26 36
26 36
Tujuan pelayanan angkutan umum adalah memberikan pelayanan yang aman, cepat, nyaman,
dan murah pada masyarakat yang mobilitasnya semakin meningkat terutama bagi pekerja dalam
menjalankan kegiatannya. Bagi angkutan perkotaan , keberadaan angkutan umum apalagi
angkutam umum massal sangat membantuk manajement lalu lintas dan angkutan jalan karena
tingginya tingkat efisien yang di miliki sarana tersebut dalam penggunaan prasarana jalan.
3.permintaan jasa angkutan
Tujuan pelayanan angkutan umum adalah memberikan pelayanan yang aman, cepat,
nyaman, dan murah pada masyarakat yang mobilitasnya semakin meningkat terutama bagi para
pekerja kebutuhan akan pergerakan bersigat sebagai kebutuhan turunan (derived deman) yang di
artikan sebagai permintaan yang timbul karena adanya permintaan akan barang atau jasa lain.
Pada dasarnya permintaan akan transportasi di turunkan dari 2 hal, yaitu :
a. Kebutuhan manusia dalam memenuhi kegiatannya, dan
b. Permintaan akan barang tertentu agar tersedia di tempat tertentu
Permintaan jasa angkutan akan terjadi apabila antara2 atau lebih tempat terdapat perbedaan
kegunaan marjinal terhadap suatu barang, yang satu tinggi yang lain rendah
Dalam hal angkutan penumpang, faktor penting yang mempengaruhi jumlah perjalanan untuk
pengangkutan barang adalah sebagai berikut :
a. Jenis-jenis kegiatan yang dapat di lakukan di tempat tersebut
b. Biaya untuk mencapat tempat tujuan.
c. Karakteristik alat transportasi yang tersedia ke tempat tujuan
d. Jumlah orang yang bergerak menuju ke tempat tujuan
Sedangkan faktor-faktor penting yang mempengaruhi jumlah perjalanan untuk pengangkutan
barang adalah sebagai berikut :
a. Karakteristik sistem transportasi yang menghubungkan tempat asal dan tempat tujuan
b. Permintaaan akan barang tersebut di tempat tujuan
c. Tersedianya barang tersebut di tempat asal
Dikarenakan banyaknya faktor penentu dan tingginya tingkat ketidakpastian yang terlibat, makan
penentuan jumlah perjalanan penumpang umumnya lebih rumit dan sedikit sulit di prediksi
daripada penentuan jumlah pengangkutan barang.
4. karakterikstik operasional angkutan umum
a. kriteria kinerja angkutan umum
untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kinerja dari sistem operasi transportasi, maka
di perlukan beberapa indikator yang dapat dilhat. Indikator tersebut yang pertama menyangkut
ukuran kuantitatif yang di nyatakan dengan tingkat pelayanan, dan yang kedua lebih bersifat
kualitatif dan di nyatakan dengan mutu pelayanan.(nasution, 2003).
1. Faktor tingkat pelayanan
Nasution (2003), juga menjelaskan bahwa ada 2 faktor tingkat pelayanan yaitu :
a. Kapasitas
Kapasitas dinyatakan sebagai jumlah penumpang yang biasa di pindahkan dalam satu
waktu tertentu. Peningkatan kapasitas biasanya di lakukan dengan memperbesar
ukuran, mempercepat perpindahan, merapatkan penumpang, namun ada batasan –
batasan yang harus di perhatikan yaitu keterbatasan ruang gerak yang ada,
keselamatan, kenyamanan, dan lain-lain.
b. Aksebilitas
Aksebilitas menyatakan tentang kemudahan orang dalam menggunakan suatu sarana
transportasi tertentu dan bisa berupa fungsi dari jarak maupun waktu. Suatu sistem
transportasi sebaiknya bisa di akses secara mudah dari berbagai tempat dan pada saat
untuk mendorong orang menggunakannya dengan mudah.
2. Faktor kualitas pelayanan
Faktor-faktor kualitas pelayanan yaitu :
a. Keselamatan
Ini erat kaitannya dengan masalah kemungkinan kecelakaan dan terutama berkaitan
erat dengan sistem pengendalian yang ketat, biasanya mempunyai tingkat
keselamatan dan keamanan yang tinggi pula.
b. Kehandalan
Ini berhubungan dengan faktor-faktor seperti ketetapan waktu dan jaminan sampai di
tempat tujuan.
c. Fleksibilitas
Ini adalah kemudahan yang ada dalam mengubah segala sesuatu sebagai akibat
adanya kejadian yang berubah tidak sesuai dengan skenario yang di rencanakan.
d. Kenyamanan
Erat kaitannya dengan tata letak tempat duduk, sistem pengaturan udara, ketersediaan
fasilitas khusus, waktu operasi, dan lain-lain
e. Kecepatan
Merupakan faktor yang sangat penting dan erat kaitannya dengan efisiensi sistem
transportasi. Pada prinsipnya pengguna transportasi menginginkan kecepatan yang
tinggi, sehingga diperoleh efisiensi yang tinggi pula, namun hal tersebut di batasi oleh
masalah keselamatan.
f. Dampak
Ini sangat beragam jenisnya, mulai dari dampak lingkungan sampai dengan dampak
sosial yang di timbulkan dengan adanya suatu operasi lalu lintas, serta konsumsi
energi yang di butuhkan.
Rumus :
F= 60/h
Keterangan :
F = frekuensi
H= headway
3. waktu tunggu
yang di perlukan oleh pengguna jasa angkutan untuk menunggu kendaraan umum sampai
datangnya angkutan tersebut. Waktu menunggu sangat di pengaruhi oleh frekuensi dari
angkutan tersebut dengan menggunakan fungsi dari headway kendaraan maka waktu
kendaraan umum dapat di hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
WT =1/2 x H
Keterangan :
WT = waktu tunggu angkutan
H = headway
Keterangan :
Headway = waktu antara 2 kendaraan yang beroperasi pada rute yang sama
Frekuensi = jumlah kendaraan yang melewati satu ruas jalan dalam 1 jam.
Rumus diatas digunakan untuk mengetahui waktu antara kendaraan yang satu dengan
yang lainnya dalam 1 rute yang sama.
c. perhitungan biaya operasional kendaraan (BOK)
Perhitungan biaya operasional kendaraan merupakan hasil dari biaya yang di
keluarkan untuk mengoperasikan kendaraan guna menghasilkan jasa. Untuk
memudahkan dalam melakukan perhitungan biaya operasi kendaraan perlu di adakan
pengelompokan atau klasifikasi komponen-komponen biaya dari biaya operasi
kendaraan tersebut.
Dalam hal ini, perhitungan biaya operasi kendaraan di kelompokkan ke dalam biaya
langsung dan biaya tidak langsung.
1. Klasifikasi komponen biaya
Dalam menganalisa komponen biaya operasi kendaraan akan di klasifikasikan ke
dalam 2 kelompok yaitu biaya langsung dan tidak langsung. Berikut pedoman
perhitungan komponen-komponen biaya operasi kendaraan :
a. Biaya langsung, terdiri dari :
1. Penyusutan kendaraan;
Penyusutan kendaraan dapat di hitung dengan memakai metode garis
lurus. Untuk kendaraan baru termasuk BBM dan ongkos angkut,
sedangkan untuk kendaraan lama harga kendaraan di nilai
Biaya BBM angkot-KM = biaya BBM per angkot per hari / KM- tempuh
hari
5. biaya ban;
Untuk angkutan perkotaan, jumlah ban yang di gunakan adalah sebanyak 4 buah dengan
perincian 2 buah untuk ban depan dan 2 buah untuk ban belakang, dengan daya tahan ban
rata-rata adalah 25.000 km.
6. biaya servis kecil;
Servis kecil dilakukan dengan patokan kilometer tempuh antar servis yang di sertai
dengan penggantian oli mesin dan menambahan gemuk serta minyak rem, servis kecil
dilakukan setiap 5.000 Km.
7. biaya servis besar;
Servis besar dilakukan setelah beberapa kali servis kecil atau dengan patokan kilometer
tempuh, yaitu penggantian oli mesin, oli gardang, oli transmisi, platina, busi, filter oli dan
kondensor. Servis besar dilakukan setiap 200.00 K,.
8.overhoul;
9. suku cadang dan body;
Biaya untuk keperluan suku cadang mesin, bagian rangka bawah dan bagian body di
perhitungkan per tahun sebesar 2% dari harga kendaraan.