Anda di halaman 1dari 9

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa : Muhammad Farid, S.Pd
Asal Institusi : SMA Muhammadiyah 1 Semarang

Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi

1 Hasil belajar Sumber kajian literatur Berdasarkan kajian


fisika pada Jurnal Ilmiah literatur dan
materi dinamika Siti Nurlia, I Komang Werdhiana, dan wawancara yang
Marungkil Pasaribu. “Pengaruh Model
partikel dalam telah dilakukan dapat
Problem Based Learning disertai Media
pembahasan Audio-visual terhadap Hasil Belajar Siswa dianalisis bahwa
aplikasi pada Materi Hukum Newton dan faktor penyebab
penerapan Penerapannya di Kelas X SMAN 5 Model “Hasil belajar fisika
hukum Newton Palu”. Universitas Tadulako. Jurnal pada materi dinamika
di kelas XI.A1 Kreatif Online, Vol. 8 No. 1, 2020. partikel dalam
SMA http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php pembahasan aplikasi
Muhammadiyah /JKTO/article/view/15681 penerapan hukum
1. Peserta didik masih kesulitan dalam
1 Semarang Newton di kelas
memahami konsep hukum Newton.
Tahun Pelajaran 2. Materi atau bahan bagi peserta didik XI.A1 SMA
2023/2024 tergolong sulit. Muhammadiyah 1
masih tergolong 3. Peserta didik kurang kompeten dalam Semarang Tahun
rendah. bereksplorasi. Pelajaran 2023/2024
4. Setrategi pembelajaran yang belum masih tergolong
bervariasi. rendah” adalah
Sumber kajian literatur
1. Kemampuan
Jurnal Ilmiah
Susdarwati, Sarwanto, Cari. peserta didik
“PENGEMBANGAN PERANGKAT masih kesulitan
PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS memahami konsep
PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Hukum Newton.
PADA MATERI HUKUM NEWTON DAN 2. Materi atau bahan
PENERAPANNYA KELAS X SMAN 2
bagi peserta didik
MEJAYAN”. Universitas Sebelas Maret.
Jurnal Inkuiri Vol 5, No. 3, 2016 (hal 1- tergolong sulit.
11). 2016. 3. Gaya belajar
https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/ink peerta didik yang
uiri/article/view/9673 berbeda-beda.
1. Penyusunan perangkat pembelajaran 4. Peserta didik yang
disertai proses pembelajaran yang kesulitan saat
belum optimal. menguraikan gaya
2. Perlu adanya pembelajaran dan metode
dalam bentuk
tertentu yang sesuai serta sarana yang
mendukung untuk membuat.
3. Kurangnya melibatkan peserta didik vektor.
dalam pembelajaran.
Sumber Wawancara
Guru Kepala Sekolah SMA
Muhammadiyah 1 Semarang
Narasumber : Aezun, S.Pd (54)
Waktu : Senin, 20 November 2023
1. Kurangnya konsentrasi peserta didik
dalam pembelajaran.
2. Peserta didik tidak belajar sebelumnya.
3. Tidak mereview pembelajaran
sebelumnya.
4. Kurang aktif dalam bertanya.
5. Kurangnya minat belajar peserta didik.
Sumber Wawancara
Guru teman teman sejawat
Narasumber : Dyan Septyaningsih H. HP,
S.Pd, S.Pd
Waktu : Senin, 20 November 2023
1. Persaingan antar peserta didik tinggi.
2. Semangat memahami materi rendah.
3. Kurangnya penyelesaian masalah
pemecahan soal.
4. Gaya belajar peserta didik yang
berbeda beda.
Sumber Wawancara
Pakar Fisika MGMP Kota Semarang
Narasumber : Saroji, S.Pd., M.Pd (guru
SMA Negeri 3 Semarang)
Waktu : 21 November 2023
1. Kurangnya kontektualisasi
pembelajaran.
2. Kurangnya ilustrasi saat pembelajaran
khususnya materi dinamika partikel
Hukum Newton.
3. Peserta didik kesulitan saat
menguraikan gaya dalam bentuk
vektor.
4. Saat pembelajaran cenderung mengajari
langsung, tidak menunjukkan secara
langsung gerak hanya bentuk abstrak.
https://drive.google.com/drive/folders/
1sbSrEBTzsYcf0762Jif63foQYDJ5Gld4?
usp=sharing

2 Peserta didik Sumber kajian literatur Berdasarkan kajian


kesulitan Jurnal Ilmiah literatur dan
menyelesaikan Nur Faizah Akmala, Wayan Suana, dan wawancara yang
permasalahan Feriansyah Sesunan telah dilakukan dapat
Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat
terkait materi Tinggi Siswa SMA pada Materi Hukum dianalisis bahwa
HOTS Newton Tentang Gerak. Universitas faktor penyebab
penguraian Lampung. 2019. “Peserta didik
https://journal.unuha.ac.id/index.php/JTI/
Vektor gaya kesulitan
article/view/472/242
pada hukum 1. Kemampuan komunikasi peserta didik menyelesaikan
Newton di kelas yang masih kurang. permasalahan terkait
XI.A1 SMA 2. Kompleksitas keterampilan peserta materi HOTS
Muhammadiyah didik. penguraian Vektor
1 Semarang 3. Kompetensi dalam mengajar masih gaya pada hukum
Tahun Pelajaran butuh peningkatan. Newton di kelas
4. Kurang terlatihnya peserta didik dalam
2023/2024. XI.A1 SMA
menyelesaikan tes atau soal-soal yang
sifatnya menuntut analisis, evaluasi, Muhammadiyah 1
dan kreatifitas. Semarang Tahun
5. Kurangnya menerapkan keterampilan Pelajaran
bernalar. 2023/2024.” adalah
6. Kurangnya pemahaman peserta didik. 1. Peserta didik tidak
Sumber kajian literatur terbiasa dengan
Jurnal Ilmiah
materi dan
Sulviana dan Marungkil Pasaribu
Analysis of Critical Thinking Skills and pemecahan soal
Learning Independence of High School HOTS.
Students on Newton's Law. Universitas 2. Pemahaman
Tadulako, Palu. 2021. JPFT - volume 9, konsep masih
nomor 1, pp. 63-69. rendah.
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/ 3. Kurangnya
index.php/EPFT/article/view/19290
keterampilan
1. Kemampuan berpikir kritis, logis, dan
pemecahan masalah peserta didik masih bernalar.
terbilang rendah. 4. Peserta didik
2. Pada pembelajaran, peserta didik tidak kurang eksplorasi
terlibat secara optimal dalam proses diri.
berpikir, pencarian dan penggunaan
informasi.
3. Kemandirian belajar peserta didik
masih rendah.
Sumber kajian literatur
Jurnal Ilmiah
Lilik Ayumniyya, Woro Setyarsih.
“PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR
TINGKAT TINGGI SISWA SMA DALAM
PEMECAHAN MASALAH PADA
MATERI HUKUM NEWTON”.
Universitas Negeri Surabaya. Jurnal
Inovasi Pendidikan Fisika. Vol. 10 No. 1,
Februari 2021, 50-58.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/
inovasi-pendidikan-fisika/article/view/
37599
1. Peserta didik jarang diberikan
pembelajaran dengan orientasi berpikir
tingkat tinggi dalam pemecahan
masalah.
2. Instrumen soal yang diberikan pada
peserta didik bukan merupakan
instrumen berpikir tingkat tinggi.
Sumber Wawancara
Guru teman sejawat
Narasumber : Dyan Septyaningsih H. HP,
S.Pd
Waktu : Senin, 20 November 2023
1. Peserta didik kurang bisa memahami
soal HOTS.
2. Pengelolaan kelas yang belum
maksimal.
3. Kurangnya eksplorasi dalam diri
peserta didik.
Sumber Wawancara
Pakar Fisika MGMP Kota Semarang
Narasumber : Saroji, S.Pd., M.Pd (guru
SMA Negeri 3 Semarang)
Waktu : 21 November 2023
1. Peserta didik tidak terbiassa dengan
materi dan soal HOTS.
2. Pemahaman konsep peserta didik
rendah.
3. Pembelajaran hanya mengajarkan
aplikasi tidak diarahkan ke penalaran.
https://drive.google.com/drive/folders/
1sbSrEBTzsYcf0762Jif63foQYDJ5Gld4?
usp=sharing

3 Peserta didik Sumber kajian literatur Berdasarkan kajian


kesulitan Jurnal Ilmiah literatur dan
memahami soal Mujtahidatul Ilmi Fajriyah, Muhammad wawancara yang
Nur Hudha, Hena Dian Ayu
literasi dan telah dilakukan dapat
Pendekatan Pembelajaran Diferensiasi
numerasi pada dalam Model Inkuiri terhadap dianalisis bahwa
kelas XI.A2 Kemampuan Numerasi Siswa. Universitas faktor penyebab
SMA Pendidikan Indonesia. Jurnal Ilmiah “Peserta didik
Muhammadiyah Pendidikan dan Pembelajaran. Volume 6 kesulitan memahami
1 Semarang Nomor 2, 2022, pp 393-401. soal literasi dan
Tahun Pelajaran https://ejournal.undiksha.ac.id/ numerasi pada kelas
2023/2024 index.php/JIPP/article/view/50838/23840 XI.A2 SMA
1. Peserta didik menganggap fisika itu Muhammadiyah 1
sulit. Semarang Tahun
2. Masih rendahnya kemampuan literasi
Pelajaran 2023/2024”
dan numerasi pada peserta didik.
3. Masih berasumsi bahwa gaya belajar adalah
peserta didik yang sama. 1. Paradigma peserta
4. Model dan metode pembelajaran yang didik harus diubah
belum bervariasi.
dalam hal literasi
5. Kesulitan mengoneksi konsep fisika ke
penyelesaian matematis. numerasi.
Sumber kajian literatur 2. Rendahnya
Jurnal Ilmiah kemampuan
Singgih Oka Wardhana, Rusly Hidayah literasi numerasi
The Science Literacy Profile of Senior peserta didik.
High School Students in Terms of 3. Belum adanya
Knowledge Domains. Universitas Negeri
pertanyaan
Surabaya. Prosiding Seminar Nasional
Kimia (SNK) 2021. ISBN 978-602-0951- pemantik untuk
35-5. mendorong
https://kimia.fmipa.unesa.ac.id/wp- peserta didik
content/uploads/2021/12/313-321.pdf literasi numerasi.
1. Lemahnya kemampuan literasi
membaca dan numerasi.
2. Kesenjangan pembelajaran sains antara
yang direncanakan pemerintah dengan
yang dilaksanakan disekolah.
3. Pembelajaran lebih cenderung
menggunakan model ceramah.
Sumber kajian literatur
Jurnal Ilmiah
Akhsan Rian Anugrah, Sarnawiah
Peningkatan Kemampuan Literasi
Numerasi Peserta Didik Melalui
Penerapan Model Problem-Based
Learning di Kelas X MIPA 6 SMAN 2
Soppeng. Pendidikan Profesi Guru
Prajabatan Fisika Universitas Negeri
Makasar. 2023.
http://www.ejournal-jp3.com/index.php/
Pendidikan/article/view/647
1. Kurangnya keaktifan peserta didik.
2. Pembelajaran masih menggunakan
model konvensional.
3. Faktor pendukung lainnya penentuan
KKM pada satuan pendidikan.
Sumber Wawancara
Guru teman sejawat
Narasumber : Dyan Septyaningsih H. HP,
S.Pd
Waktu : Senin, 20 November 2023
1. Peserta didik kurang bisa memahami
soal literasi numerasi.
2. Motivasi membaca kurang.
3. Rasa ingin tau peserta didik masih
rendah.
4. Pembelajaran yang belum terintegrasi.
Sumber Wawancara
Pakar Fisika MGMP Kota Semarang
Narasumber : Saroji, S.Pd., M.Pd (guru
SMA Negeri 3 Semarang)
Waktu : 21 November 2023
1. Paradigma peserta didik harus dirubah.
2. Peserta didik diberi kesempatan untuk
literasi membaca dulu sebelum
pembelajaran.
3. Belum adanya pertanyaan pemantik.
https://drive.google.com/drive/folders/
1sbSrEBTzsYcf0762Jif63foQYDJ5Gld4?
usp=sharing
4 Asesmen yang Sumber kajian literatur Berdasarkan kajian
digunakan https://www.youtube.com/results? literatur dan
dalam search_query=kemdikbud wawancara yang
Eksplorasi penyebab masalahnya :
pembelajaran telah dilakukan dapat
1. Beragamnya kondisi peserta didik
belum menyebabkan proses belajar dan dianalisis bahwa
bervariasi dan kompetensi peserta didik menjadi faktor penyebab
tepat sasaran sangat bervariasi. “Asesmen yang
dalam materi 2. Dampak penutupan sekolah karna digunakan dalam
Kinematika pandemi. pembelajaran belum
Gerak di kelas 3. Menurunnya kemampuan peserta didik. bervariasi dan tepat
4. Ketidak tercapaian belajar.
XI A1 SMA sasaran dalam materi
5. Ketimpangan pengetahuan yang
Muhammadiyah semakin lebar. Kinematika Gerak di
1 Semarang 6. Perkembangan emosi dan psikologis kelas XI A1 SMA
Tahun Pelajaran peserta didik terganggu. Muhammadiyah 1
2023/2024. Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Semarang Tahun
Badan Penelitian dan Pengembangan Pelajaran 2023/2024”
dan Perbukuan, Kementerian adalah
Pendidikan dan Kebudayaan Republik
1. Pembuatan
Indonesia. asesmen yang
Sumber kajian literatur masih formalistik.
Jurnal Ilmiah
2. Tingkat kejenuhan
Ellianawati, S. Mufiatunnikmah, N. E.
Setyaningsih, B. Subali. anak dalam
Asesmen Multi Representasi Berbasis mengerjakan
Keterampilan Abad Ke-21 pada Materi asesmen yang
Gerak Lurus. Universitas Negeri hanya soal tes PG
Semarang. Physics Education Research dan Essay.
Journal Vol. 2 No. 1 (2020), 19-34. 3. Terlalu banyaknya
https://journal.walisongo.ac.id/
asesmen yang
index.php/perj/article/view/5038
dikerjakan dengan
1. Pengembangan Multi Asesmen
Representasi belum berjalan secara waktu yang
optimal. diberikan.
2. Kurangnya keterampilan penyusunan
asesmen.
3. Kemampuan representasi peserta didik
yang masih lemah.
4. Peserta didik tidak cukup memahami
materi kinematika pada salah satu
bentuk representasi saja untuk
penguasaan konsep kinematika.
Sumber kajian literatur
Jurnal Ilmiah
Muhammad Nurkhalis Agriawan,
Muhammad Saldi, Muh. Ridwan Kadir
PENGEMBANGAN INSTRUMEN
ASESMEN GERAK LURUS PADA MATA
PELAJARAN FISIKA SMA. Universitas
Sulawesi Barat. Jurnal Fisika dan
Pembelajarannya, Vol 2, Issue 2, April
2020.
https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/phy/
article/view/1492
1. Kualitas instrumen penilaian yang
dibuat belum sesuai.
2. Kemampuan berpikir peserta didik
masih rendah.
3. Belum adanya pengembangan
instrumen.
Sumber kajian literatur
Jurnal Ilmiah
Dessy Anggraeni, Ashari, Eko Setyadi
Kurniawan
Implementation of Performance Appraisal
Model with Peer and Self Assessment
Techniques in Physics Laboratory Work
for SMA. Universitas Muhammadiyah
Purworejo. Volume 01 Nomor 01, Bulan
Mei, Tahun 2020, pp: 21 - 26.
https://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/
fisika/article/view/1318
1. Pelaksanaan disekolah hingga saat ini
di dominasi menggunakan tes uji
berupa pilihan ganda sebagai tolok ukur
keberhasilan pembelajaran fisika.
2. Penilaian proses kinerja masih jarang
dilakukan.
3. Kurangnya keaktifan peserta didik
dalam kerja laboratorium.
4. Kendala dalam asesmen kerja
laboratorium.
Sumber Wawancara
Guru teman sejawat
Narasumber : Dyan Septyaningsih H. HP,
S.Pd
Waktu : Senin, 20 November 2023
1. Asesmen belum bervariasi dalam
pembelajaran.
2. Belum terlaksananya 3 asesmen dalam
pembelajaran.
3. Rasa ingin tau peserta didik masih
rendah.
4. Belum maksimalnya asesmen
diagnostik sebelum pembelajaran.
5. Tanggung jawab peserta didik yang
masih kurang.
Sumber Wawancara
Pakar Fisika MGMP Kota Semarang
Narasumber : Saroji, S.Pd., M.Pd (guru
SMA Negeri 3 Semarang)
Waktu : 21 November 2023
1. Pembuatan asesmen cenderung
formalistik.
2. Peserta didik merasa jenuh.
https://drive.google.com/drive/folders/
1sbSrEBTzsYcf0762Jif63foQYDJ5Gld4?
usp=sharing

5 Kurang Sumber kajian literatur Berdasarkan kajian


optimalnya Jurnal Ilmiah literatur dan
Implementasi Armelia Yuniani, Dwi Irma Ardianti, Wal wawancara yang
Teknologi atau Asri Rahmadani telah dilakukan dapat
aplikasi Era Revolusi Industri 4.0 : Peran dianalisis bahwa
pendukung Media Sosial Dalam Proses faktor penyebab
dalam Pembelajaran Fisika di SMA. rendahnya
Universitas Samudra. Gravitasi Jurnal
pembelajaran pemanfaatan
Pendidikan Fisika dan Sains. Vol (2) No
fisika. (1) Tahun 2019. teknologi dalam
1. Era Disrupsi teknologi Revolusi kegiatan
Industri 4.0 ini menunjukkan bahwa pembelajaran adalah
ada banyak “kekacauan” dan 1. Kemampuan
antimainstream dari semua sistem siswa dalam
kehidupan yang dianggap mapan memanfaatkan
dimasa lalu teknologi seperti
2. Belum semua pembelajaran
canva, google
memanfaatkan TIK dalam
menyelenggarakan kegiatan masih terbatas.
pembelajaran fisika. 2. Kemampuan guru
3. Belum tercapainya kemampuan berfikir dalam
kritis peserta didik. memanfaatkan
4. Kendala pemanfaatan TIK adalah: tidak teknologi belum
adanya akses, tidak adanya sarana TIK, maksimal.
pembelajaran tidak mengintegrasikan 3. Siswa
TIK. menyalahgunakan
5. Penyalah gunaan penggunaan gejet
HP saat
pada saat proses pembelajaran.
https://mail.ejurnalunsam.id/index.php/ pembelajaran
JPFS/article/view/1727 karena kurang
Sumber kajian literatur adanya
Jurnal Ilmiah pemantauan dan
Anggraini Diah Puspitasari aturan pemakaian
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN dari guru sebagai
FISIKA MENGGUNAKAN MODUL fasilitator.
CETAK DAN MODUL ELEKTRONIK 4. Kegiatan
PADA SISWA SMA. Universitas Islam pembelajaran
Negeri Alauddin Masassar. Jurnal
yang dirancang
Pendidikan Fisika Vol. 7 No. 1, Maret
2019. menggunakan
1. Kemampuan peserta didik dalam teknologi kurang
pemecahan masalah masih tergolong maksimal.
rendah. 5. Ketidaksiapan
2. Motivasi peserta didik masih kurang kuota oleh peserta
dalam pembelajaran. didik sedangkan
3. Peserta didik masih rendah pemahaman
wifi sekolah juga
materi.
https://journal3.uin-alauddin.ac.id/ tidak maksimal.
index.php/PendidikanFisika/article/view/
7155
Pakar Fisika MGMP Kota Semarang
Narasumber : Saroji, S.Pd., M.Pd (guru
SMA Negeri 3 Semarang)
Waktu : 21 November 2023
1. Pembuatan asesmen cenderung
formalistik.
https://drive.google.com/drive/folders/
1sbSrEBTzsYcf0762Jif63foQYDJ5Gld4?
usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai