Startegi Pelaksanaan Distres Spiritual

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

Startegi Pelaksanaan Distres Spiritual

Kasus

Tn. A dengan kondisi saat ini terdiam, menolak melakukan aktivitas ibadah, seperti sholat lima waktu
dan berdzikir. Tn.A mengatakan bahwa ia marah kepada Tuhan setelah terkena bencana tsunami yang
menyebabkan kehilangan pekerjaan dan hartanya. Ia merasa bahwa tidak berguna lagi untuk hidup.

Sp 1 kepada klien

Orientasi

Perawat : Assalamu’alaikum, selamat pagi bapak (Tersenyum)

Pasien : Wa’alaikumsalam, selamat pagi

Perawat : Perkenalkan saya perawat Santi Agustina biasa dipanggil santi, saya yang akan merawat
bapak selama 2 minggu disini. Bapak namanya siapa?

Pasien : Saya Abdul Roji

Perawat : Bapak senangnya dipanggil siapa pa?

Pasien : Roji sus

Perawat : Oh baik pa roji bagaimana perasaan bapak hari ini?

Pasien : Saya sedang sedih sus

Perawat : Baiklah bapak, bagaimana kalau kita berbincang bincang tentang masalah yang bapak alami,
kita ngobrol selama 20 menit ya? Bapak lebih nyaman berbincang dimana pak?

Pasien : Disini saja sus

Perawat : Baik bapak kita mulai nggih

Kerja :

Perawat : Apa masalah yang bapak rasakan saat ini ?

Pasien : Saya marah sama Tuhan, saya tidak mau shalat dan tidak mau mengaji lagi. Saya merasa tak
berguna lagi.

Perawat : Coba bapak sampaikan apa yang menyebabkan bapak tidak sholat dan mengaji seperti
dahulu ?
Pasien : Semenjak musibah tsunami itu saya kehilangan pekerjaan dan harta saya sus

Perawat : Oh, ya,, selain itu faktor apalagi yang menyebabkan bapak tidak sholat dan mengaji ?

Pasien : Sekarang saya merasa sudah tidak berguna lagi

Perawat : Coba bapak sampaikan pendapat bapak tentang agama atau keyakinan yang bapak anut
selama ini?

Pasien : Agama yang saya anut adalah agama yang membawa kedamaian

Perawat : Menurut bapak, apakah agama yang bapak anut bisa membawa kedamaian dan ketenangan
dalam kehidupan bapak saat ini?

Pasien : Saya merasa ini tidak seperti yang saya yakini

Perawat : Apakah hal tersebut yang mempengaruhi bapak sehingga kurang aktif melakukan sholat dan
mengaji?

Pasien : Iya sus

Perawat : Apa saja kegiatan ibadah yang bapak jalankan ?

Pasien : Shalat, shalawat dan zikir sus

Perawat : Yang mana kita - kita yang ingin bapak jalankan?

Pasien : Shallawat dan zikir suster

Perawat : Mari bapak coba misalnya sholawat atau zikir

Pasien : Shalatullah salaamullah 'alagoha Rasulullah, salaatullah salaamullah 'alaa yasiim hbibillah

Perawat : Bagus sekali,, bagaimana perasaan bapak setelah mencoba bersholawat?

Pasien : Saya merasa tenang suster.

Perawat : Betul sekali,, setelah beribadah kita merasa tenang

Terminasi

Perawat : Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bingang?

Pasien : saya merasa lebih lega .

Perawat : Coba bapak ulangi kembali apa yang sudah kita diskusikan bersama hari ini .

Pasien : saya merasa tidak maksimal dalam beribadah dan tadi saya sudah mencoba bersholawat.
Perawat : Bagus sekali jadi bapak sudah tau ya penyebab masalah bapak ya ? Selain itu bapak juga
telah mengungkapkan perasaan dan pikiran bapak tentang agama dan tahu kegiatan yang bisa bapak
lakukan.

Pasien : iya suster .

Perawat : Nah jadi bapak jangan lupa untuk beribadah ya pak .

Pasien : iya sus.

Perawat : untuk kali ini kita cukupkan dulu ya berbincang-bincangnya . Untuk nanti siang apakah kita
bisa ketemu kembali untuk membicarakan cara sholat ya pak ?

Pasien : iya bisa.

Perawat : kalau begitu saya permisi dulu ya pak . Assalamualaikum

Pasien : wa'alaikumsalam

Sp 2

Orientasi

Perawat : Assalamu’alaikum bapak, bagaimana keadaan dan perasaan bapak saat ini? Sudah dicoba
melakukan ibadah?

Pasien : Baik sus, sudah

Perawat : Bagaimana perasaan bapak setelah mencoba?

Pasien : Lebih tenang

Perawat : Hari ini kita akan mendiskusikan tentang persiapan alat-alat sholat dan cara menjalankan
sholat baik sendiri maupun berjamaah. Bagaimana kalau kota berbincang selama 30 menit?Bagaimana
kalau disini saja?

Pasien : Iya sus boleh

Kerja :

Perawat : Pak, sepengetahuan bapak, apa saja persiapan sholat, baik alat maupun diri kita ?

Pasien : Pakai sarung, kopiah, dan sajadah

Perawat : Bagiku sekali,, menyiapkan kopiah, sajadah dan sarung sebelum sholat bapak harus mandi
dulu dan berwudlu
Pasien : Iya

Perawat : Coba bapak sebutkan sholat lima waktu dalam sehari?

Pasien : Subuh, Dzuhur, ashar, Maghrib dan isya

Perawat : Sholay subuh jam berapa? Bagaimana ucapannya?

Pasien : sholat subuh jam 04.30, ussholli fardhoddibkhi rok'ataini mustaqbilal kiblati fardholillahi ta'ala

Perawat : Bagus sekali, selain itu bapak dapat melakukan shalat berjamaah

Pasien : Dulu sering tapi sekarang tidak pernah sus

Terminasi

Perawat : bagaimana perasaan bapak setelah kita diskusi tentang cara-cara mempersiapkan alat sholat
dan mengerjakan sholat ?

Pasien : lebih tenang dan lebih lega sus.

Perawat : betapa kali sehari bapak mencoba ? Mari kita buat jadwalnya, kalau sudah dilakukan kita beri
tanda ya ?

Pasien : 3x sehari Dzuhur, ashar dan magrib saja suster .

Perawat : besok saya akan datang untuk mendiskusikan tentang perasaan bapak dalam melakukan
sholat serta membahas kegiatan ibadah yang lainnya.

Pasien : iya sus, terimakasih .

Perawat : kalau begitu saya permisi dulu. Sampai jumpa besok. Assalamualaikum.

Pasien : wa'alaikumsalam

Sp kepada keluarga

Bantu keluarga mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam merawat klien, bantu keluarga untuk
mengetahui proses terjadinya masalah spiritual yang dihadapi

Orientasi

Perawat : Assalamu’alaikum bu, bagaimana keadaan keluarga hari ini?

Ibu ( keluarga pasien) : Wa’alaikumsalam. Alhamdulillah baik suster


Perawat : Hari ini kita akan mendiskusikan tentang masalah yang ibu hadapi dalam merawat atau
membantu anak ibu, selama 30 menit. Disini saja ya bu?

Ibu ( keluarga pasien) : Oh iya sus silahkan

Kerja :

Perawat : Bu, menurut ibu apa masalah yang ibu hadapi dalam merawat atau membantu anak ibu, ?

Ibu : Iya suster, anak saya jadi malas sholat dan tidak mau mengikuti pengajian, padahal dia sangat
rajin beribadah sebelumnya

Perawat : Apakah hal tersebut terjadi setelah gempa atau akibat tsunami yang lalu, oh jadi masalah
yang ibu hadapi adalah susah memberitahukan dan mengajak dia untuk sholat lima waktu ya?

Ibu : Benar suster, sekarang dia susah sekali diajak sholat semenjak kejadian tsunami itu

Perawat : Bagaimana dengan kegiatan keagamaan lainnya, apakah anak ibu mau melakukannya?

Ibu : Tidak suster, dia malas - malasan dirumah, diam saja

Perawat : Jadi ibu kewalahan menasehati agar dapat melakukan ibadah dan ini terjadi sesudah
tsunami?

Ibu : Iya, saya sudah angkat tangan menyuruh dia untuk sholat.

Perawat : mari saya bantu ibu untuk bersama - sama dan merawat anak ibu ya

Ibu : Iya suster, lalu apa yang harus saya lakukan?

Perawat : Bu, cara untuk membantu anak ibu yang malas sholat adalah dengan mengingatkan,
mengajak, atau memberi contoh sholat pada waktu sholat telah tiba. Selain itu ibu menyiapkan
perlengkapan sholat untuk anak ibu, misalnya kopiah, sarung dan sajadah. Lalu bersama-sama satu
keluarhlga melakukan sholat berjamaah ya? Jangan lupa mengajak anak-anak untuk bersama-sama
sholat berjamaah. Bil perlu ajak anak ibu untuk menjadi imam

Ibu : Oh, begitu ya sister, insya allah saya akan melakukannya

Perawat : Iya ini, setelah sholat ibu ajak anak ibu untuk berdoa sempga diberi kekuatan dan ketabahan
dalam menghadapi masalah akibat adanya bencana alam yang dialami tersebut.

Ibu : Iya suster

Perawat : Jangan lupa, agar ibu mengingatkan anak ibu untuk sholat Jum'at berjamaah di masjid
bersama warga lainnya ya Bu yaa?

Ibu : Iya baikk sister, saya akan selalu mengingatkan anak saya.
Perawat : Kemudian, ibu jangan segan-segan untuk meminta nasehat dan bantuan kepada ustadz
setempat. Saya yakin mereka akan dengan senang hati membantu dan terutama memberi nasehat
kepada anak ibu.

Ibu : Iya suster

Perawat : Sudah bisa mengerti cara merawat dan membantu anak ibu yang mengalami masalah
tersebut. Dengan demikian, ibu bisa membantu agar dia aktif dan rajin sholat lima waktu serta
mengikuti pengajian, yaa ibu?

Ibu : Terimakasih atas nasehatnya suster.

Terminasi

Perawat : Bagaimana perasaan ibu stelah kita diskusi tentang masalah-masalah yang ibu hadapi dalam
merawat anak ibu?

Ibu: Lebih tenang suster dan semangat untuk mengajak anak saya sholat lima waktu

Perawat : Bisa ulangi kembali apa saja cara untuk masalah yang ibu hadapi dalam merawat anak ibu
tersebut

Ibu Dengan cara menasehati, mengajak dan selalu mengingatkan untuk selalu beribadah suster.

Perawat : bagus seklai bu, ibu sudah mengetahui semua permasalahan yang terjadi ya?

Ibu : Iya suster.

Perawat : Kalau begitu saya pamit dulu. Assalamu'alaikum

Ibu : Terima kasih banyak suster atas bantuannya. Wa'alaikumsalam.

Perawat: Sampai jumpa bapak, Assalamu'alaikum.

Pasien : wa'alaikumsalam

Anda mungkin juga menyukai