Anda di halaman 1dari 7

Jurnal An-Nahl

p-ISSN: 2355-2573 |e-ISSN: 2723-4053


Vol. 9, No. 2, Desember 2022, 103 – 109

Perkembangan Empat Mazhab dalam Hukum Islam


Mawardi
Prodi Hukum Keluarga, STAI H.M. Lukman Edy Pekanbaru, Indonesia
e-mail: adivilda@gmail.com

ABSTRAK. Secara umum, proses lahirnya mazhab yang paling utama adalah factor usaha para
murid imam mazhab yang menyebarkan dan menanamkan pendapat para imam kepada masyarakat
dan juga disebabkan adanya pembukuan pendapat para imam mazhab sehingga memudahkan
tersebarnya pendapat tersebut dikalangan masyarakat. Karena pada dasrnya para imam mazhab
tidak mengakui, atau mengklaim sebagi “mazhab”. Secara umum mazhab berkaitan erat dengan
nama imam atau tempat.

Kata kunci: Mazhab, Abu Hanifah, Malik, Al-Syafi’i, Hanbali.

ABSTRACT. In general, the process of the emergence of the most important school of thought is
the factor of the efforts of the students of the school's imam who spread and instill the opinion
of the priests in the community and is also due to the bookkeeping of the opinion of the
school's priests so as to facilitate the spread of these opinions among the community. Because
basically the priests of the madhhab do not recognize, or claim to be a "mazhab". In general, the
school is closely related to the name of the priest or place.

Keywords: School, Abu Hanifah, Malik, Al-Shafi'i, Hanbali.

PENDAHULUAN para ahli-ahli fiqh (Fuqoha’) tersohor


Sebagaimana diketahui bahwa dunia diberbagai penjuru dunia. Maka, salah satu
Islam di masa lalu banyak menghasilkan pembahasan yang menarik dan harus kita
tokoh dan pemikir-pemikir besar yang ketahui adalah bagaimana perkembangan
nama dan karyanya sampai sekarang masih mazha-mazhab dalam hukum Islam. Inilah
dipakai dan dijadikan rujukan dalam yang mendasari peneliti untuk menulis jurnal
menghadapi berbagai situasi dan persoalan tentang “Perkembangan Mazhab dalam
yang terjadi dalam konteks kehidupan umat Hukum Islam”.
Islam. Salah satunya dalam masalah fiqh.
METODE PENELITIAN
Dahulu dimasa Rasulullah masih
Tulisan ini menggunakan jenis
hidup, ketika ada terjadi suatu maslah
penelitian kepustakaan (Library Research),
hukum maka kaum muslimin bisa langsung
yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan
bertanya kepada beliau untuk mendapatkan
dengan metode pengumpulan data pustaka,
jawaban dari permasalahan hukum yang
membaca dan mencatat serta mengolah
terjadi.
Setelah rasulullah wafat, maka hal bahan penelitian, yaitu dengan
mengumpulkan teori-teori dalam kitab-kitab,
semacam ini tidak dijumpai lagi, sehingga
pendapat para ahli dan karangan ilmiah
dengan berjalan nya waktu dan
lainnya yang ada relevansinya dengan
berkembangnya zaman, harus ditemukan
pembahasan pada jurnal ini.
formula-formula baru dalam menjawab
Karena jenis penelitian ini adalah
permasalahan hukum yang semakin hari
penelitian kepustakaan, maka teknik
semakin bertambah dan semakin kompleks.
Seiring dengan perkembangan masa pengumpulan data yang digunakan adalah
fiqh juga ikut berkembang, dan banyak lahir mengkaji dan menelaah berbagai buku dan

Jurnal An-Nahl, Vol. 9, No. 2, Desember 2022, 103 – 109 | 1


Mawa

sumber tertulis lainnya yang mempunyai para tabi’in, mereka tinggal mengikuti
relevansi dengan kajian ini. consensus itu. Akan tetapi hal-hal yang tidak
mereka sepakati membuat para tabi’in dan
PEMBAHASAN para ulama’ setelah mereka harus pula
Latar belakang munculnya mazhab memeras fikiran untuk menetapkan
dalam hukum islam pendapat mana yang mestinya diikuti atau
Defenisi mazhab diamalkan. Ketidak sepakatan para sahabat
Menurut bahasa, Mazhab berasal dari itu juga tidak dapat dielakkan, ia
shighah mashdar mimy (kata sifat) dan isim menimbulkan ketidak sepakatan para tabi’in
makan (kata yang menunjukkan tempat) dan ulama setelah mereka (Ibrahim, 2018).
yang diambil dari fi’il madhi “dzahaba” yang Thaha Jabir Fayadl Al-‘Ulwani,
berarti “pergi”. Bisa juga berarti al-ra’yu yang menjeaskan bahwa mazhab fiqh yang
artinya pendapat. Sedangkan pengertian muncul setelah sahabat dan kibar al-tabi’in
mazhab menurut istilah adalah sebagai berjumlah 13 aliran. Tiga belas aliran itu
berikut: Menurut syaid Ramadhan Al-Buthy, beraliran ahl assunnah. Akan tetapi, tidak
mazhab adalah jalan fikiran semua aliran-aliran tersebut dapat diketahui
(paham/pendapat) yang ditempuh oleh dasar-dasar metode istinbath hukum yang
seorang mujtahid dalam menetapkan suatu digunakan, kecuali Sembilan atau sepuluh
hukum Islam dari Al-qur’an dan Hadist. dari ketiga belasa imam tersebut. Diantara
Menurut K.H.E Abdurrahman, mazhab aliran tersebut adalah sebagai berikut: 1) Abu
adalah istilah Islam berarti pendapat, Sa’id al-Hasan ibn Yasar Al-Bashri (w. 110
paham atau aliran seorang alim besar H); 2) Abu Hanifah Al-Nu’man Ibn Tsabit
dalam Islam yang digelari Imam, seperti Ibn Zuthi (w. 150 H); 3) Al-Auza’I Abu
mazhab imam Abu Hanifah, mazhab imam ‘Amr ‘Abdur Rahman Ibn ‘Amr Ibn
Ahmad bin Hanbal, mazhab imam Syafi’i, Muhammad (w. 160 H); 4) Sufyan ibn Sa’id
mazhab imam Malik, dan lain-lain. ibn Masruq Al-Tsauri (w. 160 H); 5) Al-Laits
Menurut A. Hasan mazhab adalah ibn Sa’d (w. 175 H); 6) Malik ibn Anas Al-
sejumlah fatwa atau pendapat-pendapat Bahi ( w. 179 H); 7) Sufyan Ibn ‘Uyainah (
seorang alaim besar dalam urusan agama, w. 198 H); 8) Muhammad Ibn Idris Al-
baik dalam masalah ibadah, ataupun lainnya Syafi’i ( w. 204 H); 9) Ahmad ibn
(Yanggo, 1997). Muhammad Ibn Hanbal (w. 241 H); 10)
Sejarah lahirnya mazhab Daud Ibn Ali Al-Ashbahani Al-Baghdadi (
Selain mazhab atau aliran didalam w. 270 H); 11) Ishaq ibn Rahawaih (w. 238
bidang politik, ilmu kalam dan tashawuf H); dan 12) Abu Tsaur Ibrahim Ibn Khalid
terdapat pula mazhab dalam hukum Islam Al-Kalabi.
atau fiqh. Dimana perbedaan mazhab fiqh Mazhab-mazhab tersebut berkembang
ini lah yang menjadi focus kajian didalam sesuai dengan domisili tokoh dan murid
mata kuliah fiqh perbandingan. Disini yang menyebarkannya, misalnya berikut ini:
diperbincangkan perbedaan pendapat para 1) Sufyan bin Uyainah di Makkah; 2) Malik
ulama khusunya para mujtahid mengenai bin Annas di Madinah; 3) AlHasan Al-Bashri
hukum atau fiqh Islam serta hal-hal yang di Bashrah; 4) Abu Hanifah di Kuffah; 5)
melatar belakangi perbedaan tersebut. Sufyan Atsauri di Kuffah; 6) Al-Auza’I di
Perbedaan pendapat dalam maslah- Syam; 7) Al-Syafi’I di Mesir; 8) Al-Laits bin
masalah fiqh ini mulai terjadi sejak masa Sa’ad di Mesir; 9) Ishaq bin Ruhawaih di Nai
sahabat. Mereka dalam berijtihad sabur; 10) Abu Tsaur di Baghdad; 11)
mengistinbathkan hukum kepada al-Qur’an Ahmad bin Hanbal di Baghdad; 12)
dan Sunnah terkadang menghasilkan Dawud Al-Zhahiriy di Baghdad; dan 13)
pendapat yang tidak sama. Artinya, ada Ibnu Jarir Al-Thabari di Baghdad.
persoalan-persoalan fiqh yang disepakati Mereka itulah yang kemudian dikenal
oleh para sahabat da nada pula yang tidak dengan para imam mazhab. Inilah mazhab-
disepakati. Persoalan fiqh yang mereka mazhab fiqh yang dikenal dikalangan Sunni .
sepakati (ijma’) tidak menjadi persoalan bagi

2| Jurnal An-Nahl, Vol. 9, No. 2, Desember 2022, 103 –


Error! No text of specified style in

Selain itu terdapat pula mazhab-,mazhab dari pihak Marwan bin Muhammad menawarkan
kelompok syi’ah seperti mazhab Zaidiyah, kepadanya untuk menjadi hakim, tapi ia
Mazhab Imamiyah, Mazhab Isma’iliyah, enggan, oleh karena itu ia di pukul (Bik,
mazhab Ibadhiyah. Menurut Ibrahim 1980).
Addausuqy pada maa ini terdapat sampai Setelah Hammad bin Sulaiman
delapan belas mazhab. Sebagian diantara nya meninggal pada tahun 120 H, beliau duduk
masih ada dan berkembang ampai sekarang, menggantikan sang guru dalam majlis
seperti Mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’I, kajiannya. Mazhab ini diawali oleh Abu
Hanbali, Syi’ah Zaidiyah, Mazhab Hanifah yang dikenal sebagai ahli ra’yu serta
Imamiyah, mazhab Isma’iliyah, Ibadhy dan faqih dari Iraq yang banyak dikunjungi oleh
Azzhahiriy. Adapun yang lainnya sudah berbagi ulama dizamannya. Mazhab Hanafi
tidak ada lagi. (Supriyadi, 2008). dikenal banyak menggunakan ra’yu, qiyas
Secara umum, proses lahirnya mazhab dan istihsan. Dalam memperoleh suatu
yang paling utama adalah factor usaha para hukum yang tidak terdapat didalam nash,
murid imam mazhab yang menyebarkan dan kadang-kadang ulama mazhab ini
menanamkan pendapat para imam kepada meninggalkan kaidah qiyas dan
masyarakat dan juga disebabkan adanya menggunakan kaidah istihsan. Alasannya,
pembukuan pendapat para imam mazhab kaidah qiyas tidak dapat diterapkan dalam
sehingga memudahkan tersebarnya pendapat menghadapi kasus tertentu. Akan tetapi, ia
tersebut dikalangan masyarakat. Karena pada mendahulukan qiyas apabila menemui hadist
dasrnya para imam mazhab tidak mengakui, ahad.
atau mengklaim sebagi “mazhab”. Secara Gaya pengajaran Imam Abu Hanifah
umum mazahb berkaitan erat dengan nama adalah dengan cara ialog dan tidak hanya
imam atau tempat. (Juhaya S. Praja, 2008: bersifat penyampaian, namun terkadang
33). beliau memberikan beberapa pertanyaan
Empat mazhab yang masyhur dalam seputar fiqh kepada murid-muridnya,
Hukum Islam kemudian beliau memberikan beberapa
Mazhab Hanafi dasar untuk menjawab masalah tersebut, lalu
Nama Imam Hanafi adalah Nu’man mereka berdialog. Masing-masing orang
bin Tsabit bin Zauthi (80-150 H). Ia adalah menyampaikan pendapatnya terkadang
pendiri mazhab Hanafi berasal dari Kufah mereka setuju, terkadang tidak dan sesekali
dan merupakan bangsa Persia. Ia mengalami mereka bersuara keras. Apabila mereka
masa daulah bani Umaiyah dan daulah sudah mencapai kata sepakat dalam satu
Abbasiyah. Ada yang mengatakan beiau masalah, bau sang imam akan
termasuk kalangan tabi’in, tetapi ada juga mendiktekannya kepada para murid atau ada
yang mengatakan beliau termasuk kalangan murid yang menuliskan untuk sang imam.
tabi’ tabi’in. Ia pernah bertemu dengan Tekadang pula terdapat perbedaan
Annas bin Malik (sahabat) dan meriwayatkan diantara mereka dan tidak menemukan kata
hadist terkenal, “mencari ilmu itu wajib bagi sepakat, lalu ditulislah semua pendapat yang
setiap muslim” (Khon, 2015). ada dan dengan cara ini lah berdiri mazhab
Nu’man bin Tsabit bin Zauthi imam Abu Hanifah atas dasar musyawarah,
dilahirkn tahun 80 H di Kufah. Dikala tukar pendapat, dan diskusi. Dari sini
muda ia mempelajari fiqh dari Hammad kemudian lahirlah murid-murid sang imam
bin Abu Sulaiman pada permulaan abad II, yang memiliki kemampuan untuk melakukan
dan ia banyak belajar dari ulama tabi’in penelitian dan ijtihad, padahal mereka masih
seperti ‘Atha’ bin Abu Rabah dan Nafi’ dalam tahap belajar dan menuntut ilmu.
maula Ibn Umar. Abu Hanifah mengalami (Khalil, 2020).
perpindahan kekuasaan Bani Umaiyah ke Fiqh dikalangan mazhab Abu
Bani Abbasiyah dan dalam peralihan ini Hanifah adalah Al-qur’an, Sunnah, Fatwa
Kufah merupakan pusat pergerakan yang Sahabat, Qiyas, Istihsan dan Ijma’. Sumber
besar itu. Dikatakan bahwa Yazib bin asli yang digunakan adalah Al-qur’an
Hubairoh wali Iraq dari serta sunnah,

Jurnal An-Nahl, Vol. 9, No. 2, Desember 2022, 103 – |


Mawa

sedangkan yang lainnya merupakan dalil dan di Madinah pada tahun 93 H dari kedua
metode dalam mengistinbatkan hukum islam orang tuanya keturunan Arab. Ayahnya
dari kedua sumber tersebut. berasal dari kabilah Dzi Ashbah yang ada
Tidak ditemukan catatn sejarah yang di Yaman, dan ibunya bernama Aliyah
menunjukkan bahwa imam Abu Hanifah binti Syuraik dari kabilah Azdi (Khalil,
menulis sebuah buku fiqh. Akan tetapi, 2020).
pendapatnya masih dapat dilacak secara utuh Imam Malik menuntut ilmu pada
melalui murid-muridnya yang berupaya ulama Madinah. Orang pertama yang
menyebarluaskan prinsipnya, baik secara menjadi tempat belajar adalah Adur Rahman
lisan maupun tulisan. Berbagai pendapat bin Hurmuz. Ia tinggal bersama
Abu Hanifah telah dibukukan oleh Abdurrahman dalam waktu yang cukup lama
muridnya, antara lain Muhammad bin Hasan dan tidak bergaul dengan orang-orang lain.
Al-Syaibani dengan judul Zhahir al-Riwayah Ia belajar pada Nafi’ maula Ibn Umar dan
dan Al-Nawadir. Buku Zhahir Al-Riwayah Ibnu Syihab Azzuhri. Adapun gurunya
ini terdiri atas enam bagian, yaitu Al- dalam fiqih adalah Rabi’ah bin
Mabsuth, Al-Jami’ Al-Kabir, Al-Jami’ Al- Abdurrahman yang terkenal dengan Rabi’ah
Shagir, Al-Syiar Al-Kabir, Al-Syiar Al-Shagir, Ar-Ra’yu. Ketika gurunya telah mengakui
dan Al-Ziyadah. kepadanya dalam hadits dan berfatwa,imam
Keenam bagian ini ditemukan dalam Malik berkata : “saya tidak duduk (untuk
kitab Al-Kafi yang disusun oleh Abu Al-Fadi berfatwa) sehingga tujuh puluh orang guru
Muhamad bin Muhammad bin Ahmad Al- dari ahli ilmu telah mengakui saya bahwa
Maruzi (w. 334H). Kemudian pada abad V saya telah berhak menempati kedudukan itu.
Hijriah muncul imam Al-Sarkhasi yang (Bik, 1980).
mensyarah Al-Kafi tersebut dan diberi judul Orang-orang sepakat bahwa imam
Al-Mabsuth. Al-Mabsuth ini lah yang Malik adalah imam dalam hadits dan
dianggap sebagai kitab induk dalam mazhab terpercaya kebenaran riwayatnya. Guru-guru,
Hanafi (Khon, 2015). temen-teman dan orang-orang yang berada
Di samping itu, mazhab Hanafi juga setelah nya sepakat atas yang demikian itu
dilestarikan oleh murid beliau yaitu imam sehingga sebagian dari mereka berkata : “
Abu Yusuf yang dikenal juga sebagai peletak Hadits yang paling shohih adalah hadist yang
dasar ushul fiqh mazhab Hanafi. Ia diriwayatkan oleh Malik dari Nafi’ dari Ibnu
menuliskannya atara lain dalam kitab Al- Umar, kemudian Malik dari Abu Zinad
kharaj, Ikhtilaf Abi Hanifah wa Ibn Abi dari A’raj dan dari Abu Hurairah”.
Laila, dan kitab-kitab lainnya yang tidak Imam Malik mengawali pelajarannya
dijumpai lagi saat ini. Ajaran Abu Hanifah dengan menekuni ilmu riwayat hadits,
juga dilestarikan oleh Zufar bin Hudzail mempelajari fatwa-fatwa para sahabat dan
bin Qais Al-Kufi (110-158 H). Zufar bin dengan inilah beliau membangun
Hudzail semula termasuk salah seorang mazhabnya. Imam Malik tidak berhenti
ulama ahli Hadist. Berkat ajaran yang sampai disitu, beliau mengkaji setiap ilmu
ditimbanya dari Abu Hanifah secara yang ada hubungannya dengan ilmu syari’at.
langsung, ia kemudian kemudian terkenal Beliau memiliki firasat yang tajam dalam
sebagai salah seorang tokoh mazhab menilai orang dan mengukur kekuatan ilmu
Hanafi yang banyak sekali menggunakan fiqh mereka. Beliau pernah berkta “ Ilmu
qiyas. Sementara itu, Ibnu Al-Lulu juga itu adalah agama, maka lihatlah dari mana
salah seorang ulama mazhab Hanafi yang klian mengambilnya, saya sudah bertemu
secara langsung belajar kepada imam Abu dengan tujuh puluh orang yang mengatakan
Hanifah, imam Abu Yusuf, dan imam saya mendengar Rasulullah saw dekat tiang-
Muhammad bin Hasan Al-Syaibani. tiang masjid ini, tiang majid Nabawi, tapi
Mazhab Maliki tak satu pun yang saya ambil. Seandainya
Mazhab Maliki di dirikan oleh Imam salah seorang diantara mereka dimintai
Malik bin Anas bin Amir Al-Ashbahi, lahir menjaga sebuah rumah, pastilah ia sangat
dipercaya,

106 Jurnal An-Nahl, Vol. 9, No. 2, Desember 2022, 103 –


Error! No text of specified style in

namun mereka bukanlah orang yang ahli mursalah adalah pendapat imam Malik yang
dalam periwayatan hadits”. mengikuti Umar tentang seorangwanita yang
Dalam memberi fatwa, imam Malik telah kehilangan suami stelah empat tahun
hanya akan memberi jawaban pada masalah tidak ada berita. Wanita itu boleh menikah
yang sudah terjadi dan tidak melayani dengan orang lain demi maslahatnya sendiri.,
masalah yang belum terjadi, meskipun ada bukan maslahat suami yang hilang (Khon,
kemungkinan akan terjadi. Beliau pernah 2015).
ditanya oleh seseorang tentang masalah yang Mazhab imam Malik tersebar di negeri
belum terjadi, kemudian imam Malik Hijaz karena karena disitulah ia lahir dan
menjawab “ Tanyakan yang sudah terjadi, berkembang, juga tersebar di Mesir sezaman
dan jangan bertanya yang belum terjadi”. dengan sang imam yang masih hidup, di
Imam Malik sangat berhati-hati dalam Tunisia, Al-Jazair dan Maroko, Torablus dan
memberi fatwa, tidak mau menjawab Sudan, dan dominan di Bashrah dan
pertanyaan yang ia tidak tahu. Jika ia tidak Baghdad dari waktu ke waktu.
tidak dapat memastikan hukum suatu Kitab Al-Muwattha’ merupakan salah
masalah, ia akan mengatakan “saya tidak satu faktor utama bagi tersebarnya mazhab
tahu” agar ia terlepas dari salah fatwa, Maliki di negara-negara Islam. Hasil karya
tidak tergesa-gesa menjawab jika ditanya, sang imam ini telah membuat mazhabnya
dan berkata kepada si penanya, “pergilah terkenal sejauh negeri Islm membentang,
nanti saya lihat dulu”. apalagi ia ditulis pada zaman yang tidak
Imam Malik tidak pernah menganggap mudah untuk melakukan itu karena sulitnya
remeh atau susah masalah yang ditanyakan sarana pendukung.
kepadanya, tetaapi semua dianggap berat Mazhab Syafi’i
apalagi terkait halal dan haram. Beliau Mazhab Syafi’i didirikan oleh imam
pernah ditanaya seseorang sambil Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin Al-
mengatakan ini masalah ringan, imam Malik abbas bin Syafi’i dari suku Quraisy bertemu
menjawab sambil marah, “ Tidak ada ilmu nasabnya dengan Rasulullah saw pada Abd
yang ringan,apakah kamu tidak mendengar Manaf. Imam Al-Syafi’i lahir di Gaza pada
firman Allah swt : “Sesungguhnya kami akan tahun 150 H dan wafat di Mesir tahun 204
memberikan kepadamu ucapan yang berat”. Ilmu H. Ibunya keturunan Yaman dari Kabilah
itu semua nya berat, terutama yang nanti Azdi dan memiliki jasa yang besar dalam
ditanya pada hari kiamat. Imam Malik adalah mendidik imam Syafi’i (Hakal, 2020).
seorang yang sangat berani dalam Beliau telah hafal qur’an ketika masih
menyampaikan pendapat nya, tidak peduli berumur semblan tahun. Ia lalu pergi ke
walaupun para penguasa marah dengan Hudzail, dimana orang-orang didesa tersebut
ucapannya (Hasan, 2020). adalah orang-orang yang paling fasih dalam
Dasar fatwa imam Malik adalah kitab berbahasa arab. Ia kemudian belajar fiqh
Allah, sunnah yang shahih, amliah ahli dengan syeikh Muslim bin Khalid Al-Zanji,
Madinah, qiyas dan Mashalih mursalah atau seorang Mufti Mekah, dan diizinkan
istishlah. Sunnah yang diambil adalah dari berfatwa. Ia belajar hadist dari Sufyan bin
para pembesar hadits Mekah dan Madinah. Uyainah (Muhaddist Mekah) dan Imam
Adapun amaliah -amaliah ahli Madinah yang Malik (Muhaddist Madinah). Ia lalu bertemu
diambil adalah pengamalan para imam sejak imam Malik ketika itu ia sudah hafal kitab
zaman Abu Bakar dan Umar. Hadits yang Al-Muwattha’.
tidak berlaku pada amaliah mereka terkadang Setelah khalifah Al-Rasyid wafat pada
ditolak. Qiyas dijadikan dasar berfatwa tahun 195 H, ia kembali ke Irak untuk kali
ketika tidak terdapat penjelasan dalam al- ke dua. Ulama Irak berkumpul untuk
qur’an dan hadits. Sementara itu mashalih belajar darinya. Ia lalu mendiktekan kitab-
mursalah kemaslahatan yang tidak dinilai kitabnya yang kemudian disebut dengan qaul
batal oleh secara syar’ dan tidak disebutkan qadim. Setelah itu ia kembali lagi ke Hijaz
secara tegas oleh nash. Contoh mashalih dan berangkat lagi ke Irak untuk kalike

Jurnal An-Nahl, Vol. 9, No. 2, Desember 2022, 103 – |


Mawa

tigapadatahun 198 H. Ia tinggal beberapa pendapat sahabat, qiyas. Ia menolak istihsan


bulan disini kemudian pergi ke Mesir dan yang digunakan penduduk Irak dan istishlah
mendiktekan kitab-kitabnya yang kemudian yang digunakan oleh imam Malik atau
disebut dengan qaul jadid (Khon, 2015). amaliah ahli Madinah. Akan tetapi ia
Ia terus menetap diMesir sampai menerima istidlal.
wafatnya pada tahun 204 H. dan Buku fiqh mazhab Syafi’i adalah kitab
dimakamkan di perkuburan Bani Abdul Al-Umm yang di diktekan oleh Al-Syafi’i
Hakam. Orang-orang Mesir memuliakannya kepada murid-muridnya di Mesir. Kitab ini
baik di kala hidupnya maupun sesudah di cetak bersama kitab Al-Risalah, Jima’ Al-
wafatnya. Al-Syafi’i adalah imam yang ‘Ilmi, Ibthal Istihsan, Ikhtilaf Malik wa Al-
mensyi’arkan mazhabnya sendiri dengan cara Syafi’i, dan Al-Radd ‘ala Muhammad ibn
melakukan perjalanan- perjalanan dan ia Hasan (Khon, 2015).
adalah orang yang menulis sendiri kitab – Mazhab Hanbali
kitabnya serta mendiktekan kepada murid- Mazhab Hanbali didirikan oleh imam
muridnya. Hal ini tidak dikenal pada Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin
imam- imam lainnya (Bik, 1980). Hanbal bin Hilal bin Asad Asy-Syaibani.
Diantara murid beliau di Mesir Beliau lahir di Baghdad pada tahun 164 H
adalah Abu Ya’qub Yusuf bin Yahya Al- dan meninggal di tempat yang sama pada
Buthi, murid yang paling senior di Mesir. tahun 241 H. Imam Ahmad bin Hanbal
Ia biasa menggantikan imam As-Syafi’i adalah keturunan Arab asli dari garis ayah
dalam mengajar dan memberi fatwa ketika dan ibunya, bernasab kepada kabilah
beliau berhalangan hadir. Selain beliau ada Syaiban. Kakeknya adalah seorang walikota
juga Isma’il bin Yahya Al-Muzani. Ia wilayah sarkhas, sebuah wilayah yang berada
termasuk murid yang paling cerdas dan di negeri Khurasan. Sedangkan ayahnya
dianggap oleh pengikut mazhab sebagai adalah seorang panglima perang pasukan
seorang mujtahid mutlak. Hal itu kaum Muslimin dan meninggal ketika imam
disebabkan karena beliau dapat melahirkan Ahmad masih dibawah umur. Ia pun
pendapat-pendapat brilian yang berbeda diasuh oleh ibu dan pamannya (Khalil,
dengan sang guru serta mempunyai 2020).
beberapa kitab antara lain : Al- Muktashar Beliau adalah pakar hadist dan fiqh.
Ash-Shaghir dan Al-Jami’ Al-Kabir. Selain itu Sehubungan dengan itu, Ibrahim Al-Harbi
masih ada yang lain seperti Ar- Rabi’ bin berkata “saya melihat Ahmad seakan Allah
Sulaiman Al-Murtadi yang meriwayatkan menghimpunkan untuknya ilmu orang-orang
kitab Al-Umm dari Al-Syafi’i. Ia adalah terdahulu dan orang-orang terkemudian.
seorang mu’adzin di masjid Amr bin ‘Ash “Imam Al-Syafi’i berkata ketika melakukan
dan dialah oang yang pertama kali perjalanan ke Mesir, “saya pergi dari
mengajarkan hadist di Masjid Ibn Thulun. Baghdad dan tidaklah saya tinggalkan disana
Imam Al-Syafi’i sebagai ulama fiqh, orang yang paling utama, paling alim, dan
ushul fiqh, dan hadist sangat diakui oleh paling faqih melebihi Ahmad bin Hanbal. “
ulama sezaman nya. Ia adalah ulama yang Ahmad bin Hanbal belajar fiqh dari imam
mengumpulkan kaidah-kaidah fiqh secara Al-Syafi’i ketika ia datang ke Baghdad.
teratur kedalam bukunya yang bernama Imam Ahmad adaalah murid imam Al-Syafi’i
Arrisalah. Karena buku inilah ia dikenal ang paling cerdas dan mampu berijtihad
sebagai pencipta ilmu ushul fiqh. Selain itu ia sendiri. Ia mengamalkan hadist ahad tanpa
juga terkenal sebagai pembela sunnah (nashir syarat asalkan shahih sanadnya dan
al-sunnah). Ia berhujjah dengan zhahir al- mendahulukan pendapat sahabat daripada
qur’an dan sunnah ahad selagi perawinya qiyas.
adil, seklaigus dhabith dan muttashil kepada Dasar mazhab Hanbali adalah Al-
Rasulullah saw. Ia tidak mensyaratkan qur’an, Sunnah, fatwa sahabat, ijma’,qiyas,
masyhur, sebagaimana penduduk Irak. istishab, maslahah mursalah, dan sadd al-
Sumber hukum yang digunakan Al-Syafi’i zara’i (menutup kemungkinan bahaya).
adalah Al-qur’an, sunnah, ijma’, pendapat- Imam Ahmad mengarang kitab Al-Musnad
yang memuat lebih dari empat puluh ribu
108 Jurnal An-Nahl, Vol. 9, No. 2, Desember 2022, 103 –
Error! No text of specified style in

hadist. Ia memiliki kekuatan hafalan yang murid-murid imam mazhab ini rajin menulis.
luar biasa. Ia menggunakan hadist mursal Sehingga ijtihad imam mereka tersimpan di
dan hadist dha’if yang derajatnya meningkat dalam hati dan kitab-kitab mereka.
menjadi hadist hasan. (Abd. Majid Khon, Kemudian imam-imam berikutnya
2015: 138). mensyarah dan mengembangkan lagi kitab-
Selain empat mazhab diatas, masih ada kitab fiqh mazhab mereka.
lagi beberapa mazhab yang pernah berdiri,
diantaranya adalah mazhab Zhahiri yang REFERENSI
didirikan oleh imam Abu Sulaiman Dawud Az-Zuhaili, W. (2014). Fiqh Islam Wa
bin Ali bin Khalf Al-Ashfahan yang lebih Adillatuhu, pen. Abdul Hayi Al-Kattani
dikenal dengan panggilan imam Daud Al- dkk. Jakarta: Gema Insani.
Zhahiri, Yang berikutnya dikembangkan lagi Bik, H. (1980). Tarjamah Tarikh Tasyri. Pen.
oleh imam Abu Muhammad Ali bin Ahnad Mohammad Zuhri, Indonesia, Daarul
bin Sa’id bin Hazm bin Ghalib bin Shalih Ihya.
bin Abi Sufyan bin Zaid. Yang memiliki Ibrahim, K. M. Y. (2018). Fiqih Perbandingan.
Depok: PT. Raja Grafindo Persada.
prinsip bahwa sumber hukum fiqh adalah
Imam, A. S. A. (2016). Pengantar Perbandingan
adalah zhahirnya nash , baik dari Al-qur’an Mazhab, Pen. Yasir Maqosid. Jakarta
dan sunnah, tidak ada ruang bagi logika Timur: Pustaka Al-Kautsar.
dalam menentukan suatu hukum. Pengikut Khalil, R. H. (2020). Tarikh Tasyri’ Sejarah
mazhab ini menolak qiyas, istihsan, dzara’i, Legislasi Hukum Islam. Jakarta: Amzah.
kemaslahatan, maupun logika apapun Khon, A. M. (2015). Ikhtisar Traikh Tasyri’.
bentuknya. Jakarta: Amzah.
Berikutnya masih ada lagi mazhab Supriyadi, D. (2008). Perbandingan Mazhab.
syi’ah zaidiyah yang dinisbahkan kepada Bandung: CV. Pustaka Setia.
imam Zaid bin Ali Zainal Abidin bin Al- Yanggo, H. T. (1997). Pengantar Perbandingan
Husain bin Ali bin Abi Thalib dan Syi’ah Mazhab. Logos Wacana Ilmu.
Ja’fariyah yang di nisbahkan kepada Imam
Ja’far Ash-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir
bin Ali bin Zainal Abidin binAl-Husain bin
Ali bin Abu Thalib. Selanjutnya ada mazhab
Ibadhiyyah, satu sekte dari kelompok
khawarij dan kelompok ini termasuk yang
paling dekat dengan Ahli Sunnah wal
Jam’ah, tidak terlalu fanatik, dan jauh dari
radikalisme dan lebih adil. Mazhab ini di
nisbahkan kepada Abdullah bin Ibadh At-
Tamimi (Khalil, 2020).

KESIMPULAN
Mazhab Fiqh muncul sebagai
manifestasi dari perkembangan problematika
dalam permasalahan fiqh. Ini tidak terlepas
dari pergantian dan perkembangan masa
setelah wafatnya Rasulullah saw. Mazhab
fiqh pada mulanya ada banyak, tapi yang
masyhur sampai saat ini ada empat, yaitu: 1)
Mazhab Hanafi; 2) Mazhab Maliki; 3)
Mazhab Syafi’I; dan 4) Mazhab Hanbali.
Diantara alasan kenapa empat mazhab ini
masih eksis sampai hari ini adalah karena

Jurnal An-Nahl, Vol. 9, No. 2, Desember 2022, 103 – |

Anda mungkin juga menyukai