Makalah Dimensi Pengasuhan Dalam Keluarga 1
Makalah Dimensi Pengasuhan Dalam Keluarga 1
Disusun Oleh :
PROGRAM STUDI
2023
KATA PENGANTAR
Dengan segala usaha, pikiran dan tenaga telah kami lakukan, namun kami
menyadari adanya keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
penyusunan makalah selanjutnya.
Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada kami, mendapat
imbalan yang sesuai dari Allah SWT. Kami berharap semoga penyusunan makalah ini
dapat bermanfaat untuk kegiatan pembelajaran kedepan. Dalam penyusunan makalah
ini kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah kami. Oleh karena itu
kami mengharapkan evaluasi dari Ibu Dosen.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah sebuah institusi yang kaya akan nilai. Orang tua bertanggung
jawab untuk mewariskan nilai- nilai kepada anak-anaknya itu melalui pendidikan.
Orang tua memiliki peran penting dalam menentukan arah dan kepribadian anak yang
akan dibentuk. Dalam konteks pedagogik, tidak dibenarkan orang tua membiarkan
anak-anaknya tumbuh dan berkembang tanpa bimbingan. Bimbingan diperlukan
untuk memberikan arah yang jelas dan meluruskan sikap dan perilaku anak kejalan
yang lurus.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
Baumrind, berasumsi bahwa perilaku asuh yang normal dari orang tua berkisar
seputar masalah kontrol. Meskipun orang tua mungkin berbeda-beda dalam cara
mereka mengontrol atau mensosialisasikan anaknya dan berbeda pula dalam tingkat
kontrol yang mereka terapkan, tetapi Baumrind berasumsi bahwa peranan utama
semua orang tua adalah mempengaruhi, mengajar, dan mengontrol anaknya. Dari
hasil penelitiannya, Baumrind mengidentifikasi empat gaya asuh yang berbeda-beda,
yaitu Authoritarian, Permissive, Authoritative, dan Neglecful, yang masing-masing
berimplikasi terhadap kompetensi sosial anak dalam kaitannya dengan teman
sebayanya dan orang dewasa. Masing-masing dari keempat gaya asuh tersebut
mencerminkan perbedaan dalam nilai dan pola perilaku asuh yang dipraktekkan orang
tua dalam mengasuh anaknya, dan perbedaan dalam keseimbangan antara dimensi-
dimensi asuh (parental dimensions) yang diterapkannya. Baumrind mengidentifikasi
dua dimensi asuh utama, yaitu:
1. Parental Responsiveness
2
3
yang negatif dalam kehidupan sehari-hari didalam keluarga. Hal ini cenderung
membuat anak balik menyayangi orang tuanya dan senang melewatkan waktu
bersama orang tua. Karena anak lebih mudah mengidentifikasikan dirinya
dengan model yang responsif. Maka dalam hubungan interpersonal, anak dari
orang tua yang responsif cenderung lebih menyerap dan mempraktekkan nilai-
nilai yang dianut orang tuanya, seperti penuh pertimbangan dan bersikap adil.
Menurut Baumrind responsiveness atau responsifitas terdiri atas :
2. Parental Demandingness
Pola asuh ini ditandai dengan orang tua yang memberikan kebebasan
yang memadai pada anaknya tetapi memiliki standar perilaku yang jelas.
Mereka memberikan alasan yang jelas dan mau mendengarkan anaknya tetapi
juga tidak segan untuk menetapkan beberapa perilaku dan tegas dalam
menentukan batasan. Mereka cenderung memiliki hubungan yang hangat
dengan anaknya. Mereka cepat tanggap memuji keberhasilan anaknya dan
memiliki kejelasan tentang apa yang mereka harapkan dan anaknya. Anak
1
http:// Google, Nanggah Nong, Mozaik Bimbingan Konseling, diakses pada hari Sabtu, tanggal 18
Maret 2023, pukul 21.35 WIB.
5
yang diasuh dengan pola ini tampak lebih bahagia, bersikap bersahabat,
memiliki rasa percaya diri.2
Pola asuh ini cukup ketat dengan apa yang mereka harapkan dan
anaknya dan hukuman dan perilaku anak yang kurang baik juga berat.
Peraturan diterapkan secara kaku dan seringkali tidak dijelaskan secara
memadai dan kurang memahami serta kurang mendengarkan kemamuan
anaknya. Orang tua yang otoriter menunjukan kontrol yang tinggi dan
kehanggatan yang rendah. Anak dan orang orang tua yang authoritarian atau
otoriter cenderung untuk lebih penurut, mudah tersinggung, penakut,
pemurung.3
2
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: Remaja Rosydakarya, 2011),
hlm, 52.
3
Sudarwan Danim, Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm, 55.
4
Syamsu Yusuf, loc.cit.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari dalam membuat makalah ini masih terdapat
beberapa kekurangan dan kesalahan baik dari segi penulisan maupun dari segi
penyusunan kalimatnya, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kepada para
pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun.
6
DAFTAR PUSTAKA
http:// Google, Nanggah Nong, Mozaik Bimbingan Konseling, Diakses pada hari
Sabtu, tanggal 18 Maret 2023, pukul 21.35 WIB.
Yusuf, Syamsu. 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja
Rosydakarya.