Anda di halaman 1dari 27

1

Patologi klinik
HEMATOLOGI

DOSEN : SALMAH HANDAYANI LUBIS, S.FARM., M.SI., APT.


UNIVERSITAS TJUT NYAK DHIEN
SUMATERA UTARA
MEDAN 25/11/2019

2020
2
Latar belakang

 Darah seringkali menjadi pemeriksaan pendukung untuk mendiagnosis suatu penyakit.


Cek darah ini juga sering disebut sebagai tes hematologi.
 Pemeriksaan hematologi diperlukan untuk menelisik kondisi kesehatan seseorang
secara menyeluruh dan mendeteksi adanya gangguan kesehatan tertentu. Misalnya
seperti, infeksi, leukemia, dan anemia.
 Tes hematologi lengkap merupakan pemeriksaan darah lengkap yang meliputi
banyak komponen.
 Mulai dari sel darah putih, sel darah merah, hingga platelet.
 Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah yang dilakukan oleh perawat atau
petugas laboratorium. Caranya dengan memasukkan jarum di pembuluh darah
lengan. Selanjutnya, sampel ini akan diperiksa untuk diteliti dan dievaluasi.

25/11/2019
3
Cek darah

 Cek darah adalah tindakan pencegahan (preventif) yang


dilakukan untuk mengidentifikasi potensi penyakit dan
memantau kondisi kesehatan tubuh secara menyeluruh.
 Umumnya, cek darah dilakukan untuk memeriksa kondisi hati
dan ginjal dengan memantau tingkat glukosa darah, kalsium,
dan elektrolit tubuh.
 Sebelum dilakukan cek darah, seseorang akan diwajibkan
untuk berpuasa sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh
tenaga medis.
25/11/2019
4
Persiapan Sebelum Tes Darah

Kapan waktu yang tepat pengambilan sampel darah?


 Pengambilan darah sebaiknya dilakukan pagi hari, yaitu antara
pukul 07.00-09.00 WIB.
 Alasan cek darah yang dilakukan di pagi hari cenderung lebih
akurat untuk melihat adanya masalah kesehatan dibanding jika
dilakukan pada sore/malam hari.

25/11/2019
5

Sebelum melakukan cek darah, ada beberapa persiapan yang harus


dilakukan agar hasilnya maksimal, yaitu:
 Hindari aktivitas berat seperti berolahraga sebelum pengambilan darah.
Sebab, kelelahan yang amat sangat bisa memengaruhi hasil pemeriksaan.
 Hindari merokok, makan permen karet, minum kafein (seperti teh dan
gula), alkohol, dan obat-obatan tertentu karena bisa memengaruhi hasil
pemeriksaan.
 Puasa minimal 8 jam untuk pemeriksaan glukosa dan 12 jam untuk
pemeriksaan trigliserida.
 Usahakan jangan berpuasa lebih dari 14 jam dan selama berpuasa, kamu
tidak diperbolehkan makan dan minum, kecuali air putih.
25/11/2019
6
Mengapa Harus Puasa Sebelum Cek Darah?

 Beberapa pemeriksaan yang mewajibkan puasa diantaranya adalah pemeriksaan glukosa,


kolesterol (profil lipid atau lemak), urea, dan asam urat.
 Dalam konteks laboratorium, definisi puasa adalah tidak mengonsumsi makanan dan
minuman (kecuali air putih) dalam jangka waktu yang ditentukan. Puasa yang dimaksud di
sini adalah tidak mengonsumsi makanan, tetapi dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan air
putih. Sebab, tubuh yang terhidrasi dengan baik akan memberikan gambaran kadar
pemeriksaan yang sebenarnya (valid).
 Puasa sebelum cek darah dilakukan untuk menjaga validitas hasil pemeriksaan. Terutama
untuk memastikan agar hasil pemeriksaan tidak dipengaruhi oleh konsumsi makanan
terakhir dan dapat diinterpretasikan dengan benar oleh dokter.
 Sebab tanpa disadari, kandungan gizi dalam makanan dan minuman yang kamu konsumsi
sebelum cek darah akan diserap ke dalam aliran darah dan berdampak langsung pada
glukosa darah, lemak, dan zat besi sesaat setelah kamu makan.

25/11/2019
7
Pemeriksaan hematologi

 Pemeriksaan hematologi dilakukan untuk mencari perawatan


terbaik dengan diagnosa yang akurat dan perawatan yang
paling tepat dan terkini.
 Termasuk mengembangkan rencana perawatan individual dan
mengoordinasikan operasi, transfusi, kemoterapi, terapi radiasi,
atau imunoterapi jika diperlukan.

25/11/2019
8
Prosedur Tes Hematologi

Prosedur spesifik lainnya terkait tes hematologi, meliputi:


 Elektroforesis hemoglobin adalah tes darah yang digunakan untuk mengonfirmasi penyakit
sel sabit atau kelainan bawaan lainnya yang memengaruhi sel darah merah.
 Tes human leukocyte antigen (HLA) adalah tes darah yang digunakan untuk menentukan
apakah donor sumsum tulang cocok untuk seorang pasien.
 Positron emission tomography (PET) adalah tes pencitraan yang menggunakan pelacak
radioaktif untuk menemukan area kanker dalam tubuh.
 Aspirasi sumsum tulang adalah ekstraksi bagian cair dari sumsum tulang untuk mendiagnosis
leukemia atau limfoma.
 Tusukan lumbal (keran tulang belakang) melibatkan ekstraksi cairan serebrospinal untuk
menentukan apakah ada sel kanker darah dalam sampel.
 Stem sel dan transplantasi sumsum tulang dapat digunakan untuk mengobati leukemia
tertentu, limfoma, dan kelainan darah jinak. 25/11/2019
9

 Jika hasil tes tetap sama setelah satu atau dua hari, kamu
mungkin tidak membutuhkannya lagi. Lebih banyak tes tidak
akan memberi tahu dokter sesuatu yang baru, kecuali jika kamu
berada dalam perawatan intensif.
 Terlalu banyak tes darah memiliki risiko, walaupun ini cenderung
aman. Tapi, terlalu banyak melakukan tes darah dapat
menyebabkan masalah lain, seperti anemia.
 Ini bisa terjadi jika kamu kehilangan terlalu banyak darah.
Peningkatan risiko infeksi juga bisa terjadi apalagi kalau
dibarengi dengan kurang tidur.
25/11/2019
10

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, Pasien bisa


mengendalikan dan menjaga kesehatan darah dengan berbagai
upaya salah satunya adalah melalui pola makan yang sehat yaitu:
 cukup makan buah dan sayuran segar,
 jangan minum terlalu banyak alkohol,
 mengurangi konsumsi garam pada makanan,
 menjaga berat badan tetap ideal dengan melakukan olahraga
secara rutin,
 memeriksa riwayat kesehatan keluarga, tidak merokok, dan
menghindari stres.
25/11/2019
11
Hematologi dan Perannya Dalam
Menangani Gangguan Darah

 Hematologi adalah bidang studi kesehatan yang mempelajari


tentang darah dan gangguan darah yang terjadi.
 Beberapa penyakit yang diatasi oleh bidang kedokteran hematologi
termasuk anemia, gangguan pembekuan darah, penyakit infeksi,
hemofilia dan leukemia.
 Seorang dokter ahli hematologi yang dikenal sebagai hematolog
memiliki keahlian khusus pada perawatan pasien dengan gangguan
hematologi, termasuk mendiagnosis dan mengelola penyakit
terkait kelainan darah

25/11/2019
12
Kelainan darah

Blood disorder atau penyakit kelainan darah adalah gangguan yang terjadi
pada salah satu atau beberapa bagian darah sehingga mempengaruhi jumlah dan
fungsinya. Kelainan darah bisa bersifat akut maupun kronis.
Sel darah memiliki fungsi yang berbeda-beda, yaitu:
 Sel darah merah berfungsi mengangkut oksigen ke jaringan tubuh
 Sel darah putih berfungsi melawan infeksi
 Trombosit berfungsi membantu proses penggumpalan darah
 Plasma darah berfungsi memproduksi antibodi di dalam tubuh
 Setiap kelainan darah akan berdampak pada fungsi bagian darah dari tersebut.
25/11/2019
13
Gejala Kelainan Darah

Gejala yang muncul akibat terjadinya penyakit kelainan darah berbeda-beda, tergantung pada
penyebab yang mendasarinya. Beberapa gejala tersebut adalah:
 Mudah mengalami memar
 Mimisan
 Gusi berdarah
 Cepat lelah
 Demam berulang
 Sakit kepala
 Diare
 Nyeri dada
 Jantung berdebar
 Sesak napas 25/11/2019
14
Penyebab Kelainan Darah

Penyakit kelainan darah terdiri dari beberapa jenis, tergantung bagian darah yang terganggu
dan penyebab yang mendasarinya. Berikut ini adalah beberapa kelainan darah yang
mempengaruhi sel darah merah:
1. Anemia
 Anemia terjadi jika kadar sel darah merah sangat rendah, baik akibat perdarahan
berlebihan, kekurangan zat besi, atau kekurangan vitamin B12. Pada anemia yang cukup
parah, penderita akan terlihat pucat, mudah lelah, dan sering sesak napas.
2. Anemia Aplastik
 Kondisi ini terjadi ketika sumsum tulang tidak menghasilkan cukup banyak sel darah, salah
satunya sel darah merah. Anemia aplastik belum diketahui penyebabnya, tetapi diduga
dipicu oleh infeksi virus, penyakit autoimun, efek samping penggunaan obat, kemoterapi,
hingga kehamilan.

25/11/2019
15

3. Anemia Autoimun Hemolitik


 Pada anemia autoimun hemolitik, sistem kekebalan tubuh
menjadi terlalu aktif dan secara keliru akan menghancurkan sel
darah merah, sehingga menyebabkan anemia. Kondisi ini
disebabkan oleh gangguan autoimun, yaitu kondisi ketika
sistem kekebalan tubuh menyerang diri sendiri.

25/11/2019
16
Pemeriksaan apa saja yang mencakup tes
hematologi lengkap?
1. Hemoglobin
 Bila kadar komponen yang satu ini enggak normal, tandanya tubuh mengalami
anemia atau kelainan darah. Talasemia, misalnya. Hemoglobin sendiri berperan
di dalam sel darah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
2. Sel Darah Merah
 Cek hematologi lengkap pastinya juga melibatkan pemeriksaan sel darah
merah. Fungsi sel darah merah adalah membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh
tubuh.
 apa jadinya bila kadar sel darah merah enggak normal, seperti terlalu sedikit
atau banyak? Tentunya, sebagai pertanda dari masalah kesehatan tertentu.
Contohnya, perdarahan, kekurangan cairan atau dehidrasi, anemia, hingga
penyakit lainnya.
25/11/2019
17
Pemerisaan sel darah merah pada tes
hematologi
Komponen sel darah merah yang diperiksa dalam tes hematologi lengkap antara lain:
 Hemoglobin, protein yang membawa oksigen dalam sel darah merah.
 Hematokrit, yaitu persentase jumlah sel darah merah dalam volume darah. Kadar hematokrit yang
rendah dapat menunjukkan kurangnya zat besi dalam tubuh yang sebenarnya dibutuhkan untuk
memproduksi sel darah merah. Sedangkan kadar hematokrit tinggi dapat menandakan bahwa
tubuh mengalami dehidrasi atau kondisi lain.
 MCV (mean corpuscular volume), yaitu perhitungan ukuran rata-rata sel darah merah. Nilai MCV
yang terlalu tinggi dapat mengindikasikan kekurangan vitamin B12 atau folat dalam darah.
Sebaliknya, jika terlalu rendah, dapat mengindikasikan bahwa pasien mengidap salah satu jenis
anemia.
 MCH (mean corpuscular hemoglobin), yaitu perhitungan jumlah rata-rata hemoglobin di dalam sel
darah merah.
 MCHC (mean corpuscular hemoglobin concentration) adalah perhitungan seberapa padatnya
molekul hemoglobin dalam sel darah merah.
 RDW (red cell distribution width) merupakan perhitungan untuk melihat variasi ukuran sel darah 25/11/2019
merah.
18

3. Sel Darah Putih


 Sel darah putih punya peran penting dalam fungsi tubuh. Ia merupakan bagian
dari sistem kekebalan tubuh yang membantu tubuh melawan berbagai
penyakit infeksi.
 Bila sel darah putih tidak normal, maka ada kemungkinan tubuh mengalami
gejala infeksi, gangguan sistem imun, atau bahkan kanker darah. Oleh sebab
itu, untuk memastikannya, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Tujuannya untuk mencari tahu jenis sel darah putih yang abnormal.

25/11/2019
19

4. Gula Darah
 Sesuai namanya, cek darah yang satu ini bertujuan untuk mengetahui kadar gula
darah dalam darah. Gula darah ini sendiri amat berkaitan erat dengan diabetes.
Sebab, kadar gula darah yang tinggi menandai kemungkinan dari penyakit tersebut.
Ketika melakukan tes ini, biasanya kamu akan diminta berpuasa selama beberapa
waktu.
5. Hematrokrit
 Bila komponen ini terlalu tinggi dalam tubuh, maka bisa saja menandai kalau tubuh
sedang mengalami dehidrasi. Namun, bila kadar hematokrit rendah, mungkin saja
tubuh sedang mengalami kekurangan darah (anemia). Di samping itu, kadar
hematokrit yang tak normal bisa saja menandakan adanya gangguan pada darah
atau sumsum tulang. Nah, hematokrit ini sendiri merupakan jumlah persentase
perbandingan sel darah merah terhadap volume darah.
25/11/2019
20

6. Trombosit
 Trombosit berperan dalam menutup atau menyembuhkan luka dan menghentikan
perdarahan dengan sifatnya yang membekukan darah. Nah, bila tingkat trombosit
dalam tubuh normal, maka bisa saja menyebabkan gangguan pada proses
pembekuan darah. Gangguannya bisa berupa dua macam. Pertama, terlalu banyak
pembekuan, sehingga menimbulkan gumpalan darah. Kedua, menimbulkan
perdarahan karena kurangnya pembekuan.
 Platetet disebut juga trombosit, adalah sel darah yang berperan dalam proses
pembekuan darah. Dalam tes hematologi lengkap, dokter akan menilai jumlah,
ukuran rata-rata, dan keseragaman ukuran platelet dalam darah.
 Secara umum, jumlah sel darah merah yang rendah bisa jadi menandakan bahwa
tubuh sedang mengalami kondisi tertentu seperti anemia.
25/11/2019
21

Hematopoesis (pemeriksaan sum sum tulang)


• Sumsum tulang berisi sel puncak, yaitu sel awal sebelum
mengalami perkembangan dan perubahan menjadi sel
darah merah, sel darah putih dan keping darah (trombosit)
yang matang.
• Ketika sel darah yang berasal dari sel punca sudah matang,
sel darah akan keluar dari sumsum tulang dan beredar ke
seluruh tubuh.
• Sumsum tulang diambil sebagai sampel agar dapat
mengetahui kondisi sel punca tersebut.
• Dengan pengambilan sampel isi sumsum tulang, berbagai
penyakit kelainan darah dapat didiagnosis dengan akurat.
25/11/2019
22

Indikasi Aspirasi Sumsum Tulang


 Aspirasi sumsum tulang atau bone marrow puncture (BMP) dilakukan
ketika seorang pasien menderita tanda-tanda penyakit kelainan darah,
yang bisa berupa turunnya jumlah salah satu atau ketiga sel darah, atau
malah meningkat jumlahnya. Naik turunnya jumlah sel darah dapat dilihat
dari gejala, atau dari pemeriksaan awal hitung darah lengkap dan apusan
sel darah tepi.
 BMP juga dapat dilakukan untuk melihat infeksi dan
penyebaran kanker ke sumsum tulang. Selain itu, BMP dilakukan sebelum
Anda menjalani transplantasi sumsum tulang atau sel punca (stem cell).

25/11/2019
23
Beberapa jenis penyakit yang memerlukan BMP
sebagai metode diagnosis, antara lain adalah:

 Anemia aplastik
 Sindrom mielodisplasia (MDS)
 Mielofibrosis
 Polisitemia
 Haemokromatosis
 Penyakit Gaucher
 Amiloidosis
 Kanker darah, seperti leukemia atau multiple myeloma
 Kanker getah bening (limfoma)
 Infeksi jamur
 Tuberkulosis
25/11/2019
24

Peringatan Aspirasi Sumsum Tulang


Secara umum, aspirasi sumsum tulang (BMP) merupakan prosedur aman bagi pasien.
Akan tetapi, aspirasi sumsum tulang tetap mungkin menyebabkan komplikasi, seperti:
 Infeksi
 Perdarahan
 Reaksi alergi terhadap obat bius
 Nyeri pada lokasi BMP

25/11/2019
25

Persiapan Aspirasi Sumsum Tulang


 Tidak ada persiapan khusus bagi pasien yang akan menjalani aspirasi sumsum
tulang. Informasikan kepada dokter jika sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu
serta jika menderita alergi. Apabila diperlukan, dokter akan meminta pasien untuk
menghentikan sementara konsumsi obat-obatan.
 Jika merasa takut pada saat akan menjalani prosedur, beri tahu dokter agar bisa
dibantu untuk mengatasi rasa takut tersebut. Jika diperlukan, dokter dapat
memberikan obat penenang untuk membantu pasien tetap tenang.
 Selama persiapan, dokter akan memantau tekanan darah, denyut jantung, dan
suhu tubuh pasien, untuk memastikan pasien dalam kondisi siap untuk pelaksanaan
prosedur.

25/11/2019
26

Prosedur Aspirasi Sumsum Tulang


 Prosedur aspirasi sumsum tulang (BMP) biasanya dilakukan oleh dokter spesialis
penyakit dalam, terutama konsultan hematologi dan onkologi medik (KHOM).
 Kulit di daerah yang akan dilakukan BMP akan dibersihkan terlebih dahulu
menggunakan antiseptik, kemudian pasien akan dibius menggunakan bius lokal.
 Setelah lokasi BMP menjadi kebas, dokter kemudian akan menusukkan jarum sebesar
ujung pena ke dalam kulit dan menembus tulang pasien.
 Meskipun daerah tersebut sudah kebas, pasien akan merasakan ketidaknyamanan
ketika jarum ditekan dan ditarik. Isi sumsum tulang pasien disedot melalui jarum dan
disimpan untuk dianalisis lebih lanjut oleh dokter. Setelah prosedur selesai, kulit ditutup
dengan perban steril dan dijaga tetap kering selama 48 jam.

25/11/2019
27

TERIMA KASIH

25/11/2019

Anda mungkin juga menyukai