Modul Praktik Keterampilan Klinik Keperawatan Keluarga - DIII Kep - 2023-2024
Modul Praktik Keterampilan Klinik Keperawatan Keluarga - DIII Kep - 2023-2024
KEPERAWATAN KELUARGA
Disusun oleh :
Herlina Lidiyawati, S.Kep.,Ners.,M.Kep
Disusun oleh :
Herlina Lidiyawati, S.Kep.,Ners.,M.Kep
Visi
Sebagai Pusat Pendidikan Ahli Madya Keperawatan Dengan Unggulan Keperawatan Gawat Darurat Pada Tahun
2028
Misi
1. Menyelanggarakan Pendidikan Ahli Madya Keprawatan yang unggul dama bidang Keperawatan Gawat
Darurat
2. Mewujudkan penelitian dalam bidang Keperawatan Gawat Darurat
3. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang Keperawatan Gawat Darurat
4. Membentuk Ahli Madya Keperawatan yang beretika dan bertanggung jawab, beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa yang unggul dalam Keperawatan Gawat Darurat
5. Membangun suasana akademik dan kerjasama yang baik antara institusi, dosen, mahasiswa, orang tua
mahasiswa, lingkungan sekitar kampus dan instansi terkait
LEMBAR PENGESAHAN
PANDUAN PRAKTIK KETERAMPILAN KLINIK (PKK) KEPERAWATAN KELUARGA
DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN
Sukabumi, 01 September 2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas perkenan Nya Modul Praktik Keterampilan Klinik (PKK) Keperawatan
Keluarga Program Studi Diploma III Keperawatan telah terselesaikan. Modul ini merupakan panduan dalam
pembelajaran di lahan komunitas bagi mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan, sehingga menjadi
acuan bagi mahasiswa dalam pencapaian target praktik keperawatan keluarga. Modul ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi mahasiswa, pembimbing terkait dalam proses pembelajaran di praktik lahan komunitas.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan adalah bentuk profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan biopsikososialspiritual yang
komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga, kelompok dan komunitas, baik sakit maupun sehat yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Praktik Keterampilan Klinik (PKK) merupakan bagian
integral dari ilmu keperawatan dalam pelayanan asuhan keperawatan yang berfokus pada kesehatan
keluarga di lingkup komunitas.
Fokus cabang ilmu ini membahas tentang asuhan keperawatan keluarga pada tiap tahapan tumbuh
kembang keluarga meliputi : pasangan keluarga baru nikah, keluarga dan balita, keluarga dengan anak
usia sekolah, keluarga dengan remaja, keluarga dengan ibu hamil dan menyusui, serta masalah keluarga
terkait dengan masalah kesehatan yang lazim di Indonesia, pembahasan tentang issu dan kecenderungan
dalam keperawatan keluarga dengan penekanan pada upaya peningkatan kesehatan pencegahan penyakit
dan pemeliharaan kesehatan keluarga.
Penerapan asuhan keperawatan keluarga di Praktik Keterampilan Klinik (PKK) Keperawatan Keluarga
kepada keluarga perlu ditunjang dengan kemampuan atau kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta
didik. Kompetensi tersebut meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap dengan mengacu pada
kriteria unjuk kerja baik Manual atau Standar Operasional Praktek (SOP) atau instrumen penilaian yang
telah ditetapkan. Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Sukabumi untuk itu perlu menyusun modul
Praktik Keterampilan Klinik (PKK) Keperawatan Keluarga dengan berbagai studi literatur dan analisa
kurikulum terkait kompetensi Praktik Keterampilan Klinik (PKK) Keperawatan Keluarga sehingga menjadi
acuan bagi mahasiswa dalam melakukan praktek baik di laboratorium maupun di lahan komunitas.
1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tercapainya standar Praktik Keterampilan Klinik (PKK) Keperawatan Keluarga dan pedoman
penilaian pencapaian kompetensi sebagai acuan untuk melaksanakan penilaian kompetensi
pendidikan tenaga kesehatan dalam rangka pengendalian mutu penyelenggaraan pendidikan tenaga
kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Tercapainya kompetensi keperawatan di Praktik Keterampilan Klinik (PKK) Keperawatan
Keluarga
b. Tercapainya kompetensi pembuatan Asuhan Keperawatan Keluarga di Praktik Keterampilan
Klinik (PKK) Keperawatan Keluarga
c. Tercapainya kompetensi praktik pengkajian dan penyuluhan di praktik Praktik Keterampilan Klinik
(PKK) Keperawatan Keluarga
C. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan pedoman Praktik Keterampilan Klinik (PKK) Keperawatan Keluarga ini terdiri dari
sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Tujuan dan Kompetensi
BAB III : Format Asuhan Keprawatan Keluarga
BAB IV : Manual Standar Operasional Prosedur dan Instrumen penilaian
BAB IV : Penutup
2
BAB II
PENCAPAIAN KOMPETENSI PRAKTIK KETERAMPILAN KLINIK (PKK)
3
c. Membuat perencanaan keperawatan keluarga
d. Melaksanakan implementasi keperawatan keluarga
e. Melakukan evaluasi keperawatan keluarga
Adapun keterampilan praktik dalam pelaksaanaan Praktik Keterampilan Klinik (PKK) Keperawatan
Keluarga berdasarkan kompetensi dasar perawat adalah sebagai berikut:
a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan keluarga sesuai dengan manual pengkajian
keperawatan keluarga
b. Mampu melakukan pendidikan kesehatan keperawatan keluarga sesuai dengan manual
penyuluhan keperawatan keluarga
C. Sasaran
Mahasiswa semester V Prodi Diploma III Keperawatan. Dalam pelaksanaanya kedua kelas akan digabung
dan dibagi dalam 6 kelompok yang masing-masing kelompok terbagi dalam 10 sampai 12 orang.
D. Tempat Praktik
Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi
E. Kegiatan Belajar Praktik
Dalam Praktik Keterampilan Klinik (PKK) Keperawatan Keluarga ini, mahasiswa ditugaskan untuk :
1. Mengikuti pre dan post confrence oleh pembimbing akademik dan pembimbing lahan praktik
2. Melakukan pengumpulan data berupa data primer dan data sekunder sebagai dasar untuk memenuhi
kebutuhan asuhan keperawatan klien
3. Mengambil satu kasus individu untuk Keperawatan Keluarga
4. Melakukan responsi kasus individu maupun kelompok dengan pembimbing dari akademik dan
pembimbing dari lahan praktik
5. Melakukan Konsultasi dengan pembimbing praktik untuk setiap kasus kelolaan yang diambil.
F. Target Pembelajaran
Keperawatan Keluarga
Tugas individu :
1. Masing-masing individu mengelola asuhan keperawatan pada keluarga dengan resiko tinggi
2. Melakukan pendidikan kesehatan pada keluarga kelolaan
4
G. Proses Bimbingan
Bimbingan dilakukan setiap hari oleh pembimbing lahan dan akademik, disertai dengan supervisi oleh
supervisor dari akademik. Pelaksanaan terdiri dari dilakukannya pre dan post conference, responsi
kasus, melayani konsultasi mahasiswa serta mengarahkan dalam pelaksanaan kelolaan keluarga.
H. Penilaian
Nilai belajar praktik di tetapkan sebagai nilai mata ajar Praktik Keterampilan Klinik (PKK) Keperawatan
Keluarga
Responsi Kasus : 40 %
Dokumentasi Laporan : 30 %
Penampilan Klinik : 30 %
I. Ketentuan Umum Praktik
Semua mahasiswa wajib mengikuti praktik sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
1. Waktu praktik selama 5 hari dari Senin-Jumat
2. Untuk Keperawatan Keluarga setiap mahasiswa wajib berpenampilan rapih, bersih dan mengenakan
almamater
3. Jika ada mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan praktik, maka praktik pada hari tersebut
dianggap gagal dan diwajibkan untuk menggantinya di hari kemudian dengan bukti telah mengganti
praktik dari pembimbing lahan praktik
4. Kehadiran selama praktik ranah komunitas harus 100%
5. Jika tidak masuk praktik dengan alasan sakit harus membawa surat sakit dari dokter dan mengganti
praktik sesuai dengan ketidakhadirannya.
6. Setiap mahasiswa pada saat praktik wajib membawa nursing kit, alat tulis dan buku sumber.
5
BAB III
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Pengkajian Keluarga
1. Pengertian Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seseorang perawat mengambil secara terus menerus
terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat
menggunakan metode :
a. Wawancara keluarga
b. Observasi fasilitas rumah
c. Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga (dari ujung rambut ke ujung kaki)
d. Data sekunder, contoh : hasil laboratorium, hasil X-Ray, pap smear dsb.
Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga. Yang termasuk pada pengkajian keluarga adalah :
a. Mengidentifikasi data demografi dan sosio kultural
b. Data lingkungan
c. Struktur dan fungsi keluarga
d. Stres dan strategi koping yanng digunakan keluarga
e. Perkembangan keluarga
Sedangkan yang termasuk pada pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga, adalah
pengkajian :
a. Fisik
b. Mental
c. Emosi
d. Spiritual
Pemeriksaan fisik pada seluruh anggota keluarga
6
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melaksanakan Prosedur Tindakan:
Tiga aspek yang perlu dipersiapkan oleh perawat ketika akan melakukan tindakan keperawatan meliputi:
1. Persiapan pasien
- Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri ketika akan memulai pengkajian kepada
keluarga
- Memberikan penjelasan kepada klien mengenai maksud dan tujuan yang akan dilakukan
- Mempersiapkan posisi keluarga senyaman mungkin
2. Persiapan peralatan
Yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut:
- Persiapkan peralatan nursing kit sesuai dengan kebutuhan keluarga
7
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN/NY/AN…….DENGAN…..PADA
TN/NY/AN….DI RT…RW…KELURAHAN/DESA….KECAMATAN…KOTA/KABUPATEN…
PENGKAJIAN
I. Data Umum
2. Umur :
3. Alamat :
4. Pekerjaan KK :
5. Pendidikan KK :
6. Komposisi Keluarga
Hub
dgn Status Imunisasi
No Nama JK KK Umur BCG Polio DPT Hep Cpk Keterangan
8
Genogram
Keterangan :
6. Tipe Keluarga :
7.Suku/Bangsa :
8.Agama :
9.Status Sosial ekonomi keluarga :
10. Aktivitas Rekreasi keluarga :
.......................................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................................
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
11.Tahap perkembangan keluarga saat ini
.....................................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................................
12.Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
.......................................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................................
13.Riwayat kesehatan keluarga inti
.......................................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................................
9
.......................................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................................
10
18.Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
.......................................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................................
11
25.Fungsi Sosialisasi
..b.....................................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................................
26. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
.............................................................................................................................................................................................
.................................................................................... .......................................................................................
12
VI Stres dan Koping Keluarga
29.Stresor jangka pendek dan panjang
.......................................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................................
30.Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor
.......................................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................................
31.Strategi koping yang digunakan
.......................................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................................
32.Strategi adaptasi disfungsional
.......................................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................................
33.Harapan Keluarga
.......................................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................................
34. Pengkajian Keluarga Mandiri
Perilaku KM I KM II KM III KM IV
Menerima petugas Puskesmas
Menerima Yankes sesuai rencana
Menyatakan masalah secara benar
Memanfaatkan sarana kesehatan sesuai anjuran
Melaksanakan perawatan sederhana sesuai
anjuran
Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
Melaksanakan tindakan promotof secara aktif
13
Interpretasi :
Keluarga KM I apabila no 1 dan 2 √
Keluarga KM II apabila no 1,2, 3, 4 dan 5 √
Keluarga KM III apabila no 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 √
Keluarga KM IV apabila semua √
14
3. Diagnosis keperawatan keluarga bersifat keadaan sejahtera (wellness) merupakan suatu keadaan
dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan perlu ditingkatkan.
Langkah-langkah perumusan diagnosa keperawatan keluarga, dimulai dengan menyusun analisa data
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Analisa Data
No Data Masalah
1. Data Subjektif : Kode Dx :
Data Objektif :
15
Diagnosa Keperawatan Keluarga Menurut NANDA 2020-2023
16
Stress 00075 Kesiapan meningkatkan koping keluarga
00177 Stress berlebihan
Domain 10: Kelas 3: 00184 Kesiapan meningkatkan pengambilan
Prinsip Hidup Keselarasan nilai / 00083 keputusan
keyakinan / 00169 Konflik pengambilan keputusan
tindakan 00170 Hambatan religiositas
Risiko hambatan religiositas
Domain 12: Kelas 1: 00133 Nyeri kronis
Kenyamanan Kenyamanan Fisik 00255 Sindrom nyeri kronis
Domain 13: Kelas 2: 00112 Risiko keterlambatan perkembangan
Pertumbuhan / Risiko
Perkembangan keterlambatan
perkembangan
(Sumber: NANDA International Nursing Diagnose, 2018-2020)
Dalam satu keluarga dapat saja perawat menemukan lebih dari satu diagnosis keperawatan keluarga.
Oleh karena itu, perawat dapat menyusun prioritas masalah kesehatan keluarga. Menurut Bailon dan
Maglaya (2009) Prioritas masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan proses skoring sebagai
berikut :
Skala Menentukan Prioritas Asuhan Keperawatan Keluarg (Bailon dan Maglaya, 2009)
17
segera ditangani.
Ada masalah, tetapi 1 1
tidak perlu ditangani
Masalah tidak 0
dirasakan
(Sumber: Nadirawati, 2018).
Menurut Maglaya (2009) Proses skoring dilakukan dengan cara berikut ini:
1. Tentukan skornya sesuai dengan kriteria yang dibuat perawat.
2. Selanjutnya skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikaitkan dengan bobot.
Skor yang diperoleh X Bobot
Skor tertinggi
3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria (skor maksimum sama dengan jumlah bobot, yaitu 5).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas adalah sebagai berikut :
1. Kriteria pertama, yaitu sifat masalah, bobot yang lebih berat diberikan pada masalah aktual
karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh
keluarga.
2. Kriteria kedua perlu diperhatikan kemungkinan masalah dapat diubah yang pertama
pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah, kemudian
sumber daya keluarga : fisik, keuangan, tenaga, sumber daya perawat : pengetahuan,
keterampilan, waktu dan sumber daya lingkungan : fasilitas, organisasi dan dukungan.
3. Kriteria ketiga yang perlu diperhatikan potensial masalah untuk dicegah yang pertama
kepemilikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau masalah, kemudian lamanya
masalah yang berhubungan dengan jangka waktu, tindakan yang sedang dijalankan apakah
tepat untuk memperbaiki maslah dan adanya kelompok yang beresiko untuk mencegah agar
tidak aktual dan menjadi parah.
4. Kriteria keempat, menonjolnya masalah perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana
keluarga menilai masalah keperawatan tersebut.
18
C. Intervensi Keperawatan Keluarga
Rencana asuhan keperawatan keluarga yaitu rencana tindakan yang ditentukan perawat untuk
dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang diidentifikasi dari masalah
keperawatan yang sering muncul (Gusti, 2013). Nadirawati (2018) Menyatakan langkah-langkah
perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Dalam
merumuskan tujuan dengan prinsip SMART, yaitu : Spesifik (tujuan harus spesifik dan tidak menimbulkan
arti ganda), Measurable (tujuan dapat diukur, khususnya perilaku pasien, dapat dilihat, diraba, dirasakan
dan dibau), Achieveble (tujuan harus dapat dicapai), Reasonable / realistic (tujuan harus dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah) dan Time (batasan waktu / tujuan keperawatan tercapai dalam
jangka waktu yang ditentukan).
Manfaat rencana asuhan keperawatan yang pertama memudahkan pemberian tindakan keperawatan /
intervensi yang tepat dengan memperhatikan keunikan klien kemudian memudahkan pemberian tindakan
keperawatan sesuai dengan prioritas, memudahkan pengembangan komunikasi yang efektif dan
sistematis antara perawat dan klien, menghindari pelayanan timpang tindih atau tidak diberikannya
pelayanan pada klien karena setiap klien kemungkinan besar dilayani oleh tenaga perawat / kesehatan
yang berbeda dan dapat diberikan asuhan keperawatan yang berkelanjutan karena ada dokumentasi
keperawatan. Langkah-langkah dalam dalam rencana keperawatan keluarga yaitu :
1. Menentukan Prioritas Masalah
Dengan menggunakan proses skoring dari Bailon dan Maglaya (2009).
2. Menentukan Sasaran atau Goal.
Sasaran merupakan tujuan umum yang merupakan tujuan akhir yang akan dicapai melalui segala
upaya, dimana masalah (Problem) digunakan untuk merumuskan tujuan akhir (TUM).
3. Menentukan Tujuan atau Objektif
Objektif merupakan pernyataan yang lebih spesifik atau lebih terperinci tentang hasil yang
diharapkan dari tindakan perawatan yang dilakukan, dimana penyebab (Etiologi) digunakan untuk
merumuskan tujuan (TUK).
19
4. Menentukan Pendekatan dan Tindakan Keperawatan yang akan dilakukan
Dalam memilih tindakan keperawatan sangat tergantung kepada sifat masalah dan sumber-sumber
yang tersedia untuk memecahkan masalah.
5. Menentukan Kriteria dan Standar Kriteria
Standar mengacu kepada lima tugas keluarga sedangkan kriteria mengacu kepada 3 hal, yaitu :
a) Pengetahauan Kognitif
Intervensi dengan domain kognitif ditunjukan untuk memberikan informasi, gagasan, motivasi
dan saran kepada keluarga sebagai target asuhan keperawatan keluarga.
b) Sikap (Afektif)
Intervensi ini ditunjukan membantu keluarga dalam berespon emosional, sehingga dalam
keluarga terdapat perubahan sikap terhadap masalah yang dihadapi.
c) Tindakan (Psikomotor)
Intervensi ini ditunjukan untuk membantu anggota keluarga dalam perubahan perilaku yang
merugikan ke perilaku yang menguntungkan (Gusti, 2013).
Format penulisan perencanaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
20
Nursing Care Planning (NCP)
21
skala …. (….) menjadi …. (…..) dengan
indikator:
22
TUK 5 : Keluarga mampu memanfaatkan
Setelah dilakukan intervensi fasilitas pelayanan kesehatan
keluarga mampu memanfaatkan Level… : Domain…
fasilitas pelayanana kesehatan Level… : Kelas…
dengan kriteria hasil : Level… : Intervention
Level… : Domain…
Level… : Kelas…
Level… : Outcome
23
D. Implementasi Keperawatan Keluarga
Implementasi pada asuhan keperawatan keluarga dapat dilakukan pada individu dalam keluarga dan
pada anggota keluarga lainnya. Implementasi yang ditujukan pada individu meliputi : tindakan
keperawatan, kemudian tindakan kolaboratif dan pengobatan dasar, tindakan observasi dan tindakan
pendidikan kesehatan. Implementasi keperawatan yang ditujukan pada keluarga mencakup hal-hal
dibawah ini :
1. Meningkatkan kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan
dengan cara memberikan informasi, mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan,
mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah.
2. Membantu keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat untuk individu dengan cara
mengidentifikasi konsekuensi jika tidak melakukan tindakan, mengidentifikasi sumber-sumber yang
dimiliki keluarga, mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan.
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara
mendemontrasikan cara perawatan, menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah, mengawasi
keluarga melakukan perawatan.
4. Membantu keluarga menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat, dengan cara
menemukan sumber yang dapat digunakan keluarga melakukan perubahan lingkungan keluarga
seoptimal mungkin.
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan cara mengenalkan
fasilitas yang ada dilingkungan keluarga, membantu keluarga menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada (Nadirawati, 2018).
E. Evaluasi Keperawatan Keluarga
Evaluasi merupakan suatu langkah dalam menilai hasil asuhan yang dilakukan dengan membandingkan
hasil yang dicapai terhadap tindakan yang dilakukan dengan indikator yang ditetapkan. Tujuan evaluasi
adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan. Hasil asuhan keperawatan dapat diukur
melalui keadaan fisik, sikap, pengetahuan dan perilaku kesehatan (Nadirawati, 2018). Evaluasi diperlukan
untuk melihat keberhasilan, bila tidak atau belum berhasil, perlu disusun rencana baru yang sesuai.
Perawat bertanggung jawab untuk mengevaluasi status dan kemajuan klien dan keluarga terhadap
24
pencapaian hasil dari tujuan keperawatan yang telah ditetapkan sebelumnya (Muhlisin, 2012). Kegiatan
evaluasi mengkaji kemajuan status kesehatan individu dalam kontek keluarga, kemudian
membandingkan respon individu dan keluarga dengan kriteria hasil, dan menyimpulkan hasil kemajuan
masalah serta kemajuan pencapaian tujuan keperawatan.
Menyatakan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi
yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan dan bertujuan untuk menilai hasil implementasi
secara bertahap sesuai dengan kegiatan yang dilakukan, sistem penulisan evaluasi formatif ini biasnya
ditulis dalam catatan kemajuan atau menggunakan sistem SOAP, sedangkan evaluasi sumatif adalah
evaluasi akhir yang bertujuan untuk menilai secara keseluruhan, sistem penulisan evaluasi sumatif ini
dalam bentuk catatan naratif atau laporan ringkas, evaluasi disusun dengan menggunakan format SOAP
secara operasional:
S : Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan.
O : Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi keperawatan.
A: Analisis dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan diagnosa
keperawatan keluarga.
P : Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi
Adapun format implementasi dan evaluasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
25
Format Implementasi dan Evaluasi
No Dx. Kep Hari / Tanggal / Waktu Implementasi Paraf Evaluasi (SOAP) Paraf
TUK 1: S:
Keluarga mampu mengenal masalah O:
A:
P:
TUK 2: S:
Keluarga mampu memutuskan tindakan O:
keperawatan A:
P:
TUK 3: S:
Keluarga mampu melakukan perawatan O:
A:
P:
TUK 4: S:
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan O:
A:
P:
TUK 5: S:
Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan O:
kesehatan A:
P:
(Sumber : Panduan Asuhan Keperawatan IPKKI, 2017)
26
F. Catatan Perkembangan
Catatan perkembangan didokumentasikan dalam bentuk formal SOAPIER secara operasional :
S : Subjektif (pernyataan atau keluhan pasien)
O : Objektif (data yang diobservasi)
A : Analisa (kesimpulan berdasarkan data subjektif dan data objektif)
P : Planning (apa yang dilakukan terhadap masalah)
I : Implementation (bagaimana rencana dilakukan)
E : Evaluation (respon pasien terhadap tindakan keperawatan)
R : Reviced (apakah rencana keperawatan akan diubah)
Format Catatan Perkembangan
O:
A:
P:
I:
E:
R:
(Sumber : Panduan Asuhan Keperawatan IPKKI, 2017)
27
BAB IV
MANUAL PROSEDUR TINDAKAN (SOP) DAN INSTRUMEN PENILAIAN
28
14. Melakukan evaluasi terhadap pemahaman keluarga
15. Menyampaikan rencana tindak lanjut
16. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya waktu, tempat
dan topik
(.............................................................)
29
B. Prosedur pendidikan kesehatan pada keluarga
Nama : ……………………………………………………..
NIM : …………………………………………………….
30
18. Kecepatan dan pelambatan bicara pada saat penkes dilakukan
dengan baik
19. Menjelaskan pokok bahasan pada akhir kegiatan dilakukan dengan
baik
C Fase Terminasi
1. Melakukan evaluasi terhadap pemahaman keluarga/masyarakat atas
materi dengan benar
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya waktu, tempat dan
topik
D Sikap Teurapetik
1. Ketenangan selama melakukan tindakan
2. Melakukan komunikasi teurapeutik selama tindakan
3. Menjaga keamanan klien
4. Merespon reaksi klien
5. Mengatur jarak komunikasi
Total item : 30
Nilai : Penguji
(.......................................................)
31
DAFTAR PUSTAKA
1. Ali Zaidin, SKM. MBA., MM. Pengantar Keperawatan Keluarga. 2009. EGC. Jakarta.
2. Bailon, SG and Magalaya, C.E. Family Centered Nursing In The Community . Dilman.
3. Friedman. Family Nursing. Connecting. ACC.
4. Logan, and Dawkins, C.E. Family Centered Nursing in the Communit. California : Addison Wesley
Pub.
5. Suprajitno, S.Kp. Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktek . 2004. EGC. Jakarta.
6. Wright, L.M. and Leahcy, M, Nurses and Family, a guides to Family, assessment and
intervention. Philadelphia : F.A. Davis Co.
32