Anda di halaman 1dari 3

Infeksi epidermis superficial

Pembelahan proteolitik domain ekstraseluler protein desmoglein-1 dalam


keratinosit pada lapisan granular
Impetigo
 Tipe non bulus (Disebabkan oleh streptococcus grup A dan S. aureus)
->produksi lokal racun eksofoliatif
->Lesi ulseratif menembus epidermis ke dalam dermis
->Jika terinfeksi oleh streptokokus grup A, pembersihan patogen yang
dimediasi kekebalan (umumnya S.pyogenes)-> kompleks imun yang
mengandung deposisi antigen streptokokus di glomeruli
 Tipe bulus (disebabkan S. Aureus)
produksi lokal racun eksofoliatif A dan B-> penyebaran racun eksofoliatif B
pada individual dengan defisiensi imun atau gagal ginjal
Staphylococcus dapat menghasilkan katalase,koagulase, hyaluronidase,
eksotoksin, lekosidin, toksin eksfoliatif, toksik sindromsyok toksik, dan
enterotoksin. toksin yang dihasilkan bakteri staph ini dapatmenyebabkan impetigo
menyebar ke area lainnya. toksin ini menyerang protein yangmembantu mengikat
sel sel kulit. Sehingga membuat protein ini rusak, dan semakin memudahkan
bakteri menyebar dengan cepat. Dan enzim yang dikeluarkan oleh Stap akan
membuat struktur kulit rusak dan akan timbul rasa gatal yang dapat menyebabkan
terbentuknya lesi pada kulit.

Manifestasi klinis:
lesi kulit berupa vesikel, bula, atau plak keemasan. Lesi dapat disertai rasa gatal
atau rasa tidak nyaman. Gejala sistemik yang dapat timbul adalah demam dan
limfadenopati regional
eritema dan vesikel yang cepat memecah sehingga jika penderita datang berobat
yang terlihat ialah krusta tebal berwarna kuning seperti madu.

Anda mungkin juga menyukai