Makalah Keperawatan Keluarga Kelompok 4.4
Makalah Keperawatan Keluarga Kelompok 4.4
Disusun Oleh :
Kelompok 4
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.
2
DAFTAR ISI
MAKALAH............................................................................................................1
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA ANAK USIA SEKOLAH............1
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Tujuan penulisan...........................................................................................5
1. Tujuan umum............................................................................................5
2. Tujuan khusus............................................................................................5
C. Rumusan Masalah.........................................................................................5
D. Metode Penulisan..........................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI...............................................................................................6
A. Konsep Dasar Keluarga................................................................................6
1. Pengertian......................................................................................................6
2. Fungsi Keluarga Menurut Friedman, (1987)................................................6
3. Tipe Keluarga................................................................................................7
4. Tingkat Perkembangan Keluarga..................................................................8
5. Lima Tugas Keluaga Dalam Bidang Kesehatan.........................................10
6. Konsep Dasar keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah.. .10
7. Tugas-tugas perkembangan keluargadengan anak sekolah........................13
8. Asuhan keperawatan keluarga dengan anak usia sekolah...........................13
9. Rencana Asuhan Keperawatan....................................................................15
BAB IV..................................................................................................................17
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.A DAN NY.B DENGAN
PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH.................................................17
A. PENGKAJIAN............................................................................................17
3
A. PEMERIKSAAN FISIK.............................................................................26
B. MASALAH YANG MUNCUL..................................................................29
C. Analisa data.................................................................................................31
D. SKORING...................................................................................................32
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS...............35
BAB III..................................................................................................................36
PENUTUP.............................................................................................................36
A. Kesimpulan.................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................37
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan keluarga merupakan salah satu teknik yang dilakukan
perawat untuk mengetahui keadaan keluarga tersubut baik yang sehat maupun
sakit yang berada dalam satu rumah. Keluarga adalah sekumpulan orang yang
berikatan dengan tali perkawinan yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya
baik anak kandung maupun adopsi.
5
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Dalam penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu mengenal dan
mengetahui tahap perkembangan keluarga anak usia sekolah dan asuhan
keparawatannya
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dalam penulisan makalah ini adalah
a. Mengatahui tugas keluarga dengan tahap perkembangan anak usia
sekolah
b. Mengetahui asuahan keprawatan keluarga dengan tahap perkembangan
anak usia sekolah
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar askep keluarga anak usia sekolah?
2. Bagaimana pengkajian keperawatanya?
3. Bagaimana diagnosa keperawatannya?
4. Bagaimana intervensi,implementasi dan evaluasinyA?
D. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode diskritip melalui pendekatan
studi kasus yang meliputi pengumpulan data, analisa data, dan menarik
kesimpulan. Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku dan
sumber-sumber lain yang berhubungan dengan judul dan permasalahan.
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Keluarga
1. Pengertian
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional serta social individu-indidu yang didalamnya dilihat dari
interaksi yang regular dan ditandai dengan adanya ketergantungan dan
hubungan untuk mencapai tujuan umum. ( Duval, 1972 ).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaaan saling ketergantungan ( Depkes RI, 1998 ).
7
Fungsi sosial yaitu proses perkembangan dan perubahan yang
dilalui individu yang menghasilkan interaksi social dan melaksanakan
perannya dalam lingkungan sosial. Keluarga merupakan tempat individu
melakukan sosialisasi dimana anggota keluarga belajar disiplin norma
keluarga, prilaku melalui interaksi dalam keluarga. Selanjutnya individu
maupun keluarga berperan didalam masyarakat.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi Reproduksi yaitu fungsi untuk meneruskan kelangsungan
keturunan dan menambah sumber daya manusia.
d. Fungsi Ekonomi.
Fungsi Ekonomi, Yaitu memenuhi kebutuhan keluarga seperti
makanan, pakaian, perumahan dan lain-lain.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi Perawatan Kesehatan yaitu keluarga menyediakan
makanan, pakaian, perlindungan dan asuhan Kesehatan / keperawatan
atau pemeliharaan kesehatan yang mempengaruhi status kesehatan
keluarga dan individu. ( Zaidin Ali, 1999 ).
3. Tipe Keluarga
Delapan tipe keluarga menurut Frieman ( 1986 ) :
a. Nuclear Family
Keluarga terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi tanggungan dan
tinggal alam satu rumah terpisah dari sanak keluarga lainnya.
b. Extended Family
Keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal dalam satu
rumah dan saling menunjang satu sama lainnya.
c. Single Parent Family
Keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup bersama dengan
anak-anak yang masih bergantung padanya.
d. Nuclear Dyatd.
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal dalam satu
rumah yang sama.
8
e. Recontituened atau Blended Family
Kseluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan dan masing-masing
membawa anak dari hasil perkawinan terdahulu.
f. Tree Generation Family
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek, bapak,ibu, anak
dalam satu rumah.
g. Single Adult Living Alone
Keluarga yang terdiri dari seorang dewasa yang hidup dalam rumahnya.
h. Midle Age Atau Ederly Coople
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usia pertengahan.
9
3) Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan
anak-anak yang lain.
4) Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan
perkawinan dan hubungan orang tua dan anak) dan diluar keluarga
(keluarga besar dan komunitas).
d. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6 hingga
13 tahun). Tugasnya adalah :
1) Mensosialisakan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
3) Memenuhi kebutuhan Kesehatan fisik anggota keluarga.
e. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13 hingga 20
tahun). Tugasnya adalah :
1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja
menjadi dewasa dan semakin mandiri.
2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.
3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak.
f. Tahap VI : Keluarga melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak
pertama sampai anak terakhir yang meninggalkan rumah). Tugasnya adalah :
1) Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru
yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak.
2) Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan.
3) Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun
istri.
g. Tahap VII : Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan, pension). Tugasnya
adalah :
1) Menyediakan lingkungan yang meningkatkan Kesehatan.
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para
orang tua lansia dan anak-anak.
3) Memperkokoh hubungan perkawinan.
10
h. Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiunan dan lansia (juga menunjuk
kepada keluarga yang berusia lanjut usia atau pension hingga pasangan yang
sudah meninggal dunia). Tugasnya adalah :
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
3) Mempertahankan hubungan perkawinan
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan
integrasi hidup).
11
sama seperti keluarga berupaya memenuhi tugas-tugas dan perkembangannya
sendiri.
Tugas orangtua pada tahap ini adalah untuk belajar menghadapi pisah
dengan atau lebih sederhana membiarkan anak pergi. Lama kelamaan hubungan
dengan teman sebaya dan kegiatan-kegiatan di luar rumah akan memainkan
peranan yang lebih besar dalam kehidupan anak usia sekolah. Tahun-tahun ini
dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan keluarga, tapi ada juga kekuatan-kekuatan
yang secara perlahanmendorong anak tersebut pisah dari keluarga sebagai
persiapan menuju masa remaja. Orangtua yang mempunyai perhatian di luar anak
mereka akan merasa lebih mudah membuat perpisahan yang perlahan-lahan. Akan
tetapi, dalam contoh-contoh dimana peran ibu merupakan central dan satu-satu
nya peran yang signifikan dalam kehidupan wanita, maka proses pisah ini
merupakan sesuatu yang menyakitkan dan dipertahankan mati-matian.
Selama tahap ini orang tua merasakan tekanan yang luar biasa dari
komunitas diluar rumah melalui sistem sekolah dan berbagai asosiasi di luar
keluarga yang mengharuskan anak-anak mereka menyesuaikan diri dengan
standar-standar komunitas bagi anak. Hal ini cendrung mempengaruhi keluarga-
keluarga kelas menengah untuk kelas menengah menekan nilai-nilai tradisional
pencapaian dan produktivitas, dan menyebabkan sejumlah keluarga dari kelas
pekerja dan banyak keluarga miskin meras tersingkir dari dan konflik dengan
sekolah dan/atau nilai-nilai komunitas.
12
pendengaran, wicara, selain sulit belajar gangguan tingkah laku, dan perawatan
gigi yang tidak adekuat, penganiayaan anak , penyalahgunaan zat, dan penyakut-
penyakit menular (Edelman dan Mandle, 186). Bekerja dengan keluarga dengan
peran sebagai konselor dan pendidik dalam bidang kesehatan, selain untuk
memulai rujukan yang layak untuk skrining lanjutan, membutuhkan energi yang
sangat banyak dari seorang perawat sekolah. Ia juga bertindak sebagai narasumber
bagi guru sekolah, memungkinkan guru mampu menangani kebutuhan-kebutuhan
kesehatan individu atau yang telah lazim dari siswa-siswa secara efektif. Ada
banyak keadaan cacat yangterdeteksi selama tahun-tahun sekolah,
termasuk epilepsi, serebral palsi, reterdasi mental, kanker,kondisi ortopedik.
Fungsi utama perawat kesehatan disini disampingfungsi rujukan, mengajar,
danmemberikan konseling kepada orangtua mengenai kondisi tersebut akan
membantu keluarga melakukan koping sehingga pengaruh yang merugikan dari
cacat tersebut pada keluarga dapat diminimalkan.
Tabel :Tahap Siklus Kehidupan Keluarga ini dengan Dua Orangtua, dan Tugas-
Tugas Perkembangan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah.
13
hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
14
2) Bagaimana lingkungan bermain
3) Berapa lama anak menghabiskan waktunya disekolah
4) Bagaimana stimulasi terhadap tumbuh kembang anak dan adakah
sarana yang dimilikinya
5) Bagaimana temperamen anak saat ini\
6) Bagaiman pola anak jika menginginkan sesuatu barang
7) Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak
8) Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini
9) Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah
10) Sudahkah memperoleh imiunisasi ulangan selama disekola
11) Pernahkah mendapat kecelakaan selama disekolah atau dirumah saat
bermain
12) Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa ini
13) Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa jenisnya
14) Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya
15) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
b. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul terdapat dua sifat, yaitu :
1. Berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai usia anak
2. Berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman pada lima
tugas keluarga yang bertujuan agar keluarga memahami dan
memfasilitasi perkembangan anak.
Masalah yang dapat digunakan untuk perumusan diagnosa keperawatan
yaitu :
1) Masalah aktual/risiko
a. Gangguan pemenuhan nutrisi: lebih atau kurang dari kebutuhan
tubuh.
b. Menarik diri dari lingkungan social
c. Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah
d. Mudah dan Sering marah
15
e. Menurunnya atau berkurangnya minat terhadap tugas sekolah yang
dibebankan
f. Berontak/menentang terhadap peraturan keluarga
g. Keengganan melakukan kewajiban agama
h. Ketidakmampuan berkomunikasi secara verbal
i. Gangguan komunikasi verbal
j. Gangguan pemenuhan kebersihan diri (akibat banyak waktu yang
digunakan untuk bermain)
2) Potensial atau sejahtera
a. Meningkatnya kemandirian anak
b. Peningkatan daya tahan tubuh
c. Hubungan dalam keluarga yang harmonis
d. Terpenuhinya kebutuhan anak sesuai tugas perkembangannya
e. Pemeliharaan kesehatan yang optimal
16
Risiko tinggi hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah yang terjadi pada anaknya
Tujuan : Ketidakharmonisan keluarga menurun
Intervensi :
Diskusikan faktor penyebab ketidak harmonisan keluarga.
Diskusikan tentang tugas perkembangan keluarga
Diskusikan tentang tugas perkembangan anak yang harus dijalani.
Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada anak
Diskusikan tentang alternatif mengurangi atau menyelesaikanmasalah.
Ajarkan cara mengurangi atau menyelesaikan masalah
Beri pujian bila keluarga dapat mengenali penyebab atau membaut
alternative
3. Potensial atau sejahtera
Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota keluarga
Tujuan : dipertahankanya hubungan yang harmonis
Intervensi :
Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka pada keluarga
Diskusikan cara-cara penyelesaian masalah dan beri pujian atas
kemampuannya
Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga (anak usia
sekolah)
Diskusikan cara memenuhi kebutuhan anggota keluarga tanpa
menimbulkan masalah.
17
BAB III
TINJAUAN KASUS
1
7) Genogram
Keterangan
Keluarga ini terdiri dari Bapak E, Ibu S, dan tiga orang anaknya. Bapak E
berusia 38 tahun sedangkan ibu S berusia 36 tahun. Anak pertama An.A berusia
12 tahun, anak ke dua An.S berusia 8 thn, anak ke tiga An.R berusia 17 bulan.
8) Tipe Keluarga
Keluarga Bapak E merupakan keluarga inti (nuclear family) yang terdiri sepasang
suami isteri yang memiliki 3 orang anak. Anak pertama An.A berusia 12 tahun,
anak kedua An. S berusia 8 thn, dan anak ketiga anak R berusia 17 bulan.
9) Suku
Bapak E dan ibu S berasal dari Kuningan Jawa barat, suku sunda. Bahasa
dominan yang mereka gunakan adalah bahasa Indonesia. Terkait budaya,
keluarga Bapak E tidak memiliki ritual khusus untuk mengatasi penyakit yang
ada pada keluarga. Keluarga sudah bisa menggunakan fasilitas kesehatan dengan
baik.
2
10) Agama
Bapak E dan Ibu S beragama Islam. Keluarga bapak E sehari-hari mejalankan
ajaran Islam sholat 5 waktu, puasa Ramadhan, dan mengaji. Ibu S mengatakan
tidak ada permasalahan pada diri dan keluarganya untuk menjalankan ibadah,
dan tidak ada keyakinan dalam agamanya yang mengganggu kesehatan
keluarganya. Ketika ada anggota keluarga yang sedang sakit, keluarga juga selalu
mendoakan untuk kesembuhan anggota keluarga yang sakit tersebut.
3
14) Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Keluarga bapak.E mengatakan saat ini belum dapat menyediakan fasilitas untuk
individu yang berbeda dan kebutuhan anggota keluarga. Bapak.E belum dapat
menyediakan kamar pribadi untuk anak-anaknya karena rumah mereka masih
ngontrak.
4
Denah Rumah :
Ruang Tamu
Kamar
Tidur
Dapur Kamar
Mandi
5
karena bpk E suka pulang telat malam. Pada sore dan malam hari, biasanya
keluarga ini berkumpul, makan malam berama, dan menonton TV.
Kebersamaan di malam hari biasanya digunakan keluarga untuk bercerita dan
berdiskusi apabila terdapat masalah dalam keluarga. Bapak E mengatakan
bahwa hubungan antar aggota pada keluarga Bapak E sangat baik. Sama halnya
dengan hubungan antar anggota keluarga, hubungan dengan tetangga sekitar
juga terjalin sangat baik meskipun Ibu S dan Bapak E jarang mengikuti
perkumpulan RT.
6
3) Struktur Peran.
Bapak E dalam keluarga berperan sebagai kepala keluarga, dalam rumah
tangganya hanya Bapak E yang berperan sebagai pencari nafkah. Bapak E
mengatakan dirinya merasa senang sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah,
walau pendapatan yang ia terima sebagai supir pribadi sangat pas-pasan dalam
memenuhi kebutuhan keluarganya. Ibu S dalam keluarganya berperan sebagai
istri dan Ibu S sehari-hari mengurusi rumah tangganya. Ibu S merasa bahagia,
dan puas dengan pernikahannya. Ibu S mengatakan ia patuh pada suaminya
sebagai kepala keluarga dan pengambil keputusan dalam keluarganya. An. A
sebagai anak tertua di rumah, merupakan anak yang bertanggung jawab. Ibu S
mengatakan bahwa An. A suka membantu menjaga adik – adiknya. Ibu S juga
mengatakan bahwa An. S merupakan anak yang patuh pada orang tua dan sangat
menyayangi kedua orang tuanya. Anak terakhir adalah An. R yang merupakan
anak bungsu yang masih balita.
7
2) Fungsi sosial.
Keluarga Bpk. E, terutama Ibu S selalu mengingatkan anak-anaknya untuk
senantiasa bersikap sopan jika bergaul dengan orang lain. Bapak E dan Ibu S
selalu berinteraksi satu sama lain begitu juga dengan kedua keluarga besar
mereka. Biasanya Bapak E dan Ibu S berinteraksi dengan keluarga besar Bapak E
yang berada di kampung melalui telpon. Begitu juga dengan tetangga Ibu S. jika
siang hari dan tidak ada pekerjaan, Ibu S biasanya berkunjung ke rumah saudara-
saudaranya yang rumahnya tidak jauh dari rumah Ibu S.
Ibu S mengatakan saat ini tidak memiliki keluhan masalah kesehatan. Ibu S
mengatakan memliki riwayat sakit maag. Sakit maag akan kambuh jika ibu S
telat makan. Ibu S mengatakan selalu makan teratur agar sakit maag nya tidak
kambuh. Ibu S mengatakan saat ini sakit maag nya bukanlah masalah kesehatan
utama dikeluarganya.Saat ini ibu S menggunakan KB suntik 3 bulan sekali.
An.A saat ini dalam kondisi sehat, namun ibu S mengatakan An.A yang paling
mudah terserang penyakit batuk pilek jika terlalu capek atau jika ada orang lain
yang batuk pilek. Ibu S mengatakan An.A mengalami penyakit ISPA yang
muncul jika daya tahan tubuh menurun. Ibu S mengatakan selalu memberi obat
batuk yang dibeli diapotik jika An.A batuk pilek. Ibu S mengatakan akan
membawa An.A ke puskesmas jika batuk pilek sudah 1 minggu tak sembuh.
8
An. S saat ini tidak ada keluhan masalah kesehatan. Menurut ibu S dalam
keluarga yang paling tampak kurus adalah an.S. Ibu S mengatakan An.S sulit
makan dirumah, makan hanya 1-2x sehari , setiap makan hanya 1 centong nasi
ditambah lauk. Ibu S mengatakan An. S tidak pernah menghabiskan
makanannya. Ibu S mengatakan jarang masak dirumah karna bingung dengan
menu masakan. Ibu S mengatakan jika tidak masak dirumah, beliau akan
membeli ayam siap saji atau menggoreng nuggets untuk makan anak – anaknya.
Ibu S mengatakan jika masak dirumah, memasak nasi ditambah 1 macam lauk
ikan atau ayam, terkadang ditambah sayur. Ibu S mengatakan meskipun An.S
tampak kurus, namun An.S termasuk anak yang aktif dan jarang sakit. Ibu S
mengatakan An.S sering jajan diluar dan disekolah. Ibu S mengatakan selalu
menuruti An.S jika ingin jajan. Ibu S mengatakan tidak pernah membawakan
bekal ke sekolah. Ibu S mengatakan meskipun An.S kurus tapi tidak ada
massalah dalam belajar. An.S (8 th) mengatakan bosan makan dirumah karna
lauknya itu – itu saja. An. S mengatakan senang jajan chiki dan mie instan dan
es di warung. Bapak E mengatakan An.S memang kurus karna BB lahirnya juga
kecil. Bapak E mengatakan merasa penasaran apakah benar anaknya kurang gizi
atau tidak. Keluarga bapak E mengatakan belum mengetahui pengertian gizi
kurang, penyebab serta tanda dan gejalanya. Keluarga juga mengatakan tidak
tahu jumlah takaran makanan yang sesuai untuk anak usia sekolah. Bapak E
mengatakan jika ada keluarga yang sakit maka akan segera membawa ke
puskesmas. Ibu S mengatakan ingin mengetahui mengenai gizi seimbang agar
an.S bisa gemuk.
An.R (17 bulan) saat ini tidak memiliki keluhan kesehatan. Riwayat imunisasi
lengkap. BB lahir 2800gr. Saat ini An. R sudah dapat berjalan, bicara 2 suku
kata. Tidak ada masalah dalam tumbuh kembang.
9
3.6 Stres dan Koping Keluarga
1) Stresor jangka panjang dan pendek
a) Stresor jangka pendek
Ibu S mengatakan saat ini sedang memikirkan biaya sekolah An. A yang tahun
ini masuk SMP. Terkadang bila ada masalah ini menjadikan Ibu S susah tidur.
Bila merasa banyak pikiran lebih mengungkapkan perasaan dengan suami.
b) Stresor jangka panjang
Ibu S mengatakan bahwa stressor jangka panjang adalah ingin memiliki rumah
sendiri dan ingin melihat anak-anaknya bisa sekolah sampai perguruan tinggi.
10
sebaliknya, Ibu S selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik demi
keluarganya.
11
Hidung Sinusitis(-),Poli
p (-), Sinusitis(-),Pol Sinusitis(-),Po
penciuman baik ip (-), lip (-),
(-) penciuman penciuman
baik (-) baik (-)
Mulut bersih
Mulut mukosa Mulut bersih Mulut bersih
lembab, lidah mukosa
bersih, gigi lembab, lidah
cukup bersih, gigi
cukup
Pendengaran
Telinga baik, serumen Pendengaran Pendengaran
(-) baik, serumen baik, serumen
(-) (-)
3 Leher :
JVP Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Kelenjar Pembesaran Pembesaran Pembesaran
tiroid vena jubularis vena jubularis vena jubularis
(-) (-) (-)
pembengkakan pembengkakan pembengkaka
(-) (-) n (-)
4 dada :
Mamae
Inspeksi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkaka pembengkaka pembengkakan
n, simetris n, simetris , simetris
antara kiri dan antara kiri dan antara kiri dan
kanan kanan kanan
12
Inspeksi Saat bernafat Saat bernafat tidak
tidak tidak menggunakan
menggunakan menggunakan otot bantuan
otot bantuan otot bantuan pernafasan
pernafasan pernafasan
Tidak ada
Tidak ada
pembengkaka
pembengkakan
n(-) Tidak ada
Palpasi
pembengkakan (-)
(-)
Tidak ada
Tidak ada
penimbunan penimbunan
cairan
Tidak ada cairan
Perkusi
penimbunan
cairan Bunyi nafas
Bunyi nafas
veskuler, RR veskuler, RR
Normal
Bunyi nafas Normal
Auskulta
veskuler, RR
si
Normal
Letak normal Letak normal
ics 2 dan 3-4
ics 2 dan 3-4
dan 6
Letak normal
dan 6
ics 2 dan 3-4
Jantung : Irama teratur,
dan 6
suara
Palpasi Irama teratur,
tambahan
Irama teratur,
tidak ada TD: suara
120/70 mmHg suara
tambahan
tambahan
Perkusi tidak ada TD:
tidak ada TD:
Auskulta 100/70 mmHg
110/70 mmHg
si
13
5 Abdomen :
Inspeksi Simetris, Simetris, Simetris,
warna warna warna
normal,asites( normal,asites(- normal,asites(-
-) ) )
Palpasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan,
tidak ada tidak ada tidak ada
benjolan benjolan benjolan
6 Genetalia : - - -
7 Ekstremita
s bawah : berfungsi berfungsi berfungsi
Inspeksi dengan baik dengan baik dengan baik
reflek patella reflek patella reflek patella
Perkusi (+) (+) (+)
14
A. MASALAH YANG MUNCUL
a. Daftar masalah pengkajiaan khusus berdasarkan 5 tugas keluarga dengan
diagnosa Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada An.
S
N KRITERIA PENGKAJIAN
O
3 Merawat anggota Dalam hal ini tugas dalam merawat anggota keluarga
keluarga yang sakit yang sakit dilakukan oleh pasangan yang tidak sakit
ataupun punya serta merawatnya hingga sembuh. Dan jika anak
masalah yang sakit ke dua orang tua ini merawat anaknya
4 Memodifikasi -
lingkungan
15
3 Merawat anggota Dalam hal ini tugas dalam merawat anggota keluarga
keluarga yang sakit yang sakit dilakukan oleh pasangan yang tidak sakit
ataupun punya serta merawatnya hingga sembuh. Dan jika anak
masalah yang sakit ke dua orang tua ini merawat anaknya
4 Memodifikasi -
lingkungan
N KRITERIA PENGKAJIAN
O
3 Merawat anggota Dalam hal ini tugas dalam merawat anggota keluarga
keluarga yang sakit yang sakit dilakukan oleh pasangan yang tidak sakit
ataupun punya serta merawatnya hingga sembuh. Dan jika anak
masalah yang sakit ke dua orang tua ini merawat anaknya
4 Memodifikasi -
lingkungan
16
ANALISA DATA
N DIAGNOSA
DATA MASALAH
O KEPERAWATAN
1. Data Subjektif :
Ibu S mengatakan dalam
keluarga, An. S (8.5th) yang
tampak paling kurus
Ibu S mengatakan An.S sulit
makan dirumah, pada An. S
makan hanya 1-2x sehari,
setiap makan hanya 1centong
nasi ditambah lauk
Ibu S mengatakan An. S tidak
pernah menghabiskan
makanannya
Ibu S mengatakan jarang
masak dirumah karna Perubahan nutrisi Ketidakseimbangan
bingung dengan menu
kurang dari nutrisi : kurang dari
masakan
Ibu S mengatakan jika tidak kebutuhan tubuh kebutuhan tubuh
masak dirumah, beliau akan pada An. S
membeli ayam siap saji atau
menggoreng nuggets untuk
makan anak – anaknya
Ibu S mengatakan jika masak
dirumah, memasak nasi
ditambah 1 macam lauk ikan
atau ayam, terkadang
ditambah sayur
Ibu S mengatakan meskipun
An.S tampak kurus, namun
An.S termasuk anak yang
aktif dan jarang sakit
Ibu S mengatakan An.S
sering jajan diluar dan
disekolah
Ibu S mengatakan selalu
menuruti An.S jika ingin
jajan
Ibu S mengatakan tidak
pernah membawakan bekal
ke sekolah
Ibu S mengatakan meskipun
An.S kurus tapi tidak ada
17
massalah dalam belajar
An.S mengatakan bosan
makan dirumah karna
lauknya itu – itu saja
An. S mengatakan senang
jajan chiki dan mie instan dan
es di warung
Data Objektif :
2. An.S tampak kurus
Rambut An.S tampak merah
BB 16 kg, TB 113cm, IMT
12.5(Berat badan kurang),
LLA 15 cm
antropometri (IMT/U) An. S
tergolong kurus
konjungtiva tidak anemis,
perut tidak buncit
kedua kaki tidak edema
Pernapasan: 21 x/mnt, Suhu:
0
36.2 C, Nadi: 100 x/mnt
Ronchi -/- , suara napas cc
vesikular, otot bantu napas Ketidakmampuan
tidak ada. keluarga
Tak tampak pengeluaran merawat anggota
lendir dari hidung keluarga dengan
TD: 120/80 mmHg, Nadi: 84 ISPA
x/mnt,
0
RR: 18 x/mnt, Suhu: 36,3 C
BJ I & II normal, murmur (-),
gallop (-), suara napas
vesikuler, ronchi -/-, wheezing
-/-,sesak (-)
3.
Perilaku
Data Subjektif : cenderung
Ibu S mengatakan An.A beresiko pada
yang paling mudah Bpk. E
terserang penyakit batuk
pilek jika terlalu capek
atau jika ada orang lain
yang batuk pilek.
18
Ibu S mengatakan An.A Perilaku
mengalami penyakit cenderung
ISPA yang muncul jika beresiko
daya tahan tubuh
menurun.
Ibu S mengatakan selalu
memberi obat batuk
yang dibeli diapotik jika
An.A batuk pilek.
Ibu S mengatakan akan
membawa An.A ke
puskesmas jika batuk
pilek sudah 1 minggu
tak sembuh.
Bapak E mengatakan
memiliki kebiasaan
merokok 1 bungkus
perhari.
Bapak E juga memiliki
kebiasaan minum kopi 2
gelas perhari.
Bapak E mengatakan
menyadari bahwa
minum kopi dan
merokok tidak baik
untuk kesehatan.
19
PRIORITAS MASALAH
2. Kemungkinan 2/2 X 2 2
masalah dapat
dirubah Keluarga memiliki
- mudah jaminan kesehatan,
perawat memiliki
pengetahuan mengenai
gizi seimbang dan
memiliki waktu untuk
memberikan asuhan
keperawatan kepada
3. Potensial 3/3 X 1 1 keluarga, dan
masalah dapat tersedianya pelayanan
dicegah kesehatan dimasyarakat
yaitu posyandu dan
- tinggi
puskesmas.
20
- ada masalah kurus, namun secara
tapi tidak perlu fisik an.S masih
ditangani segera tergolong normal.
Menurut keluarga
masalah gizi pada an.S
tidak terlalu berat,
karena an.S masih aktif
dan tidak ada masalah
dalam pelajaran. An.S
juga jarang sakit.
TOTAL 4 1/2
21
- tinggi kesehatan,
tersedianya
4. Menonjolnya masalah 1/2 X 1 1/2 pelayanan
- ada masalah tidak kesehatan
perlumsegera ditanga dimasyarakat
ni yaitu posyandu
dan puskesmas
Keluarga
memiliki
jaminan
kesehatan,
perawat
memiliki
pengetahuan
menganai ISPA
dan memiliki
waktu untuk
memberikan
asuhan
keperawatan
kepada keluarga,
dan tersedianya
pelayanan
kesehatan
dimasayarakat
yaitu posyandu
dan puskesmas
Masalah dapat
dicegah jika
An.A
menghindari
faktor resiko
Keluarga
22
menyatakan
masalah ISPA
pada An.A
sudah sering
terjadi, jadi
menganggap itu
adalah hal yang
biasa
TOTAL 4 1/6
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada An.S
2) Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada An.A
23
gizi kurang
Jelaskan tanda dan
gejala giizi kurang
Bersama keluarga
identifikasi status
gizi An.s
Beri penjelasan
kepada keluarga
tentang akibat
lanjut dari kurang
gizi pada anak
Bimbing dan
motivasi keluarga
untuk memutuskan
mengatasi masalah
gizi kurang pada
an.s pada anggota
keluarga dengan
tepat
Disikusikan
dengan keluarga
tentang cara
perawatan anggota
keluarga dengan
masalah gizi
kurang
Jelaskan cara
memilih bahan
makanan
Jelaskan cara
mengolah bahan
makanan yang
benar
Demonstrasikan
pengelompokan
sumber / bahan
makanan
berdasarkan
kelompok zat
energi, zat
24
pembangun dan zat
pengatur
Demonstrasikan
penyusunan menu
makan bergizi
seimbang untuk 1
hari
Ketidakmampuan Setelah dilakukan Tanyakan kepada keluarga
keluarga merawat perawatan/kunjungan 3x apakah sudah memodifikasi
diharapkan keluarga
anggota keluarga perilaku atau belum
mampu merawat anggota
dengan ISPA pada keluarga dengan Jelaskan pengertian, penyebab
An.A penyakit yang diderita dan tanda gejala ISPA
Jelaskan cara penularan dan
pencegahan ISPA
Jelaskan akibat langsung dari
ISPA
Demonstrasikan cara inhalasi
buatan untuk mengatasi ISPA
Perilaku Setelah dilakukan Tentukan motivasi Bpk.E terhadap
cenderung perawatan/kunjunga perubahan perilaku
n 3x diharapkan Datang untuk mengganti kebiasaan
beresiko pada
yang tidak diinginkan dengan
Bpk. E keluarga mampu
kebiasaan yang diinginkan
mengenal masalah Pilah-pilah perilaku menjadi bagian -
kesehatan dan bagian kecil untuk dirubah menjadi
mengindarkan dari unit perilaku yang terukur (misalnya
resiko penyakit berhenti merokok, jumlah rokok yang
dihisap)
Kaji tingkat pengetahuan Bpk.E
terkait proses penyakit yang spesifik
Jelaskan tanda dan gejala serta proses
penyakit
Identifikasi kemungkinan penyebab
Diskusikan perubahan gaya hidup
yang mungkin diperlukan
25
pada An.S Mendisku sesuai
sikan dengan
dengan menu
yang
keluarga
disusun
mengenai Ibu S
triguna mengatakan
makanan belum bisa
Mendiskusikan membatasi
dengan keluarga jajan an.S
tentang manfaat Ibu S
mengatakan
gizi seimbang
belum dapat
Menjelaskan membuat
pengertian gizi cemilan atau
kurang makanan
Menjelaskan selingan
penyebab gizi sehatuntuk
keluarga
kurang
Keluarga
Menjelaskan tanda
menyatakan
dan gejala giizi porsi makanan
kurang yang
Bersama keluarga dihabiskan
mengidentifikasi An. S mulai
status gizi An.s bertambah,
meskipun
Memberi
masih belum
penjelasan kepada menghabiskan
keluarga tentang 1 porsi makan
akibat lanjut dari yang
kurang gizi pada disediakan
anak
Obektif :
Membimbing dan
Saat
motivasi keluarga
kunjungan
untuk memutuskan
rumah,
mengatasi masalah
tampak tersaji
gizi kurang pada masakan nasi,
an.s pada anggota sayur bayam,
keluarga dengan ikan
tepat kembung,
Mendisikusikan tempe goreng
dengan keluarga dan ada buah
tentang cara
26
perawatan anggota pisang
keluarga dengan Tampak
masalah gizi tertempel di
kurang dinding menu
Menjelaskan cara
makanan
memilih bahan
makanan untuk 3 hari
Menjelaskan cara Analisa :
mengolah bahan Modifik
makanan yang asi
benar perilaku
Mendemonstrasika belum
n pengelompokan tercapai
sepenuh
sumber / bahan
nya
makanan
berdasarkan Planing :
kelompok zat Lanjutkan
energi, zat intervensi
pembangun dan zat
pengatur
Mendemonstrasika
n penyusunan
menu makan
bergizi seimbang
untuk 1 hari
Ketidakmampua Menanyakan kepada keluarga Subjektif :
n keluarga apakah sudah memodifikasi Keluarga
merawat anggota perilaku atau belum mengatakan
lingkungan yang
keluarga dengan Menjelaskan pengertian,
baik untuk
ISPA pada An.A penyebab dan tanda gejala mengatasi ISPA
ISPA yaitu Rumah
Menjelaskan cara penularan dan dan lingkungan
pencegahan ISPA bersih,
Menjelaskan akibat langsung pencahayaan
dari ISPA dalam rumah
adekuat
Mendemonstrasikan cara
Keluarga
inhalasi buatan untuk mengatasi
mengatakan
ISPA fasilits
kesehatan yang
dapat
27
dikunjungi
yaitu
puskesmas,
dokter praktik
dan rumah
sakit
Ibu S
mengatakan
akan
membawa anak S
kepuskesmas jika
an.S terkena ISPA
Objektif
Ibu S tampak dapat
mendemonstrasika
n ulang pembuat
larutan jeruk nipis
madu
Analisa : -
Planing : lakukan
evaluasi
28
Planning :
Lanjutkan intervensi
dan memberikan
pendidikan kesehatan
bahaya merokok
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran
dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya
dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta social
dari tiap anggota keluarga
Tugas Perkembangan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah
1) Mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi
sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang
sehat
2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
3) Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga
4) Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual
5) Menyediakan aktivitas untuk anak
4.2 Saran
Sebaiknya sevagai seorang perawat selalu memberikan pendidikan
kesehatan kepada keluarga yang sudah mempunyai anak dengan usia sekolah
agar bisa menyiapkan kebutuhan kedepannya dengan baik
29
DAFTAR PUSTAKA
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga merupakan suatu perkumpulan orang yang terdiri dari suami,
istri dan anak-anaknya baik anak kandung maupun adopsi, Keluarga
juga merupakan pusat perkembangan anak untuk dapat berkembang dengan baik
atau tidak, keluarga yang baik dapat mendukung anak dapat berkembangan baik
pula.
30
Keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah mempunyai tugas
perkembangan, yaitu : mensosialisasikan anak untuk dapat meningkatkan prestasi
sekolahnya, meningkatkan kominikasi terbuka agar anak mau bercerita tentang
pengalaman yang dialaminya, selain itu orang tua juga harus bisa melepaskan
anak-anaknya utuk bisa bergaul dan bermain dengan teman sebayanya.
Pada tahap ini anak sering sekali tidak berada dirumah mereka lebih
senang untuk bermain dengan teman-temannya, sehingga orang tua berpisah
dengan anaknya untuk sementara waktu.
31
DAFTAR PUSTAKA
Drs. E.B. surbakti M.A. 2008. Sudah siapkah menikah. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo.
EGC
Jakarta : EGC.
32