Askep
Askep
P DI RUANGAN
.....
Oleh :
Dede
32722001D2...
A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 19 juni 22
Nama pengkaji : Dede
NIM : 327221..
B. Data Demografi
1. Data Klien
Nama : Tn. P
Umur : 41 thn
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : islam
Status : menikah
Pendidikan : SMA
Alamat : Jln. Bhineka karya
Diagnosa medis : Obs febris ec bachterial infection
Penanggung jawab
Nama : Ny. S
Umur : 39 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : islam
Status : menikah
Pendidikan : SMA
Alamat : Jln. Bhineka karya
2. Riwayat Kesehatan :
a. Alasan Masuk Rumah Sakit
Pada saat dilakukan pengkajian klien mengatakan klien demam sejak 3 hari yang lalu
sering mual dan kurang nafsu makan, hasil dari pemeriksaan didapatkan Tanda-tanda vital
TD :140/80, Nadi : 88 x/menit, RR : 21, S : 37,5 SPO2 : 99% . Sehingga Tn.P dianjurkan
dirawat inap oleh dokter.
b. Keluhan Utama
Klien mengeluh demam, dan mual.
c. Riwayat penyakit saat ini
Keluhan Utama :
keluarga klien mengatakan klien demam sudah 3 hari yang lalu
P (Provokatif/ Paliatif) : keluarga klien mengatakan klien sudah demam selama 3 hari.
Q (Qualitas/ Quantitas) : klien mengatakan perut nya kembung dan sering mual
R (Region/ Radiasi) : klien mengatakan pada saat diraba bagian perutnya kembung
S (Skala) : klien mengatakan pada saat di tekan bagian perut yang kembung klien selalu
meringis kesakitan.
3 Tidur
a Tidur siang
Frekuensi 1 – 2 jam Tidak teratur Tidak ada
keluhan
b. Tidur malam
Frekuensi 6 – 8 jam Tidak teratur
4 Hygene
a. Mandi 2 x sehari 1 x sehari
b. Gosok gigi 2 x sehari - Tidak ada
c. Keramas 2x sehari - keluhan
d. Gunting kuku 2 minggu 1 x -
Klien tidak
5 Terbaring mampu
Pola aktivitas Bekerja ditempat tidur melakukan
aktivitas di
karenakan klien
lemas
4. Pemeriksaan Fisik
b. Keadaan umum : klien teraring lemas dan kesadaran composmentis, penampilan rapih,
kuku ersih, kulit sedikit lengket.
c. Kepala : entuk kepala simetris, tidak ada enjolan dan tidak ada nyeri tekan, kulit kepala
tidak erketome
d. Mata : lengkap, Simetris, pupil isokor, tidak ada nyeri tekan konjungtiva klien tidak
anemis
e. Hidung : Simetris, tidak ada lesi, tidak ada pernafasan cuping hidung
i. Dada : Bentuk dada simetris, suara nafas normal, tidak menggunakan otot bantu
pernafasan tidak ada jejas dan tidak ada nyeri dada.
k. Ekstremitas : simetris, tidak ada edema pada kaki kanan dan kiri, akral hangat, turgor kulit
2 detik.
5. Data Pengobatan
No Nama Oat Frekuensi Cara
1. Ringer Laktan 5 ml IV
2. Ceftriaxone 2 x 1gr IV
3. Omeprazole 2x 4 gr IV
4. Metformin 3 x500 gr Oral
5. Paracetamol 3 x500gr Oral
6. Data Penunjang :
Golongan Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Pemeriksaan
Hematologi Hemoglobin 13.6 gr% 14-18 Gr%
Leukosit 14,100/mm 4.000 - 11.000
Thrombosit 276.000/mm 150.000 - 400.000
Hematokrit 41, 0% 36 - 46
Imunologi Sars-COV-2 Negatif Negatif
Antigen
Kimia Klinik Gula darah 341 mg/dl < 180
sewaktu
Ureum - mg/dl 10-50
Kreatinin - mg/dl 0.8-0.9
C. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah Keperawatan
Bakteri salmonella typhi
1. Ds : klien Hipertermia
mengatakan demam
Masuk melalui sistem
Do : klien terlihat pencernaan
pucat dan lemas
TTV : Menginvasi jaringan limfoid
S : 37,5 C
N : 88 x/menit Masuk peredaran darah
TD : 13/8 mmhg
Mempengaruhi termoregulasi
Spo2 : 99 %
Peningkatan suhu tubuh
Hipertermia
D. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi
2. Defisit nutrisi
E. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Rasional
No Tujuan Intervensi
Keperawatan
1. Hipertermi Tupan : 1. Observasi 1. Menetapkan data
Setelah dilakukan keadaan umum dasar klien untuk
tindakan klien dan monitor mengetahui
keperawatan TTV setiap 4 jam dengan cepat
selama 3x24 jam sekali penyimpangan
hipertermi teratasi 2. Kolaborasi dari keadaan
pemberian obat normal
Tupen : antipiretik 2. Pemberian obat
Setelah dilakukan paracetamol untuk antipiretik untuk
tindakan menurunkan menurunkan
keperawatan demam demam dengan
selama 1x24 jam 3. Kolaborasi cepat
hipertermi teratasi pemberian cairan 3. Pemberian cairan
sebagian dengan intra vena RL 20 melalui IV akan
kriteria hasil : tpm cepat masuk
1. Suhu tubuh 4. Anjurkan kompres dalam tubuh
dalam rentan hangat (di ketiak, untuk
normal 36,4◦C selangkangan) menggantikan
cairan tubuh yang
hilang
4. Kompres hangat
dapat membantu
menurunkan
demam
2. Defisit nutrisi Tupan : 1. Monitor berat 1. Untuk
Setelah dilakukan badan mengetahui
tindakan 2. Kaji adanya peningkatan
keperawatan anoreksia, mual berat badan
selama 3x24 jam dan muntah 2. Mengidentifikas
defisit nutrisi 3. Anjurkan untuk i masalah intake
teratasi makan sedikit (2 nutrisi
sendok makan) 3. Makan sedikit
Tupen : tapi sering dan dan hangat
Setelah dilakukan berikan makanan untuk
tindakan hangat mengurangi
keperawatan 4. Berikan mual
selama 1x24 jam suplemen 4. Untuk
defisit nutrisi makanan penambah nafsu
teratasi sebagian curcuma plus makan
dengan kriteria 5. Kolaborasi 5. Pemberian obat
hasil : pemberian obat mual melalui IV
1. Nafsu makan ondansetron akan
meningkat untuk mengurangi
2. Berat badan mengurangi mual dengan
naik mual cepat
3. IMT membaik
4. Menghabiskan
porsi makanan
yang di
sediakan
2. Defisit Nutrisi S:
1. Mengkaji adanya klien mengatakan
anoreksia, mual dan klien susah makan
muntah dan mual
R/ Mengidentifikasi O:
masalah intake 1. Porsi makan
nutrisi tidak habis
2. Menganjurkan untuk hanya makan (2
makan sedikit (2 sendok/ hari)
sendok makan) tapi 2. Masih mual
sering dan berikan A:
makanan hangat Masalah belum
R/ Untuk menambah teratasi
intake klien P:
3. Memberikan Intervensi 1,2,3,4,5
suplemen makanan dilanjutkan
curcuma plus
R/ Penambah nafsu
makan
4. Mengkolaborasi
pemberian obat
ondansetron untuk
mengurangi mual
R/ Mengurangi mual
G. Catatan Perkemangan
No Tanggal/Hari Diagnosa Catatan perkemangan paraf
1. 2 juni 22/ Hipertermia S:
klien mengatakan demam sudah turun
senin
O:
Klien terlihat tidak pucat
TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 100x/m
S : 36,6 ◦C
RR : 22 x/m
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi 1,2,3 dilanjutkan
I:
1. Mengobservasi TTV dalam batas
normal
2. Memberikan cairan intravena RL
20tpm
3. Mengkolaborasi pemberian obat
antipiretik paracetamol untuk
menurunkan demam
E : Masalah teratasi sebagian
R : Intervensi 1,2,3 dilanjutkan
P:
Intervensi 1,4 dilanjutkan
I:
1. Mengkaji adanya mual, muntah dan
anoreksia
4. Mengkolaborasi pemberian obat
ondansetron untuk mengurangi mual.
E : Masalah teratasi sebagian
R : Intervensi dilanjutkan
Tanggal 21 juni 22/selasa
1. Hipertemi S:
klien mengatakan demam sudah turun
O:
Klien tampak aktif
TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 100 x/m
S : 36,5 ◦C
RR : 21 x/m
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi 1,2,3 dilanjutkan
I:
1. Mengobservasi TTV dalam batas
normal
2. Memberikan cairan intravena RL
20tpm
3. Mengkolaborasi pemberian obat
antipiretik paracetamol untuk
menurunkan demam
E : Masalah teratasi sebagian
R : Intervensi 1,2,3 dilanjutkan
2. Defisit Nutrisi S:
klien mengatakan nafsu makan klien
membaik dan makan dengan dengan porsi
yang ditambah, tidak mual
O:
1. Klien makan dengan lebih banyak
dari sebelumnya
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi 1,4 dilanjutkan
I:
1. Memonitor berat badan
E : Masalah teratasi sebagian
R : Intervensi 1,4 dilanjutkan