Anda di halaman 1dari 3

Sistem Angka

Sistem angka yang biasa kita gunakan adalah desimal atau base-10 sistem angka, yang menggunakan
digit 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Signifikansi digit-digit ini dalam angka tergantung pada posisi yang
mereka tempati dalam angka. Misalnya, dalam angka 485, digit 4 ditafsirkan sebagai ratusan, digit 8
ditafsirkan sebagai puluhan, dan digit 5 ditafsirkan sebagai satuan. Dengan demikian, angka 485
mewakili angka empat ratus delapan puluh lima dan dapat ditulis dalam bentuk diperluas sebagai

(4 x 100) + (8 x 10) + (5 x 1) atau (4 X 102 ) + (8 X 101) + (5 x100 )

Digit yang muncul di berbagai posisi angka desimal (basis-10) dengan demikian adalah koefisien
kekuatan 10. Sistem angka posisional serupa dapat dirancang menggunakan angka selain 10 sebagai
pangkalan. Sistem bilangan biner menggunakan 2 sebagai basis dan hanya memiliki dua digit, 0 dan 1.
Seperti dalam sistem desimal, signifikansi bit dalam angka biner adalah ditentukan oleh posisi mereka
dalam angka itu. Misalnya, angka biner 101 dapat ditulis dalam bentuk yang diperluas (menggunakan
notasi desimal) sebagai (1 x 22 ) + (0 X 21 ) + (1 x 20),

artinya, angka biner 101 memiliki nilai desimal 4+0+ 1 = 5

Demikian pula, angka biner 111010 memiliki nilai desimal

(1 x 25 ) + (1 X 24 ) + (1 X 23) + (0 X 22) + (1 X 21) + (0 x 20)

= 32 + 16 + 8 + 2

= 58

Bila perlu, untuk menghindari kebingungan tentang basis mana yang digunakan, untuk menulis basis
sebagai subskrip untuk angka nondesimal. Menggunakan ini konvensi, kita dapat menunjukkan bahwa 5
dan 58 memiliki representasi biner hanya diberikan dengan menulis 5 = 1012 dan 58 = 1110102

Dua sistem numerasi nondecimal lainnya penting dalam studi sistem komputer: oktal dan heksadesimal.
Sistem oktal adalah sistem base-8 dan menggunakan delapan digit 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Dalam angka
oktal seperti 17038 . digit adalah koefisien kekuatan 8; oleh karena itu, angka ini adalah singkatan dari
untuk formulir yang diperluas (1 X 83 ) + (7 X 82 ) + (0 X 81 ) + (3 x 8 0) dan dengan demikian memiliki nilai
decimal 512 + 448 + 0 + 3 = 963

Sistem heksadesimal menggunakan basis 16 dan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A (10), B (11), C (12), D


(13), E (14), dan F (15). Angka heksadesimal 5 E 4 16 memiliki formulir yang diperluas (5 x 162 ) + (14 X 161
) + (4 x 160 ) yang memiliki nilai desimal 1280 + 224 + 4 = 1508

Tabel 1.1 memperlihatkan representasi desimal, biner, oktal, dan heksadesimal untuk 31 bilangan bulat
nonnegatif pertama.
Desimal Biner Oktal Heksadesimal
0 0 0 0
1 1 1 1
2 10 2 2
3 11 3 3
4 100 4 4
5 101 5 5
6 110 6 6
7 111 7 7
8 1000 10 8
9 1001 11 9
10 1010 12 A
11 1011 13 B
12 1100 14 C
13 1101 15 D
14 1110 16 E
15 111 17 F
16 10000 20 10
17 10001 21 11
18 10010 22 12
19 10011 23 13
20 10100 24 14
21 10101 25 15
22 10110 26 16
23 10111 27 17
24 11000 30 18
25 11001 31 19
26 11010 32 1A
27 11011 33 1B
28 11100 34 1C
29 11101 35 1D
30 11110 36 1E
31 11111 37 1F

Anda mungkin juga menyukai