Anda di halaman 1dari 14

< ANALISIS SISTEM MONITORING INVERTER DAN SUHU PADA SISTEM PLTS OFF GRID

MENGGUNAKAN ARDUINO UNO >

<I Putu Ramendra Putra>


<2315374083>
Program Studi D4 Teknik Otomasi, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bali

Abstrak
Utilization of renewable energy in Indonesia, such as solar energy, has begun to be developed
by the government. Utilization is done by developing power plants by converting solar energy
into electrical energy. monitoring is needed to increase the efficiency of the power plant.
Monitoring is important in order to find out any problems or damage from generating
components, especially inverters that are easily damaged. Temperature monitoring is also
important because it can affect the performance of the generating system. Monitoring must
be done at all times, but it is not possible to check every time to the field which can reduce
time efficiency for the plant owner. The researchers designed a remote control inverter and
generator temperature monitoring system that can be viewed from a cell phone or computer,
so there is no need to check every time to the field. The design of this system uses Arduino
uno, DHT22 sensors, BH1750FVI sensors, DC voltage and current sensors and data loggers to
store data obtained in the field. This system is very helpful to facilitate monitoring of power
plants remotely so that if a problem occurs it can be recognized in advance so that no
generating components are damaged.
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Kebutuhan energi listrik sangat penting untuk berjalannya aktivitas manusia. Di
Indonesia, sebagian besar sumber energi listrik masih berasal dari bahan bakar fosil
yang merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui dan menghasilkan
emisi gas rumah kaca (GRK). Hal ini dapat mengakibatkan keterbatasan sumber energi
listrik dan meningkatkan polusi udara di Indonesia. Oleh karena itu, transisi energi
fosil menjadi energi baru terbarukan (EBT) diperlukan untuk menjaga ketersediaan
sumber energi dimasa mendatang [1], [2].
Menurut Al-Shetwi pada tahun 2022 mengatakan bahwa energi alternatif yang
ramah lingkungan perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akan energi,
seperti pengembangan EBT [3]. Energi matahari dapat dimanfaatkan dengan
menggunakan alat yang mampu menerima dan mengkonversikannya menjadi energi
listrik pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Yang dimana sistem tenaga listrik
dapat menghasilkan daya listrik yang berkualitas, terutama untuk menyuplai suatu
beban [4]. Pengembangan pemanfaatan PLTS diikuti dengan penyambungan sistem
kontrol dan monitoring yang penting dilakukan, agar dapat memantau kinerja dari
sistem PLTS tersebut [5]. Salah satu solusi dalam permasalahan tersebut adalah dapat
melakukan monitoring pada PLTS menggunakan Software, aplikasi dan web.
Perkambangan teknologi di era sekarang ini sudah berkembang pesat. Yang
dimana dengan adanya perkembangan teknologi ini, dapat memudahkan pengguna
dalam mengontrol sistem PLTS melalui internet. Berkaitan dengan kajian terdahulu
yang dilakukan oleh Kadek Dwi Satya Adi Darma pada tahun 2022 [6] hasil yang
didapat hanya dapat membaca dan mengirim data tegangan dan arus panel surya,
tegangan dan arus beban. Semua parameter dapat di pantau melalui aplikasi Blynk.
Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Riyan Cahya Pambudi, dkk, pada
tahun 2018 [7] hasil yang didapat adalah monitoring jarak jauh dalam memantau
kinerja PLTS saat terjadi kerusakan sehingga tidak perlu melakukan pengecekan setiap
hari dan dapat memantau peformasi PV dalam jarak yang jauh bahkan lintas pulau
melalui web.
Penelitian yang akan dilakukan adalah membuat suatu sistem monitoring
dengan menggunakan arduino uno. Maka peneliti mengambil judul tentang “Analisis
Sistem Monitoring Inverter dan Suhu Pada Sistem PLTS Off Grid Menggunakan
Arduino Uno”. Sistem monitoring arduino uno dapat melakukan pemantauan yang
mudah dan otomatis. Dengan menggunakan arduino uno, proses monitoring suhu
dan kelembaban, tegangan dan arus pada panel surya secara real-time, sehingga
memungkinkan untuk mengoptimalkan penggunaan energi surya dan
memaksimalkan efisiensi sistem secara keseluruhan. Hal ini dilakukan untuk
memantau kinerja dan kondisi PLTS dalam kondisi yang baik. Selain itu, arduino uno
dapat mengirim sistem notifikasi dan monitoring dari gangguan yang dapat
mengurangi kinerja panel surya, serta kemampuan untuk melakukan monitoring
secara jarak jauh atau menggunakan internet sebagai media pengirim data.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan perumusan masalah sebagai
berikut:
a. Apa saja komponen yang digunakan dalam pembuatan sistem monitoring
berbasis arduino uno?
b. Apa yang dapat di monitoring dengan menggunakan arduino uno pada sistem
PLTS?
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas, ruang lingkup dari penelitian ini yaitu
pada PLTS rooftop dengan sistem off grid dan menganalisis efisiensi dari inverter dan
menganalisis suhu pada penggunaan PLTS dengan sistem monitoring menggunakan
arduino uno untuk dapat mengontrol efisiensi inverter dan suhu yang dihasilkan
dengan menggunakan sistem tersebut.
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini, berdasarkan perumusan masalah di atas
sebagai berikut:
a. Dapat mengetahui hal yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan
penyerapan energi matahari dan mengurangi kerugian sehingga PLTS menjadi
lebih efisiensi.
b. Dapat mengetahui hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem
monitoring PLTS menggunakan arduino uno.
Manfaat yang didapat dari penelitian ini baik bagi peneliti serta masyarakat yaitu:
a. Mengurangi biaya tagihan listrik, dengan menggunakan PLTS pada rumah
tinggal dapat menghasilkan penghematan biaya jangka Panjang bagi
penggunanya
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan energi
terbarukan dengan memasang PLTS demi menjaga kelestarian lingkungan.
2. Landasan Teori
2.1. Penelitian Terdahulu
Berkaitan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan terkait sistem
monitoring berbasis IoT pernah dilakukan seperti pada penelitian yang dilakukan oleh
Kadek Dwi Satya Adi Darma pada tahun 2022 [6] hasil yang didapat hanya dapat
membaca dan mengirim data tegangan dan arus panel surya, tegangan dan arus
beban. Semua parameter dapat di pantau melalui aplikasi Blynk. Namun penelitian
yang dilakukan oleh Riyan Cahya Pambudi, dkk, pada tahun 2018 [7] untuk menunjang
kinerja PLTS dibutuhkan monitoring berbasis web untuk monitoring kinerja PLTS saat
terjadi kerusakan. Dengan menggunakan sistem pemantauan nirkabel raspberry pi
sebagai pengganti zigbee yang dirancang untuk menggantikan penggunaan kabel
secara konvensional. Hasil yang didapat adalah monitoring jarak jauh dalam
memantau kinerja PLTS saat terjadi kerusakan sehingga tidak perlu melakukan
pengecekan setiap hari dan dapat memantau peformasi PV dalam jarak yang jauh
bahkan lintas pulau melalui web.
Sistem monitoring PLTS sangat diperlukan dalam proses pembangkitan listrik
guna memantau kinerja dari panel surya yang merupakan komponen utama PLTS.
Teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang dengan pesat membuat proses
monitoring menjadi lebih mudah dan efisien. Dari penelitian yang telah dilakukan
oleh Septian Boby Pratama pada tahun 2022 [8] Sistem monitoring PLTS dalam
penelitian ini memanfaatkan teknologi internet of things yang dapat menampilkan
data pemantauan secara real time pada sebuah laman website. Parameter yang
dipantau dalam penelitian ini meliputi tegangan, arus, suhu, kelembaban dan
irradiance.
Brilliant B. Rarumangkay tahun 2021 [9] hasil penelitian memiliki tujuan untuk
membuat suatu sistem interface yang dapat memonitor daya listrik yang dikonversi
dari sel surya dengan menggunakan metode penelitian Waterfall. Dari penelitian ini
didapat beberapa hasil dan kesimpulan bahwa sistem monitoring panel surya telah
berhasil dibuat yang merujuk dapa konsep IoT serta didapat bahwa tegangan hasil
pengukuran tegangan listrik dari sistem monitoring lebih besar daripada
menggunakan multimeter digital. Pemantauan panel surya hanya bisa dilakukan
ditempat yang tersedia jaringan internet (WiFi). Pemantauan panel surya dapat
dilakukan secara real time menggunakan smartphone, laptop, computer dan
perangkat lainnya yang bisa mengakses internet.

Judul Metode Hasil Kelemahan Referens


Peneliti
i
Riyan Cahya Analisa Monitoring Hasil yang Hanya
[7]
Pambudi Performans berbasis web didapat mengukur
(2018) i dan untuk adalah efisiensi dari
Monitoring monitoring monitoring PV array
Berbasis kinerja PLTS jarak jauh
Web Pada saat terjadidalam
Pembangki kerusakan. memantau
t Listrik kinerja PLTS
Tenaga saat terjadi
Surya di kerusakan
Fakultas sehingga
Teknologi tidak perlu
Industri ITS melakukan
pengecekan
setiap hari
dan dapat
memantau
peformasi PV
dalam jarak
yang jauh
bahkan lintas
pulau melalui
web.
Sistem Memonitor Bahwa sistem Pemantauan
Monitoring daya listrik monitoring panel surya
Panel Surya yang panel surya hanya bisa
dikonversi dari telah berhasil dilakukan
sel surya dibuat yang ditempat
dengan merujuk yang
menggunakan dapa konsep tersedia
metode IoT serta jaringan
penelitian didapat internet
Waterfall. bahwa (WiFi).
tegangan Pemantauan
Brilliant B. hasil panel surya
Rarumangka pengukuran dapat [9]
y (2021) tegangan dilakukan
listrik dari secara real
sistem time
monitoring menggunaka
lebih besar n
daripada smartphone,
menggunaka laptop,
n multimeter computer
digital. dan
perangkat
lainnya yang
bisa
mengakses
internet.
Sistem Sistem Hasil yang Hanya
Monitoring monitoring didapatkan memonitorin
Pembangki PLTS dalam parameter g arus dan
t Listrik penelitian ini yang tegangan
Tenaga memanfaatka dipantau pada
Surya n teknologi dalam pembangkit,
Septian (PLTS) internet of penelitian ini serta
Boby Berbasis things yang meliputi temperatur
[8]
Pratama Internet Of dapat tegangan, dan
(2022) Things menampilkan arus, suhu, intensitas
data kelembaban cahaya pada
pemantauan dan panel surya
secara real irradiance. secara real
time pada penyerapan time pada
sebuah laman sinar halaman
website. matahari Website.

2.2. Panel Surya


Panel Surya adalah alat konversi energi cahaya matahari menjadi energilistrik.
Untuk memanfaatkan potensi energi surya ada dua macam teknologi yang sudah
diterapkan, yaitu energi surya fotovoltaik dan energi surya termal. Panel surya
Merupakan rangkaian modul surya fotovoltaik yang mengubah radiasi sinar matahari
menjadi energi listrik. Untuk meningkatkan output daya pemasangan panel surya
digabungkan dan dihubungkan secara seri atau paralel yang disebut arrayphotovoltaic
untuk menciptakan keluaran tegangan dan arus yang diinginkan. Pemasangan secara
seri meningkatkan nilai tegangan dan secara paralel meningkatkan nilai arus [11].

2.3. Inverter
Inverter merupakan bagian PLTS yang berfungsi mengubah tegangan output DC
dari panel surya ataupun baterai menjadi tegangan AC. Inverter terdiri dari komponen
sakelar elektronik, dan komponen filter pasif. Pada bagian input terdiri dari kapasitor
elektrolit besar, yang bertanggung jawab untuk menghasilkan tegangan DC yang
stabil. Penggunaan inverter pada PLTS memiliki dua jenis yaitu inverter yang bekerja
secara mandiri (Off-Grid) digunakan jenis inverter biasa dan inverter yang bekerja
dengan tersambung jala-jala listrik PLN (On-Grid) jenis Grid Tied Inverter [12].

2.4. Baterai
Baterai (Accu/Aki ) adalah alat yang berfungsi menyimpan energi umumnya
energi listrik dalam bentuk energi kimia. Sebagai catatan baterai tidak menyimpan
listrik, tetapi menampung zat kimia yang dapat tmenghasilkan energi listrik. Tanpa
menggunakan AKI, suplai aliran listrik sumber surya ke alat-alat pemakaian listrik akan
berhenti pada malam hari atau ketika sinar matahari itu lenyap karena ditutupi oleh
awan [12].
2.5. Solar Charge Controller
Solar charge controller atau SCC merupakan peralatan untuk memantau dan
mengontrol pengisian battery yang terhubung dengan panel surya. Memiliki fungsi
utama yaitu membatasi arus listrik yang masuk ke baterai. Hal tersebut perlu
dilakukan untuk mencegah terjadinya overcharging dan melindungi battery dari
fluktuasi tegangan, yang dapat menyebabkan pengurangan umur battery,
performansi, atau menimbulkan suatu yang berbahaya. SCC terdiri dari konverter DC-
DC yang dapat menaikkan ataupun menurunkan tegangan output photovoltaic sesuai
dengan tegangan baterai. Tegangan output SCC dapat lebih tinggi atau rendah dari
tegangan panel surya sesuai dengan tegangan pada baterai [13].

2.6. Sistem Monitoring


Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan
indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan/program
sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/ kegiatan
itu selanjutnya. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan
kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari
waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk
memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasi kondisi atau
kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis,
antara lain tindakan untuk mempertahankan manajemen yang sedang berjalan.
Proses monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran
kemajuan atas objektif program. Memantau perubahan yang focus pada proses dan
keluaran. Monitoring merupakan proses pengumpulan dan analisis informasi
berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang
kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan
program/ kegiatan itu selanjutnya [14].

2.7. Arduino Uno


Arduino adalah platform pembuatan prototipe elektronik yang bersifat open-
source hardware yang berdasarkan pada perangkat keras dan perangkat lunak yang
fleksibel dan mudah digunakan. Komponen utama didalam papan Arduino adalah
Microcontroller 8 bit dengan merk ATmega yang berasal dari perusahaan Atmel
Corporation. Adapun berbagai papan Arduino menggunakan jenis ATmega yang
berbeda-beda, hal ini bergantung dengan spesifikasi Arduino yang digunakan [15].

2.8. Sensor Kelembaban dan Suhu


Untuk mengukur kelembaban dan suhu pada PLTS menggunakan sensor jenis
DHT22. Sensor ini memiliki 2 bagian yaitu sistem kelembaban kapasitif dan termisator.
Sensor ini sangat mudah digunakan bersamaan dengan Arduino uno. Sensor ini
memiliki tingkat stabilitas yang baik serta fitur kalibrasi yang akurat. DHT22 adalah
sensor kelembaban dan suhu relatif sensor digital-output. Menggunakan sensor
kelembaban kapasitif dan thermistor untuk mengukur udara di sekitarnya dan keluar
sinyal digital pada pin data. Dalam projek ini menggunakan sensor ini dengan Arduino
uno. Suhu kamar & kelembaban akan dicetak ke monitor serial.
DHT22 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara
di sekitarnya. Sensor ini sangat mudah digunakan bersama dengan Arduino. Memiliki
tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang sangat akurat. Koefisien
kalibrasi disimpan dalam OTP program memory, sehingga ketika internal sensor
mendeteksi sesuatu, maka module ini menyertakan koefisien tersebut dalam
kalkulasinya. DHT22 termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari
respon, pembacaan data yang cepat, dan kemampuan anti-interference. Ukurannya
yang kecil, dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter, membuat produk ini cocok
digunakan untuk banyak aplikasi-aplikasi pengukuran suhu dan kelembaban [16].

2.9. Sensor Tegangan DC


Dalam memonitoring tegangan pada PLTS memerlukan modul sensor tegangan
pada suatu rangkaian listrik yang digunakan yaitu jenis sensor INA219. Sensor ini
didukung dengan interface I2C atau SMBUS-COMPATIBLE dimana peralatan ini
mampu memonitoring tegangan shunt dan suplai tegangan bus, dengan konversi
program times dan filtering. Sensor ini memiliki sebuah amplifier input maksimum
adalah ±320mV yang berarti dapat mengukur arus hingga ±3,2A. Dengan internal data
12 bit ADC, resolusi pada kisaran 3.2A adalah 0,8 mA. Sensor INA 219 dapat
mengidentifikasi tegangan shunt pada bus 0 – 26 V [17].

2.10. Sensor Arus dan Daya


Alat yang berfungsi untuk mengukur parameter dari tegangan, arus, daya aktif,
dan konsumsi daya (wh) adalah sensor dengan tipe PZEM-004T. Sensor ini juga
melayani semua persyaratan dasar pengukuran PZEM-004T ini sebagai papan
terpisah. Dimensi fisik papan PZEM-004T adalah 3,1 × 7,4 cm. Modul PZEM-004T
dibundel dengan kumparan transformator arus berdiameter 33mm. Pengkabelan dari
modul ini memiliki 2 bagian, yaitu pengkabelan terminal masukan tegangan dan arus,
serta pengkabelan komunikasi serial [14].

2.11. Sensor Intensitas Cahaya


Mengukur perubahan intensitas cahaya menggunakan modul sensor dengan
tipe BH1750FVI. Sensor ini adalah sebuah IC sensor yang digunakan untuk mengukur
perubahan intensitas cahaya dalam ukuran atau satuan lux. Sensor ini menggunakan
protokol I2C untuk komunikasi dengan mikrokontroler atau sistem minimum.
Jangkauan deteksi sensor ini cukup luas yaitu antara 1 – 65535 lux. 1 lux berarti 1
lumens intensitas cahaya pada luas 1 m2 [18].

2.12. Data Logger


Data logger merupakan suatu instrumen elektronik yang memiliki kemampuan
untuk membaca besaran pada alam (misal temperatur, kecepatan angin, kadar gas,
arus dan tegangan listrik) yang dibaca oleh sensor elektronik maupun elektromekanik,
kemudian menuliskan nilai besaran yang terbaca tersebut ke dalam memori.
Cara kerja data logger yaitu diberikan masukan menggunakan sensor dan
diubah menjadi sinyal listrik. Sinyal yang diterima dari sensor adalah sinyal analog
kemudian diubah menjadi bentuk digital dengan menggunakan converter analog ke
digital. Sinyal ini diambil sampel pada tingkat tertentu, yang dikenal sebagai sampling
rate sebesar 1 Hz. Dalam menghubungkan ke PC, Data logger biasanya mengirim data
melalui serial port pada komputer [15].

2.13. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau
membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor
termasuk komponen pasif pada rangkaian elektronika. Sebagaimana fungsi resistor
yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika
dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut
Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Hukum Ohm menyatakan bahwa
resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Selain
nilai resistansi (Ohm), resistor juga memiliki nilai yang lain seperti nilai toleransi dan
kapasitas daya yang mampu dilewatkannya. Semua nilai yang berkaitan dengan
resistor tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan suatu rangkaian
elektronika oleh karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam kemasan
resistor tersebut.
Kapasitas daya pada resistor merupakan nilai daya maksimum yang mampu
dilewatkan oleh resistor tersebut. Nilai kapasitas daya resistor ini dapat dikenali dari
ukuran fisik resistor dan tulisan kapasitas daya dalam satuan Watt untuk resistor
dengan kemasan fisik besar. Menentukan kapasitas daya resistor ini penting dilakukan
untuk menghindari resistor rusak karena terjadi kelebihan daya yang mengalir
sehingga resistor terbakar dan sebagai bentuk efisiensi biaya dan tempat dalam
pembuatan rangkaian elektronika [19].

3. Metodologi
3.1. Diagram Alir Penelitian
3.2. Alat dan Bahan
Alat:
1) Obeng + -
2) Isolasi Kabel
3) Alat Ukur
4) Tang Potong
5) Tang Kupas
6) Tang Kombinasi
7) Cutter/Pisau

Bahan:
1) Panel Surya
Berikut merupakan spesifikasi dari panel surya:
• Maximum power (Pmax) = 370 W
• Power Voltage (Vmp) = 39.20 V
• Power Current (Imp) = 9.44 A
• Open Circuit Voltage (Voc) = 48.20 V
• Short Circuit Current (Isc) = 9.86 A
2) Baterai
Berikut merupakan spesifikasi dari baterai:
• Daya = 1000W
• Tegangan keluaran = 220/230V
• Nilai Tegangan = 12V/24V
• Frekuensi output = 50 Hz
• Rentang tegangan input = 9 – 16 V
• Arus input maksimum = 52A
• Tegangan pengenal = 12 V
• Konversi efisiensi maksimum = 94%
• Tegangan ominal = 12 V
• Kapasitas = 100 Ah
• Dimensi = 238 x 214 x 220 mm
• Berat = 29 kg
3) Inverter
Berikut merupakan spesifikasi dari inverter:
• Total Power = 22.295 WP
• Panel = 455WP
• Inverter = 20.000 Watt
• Kabel = 100m x 4mm2
4) Solar Charger Controller
Berikut merupakan spesifikasi dari SCC:
• Model = 50048 (SC-4850)
• System Voltage = 12V 24V 48V (Automatic Recognition)
• Voltage Solar Panel = 50V
• Charge Type = PWM
• Storage Temperature= -30⁰C ~ 70⁰C
• Working Temperature= -20⁰C ~ 50⁰C
• Humidity = 90%
• Open circuit current = 30 mA
5) Arduino Uno
Berikut merupakan spesifikasi dari arduino uno:
• Tegangan Operasi Arduino adalah 5V
• Tegangan input yang disarankan berkisar antara 7V hingga 12V
• Tegangan i/p (batas) adalah 6V hingga 20V
• Pin input dan output digital-14
• Pin masukan & keluaran digital (PWM)-6
• Pin i/p analog berjumlah 6
• Arus DC untuk setiap Pin I/O adalah 20 mA
• Arus DC yang digunakan untuk Pin 3.3V adalah 50 mA
• Memori Flash -32 KB, dan memori 0,5 KB digunakan oleh boot loader
• SRAM berukuran 2 KB
• EEPROM berukuran 1 KB
• Kecepatan CLK adalah 16 MHz
• Dalam LED bawaan
• Panjang dan lebar Arduino adalah 68,6 mm X 53,4 mm
• Berat papan Arduino adalah 25 g
6) Sensor Suhu
Berikut merupakan spesifikasi dari sensor suhu:
• Tegangan input = 3,3 – 6 VDC
• Sistem komunikasi = Serial (single – Wire Two way)
• Range suhu = -400C – 800C
• Range kelembaban = 0% – 100% RH
• Akurasi = ±20C (temperature) ±5% RH (humidity)
7) Sensor Arus dan Daya
Berikut merupakan spesifikasi dari sensor arus dan daya:
• Rise time output 5 μs.
• Bandwidth sampai dengan 80 kHz.
• Total kesalahan output 1,5% pada suhu kerja TA= 25°C.
• Tahanan konduktor internal 1,2 mΩ.
• Tegangan isolasi minimum 2,1 kVRMS antara pin 1-4 dan pin 5-8.
• Sensitivitas output 185 mV/A.
• Mampu mengukur arus AC atau DC hingga 30 A.
• Tegangan output proporsional terhadap input arus AC atau DC.
• Tegangan kerja 5 VDC.
8) Sensor Tegangan
Berikut merupakan spesifikasi dari sensor tegangan:
• Tegangan input = 0-25v DC
• Tegangan deteksi = 0.02445-25v DC
• Ketelitian pengukuran = 0.00489v
• Ukuran = 25x13mm
9) Sensor Intensitas Cahaya
Berikut merupakan spesifikasi dari sensor cahaya:
• Input Voltage = DC 3.3V - 5V
• Output = Digital - Sensitivitas bisa diatur, dan analog
• Ukuran PCB = 33 mm x 15 mm
10) Resistor
Berikut merupakan spesifikasi dari resistor:

3.3. Metode Terkait


Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan pengambilan
data melalui pengujian tegangan dan arus, pengujian kinerja inverter degan beban,
pengujian sistem dan pengujian resistansi isolasi. Metode ini bertujuan untuk dapat
mengetahui kinerja dari inverter tersebut.
3.4. Jadwal Kegiatan

2024
No Kegiatan
Februari Maret Juni Juli
1 Perencanaan
Pembelian
2
Bahan
Pembuatan
3
Desain
4 Pembuatan Alat
5 Pengujian

4. Referensi

[1] F. Ramadhania Nurhakim, G. Gun, R. Gunadi, and A. Ulfiana, “Monitoring dan Analisa
Performa Inverter pada PLTS Off-Grid Satu Fasa Berbasis Arduino di Laboratorium
Konversi Energi Politeknik Negeri Jakarta,” Pros. Semin. Nas. Tek. Mesin Politek. Negeri
Jakarta, pp. 1460–1468, 2022, [Online]. Available: http://prosiding.pnj.ac.id
[2] M. Bachtiar, “Prosedur Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Untuk
Perumahan (Solar Home System),” SMARTek, vol. 4, no. 3, pp. 176–182, 2006.
[3] D. Wijayanto, S. I. Haryudo, T. Wrahatnolo, and ..., “Rancang Bangun Monitoring Arus
Dan Tegangan Pada Plts Sistem On Grid Berbasis Internet Of Things (IoT)
Menggunakan Aplikasi Telegram,” J. Tek. …, pp. 447–453, 2022, [Online]. Available:
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/JTE/article/view/49288%0Ahttps://ejournal.un
esa.ac.id/index.php/JTE/article/download/49288/41004
[4] A. Saputra and F. Sudarma, “Analisis Efisiensi Konsumsi Energi Listrik Panel Surya Untuk
Warung Umkm dengan Metode Instalasi Atap Langsung Jurnal Teknik Mesin : Vol . 11 ,
No . 3 , Oktober 2022 ISSN 2549-2888,” Publikasi.Mercubuana.Ac.Id, vol. 11, no. 3,
2022, [Online]. Available:
https://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jtm/article/download/16248/6141
[5] B. Budiono, I. B Sulistiawati, and N. P. Agustini, “Penggunaan NRF24L01 Untuk
Monitoring Data Pada PLTS Kapasitas 309 WP,” J. FORTECH, vol. 4, no. 1, pp. 1–6, 2023,
doi: 10.56795/fortech.v4i1.4101.
[6] O. : Kadek, D. Satya, and A. Darma, Analisis Dan Monitoring Sistem Pompa Irigasi
Dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Plts) Berbasis Aplikasi. 2022.
[7] R. C. Pambudi, R. Hantoro, and H. Cordova, “Analisa Performansi dan Monitoring
Berbasis Web pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Fakultas Teknologi Industri ITS,”
J. Tek. ITS, vol. 7, no. 1, 2018, doi: 10.12962/j23373539.v7i1.27827.
[8] SEPTIAN BOBY PRATAMA, “SISTEM MONITORING PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
SURYA (PLTS) BERBASIS INTERNET OF THINGS,” ‫הארץ‬, no. 8.5.2017, pp. 2003–2005,
2022.
[9] B. B. Rarumangkay, V. C. Poekoel, and S. R. U. A. Sompie, “Solar Panel Monitoring
System,” J. Tek. Inform., vol. 16, no. 2, pp. 211–218, 2021.
[10] K. W. Fauzi, T. Arfianto, and N. Taryana, “Perancangan dan Realisasi Solar Tracking
System Untuk Peningkatan Efisiensi Panel Surya Menggunakan Arduino Uno,” TELKA -
Telekomun. Elektron. Komputasi dan Kontrol, vol. 4, no. 1, pp. 63–74, 2018, doi:
10.15575/telka.v4n1.63-74.
[11] P. Gunoto and H. D. Hutapea, “Analisa Daya Pada Panel Surya Di Pembangkit Listrik
Tenaga Surya Rooftop on Grid Kapasitas 30 Kva Gedung Kantor Pt. Energi Listrik
Batam,” Sigma Tek., vol. 5, no. 1, pp. 057–069, 2022, doi:
10.33373/sigmateknika.v5i1.4180.
[12] J. Bawalo, M. Rumbayan, and N. M. Tulung, “Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga
Surya Di Rumah Kebun Desa Ammat Kabupaten Kepulauan Talaud,” Pap. Knowl. .
Towar. a Media Hist. Doc., pp. 1–11, 2014, [Online]. Available:
http://repo.unsrat.ac.id/3270/1/jurnal_Jodi-1.pdf
[13] S. Ridho Hantoro and M. Hendra Cordova, “3 4 Final Project-Tf 141581,” 2017.
[14] L. J. Aggista, “Rancang Bangun System Monitoring Daya Menggunakan Sensor PZEM-
004T Berbasis Internet Of Things,” Univ. Negeri Yogyakarta, pp. 1–36, 2020.
[15] E. A. R. Muhammad, “SISTEM MONITORING KINERJA PANEL SURYA BERBASIS IoT
MENGGUNAKAN ARDUINO UNO PADA PLTS PEMATANG JOHAR,” J. Ekon. Vol. 18,
Nomor 1 Maret201, vol. 2, no. 1, pp. 41–49, 2020.
[16] M. F. Pratama, “Sistem Monitoring Dan Kontrol Daya Plts Menggunakan Iot Berbasis
Fuzzy Logic,” pp. 1–79, 2021, [Online]. Available:
http://repository.unissula.ac.id/22976/12/Magister Teknik
Elektro_20601700007_fullpdf.pdf
[17] H. T. Monda, Feriyonika, and P. S. Rudati, “Sistem Pengukuran Daya pada Sensor Node
Wireless Sensor Network,” Ind. Res. Work. Natl. Semin., vol. 9, pp. 28–31, 2018.
[18] T. Suryana, “Measuring Light Intensity Using the BH1750 Sensor,” Komputa Unikomm
2021, pp. 1–16, 2021.
[19] I. Y. Basri and D. Irfan, Komponen Elektronika, vol. 53, no. 9. 2018.
Tulisan yang dihighlight abu – abu dapat dihapus.
File dikumpul dalam format pdf

Anda mungkin juga menyukai