Anda di halaman 1dari 3

Sampah merupakan suatu sisa dari hasil usaha dari kegiatan atau aktifitas manusia yang

dalam bentuk padat dan cair baik dalam bentuk zat organik maupun anorganik yang bisa terurai
atau tidak bisa terurai dan dianggap tidak berguna lagi sehingga dibuang saja ke lingkungan.
Sampah dapat diartikan pula material yang tidak diinginkan oleh manusia setelah proses dan
digunakan (Hutagalung, 2021). Sampah setiap harinya dihasilkan oleh sampah rumah tangga
baik itu sampah organik maupun dari sampah anorganik. Masih banyaknya sampah yang sengaja
dibuang tidak pada tempatnya bahkan di pinggir jalan raya sehingga terjadi penumpukan sampah
yang berdampak pada kerusakan lingkungan sekitar (Yuwana, 2021)

Sudah banyak inovasi metode pengeloalan penanganan sampah, atara lain dengan penerapan prinsip 3 R,
4 R, atau 5 R dan dan metode penerapan lubang biopori. Metode pertama adalah penerapan 3-R, 4-R atau
5-R. Penanganan sampah 3-R adalah konsep penanganan sampah dengan cara Reduce (mengurangi),
Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang sampah), sedangkan 4-R ditambah Replace
(mengganti) mulai dari sumbernya. Prinsip 5-R selain 4 prinsip tersebut di atas ditambah lagi dengan
Replant (menanam kembali). Penanganan sampah 4-R sangat penting untuk dilaksanakan dalam rangka
pengelolaan sampah padat perkotaan yang efisien dan efektif, sehingga diharapkan dapat mengurangi
biaya pengelolaan sampah.(Zayadi, 2018). Contoh dari sampah anorganik pemanfaatan sachet plastik
bekas kemasan kopi, teh yangg dikolabarasikan dengan botol plastik dapat dijadikan kerajinan tangan
yang mempunyai nilai ekonomis. Masyrakat adalah sasaran satuan yang menjadi subjek perubahan sosial
sehingga bisa menjadi pusat perubahan, menciptakan serta sebagai kontrol dalam perubahan tersebut
(Siswati, et al, 2022)

Hutgalung, R.S. dan Senjaya, O. (2021) “Pengelolaan dan Dinamika Sampah di Desa Ulekan
Kabupaten Karawang Di Tinjau Dari Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 9 Tahun
2017 Tentang Pengelolaan Sampah,” Wajah Hukum, 5(2), hal. 442. Tersedia pada:
https://doi.org/10.33087/wjh.v5i2.433.
Siswati, L. et al. (2022) “Penyadaran Kepada Ibu Rumah Tangga dalam Pemisahan Sampah
Organik dan Anorganik Rumah Tangga di Kecamatan Minas,” Diklat Review: Jurnal
manajemen pendidikan dan pelatihan, 6(1), hal. 94–101. Tersedia pada:
https://ejournal.kompetif.com/index.php/diklatreview/article/view/913.
Yuwana, S.I.P. dan Adlan, M.F.A.S. (2021) “Edukasi Pengelolaan Dan Pemilahan Sampah
Organik Dan Anorganik Di Desa Pecalongan Bondowoso,” Fordicate, 1(1), hal. 61–69. Tersedia
pada: https://doi.org/10.35957/fordicate.v1i1.1707.

Zayadi, H. (2018). Model Inovasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga. Ketahanan Pangan, 2, 131–141.
Optimalisasi penanganan sampah yang belum maksimal menyebabakan berbagai permasalahan
lingkungan. Sanitasi lingkungan yang tidak baik, munculnya penyakit karena banjir dari
tumpukan sampah, kandungan organis lahan pertanian yang menurun sebagai dampak dari
penggunaan bahan kimia, serta dampak pemanasan global dikarenakan pembakaran sampah
(Yuwana, 2021)

Mengubah perilaku warga kota adalah kuncinya memecahkan masalah pengelolaan sampah kota
karena tidak ada yang bisa dilakukan jika penduduk kota tidak menyadari kerugian yang
disebabkan oleh tindakan mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika pemerintah kota
bermaksud untuk mengurangi volume limbah padat kota pada sumbernya, akan lebih baik untuk
memberikan pelatihan kepada perempuan tentang pengelolaan sampah, karena ketika perempuan
mengelola sampah rumah tangga terjadi peningkatan pemilahan sampah sekitar sembilan persen
dibandingkan dengan memberikan pelatihan kepada laki-laki yang mengelola sampah rumah
tangga (dengan tingkat pemilahan rata-rata 65% ketika laki-laki mengelola limbah rumah
tangga). Hal ini berarti perempuan cenderung membuang lebih banyak daripada laki-laki
menyumbang sekitar 80% dari total sampah rumah tangga.(Goodrich, 2020)
Dibutuhkan dua macam kebijakan; (i) kebijakan peningkatan kesadaran dan (ii) insentif
ekonomi, di mana insentif ekonomi ini lah yang akan diganti dengan sedekah.

Goodrich, C. G. (2020). Environmental Economics in Developing Countries Issues and


Challenges Edited by Achiransu Acharyya Household Waste Management and the Role of
Gender in Nepal (A. Acharyya (ed.); Vol. 852190, Issue 852190, pp. 286–307). Routledge.
https://doi.org/10.4324/9781003253884-18

Metode Penelitian

Pada penelitian ini analisis data primer sebagai penelitian kuantitatif dan kualitatif diambil dengan
metode Cross Sectional dilaksanakan selama 2 bulan, yakni pada periode Juni dan Juli 2023. Pada
penelitian ini populasi adalah kepala keluarga yang ada di Kota Bengkulu dengan jumlah 516.748,
sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik simple random sampling dan ditemukan
sebanyak 542 keluarga yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. informan pada kualitatif adalah
Ketua RT dan Kader Lingkungan hidup yang ada di lingkungan RT kota Bengkulu.
variabel yang digunakan pada penelitian ini mencakup peran keluarga atau rumah tangga dalam
pengelolaan sampah di rumah. Data yang telah dikumpulkan diolah dengan tahapan editing (memeriksa
kembali data yang telah terkumpul), coding (menyederhanakan data berupa kode angka atau simbol), dan
tabulasi (mengorganisasikan data melalui tabel). Selanjutnya data di analisis univariat dan bivariat.
setelah analisis data kuantitatif didapatkan dilakukan analisis kualitatif dengan tahapan reduksi sampai
penarikan kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai