Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

HIPOVOLEMIA

Disusun oleh:
Nur Alfi Mukaromah (A12020085)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG


2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN DENGAN JUDUL: HIPOVOLEMIA

Telah disetujui pada :


Hari :
Tanggal :

DISUSUN OLEH :
Nur Alfi Mukaromah
A12020085

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Putra Agina WS., M.Kep Kodirin


DAFTAR ISI

Daftar isi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Pengertian………………………………………………………………………….. 1
1.2 Etiologi…………………………………………………………………………….. 1
1.3 Batasan karakteristik………………………………………………………………. 1-2
1.4 Patofisiologi dan pathway keperawatan…………………………………………… 2
1.5 Masalah keperawatan lain yang muncul…………………………………………... 3
1.6 Intervensi keperawatan…………………………………………………………….. 3-4

Daftar Pustaka
1. PENGERTIAN

Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel -partikel bermuatan listrik yang
disebut ion jika berada dalam larutan. Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses
dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespon
terhadap stressor fisiologis dan lingkungan. Cairan adalah Keseimbangan cairan yaitu
keseimbangan antara intake dan output. Dimana pemakaian cairan pada orang dewasa
antara 1.500ml-3.500ml/hari, biasanya pengaturan cairan tubuh dilakukan dengan
mekanisme haus

2. ETIOLOGI
1) Penurunan masukan.
2) Kehilangan cairan yang abnormal melalui : kulit, gastro intestinal, ginjal abnormal,
dll.
3) Perdarahan.

3. BATASAN KARAKTERISTIK
Batasan karakteristik pasien yang mengalami kekurangan volume cairan ditandai dengan
adanya haus, kelemahan, kulit kering, penurunan berat badan, membrane mukosa kering,
peningkatan frekuensi nadi, peningkatan hematokrit, peningkatan konsentrasi urine,
penurunan pengisian vena, penurunan tekanan darah, penurunan volume

4. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY KEPERAWATAN


a. Patofisiologi
. Kekurangan volume cairan terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit
ekstraseluler dalam jumlah yang proporsional (isotonik). Kondisi seperti ini disebut juga
hipovolemia. Umumnya, gangguan ini diawali dengan kehilangan cairan intravaskuler,
lalu diikuti dengan perpindahan cairan interseluler menuju intravaskuler sehingga
menyebabkan penurunan cairan ekstraseluler. Untuk untuk mengkompensasi kondisi ini,
tubuh melakukan pemindahan cairan intraseluler. Secara umum, defisit volume cairan
disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kehilangan cairan abnormal melalui kulit, penurunan
asupancairan , perdarahan dan pergerakan cairan ke lokasi ketiga (lokasi tempat cairan
berpindah dan tidak mudah untuk mengembalikanya ke lokasi semula dalam kondisi
cairan ekstraseluler istirahat). Cairan dapat berpindah dari lokasi intravaskuler menuju
lokasi potensial seperti pleura, peritonium, perikardium, atau rongga sendi. Selain itu,
kondisi tertentu, seperti terperangkapnya cairan dalam saluran pencernaan, dapat terjadi
akibat obstruksi saluran pencernaan.
6. Masalah keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik
7. INTERVENSI
a.Kaji cairan yang disukai klien dalam batas diet.
b. Membuat klien lebih kooperatif.
Intervensi keperawatan Rasional b. Rencanakan target
pemberian asupan cairan untuk setiap sif, mis : siang 1000 ml, sore 800 ml dan
malam 200 ml.
c. Kaji pemahaman klien tentang alasan mempertahankan hidrasi yang edukat
d.Catatasupan dan haluaran.
e. Pantau asupan per oral, min. 1500 ml/ 24 jam.
f. Pantau haluaran cairan 1000 -1500ml /24jam. Pantau beratjenis urine.
8. DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. (2015).Diagnosa Keperawatan.Jakarta: EGC.


- Doenges, Moorhouse, Geissler. (2015). Rencana Asuhan keperawatan. Edisi 3.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran. EGC.
- Harnawatiaj.(2008). Keseimbangan Cairan dan Elektrolit.
- Mubarak, Wahid.I & Chayatin, NS.Nurul. (2008). Kebutuhan Dasar Manusia.
Jakarta : EGC.
- Faqih, Moh. Ubaidillah. (2009). Cairan dan Elektrolit dalam Tubuh Manusia.

Anda mungkin juga menyukai