Materi Perb. PDT (HK Perjanjian)
Materi Perb. PDT (HK Perjanjian)
HUKUM BARAT
b. Syarat Subyektif :
- kesepakatan
- kecakapan
c. Syarat Obyektif :
- hal tertentu
- sebab yang halal
d. Syarat bentuk :
- formalitas, artinya perjanjian itu dibuat dalam suatu akta.
- Riil, artinya perjanjian memerlukan suatu penyeraan (levering)
3. Obyek Perjanjian :
a. memberikan sesuatu
b. berbuat sesuatu
c. tidak berbuat sesuatu
4. Saat Mengikat :
- Adanya kesepakatan, perjanjian adalah mengikat
HUKU ADAT :
1. Semua persetujuan merupakan “ Reele overeenkomst: (persetujuan
nyata);
2. Berdasarkan alam fikiran tersebut, maka perjanjian merupakan Contante
- ada sepakat antara subyek-subyek yang bersangkutan, dan
- ada tindakan/perbuatan konkrit, sehingga
5. Sah tidaknya suatu perjanjian Adat, dilihat dari adanya suatu perbuatan nyata /
konkrit dan memenuhi syarat terang artinya disaksikan oleh Kepala Adat /
Kepala Desa.
8. Saat mengikat :
Janji saja sebagai sepakat orang-orang yang bersangkutan, belum
mempunyai kekuatan mengikat, baru mengikat apabila kesepakatan itu
disertai perbuatan riil/nyata. Perbuatan nyata tersebut bisa berupa :
a. penyerahan atau
b. panjer
Fungsi panjer :
- pengikat
- permulaan pelaksanaan
- tanda bukti
Dalam perkembangannya :
Masyarakat ada membutuhkan suatu perubahan untuk menyesuaikan keadaan /
perkembangan dunia yang tentu akan mempengaruhi pola pikir. Hal ini dapat
dipahami karena hukum Adat itu dinamis, elatis dan kontinyu.
HUKUM ISLAM
1. Pengertian
Menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, Akad adalah “ kesepakatan dalam
suatu perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk melakukan
dan atau tidak melakukan perbuatan hukum tertentu”.
b. Obyek Akad
Syarat : Bersih/halal, ada, dibenarkan oleh syari’ah, harus jelas, dapat
diserahkan, hak milik,
3. Akibat Akad
Semua akad yang dibentuk secara sah berlaku sebagai nash syari’ah bagi mereka
yang mengadakan akad.