Anda di halaman 1dari 13

SOSIOLOGI HUKUM

KESADARAN HUKUM

Dosen Penampuh :
SUDARSONO S.Pd, M.Pd

Disusun oleh :
Qalbi Aulia H.R
Nur Fadilah

PRODI PENDIDIKAN SOSIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt,yang atas rahmat-nya dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktunya dan tersusun sampai dengan selesai Adapun tema
dari makalah ini adalah “ KESADARAN HUKUM’’
Pada Kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Dosen Pengampuh yang telah memberikan tugas makalah terhadap kami, tidak lupa juga saya
ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam proses
pembuatan makalah ini.Adapun tujuan dari penulisan ini dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Mata Kuliah SOSIOLOGI HUKUM selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang bagaimana Pemahaman KESADARAN HUKUM.
Kelompok kami dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya.Oleh karena itu ,keterbatasan waktu dan kemampuan Penulis maka kritik dan saran
yang dapat membangun senantiasa kami harapkan.Semoga Makalah ini dapat berguna bagi diri
kami masing-masing maupun teman-teman sekalian .
KATA PENGANTAR……………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………...
B. Rumusan masalah………………………………………………………….
C. Tujuan Pembahasan……………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesadaran Hukum…………………………………………………………
B. Faktor yang mempengaruhi kesadaran hukum……………………………
C. Tingkat kesadaran hukum…………………………………………………
D. Meningkatkan kesadaran hukum………………………………………….
E. Pelaksanaan hukum……………………………………………………….
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………......

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum diciptakan untuk dilaksanakan Hukum tidak bisa lagi disebut sebagai
hukum, apabila tidak pemah dilaksanakan Pelaksanaan hukum selalu melibatkan
manusia dan tingkah lakunya. Lembaga kepolisian diberi tugas untuk menangani
pelanggaran hukum kejaksaan disusun dengan tujuan untuk mempersiapkan
pemeriksaan perkara di depan sidang pengadilan.
Hukum mempunyai fungsi untuk memberikan perlindungan terhadap
kepentingan manusia (seluruh manusia tanpa terkecuali). Oleh karena itu maka
hukum harus dilaksanakan agar kepentingan manusia tersebut dapat terlindungi
Dalam pelaksanaannya, hukum dapat berlangsung secara normal dan damai, akan
tetapi dapat juga terjadi pelanggaran-pelanggaran hukum dalam prakteknya. Dalam
hal ini hukum yang telah dilanggar itu harus ditegakkan
Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat kesadaran hukum warganya.
Semakin tinggi kesadaran hukum penduduk suatu negara, akan semakin tertib
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sebaliknya jika kesadaran hukum
penduduk suatu negara rendah, yang berlaku di sana adalah hukum rimba. Indonesia
adalah negara hukum. Dalam hidup di lingkungan masyarakat maupun sekolah tidak
lepas dari aturan-aturan yang berlaku, baik aturan yang tertulis maupun aturan yang
tidak tertulis. Aturan-aturan tersebut harus ditaati sepenuhnya. Adanya aturan
tersebut adalah agar tercipta kemakmuran dan keadilan dalam lingkungan
masyarakat. Apabila aturan-aturan tersebut dilanggar akan mendapatkan sanksi yang
tegas.
Di negara Indonesia masih banyak orang-orang yang melanggar hukum atau
peraturan Peraturan-peraturan yang sudah disepakati dan ditulis ternyata masih
banyak yang dilanggar Hal tersebut tidak hanya di kalangan pemerintah, masyarakat,
tetapi juga menyebar ke instansi-instansi termasuk lembaga pendidikan atau
diperkuliahan dan sekolah-sekolah
B. Rumasan Masalah
1. Apa pengertian kesadaran hukum?
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran hukum?
3. Apa saja tingkat kesadaran hukum?
4. Bagaimana meningkatkan kesadaran hukum di masyarakat?
5. Bagaimana pelaksanaan hukum?
C. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui pengeruan dari kesadaran hukum.
2. Untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kesadaran
hukum.
3. Untuk mengetahui tingkat kesadaran hukum di masyarakat.
4. Agar dapat mengetahui bagaimana meningkatkan kesadaran hukum di
masyarakat.
5. Agar dapat mengetahui pelaksanaan hukum di masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesadaran Hukum Masyarakat
Sudikno Mertokusumo dalam buku Bunga Rampai Ilmm Hukum mengatakan
Kesadaran hukum adalah kesadaran tentang apa yang seyogyanya kita lakukan atau
perbuat atau yang seyogyanya ndak kita lakukan atau perbuat terutama Terhadap
orang lam Kesadaran hukum mengandung sikap toleransi
Dapat disimpulkan bahwa kesadaran hukum merupakan cara pandang
masyarakat terhadap hukum itu, apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan
terhadap hukum serta penghormatan terhadap hak-hak orang lain (tenggang rasa).
Ini berarti bahwa dalam kesadaran hukum mengandung sikap toleransi. Kesadaran
hukum dengan hukum itu mempunyai kastan yang erat sekali Kesadaran hukum
merupakan faktor dalam penemuan hukum Bahkan Krabbe menyatakan bahwa
sumber segala hukum adalah kesadaran hukum Dengan begitu maka yang disebut
hukum hanyalah yang memenuhi kesadaran hukum kebanyakan orang, maka
undang-undang yang tidak sesuai dengan kesadaran hukum kebanyakan orang akan
kehilangan kekuatan mengikat Menurut kamus Bahasa Indonesia. Kesadaran hukum
adalah pengetahuan mematuhi peraturan.
B. Faktor yang mempengaruhi kesadaran hukum
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesadaran hukum Menurut Soekanto
dijelaskan secara singkat sebagai berikut :
a. Pengetahuan tentang kesadaran hukum Secara umum, perturan-peraturan
yang telah sah, maka dengan sendirinya peraturan-peraturan tadi akan tersebar
luas dan diketahui umum. Tetapi sering kali terjadi suatu golongan tertentu di
dalam mayarakat tidak mengetahui atau kurang mengetahui tentang
ketentuan- ketentuan hukum yang khusus bagi mereka.

b. Pengakuan terhadap ketentuan-ketentuan hukum. Pengakuan masyarakat


terhadap ketentuan-ketentuan hukum, berati bahwa masyarakat mengetahui
isi dan kegunaan dari norma-norma hukum tertentu. Artinya ada suatu derajat
pemahaman yang tertentu terhadap ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku
Namun hal ini belum merupakan jaminan bahwa warga masyarakat yang
mengakui ketentuan-ketentuan hukum tertentu dengan sendirinya
mematuhinya, tetapi juga perlu diakui bahwa orang-orang yang memahami
suatu ketentuan hukum adakalanya cenderung untuk mematuhinya

c. Penghargaan terhadap ketentuan-ketentuan hukum Penghargaan atau sikap


tehadap ketentuan-ketentuan hukum yaitu sampai sejauh manakah suatu
tmdakan atau perbuatan yang dilarang hukum diterima oleh sebagian besar
warga masyarakat. Juga reaksi masyarakat yang didasarkan pada sistem nilai-
nilai yang berlaku. Masyarakat mungkin menentang atau mungkin mematuhi
hukum, karena kepentingan mereka terjamin pemenuhannya.

d. Pentaatan atau kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan hukum. Salah satu


tugas hukum yang penting adalah mengatur kepentingan-kepentingan para
warga masyarakat. Kepentingan para warga masyarakat tersebut lazimnya
bersumber pada nilai-nilai yang berlaku, yaitu anggapan tentang apa yang
baik dan apa yang harus dihindari

e. Ketaatan masyarakat terhadap hukum, dengan demikian sedikit banyak


tergantung apakah kepentingan-kepentingan warga masyarakat dalam bidang-
bidang tertentu dapat ditampung oleh ketentuan-ketentuan hukum Ada juga
suatu anggapan bahwa kepatuhan hukum disebabkan karena adanya rasa takut
pada sanksi, karena ingin memelihara hubungan baik dengan rekan-rekan
sekelompok atau pimpinan karena kepentingannya terlindung karena cocok
dengan nilai-nilai yang dianutnya.

C. Tingkat kesadaran hukum


Tingkat Kesadaran Hukum Menurut Soekanto dalam Nurhidayat, indikator-
indikator dari kesadaran hukum sebenarnya merupakan petunjuk yang relatif
kongknit tentang taraf kesadaran hukum. Dijelaskan lagi secara singkat bahwa :
a. Indikator pertama adalah pengetahuan hukum Seseorang mengetahubahwa
perilaku-perilaku tertentu itu telah diatur oleh hukum. Peraturan hukum yang
dimaksud disini adalah hukum tertulis maupun hukum yang tidak tertulis.
Perilaku tersebut menyangkut perilaku yang dilarang olehi hukum maupun
perilaku yang diperbolehkan oleh hukum

b. Indikator kedua adalah pemahaman hukum Seseorang pelajar mempunyai


pengetahuan dan pemahaman mengenai aturan-aturan tertentu, misalnya
adanya pengetahuan dan pemahaman yang benar dari pelajar tentang hakikat
dan arti pentingnya peraturan disekolah

c. Indikator yang ketiga adalah sikap hukum Seseorang mempunyai


kecenderungan untuk mengadakan penilaian tertentu terhadap hukum.

d. Indikator yang keempat adalah perilaku hukum yaitu dimana seseorang atau
pelajar mematuhi peraturan yang berlaku.
Keempat indikator tadi sekaligus menunjukkan pada tingkat-tingkatan kesadaran
hukum tertentu di dalam perwujudannya. Apabila seseorang hanya mengetahui
hukum, maka dapat dikatakan bahwa tingkat kesadaran hukumnya masih
rendah,tetapi kalau seseorang dalam suatu masyarakat telah berperilaku sesuai
dengan hukum maka kesadaran hukumnya tinggi.
D. Meningkatkan kesadaran hukum
Kita harus menyadari bahwa setelah mengetahui kesadaran hukum masyarakat
dewasa ini yang menjadi tujuan kita hakikatnya bukanlah semata- mata sekedar
meningkatkan kesadaran hukum masyarakat, tetapi juga membina kesadaran hukum
masyarakat Peningkatan kesadaran hukum masyarakat pada dasarnya dapat
dilakukan melalui dua cara, yaitu dalam bentuk tindakan (action) dan pendidikan
(education) Berikut penjelasannya :
1.. Tindakan (action)
Tindakan penyadaran hukum pada masyarakat dapat dilakukan berupa tidakan
drastik, yaitu dengan memperberat ancaman hukuman atau dengan lebih
mangetatkan pengawasan ketaatan warga negara terhadap undang-undang Cara ini
bersifat isidentil dan kejutan dan bukan merupakan tindakan yang tepat untuk
meningkatkan kesadaran hukum masyarakat
2. Pendidikan (education)
Pendidikan dapat dilakukan baik secara formal maupun nonformal Hal yang perlu
diperhatikan dan ditanamkan dalam pendidikan formal/nonformal adalah pada
pokoknya tentang bagaimana menjadi warganegara yang baik, tentang apa hak serta
kewajiban seorang warga negara.
Ada dua jenis pendidikan, yaitu :
a. Pendidikan formal
Pendidikan sekolah merupakan hal yang lumrah dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pendidikan kesadaran hukum di sekolah harus dilakukan dari tingkat
rendah TK sampai jenjang pendidikan tinggi ( perguruan tinggi).
b. Pendidikan Non-formal
Pendidikan Non Formal Pendidikan non formal ditujukan kepada masyarakat
luas meliputi segala lapisan dalam masyarakat. Pedidikan non formal dapat
dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: penyuluhan hukum kampanye dan
pameran.
- Penyuluhan Hukum
Penyuluhan hukum adakah kegiatan untuk meningkatkan kesadaran hukum
masyarakat berupa penyampaian dan penjelasan peraturan hukum kepada
masyarakat dalam suasana informal agar setiap masyarakat mengetahui dan
memahami apa yang menjadi hak, kewajiban dan wewenangnya, sehingga
tercipta sikap dan prilaku berdasarkan hukum, yakni disamping mengetahui,
memahami, menghayati sekaligus mematuhi mentaatinya
Penyuluhan hukum dapat dilakukan melalui dua cara pertama, penyuluhan
hukum langsung yaitu kegiatan penyuluhan hukum berhadapan dengan
masyarakat yang disuluh, dapat berdialog dan bersambung rasa misalnya:
ceramah, diskusi, temu, simulasi dan sebagainya. Kedua, penyuluhan hukum
tidak langsung yaitu kegiatan penyuluhan hukum yang dilakukan tidak
berhadapan dengan masyarakat yang disuluh, melainkan melalui media
perantara seperti: radio, televisi, video, majalah, surat kabar, film, dan lain
sebagainya.
- Kampanye
Kampanye peningkatan kesadaran hukum masyarakat dilakukan secara ajeg
yang dusi dengan kegiatan-kegiatan yang disusun dan direncanakan seperti
ceramah, berbagai macam perlombaan, pemilihan warga negara teladan dan lain.
- Pameran
Suatu pameran mempunyai fungsi yang informatif edukatif. Maka tidak dapat
disangkal peranannya yang positif dalam meningkatkan dan membina kesadaran
hukum masyarakat. Dalam pameran hendaknya disediakan buku vademecum,
brochure serta leaflets di samping diperlihatkan film, slide, VCD dan sebagainya
yang merupakan visualisasi kesadaran hukum yang akan memiliki daya tarik
masyarakat yang besar.
E. Pelaksanaan hukum
Adanya hukum itu adalah untuk ditaati, dilaksanakan atau ditegakkan
Pelaksanaan hukum atau law enforcement oleh petugas penegak hukum yang
tegas, konsekuen, penuh dedikasi dan tanggung jawab akan membantu
meningkatkan kesadaran hukum masyarakat. Tidak atau kurang adanya sikap
yang tegas dan konsekuen dari para petugas penegak hukum, kurangnya dedikasi
dan tanggung jawab akan minmbulkan sikap acuh tak acuh dari masyarakat dan
memben peluang serta perangsang untuk terjadinya "onrecht".Setiap petugas
penegak hukum harus bersikap tegas dan konsekuen terhadap setiap pelanggaran
hukum yang terjadi. Tegas dan konsekuen dalam arti tidak ragu-ragu menindak
setiap pelanggaran kapan saja dan di mana saja. Pengabdian dalam tugas dan rasa
tanggung jawab merupakan persyaratan yang penting bagi setiap petugas
penegak hukum

Pelaksanaan hukum yang tegas dan konsekuen serta penuh dedikasi dan
tanggung jawab akan menimbulkan rasa aman dan tenteram di dalam masyarakat
Orang tahu kepada siapa harus mencari perlindungan hukum dan dapat
mengharapkan perlindungan hukum itu tanpa adanya kemungkinan akan
dipersukar, tidak dilayani atau dipungut beaya yang tidak semestinya. Kalau
sampai terjadi sebaliknya maka orang tidak akan merasa aman dan tenteram
Untuk mengadukan atau melaporkan suatu pelanggaran hukum saja segan karena
tidak yakin akan dilayani dengan baik atau ditindak pelanggaran hukum yang
dilaporkan itu.
Oleh karena itu maka perlu ada kontrol atau pengawasan terhadap para petugas
penegak hukum dalam menjalankan tugasnya melaksanakan atau menegakkan
hukum Pengawasan ini tidak cukup dilakukan oleh pimpinan setempat saja, tetapi
harus dilakukan juga oleh pimpinan pusat Banyak hal-hal yang terjadi di daerah
tidak diketahui atau lepas dari sorotan pimpinan pusat. Lebih-lebih mengingat
banyaknya laporan-paporan ke pusat yang tidak sesuai dengan kenyataan. Maka
oleh karena itu secara ajeg pimpinan dari pusat harus turun ke bawah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesadaran hukum merupakan cara pandang masyarakat terhadap linkum apa
yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan terhadap hukum, serta
penghormatan terhadap hak-hak orang lain. Kondisi kesadaran hukum
masyarakat dapat ditinjau dari empat parameter (dari segi pelanggaran,
pelaksanaan hukum jumalistik dan dari segi hukum). Pandangan tersebut bukan
hanya pertimbangan semata yang bersifat objektif Kesadaran hukum bukan
hanya untuk dipahami dan ditingkatkan melainkan juga harus kita bina agar
terbentuk suatu warga negara yang taat pada hukum. Maka dari itu dibutuhkan
suatu pendidikan dan penyuluhan hukum di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zainudin 2009 Sosiologi Hukum, Jakarta: sinar grafika Ishaq, Dasar-Dasar
Ilmu Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2012.

Kansil. Pengantar Ilmu Hukum Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2011. Titik
Triwulan Tutik 2006. Pengantar Ilmu Hukum Surabaya PT. Prestasi

Pustaka
https://byantibyan.wordpress.com/2015/07/01/sosiologi-hukum/

http://rabadhangumama.blogspot.com/2012/07/sosial-hukum-fakultas

Anda mungkin juga menyukai