Anda di halaman 1dari 17

MODEL PEMBELAJARAN IPA TERPADU

MAKALAH
PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM / SAINS
Dosen Pengampu : Maftuhah, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Nur Amalia (20.03.00.014)


2. Salsabiila Nuurul Fath (20.03.00.017)

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

STAI AL HIKMAH JAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah kami panjatkan kehadiran Allah SWT. Atas segala limpah


karunia, rahmat dan hidayah-Nya kepada semua sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan tugas Mata Kuliah Pembelajran Ilmu Pengetahuan Alam/Sains.
Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Maftuhah, M.Pd. Selaku dosen Mata Kuliah
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam/Sains yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini, yang berjudul “Model Pembelajaran Ipa Terpadu ”.
Dengan segala usaha, pikiran dan tenaga telah kami lakukan, namun kami
menyadari adanya keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
penyusunan makalah selanjutnya.
Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada kami, mendapat
imbalan yang sesuai dari Allah SWT. Kami berharap semoga penyusunan makalah ini
dapat bermanfaat untuk kegiatan pembelajaran kedepan. Dalam penyusunan makalah
ini kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah kami. Oleh karena itu
kami mengharapkan evaluasi dari Ibu Dosen.

Jakarta, Juni 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
C. Tujuan Masalah .................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................3
A. Pengertian Model Pembelajaran IPA Terpadu ................................................. 3
B. Model-Model Pembelajaran IPA Terpadu ........................................................ 4
1. Pembelajaran IPA Terpadu Model Integrated ...............................................4
2. Pembelajaran IPA Terpadu Model Connected .............................................. 6
3. Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed ...................................................9
BAB III PENUTUP ....................................................................................................12
A. Simpulan ......................................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................................12
DAFTAR PUS TAKA ................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendekatan pembelajaran terpadu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) sering disebut dengan pendekatan interdisipliner. Model pembelajaran terpadu
pada hakikatnya merupakan suatu model pembelajaran yang memungkinkan peserta
didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan
menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan autentik. Salah satu
diantaranya adalah memadukan Kompetensi Dasar. Melalui pembelajaran terpadu
peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah
kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-
hal yang dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat
menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari.
Makna terpadu dalam pembelajaran IPA adalah adanya keterkaitan antara
berbagai aspek dan materi yang tertuang dalam Kompetensi Dasar IPA sehingga
melahirkan sat atau beberapa tema pembelajaran. Pembelajaran terpadu juga dapat
dikatakan pembelajaran yang memadukan materi beberapa mata pelajaran atau kajian
ilmu dalam satu tema. Keterpaduan dalam pembelajaran IPA dimaksudkan agar
pembelajaran IPA lebih bermakna, efektif, dan efisien. Pada pendekatan pembelajaran
terpadu mata pelajaran IPA, perangkat pembelajaran disusun dari berbagai cabang
ilmu dalam rumpun ilmu sosial. Pengembangan pembelajaran terpadu dapat
mengambil suatu topik dari suatu cabang ilmu tertentu, kemudian dilengkapi, dibahas,
diperluas, dan diperdalam dengan cabang-cabang ilmu yang lain. Tema dapat
dikembangkan dari isu, peristiwa, dan permasalahan yang berkembang, contohnya
banjir, pemukiman kumuh, potensi pariwisata yang dibahas dari berbagai disiplin
ilmu-ilmu sosial.
Pembelajaran IPA berorientasi pada kemampuan aplikatif, pengembangan
kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap
peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. IPA juga
ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan
berbagai keunggulan wilayah Nusantara. Melalui pembelajaran ipa terpadu, peserta

1
2

didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan


untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya.
Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri
berbagai konsep yang dipelajari secara menyeluruh (holistik), bermakna, autentik dan
aktif. Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh
terhadap kebermaknaan pengalaman bagi para peserta didik. Pengalaman belajar yang
lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual akan menjadikan proses belajar
lebih efektif. Kaitan konseptual yang dipelajari dengan sisi bidang kajian Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) yang relevan akan membentuk skema kognitif, sehingga
anak memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Perolehan keutuhan belajar
IPA, serta kebulatan pandangan tentang kehidupan, dunia nyata dan fenomena alam
hanya dapat direfleksikan melalui pembelajaran terpadu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran IPA terpadu?
2. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran integrated, conected, dan
webbed?
3. Apa saja langkah-langkah dalam model pembelajaran integrated, conected,
dan webbed?
4. Apa kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran integrated, conected,
dan webbed?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian dari model pembelajaran IPA terpadu.
2. Mengetahui pengertian dari model pembelajaran integrated, conected, dan
webbed.
3. Mengetahui langkah-langkah dari model pembelajaran integrated, conected,
dan webbed.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran integrated,
conected, dan webbed.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran IPA Terpadu


Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau dalam tutorial.
Model pembelajaran mengacu kepada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan,
termasuk dalam tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam pembelajaran, lingkungan
pembelajaran dan pengelolahan kelas. Joyce mengatakan bahwa setiap model
mengarahkan kita dalam merancang pembelajaran untuk membantu peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran.
Sekitar empat puluh tahun yang lalu, pembelajaran terpadu
mulai mendapat perhatian yang luas dari para penulis maupun para penyusun
kurikulum, khususnya dalam pembelajaran IPA (sains). Pada tahun 1968, diadakan
konferensi internasional tentang pembelajaran Terpadu untuk sains yang pertama di
Virna (Bulgaria) berbagai kurikulum pembelajaran terpadu dikembangkan diseluruh
dunia, tetapi tampaknya pengertian pembelajaran terpadu masih banyak
variasi. Model pembelajran Terpadu kembali memperoleh proporsinya ketika
diberlakukan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan kemasan lain yang juga
dikenal dnegan nama model pembelajaran tematik.
Menurut Joni, T.R pembelajaran terpadu merupakan suatu system
pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok,
aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan
secara, bermakna, dan otentik atau eksplorasi topik/tema menjadi pengendali di
dalam kegiatan pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam eksplorasi tema/peristiwa
siswa belajar sekaligus berproses dan isi beberapa mata pelajaran secara serempak.
Menurut Hadisubroto pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang diawali
dengan suatu pokok bahasan atau tema tertentuyang dikaitkan dengan pokok bahasan
lain, konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain yang dilakukan dengan spontan
atau direncanakan baik dalam satu bidang studi atau lebih dan dengan beragam
pengalaman belajar anak, maka pembelajaran menjadi lebih bermakna. Apabila
dikaitkan dengan perkembangan anak pembelajaran terpadu merupakan pendekatan
pembelajaran yang memperhatikan dan menyesuaikan pemberian konsep sesuai

3
4

dengan tingkat perkembangan anak sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan


struktur intelektual anak.
Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan belajar mengajar yang
memperhatikan dan menyesuaikan dengan tingkat perkembangan anak didik (Develop
mentally Appropriate Practical). Pendekatan yang berangkat dari teori pembelajaran
yang menolak drill-system sebagai dasar pembentukan pengetahuandan struktur
intelektual anak. Pembelajaran IPA secara terpadu harus menggunakan tema yang
relevan dan berkaitan. Materi yang dipadukan masih dalam lingkup bidang kajian IPA.

B. Model-Model Pembelajaran IPA Terpadu


Menurut Fogarty dalam bukunya How to Integrate the Curricula, ada 10
macam model pembelajaran terpadu, seperti :
1. The connected model (model terhubung)
2. The webbed model (model jaring laba-laba)
3. The integrated model (model integrasi)
4. The nested model (model tersarang)
5. The fragmented model (model fragmen)
6. The sequenced model (model terurut)
7. The shared model (model terbagi)
8. The threaded model (model pasang benang)
9. The immersed model (model terbenam)
10. The networked model (model jaringan)
Menurut Prabowo, dari kesepuluh model tersebut, ada 3 model yang
dipandang layak untuk dikembangkan dan mudah dilaksanakan pada pendidikan
formal. Ketiga model itu adalah the integrated model (model integrasi), the connected
model (model terhubung), dan the webbed model (model jaring laba-laba).

1. Pembelajaran IPA Terpadu Model Integrated


a. Pengertian Model Integrated
Model ini merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan antar bidang studi, Model ini diusahakan dengan cara
menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan
menemukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih di
5

dalam beberapa bidang studi. Pada model ini tema yang berkaitan dan
tumpang tindih merupakan hal terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru
dalam tahap perencanaan program. Pertama kali guru menyeleksi konsep-
konsep, keterampilan dan sikap yang diajarkan dalam satu semester dari
beberapa bidang studi, selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan, dan
sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara
berbagai bidang studi.1
Pada tahap awal guru hendaknya membentuk tim antar bidang studi
untuk menyeleksi konsep-konsep, keterampilan-keterarnpilan, dan sikap-sikap
yang akan dibelajarkan dalam satu semester tertentu untuk beberapa bidang
studi, Langkah berikutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan, dan sikap
yang mernpunyai keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara
beberapa bidang studi. Bidang studi yang diintegrasikan misal matematika,
sains (fisika), seni dan bahasa, dan pelajaran sosial.
Fokus pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin
dilatihkan oleh seorang guru kepada siswanya dalam suatu unit pembelajaran
untuk ketercapaian materi pelajaran (content). Keterampilan-keterampilan
belajar itu menurut Fogarty, meliputi keterampilan berpikir (thinking skill),
keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisir (organizing
skill).

b. Langkah-Langkah Menyusun Model Integrated


Adapun langkah dan tahapan dalam pembelajaran terpadu model
integreted yaitu:
1) Guru merancang program rencana pembelajaran.
2) Tahap pelaksanaan melakukan kegiatan.
3) Proses pengumpulan informasi.
4) Pengelolaan informasi dengan cara analisis komparasi dan sintesis.
5) Penyusunan laporan, dapat dilakukan dengan cara verbal, gravisi,
victorial, audio, gerak dan model.
6) Tahap kulmunasi dilakukan dengan:
a) Penyajian laporan (tertulis, oral, unjuk kerja, produk).

1
Fogarty, R. How to Integrate the Curricula, (Pallatine Illionis: IRI/ Skylight Publising Inc.1991), hlm.
76
6

b) Penilaian meliputi proses dan produk dengan menggunakan


prosedur formal dan informal dengan tekanan pada penilaian
produk.

c. Kelebihan dan Kelemahan Model Integrated


Model integrated memiliki kelebihan, yaitu :
1) Adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi, karena
dengan memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berpikir,
keterampilan sosial dan ide-ide penemuan lain, satu pelajaran dapat
mencakup banyak dimensi, sehingga siswa, pembelajaran menjadi
semakin diperkaya dan berkembang.
2) Memotivasi siswa dalam belajar.
3) Tipe terintegrasi juga memberikan perhatian pada berbagai bidang
yang penting dalarn satu saat, tipe ini tidak memerlukan
penambahan waktu untuk bekerja dengan guru lain. Dalam tipe ini,
guru tidak perlu mengulang kembali materi yang turnpang tindih,
sehingga tercapailah efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
Kekurangan model integrated antara lain:
1) Terletak pada guru, yaitu guru harus menguasai konsep, sikap, dan
keterampilan yang diperioritaskan.
2) Penerapannya, yaitu sulitnya menerapkan model ini secara penuh.
3) Memerlukan tim antar bidang studi, baik dalam perencanaannya
maupun pelaksanaannya.
4) Pengintegrasian kurikulurn dengan konsep-konsep dari masing-
masing bidang studi menuntut adanya sumber belajar yang beraneka
ragam.

2. Pembelajaran IPA Terpadu Model Connected


a. Pengertian Model Connected
Model connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir
pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Model
pembelajaran terpadu tipe connected atau keterhubungan pada prinsipnya
mengupayakan adanya keterkaitan antara konsep, keterampilan, topik, ide,
kegiatan dalam suatu bidang studi. Model ini tidak melatih siswa untuk
7

melihat suatu fakta dari berbagai sudut pandang, karena dalam model ini
keterkaitan materi hanya terbatas pada satu bidang studi saja.
Model Connected adalah model pembelajaran terpadu yang secara
sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep yang
lain, satu topik dengan topik yang lain, satu keterampilan dengan keteramilan
yang lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang dilakukan
pada hari berikutnya,bahkna ide-ide yang dipelajari pada satu semester
berikutnya dalam satu bidang studi.2

b. Langkah-Langkah (Sintaks) Menyusun Model Connected


Pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran terpadu model
keterhubungan mengikuti tahap-tahap pembelajaran yang sudah biasa, yaitu
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Oleh karena itu,
sintaks model pembelajaran ini bisa direduksi dari berbagai model
pembelajaran. Dengan demikian, sintaks pembelajaran terpadu bersifat
fleksibel dan luwes. Karena dalam pembelajaran terpadu, sintaksnya dapat
diakomodasi dari berbagai model pembelajaran.
Sementara itu, menurut Prabowo dalam Trianto, langkah-langkah
pembelajaran terpadu model Keterhubungan (connected) adalah sebagai
berikut:
1) Tahap Perencanaan meliputi:
a) Menentukan Kompetensi Dasar.
b) Menentukan Indikator.
c) Menentukan Tujuan Pembelajaran.
2) Langkah-langkah yang ditempuh guru:
a) Menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai peserta
didik. (materi prasyarat)
b) Menyampaikan konsep-konsep yang hendak dikuasai peserta
didik
c) Menyampaikan keterampilan proses yang dapat dikembangkan.
d) Menyampaikan alat dan bahan yang akan digunakan/dibutuhkan.
e) Menyampaikan pertanyaan kunci.

2
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Surabaya: Bumi Aksara, 2010), hlm. 15
8

3) Tahap Pelaksanaan, meliputi:


a) Pengelolaan kelas dengan membangi kelas kedalam beberapa
kelompok.
b) Kegiatan proses.
c) Kegiatan pencatatan data.
d) Diskusi secara klasikal
4) Tahap Evaluasi, meliputi:
a) Evaluasi Proses, meliputi: ketepatan hasil pengamatan,
ketepatan dalam menyusun alat dan bahan, ketepatan peserta
didik saat menganalisis data.
b) Evaluasi Produk, meliputi: penguasaan peserta didik terhadap
konsep-konsep/materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
khusus yang telah ditetapkan.
c) Evaluasi Psikomotor, meliputi: kemampuan penguasaan
terhadap penggunaan alat ukur.

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Connected


Beberapa kelebihan dari model terhubung (connected) adalah sebagai
berikut:
1) Dampak positif dari mengaitkan ide-ide dalam satu bidang studi
adalah peserta didik memperoleh gambaran yang luas sebagaimana
suatu bidang studi yang terfokus pada suatu aspek tertentu.
2) Peserta didik dapat mengembangkan konsep-konsep kunci secara
terus menerus, sehingga terjadilah proses internalisasi.
3) Menghubungkan ide-ide dalam suatu bidang studi sangat
memungkinkan bagi peserta didik untuk mengkaji,
mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide
secara terus menerus sehingga memudahkan untuk terjadinya proses
transfer ide-ide dalam memecahkan masalah.
4) Adanya hubungan antar ide-ide dalam satu mata pelajaran, anak
akan memperoleh gambaran yang lebih jelas dan luas dari konsep
yang dijelaskan dan peserta didik diberi kesempatan untuk
9

melakukan pedalaman, tinjauan, memperbaiki dan mengasimilasi


gagasan secara bertahap.3
Di samping mempunyai kelebihan, model terhubung ini juga
mempunyai kekurangan sebagai berikut :
1) Masih kelihatan terpisahnya antar bidang studi, walaupun hubungan
dibuat secara eksplisit antara mata pelajaran (interdisiplin).
2) Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi dari
pelajaran tetap saja terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep
serta ide-ide antar bidang studi.
3) Memadukan ide-ide dalam satu bidang studi, maka usaha untuk
mengembangkan keterhubungan antar bidang studi menjadi
terabaikan.
4) Model ini belum memberikan gambaran yang menyeluruh karena
belum menggabungkan bidang-bidang pengembangan/mata
pelajaran lain.4

3. Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed


a. Pengertian Model Webbed
Pembelajaran IPA terpadu model webbed merupakan pembelajaran
terpadu yang menggunakaan pendekatan tematik untuk mengintegrasikan
materi pelajaran. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan
menentukan tema tertentu. Tema bisa ditetapkan dengan negosiasi antara guru
dengan siswa, tetapi dapat pula dengan cara diskusi sesama guru. Setelah tema
tersebut disepakati, maka dikembangkanlah sub-sub temanya dengan
memperhatikan kaitannya dengan bidang-bidang studi. Dari sub-sub tema
tersebut dikembangkan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.5
Karakteristik model webbed diantaranya:
1) Berpusat pada siswa
Pendekatan ini lebih banyak menempatkan siswa sebagai
subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai

3
Asep Herry Hernawan, dan Novi Resmini, “Konsep Dasar dan Model-model Pembelajaran
Terpadu”, http://repository.ut.ac.id/4039/1/PDGK4205-M1.pdf, (diakses pada tanggal 04 Mei 2023, pukul 02.21
WIB)
4
Departemen Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, (Jakarta: Depdiknas.
2008), hlm. 18
5
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasi dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan, (KTSP), (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), Cet. Ke.2. hlm. 41.
10

fasilitator yaitu dengan memberikan kemudahan-kemudahan kepada


siswa untuk melakuakan aktivitas belajar.
2) Memberi pengalaman langsung
Dengan pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu
yang nyata/konkrit sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih
abstrak.
3) Pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas
Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema
yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam
suatu proses pembelajaran. Dengan demikian siswa mampu memahami
konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini deperlukan untuk
membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehari-
hari.
5) Bersifat Fleksibel
Guru dapat mengkaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran
dengan mata pelajaran lain, bahkan mengkaitkan mata pelajaran
dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan sekolah dimana
meraka berada.
6) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa.
7) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan.6

b. Langkah-Langkah (Sintaks) Menyusun Model Webbed


Dengan penerapan pembelajaran terpadu model webbed yang
menggunakan pendekatan tematik di sekolah dasar akan sangat membantu
siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang masih melihat
segala sesuatu sebagai satu kesatuan (holistik).
Langkah untuk membuat rancangan pembelajaran terpadu dengan
model webbed yaitu:
1) Mempelajari kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator setiap
bidang pengembangan untuk masing-masing kelompok usia.

6
Rizka Pratiwi Jaya, http://rizkapratiwijaya.blogspot.com/2013/04/pembelajaran-terpadumodel-
webbed.html, (diakses pada tanggal 04 Mei 2023 pukul 10.32 WIB)
11

2) Mengidentifikasi tema dan subtema dan memetakannya dalam jaring


tema.
3) Mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang
pengembangan melalui tema dan subtema.
4) Menentukan kegiatan pada setiap bidang pengembangan dengan
mengacu pada indikator yang akan dicapai dan subtema yang dipilih.
5) Menyusun rencana kegiatan mingguan.
6) Menyusun rencana kegiatan harian.

c. Kelebihan dan kekurangan Model Webbed


Kelebihan dari model webbed, meliputi:
1) Penyeleksian tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak untuk
belajar.
2) Lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman.
3) Memudahkan perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema
kesemua bidang isi pelajaran.
4) Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa
5) Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam kegiatan-kegiatan
dan ide-ide berbeda yang terkait.
Kekurangan model webbed antara lain:
1) Sulit dalam menyeleksi tema.
2) Cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal sehingga hal ini
hanya berguna secara artifisial dalam perencanaan kurikulum,
sehingga kurang bermanfaat bagi siswa.
3) Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada
kegiatan daripada pengembangan konsep.
4) Memerlukan keseimbangan antara kegiatan dan pengembangan
materi pelajaran.7

7
Trianto, Op.cit, hlm. 42
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan belajar mengajar yang
memperhatikan dan menyesuaikan dengan tingkat perkembangan anak didik (Develop
mentally Appropriate Practical). Pendekatan yang berangkat dari teori pembelajaran
yang menolak drill-system sebagai dasar pembentukan pengetahuandan struktur
intelektual anak. Pembelajaran IPA secara terpadu harus menggunakan tema yang
relevan dan berkaitan. Materi yang dipadukan masih dalam lingkup bidang kajian IPA.
Model pembelajaran integrated mempunyai ciri khusus yakni memadukan
sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda tetapi inti topiknya sama. Pada
model ini tema yang berkaitan dan tumpang tindih merupakan hal terakhir yang ingin
dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan program. Pertama kali guru
menyeleksi konsep-konsep, keterampilan dan sikap yang diajarkan dalam satu
semester dari beberapa bidang studi, selanjutnya dipilih beberapa konsep,
keterampilan, dan sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang tindih
di antara berbagai bidang studi. Pembelajaran terpadu tipe integrated juga mempunyai
kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya.
Model pembelajaran conected menyajikan hubungan yang eksplisit di dalam
suatu mata pelajaran yaitu menghubungkan satu topik dengan topik yang lain, satu
konsep ke konsep yang lain, satu keterampilan dengan keterampilan yang lain, satu
tugas ke satu tugas yang berikutnya.
Model webbed (model jaring laba-laba) adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan pendekatan tematik. Model webbed ini menekankan pada penerapan
konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Model webbed yang
menggunakan pendekatan tematik disekolah dasar, akan sangat membantu siswa,
karena sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang masih melihat segala sesuatu
dengan satu kesatuan (holistic).

B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari dalam membuat makalah ini masih terdapat
beberapa kekurangan dan kesalahan baik dari segi penulisan maupun dari segi
penyusunan kalimatnya, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kepada para

12
pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun.

13
DAFTAR PUS TAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional.


Jakarta: Depdiknas.
Hernawan, Asep Herry dan Novi Resmini, “Konsep Dasar dan Model-model
Pembelajaran Terpadu”, http://repository.ut.ac.id/4039/1/PDGK4205-M1.pdf,
(diakses pada tanggal 04 Mei 2023, pukul 02.21 WIB)
Jaya, Rizka Pratiwi. http://rizkapratiwijaya.blogspot.com/2013/04/pembelajaran-t
erpadumodel-webbed.html, (diakses pada tanggal 04 Mei 2023 pukul 10.32
WIB)
R, Fogarty. 1991. How to Integrate the Curricula. Pallatine Illionis: IRI/ Skylight
Publising Inc.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Surabaya: Bumi Aksara.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasi
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (KTSP). Jakarta: PT Bumi
Aksara.

14

Anda mungkin juga menyukai