Anda di halaman 1dari 8

PRA ORIENTASI

Selamat sore bu roza

Perkenalkan kami kelompok 2 sari, novi dan aldila , kami berasal dari berbagai suku (batak,
Kalimantan, jawa )

Pasien datang dari igd dengan KLL, luka ditangan kanan dan kaki kanan atas nama An.D usia 16
tahun, suku jawa agama islam drencana rawat diruang S vip alamat dijakarta

Nilai dan norma kristiani merupakan suatu pedoman atau prinsip hidup yang akarnya pada ajaran
Kristen. Nilai dan norma ini disebut sebagai etika Kristen yang mengontrol, mengoreksi serta
mengarahkan perbuatan umat Kristen secara praktis dan nyata dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga kami menerima pasien ini dan melayani pasien ini dengan sepenuh hati kami

Kekuatan : kami Sudah punya pengalaman untuk menerapkan komunikasi teraupetik ini
sebelumnya pada pasien2 yang lain namun kami juga menyadari kalau kami juga mengalami
kelemahan kalau pas mau melakukan tindakan merasa grogi apabila keluarga pasien banyak
berada disitu tetapi kami akan berusaha fokus bahwa ini adalah komunikasi teraupetik memang
harus kami lakukan untuk membantu proses kesembuhannya selama pasien dilakukan perawatan
selama disini dan kami sebagai perawat yang akan mendampingi pasien selama masih dilakukan
proses perawatan disini

Perasaan kami tadi sih awalnya sedikit cemas tetapi sekarang lebih tenang dan lebih siap karna
sadar karna ini memang menjadi tanggung jawab kami, pasien akan segera kami lakukan
pengkajian agar segera mendapatkan penanganan sebenarnya perasaan kami yang tadi itu
sebenarnya pasien ini kan baru masuk jadi kami belum sama sekali tau kondisi pasien tersebut
tetapi bagaimana pun kondisi pasiennya kami harus selalu siap menghadapi pasien dan keluarga
cara kami menghadapi pada saat kami grogi kami Tarik nafas dalam beberapa waktu kami lebih
rileks dan kami akan mencari data tentang pasien ini

Tujuan komunikasi teraupetik menggali apa keluhan utama dan ttv, tarik nafas dalam
riw.penyakit pasien sehingga sampai membutuhkan perawatan di rs

Waktu yang diperlukan 10-15 menit


Tempat pasien berbaring ditempat tidur dengan posisi setengah duduk kami berada disamping
pasien , seperti itu ibu roza kami siap untuk berinteraksi dengan pasien

skenario :

sari (perawat)

aldila (pasien)

novi (ibu pasien)

Di ruang rawat inap, seorang perawat bernama sari sedang memeriksa kondisi seorang pasien
bernama an. dila. sedang dirawat karena kecelakaan lalu lintas. Ia mengalami luka-luka di bagian
tangan dan kaki.

Perawat: Selamat pagi dila dan ibu.N saya suster sari yang bertugas diruangan ini dari jam 14:00-
21:00 .

Pasien dan keluarga pasien : selamat pagi sus

Perawat : dila lagi ngapaian ini?

Pasien : lagi nonton sus,

Perawat : udah kelas?

Pasien : kelas 10 sus ( kls 1 sma)

Perawat : biasa di rumah panggilanya apa?

Pasien: di panggil kaka sus ,


Ibu pasien : biasa di panggil kaka sus krn dia anak pertama

Perawat : oh gtu,baiklah suster manggilnya kaka dila aja ya,

Pasien : baik sus,

Perawat : oh iya gimana perasaannya hari ini?

Pasien : saya masih ada nyeri hilang timbul sus

Ibu pasien : iya sus anak saya masih ada mengeluh nyeri

Perawat : nyeri nya masih suka hilang timbulnya,baiklah bu saya akan lanjut bertanya lagi ya
selain itu tentang keluhan utama , riwayat penyakit dan saya juga akan mengukur tekanan darah,
suhu, nadi dan pernafasan adek , adek cukup tiduran saja nanti saat dilakukan pemeriksaan fisik
dan saya juga akan mengajarkan teknik relaksasi dimana teknik relaksasi ini dapat membantu
mengurangi rasa nyerinya.

Pasien dan ibu pasien : baik sus

Perawat : selama 10 menit jika kaka dila memerlukan hal2 yang perlu kita hentikan bisa
sampaikan kepada suster langsungya tapi saya kira waktu 10menit waktu yang cukup untuk
melakukan itu , nanti untuk kegiatannya bisa dilanjutkan setelah saya melakukan pemeriksaan
fisik dan mengajarkan tekhik Tarik nafas dalam

Pasien : baik sus

Perawat : apa yang dila rasakan saat ini yang paling dirasakan menggangu…..

Sakit yang dila rasakan saat ini kalau sekarang saya punya angka 1-10 ,dila pilih di angka
berapa?

Pasien : sekarang diangka 4 sus, tapi kadang-kadang bisa sampe 5 sampe 6 sus
Perawat : apakah angka tersebut masih bisa hilang dengan obat atau masih bisa menahan , atau
nanti saya akan ajarkan mengurangi rasa nyeri

Pasien : saya akan coba dulu tidak dengan obat sus

Perawat : baik dengan demikian dalam waktu 10 menit saya akan bertanya tentang keluhan
utama dan saya akan melakukan pemeriksaan fisik kepada dila dengan mengukur tekanan darah,
suhu, nadi, pernafasan dan mendiskusikan secara singkat tentang hasilnya dan mengajarkan
tehnik relaksasi

Pasien dan ibu pasien : baik sus

TAHAP KERJA

Perawat : sikap kita berhadapan atau disamping pasien , dengan cara mempertahankan kontak
mata, dan agar pasien bisa mengikuti tindakan perawat lakukan, dan mendengarkan keluhan
pasien

Perawat : baik lah kaka dila sesuai perjanjian yang telah kita sepakati tadi, saya akan melakukan
pengukuran tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan dan mengajarkan tehnik relaksasi, apakah
sudah bersedia ?

Pasien: iya bersedia sus

Perawat: apakah saya sudah bisa mengukur tekanan darah, nasi,suhu, pernafasan adek?

Pasien : bisa sus

Perawat: saya akan memulai dengan memeriksa tekanan darah adek, bisakah adek menjulurkan
tangan adek ? dan selanjutkan saya akan memeriksa suhu adek

Pasien : berapa sus?

Perawat: tekanan darahnya 110/68 mmhg, suhu 37,4 pernafasan 19 x/mnt, nadi 106 x/mnt

Perawat: Baiklah bu, dan saya akan mengajarkan juga kepada ibu juga, apabila adeknya lupa apa
yang saya ajarkan. ibu dapat membantu adeknya untuk mengingatnya. Yang saya akan ajarkan
namanya Teknik relaksasi napas dalam untuk mengurangi rasa nyeri ,Apakah dila dan ibu
bersedia mengikuti yang saya praktekkan?
Pasien dan ibu pasien : baiklah sus, saya bersedia dan akan memperhatikan apa yang diajarkan
suster, supaya anak saya bila ada nyeri lagi bisa melakukan tehnik relaksasi yang diajarkan suster

Perawat: (sambil menatap ke ibu pasien dan pasien). Baiklah saya mulai ya, perhatikan ya bu,
dan adek. apabila adek merasakan nyeri timbul saat posisi terbaring, untuk ibu segera merubah
posisi adek ke posisi semifowler (sambil mengajarkan kepada anak ibu pasien untuk merubah
posisi sepeti apa posisi semi fowler), dan Usahakan tetap rileks dan tenang.
Langkah-langkahnya (anak dan ibu pasien sambil mendengarkan suster secara seksama)
 Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui hitungan
1,2,3
 Perlahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas atas dan bawah
rileks
 Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
 Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara perlahan-
lahan
 Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
 Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
 Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
 Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang

Pasien: (setelah mengikuti instruksi perawat dan sambil mempraktikannya). Ih lama juga ya sus,
tekniknya..

Ibu pasien : gak boleh begitu, gak apa-apa supaya dila bisa melakukan tehnik relaksasi yang
diajarkan susternya apabila dila merasa nyeri lagi ..anak saya bawel sus maaf ya, trimakasih ya
sus sudah diajarkan...

Perawat: gak apa-apa kok kak (sambil tersenyum kepada ibu dan anaknya). Iya bu tekniknya
lumayan agak lama tetapi tujuan dari teknik relaksasi ini supaya membantu adek teralihkan dari
rasa nyeri dan menguranginya. Baiklah latihan saya sudahkan dahulu ya bu dan kaka dila. Saya
akan selalu memantau kondisinya.

Keluarga pasien dan pasien: Baik suster. Terima kasih atas latihan dan sudah mengajarkan kami.

TERMINASI

Perawat : baik , saya telah selesai melakukan pengukuran tekanan darah , suhu, pernafasan dan
nadi dan mengajarkan tehnik relaksasi , ada yang mau ditanyakan lagi ?

Ibu pasien dan pasien : tidak ada sus, baik suster terimakasih “

Perawat : baik , nanti saya akan kembali lagi untuk mengontrol infus sekitar 2 jam lagi ya,
apabila nanti ada keluhan boleh pencet bell yang ini ya

Pasien : baik sus, terimakasih

Perawat : baik,terimakasih kembali , saya permisi ya dulunya ibu

Dalam adegan ini, perawat menunjukkan sikap caring kepada pasien dan keluarga pasien. Sikap
caring ini ditunjukkan dengan tindakan-tindakan berikut:

• Perawat menyapa pasien dan keluarga pasien dengan ramah.

• Perawat menanyakan kondisi pasien dan keluarga pasien.

• Perawat memberikan informasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang kondisi
pasien.

• Perawat membantu pasien untuk beraktivitas ringan.


• Perawat memberikan dukungan kepada keluarga pasien.

Tindakan-tindakan tersebut menunjukkan bahwa perawat peduli terhadap pasien dan keluarga
pasien. Perawat sari ingin memastikan bahwa pasien dan keluarga pasien merasa nyaman dan
aman.

Yang mengajarkan tehnik relaksasi dalam kasus tersebut masuk dalam karakteristik :

1. Pembentukan sistem nilai humanistik dan altruistic.Perawat menumbuhkan rasa puas karena
mampu memberikan sesuatu kepada klien. Selain itu, perawat juga memperlihatkan
kemampuan diri dengan memberikan pendidikan kesehatan pada klien.
2. Memberi bimbingan dalam memuaskan kebutuhan manusiawi. Perawat perlu mengenali
kebutuhan komprehensif diri dan klien. Pemenuhan kebutuhan paling dasar perlu dicapai
sebelum beralih ke tingkat selanjutnya
3. Penggunaan sistematis metoda penyelesaian masalah untuk pengambilan keputusan. Perawat
menggunakan metoda proses keperawatan sebagai pola pikir dan pendekatan asuhan kepada
klien

Ibu pasien mengatakan nyeri pasien hilang timbul dalam kasus tersebut masuk dalam
karakteristik :

Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif klien. Perawat memberikan
waktunya dengan mendengarkan semua keluhan dan perasaan klien

Kontrak waktu dan kondisi klien saat ini dalam kasus tersebut masuk dalam
karakteristik :

Mengembangkan hubungan saling percaya. Perawat memberikan informasi dengan jujur, dan
memperlihatkan sikap empati yaitu turut merasakan apa yang dialami klien. Sehingga karakter
yang diperlukan dalam faktor ini antara lain adalah kongruen, empati, dan kehangatan.

Anda mungkin juga menyukai