Gugatan Majida
Gugatan Majida
di –
P I N R A N G.
Dengan hormat,
Nama : M A J I D A.
Tempat dan tgl. Lahir : Bakaru, 31-12-1959
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Petani / Perkebun
Bertempat tinggal di : Jl. Bakaru, RT 001/RW 000, Kel/Desa
Karang Harapan, Kecamatan Tarakan Barat,
Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara
KTP (NIK) : 7315073112590079
Nama : A B D U L L A H, SH.
Tempat dan tgl. lahir : Makuring, 31-12-1960
Agama : Islam
Jenis kelamin : laki-laki
Pendidikan : Sarjana Hukum (S1),
Status perkawinan : Kawin
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Advokat dan Pengacara
No. KTPA / NIA : 98.11616 dari PERADI, dengan masa
berlakunya sampai dengan tanggal
31-12-2024
No. KTP (NIK) : 7315113112600017.
1
Berkedudukan /berkantor di : Kompleks PERUMNAS Corawali Blok
C. No. 90 Pinrang, Kelurahan Benteng
Sawitto, Kecamatan Paleteang,
Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi
Selatan.
3. N a m a : SAPPE
Umur : 57 tahun
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-laki
2
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Petani / Perkebun
Bertempat tinggal di : Dusun Bakaru, Desa Bakaru, Kecamatan
Lembang, Kabupaten Pinrang, Provinsi
Sulawesi Selatan ;
3
4. Bahwa PATIWI meninggal dunia pada tanggal 21 September tahun
1994, sedangkan istrinya yaitu I LIJA meninggal dunia pada 05
Juni tahun 1983, demikian pula anaknya yang bernama Lk.
BOKHORI telah pula meninggal dunia pada tahun 2015.
13. Bahwa kemudian pada tahun 1996 itu pula, Tergugat I dan II
menyuruh SAPPE (Tergugat III) untuk membantu Tergugat I dan II
menggarap dan/atau mengerjakan tanah kebun obyek sengketa
tersebut, dengan bagi hasil antara Tergugat I, II dan III.
14. Bahwa karenanya pada tahun 1996 itu juga, tanah obyek
sengketa tersebut digarap dan/atau dikerjakan dan ditanami
tanaman jangka pendek oleh Tergugat I, II dan III yaitu jagung
sampai dengan sekarang.
15. Bahwa pada bulan Mei 1996, Penggugat adalah sangat kaget
dan terkejuk setelah Penggugat mengetahui dari Pr. MAJI PATIWI
(kakak kandung Penggugat) yang memberitahukan kepada
Penggugat, bahwa tanah kebun milik sah Penggugat in casu tanah
kebun obyek sengketa tersebut adalah diambil alih dan dikuasai
oleh Tergugat-Tergugat serta digarap atau dikelola oleh Tergugat I,
II dan III tersebut.
16. Bahwa oleh karena pada waktu itu (1996), Penggugat sangat
sibuk karena Penggugat sedang membukan dan mencetak tambak
(empang) di Tarakan, dan nanti pada tahun 1998 Penggugat pulang
ke Kampung halanan yaitu Bakaru, Desa Bakaru, untuk melihat
secara langsung tanah kebun Penggugat, ternyata betul tanah obyek
sengketa a quo adalah dikuasai dan digarap atau dikelola oleh
Tergugat-Tergugat.
17. Bahwa oleh karena tanah kebun obyek sengketa tersebut adalah
tanah kebun milik sah Penggugat atau sebagaimana yang
disebutkan di atas, oleh karena itu, maka perbuatan dan tindakan
Tergugat I, II dan III mengambil alih dan menguasai serta
menggarap atau mengerjakan tanah kebun obyek sengketa tersebut
5
tanpa seizin dan tanpa sepengetahuan dengan Penggugat adalah
perbuatan dan penguasaan yang tidak sah, sebab penguasaan dan
perbuatan Tergugat I, II dan III tersebut adalah sangat merugikan
Penggugat.
19. Bahwa oleh karena tanah kebun obyek sengketa tersebut adalah
bukan milik (kepunyaan) Tergugat-Tergugat, melainkan bahwa
tanah kebun obyek sengketa tersebut adalah tanah kebun milik sah
Penggugat atau sebagaimana yang disebutkan di atas. Oleh karena
itu, maka perbuatan dan penguasaan Tergugat I, II dan III atas
tanah kebun obyek sengketa tersebut adalah tidak sah dan
merupakan perbuatan dan penguasaan yang melawan hukum
(onrechtmatige daad), sebab perbuatan dan penguasaan Tergugat
I, II dan III atas tanah kebun obyek sengketa tersebut adalah sangat
merugikan Penggugat.
21. Bahwa kerugian mana yang diderita dan dialami oleh Penggugat
sebagai akibat dari perbuatan dan penguasaan Tergugat-Tergugat
atas tanah kebun obyek sengketa tersebut, yakni berupa :
22. Bahwa oleh karena tanah kebun obyek sengketa tersebut pada
setiap kali panennya adalah menghasilkan Jagung Kering rata-rata
sebanyak 7.000 kg (Tujuh Ribu Kilogram), dan jika jagung kering
hasil panen dari tanah kebun obyek sengketa tersebut dalam per
7
kali panennya dinilai dengan uang sesuai dengan harga jagung
kering per kilogramnya sekarang adalah sebesar Rp. 3.000,- (Tiga
Ribu Rupia).
- Adalah 7.000 kg. jagung kering per kali panen x harga jagung
kering per kilogramnya adalah Rp.3.000, - (Tiga Ribu Rupiah)
adalah = Rp. 21.000.000,- (Dua Puluh Satu Juta Rupiah).
- Dengan demikian besarnya kerugian yang dialami dan/atau
diderita oleh Penggugat pada setiap kali panennya adalah sebesar
/sebanyak Rp. 21.000.000,- (Dua Puluh Satu Juta Rupiah).
- Oleh karena tanah kebun obyek sengketa a quo dalam setiap
tahunnya adalah rata-rata sebanyak 2 (dua) keli panen Jagung
kering. Dengan demikian besarnya kerugian yang dialami
dan/atau diderita oleh Penggugat pada setiap tahunnya adalah
sebesar/ sebanyak Rp. 21.000.000,- (Dua Puluh Satu Juta
Rupiah) x 2 (dua) kali panen adalah = Rp. 42.000.000,- (Empat
puluh Dua Juta Rupiah).
- Dengan demikian besarnya kerugian yang diderita dan/atau
dialami oleh Penggugat atas hasil panen dari tanah kebun obyek
sengketa tersebut dalam per kali panennya adalah sebesar/
sebanyak Rp. 21.000.000,- (Dua Puluh Satu Juta Rupiah)
dan/atau dalam setiap tahunnya adalah sebesar/ sebanyak Rp.
42.000.000,- (Empat puluh Dua Juta Rupiah).
- Kerugian mana yang diderita oleh Penggugat pada setiap kali
panennnya dan/atau dalam per tahunnya adalah dihitung mulai
sejak bulan Januari tahun 2022 sampai dengan
dilaksanakannya putusan perkara ini secara utuh dan tuntas
oleh Tergugat-Tergugat, dan atau hinggal sekarang ini
(September 2023) adalah sudah berlangsung 2 (dua) kali
panen. Dengan demikian besarnya kerugian yang didesrita oleh
Penggugat atas hasil panen dari tanah kebun obyek sengketa
tersebut hingga sekarang ini adalah sebesar/sebanyak Rp.
42.000.000,- (Empat puluh Dua Juta Rupiah).
8
24. Bahwa oleh karena ini, adalah wajar dan beralasan hukum
bilamana Tergugat I, II dan III dibebani kewajiban dan/atau
dihukum secara tanggung renteng untuk membayar kerugian yang
diderita oleh Penggugat pada setiap kali panennya atas tanah kebun
obyek sengketa tersebut adalah sebesar 21.000.000,- (Dua Puluh
Satu Juta Rupiah), dan atau dalam setiap tahunnya adalah Rp.
42.000.000,- (Empat Puluh Dua Juta Rupiah) secara lunas,
sekali gus dan utuh, kerugian mana yang diderita oleh Penggugat
pada setiap kali panennnya dan/atau dalam per tahunnya adalah
dihitung mulai sejak bulan Januari tahun 2022 sampai dengan
dilaksanakannya putusan perkara ini secara utuh dan tuntas oleh
Tergugat-Tergugat, dan atau hinggal sekarang ini (September 2023)
adalah sudah berlangsung 2 (dua) kali panen. Dengan demikian
besarnya ganti kerugian yang harus dibayar oleh Para Tergugat
kepada Penggugat atas hasil panen dari tanah kebun obyek
sengketa tersebut hingga sekarang ini adalah sebesar/sebanyak Rp.
42.000.000,- (Empat puluh Dua Juta Rupiah).
25. Bahwa oleh karena tanah kebun obyek sengketa tersebut adalah
tanah kebun milik sah Penggugat, karenanya adalah wajar dan
patut bilamana Penggugat meminta dan memohon kepada Yth.
Bapak Ketua/Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pinrang agar kiranya
menghukum kepada Tergugat–Tergugat atau siappa saja yang
memperoleh hak dari padanya untuk nyerahkan tanah kebun obyek
sengketa tersebut kepada Penggugat dalam keadaan kosong, utuh,
dan aman serta bebas dari segala ikatan hukum apapun,
penyerahan dan pengosongan mana bilamana dipandang perlu
dengan menggunakan POLISI atau alat Negara lainnya.
9
27. Bahwa Penggugat khawatir dengan adanya gugatan ini Para
Tergugat berupaya menjual atau memidahtangankan dan/atau
mengalihkan baik sebagian maupun keseluruhan tanah kebun
obyek sengketa tersebut kepada pihak ketiga atau kepada orang
lain, sehingga nantinya bilamana gugatan Penggugat a quo
dikabulkan oleh Pengadilan, maka nantinya akan mengalami
kesulitan dalam pelaksanaan putusan (eksekusi). Oleh karena itu
adalah wajar dan patut bilamana Penggugat memohon dan meminta
kepada Yth. Bapak Ketua/Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pinrang
agar kiranya tanah kebun obyek sengketa tersebut diletakkan Sita
Jaminan (Conservatoir Beslag) terhadapnya.
28. Bahwa, oleh karena tanah kebun obyek sengketa tersebut adalah
tanah kebun milik sah Penggugat atau sebagaimana yang diuraikan
di atas, maka adalah wajar bilamana Penggugat meminta dan
memohon kepada Yth. Bapak Ketua/Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Pinrang agar segala macam surat-surat yang ada di dalam
tangan/penguasaan Tergugat-Tergugat baik atas nama Tergugat-
Tergugat atau atas nama orang lain yang erat hubungannya atau
keterkaitannya dengan tanah kebun obyek sengketa tersebut adalah
tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum apapun serta
tidak mengikat tanah kebun obyek sengketa tersebut.
29. Bahwa, oleh karena tanah kebun obyek sengketa tersebut adalah
tanah milik sah Penggugat atau sebagaimana yang diuraikan di
atas, maka adalah wajar bilamana Penggugat memohon dan
meminta kepada Yth. Bapak Ketua/Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Pinrang agar kiranya Tergugat-Tergugat dibebani kewajiban secara
tanggung renteng untuk membayar uang paksa (dwangsom) dalam
setiap harinya kepada Penggugat sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus
ribu rupiah) dalam setiap hari Tergugat-Tergugat lalai
menjalankan/melaksanakan isi putusan perkara ini secara utuh
dan tuntus, terhitung sejak putusan perkara ini memperoleh
kekuatan hukum tetap atau pasti sampai dengan dilaksanakannya
isi putusan perkara ini secara utuh dan tuntas oleh Tergugat-
Tergugat.
Primair:
11
- Pada sebelah Barat berbatasan dengan tanah kebun Dullah / PN.
Sana
13
Subsidair :
Wassalam
Hormat kami,
A B D U L L A H, SH.
Kuasa
14