Nama 4
Nama 4
Nim : 2021143302
Kelas : 2H PGSD
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu yang artinya berasal dari tanah air Indonesia
sendiri. Dahulu memang namanya bukan bahasa Indonesia, melainkan bahasa Melayu.
Kemudian bahasa Melayu yang sudah lama digunakan oleh bangsa Indonesia serta
tatanan bahasanya yang mudah diterima dan dipahami menjadikannya bahasa persatuan
yang diikrarkan saat Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 dengan nama bahasa
Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki berbagai fungsi dan juga kedudukan yang
menjadikannya sangat sakral dan dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia.
Salah satu kedudukan bahasa Indonesia yaitu sebagai bahasa nasional. Bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang
melandasi adanya rasa kebangsaan. Hal ini berarti bahasa Indonesia menyatukan
banyaknya bahasa wilayah atau daerah antarsuku di Indonesia sehingga terbentuk suatu
kesatuan dan rasa kebangsaan. Oleh sebab itu, bahasa Indonesia yang digunakan haruslah
bahasa Indonesia yang menggunakan kata-kata baku, baik, dan benar. Kata baku ialah
kata yang digunakan telah sesuai dengan kaidah atau pedoman bahasa yang sudah
ditentukan. Kata baku terdapat di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Berbeda dengan kata
nonbaku, kata tersebut tidak terdapat di Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Bahasa adalah sebuah simbol bunyi yang arbiter yang digunakan untuk
komunikasi manusia (Wardhaugh, 1972).
Pada 1930. B. Havranek dan Vilem Mathesius merumuskan bahasa baku itu
bahwa bahasa baku sebagai bentuk bahasa yang telah dikodifikasi, diterima dan
difungsikan sebagai model atau acuan oleh masyarakat secara luas (Garvin, 1967
dalam Purba, 1996:52).
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan serta menurut medium pembicara.
Bahasa baku adalah bahasa standar (pokok) yang kebenaran dan ketetapannya
telah ditentukan oleh negara. Baku berarti bahasa tersebut tidak dapat berubah setiap
saat. Baku atau standar beranggapan adanya keseragaman.
Bahasa nonbaku adalah ragam bahasa yang berkode berbeda dengan kode bahasa
baku, dan dipergunakan di lingkungan tidak resmi. Ragam bahasa nonbaku dipakai
pada situasi santai dengan keluarga, teman, di pasar, dan tulisan pribadi buku harian.
Ragam bahasa nonbaku sama dengan bahasa tutur, yaitu bahasa yang dipakai dalam
pergaulan sehari-hari terutama dalam percakapan.
E. Fungsi Bahasa Baku dan Tidak Baku
a. Fungsi Bahasa Baku
Menurut Hasan Alwi, dkk (2003:15) bahasa baku mendukung empat fungsi,
yaitu:
Fungsi pemersatu. Indonesia terdiri dari beragam suku dan bahasa daerah. Jika setiap
masyarakat menggunakan bahasa daerahnya, maka dia tidak dapat berkomunikasi
dengan masyarakat dari daerah lain. Fungsi bahasa baku memperhubungkan semua
penutur berbagai dialek bahasa itu. Dengan demikian, bahasa baku mempersatukan
mereka menjadi satu masyarakat bangsa.
b. Fungsi Bahasa Tidak Baku
Bahasa tidak baku adalah bahasa yang digunakan dalam kehidupan santai (tidak
resmi) sehari-hari yang biasanya digunakan pada keluarga, teman, dan di pasar.
Fungsi penggunaan bahasa nonbaku adalah untuk mengakrabkan diri dan
menciptakan kenyamanan serta kelancaran saat berkomunikasi (berbahasa).