Anda di halaman 1dari 12

Perancangan Solar Tracker PLTS Rooftop Skala Rumah Tangga Untuk Meningkatkan Efisiensi

Panel Surya Berbasis Arduino

Ni Made Ari Sarasuandewi


2315374082
Program Studi D4 Teknik Otomasi, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bali

Abstrak
Indonesia has great potential in developing renewable energy, considering that fossil fuels
are getting depleted every year. One of the renewable energy sources that can be utilized to
produce electrical energy is solar energy. The conversion of solar energy into electrical
energy is produced by solar panels, but the sun is not always present at all times due to
environmental factors such as clouds covering solar panels. This can reduce the efficiency of
the panel causing the energy produced by the panel to be less than optimal. Development to
increase the efficiency of solar panels is by designing a solar tracker, where the panel will
move following the arrival of the sun so that the energy produced by the solar panel is
maximized. this design uses Arduino, LDR and BH1750FVI sensors, servo motors, current and
voltage sensors and LCD to monitor the movement of solar panels. This research will design
an Arduino Uno-based solar tracker that will be able to increase the efficiency of solar panels
by detecting shading on solar panels and detecting extreme weather that occurs around
solar panels. This solar tracker can increase panel efficiency and reduce environmental
pollution.
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Meningkatnya pertumbuhan penduduk maka kebutuhan akan energi listrik juga
semakin meningkat. Pasokan energi yang dihasilkan oleh pembangkit listrik
memerlukan bahan bakar fosil dalam mengasilkan listrik, dimana keberadaan fosil
sudah menipis dan memberikan dampak negatif yaitu mencemari lingkungan [1].
Karena menipisnya bahan bakar fosil, energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia
memiliki potensi besar dalam memenuhi kebutuhan tersebut. EBT yang memiliki
potensi besar di Indonesia yaitu sinar matahari, dilihat dari letak Indonesia yang
dilintasi oleh garis khatulistiwa menyebabkan Indonesia mendapatkan sinar
matahari yang melimpah setiap tahunnya [2], [3]. Tetapi sinar mahatahari tidak
selalu tersedia setiap saat, karena faktor seperti awan yang menutupi jalannya sinar
matahari ke permukaan bumi.
Potensi matahari di Indonesia yang besar perlu dimanfaatkan secara maksimal,
untuk itu pemerintah Indonesia mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya
(PLTS) [4], [5]. Pengembangan PLTS tidak hanya berlaku bagi sektor industri tetapi
dapat berlaku juga bagi rumah tinggal. Pengembangan PLTS berskala rumah tangga
mendapat dukungan dari pemerintah dengan mengikuti prosedur yang ada [6].
Pengembangan PLTS ini diharapkan dapat menggantikan penggunaan bahan bakar
fosil untuk membangkitkan energi listrik ke konsumen secara efisien dan tidak
menimbulkan pencemaran bagi lingkungan [7].
Efisiensi PLTS dipengaruhi input sinar matahari ke panel surya menurut peneliti Kiki
Kananda dkk. Dimana penelitiannya menganalisis efisiensi panel surya dengan
metode yang sederhana menggunakan MATLAB Simulink. Metode yang digunakan
kurang membantu untuk meningkatkan efisiensi panel [8]. Upaya meningkatkan
efisiensi panel dilakukan mengembangkan solar tracker yang dilakukan oleh I Wayan
Sutaya. Solar tracker dirancang untuk mendeteksi arah datangnya cahaya matahari
untuk memaksimalkan penyerapan sinar matahari pada panel surya, tetapi panel
surya terus bergerak karena terdapat noise atau gangguan pada sensor [9].
Kemudian peneliti Jeneiro Rezkyanzah, dkk mengembangkan solar tracker dimana
hasil yang didapatkan sudut elevasi penerima intensitas terbaik berkisar 90 – 110
dan jumlah voltage yang diterima pada sudut 31-140 melebihi kapasitas solar sel 9 V
sebesar 9,8V [10].
Penelitian dilakukan untuk melengkapi kekurangan dari penelitian sebelumnya.
Adapun inovasi yang akan dibuat yaitu sistem kontrol berupa solar tracker berbasis
Arduino Uno pada panel, dimana panel tersebut dapat mendeteksi adanya shading
pada panel dan panel dapat bergerak mengikuti pergerakan sinar matahari [11].
Sistem ini juga dapat mendeteksi cuaca yang ekstrim seperti angin kencang dan
hujan lebat untuk menghindari kerusakan serta efisiensi pada panel surya. Dengan
sistem kontrol tersebut dapat meningkatkan efisiensi dari PLTS pada rumah tinggal
sehingga mengurangi pencemaran lingkungan, mengurangi biaya energi, dan
menciptakan sumber energi yang lebih berkelanjutan.

1.2. Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas didapatkan perumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dari PLTS rooftop pada
rumah tinggal?
2. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem kontrol solar tracker
berbasis Arduino dan berapa efisiensi yang didapat dengan menggunakan sistem
tersebut?

1.3. Batasan Masalah


Berdasarkan perumusan masalah di atas, ruang lingkup dari penelitian ini yaitu
berfokus pada PLTS rooftop dengan system off grid dan menganalisis efisiensi dari
penggunaan PLTS dengan menggunakan sistem kontrol solar tracker pada rumah
tinggal serta efisiensi yang dihasilkan dengan menggunakan sistem tersebut

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini, berdasarkan perumusan masalah di atas sebagai
berikut:
1. Dapat mengetahui hal yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan penyerapan
energi matahari dan mengurangi kerugian sehingga PLTS menjadi lebih efisiensi.
2. Dapat mengetahui hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem solar
tracker serta peningkatan efisiensi yang dihasilkan dengan sistem tersebut.
Manfaat yang didapat dari penelitian ini baik bagi peneliti serta masyarakat yaitu:
1. Meningkatkan efisiensi pada panel surya. agar bekerja lebih maksimal dalam
menghasilkan energi listrik.
2. Menjadi ramah lingkungan, karena sumber energi penghasil listrik berasal dari
energi terbarukan yaitu matahari tidak menimbulkan emisi sehingga lingkungan
terhindar dari pencemaran.
3. Mengurangi biaya tagihan listrik, dengan menggunakan PLTS rooftop pada
rumah tinggal dapat menghasilkan penghematan biaya jangka Panjang bagi
penggunanya
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan energi
terbarukan dengan memasang PLTS demi menjaga kelestarian lingkungan.

2. Landasan Teori
2.1. Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Metode Hasil Kelemahan Referensi
Alat Solar Menggunakan Alat solar Adanya
Tracker mikrokontroller tracker kelemahan
Berbasis 8Bit bekerja pada alat jika
Mikrokontroler ATMega8535, dengan baik terdapat noise
8 Bit sensor LDR, dan dapat atau gangguan
I Wayan ATMega8535 motor servo, bekerja tegak pada sensor,
Sutaya dan LCD untuk lurus sesuai maka panel [9]
(2015) menggerakkan dengan akan secara
panel surya pergerakkan terus menerus
dengan matahari bergerak
mengikuti
pergerakan
matahari
Perancangan Menggunakan Solar tracker Hanya
Solar Tracker arduino, sensor bekerja memiliki satu
Berbasis LDR, motor dengan baik axis putar
Arduino servo dan mengikuti sehingga
Sebagai komponen lain sinar kurang
Jeneiro Penunjang untuk matahari optimal dalam
Rezkya Sistem Kerja membandingkan dengan sudut menyerap
nzah, Solar Cell nilai tengah elevasi sinar matahari [10]
dkk Dalam kedua sensor terbaik
(2016) Penyerapan cahaya untuk penerimaan
Energi mampu intensitas
Matahari mengikut terbaik pada
pegerakan sinar sudut
matahari berkisar 90° -
110°.
Perancangan Menggunakan Hasil yang Komponen
dan Realisasi Arduino uno, didapatkan yang
Solar Tracking sensor LDR, penyerapan digunakan
Kodrat
System untuk motor servo dan matahari tidak dibahas
Wirawa
Peningkatan LCD untuk lebih optimal secara detail
n Fauzi [12]
Efisiensi Panel mlakukan dengan dan hanya
dkk.
Surya pengujian dan menggunakan memiliki satu
(2018)
Menggunakan membandikan solar tracker axis putar
Arduino Uno panel surya dimana
statis mempunyai
(menggunakan selisih
solar tracker) sebesar 2%
dan dinamis dengan yang
(tanpa solar tanpa
tracker) menggunakan
solar tracker,
sehingga
penggunaan
solar tracker
lebih optimal
untuk
penyerapan
sinar
matahari
Sistem Kendali Menggunakan Solar tracker Kurangnya
Solar Tracker Arduino uno, bekerja akurasi arah
untuk motor servo dan dengan baik gerakan panel
Meningkatkan sensor LDR yang karena hanya
Efisiensi Daya untuk menunjukkan menggunakan
Sri
membandingkan bahwa solar sensor LDR
Yatman
keluaran panel tracker dapat dan hanya [13]
i dkk.
yang meningkatkan memiliki satu
(2020)
menggunakan efisiensi axis putar
solar tracker dan sebesar 25% sehingga tidak
tanpa dan hemat dapat bekerja
menggunakan energi secara optimal
solar tracker

2.2. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)


Pembangkit Listrik Tenaga Surya merupakan pembangkit yang menggunakan
sumber energi sinar matahari yang diubah menjadi energi listrik melalui sel surya.
PLTS memiliki tiga konfigurasi yaitu PLTS on grid (terhubung langsung dengan
jaringan), PLTS off grid (menggunakan baterai sebagai suplai pada malam hari) dan
PLTS hybrid (kombinasi dari sistem on grid dan off grid) [14]. Adapun prinsip kerja
dari PLTS yaitu panel surya akan mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik
yang berupa arus DC. Arus listrik yang dihasilkan panel surya masuk ke solar charge
controller sebagai pengontrol charging baterai. Kemudian arus listrik akan disimpan
dalam baterai. Ketika energi listrik dibutuhkan, arus listrik dari baterai menuju
inverter. Kemudian inverter mengubah arus DC menjadi arus AC untuk peralatan
listrik.

2.2.1 Komponen PLTS


a. Panel Surya
Panel surya berfungsi untuk mengubah atau mengkonversi energi matahari
menjadi energi listrik. Panel surya terbuat dari bahan semikonduktor yaitu
silikon. Jumlah energi yang dihasilkan oleh panel surya bergantung kepada
matahari yang tersedia dan arah modul surya. Ketika panel surya mendapat
masukan intensitas cahaya maka dapat menghasilkan arus. Besar arus yang
dihasilkan oleh panel surya berbanding lurus dengan intensitas cahaya
matahari yang masuk ke dalam sel surya. Besar intensitas cahaya matahari
berubah sesuai dengan pergeseran posisi matahari [14]. Panel surya
memiliki 3 jenis yaitu polycrystalline, monocrystalline dan amorf yang
memiliki karakteristik masing-masing sesuai dengan bahan yang digunakan.
b. Inverter
Inverter merupakan salah satu bagian dari power conditioning yang
berfungsi mengubah tegangan output DC dari panel surya ataupun baterai
menjadi tegangan AC. Inverter terdiri dari komponen sakelar elektronik,
dan komponen filter pasif. Pada bagian input terdiri dari kapasitor elektrolit
besar, yang bertanggung jawab untuk menghasilkan tegangan DC yang
stabil. Inverter dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan bentuk
gelombang outputnya, yaitu [15]:
1. Pure Sine Wave Inverter: inverter yang memiliki tegangan output dengan
bentuk gelombang sinus murni.
2. Sine Wave Modified Inverter: inverter dengan tegangan output
berbentuk gelombang kotak yang dimodifikasi sehingga menyerupai
gelombang sinus.
3. Square Wave Inverter: inverter dengan output berbentuk gelombang
kotak.
c. Solar Charge Controller (SCC)
Charger Controller adalah peralatan elektronik yang digunakan untuk
mengatur arus searah yang diisi ke baterai dan diambil dari baterai ke
beban [15]. Charger controller mengatur over charging dan kelebihan
voltase dari panel surya. Kelebihan voltase dan pengisian akan mengurangi
umur baterai.
d. Baterai
Baterai berfungsi untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan panel
surya dalam bentuk arus searah. Energi yang disimpan pada baterai
berfungsi sebagai cadangan, yang biasanya dipergunakan pada saat panel
surya tidak menghasilkan energi listrik, contohnya pada saat malam hari
atau pada saat cuaca mendung.

2.3. Faktor Pengoperasian Panel Surya


Dalam pengoperasian panel surya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
yaitu [16]:
a. Ambien Air Temperature
Panel surya dapat beroperasi secara maksimal apabila suhu panel normal pada
25°C. Kenaikan temperature lebih tinggi dari temperature normal pada sel surya
akan melemahkan Voc.
b. Radiasi Matahari
Radiasi matahari di bumi pada lokasi yang berbeda akan berbeda dan bergantung
pada keadaan matahari ke bumi. Insulation matahari akan banyak terpengaruh
terhadap arus dan sedikit berpengaruh terhadap tegangan.
c. Atmosfir Bumi
Saat keadaan atmosfir bumi mendung atau berawan, jenis partikel debu udara,
asap, uap air udara, kabut, dan polusi sangat berpengaruh untuk menentukan
hasil maksimal arus listrik dari sel surya.
d. Kecepatan Angin
Kecepatan angin di sekitar lokasi sel surya sangat membantu terhadap
pendinginan suhu permukaan panel surya sehingga temperature dapat terjaga.
e. Orientasi Panel
Orientasi dari rangkaian panel surya ke arah matahari secara optimal memiliki
efek yang besar untuk menghasilkan energi yang maksimum. Selain arah orientasi
sudut, orientasi panel juga sangat memengaruhi hasil energi yang maksimum
yang akan dihasilkan.
f. Posisi Letak Panel Surya Terhadap Matahari
Mengatur sinar matahari jatuh ke sebuah permukaan modul surya secara tegak
lurus akan memperoleh energi maksimum sekitar 1000 W/m 2. Dan untuk dapat
mempertahankan tegak lurusnya sinar matahari terhadap panel surya diperlukan
pengaturan panel surya karena arah matarahari akan berubah tiap jam dalam
sehari.

2.4. Solar Tracker


Solar Tracker adalah alat untuk memaksimalkan output daya yang dihasilkan panel
surya. Saat matahari bergerak melintasi langit, maka panel surya akan berputar
mengikuti matahari untuk mencari cahaya. Solar tracker secara efektif memandu
panel surya sesuai dengan posisi yang ditentukan. Pada dasarnya, ada dua jenis
solar tracker yaitu [16].
1. Single axis solar tracker
Solar tracker akan melacak pergerakan matahari baik secara vertikal maupun
horizontal. Solar tracker ini hanya memiliki satu sumbu putar. Di daerah tropis,
pelacak matahari dipasang secara horizontal saat matahari bersinar pada tengah
hari. Solar tracker vertikal digunakan di daerah yang mataharinya tidak bersinar
secara langsung namun siang hari cukup panjang.
2. Dual Axis Solar Tracker
Solar tracker memiliki dua sumbu berputar yang memungkinkannya bergerak
secara horizontal atau vertikal. Solar tracker ini digunakan dimana energi
maksimal dapat diperoleh dari energi matahari. Berbeda dengan single axis solar
tracker, solar tracking jenis ini mempunyai program yang lebih kompleks,
dimana sudut kesalahannya harus dihitung sebaik mungkin agar tidak
melenceng terlalu jauh dari posisi pergerakan matahari.

2.5. Arduino Uno


Arduino UNO merupakan papan mikrokontroler Arduino yang menggunakan
mikrochip ATmega328. Arduino UNO adalah perangkat keras open source [12] yang
berarti siapa pun dapat membuat dan mengembangkan Arduino sendiri. Oleh
karena itu, dapat ditemukan berbagai macam board selain yang dibuat oleh
Arduino. Arduino UNO memiliki 14 pin input atau output dan 6 pin input analog.

2.6. Light Dependent Resistor (LDR)


Light Dependent Resistor (LDR) adalah sensor yang dapat membaca nilai cahaya.
Sensor ini dapat mendeteksi keberadaan cahaya yang dipancarkan dan menurunkan
nilai resistansi LDR. Resistansi sensor LDR adalah 1MΩ saat berada dalam kondisi
gelap, namun resistansinya turun menjadi kurang dari 1KΩ saat terkena cahaya
terang [16]. Jika LDR tidak mendapat cahaya maka nilai tegangan output akan kecil
dan sebaliknya.

2.7. Sensor Intensitas Cahaya


Pengukuran besarnya intensitas cahaya dapat menggunakan modul sensor tipe
BH1750FVI. Sensor BH1750FVI adalah modul sensor yang mengukur intensitas
cahaya dalam satuan lux. Dibandingkan dengan sensor LDR, BH1750FVI dapat
dikatakan memiliki akurasi yang lebih baik [16] dibandingkan sensor LDR. Bila
menggunakan BH1750FVI, hasil yang didapat adalah intensitas cahaya murni.

2.8. Motor Servo


Motor servo merupakan suatu aktuator yang bergerak secara melingkar, melakukan
gerakan secara presisi dengan mengatur putaran sesuai sudutnya dan memiliki
kendali sendiri untuk mengatur pergerakannya. Motor servo terdiri dari motor DC,
pengontrol, dan gearbox. Rangkaian kendali motor servo digunakan untuk mengatur
pergerakan motor DC dengan memberikan pulsa tertentu ke rangkaian kendali [12].

2.9. Sensor Arus dan Tegangan


Untuk mengukur arus menggunakan sensor arus tipe ACS712 yang dapat mengukur
arus AC maupun DC. Cara kerja sensor ini adalah arus yang dibaca mengalir melalui
kabel tembaga kemudian menghasilkan medan magnet yang ditangkap oleh IC dan
dirubah menjadi tegangan proposional [17].
Sedangkan untuk sensor tegangan digunakan untuk mendapatkan nilai tegangan
antar fasa sehingga dapat mengetahui besar tegangan fasa-fasa. Cara kerja sensor
tegangan ini adalah melakukan pencuplikan tegangan yang mengalir masuk ke
sistem pengukuran.

2.10. Liquid Crystal Display (LCD)


Liquid Crystal Display atau LCD merupakan modul yang digunakan sebagai monitor
pada Arduino. LCD terbuat dari bahan kristal cair yang bekerja dalam sistem dot
matriks [16]. Secara garis besar LCD dibedakan berdasarkan jenisnya yaitu LCD teks
dan LCD grafis.

3. Metodologi
3.1. Diagram Alir Penelitian
3.2. Alat dan Bahan
Perancangan solar tracker yang akan dibuat memerlukan beberapa alat dan bahan
sebagai berikut:
3.2.1 Alat
a. Obeng (+)
b. Obeng (-)
c. Tang kombinasi
d. Tang potong
e. Tang kupas
f. Isolasi kabel
g. Multimeter
3.2.2 Bahan
a. Panel Surya
Berikut merupakan spesifikasi panel surya yang digunakan:
• Tipe : Polycrystalline
• Maximum power (Pmax) : 200 W
• Voltage at Pmax (Vmp) : 35 V
• Current at Pmax (Imp) : 5,66 A
• Open-circuit voltage (Voc) : 44,2 V
• Short-circuit current (isc) : 6,05 A
• Maximum system voltage : 600 V DC
• Power tolerance : + 3%
• Module efficiency : 15,3 %
b. Inverter
Berikut merupakan spesifikasi dari baterai yang digunakan :
• Daya : 1000W
• Tegangan keluaran : 220/230V
• Nilai Tegangan : 12V/24V
• Frekuensi output : 50 Hz
• Rentang tegangan input : 9 – 16 V
• Arus input maksimum : 52A
• Tegangan pengenal : 12 V
• Konversi efisiensi maksimum : 94%
c. Baterai
Berikut merupakan spesfikasi dari baterai yang digunakan:
• Tegangan ominal : 12 V
• Kapasitas : 100 Ah
• Dimensi : 238 x 214 x 220 mm
• Berat : 29 kg
d. Arduino Uno
Berikut merupakan spesifikasi dari Arduino Uno yang digunakan:
• Mikrokontroler : ATMega328P
• Batas Tegangan Input : 6-20V
• Tegangan Input : 7-12 DC
• Pin I/O : 14 pin
• Tegangan Operasional : 5 V DC
• Arus pada Pin Digital : 40 mA DC
• Flash Memori : 32 KB
• Clock Speed : 16 MHz
e. Sensor LDR
Berikut merupakan spesfikasi dari sensor LDR yang digunakan:
• Tegangan input : DC 3,3 – 5 V
• Output : Digital
• Ukuran PCB : 33 mm x 15 mm
f. Sensor BH1750FVI
Berikut merupakan spesfikasi dari sensor BH1750FVI yang digunakan:
• Tipe : BH1750FVI
• Rentang data : 0 – 65535 lux
• Catu daya :3–5V
• Ukuran : 18,5 x 13,9 mm
g. Motor Servo
Berikut merupakan spesfikasi dari motor servo yang digunakan:
• Tipe : SG90s
• Tegangan operasi : + 5V
• Rotasi : 0 - 180°
• Torsi : 2,5kg/cm
• Berat motor : 9 gm
h. Sensor arus
Berikut merupakan spesfikasi dari sensor arus yang digunakan:
• Tipe : ACS712
• Catu daya : 5V
• Sensor output : 100 mV/A
• Dimensi : 33 x 14 mm
• Berat : 20 gram
i. Sensor Tegangan
Berikut merupakan spesfikasi dari sensor tegangan yang digunakan:
• Tegangan input : 0 – 25V DC
• Ketelitian pengukuran : 0,00489 V
• Ukuran : 25x13 mm
j. LCD
Berikut merupakan spesfikasi dari LCD yang digunakan:
• Daya : 5V DC
• Tipe : LCD I2C
• Dimensi : 40x18 mm
• Berat : 20 gram

3.3. Metode Pembuatan


Metode pembuatan dilakukan untuk memilih dan memperhatikan material dan
konstruksi yang digunakan untuk merancang solar tracker dan pemilihan lokasi serta
kondisi lingkungan juga perlu dilakukan agar terhindar dari gangguan.
3.4. Metode Perangkaian
Perangkaian dilakukan dengan menyambungkan sambungan dari panel surya
dengan peralatan solar tracker dan memastikan sambungan antar komponen benar
dan baik. Pada metode ini juga dilakukan pemrograman untuk solar tracker agar
data dapat ditampilkan pada LCD.

3.5. Metode Analisis Data


Analisis data yang akan dilakukan dengan menganalisis pergerakan panel terhadap
matahari dan menghitung sudut yang optimal bagi panel surya serta mengevaluasi
peningkatan efisiensi panel surya dengan menggunakan solar tracker
3.6. Gant Chart
2024
No Kegiatan
Februari Maret Juni Juli
1 Perencanaan ide design
2 Pemilihan material
Perakitan panel surya dan solar
3
tracker
4 Membuat program solar tracker
5 Pengujian keseluruhan sistem
Analisa pengujian dan evaluasi
6
peningkatan efisiensi
7 Membuat laporan

4. Referensi
[1] I. A. Khamid, “Study on Potential Utilization of New Renewable Energy to Support the
Electricity System in Warudoyong Area,” Fidel. J. Tek. Elektro, vol. 4, no. 1, pp. 19–24,
2022, doi: 10.52005/fidelity.v4i1.83.
[2] T. Hasannuddin, A. Fauziah, and M. Syahroni, “Development of the Renewable Energy-
Based Distributed Generation Electricity System at Politeknik Negeri Lhokseumawe
Development of the Renewable Energy-Based Distributed Generation Electricity
System at Politeknik Negeri Lhokseumawe,” no. June, 2023, doi:
10.5281/zenodo.8004956.
[3] W. Ramadhan et al., “Pemanfaatan Sinar Matahari Sebagai Energi Alternatif Untuk
Kebutuhan Energi Listrik,” Semin. Nas. Karya Ilm. Multidisiplin, vol. 1, no. 1, pp. 168–
176, 2021.
[4] Dicky Andrea Sembiring, Ahmad Mansuri, Ferry Rahmat Astianta Bukit, and Malinda
Sari Sembiring, “A Study on the Application of Solar Panel Technology in Low-Income
Residential Housing in Deli Serdang Regency,” Int. J. Archit. Urban., vol. 5, no. 3, pp.
398–411, 2021, doi: 10.32734/ijau.v5i3.7722.
[5] J. Windarta, D. Denis, S. Saptadi, J. S. Silaen, and D. A. Satrio, “Implementation and
Testing of Rooftop Solar Power Plant with On-Grid System 1215 Wp Household Scale,”
7th Int. Conf. Inf. Technol. Comput. Electr. Eng. ICITACEE 2020 - Proc., pp. 294–299,
2020, doi: 10.1109/ICITACEE50144.2020.9239239.
[6] Indonesia, “Regulation of The Minister of Energy and Mineral Resources of The
Republic of Indonesia Number 13 of 2019 on The Use Of A Roof Solar Power
Generating System By Consumers of PT Perusahaan Listrik Negara (Persero),” no. 50,
2017.
[7] Elisier Tarigan, “Simulation and Feasibility Studies of Rooftop PV System For University
Campus Buildings in Surabaya, Indonesia,” Int. J. Renew. Energy Res., vol. 8, no. 2, pp.
895–908, 2018.
[8] E. Science, “Control of Solar Power Plants Connected Grid with Simple Calculation
Method on Residential Homes,” IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci. 97 012015, pp. 0–7,
2017, doi: 10.1088/1755-1315/97/1/012015.
[9] I. W. Sutaya, “ALAT SOLAR TRACKER BERBASIS MIKROKONTROLER 8 BIT ATMega8535,”
Univ. Pendidik. Ganesha Singaraja, no. ISSN 0216-3241, pp. 191–204, 2015.
[10] J. Rezkyanzah, L. P. Purba, and C. A. Putra, “Perancangan Solar Tracker Berbasis
Arduino Sebagai Penunjang Sistem Kerja Solar Cell Dalam Penyerapan Energi
Matahari,” SCAN-Jurnal Teknol. Inf. dan Komun., vol. 11, no. 2, pp. 55–60, 2016.
[11] G. Saxena and D. L. Gidwani, “Estimation of energy production of grid connected
rooftop solar photovoltaic system at Nagar Nigam Kota, Rajasthan,” 3rd Int. Conf.
Innov. Appl. Comput. Intell. Power, Energy Control. with their Impact Humanit. CIPECH
2018, pp. 45–49, 2018, doi: 10.1109/CIPECH.2018.8724134.
[12] K. W. Fauzi, T. Arfianto, and N. Taryana, “Perancangan dan Realisasi Solar Tracking
System Untuk Peningkatan Efisiensi Panel Surya Menggunakan Arduino Uno,” TELKA -
Telekomun. Elektron. Komputasi dan Kontrol, vol. 4, no. 1, pp. 63–74, 2018, doi:
10.15575/telka.v4n1.63-74.
[13] S. S. Yatmani, “Sistem kendali Solar Tracker Untuk Meningkatkan effisiensi Daya,” J.
Tek. Mesin ITI, vol. 4, no. 1, p. 1, 2020, doi: 10.31543/jtm.v4i1.354.
[14] Y. Setyaningrum, “Pengukuran Efisiensi Panel Surya Tipe Monokristalin Dan
Karakterisasi Struktur Material Penyusunnya,” Inst. Teknol. Sepuluh Nop., vol. 75, pp.
1–73, 2017.
[15] J. Bawalo, M. Rumbayan, and N. M. Tulung, “Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga
Surya Di Rumah Kebun Desa Ammat Kabupaten Kepulauan Talaud,” Pap. Knowl. .
Towar. a Media Hist. Doc., pp. 1–11, 2014, [Online]. Available:
http://repo.unsrat.ac.id/3270/1/jurnal_Jodi-1.pdf
[16] R. EKO LAKSONO, Rancang Bangun Solar Tracker Berbasis Arduino Uno Dengan
Menggunakan Metode Real Time Clock(2022). 2022. [Online]. Available:
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/63831
[17] E. Unit Three Kartini, Bambang Suprianto, “Sistem Monitoring dan Pengukuran
Pembangkit Listrik Surya dan Angin Berbasis Internet of Things Sistem Monitoring dan
Pengukuran Pembangkit Listrik Surya dan Angin Berbasis Internet of Things ( IoT ),” J.
Tek. Elektro, vol. 11, no. 3, pp. 371–378, 2022.

Tulisan yang dihighlight abu – abu dapat dihapus.


File dikumpul dalam format pdf

Anda mungkin juga menyukai