Disusun Oleh :
KELOMPOK : 10
NAMA : - DIO LIZWARDI
- MUHAMMAD NANDI
KELAS : 3 ELA
DOSEN PENGAMPU :
AMPERAWAN, S.T., M.T.
Alat :
IC AT8952 1 buah
USB ASP 1 buah
Resistor 220 2 buah
Switch 1 buah
Terminal Blok 2 pin 1 buah
Kapasitor Elektrolit 1 buah
Kapasitor Keramik 20 μF 2 buah
Layout rangkaian 1 buah
Crystal 12 Mhz 1 buah
Soket IC 40 pin 1 buah
LED 8 buah
PCB 1 buah
Klorit 1 buah
Timah 1 buah
Pin Header 2 keping
Bahan :
Laptop
Downloder ASP
Solder
PCB
Gambar 1. IC AT8952
Adapun fungsi dari pin yang terdapat pada IC AT8952 :
1. Port 0: terdapat pada pin 32 sampai 39. Port 0 ini berfungsi sebagai General Purpose
I/O dengan lebar 8bit.
2. Port 1:Adalah salah satu port yang berfungsi sebagai general purpose dengan lebar
8bit. Port 1 terdiri dari P1.0 sampai P1.7.
3. Port 2: berfungs sebagai High Byte Address Bus.
4. Port 3: yaitu port yang di dalamnya terdapat pin-pin yang digunakan secara khusus
misalkan interupt, timer/conter, serial.
5. EA: External Access berfungsi sebagai input control.
6. XTAL 1: berfungsi sebagai output osilator. Terdapat pada pin 18.
7. XTAL 2: fungsinya sebagai output osilator terdapat pada pin 19.
8. RST (Reset): yaitu untuk mereset program atau mengembalikan ke awal.
9. VCC: digunakan sebagai masukan tegangan suplly yaitu sebesar 5V DC.
10 . GND: digunakan sebagai ground.
V. Langkah Percobaan
1. Membuat schematic rangkaian/layout sistem minimum flip-flop menggunakan aplikasi
proteus
Kelebihan:
Keandalan dan Ketersediaan: Salah satu aspek terkemuka dari ATmega89S52 adalah
keandalan tinggi dan ketersediaan yang luas di pasar. Produk-produk dari Atmel cenderung
menjadi pilihan favorit dalam industri karena performa stabil dan dukungan pengembangan
yang kuat. Memori Flash dan EEPROM yang Cukup Besar: Dengan 8 KB memori Flash
untuk penyimpanan program dan 512 byte EEPROM untuk data non-volatil, ATmega89S52
menyediakan kapasitas yang memadai untuk pengembangan aplikasi yang kompleks. Ini
menjadi kritis dalam proyek-proyek yang memerlukan penyimpanan program yang besar
atau menyimpan data konfigurasi. Beragam Peripherals: ATmega89S52 dilengkapi dengan
sejumlah peripheral, termasuk ADC, PWM, USART, dan timer/counters. Ketersediaan
peripheral ini memberikan fleksibilitas dalam mengimplementasikan berbagai fungsi,
memudahkan pengembang untuk menyesuaikan mikrokontroler dengan kebutuhan spesifik
aplikasi. Kompatibilitas Kode Program: Kemampuan untuk mengadaptasi kode program
dari mikrokontroler seri AT89 lainnya menambahkan nilai tersendiri. Ini memungkinkan
pengembang untuk dengan mudah memindahkan dan mengubah kode program antara
berbagai mikrokontroler dalam keluarga AT89.
Keterbatasan:
Bit Size 8-Bit: Meskipun ATmega89S52 adalah mikrokontroler yang solid,
keberadaannya sebagai perangkat 8-bit dapat menjadi keterbatasan dalam aplikasi yang
memerlukan pemrosesan data dengan resolusi tinggi atau tugas komputasi yang kompleks.
Keterbatasan Memori: Meskipun 8 KB memori Flash dan 512 byte EEPROM mungkin
mencukupi untuk sebagian besar aplikasi, proyek yang sangat besar atau kompleks mungkin
memerlukan mikrokontroler dengan kapasitas memori yang lebih besar. Hal ini perlu
dipertimbangkan terutama dalam proyek-proyek yang melibatkan aplikasi yang
membutuhkan logika dan algoritma yang rumit. Tidak Ada Fasilitas Keamanan Terintegrasi:
Di era keamanan cyber yang semakin penting, kekurangan fasilitas keamanan terintegrasi
pada ATmega89S52 dapat menjadi pertimbangan, terutama untuk aplikasi yang
mengharuskan tingkat keamanan tinggi.
VIII. Kesimpulan
IC AT89S52 merupakan mikrokontroler berbasis RISC (Reduced Instruction Set
Computing) dengan arsitektur 8-bit. Mikrokontroler ini memiliki kecepatan operasi tinggi,
yaitu 1 MHz hingga 33 MHz, tergantung pada konfigurasi dan kondisi kerja.
Mikrokontroler AT89S52 dilengkapi dengan memori Flash sebesar 8 KB yang dapat
diprogram ulang, memori data RAM sebesar 256 bytes, dan memori EEPROM sebesar 256
bytes. Memori program dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan aplikasi. IC AT89S52
memiliki banyak pin input/output (I/O) yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Beberapa pin
dapat diatur sebagai input atau output digital, sedangkan yang lain dapat digunakan untuk
fungsi khusus seperti komunikasi serial (UART), PWM (Pulse Width Modulation), dan
interrupt handling. Mikrokontroler ini mendukung komunikasi serial melalui UART
(Universal Asynchronous Receiver/Transmitter), memungkinkan transfer data antara
mikrokontroler dan perangkat lain secara asynchronous (tanpa clock bersama).