FENILPROPANOID
tumbuhan.
PROYEK 2
SOAL
Suatu penyakit X pada daerah pedesaan dengan tingkat kebersihan
minimal, masyarakatnya sering terinfeksi oleh berbagai mikroba yang
ditimbulkan akibat dari kebersihan lingkungan tersebut. Berdasarkan
kepercayaan masyarakat tersebut penggunaan tanaman A itu bisa
menyembuhkan dari berbagai macam penyakit, yang timbul dikaitkan
dengan mitos bahwa tanaman tersebut adalah tanaman dewa. Setelah
dilihat studi literatur, tanaman A tersebut ternyata mengandung
fenilpropanoid yang dapat menyembuhkan penyakit akibat infeksi
mikroorganisme. Menurut anda sebagai mahasiswa kkn pada desa
tersebut, langkah – langkah apa saja yg dapat mengubah kepercayaan
masyarakat tersebut?
FENILPROPANOID
• Fenilpropanoid adalah kelompok senyawa metabolit sekunder
tumbuhan yang berasal dari asam amino fenilalanin. Senyawa-
senyawa ini memiliki struktur dasar berupa rantai karbon
fenilpropanoid dan seringkali terlibat dalam pembentukan pigmen,
aroma, serta memiliki aktivitas biologis tertentu. Fenilpropanoid
mencakup berbagai senyawa seperti kumarin, flavonoid, lignin,
dan stilbenoid. Kumarin, misalnya, dikenal karena memberikan
aroma khas pada beberapa tumbuhan dan dapat memiliki sifat
antioksidan. Flavonoid memiliki peran dalam warna bunga dan
buah, sementara lignin memberikan kekuatan pada dinding sel
• Fenilpropanoid juga dapat memiliki peran dalam respons
pertahanan tumbuhan terhadap stress lingkungan atau serangan
patogen. Beberapa senyawa stilbenoid, contohnya, dapat
diproduksi sebagai respons terhadap infeksi jamur atau serangan
hama.
• Secara keseluruhan, fenilpropanoid memberikan kontribusi besar
terhadap keragaman kimia dalam tumbuhan dan memiliki
implikasi penting dalam bidang pertanian, farmasi, dan industri
pangan.
PENGGOLONGAN FENILPROPANOID
Fenilpropanoid dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori utama
berdasarkan struktur dan fungsi kimianya. Berikut beberapa golongan
fenilpropanoid yang umum meliputi:
• Kumarin: Senyawa dengan cincin aromatik yang terkait dengan
aroma dan rasa tertentu. Contoh kumarin termasuk dalam
rempah-rempah seperti kayu manis.
• Flavonoid: Senyawa yang melibatkan cincin benzena dan cincin
piridina, berperan dalam memberikan warna pada bunga, buah,
dan daun tumbuhan.
• Lignin: Polimer kompleks yang memberikan kekuatan dan
dukungan pada dinding sel tumbuhan, penting dalam struktur
tumbuhan.
 • Stilbenoid: Senyawa dengan struktur dasar stilbena, memiliki sifat
antioksidan, dan dapat berperan dalam respons pertahanan
terhadap patogen.
• Kumestan: Terkait dengan senyawa estrogenik, seperti yang
ditemukan dalam tumbuhan seperti kacang kedelai.
Golongan-golongan ini mencakup sebagian kecil dari keragaman
fenilpropanoid, dan setiap sub-kelompok dapat memiliki fungsi khusus
dalam metabolisme dan respons tumbuhan terhadap lingkungan
sekitarnya.
TANAMAN JAHE
• Jahe (Zingiber officinale Rosc.) termasuk dalam Ordo Zingiberales,
Famili Zingiberaceae, dan Genus Zingiber.
• Tanaman jahe merupakan terna tahunan berbatang semu dengan
tinggi antara 30 cm - 75 cm.
• Berdaun sempit memanjang menyerupai pita dengan panjang 15
cm – 23 cm, lebar lebih kurang 2,5 cm tersusun teratur dua baris
berseling.
• Tanaman jahe hidup merumpun, beranak-pinak, menghasilkan
rimpang dan berbunga.
Contoh pada tanaman jahe
Tanaman jahe (Zingiber officinale) mengandung fenilpropanoid, yang
merupakan kelompok senyawa metabolit sekunder dengan berbagai
manfaat bagi kesehatan. Beberapa komponen fenilpropanoid yang
ditemukan dalam jahe meliputi :
Gingerol: Merupakan senyawa paling dominan dalam jahe. Gingerol
memberikan rasa pedas pada jahe dan telah diketahui memiliki sifat anti-
inflamasi dan antioksidan yang dapat mendukung kesehatan tubuh.
Shogaol: Terbentuk dari gingerol selama proses pengeringan atau
pemanasan jahe. Shogaol juga memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi,
serta berperan dalam memberikan rasa pedas.
Zingerone: Senyawa yang muncul akibat pengeringan jahe. Zingerone
memberikan aroma dan rasa pada jahe dan juga memiliki sifat
antioksidan.Senyawa-senyawa ini, bersama dengan jenis fenilpropanoid
lainnya, memberikan jahe sifat-sifat seperti anti-inflamasi, antioksidan, dan
antiradang.
Jahe sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan
masalah pencernaan, mual, dan memiliki potensi manfaat dalam
mengelola kondisi inflamasi. Selain itu, jahe juga digunakan dalam industri
kuliner dan minuman karena aroma dan rasa khasnya. Kombinasi berbagai
fenilpropanoid dalam jahe membuatnya menjadi tanaman yang menarik
secara kesehatan dan kuliner.
Tanaman jahe
Berdasarkan ukuran dan warna rimpangnya, jahe dapat dibedakan
menjadi 3 jenis, yaitu:
❑ Jahe Besar (Jahe Gajah) yang ditandai dengan ukuran rimpang
yang besar, berwarna muda atau kuning, berserat halus dan sedikit
beraroma maupun berasa kurang tajam
❑ Jahe Putih Kecil (Jahe Emprit) yang ditandai dengan ukuran
rimpang yang termasuk kategori sedang, dengan bentuk agak
pipih, berwarna putih, berserat lembut, dan beraroma serta berasa
tajam
 ❑ Jahe Merah yang ditandai dengan ukuran rimpang yang kecil, Edukasi kepada Masyarakat
berwarna merah jingga, berserat kasar, beraroma serta berasa
Menyakinkan masyarakat dengan melakukan penyuluhan dan edukasi
sangat tajam.
kepada masyarakat bahwa berdasarkan literatur jurnal, jahe memiliki
Kegunaan Jahe senyawa fenilpropanoid yang dapat digunakan sebagai antimikroba maka
dari itu jahe dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli,
Beberapa kegunaannya meliputi:
Bacilus subtilis dan Staphylococcus aureus yang merupakan bakteri
❑ Sifat Anti-Inflamasi dan Antibakteri: Gingerol dalam jahe telah penyebab infeksi saluran pencernaan
diketahui memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri. Ini dapat
membantu meredakan peradangan dan melawan pertumbuhan
bakteri penyebab infeksi.

❑ Penguatan Sistem Kekebalan: Jahe dapat merangsang sistem

kekebalan tubuh, membantu tubuh melawan infeksi
mikroorganisme. Komponen fenilpropanoid dalam jahe dapat
memberikan dukungan tambahan pada respons kekebalan alami
tubuh.

❑ Pengurangan Gejala Pilek dan Flu: Jahe sering digunakan dalam

pengobatan tradisional untuk meredakan gejala pilek dan flu. Sifat
antiradang jahe dapat membantu meredakan gejala seperti hidung
tersumbat dan tenggorokan yang meradang.

Perlindungan terhadap Infeksi Usus: Zingerone, salah satu fenilpropanoid

dalam jahe, telah menunjukkan potensi melawan infeksi usus. Ini dapat
membantu melindungi saluran pencernaan dari infeksi bakteri atau virus

❑ Efek Antivirus Potensial: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa

senyawa dalam jahe mungkin memiliki aktivitas antivirus terhadap
beberapa jenis virus. Meskipun penelitian ini masih dalam tahap
awal, potensi ini memberikan harapan untuk pengembangan
pengobatan antiviral baru.

DEFINISI DAUN SIRIH
Sirih merah ( Piper crocatum ) merupakan salah satu tanaman obat
potensial yang diketahui secara empiris memiliki khasiat untuk
menyembuhkan berbagai jenis penyakit, di samping itu juga memiliki nilai
spritual yang tinggi. Tanaman ini termasuk difamili Piperaceae dengan
penampakan daun yang berwarna merah keperakkan dan mengkilap saat
kena cahaya. Pada tahun-tahun terakhir ini ramai dibicarakan dan
dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Dari beberapa pengalaman,
diketahui sirih merah memiliki khasiat obat untuk beberapa penyakit'
KLASIFIKASI SIRIH MERAH
KINGDOM : PLANTAE
DIVISIO : MAGNOLIOPHYTA KELAS : MAGNOLIOPSIDA ORDO :
PIPERALES
FAMILI : PIPERACEAE GENUS : PIPER
SPECIES : PIPER CROCATUM RUIZ & PAV
MORFOLOGI DAUN SIRIH
• Tanaman sirih merah (Piper crocatum) ini berbentuk seperti
jantung dengan warna hijau dan memiliki semburat pink.
• Ujung daun tumbuhan ini meruncing tidak rata, sedangkan
permukaan serta tepi daunnya rata dan mengkilat.
• Daun ini memiliki warna yang berbeda pada permukaan atas dan
bawahnya. Permukaan atasnya berwarna keabu-abuan, sedangkan
permukaan bawahnya berwarna merah.
KANDUNGAN PADA DAUN SIRIH MERAH
MINYAKATSIRI
DARI DAUN SIRIH HIJAU MENGANDUNG
CADINENECARVACROL,ALLYL CATECHOL, CHAVICOL, P-CYMENE,
CARYOPHYLLENE, CHAVIBETOL, CINEOLE, ESTRAGOL DENGAN DUA
KOMPONEN UTAMA FENOL YANG DISEBUT FENOL BETLE (CHAVICOL
DAN CHAVIBETOL). KANDUNGAN FENOL (KARVAKROL) DAN
FENILPROPANOID (EUGENOL DAN KAVIKOL) DI DALAM MINYAK ATSIRI
DAUN SIRIH HIJAU BERFUNGSI SEBAGAI ANTISEPTIK BAKTERISIDA DAN
FUNGISIDA YANG KUAT.
FENIL PROPANOID
Fenil propanoid, yaitu senyawa fenol alam yang mempunyai cincin
aromatik dengan rantai samping terdiri atas tiga karbon. Secara biosintesis
senyawa ini turunan asam amino protein aromatik yaitu fenil alanin.
SIFAT FENIL PROPANOID
Fenilpropanoid merupakan senyawa polifenol sehingga bersifat kimia
senyawa fenol yaitu agak asam dan dapat larut dalam basa dan karena
merupakan senyawa polihidroksi (gugus hidroksil) maka juga bersifat
polar sehingga dapat larut dalam pelarut polar seperti methanol, etanol
aseton, air, butanol, dimetil sulfoksida, dimetil formamide
MEKANISME FENIL PROPANOID SEBAGAI ANTIMIKROBA
FENILPROPANOID MAMPU MEMBUAT DENATURASI PROTEIN MEMBRAN
SEL BAKTERI SEHINGGA MENYEBABKAN KERUSAKAN MEMBRAN SEL DAN
BERUJUNG DENGAN KEMATIAN BAKTERI. SENYAWA AKTIF TERSEBUT
BERFUNGSI SEBAGAI ANTIBAKTERI. MEKANISMENYA BERUPA
PENGHAMBATAN DENGAN CARA MAMPU MENEMBUS DINDING SEL DAN
DNA BAKTERI SEHINGGA MERUSAK DINDING SEL DAN MENYEBABKAN
KEMATIAN SEL .FENILPROPANOID DAPAT MEMBENTUK IKATAN KOMPLEKS
DENGAN PROTEIN DAN DINDING SEL BAKTERI SEHINGGA STRUKTUR
PROTEIN MENJADI RUSAK SERTA DAPAT MERUSAK MEMBRAN SEL
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DENGAN DAUN SIRIH
1. Mempercepat penyembuhan luka
Sirih merah mengandung senyawa saponin. Sifat antiseptik yang
dimiliki senyawa ini bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan
luka terbuka.
2. Infeksi MRSA bisa ditandai dengan munculnya benjolan di kulit
yang mirip jerawat dan terasa nyeri.
3. Melawan radikal bebas
Kandungan flavonoid, tannin, polifenol dan alkaloid dalam daun sirih
merah memiliki sifat antioksidan yang sangat baik
4. Hepatitis
5. Keputihan
6. Meredakan batuk
7. Mengatasi sakit perut
8. Mengobati gusi berdarah
PENDEKATAN KEPADA MASYARAKAT
Sebagai seorang mahasiswa yang terlibat dalam program Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di desa tersebut, saya menyadari bahwa perubahan dalam
kepercayaan masyarakat membutuhkan pendekatan yang hati-hati dan
terencana. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk
membantu mengubah kepercayaan masyarakat terkait penggunaan
tanaman sirih merah:
1. Edukasi dan Komunikasi yang Berkelanjutan: Saya akan mulai
dengan membangun hubungan yang kuat dengan tokoh-tokoh
masyarakat dan pemuka adat setempat. Melalui dialog terbuka dan
pemberian informasi yang jelas serta terpercaya, saya akan
menjelaskan manfaat kesehatan dari tanaman sirih merah
berdasarkan studi ilmiah yang telah dilakukan.
2. Demonstrasi dan Praktik Lapangan: Menggunakan metode
demonstrasi langsung, saya akan menunjukkan kepada masyarakat
bagaimana cara tanaman sirih merah dapat digunakan dalam
pengobatan penyakit tertentu yang disebabkan oleh infeksi
mikroorganisme. Saya akan mengajak mereka untuk berpartisipasi
dalam penggunaan tanaman ini dan mengamati hasilnya.
3. Kolaborasi dengan Pihak Berwenang: Saya akan melibatkan
tenaga medis dan ahli kesehatan setempat untuk memberikan
dukungan dan pemahaman yang lebih dalam tentang manfaat
kesehatan dari tanaman sirih merah. Dengan bantuan dari para ahli
ini, kita dapat menyusun program kesehatan yang lebih
komprehensif yang mencakup penggunaan tanaman sirih merah.
4. Pembentukan Kelompok Diskusi dan Pelatihan: Saya akan
membentuk kelompok diskusi kecil di masyarakat untuk
membahas manfaat dan penggunaan tanaman sirih merah secara
teratur. Pelatihan dan sesi tanya jawab akan membantu dalam
meningkatkan pemahaman tentang kesehatan dan cara
penggunaan tanaman ini.
5. Menciptakan Literasi Kesehatan: Melalui pameran, brosur, dan
kegiatan komunitas lainnya, saya akan membantu meningkatkan
literasi kesehatan di kalangan masyarakat, termasuk informasi yang
relevan tentang tanaman sirih merah dan manfaatnya