Anda di halaman 1dari 10

LEMBAGA FATWA DI ASIA (MAJMA’ FIQH ISLAMI AD-DUALI DI JEDDAH)

Makalah ini diusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Lembaga Produk Fatwa Di Dunia

Dosen Pengampu: Dr. Fuad Thohari, M.Ag

Oleh:
Kelompok 5
Nadya Alvina Azzahra 11180430000004
Saniyya Zahra Munafiah 11180430000046
Jangky Dausat 11180430000048
M. Rizal Gozhali Arro 11180430000067

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB


FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021/1443 H
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Nikmat, Taufik
dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Lembaga Produk Fatwa Di Dunia dengan judul Lembaga Fatwa di Asia (Majma’ Fiqh Ad-
duali) Di Jeddah ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikut
beliau hingga akhir zaman.

Tidak ada kata yang indah selain ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami
ucapkan kepada Dosen kami Dr. Fuad Thohari, M.Ag Yang telah memberikan arahan dan
bimbingan, serta pengetahuan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan
tepat pada waktunya. Ditinjau dari segi pengetahuan dan kapabilitas kami yang masih
banyak kekurangannya, kami menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna dan masih
ditemukan kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif dan membangun demi kebaikan makalah ini dan bermanfaat bagi kami
khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Ciputat, 5 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................1

BAB I.......................................................................................................................3

PENDAHULUAN...............................................................................................3

A. Latar Belakang Masalah............................................................................3

B. Rumusan Masalah.....................................................................................3

C. Tujuan Masalah.........................................................................................3

BAB II.....................................................................................................................4

PEMBAHASAN..................................................................................................4

A. Pengertian Majma' Fiqih Islami Al-Duali.................................................4

B. Sekilas Tentang Majma’ Fiqh Islami Al-Duali.........................................4

C. Berdirinya Majma' Fiqih Islami Al-Duali.................................................5

D. Kedudukan Majma' Fiqih Islami Al-Duali................................................5

E. Anggota Majma' Fiqih Islami Ad-Duali....................................................5

F. Sejarah Singkat Majma' al-Fiqh al-Islami Al-Duali..................................6

BAB III....................................................................................................................8

PENUTUP...........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di tingkat nasional, lembaga itu mesti merepresentasikan para pakar fikih dan
ulama-ulama dariormas arus utama. Di level internasional, lembaga tersebut harus
mampu menjadi pusat kajian fikih Islam yang berkualitas.Sebuah disertasi berjudul “al-
Ijtihad al-Jama’i wa Tathbiqatuhu al-Muashirah” yang ditulis oleh mahasiswa Program
Doktoral Universitas Islam Gaza, Nashr Mahmud al-Kurniz, mengungkapkan urgensi
ijtihad dan fatwa kolektif.Lembaga Fatwa di Jeddah ini yang bernama Majma' Fiqih Al-
Islami Ad -Duwali hasil pertemuan Konferensi Puncak Islam Ketiga yang diadakan di
Mekah pada tahun 1401 H bertepatan dengan tahun 1981 M. Sejumlah lembaga berdiri
untuk mengakomodasi kepentingan berijtihad atau berfatwa secara kolektif. Itu, antara
lain, Majma’ al-Buhuts Kairo Mesir, al-Majma’ al-Fiqh al-Islami Makkah, dan Majma’
al-Fiqh al-Islami ad-Dauli Jeddah.

Pertemuan Organisasi Konferensi Islam Ketiga yang diadakan di Mekkah,


Arab Saudi pada tanggal 19-22 Rabi'ul Awwal 1401H bertepatan dengan 25-28 Januari
1981 M. Dan panggilan untuk pembentukan majma' global mengenai Fiqih Islam yang
menghimpun ulama, ilmuwan dan pemikir dari dunia Islam untuk mencapai jawaban
Islam yang orisinil atas setiap pertanyaan yang diajukan oleh kehidupan kontemporer,
Raja Khalid bin Abdulaziz Al Saud memimpin Konferensi Tinggi Islam Ketiga.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Majma' Fiqih Islami Al-Duali ?
2. Bagaimana sejarah berdirinya Majma' Fiqih Islami Al-Duali?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian Majma' Fiqih Islami Al-Duali.
2. Untuk mengetahui sejarah Majma' Fiqih Islami Al-Duali.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Majma' Fiqih Islami Al-Duali
Nama resminya Majma' Al-Fiqhi Al-Islami Ad-Duwali , Al Islami ad-Dawli
Majmu’ al Fuqaha Atau sering diterjemahkan menjadi Lembaga Fiqih Islam
International. Lembaga ini bermarkas di kota Jeddah Kerajaan Saudi Arabia dan
didirikan oleh Al Munadzdzamah Al Muktamar Al-Islami atau kita lebih akrab
menyebutnya sebagai Organisasi Konferensi Islam (OKI).

Organisasi Konferensi Islam sendiri sebuah organisasi internasional dengan 57


negara anggota yang memiliki seorang perwakilan tetap di Perserikatan Bangsa
Bangsa (PBB).

B. Sekilas Tentang Majma’ Fiqh Islami Al-Duali


Majma’ fiqh islami atau dikenal dengan majmal fiqh islami duali (‫مجمع‬
‫ )الفقه الدولى‬atau internasional islamic fiqh academy adalah sebuah lembaga independen
yang mempunyai badan hukum sendiri dibawah Robithoh al-Alam Islami, yang
beranggotakan sekumpulan ulama dari perwakilan negara-negara berpenduduk
muslim.

Pendirian majma’ fiqh islami ini berdasarkan keputusan muktamar islami


yang ketiga di palestina tanggal 12 november tahun 1977 M/1 robiul awal 1397 H,
berdiri dan diresmikan pada 19 robiul awal tahu 1401 H atau bertepatan pada tanggal
25 januari 1981 M. yang beranggotakan ulama, fuqoha’, akademisi, dari berbagai
negara islam.

Majma’ fiqh islami ini berpusat di Jeddah Saudi Arabia ini melakukan
muktamar rutin setiap tahunnya, untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang
ada, baik permasalahan fiqh, ekonomi, sosial dan yang lainnya. Dengan mempelajaru
dan mengkaji serta berijtihad terhadao permasalahan-permasalahan tersebut sesuai
dengan literatur dan perkembangan pemikiran islam.

Adapun tujuan didirikan badan independen ini adalah :

1. Menjelaskan hukum syara’ terhadap permasalahan-permasalahan yang ada dalam


masyarakat islam di seluruh dunia, dan mengeluarkan fatwa dan keputusan
mengenai permasalahan tersebut sesuai dengan syariat islam yang diakui
(mu’tabarah).
2. Melahirkan keputusan dan fatwa sebagai jawaban islam dengan memberi solusi
hukum terhadap semua permasalahan umat islam di setiap tempat dan zaman.
3. Menerbitkan dan mempublikasikan literatur (turots) fiqh islami, mensyarahnya,
memperjelas istilah-istilah klasik agar mudah dipahami.
4. Menerbitkan majalah tentang fiqh islami.
5. Mengumpulkan fatwa dan pandangan para ulama’ yang terkemuka dan ulama
modern yang diakui untuk dipublikasikan kepada umat islam.

C. Berdirinya Majma' Fiqih Islami Al-Duali


Organisasi ini didirikan di Rabat, Maroko pada 12 Rajab 1389 H (25
September 1969) dalam Pertemuan Pertama para Pemimpin Dunia Islam yang
diselenggarakan sebagai reaksi terhadap terjadinya peristiwa pembakaran Masjid Al-
Aqsha pada 21 Agustus 1969 oleh pengikut fanatik Kristen dan Yahudi di Yerusalem.

Pendirian Majma' fiqh islami merupakan amanat dari keputusan OKI


yang ke 3 yang membahas mengenai Palestina dan Quds yang diadakan di Mekah
pada tanggal 19-22 robi'ul awwal 1401 H bertepatan 25-28 Januari 1981.

Anggota Majma' al-Fiqh al-Islami ad-Duwali merupakan para pakar


fiqih. ulama, dan para pemikir dalam berbagai bidang pengetahuan fikih, budaya,
sains dan ekonomi dari berbagai penjuru bumi Islam. Majma' ini ada untuk
memperlajari problematika kehidupan kontemporer dan ijtihad di dalamnya
merupakan ijtihad yang orisinil dan bertujuan mengedepankan solusi yang muncul
dari turats Islami dan terbuka untuk pengembangan pemikiran Islam.

Berangkat dari jiwa persatuan, OKI mengambil sejumlah prosedur


hukum dan eksekusi dengan tujuan menempatkan kerangka hukum dan administrasi
untuk mewujudkan kehendak Muslimin untuk mendirikan sebuah akademi untuk fiqih
Islam.yang di dalamnya ada ijtihad-ijtihad pakar-pakar fiqih untuk menyajikan
jawaban Islami yang orisinil atas setiap persoalan yang dihadapi dalam kehidupan
kontemporer.
D. Kedudukan Majma' Fiqih Islami Al-Duali
Majma' ini berkedudukan di Jeddah (KSA), dan beranggotakan orang-
orang terpilih dari ulama dan pemikir Islam di negara-negera Islam maupun negera
mayoritas non-Muslim dalam semua cabang pengetahuan (fiqih islami, sains,
kedokteran, ekonomi, budaya, an lain-lain). OKI mengakui Majma' pada tanggal 26-
28 Sya'ban 1403 H bertepatan 7-9 Juni 1983.

E. Anggota Majma' Fiqih Islami Ad-Duali


Bilangan anggota negara bergabung dengan Majma' ada 34 negara,
dengan 25 negara yang memiliki perwakilan sebagai pengurus majma'. Hingga kini
Majma selalu meminta tolong pada sejumlah orang berpengalaman dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan. Hal ini guna mewujudkan kehendak umat Islam dalam
kesatuan teori dan praktek sesuai hukum syariah yang toleran, dan agar umat bisa
mengembalikan perannya dalam peradaban yang tidak begitu menonjol lagi dalam
beberapa abad terakhir.

F. Sejarah Singkat Majma' al-Fiqh al-Islami Al-Duali


Majma' al-Fiqh al-Islami merupakan sebuah organisasi di bawah
Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang didirikan sebagai amanah dari hasil
pertemuan Konferensi Puncak Islam Ketiga yang diadakan di Mekah pada tahun 1401
H bertepatan dengan tahun 1981 M, di mana teks keputusan tersebut berbunyi sebagai
berikut:

Pertemuan Organisasi Konferensi Islam Ketiga yang diadakan di


Mekkah, Arab Saudi pada tanggal 19-22 Rabi'ul Awwal 1401H bertepatan dengan 25-
28 Januari 1981 M.

Dengan mempertimbangkan pidato yang disampaikan oleh Yang Mulia


Raja Khalid bin Abdul Aziz dari Arab Saudi untuk para pemimpin Umat Islam dan
seluruh Muslim di mana pun dan mengundang para pakar fiqih dan ilmuwan untuk
mengabdikan diri mereka dan memaksimalkan kemampuan mereka dalam rangka
menghadapi perkembangan kehidupan kontemporer dan problematikanya dengan
ijtihad dan panduan akidah yang toleran yang berisi prinsip-prinsip abadi yang
mampu mencapai kepentingan manusia baik secara spiritual maupun material di mana
pun.
Dan panggilan untuk pembentukan majma' global mengenai Fiqih
Islam yang menghimpun ulama, ilmuwan dan pemikir dari dunia Islam untuk
mencapai jawaban Islam yang orisinil atas setiap pertanyaan yang diajukan oleh
kehidupan kontemporer, Raja Khalid bin Abdulaziz Al Saud memimpin Konferensi
Tinggi Islam Ke tiga

Mengingat peran penting sains dan pemikiran dalam kemajuan bangsa dan
bangsa, Mengingat peran peradaban besar yang disediakan oleh Syariat Islam dan
warisan Islam, dan diperkaya oleh pengetahuan Islam, membawa kemanusiaan
menuju cahaya dan petunjuk, dan masih merupakan sumber yang kaya dan dasar yang
baik untuk mendorong kehidupan manusia menuju masa depan yang lebih baik.

Menekankan kebutuhan umat Islam pada titik bersejarah dari kehidupannya


ke sebuah majma' yang di dalamnya ijtihad para pakar fiqih, ulama dan pakar hukum
berkumpul untuk menghadirkan bangsa ini aturan otentik yang berasal dari sumber
sumber intelektual Islam abadi dalam Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya.

Memutuskan:

“Pembentukan MAJMA' yang disebut (Majma' al-Fiqh al-Islami) yang anggotanya


adalah ahli fikih, ulama dan pemikir di berbagai bidang pengetahuan dari fiqih.
budaya, sains dan ekonomi dari semua penjuru dunia Islam untuk mempelajari
problematika kehidupan kontemporer dan berijtihad di dalamnya adalah upaya tulus
untuk memberikan solusi yang berasal dari warisan Islam dan terbuka untuk
pemikiran Islam”.

Sekretaris Jenderal Organisasi dalam konsultasi dengan Asosiasi Dunia


Islam untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan menuju pembentukan
undang undang kompleks ini dan menyerahkannya ke Konferensi Menteri Luar
Negeri Islam berikutnya untuk mempelajarinya dan mengambil langkah-langkah yang
diperlukan menuju adopsinya.
BAB III
PENUTUP
1. Majma' al-Fiqh al-Islami merupakan sebuah organisasi di bawah Organisasi
Konferensi Islam (OKI) yang didirikan sebagai amanah dari hasil pertemuan
Konferensi Puncak Islam Ketiga yang diadakan di Mekah pada tahun 1401 H
bertepatan dengan tahun 1981 M
2. Pendirian Majma' fiqh islami merupakan amanat dari keputusan OKI yang ke-3 yang
membahas mengenai Palestina dan Quds yang diadakan di Mekah pada tanggal 19-22
robi'ul awwal 1401 H bertepatan 25-28 Januari 1981.
3. Kedudukan Majma' ini berkedudukan di Jeddah (KSA), dan beranggotakan orang
orang terpilih dari ulama dan pemikir Islam di negara-negera Islam maupun negera
mayoritas non-Muslim dalam semua cabang pengetahuan (fiqih islami, sains,
kedokteran, ekonomi, budaya, an lain-lain). OKI mengakui Majma' pada tanggal 26-
28 Sya'ban 1403 H bertepatan 7-9 Juni 1983.
DAFTAR PUSTAKA
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/10026/7/BAB%20IV.pdf
https://pengusahamuslim.com/3401-transaksi-secara-online-1813.html
https://www.fiqhislam.com/agenda/artikel-islami/5962-lembaga-fiqih-tingkat-dunia
https://id.scribd.com/document/437568231/Makalah

Anda mungkin juga menyukai