Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beragam persoalan mengikuti proses penyempurnaan pembangunan di bidang


pendidikan Indonesia. Fungsi dari pendidikan kesetaraan sendiri di kancah
pembangunan adalah mengembangkan potensi peserta didik (warga belajar) dengan
penekanan pada penguasaan pengetahuan akademik, ketrampilan fungsional,
pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Tujuan penyelenggaraan
program kejar paket C disampaikan Raharjo (2005), adalah agar warga
belajar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat dimanfaatkan untuk
mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah dan melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi sehingga siap menghadapi persaingan kerja di masa depan.

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan ini meliputi tujuan pendidikan
nasional, tujuan pendidikan dasar dan tujuan yang disesuaikan dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah serta satuan pendidikan dan peserta didik, oleh sebab itu kurikulum yang
disusun oleh satuan pendidikan, memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Kurikulum PKBM Rumah Qur’an Idzharul Mukhlishin (RAQIM) merupakan
kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing komponen satuan
pendidikan. Pengembangannya harus berdasarkan satuan pendidikan, potensi daerah atau
karakteristik daerah, soial budaya, masyarakat setempat dan peserta didik.
Dalam rangka antisipasi strategi yang dikembangkan oleh Pemerintah (Kementerian
Pendidikan /nasional), maka kurikulum PKBM RAQIM ini mengakomodasi dan
mengintegralkan pendidikan karakter, kemandirian, dan nilai-nilai kepemimpinan.
Nilai-nilai ini melingkupi dan terintegrasi dalam seluruh kegiatan pendidikan sebagai
budaya sekolah. Nilai-nilai yang dimaksud diantaranya : religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial dan
lingkungan, serta tanggung jawab.
Berdasarkan latar belakang di atas maka PKBM RAQIM perlu menyusun
pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun Pelajaran 2022/2023.

B. Dasar

Dasar pengembangan kurikulum terdiri atas :


1. Undang-undang Dasar 1945;
2. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Nasional Pendidikan (Sisdiknas);
3. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan PP No. 32 Tahun 2013
atas perubahan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Permendiknas RI No. 24 Tahun 2007 tentang Sarana dan Prasarana;
6. Permendiknas RI. No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan;
7. Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dan Permen No. 65 Tahun
2013 tentang Standar Proses (khusus kurikulum 2013);
8. Permendiknas RI No. 69 Tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
10. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
11. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Permendikbud No. 43 Tahun 2019 tentang Kelulusan Peserta Didik;
13. Kontekstualisasi Kurikulum 2013 Pendidikan Kesetaraan Paket C;
14. Pedoman Penilaian Pembelajaran Kurikulum 2013.

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum


Tujuan dari penyususna kurikulum adalah sebagai berikut:
a. Sebagai acuan satuan pendidikan yaitu PKBM RAQIM dalam menyelenggarakan
program paket C;
b. Menyediakan dokumen yang memuat tujuan, strategi pencapaian tujuan, pengaturan
waktu, pedoman umum dan evaluasi penyelenggaraan kurikulum 2013;
c. Menyediakan acuan bagi warga satuan pendidikan dalam mengembangkan program
pelaksanaan kurikulum 2013 agar dapat mencapai tujuan secara efektif dan
berkelanjutan;
d. Meningkatkan sistem penjaminan pelaksanaan kurikulum dengan menyediakan
rumusan latar belakang, konsep, model implementasi, dan perangkat evaluasi
program;
e. Menyediakan instrumen untuk mengukur ketercapaian program;
f. Memberikan informasi kepada masyarakat terutama orang tua siswa untuk lebih
memahami dan memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan kurikulum 2013
pada tingkat satuan pendidikan secara terarah agar lebih berhasil guna;
g. Menyediakan acuan bagi para evaluator program pelaksanaan kurikulum 2013 dalam
mengukur efektivitas program pelaksanaan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan PKBM Kabupaten Sleman
dikembangkan dan dikelola berdasarkan prinsip - prinsip sebagai berikut:
1. Nilai - nilai moral universal
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Paket C PKBM ........ Kabupaten Sleman
dikembangkan berdasarkan penguatan pendidikan karakter yang berfokus pada
penguatan nilai - nilai moral universal yang prinsip - prinsipnya dapat didukung oleh
segenap individu dari berbagai macam latar belakang agama , keyakinan , kepercayaan ,
sosial , dan budaya.
2. Holistik
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Paket C PKBM ........ Kabupaten Sleman
dikembangkan berdasarkan penguatan pendidikan karakter yang dilaksanakan secara
holistik , dalam arti pengembangan fisik ( olah raga ) , intelektual ( olah pikir ) , estetika
( olah rasa ) , etika dan spiritual ( olah hati ) dilakukan secara utuh - menyeluruh dan
serentak , baik melalui proses pembelajaran intrakurikuler , kokurikuler , dan
ekstrakurikuler , berbasis pada pengembangan budaya satuan pendidikan seperti 3S
( Senyum , Salam , Sapa ) maupun melalui kolaborasi dengan komunitas di luar
lingkungan pendidikan.
3. Terintegrasi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Paket A , B , C PKBM ........ Kabupaten Sleman
dikembangkan berdasarkan penguatan pendidikan karakter sebagai poros pelaksanaan
pendidikan nasional dikembangkan dan dilaksanakan dengan memadukan ,
menghubungkan , dan mengutuhkan berbagai elemen pendidikan , bukan merupakan
program tempelan dan tambahan dalam proses pelaksanaan pendidikan . Partisipatif
Pelaksanaan kurikulum dilakukan dengan mengikutsertakan dan melibatkan publik
seluas - luasnya sebagai pemangku kepentingan pendidikan melalui
4. Partisipatif
Pelaksanaan kurikulum dilakukan dengan mengikutsertakan dan melibatkan publik
seluas - luasnya sebagai pemangku kepentingan pendidikan melalui Ketua PKBM ,
pendidik , tenaga kependidikan , komite PKBM , dan pihak - pihak lain yang terkait
dapat menyepakati prioritas nilai - nilai utama karakter dan kekhasan PKBM.
5. Kearifan Lokal
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Paket A , BC PKBM ........ Kabupaten Sleman
bertumpu dan responsif pada kearifan lokal nusantara yang demikian beragam dan
majemuk agar kontekstual dan membumi . Penguatan kearifan lokal nusantara
diharapkan dapat memberi indentitas dan jati diri peserta didik sebagai bangsa Indonesia
6. Adil dan Inklusif
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Paket A , B , C PKBM ........ Kabupaten Sleman
dikembangkan dan dilaksanakan berdasarkan prinsip keadilan , non diskriminasi , non -
sektarian , menghargai kebinekaan dan perbedaan ( inklusif ) , dan menjunjung harkat
dan martabat manusia
7. Selaras dengan Perkembangan Peserta Didik
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Paket A , B , C PKBM ........ Kabupaten Sleman
dikembangkan dan dilaksanakan selaras dengan perkembangan peserta didik baik
perkembangan biologis , psikologis , maupun sosial , agar tingkat kecocokan dan
keberterimaannya tinggi dan maksimal . Dalam hubungan ini kebutuhan - kebutuhan
perkembangan peserta didik perlu memperoleh perhatian intensif.
8. Terukur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Paket A , B , C PKBM ........ Kabupaten Sleman
dikembangkan dan dilaksanakan berlandaskan prinsip keterukuran agar dapat diamati
dan diketahui proses dan hasilnya secara objektif . Dalam hubungan ini warga satuan
pendidikan mendeskripsikan nilai - nilai utama karakter yang menjadi prioritas
pengembangan di PKBM ........ dalam sebuah sikap dan perilaku yang dapat diamali dan
diukur secara objektif mengembangkan program - program penguatan nilai - nilai
karakter bangsa yang mungkin dilaksanakan dan dicapai oleh PKBM ........ ; dan
mengerahkan sumber daya yang dapat disediakan oleh PKBM dan pemangku.
BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN RENCANA STRATEGIS SATUN PENDIDIKAN

A. Visi PKBM RAQIM


PKBM RAQIM memiliki visi membentuk generasi yang berkarakter kuat, memiliki dasar
keimanan yang kokoh, dan unggul dalam akademik sehingga dapat memberikan dampak
positif bagi masyarakat.
B. Misi PKBM RAQIM
 Menjadi rekan/partner bagi Baitul Qur’an yang dikelola oleh Yayasan RAQIM
 Mengintegrasikan nilai-nilai keimanan dalam setiap proses pembelajaran
 Melaksanakan pendidikan karakter bagi seluruh siswa
 Melakukan pembelajaran secara maksimal dengan penguatan dari dua sisi, pengajar
dan peserta didik.
 Melakukan pendekatan secara individu berdasarkan keunikan dan karakter setiap
anak
C. Tujuan PKBM RAQIM
1. Meningkatkan keimanan siswa dengan mengadakan doa bersama setiap sebelum
pembelajaran dimulai dan penanaman nilai islam dalam pembelajaran
2. Mewujudkan pendidikan yang bermutu, efisien dan relevan melalui pendekatan
pembelajaran secara individu
3. Mempersiapkan peserta didik agar dapat lulus Ujian Nasional dan Ujian Sekolah
dengan nilai rata-rata minimal 75 (tujuh puluh lima)
4. Mengaplikasikan etika dan sopan santun di sekolah setiap hari
5. Membekali peserta didik dengan kemampuan non akademik melalui kegiatan luar
kelas : tahfidz, olahraga, kegiatan pemberdayaan dan keterampilan.

D. Rencana Strategis PKBM RAQIM

KPI Keterangan 2022 2023 2024 2025 2026


1. Pengembangan Kuantitas
A. Jumlah Siswa Penambahan siswa baru
30 40 50 70 100
setiap tahun
B. Jumlah Staff Penambahan staff dan 15 17 20 22 25
guru setiap tahun
2. Pengembangan Kualitas
A. Staff dan Guru Orientasi guru dan 1 1 1 1 1
persiapan orientasi siswa
Rapat bulanan guru 10 10 10 10 10
Wisata/acara keakraban 1 1 1 1 1
B. Siswa Orientasi siwa 1 1 1 1 1
Kelulusan/Wisuda 1 1 1 1 1
Field Trip 1 1 1 1 1
C. Orang tua Orientasi orang tua 1 1 1 1 1
Pembagian hasil belajar 2 2 2 2 2
dan konsultasi
Pertemuan orang tua 4 4 4 4 4
3. Sarana dan Prasarana
Gedung sewa sewa partnership
Komputer 1 3 5 10 20
Lab Komputer - - 1 1 1
Lab IPA - - 1 1 1
4. Kegiatan Kemasyarakatan
Diadakan sebagai bentuk 1 1 2 2 2
pendidikan karakter bagi
siswa sekaligus bentuk
andil positif bagi
masyarakat
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Analisis Konteks PKBM RAQIM
Analisis konteks adalah dokumen yang diterbitkan oleh satuan pendidikan yang
menggambarkan perangkaian kinerja awal satuan pendidikan dalam rangka memahami,
mempersepsikan melalui kegiatan analisis terhadap Standar Nasional Pendidikan, Satuan
Pendidikan, dan lingkungan satuan pendidikan. Terdiri dari :
1. Standar SKL
Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki kompetensi pada tiga
dimensi, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta harus memenuhi KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditentukan. Tapi pada kenyataannya, sulit bagi
satuan pendidikan untuk bias mencapai target KKM untuk peserta didiknya sehingga
diperlukan pelatihan guna menyiapkan SDM yang kompeten dan berkualitas.
2. Standar Isi
Paket B memiliki mata pelajaran kelompok umum dan kelompok khusus (pemberdayaan
dan keterampilan). Pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang dituangkan dalam SK
(Standar Kompetensi)/KI dan KD (Kompetensi Dasar). Tetapi satuan pendidikan belum
mempunyai program pemberdayaan. Untuk itu Lembaga perlu membuat rancangan
program pemberdayaan untuk mningkatkan potensi warga belajar dalam menghadapi
dunia kerja.
3. Standar Pengelolaan
Perlunya pembuatan pedoman, struktur organisasi, pelaksanaan kegiatan dan sebagainya.
Akan tetapi, tidak semua pedoman kegiatan dibuat oleh pengelola. Untuk itu perlu
meninjau dan menyusun kembali visi, misi serta pedoman pelaksanaan kegiatan.
4. Standar Proses
Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Silabus disusun mengacu silabus dari Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Kemendikbud dengan modifikasi secukupnya.
5. Standar Penilaian
Perubahan situasi belajar saat ini menyebabkan dikeluarkannya Peraturan Menteri baru
tentang nilai kelulusan yang diambil dari nilai permodul dan bukan lagi dari nilai UN
sehingga diperlukan penyesuaian.
6. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kurangnya pengetauan guru tentang pembuatan perangkat pembelajaran pendidikan
kesetaraan kurikulum 2013. Untuk itu diperlukan adanya pelatihan pembuatan perangkat
pembelajaran pendidikan kesetaraan kurikulum 2013.
7. Standar Sarana dan Prasarana
Perlunya sarana pmbelajaran yang memadai, seperti ruang kelas yang luas, meja, kursi
dan alat praktek penunjang. Sarana yang ada masih sederhana sehingga masih dapat
dioptimalkan lagi.
8. Standar Pembiayaan
Sebagian besar dana operasional ditopang dari BOP Kesetaraan dan kas Yayasan
RAQIM. Akan tetapi, tidak semua PKBM sudah bisa mengakses BOP Kesetaraan, selain
itu dana dari Yayasan juga terbatas. Oleh sebab itu, dana dapat dioptimalkan dari iuran
orang tua siswa dan pemberian donator.
(analisis konteks terlampir)
B. Struktur Kurikulum Paket C Setara SMA
Pada struktur kurikulum pendidikan kesetaraan berisi sejumlah mata pelajaran yang
harus disampaikan kepada warga belajar. Mengingat perbedaan individu sudah barang tentu
berpengaruh terhadap kemampuan warga belajar dalam menangkap dan memahami informasi
yang disampaikan guru pada setiap satuan pendidikan.
Kurikulum paket C terdiri dari 16 mata pelajaran (kelompok umum) dan kelompok
peminatan ilmu matematika dan ilmu alam dan peminatan ilmu-ilmu sosial.. Mata pelajaran
pilihan meliputi mata pelajaran keterampilan fungsional yang dapat dipilih oleh warga belajar
sesuai denagn potensi, minat dan bakatnya.
Muatan belajar program pendidikan kesetaraan dinyatakan dalam satuan kredit
kompetensi (SKK) yang menunjukkan bobot kompetensi yang harus dicapai oleh peserta
didik dalam mengikuti program pembelajaran, baik melalui tatap muka, praktek keterampilan,
dan/atau kegiatan mandiri. Pada program pendidikan kesetaraan paket C setara SMA, jumlah
SKK sekurang-kurangnya 122 SKK (Satuan Kredit Kompetensi). Satu SKK adalah satu
satuan kometensi yang dicapai melalui pembelajaran 1 jam tatap muka atau 2 jam tutorial atau
3 jam mandirii, atau kombinasi secara proporsional. Satu jam pembelajaran untuk paket B
sama dengan 60 menit.

Adapaun struktur sebaran mata pelajaran Program Paket C sebagaimana tersaji pada table
berikut :

Tabel 1. Struktur Kurikulum Paket C

Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK)


Tingkatan 5
Mata Pelajaran Tingkatan 6
Setara Kelas X – Jumlah
Setara Kelas XII
XI
Kelompok Umum
Pendidikan Agama dan Budi
1.
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2.
Kewarganegaraan
26 14 40
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia
6. Bahasa Inggris
Peminatan Matematika Dan Ilmu Alam
7. Matematika
8. Biologi
30 15 45
9. Fisika
10 Kimia
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
11. Geografi
12. Sejarah
30 15 45
13. Sosiologi
14. Ekonomi
Kelompok Khusus
15. Pemberdayaan
24 13 37
16 Keterampilan
17. JUMLAH 80 42 122

Muatan kelompok khusus dalam kurikulum 2013 pendidikan kesetaraan terdiri dari muatan
pemberdayaan dan muatan keterampilan. Kedua muatan tersebut menjadi mata pelajaran
pemberdayaan serta mata pelajaran keterampilan wajib dan pilihan. Muatan kelompok khusus
memiliki bobot beban belajar 30% SKK dari keseluruhan SKK tiap tingkatan.

No. Kelompok Pembelajaran Program Pembelajaran

1. Muatan Pemberdayaan

2. Muatan Keterampilan Wajib

3. Muatan Keterampilan Khusus

C. Pengaturan Beban Belajar (Pemetaan Satuan Kredit Kompetensi)


Beban belajar dinyatakan dalam Satuan Kredit Kompetensi (SKK) yang menunjukkan
kompetensi yang harus dicapai warga belajar dalam mengikuti program pembelajaran baik
melalui tatap muka, tutorial, dan/atau mandiri. Pencapaian beban belajar menggunakan sistem
modul yang menekankan pada belajar mandiri, ketuntasan belajar, dan maju berkelanjutan.
Selanjutnya, SKK tiap mata pelajaran dalam struktur kurikulum Paket C setara SMA di
PKBM RAQIM Kabupaten Sleman dipetakan sebagai berikut :
Tabel 3.3 Pemetaan Satuan Kredit Kompetensi Paket C Setara SMA PKBM RAQIM Tahun
Pelajaran

D. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil
belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk
masing-masing indicator 70%. Pengelola Kelompok Belajar harus menentukan kriteria
ketuntasan minimal sebagai target pencapaian KKM dengan mempertimbangkan tingkat
kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran. Kelompok belajar secara bertahap dan berkelanjutan selalu
mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan
ideal.
Berikut ini tabel nilai ketuntasan belajar minimal yang menjadi target pencapaian KKM
di Paket B setara SMP di PKBM RAQIM Kabupaten Sleman yang berlaku saat ini :

No. Mata Pelajaran Nilai KKM (%)


Kelompok Umum
1. Pendidikan Agama 70
2. Pendidikan Kewarganegaraan 60
3. Bahasa Indonesia 70
4. Bahasa Inggris 70
5. Matematika 60
6. IPA 60
7. IPS 60
Kelompok Khusus
8. Pemberdayaan 60
9. Keterampilan
a. Keterampilan Wajib 70
b. Keterampilan Pilihan 75

E. Kalender Akademik (terlampir)

F. Kenaikan Tingkatan dan Kelulusan


1. Kenaikan Tingkatan
Kenaikan tingkatan dilaksanakan pada setiap akhir pencapaian kompetensi. Waktu yang
dibutuhkan tergantung pada pola pembelajaran yang dilakukan. Dengan pola tatap muka
kelompok belajar membagi satu tingkatan dan derajat dalam beberapa satuan waktu yang
pada akhir satuan waktu tersebut diadakan penilaian hasil belajar sebagai wujud dari
pencapaian kompetensi dasar. Setelah semua kompetensi dasar dapat dicapai dilakukan
kenaikan tingkatan dengan kriteria kenaikan yang berlaku di kelompok belajar, yaitu
setelah peserta didik memenuhi persyaratan berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran modular dalam 4 paket kompetensi
pada tingkatan 3 Paket B;
b. Deskripsi sikap sekurang-kurangnya minimal ‘Baik’, yaitu memenuhi indicator
kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh PKBM RAQIM LAbupaten
Sleman;
c. Hasil penilaian ujian kenaikan tingkatan tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata
pelajaran yang berada di bawah KKM;
d. Keputusan kenaikan tingkatan bagi peserta didik dilakukan berdasarkan hasil rapat
tutor pendidikan kesetaraan/pendidik dengan mempertimbangkan kebijakan PKBM
RAQIM Kabupaten Sleman, seperti minimal kehadiran 75%, menaati tata tertib yang
dibuat oleh lembaga dan peraturan lainnya yang berlaku di PKBM RAQIM.
2. Kelulusan
Dengan mengacu kepada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik
dinyatakan telah menyelesaikan Paket B setara SMP setelah memenuhi persyaratan
berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperolah nilai minimal ‘Baik’ pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaram Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti serta mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;
c. Lulus Ujian Sekolah semua mata pelajaran yang diujikan.

Selanjutnya, peserta didik (warga belajar) dinyatakan lulus apabila memenuhi kriteria
kelulusan sebagai berikut :

a. Nilai sikap spiritual dan sikap sosial minimal ‘Baik (B)’ diperhitungkan selama 1
tahun pelajaran terakhir;
b. Mempunyai nilai rapor paket kompetensi ganjil dan genap setara kelas VII sampai
kelas IX;
c. Memperoleh nilai minimal ‘Baik’pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti serta mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
d. Nilai baik dengan skor di atas atau sama dengan KKM dan diperoleh dari rata-rata
nilai rapor semester 1 (satu) sampai dengan 6 (enam), nilai ujian dan nilai
pengamatan.
e. Kehadiran peserta didik :
- Kehadiran peserta didik selama 1 tahun pelajaran > 75% dari hari efektif;
- Sakit tidak dihitung ketidakhadiran bila ada surat dari orang tua atau surat
keterangan sakit dari dokter;
- Ditetapkan dalam rapat kelulusan yang dihadiri oleh penyelenggara dan tutor.

BAB IV

PEDOMAN AKADEMIK

A. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran PKBM RAQIM disusun oleh tutor yang kegiatannya meliputi :
1. Mencermati :
a. Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
b. Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan
Dasar dan Menengah.
c. Dokumen Kurikulum Paket B yang diterbitkan oleh Dirjen BP PAUD Diknas.
2. Memetakan Satuan Kredit Kompetensi (SKK) Paket B
3. Menganalisis modul paket B
4. Mengembangkan silabus
5. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

B. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran PKBM RAQIM dilaksanakan menggunakan tiga teknis pembelajaran,
yaitu :
1. Tatap Muka
Pembelajaran tatap muka merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk
mendukung proses belajar peserta didik secara langsung. Kegiatan tatap muka
dilaksanakan sesuai jadwal yang telah dibuat. Kegiatan pembelajaran tatap muka
dilaksanakan hari Senin, Selasa dan Rabu pukul 07.00 – 10.30 WIB.
2. Tutorial
Pembelajaran tutorial adalah teknis pembelajaran dimana peserta didik melakukan tanya
jawab dengan tutor tentang materi yang belum dikuasai dari modul. Tutorial ini bisa
dilakukan secara online dengan cara menggunakan media sosial ataupun dengan cara
langsung tatap muka tapi tidak dilakukan di kelas dengan prinsip fleksibel agar peserta
didik nyaman.
3. Belajar Mandiri
Pembelajaran mandiri yaitu teknis pembelajaran dimana peserta didik mempelajari materi
yang ada pada modul pembelajaran secara mandiri atau tanpa dibantu oleh tutor.
Pembelajaran mandiri dilakukan di tempat masing-masing peserta didik. Pada
pembelajaran mandiri, peserta didik hadir di satuan pendidikan minimal dua kali, yaitu
melakukan kontrak belajar dan ujian modul. Kontrak belajar dibuat oleh tutor dan
disepakati oleh peserta didik.

C. Penilaian
Penilaian dilakukan oleh tiga pihak, diantaranya:
1. Penilaian oleh pendidik
Ada empat aspek yang dinilai oleh pendidik, yaitu aspek sikap spiritual (KI-1), sikap
sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3) dan keterampilan (KI-4).
a. Penilaian sikap
Aspek sikap spiritual dan sikap sosial dinilai dengan penilaian sikap dan dilakukan
oleh pendidik mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti serta Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, penanggungjawab kelas dan tutor BK. Teknik penilaian sikap
meliputi : observasi, penilaian diri dan penilaian antarteman. Pengolahan hasil
penilaian sikap dilakukan dengan mengelompokkan catatan sikap pada jurnal sikap
spiritual dan sikap sosial, kemudian membuat rumusan deskripsi singkat sikap
spiritual dan sosial berdasarkan catatan jurnal setiap peserta didik. Selanjutnya, tutor
tersebut mengumpulkan dan menyimpulkan capaian sikap spiritual dan sosial peserta
didik. Pelaporan hasil penilaian sikap dalam bentuk predikat dan deskripsi.
b. Penilaian pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur kemampuan peserta
didik berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif serta
kecakapan berfikir tingkat rendah sampai tinggi. Penilaian ini berkaitan dengan
ketercapaian KD pada KI-3 yang dilakukan oleh pendidik mata pelajaran.
Teknik yang digunakan diantaranya :

Teknik Bentuk Instrumen Tujuan


Tes tulis Essay/mini paper, pilihan ganda, Prior-knowledge,
isian, jawaban singkat, progress, capaian
menjodohkan, benar salah, uraian
Tes lisan Tanya-jawab, diskusi, daftar Prior-knowledge,
pertanyaan, siswa membuat progress, capaian
pertanyaan
Penugasan Lembar penugasan (PR, kliping, Kemampuan berfikir
dll) kritis, analitis dan
sintesis.
c. Penilaian keterampilan
Penilaian keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan
mengumpulkan informasi mengenai kemampuan berfikir dan kinestetik. Peserta didik
menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu. Penilaian keterampilan
dimaksudkan untuk mengetahui apakah pengetahuan (KD pada KI-3) yang sudah
dikuasai peserta didik dapat digunakan untuk mengenal dan menyelesaikan masalah
dalam kehidupan sehari-hari (real life). Teknik penilaian keterampilan meliputi :
praktek, produk dan proyek. Hasil penilaian keterampilan didokumentasikan dalam
portofolio.
Penilaian praktek bertujuan untuk menilai kemampuan peserta didik
mendemonstarikan keterampilannya dalam melakukan suatu kegiatan. Penilaian
produk bertujuan untuk menilai keterampilan peserta didik dalam membuat produk
tertentu sehubungan dengan pencapaian tujuan pembelajaran di kelas; menilai
penguasaan keterampilan sebagai syarat untuk mempelajari keterampilan berikutnya;
dan menilai kemampuan peserta didik dalam bereksplorasi dan mengembangkan
gagasan dalam mendesain dan menunjukkan inovasi dan kreasi. Penilaian proyek
bertujuan untuk mengembangkan dan memonitor keterampilan peserta didik dalam
merencanakan, menyelidiki dan menganalisis proyek. Dalam konteks ini peserta didik
dapat menunjukkan pengalaman dan pengetahuan mereka tentang suatu topik,
memformulasikan pertanyaan dan menyelidiki topik tersebut melalui bacaan, wisata
dan wawancara. Kegiatan mereka kemudian dapat digunakan untuk menilai
kemampuannya dalam bekerja sendiri atau kelompok. Produk suatu proyek dapat
digunakan untuk menilai kemampuan peserta didik dalam mengomunikasikan
temuan-temuan mereka dengan bentuk yang tepat, misalnya presentasi hasil melalui
visual display atau laporan tertulis.
2. Penilaian oleh satuan pendidikan
Penilaian oleh satuan pendidikan diselenggarakan dalam bentuk ujian pendidikan
kesetaraan paket B.
3. Penilaian oleh pemerintah
Penilaian oleh pemerintah berupa Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).

D. Bimbingan Konseling
PKBM RAQIM menyelenggarakan bimbingan konseling bagi peserta didik. Bimbingan
konseling diberikan oleh tutor BK setiap hari……… Tutor memberikan pelayanan konsultasi
bagi peserta didik dan wali murid.

E. Mutasi dan Pindah Jalur


PKBM RAQIM melayani mutase dan pindah jalur peserta didik dengan persyaratan sebagai
berikut :
1. Mutasi
Mutasi adalah perpindahan peserta didik dari PKBM sat uke PKBM lain. Persyaratan
yang dibutuhkan adalah :
a. Surat keterangan mutasi;
b. Fotocopy rapor;
c. Forocopy ijazah terakhir;
d. Fotocopy kartu keluarga;
e. Fotocopy akta kelahiran;
f. Pas foto ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar.
2. Pindah jalur
Pindah jalur adalah perpindahan peserta didik dari satuan pendidikan formal ke
nonformal. Persyaratan yang dibutuhkan adalah :
a. Surat keterangan pindah;
b. Fotocopy rapor;
c. Forocopy ijazah terakhir;
d. Fotocopy kartu keluarga;
e. Fotocopy akta kelahiran;
f. Pas foto ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar.

BAB V

EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM DAN PELAPORAN

A. Evaluasi Keterlaksanaan Kurikulum


Evaluasi pelaksanaan kurikulum dilaksanakan dalam pelaksanaan kurikulum terbagi
menjadi dua, yaitu : evaluasi yang dilaksanakan secara internal dan evaluasi yang
dilaksanakan oleh pihak eksternal. Pengawasan secara internal bisa dilakukan oleh kepala
Lembaga, sedangkan pengawasan oleh pihak eksternal bisa dilakukan oleh penilik dan Dinas
Pendidikan Kabupaten Sleman. Pengawasan yang dilakukan oleh kepala Lembaga sangat
fleksibel dan ideal, karena kepala lembaga bisa meninjau langsung terlaksananya pelaksanaan
kurikulum. Ada dua elemen penting yang langsung dapat dievaluasi oleh kepala lembaga
PKBM, yaitu tutor dan warga belajar.
Penilaian keterlaksanaan kurikulum oleh tutor dapat dilaksanakan dengan cara sebagai
berikut :
a. Menilai apakah tutor menggunakan buku petunjuk tutor, buku peserta didik dan bahan
pembantu lainnya secara efektif.
b. Menilai apakah pengembangan metodologi dan Teknik pembelajaran bervariasi dan
fleksibel sesuai dengan tujuan.
c. Menilai apakah tutor memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dan
menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.
d. Menilai kemampuan tutor dalam mengenali karakteristik peserta didik, baik secara fisik,
psikis, bakat, minat maupun kebutuhannya sebagai bahan pertimbangan proses
pembelajaran yang akan dilakukan.
e. Menilai apakah tutor meningkatkan kemampuan diri dengan mengamati, menanya,
menalar, mencoba dan membentuk jejaring untuk dikomunikasikan/dipublikasikan.
f. Menilai apakah tutor mengevaluasi peserta didik dengan lebih akurat, teliti dan holistic.
g. Menilai apakah tutor mampu mengoptimalkan informasi dan teknologi untuk
meningkatkan inovasi dan kreatifitas layanan pembelajaran.
h. Menilai apakah tutor melakukan pengembangan keprofesian secara berkelanjutan. Upaya
tersebut terutama untuk menciptakan proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta
memberikan ruang yang cukup bagi Prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Evaluasi kurikulum selanjutnya ialah tentang kelembagaan PKBM itu sendiri,
bahwasanya pembelajaran yang dilakukan di PKBM hendaknya :
a. peserta didik mencari tahu;
b. berbasis aneka sumber belajar;
c. penggunaan pendekatan ilmiah;
d. pembelajaran berbasis kompetensi;
e. manajemen terpadu;
f. pembelajaran dengan jawaban multidimensi;
g. pembelajaran keterampilan aplikatif;
h. keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dengan keterampilan mental
(softskills);
i. pembelajaran pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar
sepanjang hayat;
j. pembelajaran yang menerapkan nilai keteladanan, membangun kemauan dan
mengembangkan kreatifitas;
k. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di satuan pendidikan nonformal penyelenggara
pendidikan kesetaraan dan di masyarakat;
l. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah tutor, siapa saja adalah
peserta didik dan dimana saja adalah kelas;
m. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi
efektivitas pembelajaran; dan
n. pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

B. Evaluasi Ketercapaian Mutu Lulusan


Ketercapaian mutu lulusan dapat didata dalam setiap kelulusan warga belajar. Data ini
memudahkan lembaga dalam mendata ketercapaian kelulusan peserta didik dan mendata
kegiatan yang peserta didik lakukan pasca studi, seperti memilih bekerja atau melanjutkan
studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini penting dilakukan untuk menilai mutu input dan
output setiap Angkatan sehingga lembaga dapat mengevaluasi ketercapaian mutu lulusan.

Berikut ini adalah data lulusan Program Paket B setara SMP di PKBM RAQIM Kabupaten
Sleman sejak 3 tahun terakakhir :
Tabel 1. Jumlah lulusan paket B setara SMP PKBM RAQIM Kabupaten Sleman

No. Tahun Ajaran Jumlah Lulusan


1. 2022 / 2023
2. 2023 / 2024
3. 2024 / 2025

Tabel 2. Data lulusan yang melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

Melanjutkan ke Jenjang
Tidak
Jumlah Berikutnya
No. Tahun Ajaran melanjutka
Lulusan Program Sekolah
n
Paket Formal
1. 2022 / 2023
2. 2023 / 2024
3. 2024 / 2025

Tabel 3. Data lulusan

Lembaga : PKBM RAQIM


Paket :B
Tahun kelulusan : 2022 / 2023
No Nama Lengkap No. Induk Alamat

Lembaga : PKBM RAQIM


Paket :B
Tahun kelulusan : 2023 / 2024
No Nama Lengkap No. Induk Alamat

Lembaga : PKBM RAQIM


Paket :B
Tahun kelulusan : 2024 / 2025
No Nama Lengkap No. Induk Alamat
Tabel 4. Data Alumni

Lembaga : PKBM RAQIM


Paket :B
Tahun kelulusan :
Keterangan
Tahun Tahun
No Nama Lengkap Alamat Studi
masuk lulus Bekerja
lanjut

Raharjo, Tri Joko. 2005. Model Pengembangan Tenaga Kependidikan Tutor


Kesetaraan Kejar Paket A, B, dan C. Semarang: UNNES Press.

Anda mungkin juga menyukai