Anda di halaman 1dari 6

NAMA: Ahmad Husein Tamada

KELAS: Pengelolaan Sistem Jaringan


Security Network
Keamanan komputer atau keamanan digital (computer security) merupakan keamanan
informasi yang terdapat pada komputer atau jaringan. Keamanan komputer juga dikenal
dengan sebutan keamanan siber (cyber security) atau IT security. Keamanan siber
merupakan kumpulan, alat, kebijakan, konsep keamanan, perlindungan keamanan, pedoman,
pendekatan manajemen risiko, tindakan, pelatihan, praktik terbaik, jaminan, dan teknologi
yang dapat digunakan untuk melindungi lingkungan cyber dan organisasi serta aset pengguna
yang disimpan di lingkungan siber. Keamanan komputer bertujuan membantu pengguna agar
dapat mencegah penipuan atau mendeteksi adanya usaha penipuan di sebuah sistem yang
berbasis informasi. Informasinya sendiri memiliki arti non fisik. Keamanan komputer adalah
suatu cabang teknologi yang dikenal dengan nama keamanan informasi yang diterapkan pada
komputer. Sasaran keamanan komputer antara lain adalah sebagai perlindungan informasi
terhadap pencurian atau korupsi, atau pemeliharaan ketersediaan, seperti dijabarkan dalam
kebijakan keamanan.[1]

Dalam membuat program keamanan informasi ada prinsip dasar yang harus dipenuhi agar
sistem tersebut handal. Prinsip dasar tersebut adalah:

1. Kerahasiaan artinya informasi dijamin hanya tersedia bagi orang yang berwenang
sehingga pihak yang tidak berhak tidak bisa mengakses informasi. Contoh
kerahasiaan adalah seorang administrator tidak boleh membuka atau membaca email
milik pengguna. Selain itu kerahasiaan harus menjamin data-data yang harus
dilindungi penggunaan dan penyebarannya baik oleh pengguna maupun administrator,
seperti nama, alamat, tempat tanggal lahir, nomor kartu kredit, penyakit yang diderita,
dan sebagainya.
2. Integritas artinya informasi dijaga agar selalu akurat, untuk menjaga informasi
tersebut maka informasi hanya boleh diubah dengan izin pemilik informasi. Virus
trojan merupakan contoh dari informasi yang integritasnya terganggu karena virus
telah mengubah informasi tanpa izin. Integritas informasi ini dapat dijaga dengan
melakukan enkripsi data atau membuat tanda tangan dijital (digital signature).
3. Ketersediaan artinya adanya jaminan ketika pihak berwenang membutuhkan
informasi, maka informasi dapat diakses dan digunakan. Hambatan dalam
ketersediaan ini contohnya adalah adanya Denial of Service Attack (DoS). DoS
merupakan serangan yang ditujukan ke server, di mana banyak sekali permintaan
yang dikirimkan ke server dan biasanya permintaan tersebut palsu yang menyebabkan
server tidak sanggup lagi melayani permintaan karena tidak sesuai dengan
kemampuan sehingga server menjadi down bahkan error.[2]

Resiko yang timbul dari tidak digunakan atau tidak berfungsinya keamanan sistem
informasi adalah :
● Pengungkapan dan Pencurian , Ketika database dan perpustakaan perangkat
lunak dapat diakses oleh orang yang tidak berhak. Misalnya, mata-mata
industri dapat memperoleh informasi kompetitif yang berharga dan penjahat
komputer dapat menggelapkan dana perusahaan.
● Penggunaan Secara Tidak Sah, Penggunaan secara tidak sah terjadi ketika
sumber daya perusahaan dapat digunakan oleh orang yang tidak berhak
menggunakannya, biasa disebut hacker. Misalnya, seorang hacker dapat
memperoleh akses terhadap sistem telepon dan melakukan hubungan
telepon interlokal secara tidak sah.
● Pengrusakan Secara Tidak Sah dan Penolakan Pelayanan, Penjahat komputer
dapat masuk ke dalam jaringan komputer dari komputer yang berada jauh
dari lokasi dan menyebabkan kerusakan fisik, seperti kerusakan pada layar
monitor, kerusakan pada disket, kemacetan pada printer, dan tidak
berfungsinya keyboard.
● Modifikasi Secara Tidak Sah, Perubahan dapat dibuat pada data-data
perusahaan, informasi, dan perangkat lunak. Beberapa perubahan tidak
dapat dikenali sehingga menyebabkan pengguna yang ada di output system
menerima informasi yang salah dan membuat keputusan yang salah. Tipe
modifikasi yang paling dikhawatirkan adalah modifikasi disebabkan oleh
perangkat lunak yang menyebabkan kerusakan, biasanya dikelompokkan
sebagai virus.

Bentuk virus itu sendiri dapat terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
● "Perangkat lunak perusak" (malacious software atau malware), terdiri dari
program atau segmen kode yang menyerang sistem dan melakukan fungsi
perusakan. Terdapat banyak jenis perangkat lunak perusak selain virus, di
antaranya worm dan Trojan horses.
● Virus merupakan program komputer yang memperbanyak diri sendiri dan
menyimpan salinannya secara otomatis pada program lainnya dan boot
sectors.
● Worm tidak memperbanyak diri sendiri, tetapi mengirim salinannya dengan
menggunakan e-mail
● Trojan horses juga tidak memperbanyak diri. Penyebaran dilakukan oleh
pengguna secara tidak disengaja.[3]

Tips Menghindari Serangan Hacker

Serangan hacker maupun kejahatan dunia maya (cyber crime) sebenarnya dapat
kita hindari. Namun, sayangnya masih banyak orang di luar sana yang kurang
memiliki kesadaran tentang hal ini.

Entah itu karena mereka tidak paham bagaimana cara untuk menghindarinya atau
mungkin juga mereka nggak peduli akan bahaya serangan hacker.

Maka dari itu, di artikel ini Jaka akan kasih kamu beberapa tips untuk menghindari
serangan hacker, sehingga data pribadi kamu tetap aman, geng!.

1. Jangan Membagikan Data Pribadi Kamu Sembarangan

Tips pertama yang harus kamu lakukan untuk terhindar dari serangan hacker adalah
jaga data pribadi kamu dengan aman ketika menggunakan internet.

Jangan pernah memasukkan data pribadi apapun kecuali kamu sudah memastikan
bahwa website tersebut aman.

Website yang aman memiliki URL awal https://, sementara jika memiliki URL http://
berarti website tersebut tidak aman.

2. Gunakan VPN

VPN (Virtual Private Network) adalah sebuah layanan koneksi yang memungkinkan
kamu untuk mengunjungi sebuah website dengan aman dan private.
VPN bekerja dengan cara mengubah jalur koneksi melalui server dan
menyembunyikan pertukaran data yang terjadi.

Dengan begitu, hacker akan merasa sulit untuk 'mengendus' informasi data kamu
ataupun mengetahui apa yang sedang kamu lakukan di internet.

Saat ini ada banyak sekali aplikasi VPN yang tersedia di internet, Google Play Store,
maupun AppStore secara gratis.

3. Matikan Jaringan WiFi atau Bluetooth Ketika Tidak Digunakan

Tanpa kamu sadari, serangan hacker dapat juga terjadi melalui jaringan WiFi atau
Bluetooth yang terus-menerus dinyalakan.

Jadi pastikan jaringan WiFi atau Bluetooth kamu di-nonaktifkan ketika sedang tidak
dipakai.

Karena hal itu dapat mencegah perangkat kamu terkoneksi secara otomatis ke
jaringan yang tidak aman tanpa kamu sadari.

4. Gunakan Jawaban Pertanyaan Keamanan Palsu

Kamu pasti pernah disuruh membuat pertanyaan keamanan (Security Question)


ketika kamu membuat sebuah akun tertentu, kan?

Kebanyakan orang akan membuat jawaban Security Question yang benar agar
mudah untuk diingat.

Ternyata, memberikan jawaban yang benar untuk menjawab sebuah Security


Question justru dapat membuat akun kamu jadi tidak aman, geng.

Terlebih jika kamu membuat Security Question yang mudah diketahui jawabannya,
seperti nama orang tua, nama sekolah, dan lain-lain.

Hal tersebut dikarenakan kehadiran sebuah website bernama Whitepages yang


dapat mencari tahu nama, nomor telepon, atau bahkan alamat rumah seseorang.

Jadi, Jaka saranin mending kamu membuat jawaban palsu untuk menjawab Security
Question, geng.

5. Aktifkan Enkripsi Disk Penuh Pada Komputer

Full Disk Encryption (FDE) adalah sebuah metode untuk mengenkripsi hard drive
sedemikian rupa sehingga semua data pada drive selalu dienkripsi, tanpa
menggunakan solusi enkripsi pihak ketiga.

Dengan mengaktifkan fitur tersebut, informasi data pribadi kamu di komputer akan
tetap aman walaupun komputer kamu hilang atau dicuri.
6. Gunakan password yang kompleks

Penggunaan password numerik atau pola yang terlalu gampang sangat


memungkinkan untuk para hacker membobol perangkat kamu dengan mudah.

Gunakan password yang kompleks seperti campuran angka, huruf kapital, maupun
simbol agar resiko terkena serangan hacker semakin rendah.

7. Jangan Gunakan Password yang Sama untuk Semua Akun

Kamu masih menggunakan password yang sama untuk semua akun media sosial
kamu?

Jaka saranin lebih baik kamu ganti sekarang juga, geng. Karena jika salah satu akun
kamu terkena serangan hacker, maka tidak menutup kemungkinan semua akun
kamu akan ikut diretas.

Pasti nggak mau dong hal itu terjadi ke diri kamu?

8. Periksa Permissions Aplikasi Sebelum di-Install

Ketika kamu ingin menginstall suatu aplikasi, pasti akan muncul dialog App
Permissions, berisi keterangan apa saja akses yang diberikan ke aplikasi yang ingin
kamu install.

Selalu cek apa saja izin akses yang diberikan dan pastikan aplikasi yang ingin kamu
install tersebut tidak mengakses informasi yang tidak diperlukan..[4]

Sumber:
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Keamanan_komputer
2. https://bpptik.kominfo.go.id/Publikasi/detail/keamanan-informasi
3. https://handuk-qu.blogspot.com/2013/07/keamanan-sistem-informasi.html
4. https://diskominfo.lomboktimurkab.go.id/baca-berita-192-8-tips-pintar-untuk-menghin
dari-serangan-hacker--dijamin-anti-bobol.html

Anda mungkin juga menyukai