA PEMERINTAH DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS “GURU PROFESIONAL” DALAM MENGHADAPI
PENDIDIKAN DI ERA DISRUPSI. 12, 2023.
Lasari, D. M. (2023). Analisis Kompetensi Sosial dan Kompetensi Kepribadian Pendidik pada
Sekolah Luar Biasa. 29, 123–129. https://doi.org/10.37064/nadwah.v29i1.15686
Ratna, A. M., Fauzani, A., Rochmah, K., & Pendidikan, L. (n.d.). SEKOLAH DASAR.
Utami, S. (2019). MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN INDONESIA MELALUI
PENINGKATAN KUALITAS PERSONAL, PROFESIONAL, DAN STRATEGI REKRUTMEN
GURU. 2(1), 518–527. http://www.oecd.org/pisa/
Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia edisi III…, h. 230-231
Faustino Cardoso Gomes, Manjemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Andioffset, 2003) h.
105- 106
19Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia edisi III, Cet. II (Yogyakarta: STIE
YKPN, 2006), h. 222-229
Ibrahim Bafadal, Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar, op.cit, h. 28-29
Ibrahim Bafadal, Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar…, h. 30-32.