Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KEBIJAKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

EVALUASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DOSEN PENGAMPU : Dr. Hj. MUMUN MULYATI, M.Pd

Disusun Oleh :
Annisa Muthmainnah (20.03.00.005)
Firuzah (20.03.00.009)
Fitriyati (20.03.00.012)
Ade Amelia (21.03.00.001)

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)
STAI AL HIKMAH JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah
memberikan nikmat kepada kami. Sehinga kami mampu menyelesaikan makalah
ini sesuai dengan waktu yang kami rencanakan. Makalah ini kami buat dalam
rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah Kebijakan PAUD.
Dengan judul “Evaluasi Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini”. Yang merupakan
nilai tugas kelompok.
Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah
ada. Namun, hanya lebih pendekatan pada materi atau membandingkan beberapa
materi yang sama dari berbagai referensi. Yang bisa memberikan tambahan pada
hal yang terkait dengan pengetahuan seputar evaluasi kebijakan PAUD.
Penyampaian perbandingan materi dan referensi yang satu dengan yang lain
akan menyatu dalam satu makalah. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Dosen Pengampu Ibu Dr. Hj. Mumun Mulyati, M.Pd yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyusun makalah ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang juga sudah memberikan
kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan.
Begitupula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangannya. Penulis berharap
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.

Terima kasih,
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta, Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ........................................................................ 2
D. Manfaat Makalah ..................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 4
A. Pengertian Evaluasi ................................................................. 4
B. Pengertian Evaluasi Kebijakan PAUD ..................................... 6
C. Tujuan Evaluasi Kebiajakan PAUD ......................................... 6
D. Prinsip-Prinsip Evaluasi Kebijakan PAUD .............................. 7
E. Prosedur dan Teknik Evaluasi Kebijakan PAUD ..................... 9
BAB III PENUTUP ................................................................................... 14
A. Kesimpulan ............................................................................. 14
B. Saran ....................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD) dipengaruhi banyak
faktor, diantaranya eksitensi anak itu sendiri, orangtua, lingkungan, kualitas
perlakuan dan layanan (program stimulasi/pemberian pengalaman) dan
sebagainya. Dalam konteks penyelenggaraan PAUD terutama yang
dikaitkan dengan sistem kelembagaan, lebih khusus pada PAUD jalur
formal keseluruhan pengembangan dan pencerdasan pada anak usia dini
terakumulasi dalam suatu proses yang dikenal dengan layanan atau program
pembelajaran.
Layanan atau program pembelajaran yang bermutu dan dianggap
dapat mengantarkan anak-anak usia dini berkembang sesuai harapan adalah
layanan yang secara terus-menerus dievaluasi (dinilai) dan ditindaklanjuti
secara tepat. Hal seperti itu sebagaimana yang disampaikan oleh Djemari
Mardapi1 bahwa: usaha peningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh
melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas sistem penilaian.
Keduanya saling terkait, sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan
kualitas belajar yang baik. Selanjutnya sistem penilaian yang baik akan
mendorong guru (pendidik) untuk menentukan strategi dan cara-cara
mengajar yang baik dan memotivasi anak untuk belajar yang lebih baik.
Dengan demikian salah satu faktor yang penting untuk mencapai tujuan
pendidikan PAUD adalah proses layanan/stimulasi atau pembelajaran yang
dilakukan, sedangkan salah satu faktor penting untuk efektivitasnya adalah
faktor evaluasi baik terhadap proses maupun hasil-hasilnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka di dalam layanan
pembelajaran PAUD dibutuhkan guru (pendidik) yang tidak hanya mampu
melayani/menstimulasi anak dengan baik tetapi juga mampu melakukan
evaluasi dengan baik. Dengan demikian antara kegiatan layanan terhadap

1
Djemari Mardapi, Desain dan Penilaian Pembelajaran Mahasiswa, (Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada, 2003), h. 8

1
2

anak akan sejalan dengan memahami mutu tindakan-tindakan yang


dijalankannya secara menyeleruh dan terpadu.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang
ditetapkan dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi ?
2. Apa yang dimaksud dengan evaluasi kebijakan PAUD ?
3. Apa tujuan evaluasi kebijakan PAUD ?
4. Apa saja prinsip-prinsip evaluasi kebijakan PAUD ?
5. Bagaimana prosedur dan teknik yang digunakan evaluasi kebijakan
PAUD ?

C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini
adalah untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui pengertian evaluasi
2. Untuk mengetahui pengertian evaluasi kebijakan PAUD
3. Untuk mengetahui tujuan evaluasi kebijakan PAUD
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip evaluasi kebijakan PAUD
5. Untuk mengetahui prosedur dan teknik evaluasi kebijakan PAUD

D. Manfaat Makalah
Dalam makalah ini, harapan yang ingin diwujudkan tercakup secara
teoritis dan secara praktis sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Makalah ini diharapkan berguna untuk memberikan referensi
terhadap evaluasi kebijakan PAUD.
2. Secara Praktis
a. Bagi Pembaca, dapat memperkaya pengetahuan pembaca tentang
evaluasi kebijakan PAUD.
b. Bagi Penulis, dapat menyelesaikan tugas berkaitan mata kuliah
Kebijakan PAUD.
3

c. Bagi Dosen Pengampu, dapat mengoreksi dan menilai seberapa


besar kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, evaluasi adalah penilaian,
proses untuk menemukan nilai layanan informasi atau produk sesuai dengan
kebutuhan konsumen atau pengguna, dan pengumpulan dan pengamatan
dari berbagai macam bukti untuk mengukur dampak dan efektivitas dari
suatu objek, program atau proses berkaitan dengan spesifikasi dan
persyaratan pengguna yang telah ditetapkan sebelumnya. 2
Secara umum, pengertian evaluasi adalah suatu proses identifikasi
untuk mengukur/menilai apakah suatu kegiatan atau program yang
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan atau tujuan yang ingin dicapai.
Ada juga yang mengatakan bahwa arti evaluasi adalah suatu kegiatan
mengumpulkan informasi mengenai kinerja sesuatu (metode, manusia,
peralatan), dimana informasi tersebut akan dipakai untuk menentukan
alternatif terbaik dalam membuat keputusan.
Evaluasi sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang kehidupan
manusia sehingga meningkatkan efektivitas dan produktivitas, baik dalam
lingkup individu, kelompok maupun lingkungan kerja. Adapun beberapa
informasi yang didapatkan dari proses evaluasi adalah sebagai berikut:

1. Tingkat kemajuan suatu kegiatan;


2. Tingkat pencapaian suatu kegiatan sesuai dengan tujuannya;
3. Hal-hal yang harus dilakukan di masa mendatang. 3
Selain itu, evaluasi adalah proses perencaanaan untuk memperoleh
dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan. Evaluasi sangat
dibutuhkan bagi seseorang untuk mengetahui sejauh mana ia menguasai
suatu bidang yang ia kerjakan. Evaluasi sangat penting untuk proses
pembelajaran. Karena evaluasi dapat mengetahui bagaimana anak

2
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1999) h. 228
3
Arifin Zainal, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 37

4
5

menguasai pelajaran yang telah diberikan guru kepada anak. Sehingga guru
dapat memonitoring siswa dengan evaluasi.
Adapun pengertian evaluasi menurut para ahli sebagai berikut :
1. Menurut Anne Anastasi, arti evaluasi adalah proses sistematis untuk
menentukan sejauh mana tujuan instruksional dicapai oleh seseorang.
Evaluasi merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana,
sistematik dan terarah berdasarkan tujuan yang jelas. 4
2. Menurut Sajekti Rusi, pengertian evaluasi adalah proses menilai
sesuatu, yang mencakup deskripsi tingkah laku siswa baik secara
kuantitatif (pengukuran) maupun kualitatif (penilaian).
3. Menurut Suharsimi Arikunto, arti evaluasi adalah serangkaian
kegiatan yang bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu
program pendidikan.5
4. Menurut A.D Rooijakkers, pengertian evaluasi adalah suatu usaha
atau proses dalam menentukan nilai-nilai. Secara khusus evaluasi atau
penilaian juga diartikan sebagai proses pemberian nilai berdasarkan
data kuantitatif hasil pengukuran untuk keperluan pengambilan
keputusan.
5. Menurut Norman E. Gronlund, pengertian evaluasi adalah suatu
proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan
sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai siswa. 6
6. Menurut Abdul Basir, arti evaluasi adalah proses pengumpulan data
yang deskriptif, informatif, prediktif, dilaksanakan secara sistematik
dan bertahap untuk menentukan kebijaksanaan dalam usaha
memperbaiki pendidikan.
7. Menurut William A. Mehrens dan Irlin J. Lehmann, pengertian
evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan

4
Anne Anastasi, Psychological Testing, (New York: Macmillan, Co., Inc., 1978), h. 28
5
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2013), h. 68
6
Norman E. Gronlound, Measurement and Evaluation in Teaching, (New York: Mc
Milan, 1985), h. 16
6

menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat


alternatif-alternatif keputusan.

B. Pengertian Evaluasi Kebijakan PAUD


Evaluasi pembelajaran PAUD adalah suatu proses mengumpulkan
dan mengkaji berbagai informasi secara sistematis, terukur, berkelanjutan,
serta menyeluruh tentang pertumbuhan dan perkembangan yang telah
dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu.
Penilaian di PAUD lebih menekankan untuk mendeskripsikan tingkat
pencapaian perkembangan anak yang mencakup perkembangan nilai-nilai
agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa dan sosial emosional sesuai Standar
Nasional PAUD. Oleh karena itu, kata yang lebih tepat pada penilaian anak
usia dini adalah asesmen atau evaluasi.
Jika dalam proses evaluasi perkembangan anak usia dini ditemukan
seorang anak yang hasil belajarnya belum mencapai kompetensi yang sesuai
dengan potensinya, maka pendidik perlu membuat program kegiatan yang
lebih lanjut (remedial) untuk mendorong pencapaian potensi yang optimal.
Sebaliknya, jika ada anak yang mencapai kompetensi yang lebih dari
standar yang ada, maka pendidik perlu membuat program kegiatan lebih
lanjut (pengayaan) agar seluruh potensi anak berkembang.
Makna evaluasi dan pembelajaran PAUD telah terjabarkan secara
jelas di atas, maka dapat dirumuskan pengertian evaluasi pembelajaran
PAUD yaitu merupakan proses pengumpulan, penganalisisan, penafsiran
dan pemberian keputusan tentang data perkembangan dan belajar anak usia
dini dalam kegiatan pembelajaran atau program layanan stimulasi yang
diselenggarakan di PAUD.7

C. Tujuan Evaluasi Kebijakan PAUD


Tujuan dilaksanakannya evaluasi proses dan hasil pembelajaran atau
program stimulasi pada pendidikan anak usia dini adalah untuk mengetahui
keefektifan pelaksanaan layanan program stimulasi dan pencapaian hasil-
hasilnya oleh setiap anak. Informasi kedua hal tersebut pada gilirannya

7
Arifin Zainal, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 42
7

sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil program


stimulasi yang dijalankan. Proses terutama merujuk pada cara, lingkungan,
tindakan, perilaku pendidik, respon dan kinerja anak serta hal lain yang
berkaitan, sedangkan hasil-hasilnya terutama berkaitan dengan perilaku
baru (tingkat mutu tumbuh-kembang) yang melekat pada anak serta produk
yang menyertainya.
Tujuan evaluasi yaitu untuk menentukan kualitas sesuatu terutama
yang berkenaan dengan nilai dan arti. Sedangkan, tujuan evaluasi
pembelajaran yaitu suatu usaha untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi
sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode,
media, sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri. 8
Dalam menilai atau mengevaluasi pembelajaran anak usia dini
terdapat beberapa tujuan diantaranya :9

1. Memberikan informasi pada pendidik/orangtua tentang pertumbuhan


dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama mengikuti
PAUD;
2. Menggunakan informasi yang didapat sebagai bahan umpan balik bagi
pendidik untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran dan meningkatkan
layanan pada anak agar sikap, pengetahuan dan keterampilan
berkembang secara optimal;
3. Memberikan masukan pada orang tua untuk melaksanakan pengasuhan
di lingkungan keluarga yang sesuai dan terpadu dengan proses
pembelajaran di PAUD;
4. Memberikan bahan masukan kepada berbagai pihak yang relevan untuk
turut serta membantu pencapaian perkembangan anak secara optimal.

D. Prinsip-Prinsip Evaluasi Kebijakan PAUD


Terdapat beberapa hal prinsip yang harus dipertimbangkan oleh
evaluator dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran atau program
stimulasi PAUD, yaitu:

8
Ibid, h. 58
9
Cici Yanti, Baharuddin, Maman Surahman, Pengetahuan Guru PAUD Dalam Merancang
Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini, (Bandar Lampung: FKIP Unila, 2016), h. 24
8

1. Evaluasi pembelajaran atau program stimulasi PAUD berhubungan


dengan tujuan program kegiatan yang telah direncanakan;
2. Hasil evaluasi menguntungkan kepada anak untuk menyesuaikan
program kegiatan pada tahap selanjutnya. Artinya dilakukan untuk
mendukung perkembangan dan proses pembelajaran bagi anak;
3. Evaluasi pembelajaran atau program stimulasi pada PAUD sebaiknya
merupakan sebuah proses keterlibatan kerjasama antara pendidik,
anak dan orang tua;
4. Evaluasi pembelajaran atau program stimulasi pada PAUD hendaklah
menggunakan cara yang paling tepat, dan dianjurkan mengedepankan
melalui pengamatan secara langsung. Karena, karakter perkembangan
dan belajar anak pada umumnya tidak dapat tampil secara penuh
dalam kata-kata secara lisan maupun tulisan.
5. Tes, pengukuran, penilaian dan pencatatan segala informasi
perkembangan dan belajar anak hendaklah dilakukan secara tepat,
obyektif dan segera. Perlu diingat bahwa anak- anak dalam
mengekspresikan dirinya sendiri melalui tingkah laku, mereka belum
bisa menyembunyikan perasaan, gagasan/pikiran atau emosi mereka,
spontan bertindak dalam lingkungan (sosialnya). 10
Terdapat tiga macam evaluasi dalam pendidikan. Macam-macam
evaluasi tersebut antara lain :11
Pertama, evaluasi pada anak. Evaluasi pada anak yaitu membantu
proses pembelajaran pada anak. Dengan evaluasi, guru dapat mengetahui
sejauh mana anak menangkap pelajaran yang telah diberikan oleh guru. Jadi,
jika guru mengetahui ada anak yang kurang menangkap atau memahami
pelajaran yang diberikan oleh guru, guru akan membantu dan
membimbingnya secara bertahap agar anak tersebut dapat memahami
pelajaran seperti halnya dengan teman-temannya yang lain.
Kedua, evaluasi pada guru. Evaluasi pada guru yaitu bagaimana cara
guru menghadapi setiap anak didiknya. Seorang guru harus cerdas dan
kreatif. Tetapi disamping cerdas dan kreatif, hal paling utama yang harus

10
Ibid, h. 59-61
11
Arifin Zainal, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 60
9

dimiliki oleh seorang guru adalah kesabaran. Terlebih jika guru sabar dalam
menghadapi anak didiknya. Karena karakter setiap siswa itu berbeda-beda.
Ada yang mudah diatur, ada yang agak sedikit rewel bahkan ada yang rewel
dan tidak mau diatur sama sekali. Jadi, guru harus sabar dan pandai-pandai
dalam menangani anak-anak didiknya.
Yang terakhir yaitu evaluasi pada program. Yang dimaksud program
disini yaitu suatu yayasan atau lembaga yang memimpin dan mengatur
sekolah-sekolah. Evaluasi pada program maksudnya yaitu bagaimana cara
memimpin dan mengatur sekolah-sekolah, apakah sudah berjalan atau
belum.

E. Prosedur dan Teknik Evaluasi Kebijakan PAUD

1. Prosedur Evaluasi Kebijakan PAUD


Dalam melakukan penilaian pada anak usia dini ada beberapa
prosedur yang harus dilalui sebagai mana bagan penilaian
perkembangan anak diatas. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
a. Mengacu pada kompetensi dan dilakukan seiring dengan kegiatan
pembelajaran yang diprogramkan dalam RPPH;
b. Mencatat semua hasil perkembangan anak dengan menggunakan
instrumen penilaian, seperti observasi, percakapan, unjuk kerja,
hasil karya, dan melakukan pencatatan terhadap sikap dan perilaku
anak yang terjadi secara insidental pada format catatan anekdot;
c. Merangkum semua hasil perkembangan anak dan dipindahkan ke
dalam format yang telah disiapkan baik harian, mingguan maupun
semester;
d. Mengolah hasil rangkuman selama satu semester menjadi bentuk
laporan deskripsi secara singkat meliputi 3 kompetensi yaitu
kompetensi Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan;
e. Merumuskan deskripsi secara objektif sehingga tidak
menimbulkan persepsi yang salah bagi orang tua atau wali dalam
bentuk LPPA (Laporan Pencapaian Perkembangan Anak).12

12
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h. 107
10

Secara formal dan terstruktur tahapan pelaksanaan evaluasi proses


pembelajaran atau program stimulasi PAUD sebaiknya melalui prosedur
sebagai berikut:13
1) Menentukan tujuan
Tujuan evaluasi proses pembelajaran atau program
stimulasi PAUD dapat dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau
pertanyaan. Secara umum tujuan evaluasi proses pembelajaran
(program stimulasi) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut:
a) Apakah strategi/teknik atau cara pembelajaran (stimulasi)
yang dipilih dan dipergunakan oleh pendidik (guru) efektif;
b) Apakah media/alat pembelajaran atau media/alat stimulasi
yang digunakan oleh pendidik (guru) efektif;
c) Apakah cara merangsang/menstimulasi pendidik (guru)
tepat, menarik dan sesuai dengan tujuan stimulasi (tumbuh,
kembang, perilaku belajar) yang diharapkan;
d) Bagaimana respon anak terhadap materi dan pelayanan
program stimulasi serta lingkungan (fasilitas) yang
diberikan kepadanya.
2) Menentukan desain evaluasi
Desain evaluasi proses pembelajaran atau program
stimulasi mencakup rencana evaluasi proses dan pelaksana
evaluasi. Rencana tersebut dapat berbentuk matriks dengan
kolom-kolom sesuai dengan kebutuhan. Hal-hal yang dapat
dituangkan dalam metrik, misalnya:
a) Nomor urut;
b) Kemampuan (aspek tumbuh-kembang) yang akan evaluasi;
c) Metode/Teknik/Instrumen evalusi yang akan digunakan;
d) Sasaran anak yang akan dievaluasi;
e) Waktu dan saat kegiatan (tempat);
3) Pengembangan instrumen evaluasi

13
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), h. 114
11

Instrumen evaluasi proses pembelajaran atau program


stimulasi PAUD untuk memperoleh informasi deskriptif dan/atau
informasi judgemental dapat berwujud :
a) Lembar pengamatan untuk mengumpulkan informasi
tentang kegiatan belajar atau ativitas anak dalam mengikuti
pembelajaran atau program stimulasi yang dilaksanakan
oleh pendidik (guru);
b) Daftar pertanyaan/pernyataan yang dapat dijawab/ditanggapi
oleh anak berkenaan dengan cara atau tindakan stimulasi
yang telah dilaksanakan pendidik (guru) serta respon
terhadap lingkungan yang telah disediakan untuk mereka
(anak).
4) Pengumpulan informasi/data
Pengumpulan data atau informasi dilaksanakan secara
obyektif dan terbuka agar diperoleh informasi yang dapat
dipercaya dan bermanfaat bagi peningkatan mutu pembelajaran
atau program stimulasi. Pengumpulan data atau informasi
dilaksanakan pada setiap akhir pelaksanaan pembelajaran atau
program stimulasi agar memperoleh gambaran menyeluruh dan
kebulatan tentang pelaksanaan layanan pembelajaran atau
program stimulasi.
5) Analisis dan interpretasi
Analisis dan interpretasi hendaknya dilaksanakan segera
setelah data atau informasi terkumpul. Analisis berwujud
deskripsi hasil evalusi berkenaan dengan proses pembelajaran
(layanan stimulasi) yang telah terlaksana; sedang interpretasi
merupakan penafsiran terhadap deskripsi hasil analisis proses
pembelajaran (layanan stimulasi). Hasil analisis dan interpretasi
akan menjadi sebagai bahan dan dasar memperbaiki
pembelajaran atau program stimulasi selanjutnya.
6) Tindak lanjut
Tindak lanjut merupakan kegiatan menindak lanjuti hasil
analisis dan interpretasi. Dalam evaluasi proses pembelajaran
12

atau program stimulasi tindak lanjut pada dasarnya berkenaan


dengan pembelajaran (program stimulasi) yang akan
dilaksanakan selanjutnya dan kegiatan evaluasinya itu sendiri.
Program stimulasi yang akan dilaksanakan selanjutnya
merupakan keputusan tentang upaya perbaikan pembelajaran
yang akan dilaksanakan sebagai upaya peningkatan mutu
pembelajaran, sedangkan tindak lanjut evaluasi pembelajaran
berkenan dengan pelaksanaan dan instrumen evaluasi yang telah
dilaksanakan mengenai tujuan, proses dan instrumen evaluasi
proses pembelajaran atau rangkaian layanan program stimulasi.
Namun dalam prakteknya, terutama yang dilakukan oleh para
pendidik, prosedur tersebut seringkali dijalankan lebih fleksibel. Para
praktisi di lapangan seringkali langsung mengembangkan alat atau
instrument, bahkan langsung pada tindakan pengumpulan data. Hal
tersebut, selama dijalankan secara bertanggung jawab dan professional
tentu tidaklah perlu dipersoalkan secara tajam. Yang terpenting tidak
bertentang dengan hakekat dan segala prinsip evaluasi sebagaimana
yang telah dipaparkan.

2. Teknik Evaluasi Kebijakan PAUD


Telah dipaparkan sebelumnya, upaya untuk memahami tumbuh,
kembang dan belajar anak usia dini sangat dianjurkan diantaranya
dilakukan melalui pengamatan. Oleh karena itu, kemampuan
pengamatan bagi seorang pendidik (guru) anak usia dini merupakan
suatu kompetensi yang mesti dimiliki.
Setiap pengamatan harus direkam dengan pencatatan. Pendidik
sebagai pengamat bukan hanya sekedar mengamati anak untuk
mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan anak, tetapi pengamat
juga harus mencatat apa yang diamati sehingga dapat dijadikan sebagai
dasar untuk mengevaluasi perkembangan anak. Adapun teknik evaluasi
pembelajaran PAUD sebagai berikut :14

14
Ibid, 132
13

a) Pengamatan atau observasi merupakan teknik penilaian yang


dilakukan selama kegiatan pembelajaran baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan lembar observasi,
catatan menyeluruh atau jurnal, dan rubrik.
b) Percakapan merupakan teknik penilaian yang dapat digunakan
baik pada saat kegiatan terpimpin maupun bebas.
c) Penugasan merupakan teknik penilaian berupa pemberian tugas
yang akan dikerjakan anak dalam waktu tertentu baik secara
individu maupun kelompok baik secara mandiri maupun
didampingi.
d) Unjuk kerja adalah teknik penilaian yang melibatkan anak dalam
bentuk pelaksanaan suatu aktivitas yang dapat diamati.
e) Penilaian hasil karya merupakan teknik penilaian dengan melihat
produk yang dihasilkan oleh anak setelah melakukan suatu
kegiatan.
f) Pencatatan anekdot adalah teknik penilaian yang dilakukan
dengan mencatat sikap dan perilaku khusus pada anak ketika
suatu peristiwa terjadi secara tiba-tiba/insidental baik positif
maupun negatif.
g) Portofolio merupakan kumpulan atau rekam jejak berbagai hasil
kegiatan anak secara berkesinambungan atau catatan pendidik
tentang berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan anak
sebagai salah satu bahan untuk menilai kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah yang kami buat ini, kami simpulkan bahwa Evaluasi
adalah proses perencaanaan untuk memperoleh dan menyediakan informasi
yang sangat diperlukan. Evaluasi sangat dibutuhkan bagi seseorang untuk
mengetahui sejauh mana ia menguasai suatu bidang yang ia kerjakan.
Tujuan evaluasi yaitu untuk menentukan kualitas sesuatu terutama
yang berkenaan dengan nilai dan arti. Sedangkan tujuan evaluasi
pembelajaran yaitu suatu usaha untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi
sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode,
media, sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri.
Evaluasi sangat penting untuk proses pembelajaran. Karena evaluasi
dapat mengetahui bagaimana anak menguasai pelajaran yang telah
diberikan guru kepada anak. Sehingga guru dapat memonitoring siswa
dengan evaluasi.

B. Saran
Penulis sadar bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak dari
kekurangan mulai dari segi penulisan, materi yang kurang jelas maupun
penyajian yang kurang baik, maka penulis berharap kepada semua yang
membaca untuk menyisihkan waktunya untuk memberi saran ataupun kritik
kepada penulis agar dalam penulisan makalah selanjutnya akan lebih baik
lagi.
Penulis berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat
khususnya untuk penulis sendiri dan pada umumnya untuk semua yang
membaca makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anastasi, Anne. 1978. Psychological Testing. New York: Macmillan, Co., Inc.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Gronlound, Norman E. 1985. Measurement and Evaluation in Teaching. New
York: Mc Milan.
Harjanto. 2011. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mardapi, Djemari. 2003. Desain dan Penilaian Pembelajaran Mahasiswa.
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Zainal, Arifin. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Yanti, Cici, Baharuddin, Surahman, Maman. 2016. Pengetahuan Guru PAUD
Dalam Merancang Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandar
Lampung: FKIP Unila.

15

Anda mungkin juga menyukai