Anda di halaman 1dari 7

Nama : Sari Nasip Sianturi

Nim : 23232009

Materi : falsafah keperawatan

JAWABAN :

1. Virgini Henderson mengatakan: “Fungsi unik perawat adalah membantu individu, sakit
atau sehat, dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi kesehatan atau
pemulihannya (atau kematian yang damai) yang akan ia lakukan tanpa bantuan jika ia
mempunyai kekuatan, kemauan atau pengetahuan yang diperlukan

2.14 dasar :

1. Bernafas dengan normal. 2. Makan dan minum dengan adequat. 3. Mampu melakukan eliminasi
dengan teratur. 4. Bergerak dan mampertahankan postur yang diinginkan. 5. Istirahat tidur. 6.
Menggunakan pakaian yang nyaman, membuka dan memakai pakaian. 7. Menjaga suhu tubuh
dengan rentang normal dengan menyesuaikan pakaian dan memodifikasi lingkungan. 8. Menjaga
tubuh tetap bersih, terawat dan lindungi kulit dari kerusakan. 9. Menghindari lingkungan yang
berbahaya dan menghindari trauma. 10. Melakukan komunikasi dengan orang lain dan mampu
mengekspresikan perasaan, kebutuhan, kekhawatiran atau pendapat. 11. Melakukan ibadah sesuai
dengan keyakinan dan moral. 10 12. Bekerja dan menghasilkan suatu karya atau prestasi. 13.
Melakukan aktivitas bermain dan rekreasi. 14. Mempelajari, menggali dan memprioritaskan
kepuasan terhadap fasilitas kesehatan

3.contoh kasus virginia henderson :

Nama : ny.K

Agama : islam

Alamat: jl.satria no 46 jakarta barat

Pekerjaan : wiraswasta

No Reg : 0635632

Diagnosa : Diabetes Melitus + gangren

Dokter : dr.A

I. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan luka di telapak kaki kanan terasa nyeri (sk 6-7)

II. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke IGD tanggal 23-03-2017 jam 07.00 wib pasien mengatakan ada luka sejak 6
bulan yang lalu sampai saat ini luka masih diobati namun belum sembuh sembuh,pada kaki
kanan terasa panas dengan keadaan terdapat luka di kaki kanan,terbalut kasa,merembes,dan
berbau tidak enak.di IGD luka di buka diketahui kondisi luka terbuka dengan diameter 6-7cm
dan kedalaman kurang lebih 2 cm,luka derajat 2 dan terdapat jaringan nekrotik dan pus.dari
hasil TTV TD :130/80mmHg N :87x/mnt ,RR : 20x/mnt suhu : 37,5°c. Di IGD
sudah di pasang infus Nacl 0,9% 500 cc /12 jam di tangan kiri,kemudian pasien di pindahkan
ke ruangan rawat inap.

III. RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU

Pasien mengatakan menderita penyakit DM sudah 7 tahun yang lalu 3 bulan sekali kontrol ke
dokter dan sudah minum obat.

IV. PEMERIKSAAN FISIK

1.keadaan umum : pasien sadar (composmentis)

2.TTV

Td :130/80mmHg

Suhu :37,5°c

Nadi : 87x/mnt

RR : 20x/mnt

TB : 167 cm

BB : 70 kg

3.pemeriksaan kulit dan kuku

 Inpeksi :warna kulit pasien kuning,terdapat luka pada kaki kanan dibalut kasa dan
kuku berwarna pucat dan bentuk kuku simetris, kondisi luka terbuka dengan diameter
6-7cm dan kedalaman kurang lebih 2 cm,luka derajat 2 dan terdapat jaringan nekrotik
dan pus
 Palpasi : kulit terasa hangat,turgor kulit baik,terdapat odema di kaki kanan yang luka

4.PEMERIKSAAN KEPALA

 RAMBUT DAN KEPALA : dalam bentuk normal


 MATA : dalam bentuk normal
 HIDUNG : dalam bentuk normal
 TELINGA : dalam bentuk normal

5.MULUT : dalam bentuk normal

6.PEMERIKSAAN LEHER : dalam bentuk normal

7.PEMERIKSAAN PARU : dalam bentuk normal

8.PEMERIKSAAN JANTUNG : dalam bentuk normal

9.PEMERIKSAAN ABDOMEN : dalam bentuk normal

10.PEMERIKSAAN EKSTREMITAS

 Inspeksi :pada ekstremitas kanan bawah terdapat balutan kasa,terdapat


odema pada kaki kanan, kondisi luka terbuka dengan diameter 6-7cm dan kedalaman
kurang lebih 2 cm,luka derajat 2 dan terdapat jaringan nekrotik dan pus ,dilakukan
rawat luka 2x/hari serta balutan kasa (perban ) di ganti setiap rawat luka.
 Palpasi : terdapat odema di kaki kanan
V. 14 KEBUTUHAN DASAR MENURUT VIRGINIA HENDERSON
1. Bernafas dengan normal : selama di rawat pasien bernafas dengan normal
tanpa bantuan oksigen
2. Kebutuhan akan nutrisi : pasien mendapat makan 3xsehari dengan diit
DM
3. Kebutuhan eliminasi : pasien BAK menggunakan pot urine dan terkadang di
kamar dibantu oleh perawat
4. Gerakan dan kesimbangan tubuh : pasien mengatakan selama di RS bisa
melakukan aktifitas di tempat tidur pasien
5. Kebutuhan istirahat dan tidur : selama di rawat pasien bisa tidur di siang hari
dan pada malam dengan normal
6. Kebutuhan berpakain : pasien dapat memilih dan memakai baju
sendiri
7. Mempertahankan temperatur tubuh dan sirkulasi : kondisi ruangan dan
kelembapan normal
8. Kebutuhan akan personal hygiene :pasien mengatakan mandi 2 xsehari
dengan di seka oleh perawat dan melakukan oral hygiene
9. Kebutuhan rasa aman dan nyaman : pasien mengatakan selama di rawat
tidak merasa terganggu
10. Berkomunikasi : pasien mengatakan dapat
berkomunikasi dengan siapa saja
11. Kebututuhan spiritual : pasien mengatakan tetap dapat
melakukan ibadahnya
12. Bekerja dan menghasilkan suatu karya atau prestasi : selama di rawat tidak
dapat bekerja
13. Melakukan aktivitas bermain dan rekreasi : melakukan aktifitas hanya dapat
di tempat tidur pasien contoh seperti main hp
14. Kebutuhan belajar : selama di rawat jika pasien
diberi informasi tentang penyakitnya,terapi dan diitnya pasien dapat mengerti
dan memahami serta menerima informasi tersebut.

VI. Pemeriksaan penunjang


Hasil lab terlampir

VII. Diagnosa keperawatan


1.nyeri kronis
2.ketidakseimbangan nutrisi
VIII. Perencanaan dan implementasi keperawatan
1.dx 1
o Mengkaji tingkat,frekuensi dan reaksi nyeri yang dialami pasien
o Menjelaska pada pasien tentang sebab-sebab timbulnya nyeri
o Menajarkan teknik distraksi yang tenang
o Mencipkan lingkungan yang aman
o Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
o Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik

2. dx 2

o Mengkaji status nutrisi dan kebiasaan makan


o Menganjurkan pasien untuk mematuhi diit yang telah disediakan
o Mengidentifikasi perubahan pola makan
o Melakukan kolaborasi dengan petugas gizi
IX. Evaluasi
1.dx 1
o Pasien mengatakan nyeri berkurang pada telapak kaki kanan (sk : 3-4)
o Pus sudah tidak ada lagi

2.dx 2

o Pasien mengatakan nafsu makan sudah mulai bertambah


X. Kesimpulan
o Keperawatan menurut henderson Virginia adalah suatu fungsi yang unit dari
keperawatan untuk menolong klien yang sakit atau sehat dalam memberikan
pelayanan kesehatan dengan meningkatkan
kemampuan ,kekuatan ,pengetahuan dan kemandirian pasien
o Henderson berpendapat peranan perawat membantu individu sehat sakit
dengan suatu cara pelengkap
o Teori henderson berfokus kebutuhan dasar individu tercermin dalam 14
komponen dari asuhan keperawatan dasar
o Model perawat yang dijelaskan oleh henderson adalah model model konsep
aktifitas sehari – hari dengan menggambarkan gambaran fungsi utama perawat
yaitu menolong orang yang sakit /sehat dalam usaha menjaga kesehatan atau
menghadapi kematian dengan tenang.

4. Konsep utama paradigam filosofi keperawan Florence Nightingale :

1. Manusia Nightingale tidak mendefinisikan manusia secara. Nightingale mengungkapkan bahwa


manusia memiliki timbal balik terhadap lingkungan yang akan berpengaruh terhadap status
kesehatannya.

2. Lingkungan Lingkungan dalam filosofi keperawatan Nightingale merupakan hal yang paling
ditekankan yang lebih dikenal dengan model lingkungan Nightingale. Lingkungan mempengaruhi
status kesehatan individu yang terbagi menajdi dua yaitu lingkungan eksternal seperti temperatur,
tempat tidur, dan ventilasi), dan lingkungan internal yaitu makanan, air dan obat-

3. Kesehatan Kesehatan tidak hanya berarti bahwa seseorang terbebas dari berbagai penyakit, tetapi
juga jika individu memiliki cukup energi untuk melakukan aktifitas sehari-hari sesuai kebutuhannya.

4. Keperawatan Perawat berperan dalam mengkondisikan dan memodifikasi lingkungan yang


berfungsi untuk mempercepat proses penyembuhan atau mempertahankan status kesehatan
individu yang sehat.

5. Contoh kasus menurut Florence Nightingale Kasus

Nama klien Tn. T, Jenis kelamin laki-laki, berumur 50 tahun, status perkawinan menikah, pendidikan
terakhir SMA, dengan keluhan utama klien mengatakan sering merasa sesak nafas dan klien
mengatakan batuk berdarah sejak 2 minggu lalu. Klien mengatakan nafsu makan menurun, berat
badan menurun , Pada pengkajian riwayat kesehatan masa lalu klien mengatakan tidak pernah
mengalami penyakit yang sama sebelumnya. Klien mengatakan tidak pernah menjalani tindakan
operasi sebelumnya.Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi. Klien mengatakan tidak
merokok. Pengkajian Kebutuhan Nutrisi Kebutuhan Nutrisi Keterangan Sebelum Sakit Setelah Sakit
Frekuensi makan sehari 3 kali Penggunaan alat bantu Tidak adaPemeriksaan Fisik Pemeriksaan
tandatanda vital didapatkan hasil tekanan darah 110/80 mmHg, frekuensi pernafasan 24 kali/menit,
frekuensi nadi 100 kali/menit, suhu tubuh 36,6 0C. pemeriksaan berat badan 45 kg dan tinggi badan
157 cm, IMT 18,2. Pemeriksaan fisik pada bagian kepala didapatkan hasil bentuk kepala tidak ada
kelainan, keadaan kulit kepala bersih, tidak ada nyeri kepala, klien tidak merasa pusing, . Pada
pemeriksaan mata didapatkan hasil kedua mata simetris, sclera kemerah-merahan, 14 konjungtiva
anemis, reflex pupil normal, Pada pemeriksaan telinga didapatkan hasil kedua telinga simetris, tidak
ada skret atau serumen, ketajaman pendengaran baik, tidak ada nyeri yang dirasakan pada telinga.
Pemeriksaan hidung didapatkaan hasil tidak ada perdarahan, tidak ada sekresi, fungsi penciuman
baik, dan tidak ada nyeri pada hidung. Pemeriksaan pada mulut didapatkan hasil fungsi berbicara
baik, kelembapan bibir baik ,mukosa bibir baik, warna lidah merah mudah, kebersihan lidah bersih,
kelengkapan gigi sudah tidak lengkap, kebersihan gigi bersih, tidak ada kesulitan menelan,
kemampuan menunyah baik, dan fungsi mengecap baik. Pemeriksaan pada leher didapatkan hasil
mobilitas leher baik, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pelebaran vena jugularis, dan
trachea baik. Pemeriksaan pada thoraks bagian paru-paru didapatkan hasil bentuk dada simetris,
tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada tanda jejas, tidak ada massa, adanya dispnea, suara nafas
vesicular, bunyi nafas tambahan ronchi, nyeri pada dada. Pemeriksaan thoraks bagian jantung
didapatkan hasil uktus kordis normal, ukuran jantung normal, klien mengatakan nyeri pada dada,
tidak ada palpitaasi, dan bunyi jantung normal. Pemeriksaan abdomen supel ,bu (+)Pemeriksaan
penunjang 1) Rontgen thorax 2) Pemeriksaan BTA (+) 3) Rapid test antigen SARS-COV-2 (3)
laboratorium rutin 1) Data Subjektif : a) Klien mengatakan nafsu makannya menurun b) Klien
mengatakan berat badannya menurun c) klien mengatakan sering merasa sesak nafas d) klien
mengatakan batuk berdarah sejak 2 minggu lalu 2) Data Objektif : a) Klien nampak tidak nafsu makan
b) Klien nampak lemah c) Klien nampak gelisah d) BB : 45 kg ) Tinggi badan 157 cm ) IMT 18,2. e)
pernafasan 24 kali/menit, frekuensi nadi 100 kali/menit Data DS : a. Klien mengatakan nafsu
makannya menurun 15 b. Klien mengatakan berat badannya menurun DO : a. Klien nampak lemah b.
Klien nampak tidak nafsu makan c. Tanda-tanda vital : TD : 110/80 mmHg S : 36,6oC N : 100 X/m P :
24 X/m BB : 45 Kg
Diagnosa : 1.Deficit Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan

DS : a. klien mengatakan sering merasa sesak nafas

b. klien mengatakan batuk berdarah sejak 2 minggu lalu

DO : a. Klien nampak gelisah b. pernafasan 24 kali/menit, frekuensi nadi 100 kali/menit

diagnosa 2 : pola nafas tidak efektif berhubungan dengan Hambatan upaya napas

Intervensi : Diagnosa 1

 Identifikasi status nutrisi

 Monitor berat badan

 Berikan makanan yang tinggi serat untuk mencegah konstipasi

 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan
Diagnosa 2  Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, dan udaha napas)

 Monitor bunnyi napas tambahan

 Beri Posisi semi fowler atau fowle

r  Ajarkan batuk efektif

 Kolaborasi pemberian oksigen

Implementasi dan evaluasi :

Diagnosa 1  status nutrisi Hasil : mengidentifikasi status nutrisi

a. Klien mengatakan tidak nafsu makan

b. Porsi makan tidak dihabiskan

 memonitor berat badan : hasil berat badan masih belum ada penambahan

 memberikan makanan yang tinggi serat untuk mencegah konstipasi : hasil terdapat sayuran tinggi
serat pada makanan klien

 berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan
hasil diet TKTP

Diagnosa 2  Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas) Hasil : sesak yang
dirasakan klien nampak sudah berkurang (Rr : 22x/mnt)

 Memonitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, wheezing, ronchi) Hasil : bunyi suara
napas

 Memberikan posisi semi-fowler atau fowler Hasil : klien diberi posisi semi-fowler

 Mengajarkan batuk efektif hasil : klien mengerti cara batuk efektif

 Berkolaborasi pemberian oksigen hasil : oksigen diberikan intermiten

Anda mungkin juga menyukai