Laporan Eksekutif Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten Agustus 2023
Laporan Eksekutif Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten Agustus 2023
tp
s://
ban
ten
.b
ps
.go
.id
Pendahuluan
i
ht
tp
s:
//b
an
te
n.
bp
s.
go.
id
ht
tp
s:
//b
an
v
te
n.
bp
s.
go.
id
ht
tp
s:
//b
an
te
n.
bp
s.
go.
id
Laporan Eksekutif
Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten
Agustus 2023
Volume 10, Nomor 2, 2023
Katalog : 2303004.36
ISSN : 2443-1494
Nomor Publikasi : 36000.2351
id
o.
Ukuran Buku : 18,2 cm x 25,7 cm
g
Jumlah Halaman : xii+40 Halaman
s.
bp
Penyusun Naskah:
n.
Penyunting:
BPS Provinsi Banten
//b
s:
Pembuat Kover :
tp
Penerbit:
© BPS Provinsi Banten
Pencetak:
BPS Provinsi Banten
Sumber Ilustrasi: -
Tim Penyusun
Laporan Eksekutif Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten
Agustus 2023
Volume 10, Nomor 2, 2023
Pengarah
id
Faizal Anwar
g o.
Penanggung Jawab
Faizal Anwars.
bp
n.
Penyunting
te
Agusman Simbolon
an
Nurizzah Inayati
//b
s:
Penulis Naskah
tp
Pengolah Data
Jondan Indhy Prastyo
Penata Letak
Hani Febrimuliani
Pembuat Kover
Sukma Direja
Salah satu permasalahan pokok di Provinsi Banten adalah tingginya tingkat
pengangguran. Untuk mengatasi persoalan tersebut diperlukan suatu kebijakan
id
di bidang ketenagakerjaan yang tepat dan berlandaskan data terkini yang akurat.
o.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten sejak tahun 2011 telah merilis
g
s.
data ketenagakerjaan provinsi keadaan bulan Februari dan Agustus. Rilis data
bp
tersebut disampaikan dalam bentuk Berita Resmi Statistik (BRS). Untuk
n.
melengkapi ulasan yang disajikan pada BRS, BPS Provinsi Banten menyusun
te
an
“Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Banten Agustus 2023” ini adalah ulasan yang
s:
Faizal Anwar
v
ht
tp
s:
//b
an
te
n.
bp
s.
go.
id
ISSN 2443-1494
Halaman
id
Kata Pengantar v
go.
Daftar Isi vii
s.
bp
Daftar Gambar ix
n.
Daftar Lampiran xi
te
an
I Pendahuluan 1
//b
II Metodologi 3
s:
IX Ringkasan 23
Lampiran 25
vii
ht
tp
s:
//b
an
te
n.
bp
s.
go.
id
Halaman
id
(%) di Banten, 2019-2023
o.
Gambar 2 Distribusi Penduduk Bekerja Menurut Lapangan 12
g
Usaha di Banten (persen), 2019-2023
Gambar 3 s.
Persentase Pekerja Formal dan Informal di Banten 13
bp
(persen), 2019-2023
n.
ix
ht
tp
s:
//b
an
te
n.
bp
s.
go.
id
Halaman
Lampiran 1 Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan Penduduk 27
Bekerja, Tingkat Partistipasi Angkatan Kerja dan
Tingkat Pengangguran Terbuka serta Klasifikasi
Daerah di Banten, 2019-2023
id
Lampiran 2 Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan Penduduk 28
o.
Bekerja, Tingkat Partistipasi Angkatan Kerja dan
g
Tingkat Pengangguran Terbuka serta Jenis Kelamin di
Banten, 2019-2023
s.
bp
Lampiran 3 Jumlah Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Usaha 29
n.
20223
an
2023
ht
xi
ht
tp
s:
//b
an
te
n.
bp
s.
go.
id
I BPS merilis keadaan ketenagakerjaan dua kali dalam setahun,
yaitu keadaan Februari dan Agustus.
id
pemerintah berupaya menciptakan lapangan pekerjaan yang layak. Dengan
o.
terciptanya lapangan pekerjaan yang layak, masyarakat mempunyai pekerjaan
g
s.
yang dapat menunjang kehidupan ekonominya. Data dan informasi
bp
ketenagakerjaan sangat penting dalam menyusun kebijakan pemerintah dalam
n.
BPS sejak tahun 2011 merilis data ketenagakerjaan dua kali dalam setahun
//b
yaitu ketenagakerjaan keadaan bulan Februari dan Agustus. Data keadaan bulan
s:
Februari dirilis pada bulan Mei, sedangkan data keadaaan bulan Agustus dirilis
tp
pada bulan November di tahun yang sama. Data ketenagakerjaan yang dirilis
ht
Rilis data statistik yang disajikan dalam bentuk Berita Resmi Statistik (BRS)
berisi indikator-indikator tanpa disertai dengan penjelasan yang lebih rinci.
Laporan eksekutif ini disusun untuk menjelaskan fenomena yang
melatarbelakangi angka dari indikator-indikator ketenagakerjaan. Penjelasan
yang disajikan bersifat deskriptif.
Pendahuluan 1
ht
tp
s:
//b
an
te
n.
bp
s.
go.
id
II Mulai Agustus 2023, penghitungan indikator ketenagakerjaan hasil
Sakernas menggunakan penimbang dari proyeksi hasil SP 2020.
id
o.
pendataan bulan Agustus dilakukan penambahan sampel sehingga data yang
g
dihasilkan dapat disajikan hingga level kabupaten/kota. Namun pada Agustus
s.
bp
2016 tidak dilakukan penambahan sampel sehingga level estimasi hanya tingkat
n.
provinsi.
te
Conference of Labour Statistician (ICLS) ke-13 dan ICLS ke-19, meskipun konsep
ICLS ke-19 belum diakomodir secara utuh. Pada Sakernas 2017 dilakukan
penyempurnaan kembali penerapan konsep ICLS ke-19 mencakup
penyempurnaan alur pertanyaan dan penambahan beberapa pertanyaan dalam
kuesioner. Pada Sakernas tahun 2018 dilakukan penyempurnaan kuesioner untuk
menangkap fenomena pekerja berbasis online dan program padat karya yang
berasal dari dana desa. Tahun 2019, Sakernas menyempurnakan konsep status
pekerjaan yang diadopsi dari ICLS 20 serta penambahan pertanyaan untuk
menangkap fenomena ekonomi digital. Kemudian di Sakernas 2020 dilakukan
penambahan pertanyaan mengenai migrasi internasional.
Metodologi 3
Sampai dengan rilis Sakernas Agustus 2022, penghitungan indikator masih
menggunakan penimbang dari proyeksi hasil Survei Penduduk Antar Sensus
(SUPAS 2015). Penimbang adalah faktor pengali sampel suatu survei untuk
menghasilkan estimasi populasi penduduk. Pada tahun 2020, Badan Pusat
Statistik melaksanakan Sensus Penduduk (SP) 2020. Hasil SP 2020 digunakan
untuk menghitung proyeksi penduduk sampai dengan tahun 2045 dan
mengoreksi proyeksi hasil SUPAS 2015. Dengan adanya koreksi tersebut, maka
sejak Sakernas Agustus 2023 dan selanjutnya, penghitungan indikator
menggunakan penimbang dari proyeksi hasil SP 2020. Dengan penggunaan
penimbang proyeksi penduduk yang berbeda, maka angka absolut indikator
id
ketenagakerjaan pada Agustus 2023 tidak dapat dibandingkan dengan periode-
g o.
periode sebelumnya. Maka dari itu, dalam publikasi ini akan lebih banyak disajikan
s.
indikator ketenagakerjaan dalam persentase agar dapat dilihat keterbandingan
bp
data dengan tahun-tahun sebelumnya.
n.
te
b. Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi yaitu
tp
id
k. Pekerja formal adalah pekerja dengan status berusaha dibantu buruh
g o.
tetap/dibayar dan buruh/karyawan/pegawai;
l. s.
Pekerja informal adalah pekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha
bp
dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas di
n.
te
Metodologi 5
ht
tp
s:
//b
an
te
n.
bp
s.
go.
id
III TPT Provinsi Banten turun menjadi 7,52 persen dan mencapai angka yang
lebih rendah dibanding sebelum pandemi.
id
o.
Kondisi pengangguran di Banten terlihat semakin membaik dibanding pada
g
s.
masa-masa awal terjadinya pandemi Covid-19. Tingkat pengangguran mengalami
bp
penurunan dibanding tahun sebelumnya menjadi sebesar 7,52 persen. Tingkat
n.
pengangguran di Banten terus menurun sejak Agustus 2021 dan telah mencapai
te
angka yang lebih rendah dibanding keadaan sebelum pandemi (Agustus 2019).
an
//b
10 75
63,83 64,48 63,79 64,72 64,44
s:
8 60
tp
ht
6 45
4 30
10,64
2 8,11 8,98 8,09 7,52 15
9,47 6,04 5,55 9,64 6,21 5,55 9,81 6,26 5,7 9,99 6,46 5,94 9,26 5,97 5,52
0 0
Agt 2019 Agt 2020 Agt 2021 Agt 2022 Agt 2023
Penduduk Usia Kerja Angkatan Kerja Bekerja TPAK TPT
id
o.
karyawannya karena operasional perusahaan terganggu oleh pandemi Covid-19.
g
Seiring diberlakukannya kebijakan new normal demi membangkitkan
s.
bp
pertumbuhan ekonomi, maka objek wisata, tempat makan, dan pusat
n.
kembali pulih seperti sebelum pandemi baik dari sisi ekonomi, kesehatan,
//b
ketenagakerjaan di Banten.
ht
TPT perempuan lebih tinggi dibanding TPT laki-laki. TPT perempuan sebesar
id
8,28 persen dan TPT laki-laki sebesar 7,10 persen. Hal ini menunjukkan bahwa
o.
dewasa ini para perempuan sudah mulai banyak yang aktif mencari kerja namun
g
s.
sayangnya masih banyak yang belum terserap dalam pasar kerja (Tabel 2).
bp
n.
te
an
//b
s:
tp
ht
Pada Agustus 2023, sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah
sektor perdagangan. Sekitar 21,51 persen (1,19 juta orang) dari penduduk bekerja
di Provinsi Banten bekerja di sektor tersebut. Sektor perdagangan merupakan
salah satu sektor yang mampu bertahan dalam kondisi pandemi. Adanya e-
commerce serta kemudahan transaksi online membuat pedagang dapat terus
melakukan kegiatannya di tengah kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat.
id
Sektor perdagangan bahkan makin berkembang setelah pandemi.
g o.
Lapangan pekerjaan yang banyak menyerap tenaga kerja berikutnya adalah
s.
sektor industri sebesar 21 persen (1,16 juta orang) dan sektor pertanian sebesar
bp
12,01 persen (662 ribu orang). Sementara itu, sektor yang paling sedikit menyerap
n.
tenaga kerja adalah sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas & udara dingin
te
an
pada tahun lalu sebesar 5,98 persen penduduk bekerja terserap pada sektor ini
tp
dan pada Agustus 2023 meningkat menjadi sebesar 7,08 persen. Pembangunan
ht
ruas tol Serang – Panimbang yang dimulai sejak tahun 2021 lalu banyak menyerap
pekerja lokal.
id
20,88 20,88
o.
2019 2020 2021 2022 2023
g
s.
Lainnya
Jasa Lainnya
bp
Pendidikan
Pengangkutan & Pergudangan
n.
Konstruksi
Penyediaan Akomodasi & Penyediaan Makan Minum
te
Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi & Perawatan Mobil & Sepeda Motor
//b
id
dibantu buruh tetap juga mengalami peningkatan (Tabel 5).
o.
Status pekerjaan dapat dijadikan pendekatan untuk menghitung jumlah
g
s.
pekerja formal dan informal. Pekerja formal adalah pekerja yang berstatus
bp
berusaha dibantu buruh tetap/dibayar dan mereka yang berstatus
n.
Agt 2019 Agt 2020 Agt 2021 Agt 2022 Agt 2023
Pekerja Informal Pekerja Formal
id
atau 69,37 persen (Tabel 6).
o.
Pekerja laki-laki lebih banyak bekerja sebagai pekerja formal, yaitu sekitar
g
s.
2,03 juta (56,53 persen), sedangkan pekerja perempuan lebih banyak bekerja
bp
sebagai pekerja informal, yaitu sebesar 51,61 persen atau sebanyak 996 ribu orang
n.
(Tabel 7).
te
an
//b
s:
tp
ht
id
g o.
s.
17,97 23,02 21,70
27,42 27,68
bp
n.
te
an
Agt 2019 Agt 2020 Agt 2021 Agt 2022 Agt 2023
ht
19,85
17,88 18,45
16,60
13,45
id
9,53
7,84
o.
5,11
g
4,52 4,57
s.
bp
n.
Agt 2019 Agt 2020 Agt 2021 Agt 2022 Agt 2023
te
Pekerja tidak penuh terpilah menjadi dua, yaitu pekerja paruh waktu dan
ht
Pekerja paruh waktu adalah mereka yang sudah puas dengan pekerjaannya.
Mereka ini umumnya adalah kalangan profesional atau mereka yang bekerja
hanya untuk membantu orang lain dalam menghasilkan pendapatan, seperti ibu
rumah tangga atau anak sekolah yang membantu bekerja.
Sekitar 14,40 persen atau sebanyak 602 ribu orang penduduk bekerja di
perkotaan bekerja paruh waktu dan hanya sekitar 4,33 persen atau sebanyak 181
ribu orang yang masuk kategori setengah pengganggur. Di perdesaan,
persentasenya jauh lebih tinggi, sekitar 23,49 persen (313 ribu orang) penduduk
id
bekerja paruh waktu dan sekitar 7,54 persen (101 ribu orang) merupakan
o.
setengah penggangguran (Tabel 9).
g
s.
Persentase pekerja perempuan paruh waktu jauh lebih tinggi dibandingkan
bp
dengan laki-laki. Sekitar 26,89 persen (519 ribu orang) perempuan bekerja paruh
n.
te
waktu, sementara penduduk laki-laki hanya sekitar 11,06 persen (397 ribu orang).
an
Persentase pekerja paruh waktu perempuan yang jauh lebih tinggi ini
//b
Salah satu cara mengukur kualitas tenaga kerja adalah dilihat dari tingkat
pendidikan yang ditamatkan. Hingga saat ini, sebagian besar orang yang bekerja
di Banten hanya memiliki pendidikan dasar atau setingkat SMP ke bawah
(pendidikan dasar). Pada Agustus 2023, sekitar 48,92 persen penduduk yang
bekerja hanya memiliki pendidikan dasar. Penduduk bekerja yang memiliki
pendidikan menengah (setara SMA) sebesar 37,13 persen, dan yang memiliki
id
o.
pendidikan tinggi (Diploma ke atas) sebesar 13,95 persen. Keadaan ini tidak jauh
g
berbeda dengan kondisi tahun sebelumnya. Persentase penduduk bekerja
s.
bp
dengan pendidikan menengah mengalami peningkatan sementara persentase
n.
36,22 37,13
33,91 34,77 34,89
tp
ht
Agt 2019 Agt 2020 Agt 2021 Agt 2022 Agt 2023
Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah Pendidikan Tinggi
id
persentasenya justru lebih besar dibandingkan dengan laki-laki, yaitu 16,98
o.
persen berbanding 12,33 persen (Tabel 12). Hal ini menunjukkan bahwa
g
perempuan yang berpendidikan tinggi banyak yang memilih untuk bekerja.
s.
bp
Sementara laki-laki tanpa melihat tingkat pendidikannya dituntut untuk bekerja
n.
id
sulit bersaing di pasar kerja. Mereka hanya memperoleh pekerjaan tanpa
o.
kualifikasi pendidikan bahkan menjadi pekerja kasar. Keterbatasan pendidikan
g
s.
juga menyebabkan tingkat pengangguran dengan pendidikan SD ke bawah relatif
bp
rendah. Rendahnya tingkat pengangguran SD ke bawah disebabkan karena
n.
(persen), 2019-2023
tp
ht
id
TPT penduduk dengan tingkat pendidikan SMK tercatat paling tinggi
o.
dibanding tingkat pendidikan lainnya, yaitu sebesar 11,91 persen. Namun
g
s.
demikian, Tingkat pengangguran SMK mengalami penurunan dibanding periode
bp
sebelumnya, bahkan lebih baik di masa sebelum Covid-19 (Agustus 2019).
n.
te
lulusannya masuk ke dalam dunia kerja. Siswa SMK juga diarahkan untuk menjadi
tp
id
Lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor
o.
perdagangan, yaitu sebesar 21,51 persen (1,19 juta orang). Peningkatan
g
penyerapan pekerja terbesar adalah pada sektor kontruksi. Sektor pengadaan
s.
bp
listrik, gas, uap/air panas & udara dingin adalah sektor yang paling sedikit
menyerap tenaga kerja yaitu sebanyak 11 ribu orang (0,19 persen)
n.
te
yaitu sebanyak 2,81 juta (50,99 persen). Persentase buruh meningkat sebesar 1,13
//b
persen menjadi 53,69 persen. Penyerapan tenaga kerja lebih banyak terjadi di
tp
sektor formal.
ht
Sebanyak 78,30 persen atau 4,32 juta orang dari penduduk yang bekerja
adalah pekerja penuh. Persentase pekerja penuh mengalami peningkatan
dibanding tahun sebelumnya. Setengah penganggur meningkat, sedangkan
pekerja paruh waktu mengalami penurunan. Pekerja paruh waktu mencapai
16,60 persen (916 ribu orang) dari total penduduk bekerja dan setengah
penganggur sebesar 5,11 persen (282 ribu) orang.
Ringkasan 23
TPT penduduk berpendidikan SMA umum, diploma, dan universitas
meningkat, sementara TPT tingkat pendidikan lain mengalami penurunan
dibanding. Penurunan angka pengangguran terbesar terjadi pada tingkat
pendidikan SD ke bawah, yaitu sebesar 1,98 persen poin. TPT penduduk dengan
tingkat pendidikan SMK tercatat paling tinggi dibanding tingkat pendidikan
lainnya, yaitu sebesar 11,91 persen.
id
g o.
s.
bp
n.
te
an
//b
s:
tp
ht
Catatan:
1. Indikator ketenagakerjaan tahun 2019-2022 menggunakan penimbang
Proyeksi Penduduk Hasil SUPAS2015
2. Indikator ketenagakerjaan tahun 2023 menggunakan penimbang
Proyeksi Penduduk Hasil SP2020
Dengan penggunaan penimbang Proyeksi Penduduk yang berbeda, maka angka
absolut indikator ketenagakerjaan tahun 2023 tidak dapat dibandingkan dengan
periode-periode sebelumnya.
id
Angkatan Kerja
o.
Perdesaan 1,71 1,78 1,70 1,52 1,46
(Juta)
g
s.
Total 6,04 6,21 6,26 6,46 5,97
bp
Perkotaan 4,00 3,96 4,16 4,55 4,18
n.
te
Lampiran 27
Lampiran 2 Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan Penduduk Bekerja, Tingkat
Partistipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka
Menurut Jenis Kelamin di Banten, 2019 – 2023
id
o.
Angkatan Kerja
Perempuan 2,10 2,21 2,26 2,32 2,10
(Juta)
g
Total 6,04
s.
6,21 6,26 6,46 5,97
bp
Laki-laki 3,62 3,58 3,65 3,84 3,59
n.
te
id
Total 25,9 14,4 21,4 38,6 42,6
o.
Perkotaan 989,4 852,0 914,5 1.131,3 946,2
g
C Industri Pengolahan
s.
Perdesaan 325,2 bp276,4 270,9 237,2 212,3
Total 1.314,7 1.128,4 1.185,3 1.368,6 1.158,5
n.
Lampiran 29
Lampiran 3 Lanjutan
id
L Real Estat
Perdesaan 3,6 1,1 1,0 0,8 0,0
o.
Total 55,9 40,7 45,3 70,6 55,1
g
s.
Perkotaan 123,1 149,9 180,6 202,7 140,0
M,N Jasa Perusahaan
bp
Perdesaan 13,0 15,5 13,5 8,4 16,9
n.
id
Total 25,9 14,4 21,4 38,6 42,6
o.
Laki-laki 842,3 727,6 776,9 876,0 750,4
g
C Industri Pengolahan
s.
Perempuan 472,4bp 400,8 408,4 492,6 408,1
Total 1.314,7 1.128,4 1.185,3 1.368,6 1.158,5
n.
Lampiran 31
Lampiran 4 Lanjutan
id
L Real Estat
Perempuan 14,9 8,4 13,9 16,7 11,4
o.
Total 55,9 40,7 45,3 70,6 55,1
g
s.
Laki-laki 116,4
bp 135,8 145,7 161,2 119,3
M,N Jasa Perusahaan
Perempuan 19,8 29,6 48,4 49,9 37,6
n.
Pemerintahan,
Perempuan 40,8 24,1 28,6 35,9 36,2
Pertahanan dan
//b
P Jasa Pendidikan
Perempuan 167,6 159,8 177,4 146,0 179,5
ht
id
Perkotaan 114,7 107,7 84,5 102,2 107,1
o.
Berusaha dibantu buruh Perdesaan 34,4 35,1 32,1 28,0 41,9
tetap/buruh dibayar
g
Total 149,0 142,8 116,6 130,2 148,9
Perkotaan 2.537,0
s.
2.216,9 2.350,9 2.611,6 2.445,8
bp
Buruh/karyawan Perdesaan 526,8 462,3 446,3 349,9 366,9
n.
Lampiran 33
Lampiran 6 Jumlah Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan dan Jenis
Kelamin di Banten (ribu orang), 2019 – 2023
id
Perempuan 22,8 22,8 25,1 23,2 25,6
tetap/buruh dibayar
o.
Total 149,0 142,8 116,6 130,2 148,9
g
Laki-laki 2.051,8 1.794,6 1.855,5 2.024,9 1.904,9
s.
Buruh/karyawan Perempuan 1.012,0
bp 884,6 941,7 936,6 907,8
Total 3.063,8 2.679,2 2.797,2 2.961,5 2.812,7
Laki-laki 90,8 109,0 127,5 132,5 88,9
n.
pertanian
Total 309,5 340,5 379,8 444,4 339,4
s:
id
Pekerja Informal
o.
Perdesaan 988,6 1 094,3 1 062,4 1 016,6 925,9
g
s.
Total 2.339,6 2.730,2
bp 2.784,5 2.848,9 2.555,0
Total
te
Lampiran 35
Lampiran 8 Pekerja Formal dan Informal Menurut Jenis Kelamin di Banten (ribu
orang), 2019 – 2023
id
Pekerja Informal
o.
Perempuan 893,8 1.061,7 1.083,1 1.139,8 995,7
g
s.
Total 2.339,6 2.730,2 2.784,5 2.848,9 2.555,0
bp
Laki-laki 3.623,8 3.583,0 3.648,5 3.841,0 3.587,5
n.
Total
te
id
Perdesaan 129,4 209.2 167,6 102,1 100,7
Penganggur
o.
Total 251,0 529.4 446,6 271,7 281,7
g
s.
Perkotaan 423,0 627.5 757,3 705,0 602,1
Pekerja Tidak
Pekerja
bp
Penuh
Paruh Perdesaan 323,6 365.4 373,7 391,1 313,5
(< 35 Jam Per
Waktu
n.
Minggu)
Total 746,6 992.9 1.131,0 1.096,0 915,5
te
an
Lampiran 37
Lampiran 10 Penduduk Bekerja Menurut Jam Kerja dan Jenis Kelamin di
Banten (ribu orang), 2019 – 2023
id
Penganggur
o.
Total 251,0 529.4 446,6 271,7 281,7
g
s.
Laki-laki 336,4 459.1 535,8 509,4 396,7
Pekerja Tidak
Pekerja
bp
Penuh
Paruh Perempuan 410,2 533.8 595,2 586,7 518,8
(< 35 Jam Per
Waktu
n.
Minggu)
Total 746,6 992.9 1.131,0 1.096,0 915,5
te
id
Perkotaan 1.693,0 1.641,9 1.670,1 1.868,7 1.662,5
g o.
Total Perdesaan 1.207,7 1.230,4 1.175,1 1.147,6 1.036,1
Total 2.900,7
s.
2.872,3 2.845,2 3.016,3 2.698,6
bp
Perkotaan 923,4 1.033,0 1.044,5 1.121,6 1.067,5
n.
Pendidikan
SMK Perdesaan 82,8 59,8 73,0 50,9 59,4
Menengah
s:
Lampiran 39
Lampiran 12 Penduduk Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis
Kelamin di Banten (ribu orang), 2019 – 2023
id
Laki-laki 1.890,5 1.841,9 1.825,8 1.905,8 1.723,7
o.
Total Perempuan 1.010,2 1.030,4 1.019,4 1.110,5 974,9
g
s.
Total 2.900,7 2.872,3 2.845,2 3.016,3 2.698,6
bp
Laki-laki 780,9 856,4 857,9 871,8 871,6
n.
Pendidikan
SMK Perempuan 231,2 201,4 263,5 236,0 235,1
Menengah
s:
Lampiran
25