Haji Kelompok 5
Haji Kelompok 5
2. Dewi Agustina
3. Neneng Padilah
4. Fatmawati
A. Definisi Haji
Haji adalah ibadah ziarah ke Baitullah di Makkah, Arab Saudi, yang dilakukan
oleh umat Muslim pada bulan Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Hijriyah.
Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan sekali
seumur hidup oleh setiap Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan mental.
Haji memiliki tujuan utama untuk mendekatkan diri kepada Allah, menghapus
dosa-dosa, memperoleh pengampunan, dan mendapatkan keberkahan. Selain itu,
haji juga merupakan kesempatan untuk memperkuat ikatan antar umat Muslim
dari berbagai negara, serta memperoleh pengalaman spiritual dan sosial yang
berharga.
B. Syarat-syarat Haji
1. Islam: Calon jamaah haji haruslah seorang Muslim yang meyakini dan
mengikuti ajaran Islam.
2. Baligh: Calon jamaah haji harus telah mencapai usia baligh, yaitu usia di mana
seseorang dianggap dewasa secara agama. Biasanya, usia baligh ditentukan
berdasarkan kematangan fisik dan mental, serta munculnya tanda-tanda pubertas.
3. Berakal: Calon jamaah haji harus memiliki akal yang sehat dan mampu
memahami arti dan tujuan dari ibadah haji.
4. Merdeka: Calon jamaah haji harus bebas dari perbudakan atau ketergantungan
yang menghalangi pelaksanaan ibadah haji.
5. Mukim: Calon jamaah haji harus memiliki status mukim, yaitu tinggal atau
berdomisili di suatu tempat dengan niat untuk tinggal secara permanen.
7. Kesehatan yang memadai: Calon jamaah haji harus dalam kondisi fisik yang
sehat dan mampu menjalankan ibadah haji tanpa mengancam kesehatan dirinya
sendiri atau orang lain.
8. Tidak dalam status ihram haji: Seseorang yang sedang berada dalam status
ihram haji (menjalankan ibadah haji) tidak dapat melaksanakan haji lagi pada
tahun yang sama.
C. Rukun-rukun Haji
1. Ihram: Ihram adalah niat dan tindakan untuk memasuki keadaan suci yang
ditandai dengan mengenakan pakaian ihram. Pakaian ihram terdiri dari dua helai
kain putih yang sederhana, yang dikenakan oleh laki-laki. Perempuan dapat
mengenakan pakaian ihram yang sesuai dengan aturan syar'i. Ihram menandakan
memasuki keadaan suci dan membatasi beberapa aktivitas dan perilaku tertentu
selama ibadah haji.
2. Wukuf di Arafah: Wukuf di Arafah adalah rukun yang paling penting dalam
ibadah haji. Pada tanggal 9 Dzulhijjah, jamaah haji berkumpul di Padang Arafah
dan berada di sana dari waktu Dzuhur hingga matahari terbenam. Wukuf di
Arafah merupakan momen penting di mana jamaah haji berdoa, berzikir, dan
memohon ampunan kepada Allah. Wukuf di Arafah dianggap sebagai puncak
ibadah haji.
3. Thawaf: Thawaf adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh putaran dalam
arah searah jarum jam. Thawaf dimulai dan diakhiri dengan Hajar Aswad (batu
hitam) sebagai titik awal dan akhir putaran. Thawaf dilakukan dengan
mengucapkan doa-doa dan dzikir kepada Allah.
4. Sa'i: Sa'i adalah berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh
kali. Sa'i mengingatkan pada perjuangan Hajar, istri Nabi Ibrahim, yang mencari
air untuk putranya Ismail di padang pasir. Sa'i dimulai dari bukit Safa dan diakhiri
di bukit Marwah.
1. Ihram:
- Mengenakan pakaian ihram yang terdiri dari dua helai kain putih yang
sederhana untuk laki-laki. Perempuan dapat mengenakan pakaian ihram yang
sesuai dengan aturan syar'i.
2. Wukuf di Arafah:
- Setelah tiba di Arafah, jamaah haji berada di sana dari waktu Dzuhur hingga
matahari terbenam.
- Selama wukuf di Arafah, jamaah haji berdoa, berzikir, dan memohon ampunan
kepada Allah.
3. Mabit di Muzdalifah:
4. Melempar Jumrah:
- Di Mina, jamaah haji melempar tujuh kerikil kecil ke tiang pertama yang
melambangkan setan (Jumrah Aqabah).
5. Thawaf:
- Thawaf dimulai dan diakhiri dengan Hajar Aswad (batu hitam) sebagai titik
awal dan akhir putaran.
- Jamaah haji mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh putaran dalam arah searah
jarum jam, sambil mengucapkan doa-doa dan dzikir kepada Allah.
6. Sa'i:
- Setelah thawaf, jamaah haji melakukan sa'i.
- Sa'i adalah berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali.