PRAKTIKUM IV

TEKNIK PEMBEDAHAN DAN PENGAMBILAN KELENJAR HIPOFISA

OLEH:

NAMA : AMDES MAHMUDAH

STAMBUK : I1B121032
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN PEMBIMBING : KHAIRUNNISA

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
 TEKNIK PEMBEDAHAN DAN PENGAMBILAN KELENJAR HIPOFISA

(SURGICAL TECHNIQUES AND GLAND RECOVERY HYPOPHISA)

Amdes Mahmudah1* dan Khairunnisa2

1
Jurusan Budidaya Perairan, Kampus Bumi Tridharma Jln. H.E.A Mokodompit Anduonohu Kendari,
Sulawesi Tenggara 93232, amdesmahmuda@gmail.com
2
Jurusan Budidaya Perairan, Kampus Bumi Tridharma Jln. H.E.A Mokodompit Anduonohu Kendari,
Sulawesi Tenggara 93232, khairunnisa242002@gmail.com

ABSTARAK

Fisiologi hewan air adalah ilmu yang mempelajari tentang proses-proses yang terjadi didalam tubuh
organisme. Kelenjar hipofisa adalah suatu kelenjar endokrin yang terletak dalam sellatursika, yaitu
lekukan dalam tulang stenoid. Tujuan dari praktikum fisiologi hewan air ini yaitu untuk
mengidentifikasi bentuk dan posisi hipofisa pada ikan serta proses pembedahan dan pemisahannya.
Metode pengamatan pada praktikum ini menggunakan metode pengamatan pembedahan secara
langsung terhadap ikan air tawar menggunakan ikan komet (Carassius auratus) yang diletakkan diatas
baki dengan posisi punggung menghadap ke atas. Gunakan pisau bedah pada batas antara kepala dan
badan (body) dari ikan komet (Carassius auratus) hingga kepalanya terpisah dari tubuhnya. Di bedah
tepat diatas baki sampai kerangka otaknya terbuka. Selanjutnya gunakanlah pinset untuk mengambil
kelenjar hipofisa yang ukurannya seperti butiran kacang. Berdasarkan hasil pengamatan maka dapat
disimpulkan bahwa kelenjar hipofisa berbentuk bulatan sangat kecil berwarna putih. Proses
pengambilannya yaitu kepala ikan nila di potong melintang sampai operculumnya yang letak kelenjar
hipofisa.

Kata kunci: Fisiologi, Kelenjar Hipofisa, Ikan Komet (Carassius auratus)

ABSTARACT

Aquatic animal physiology is the study of the processes that occur in the body of organisms. The
pituitary gland is an endocrine gland located in the sellatursica, which is an indentation in the stenoid
bone. The purpose of this aquatic animal physiology practicum is to identify the shape and position of
the pituitary in fish as well as the process of dissection and separation. The observation method in this
practicum uses a direct surgical observation method on freshwater fish using comet fish (Carassius
auratus) placed on a tray with its back facing up. Use a scalpel on the boundary between the head and
body of the comet fish (Carassius auratus) until its head is separated from its body. It was surgically
removed just above the tray until the brain skeleton opened. Next, use tweezers to take a pituitary
gland that is the size of a bean. Based on the results of observations, it can be concluded that the
pituitary gland is in the form of a very small circle of white color. The process of taking the tilapia
head is cut crosswise to the operculum which is located in the pituitary gland.

Keywords: Physiology, Pituitary Gland, Comet Fish (Carassius auratus)

PENDAHULUAN Latar Belakang

 Kelenjar hipofisa adalah suatu
kelenjar endokrin yang terletak dalam
sellatursika, yaitu lekukan dalam tulang
stenoid. Kelenjar hipofisa terbagi atas
dua lobus, yaitu lobus anterior atau
adenohipofisa dan lobus posterior atau
neurohipofisa. Terdapat enam jenis
hormon yang dihasilkan oleh
adenohipofisa, yaitu growth hormone
(GH), adrenocorticotropichormone
(ACTH), thyroidstimulating hormone
(TSH), prolactin (PRL),
folliclestimulating hormone (FSH), dan
luteinizing hormone (LH), serta
melanocytestimulating hormone (MSH)
Suriansyah (2020), Salah satu fungsi
hipofisa adalah merangsang kematangan
telur dan sperma ikan sehingga akan
meningkatkan kualitas telur dan sperma
(Prasetya 2015).
Ikan komet (Carassius auratus)
merupakan salah satu komoditas ikan
hias air tawar yang memiliki corak
warna yang cerah dan memiliki
bentuk yang menarik, karena memiliki
bentuk tubuh mirip dengan ikan koki dan
ikan koi (Hafiz et al, 2020).
Kelenjar hipofisa adalah organ
yang ukurannya relative kecil jika
dibandingkan dengan ukuran tubuh yang
terletak pada bagian dasar otak. Kelenjar
hipofisa memiliki bentuk sebesar biji
kacang dengan warna yang terdapat pada
kelenjar ini berwarna putih susu. Salah
satu ikan yang dapat diambil kelenjar
hipofisanya yaitu ikan nila (Oreochromis
niloticus). Kelenjar hipofisa sangat
penting pada hewan vertebrata, karena
kelenjar hipofisa berfungsi
mempengaruhi proses pada
perkembangan kematangan gonad ikan
dengan cara memberikan rangsangan
secara hormoral, dapat dilakukan dengan
cara menyuntikan hormon ke dalam
tubuh ikan. Kelenjar hipofisa juga dapat
mempengaruhi proses pemijahan pada
ikan. Perkembangbiakan tergantung
pada kesiapan induk yang matang
bergantung kepada kesiapan induk
yang matang gonad dan biasanya
terjadi pada musim-musim tertenju
saja (Erwin & Kaleseran, 2017).
Berdasarkan uraian di atas maka
perlu dilakukan praktikum mengenai
teknik pembedahan dan pengambilan
kelenjarhipofisa, agar kita dapat
mengetahui dan mengenal lebih jauh
tentang Fisiologi hewan air.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari praktikum fisiologi
hewan air ini yaitu untuk
mengidentifikasi bentuk dan posisi
hipofisa pada ikan serta proses
pembedahan dan pemisahannya.
Manfaat setelah praktikumdapat
menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan dan mahasiswa teknik
pembedahan dan pengambilan kelenjar
hipofisa.
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada
hari Senin, 12 Juni 2023, Pukul 13:00 -
15:00 WITA. Bertempat di
Laboratorium Manajemen Sumber Daya
Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Universitas Haluoleo,
Kendari.
Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan
dalam praktikum kali ini yaitu alat
bedah digunakan untuk membedah ikan,
baki untuk meletakkan ikan, kain lap
membersihkan meja praktikum dan
kertas laminating sebagai alas untuk
meletakkan ikan sebelum
didokumentasikan.
Sedangkan bahan yang digunakan
dalam praktikum ini yaitu ikan komet
(Carassius auratus), sebagai objek
pengamatan praktikum.
Metode Pengamatan
Praktikum ini menggunakan
metode pengamatan pembedahan secara
langsung terhadap ikan air tawar
menggunakan ikan komet (Carassius
auratus) yang diletakkan diatas baki
dengan posisi punggung menghadap ke
atas. Gunakan pisau bedah pada batas
antara kepala dan badan (body) dari ikan
komet (Carassius auratus) hingga
kepalanya terpisah dari tubuhnya. Di
bedah tepat diatas baki sampai kerangka
otaknya terbuka. Selanjutnya
gunakanlah pinset untuk mengambil
kelenjar hipofisa yang ukurannya seperti
butiran kacang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil yang diperoleh pada
pengamatan pembedaahan kelenjar
hipofisa pada ikan air tawar adalah,
berbentuk seperti bijin kacang, berwarna
putih, mempunyai tekstur lembut dan
terletak pada bagian atas kepala atau
dekat otak. Untuk hasil pengamatan
kelenjar hipofiasa dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 1. Hasil Pengamatan Kelenjar
Hipofisa.
Organisme Bentuk
Ikan Komet Bulat seperti kacang
(C. auratus)
Letak Warna
Kepala Putih
Tekstur
Lembut, Kenyal, lengket
Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang
telah dilakukan diperoleh hasil bahwa
kelenjar hipofisa berbentuk bulatan
sangat kecil berwarna putih atau
berebntuk seperti biji kacang. Proses
pengambilannya yaitu kepala ikan di
potong melintang sampai operculumnya
yang letak kelenjar hipofisa berada di
bawah kelenjar otak kecil. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Suriansyah et al.
(2013), menjelaskan bahwa pengambilan
hipofisa, kepala ikan donor dipotong
melintang ke belakang operkulum, lendir
dan darah yang keluar dibersihkan.
Bagian yang menutupi hipofisa dibuka
dengan pinset, hipofisa berbentuk
bulatan kecil berwarna putih.
Kelenjar hipofisa berfungsi untuk
mempercepat reproduksi karena dapat
merangsang pematangan garnet (sel
kelamin), ovulasi dan pemijahan. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Abdan et al.
(2016), menjelaskan bahwa kelenjar
hipofisa sangat berperan penting dalam
pertumbuhan dan mensekresikan
gonadotropin hormone yang sangat
berguna dalam proses pemijahan
organisme.
Berdasarkan hasil yang diperoleh
juga didapatkan bahwa warna kelenjar
hipofisa yaitu, berwarna putih dan
memiliki tekstur yang lembut, lengket
dan kenyal. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Ahmad (2018), yang
menyatakan bahwa hipofisa pada ikan
umumnya memiliki warna yang
bervariasi tergantung pada spesiesnya.
Warna kelenjar hipofisa pada ikan dapat
berwarna putih, abu-abu, cokelat atau
bahkan merah muda. Kelenjar hipofisa
juga memiliki variasi tekstur, umumnya
memiliki tekstur yang lembut dan
kenyal.
SIMPULAN DANA SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan
maka dapat disimpulkan bahwa kelenjar
hipofisa berbentuk bulatan sangat kecil
berwarna putih. Proses pengambilannya
yaitu kepala ikan komet di potong
melintang sampai operculumnya yang
letak kelenjar hipofisa.
Saran
Saran yang dapat saya sampaikan
pada kepada asisten pembimbing agar
lebih membimbing praktikan dalam
proses praktikum di laboratorium dan
penulisan jurnal sehingga proses
praktikum dapat berjalan dengan lancar
dan penulisan jurnal dapat sesuai yang
diharapkan. Saran untuk praktikan
adalah sebelum memulai praktikum,
praktikan diharapkan mempelajari
terlebih dahulu penuntun agar pada saat
praktikum dilaksanakan praktikan dapat
memahami Saran untuk praktikan adalah
sebelum memulai praktikum, praktikan
diharapkan mempelajari terlebih dahulu
penuntun agar pada saat praktikum
dilaksanakan praktikan dapat memahami
dengan baik.Saran untuk laboratorium
yaitu dapat meberi dukungan
kelengkapan alat-alat laboratorium agar
praktikum dapat berjalan berjalan
dengan maksimal.
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih terlebih
dahulu saya ucapkan kepada para dosen
pengamapuh mata kuliah yang telah
memberikan materi dengan baik,
kemudian saya ucapkan terimakasih pula
kepada para asisten pembimbing yang
telah membimbing kami dalam
pelaksanaan praktikum, tidak lupa pula
saya ucapkan terimakasih kepada teman-
teman yang telah mendukung jalannya
praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abdan, B, S., Muslim & Yulisman.
2016. Rangsangan Pemijahan
Ikan Gabus (Channastriata)
Menggunakan Ekstrak Hipofisa
Ikan Gabus. Jurnal Akuakultur
Rawa Indonesia. 4 (1), 91 – 102.
Erwin, A, A & Kalesaran, O., 2017.
Pengaruh Ovaprim, Aromatase
Inhibitor, dan Hipofisa Kualitas
Telut Ikan Lulo Dumbo. Jurnal
Ovapri, Vol. 5 (1) : 12-20.
Flaggellata, P., Wahyuni, S., Jalaluddin,
M., Hammy., Gholib.,
Armansyah, T, TR & Akmal, M.
2018. Immunohisto
chemicalStudy Of the
ImmunoreactiveFollideStimulati
ngHormone (ir – FSH)
CellsDistribution In Pituitary
Gland Of Rat (Rattusnorvegicus).
Jurnal Medika Veterinaria. 12
(1), 1 -8.
Hafiz, M., Mutiara, D., Haris, R. B. K.,
Pramesthy, T. D., Mulyani, R., &
Arumwati, A. 2020. Analisis
Fotoperiode Terhadap Kecerahan
Warna, Pertumbuhan dan
Kelangsungan Hidup Ikan Komet
(Carassius auratus). Jurnal Ilmu-
ilmu Perikanan dan Budidaya
Perairan, 15(1), 1-9.
Prasetiyo, Y, P & Irawan, B. 2013.
Pengukuran Panjang Berat Ikan
Nila (Oreochromisniloticus) Di
 Danau Landu, Sulawesi Tengah.
BTL. 11 (1), 59 – 60.
Prasetya, J., Muslim & Fitriani, M.
2015. Pemijahan Ikan Betok
(AnabastestudineusBloch) Yang
Dirangsang Ekstrak Hipofisa
Ikan Betok Dengan Rasio Berat
Ikan Donor Dan Resipien
Berbeda. Jurnal Akuakultur
Rawa Indonesia. 3 (2), 36 – 47.
Suriansyah, M., Topan, K., & Hendri.
B. 2013. Efektivitas dan Efisiensi
Pemberian Ekstrak Kelenjar
Hipofisa Terhadap Pemijahan
Ikan Betok (Anabas testudineus
Bloch). Jurnal Ilmu Hewan
Tropikal. 2 (2).
Suriansyah. 2020. Efektivitas Ekstrak
Kelenjar Hipofisa Ikan Mas
(Cyprinus Carpio L) Terhadap
Pematangan Gonad Akhir Ikan
Betok (Anabas testudineus
Bloeh). Jurnal Ilmu Hewan
Tropical. 9 (2).