Anda di halaman 1dari 6

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

UNTU
UNTUK
K JAB
J ABATAN
ATAN KERJ
KERJ A

QUANTITY SURVEYOR
AHL
A HLII MUDA

MEL
MEL AKSANAK
AK SANAKAN
AN PERUN
PERUNDANG-
DANG-UN
UNDANGAN
DANGAN
DAN/ATAU KETENTUAN
KETENTUAN USAHA
USAHA JASA
J ASA
KONSTRUKSI
KONSTRUKSI (UUJK),
(UUJK ), SISTEM
SISTEM MANAJEMEN
MANAJ EMEN
KESELAMATAN KERJA KESEHATAN DAN
LINGKUNGAN (SMK3L) DAN KODE ETIK
PROFESI QUANTITY SURVEYOR
F45.QS01.001.09

BUKU PENI
PENILA
LAIAN
IAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI


DAFTAR ISI

Daftar Isi 1

Bab I Konsep Penilaian 2


1.1 Bagaimana Instruktur akan menilai 2
1.2 Tipe penilaian 3

Bab II Pelaksanaan Penilaian 4


2.1 Kunci Jawaban Tugas-tugas Teori 4
2.2 Kunci Jawaban Soal Praktek 7
2.3 Daftar Cek Unjuk Kerja 9
2.4 Check List Teori dan Praktek 9

Lembar Penilaian 10

Buku-buku Referensi : 11
BAB I
KONSEP PENILAIAN

1 Bagaimana Instru ktur akan Menil ai


Dalam system berdasrkan Kompetensi, penilai akan mengumpulkan bukti
dan membuat pertimbangan mengenai pengetahuan, pemahaman, dan
unjuk kerja tugas-tugas peserta dan sikap peserta terhadap pekerjaan.
Pesrta akan dinilai untuk menentukan apakah peserta telah mencapai
kompetensi sesuai dengan standar yang dijelaskan dalam Kriteria Unjuk
Kerja.

Pada pelatihan berdasrkan kompetensi, pendekatan yang banyak digunakan


untuk penilaian adalah “ Penilaian berdasarkan criteria/ criterion-
Referenced Assesment “. Standar yang digunakn dijelaskan dalam Kriteria
Unjuk Kerja.

Penilaian dapat dilaksnakan dengan tujuan sebagai bantuan dan dukungan


belajar. Tipe penioaian ini adalah formatif dan merupakan proses yang
sedang berjalan.

Penilaian juga dapat dilakasnakan untuk mentukan apakah peserta telah


mencapai hasil program belajar ( contohnya pencapian kompetensi dalam
menghitung quantity pekerjaan berdasarkan atas Standard methof of
Measurement tertentu). Tipe penilaian ini adalah sumatif dan merupakan
peniaian akhir.

Penilaian dapat dilaksankan di Industri (ditempat kerja) atau dilembaga


pelatihan (diluar tempat kerja). Jika memungkinkan, sebaiknya penaian
dilaksnakan ditempat kerja sehingga penilai dapat mengamati peserta
melakukan kegiatan normal ditempat kerja.
2 Tipe Penilaian
Tes Tertuli s
Test tertulais akan menilaia pengetahuan peserta dan pemahaman konsep
dan prinsip yang merupakan dasar unjuk kerja tugas-tugas peserta. Test
tertulis biasanya berupa seri pertanyaan pilihan ganda atau beberapa
bentuk test tertulis obyektif lainnya, yaitu tes dimana setiap pertanmyaan
memiliki satu jawaban yang benar.

Test Unjuk Kerja


Test Unjuk kerja akan menilai kompetensi peserta dalam menampilakn
tugas-tugas elemen terhadap standar yang dijelaskan dalam Kriteria Unjuk
Kerja. Oleh sebab itu peserta akan menerapkan pengetahuan dan
pemahaman peserta terhadap unjuk kerja tugas-tugas.

Penilai biasanya menggunakan aftar cek analisis elemen sebagai pedoman


untuk menentukan kompetensi peserta dan akan memberikan umpan balik
mengenai unjuk kerja dan jika perlu, merencanakan pelatihan lanjutan jika
peserta belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama.
BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN

1 Kunc i Jawaban Tugas-tugas Teori


(ini adalah kunci jawaban soal2 yang ada di buku kerja, jawaban yang benar
diberi tanda lingkaran )

Pilihlah salah satu yang menurut anda paling benar : a, b, c atau d dengan
memberi tanda lingkaran (O) pada lembar jawaban yang tersedia.

1. Undang-undang tentang Jasa Konstruksi diatur dalam :


a) U.U.R.I. Nomor 18 Tahun 1999
b) U.U.R.I. Nomor 30 Tahun 1999
c) U.U.R.I. Nomor 5 Tahun 1999
d) U.U.R.I. Nomor 1 Tahun 1970

2. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) diatur


dalam :
a) P.P.R.I. Nomor 28 Tahun 2000
b) Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. Nomor : PER.05/MEN/1996
c) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor ; 04/PRT/M/2009
d) P.P.R.I. Nomor 29 Tahun 2009
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 memuat
ketentuan tentang :
a) Jasa Konstruksi
b) Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
c) Ketenagakerjaan
d) Arbitrase Dan Alternatif Penyelesaian Sengketa

4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1999 memuat


ketentauan tentang :
a) Arbitrase Dan Alternatif Penyelesaian Sengketa
b) Jasa Konstruksi
15) Departemen Pekerjaan Umum, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 43/PRT/M/2007 Tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi

16) Federation Internationale Des Ingenieurs-Conseils (FIDIC), Conditions of


Contract

Anda mungkin juga menyukai