Anda di halaman 1dari 12

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik


SMK

Nama Mahasiswa : EKO HARI CAHYONO

Asal Sekolah : SMK SYARIFUDDIN

Masalah pembelajaran adalah: Kesenjangan antara tujuan yang


direncanakan dengan realisasi pencapaian oleh siswa. Tujuan pembelajaran
terbagi pada dua hal yaitu capaian kompetensi (KD/TP) dan proses
pencapaian kompetensi (proses belajar). Pada terminologi ABCD (Audience,
Behavoir, Condition and Degree), maka B dan D merupakan representasi
capaian kompetensi, sedangkan C adalah proses pencapaiannya.

Identifikasi masalah adalah: proses menemukan kesenjangan yang terjadi


pada siswa sebagaiaman definisi maslah pembelajaran.

Eksplorasi penyebab masalah adalah: Mengidentifikasi semua


kemungkinan penyebab terjadinya kesenjangan pencapaian tujuan
pembelajaran oleh siswa. Penyebab tersebut dapat bersumber dari metode
yang diterapkan oleg guru, sarana prasarana pembelajaran, lingkungan
belajar, sikap dan perilaku guru, lingkungan sosial dan keluarga, dan diri
siswa yang bersangkutan.

Penentuan penyebab masalah adalah: proses memilah dan menentukan


penyebab yang paling dominan atas timbulnya kesenjangan pencapaian
tujuan pembelajaran oleh siswa. Jika penyebab ini diatasi, maka
harapannya penyebab lain yang tereksplorasi akan selesai dengan
sendirinya.

Masalah yang
telah
diidentifikasi (di Analisis eksplorasi
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
salin dari masalah penyebab masalah
yang berada di
LK1.1)

1 Rendahnya Hasil Kajian Literatur Berdasarkan hasil


keaktifan siswa 1. Menurut Oktaviana dkk (2020) tinjauan literatur
dalam kurangnya minat siswa dalam dan hasil
pembelajaran belajar fisika dan kurangnya wawancara,
PIPAS (Projek Ilmu keaktifan siswa dalam proses diperoleh hasil
Pengetahuan Alam pembelajaran disebabkan oleh bahwa rendahnya
dan Sosial) Sebagian siswa menganggap keaktifan siswa
bahwa belajar fisika itu susah dalam pembelajaran
karena hanya mempelajari PIPAS disebabkan
rumus–rumus dan oleh :
mengaplikasikan dalam 1. Siswa
perhitungan, sehingga menganggap
kemampuan logika-matematika bahwa belajar
siswa yang lemah akan fisika itu susah
mengalami kesulitan dalam 2. Proses
belajar fisika pembelajaran
masih terpusat
Sumber : https://online- pada guru.
journal.unja.ac.id/EDP/article/do 3. Kondisi siswa,
wnload/10886/11662 (2020) kecemasan
diakses 04-01-2024:10.17 siswa,motivasi
2. Pendidikan diharapkan mampu belajar siswa
memelihara dan meningkatkan dan
ilmu pengetahuan agar dapat lingkungan
membentuk peserta didik dalam siswa
kecerdasannya. Dalam mencapai 4. Kemampuan
tujuan pendidikan tersebut, tiap siswa
diperlukan kerjasama antara guru berbeda
dan siswa. Selama ini, proses 5. Dukungan
pembelajaran masih terpusat keluarga yang
pada guru saja. Penggunaan masih rendah
metode ceramah menjadi pilihan terhadap
bagi guru tanpa adanya suatu siswa.
inovasi, sehingga siswa menjadi
bosan dan cenderung pasif. Hal
ini menimbulkan keaktifan siswa
yang rendah

Sumber :
https://jurnal.unej.ac.id/index.ph
p/JPF/article/download/17955/8
302/ (2020) diakses 04-01-
2024:10.21

3. Factor-faktor yang mempengaruhi


Rendahnya keaktifan siswa dalam
pembelajaran yaitu
a. Kondisi siswa
b. Kecemasan siswa
c. Motivasi belajar siswa
d. Lingkungan siswa
e. Peran guru dalam
pembelajaran

Sumber :
https://ejournal.unesa.ac.id/inde
x.php/pensa/article/download/43
965/37798/ (2022) diakses 04-
01-2024:10.29

4. Wawancara dengan teman sejawat


Faktor penyebab siswa kurang
aktif dalam pembelajaran
yaitu kesehatan, minat belajar
siswa, motivasi,bakat serta
kemampuan siswa,

5. Wawancara dengan pakar


Faktor yang mempengaruhi
keaktifan siswa dalam
pembelajaran yaitu keluarga,
sekolah, masyarakat dan
lingkungan sekitar kemudian
bagaimana cara guru dalam
mengatasi siswa yang kurang aktif
dalam pembelajaran

2 Rendahnya Hasil Kajian Literatur Berdasarkan hasil


keterampilan 1. Menurut Putri Dwi Sundari, Diostinjauan literatur
siswa dalam Sarkity (2021) Revolusi industri 4.0dan hasil
pembelajaran menjadi sebuah tantangan baru bagiwawancara,
PIPAS (Projek Ilmu dunia pendidikan. Salah satudiperoleh hasil
Pengetahuan Alam keterampilan yang harus dimilikibahwa rendahnya
dan Sosial) lulusan pendidikan dalam rangkaketerampilan siswa
menghadapi tantangan ini adalahdalam pembelajaran
keterampilan berpikir kritis.PIPAS disebabkan
Keterampilan ini dapat dilatihkanoleh :
melalui berbagai disiplin ilmu, 1. Siswa tidak
termasuk fisika. Melalui penerapan diberi
pendekatan saintifik dalam kesempatan
pembelajaran fisika dapat untuk
melatihkan keterampilan berpikir mengeksplor
kritis siswa. Namun, saat ini pemahaman
pembelajaran fisika yang diterapkan dan
masih berpusat pada guru. Siswa keterampilan
tidak diberi kesempatan untuk berpikirnya
mengeksplor pemahaman dan 2. Siswa masih
keterampilan berpikirnya. Sehingga menganggap
muncul persepsi bahwa fisika itu pelajaraan
sulit fisika adalah
pelajaran
Sumber: https://ejournal.uin- mengenai
suska.ac.id/index.php/JNSI/artic rumus rumus.
le/view/11445 (2021) diakses 04- 3. Pembelajaran
01-2024:10.46 yang masih
berorientasi
2. Pelajaran fisika merupakan salah pada
satu materi yang menurut peserta penguasaan
didik sangat sulit. Mereka materi dan
menganggap pelajaran fisika jarang
merupakan pelajaran yang membuat melakukan
mereka kesulitan dalam berpikir percobaan,
kritis. Mereka juga mengatakan 4. Model
bahwa pelajaran fisika adalah pembelajaran
pelajaran mengenai rumus-rumus. masih
Anggapan inilah yang membuat menggunakan
keterampilan berpikir kritis peserta metode
didik dalam pelajaran fisika itu ceramah,
sangat kurang. Disinilah tugas guru jarang
sebagai pendidik untuk melakukan
meruntuhkan anggapan tersebut. pembelajaran
yang berbasis
Sumber : proyek
https://digilibadmin.unismuh.ac.i 5. Model
d/upload/6046-Full_Text.pdf pembelajaran
(2019) diakses 04-01-2024;10.56 yang
dilaksanakan
3. Rendahnya keterampilan proses oleh guru
sains dikarenakan pembelajaran masih bersifat
yang masih berorientasi pada klasikal, siswa
penguasaan materi dan jarang jarang
melakukan percobaan, sehingga melakukan
proses pembelajaran tersebut hanya praktikum
berhasil dalam kompetensi atau
mengingat jangka pendek tetapi pembuatan
gagal dalam membekali siswa proyek
memecahkan persoalan dalam
kompetensi jangka panjang

Sumber :
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/inde
x.php/bipf/article/view/1851 (2016)
diakses 04-01-2024;11.00

4. Wawancara dengan teman sejawat


Rendahnya keterampilan siswa
dalam pembelajaran di sebabkan
oleh model pembelajaran masih
menggunakan metode ceramah,
jarang melakukan pembelajaran
yang berbasis proyek.

5. Wawancara dengan teman pakar


Model pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru masih
bersifat klasikal, siswa jarang
melakukan praktikum atau
pembuatan proyek.

3 Rendahnya hasil Hasil Kajian Literatur Berdasarkan hasil


belajar siswa dalam tinjauan literatur
1. Faktor faktor penyebab rendahnya
pembelajaran dan hasil
hasil belajar adalah :
PIPAS(Projek Ilmu a. Kompleksitas materi tinggi wawancara,
Pengetahuan Alam b. Kurangnya pemanfaatandiperoleh hasil
dan Sosial) media konkret yangbahwa Rendahnya
merepresantasikan konsep Hasil belajar siswa
c. Pemanfaatan metode dandalam mata
model pembelajaran secarapelajaran PIPAS
inovatif belum optimal
disebabkan oleh ...
Sumber : a. Pemanfaatan
Firsta Khofifah Firdaus Ramadhanti, metode dan
Agung Setyawan, Tyasmiarni C.(2020), model
https:// pembelajaran
prosiding.ikippgribojonegoro.ac.id/ secara inovatif
index.php/Prosiding/article/view/1080 belum optimal
diakses 04-11-2024;11:07
dilakukan
2. Faktor faktor lain penyebab dalam
rendahnya hasil belajar pada pembelajaran
konsep sistem peredaran darah
b. Materi
yakni ;
a. Materi dianggap sulit oleh siswa dianggap sulit
b. Siswa tidak suka pelajaran PIPAS oleh siswa
c. Keaktifan siswa saat proses c. faktor sekolah
pembelajaran belum maksimal. (metode
mengajar guru,
sarana dan
Sumber :
prasanana,
Miftahudin (2019),
https://unimuda.e-journal.id/ dan bahan
jurnalpendidikan/article/view/205 ajar/media
pembelajaran
diakses 04-11-2024;11:10
PIPAS masih
kurang
maksimal
3. Rendahnya hasil belajar fisika d. Hubungan
siswa yang disebabkan oleh
siswa dengan
beberapa faktor yaitu keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran guru tidak
masih kurang. Guru pada mata begitu terjalin
pelajaran fisika lebih banyak sehingga siswa
menggunakan metode merasa malas
pembelajaran yang kurang tepat untuk
sehingga siswa tidak termotivasi
mengikuti
untuk melakukan pembelajaran.
kemampuan siswa dalam pembelajaran
menganalisis peristiwa atau PIPAS
kejadian sangat lemah. Siswa
cenderung menghafal, sehingga
cepat lupa, karena alasan itu
sehingga hanya sebagian kecil
siswa yang bias mencapai target
ketuntasan yang telah ditetapkan.
Sumber :

Fitriani (2018)

https://journal.unismuh.ac.id/
index.php/jpf/article/download/
221/209
diakses 04-11-2024;11:15
4. Hasil wawancara dengan Teman
Sejawat
Faktor yang mempengaruhi hasil
belajar PIPAS rendah yaitu
a. faktor psikologis (minat dan
motivasi belajar), faktor keluarga
(latar belakang pendidikan dan
bimbingan orang tua),
b. faktor sekolah (metode mengajar
guru, sarana dan prasanana, dan
bahan ajar/media pembelajaran
PIPAS) masih kurang maksimal
5. wawancara dengan kepala sekolah
faktor yang mempengaruhi
rendahnya hasil belajar siswa
yaitu,

a. kurangnya minat siswa


terhadap pelajaran PIPASS/
FISIKA,
b. kurangnya konsentrasi siswa
selama proses pembelajaran,
c. rendahnya pemahaman konsep
siswa, serta
d. kurangnya kediplinan siswa.
6. Wawancara dengan pakar
Faktor yang mempengaruhi
rendahnya hasil belajar siswa
adalah...
a. Metode pembelajaran yang
dilakukan oleh guru masih
klasikal dan masih berpusat pada
guru
b. Guru masih belum menggunakan
media pembelajaran saat mengajar
sehingga siswa menjadi bosan
c. Hubungan siswa dengan guru
tidak begitu terjalin sehingga
siswa merasa malas untuk
mengikuti pembelajaran PIPASS
d. faktor minat, faktor bakat, dan
faktor konsentrasi belajar siswa
masih rendah

4 Rendahnya Hasil Kajian Literatur: Berdasarkan hasil


kemampuan tinjauan literatur
matematik 1. analisis faktor yang dan hasil
mempengaruhi rendahnya tingkat
/numerasi siswa wawancara,
pemahaman numerasi siswa:
a. Guru belum membiasakan diperoleh hasil
siswa dengan soal dalam bentuk bahwa kurangnya
numerasi. kemampuan
b. Guru masih mengandalkan soal numerasi disebabkan
– soal yang bersumber dari buku oleh:
saja namun tidak dikembangkan 1. Guru lebih sering
lagi.
untuk memberikan
c. Rendahnya kemampuan
intelegensi siswa tugas dengan soal
d. Rendahnya motivasi serta minat bentuk literasi
belajar 2. Rendahnya
e. Kurangnya kemandirian siswa kemampuan
untuk mengerjakan serta intelegensi siswa
menyelesaikan soal-soal 3. Rendahnya
Sumber motivasi serta minat
belajar siswa dalam
Ghina Fauziah Hazimah (2022), pembelajran fisika
https://ejournal.iaimbima.ac.id/index.p
4. Rendahnya
hp/eL-Muhbib/article/download/
1350/819 diakses 04-11-2024;11:21 kemampuan siswa
dalam dalam
memahami soal
2. Salah satu alasan yang numerasi
menyebabkan kemampuan
numerasi siswa di Indonesia
rendah yaitu kurangnya
pengenalan latihan soal berbasis
numerasi yang diberikan kepada
siswa untuk melatih
kemampuannya, sehingga siswa
merasa kesulitan dalam
menyelesaikannya
Sumber :

Fiangga (2019),
https://repo.undiksha.ac.id/10871/3/1
811031100-BAB
%201%20PENDAHULUAN.pdf diakses
04-11-2024;11:17

3. Pelaksanaan literasi numerasi


memiliki beberapa hambatan
yakni :
a. rendahnya minat siswa terhadap
pembelajaran
b. kemampuan siswa dalam
memahami soal masalah masih
rendah
c. sistem pembelajaran yang masih
bersifat konvensional dan monoton
d. buku yang digunakan kurang
maksimal
e. keterampilan guru dalam
mengembangkan materi
pembelajaran juga masih belum
maksimal

Sumber :

Fauzi (2020),
https://proceeding.unikal.ac.id/index.p
hp/sandika/article/download/890/662
diakses 04-11-2024;11:20

4. Faktor penyebab rendahnya


kemampuan numerasi siswa
yaitu:
a. Faktor Internal
1. Rendahnya kemampuan
intelegensi siswa
2. Rendahnya minat belajar siswa
3. Rendahnya motivasi siswa
b. Faktor Eksternal
1. Kurang perhatian orang tua
2. Pengaruh teman bermain
3. Kemampuan guru
4. Sarana dan prasarana yang
kurang memadai

Sumber :

Adawiyah, N, Makki,M & Nisa,K.


2022),
https://www.jppPIPAS.unram.ac.id/i
ndex.php/jcar/article/view/2845
diakses 04-11-2024;11:22
5. Wawancara dengan Teman
Sejawat
1. Belum terbiasa menyelesaikan tes
atau masalah dalam bentuk
literasi numerasi
2. Pembelajaran yang diterima tidak
mengaitkan konsep materi dengan
kehidupan sehari-hari

6. Wawancara dengan kepala


sekolah
a. Guru belum maksimal dalam
memberikan soal numerasi
sehingga siswa lebih dominan di
soal literasi
b. Gaya mengajar guru lebih sering
membaca buku literature dari
pada mengerjakan soal numerasi

7. Wawancara dengan Pakar/dosen


1. Guru belum membiasakan siswa
dengan soal dalam bentuk
numerasi.
2. keterampilan guru dalam
mengembangkan materi
pembelajaran masih belum
maksimal.

5 Guru belum Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan


mengoptimalkan analisis terhadap
1. Menurut Lounard Syaulan Sahelatuapenggunaan
model pembelajaran (2018), mengatakan bahwa, guruteknologi yang belum
yang sesuai dengan masih mengalami kendala dalammaksimal oleh guru
materi ajar dan mengoperasikan IT sebagai mediadisebabkan :
karakteristik siswa pembelajarannya, diantaranya: (1) Kurangnya
1. Kurangnya pengetahuan guru pengetahuan guru
tentang IT tentang
2. Kurangnya fasilitasIT yang penggunaan
tersedia di sekolah teknologi dalam
3. Arus listrik disekolah tidak pembelajaran
normal (2) Guru terbiasa dan
4. Internet tidak dapat dijangkau ke nyaman
seluruh kelas menggunakan
5. Serta tidak adanya kewajiban dari model
pihak sekolah agar guru yang pembelajaran
mengajar harus menggunakan IT konvensional
(3) Minimnya fasilitas
https://jim.usk.ac.id/pgsd/article/ seperti
viewFile/8579/3601 04-11-2024;11:20 LCD,Proyektor dan
internet.

2. Menurut Tantri Nurhayati (2016),


problematika guru dalam menguasai
TIK adalah :
1. Kemampuan dasar guru dalam
bidang TIK memang masih rendah
2. Ketersediaan fasilitas TIK yang
belum memadai
3. Sekolah masih belum
mengharuskan guru
menggunakan TIK dalam proses
pembelajaran. Sehingga guru
kurang terangsang untuk
mengembangkan diri mengajar
harus menggunakan IT
4. Keterbatasan waktuyang
digunakan untuk mempersiapkan
media TIK didalam pembelajaran
5. Anggapan guru yang menganggap
bahwa materi yang ada dibuku
sudah cukup untuk mengajarkan
siswa dengan baik,sehingga tidak
diperlukan media TIK
6. Kenyamanan guru dalam
menggunakan metode mengajar
konvensional yang dianggap
mudah dan tidak menyulitkan.

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/
handle/
123456789/29077/16422129%20Ma
ulidya%20Hazna.pdf?
sequence=1&isAllowed=y 04-11-
2024;11:21

3. Menurut Miarso (2018),


Permasalahan guru dalam menguasai
TIK adalah :
Kurangnya pelatihan yang diberikan
serta sulitnya penglihatan dan
ragamnya aplikasi yang disedakan
sehingga membuat guru sulit
menggunakannya. Kendala dalam
memanfaatkan media berbasis
teknologi sehingga tidak bisa
menyalurkan pesan kepada siswa.

https://jim.usk.ac.id/pgsd/article/
viewFile/8579/3601

diakses 04-11-2024;11:22

4. Menurut Maulidya Hazna (2020),


Hambatan guru dalam penggunaan
media pembelajaran berbasis audio
visual:
a. Kurangnya waktu
b. Kurangnya keterampilan dan
kreativitas guru
c. Kurangnya pengetahuan guru

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/
handle/
123456789/29077/16422129%20Ma
ulidya%20Hazna.pdf?
sequence=1&isAllowed=y

diakses 04-11-2024;11:23

5.Wawancara dengan teman sejawat

1. Minimnya fasilitas seperti LCD,


Proyektor sehingga pemakaiannya
bergantian dengan guru lain.
2. Sekolah masih belum
mengharuskan guru menggunakan
TIK dalam proses pembelajaran,
Sehingga guru kurang tergerak
untuk mengembangkan diri
mengajar harus menggunakan IT

6. Wawancara dengan pakar


1. Minimnya fasilitas yang tersedia
di sekolah
2. Kurangnya keterampilan dan
kreativitas guru

Anda mungkin juga menyukai