Anda di halaman 1dari 7

JURNAL RISET KESEHATAN e-ISSN: 2579-8103

POLTEKKES DEPKES BANDUNG p-ISSN:1979-8253


Vol 15 No 1, Mei 2023

MODEL PERANGKAP TIKUS SHERMAN MODIFIKASI SNAP TRAP


EFEKTIF PENGENDALIAN TIKUS DI INDUSTRI XY

Sherman Mousetrap Model Modified Snap Trap is Effective in Controlling Rats in


XY Industry

Aalliyah Choirul Afifah1*, Mimin Karmini1, Kahar Kahar1


1*
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Bandung,
Email: aalliyahchoirulafifah@gmail.com

ABSTRACT
Rats are one of the animals that carry diseases to humans. The disease is rodent-borne.
Industry XY has rats outside the main office, where rats can damage goods around the
area. Factors in the presence of rats are abundant food, poor environmental sanitation
conditions, and lack of rat control. The study aimed to determine the number of rats
trapped and analyze the difference between the Sherman live trap model and the
Sherman snap trap on the number of rats trapped in the area outside the main office of
Industry XY.The experimental research with post-test-only design. The population was all
rats in the area outside the main building. The sample is the number of mice trapped in the
tool. The required sample size is 18 samples. The sampling technique with incidental
sampling the treatment given is two treatments Sherman's live trap and Sherman's snap
trap. Data collection techniques count the number of rats trapped. Data collection tools are
traps—data analysis using univariate and kruskal wallis. The number of rats trapped in the
Sherman snap trap was 5. In Sherman's live trap, there were no rats trapped. There is a
significant difference between trap models on the number of rats trapped. The most
effective type of rat trap is the Sherman snap trap. It is recommended that industries use
Sherman snap traps to control rats in the industry because the traps can kill rats directly,
the traps are non-toxic because they use natural bait, and the traps are easy to clean.

Keywords: Sherman snap trap, Sherman live trap, rat

ABSTRAK
Tikus adalah salah satu binatang pembawa penyakit terhadap manusia. Penyakit tersebut
berupa penyakit tular rodensia. Pada Industri XY terdapat tikus di area luar kantor utama,
dimana tikus dapat merusak barang di sekitar area tersebut. Faktor keberadaan tikus yaitu
tersediannya makanan yang melimpah, kondisi sanitasi lingkungan yang buruk dan
kurangnya pengendalian tikus. Tujuan penelitian mengetahui jumlah tikus yang
terperangkap dan menganalisis perbedaan model perangkap tikus Sherman live trap
dengan Sherman snap trap terhadap jumlah tikus yang terperangkap di area luar kantor
utama Industri XY. Jenis penelitian eksperimen dengan posttest only design. Populasi
seluruh tikus yang ada di area luar bangunan utama. Sampel adalah jumlah tikus yang
terperangkap pada alat. Besar sampel yang diperlukan adalah 18 sampel. Teknik
pengambilan sampel dengan insidental sampling, perlakuan yang diberikan adalah 2
perlakuan Sherman live trap dan Sherman snap trap. Teknik pengumpulan data
menghitung jumlah tikus yang terperangkap. Alat pengumpul data adalah perangkap.
Analisa data menggunakan univariat dan kruskal wallis. Jumlah tikus yang terperangkap

210
https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v15i1.2116
JURNAL RISET KESEHATAN e-ISSN: 2579-8103
POLTEKKES DEPKES BANDUNG p-ISSN:1979-8253
Vol 15 No 1, Mei 2023

pada sherman snap trap sebanyak 5 ekor, pada Sherman live trap tidak terdapat tikus
yang terperangkap. Terdapat perbedaan yang signifikan antara model perangkap
terhadap jumlah tikus yang terperangkap. Jenis perangkap tikus yang efektif adalah
Sherman snap trap. Disarankan agar industri menggunakan Sherman snap trap untuk
mengendalikan tikus di industri karena perangkap mampu membunuh tikus secara
lansung, perangkap tidak beracun karena menggunakan umpan alami dan perangkap
mudah untuk dibersihkan.

Kata Kunci: Sherman snap trap, sherman live trap, tikus


PENDAHULUAN bahwa nilai baku mutu kepadatan tikus
Industri adalah kegiatan ekonomi menggunakan success trap yaitu < 1.5
yang mengolah bahan baku dan Adanya keberadaan tikus di area
memanfaatkan sumber daya untuk industri dapat memicu penularan
menghasilkan barang yang mempunyai penyakit seperti penyakit tular rodensia.6
manfaat lebih bagi konsumennya (UU maka perlu adanya pengendalian untuk
No. 3 Tahun 2014).1 Industri minuman menurunkan angka kepadatannya.
adalah industri yang berkembang pesat Upaya yang dapat dilakukan dengan
di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. pengendalian secara fisik, kimia dan
Industri XY di Bogor ini merupakan biologi.7 Penelitian pengendalian
industri yang memproduksi minuman dilakukan secara fisik dengan memasang
kemasan berupa minuman jelly dan teh. dua jenis perangkap tikus. Perangkap
Industri XY ini didirikan pada tahun 2011 yang digunakan menggunakan model
yang berlokasi di Desa Cicadas, perangkap tikus Sherman modifikasi live
Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten trap dan snap trap dengan umpan kelapa
Bogor, Jawa Barat.2 bakar.8
Selama observasi sanitasi Hampir semua bagian tanaman
lingkungan di Industri XY ini memiliki kelapa dapat dimanfaatkan untuk
kondisi yang dapat memicu keberadaan berbagai keperluan.9 Kelapa bakar
vektor dan binatang penganggu untuk merupakan jenis umpan yang biasa
mendatangi industri salah satunya tikus3. digunakan ataupun merupakan standar
Dimana terdapat titik lokasi industri yang dari WHO yang digunakan dalam
terlihat kumuh dan tak terawat pada trapping penangkapan tikus.10 Kelapa
bagian belakang area kantor utama bakar memberikan karakteristik aroma
industri yaitu masih terdapat sampah manis dan kacang yang kuat.11 Tujuan
yang berserakan, daun yang berguguran penelitian ini untuk mengetahui
menumpuk dan tidak dibersihkan hal ini efektivitas model perangkap tikus
dapat dimanfaatkan sebagai tempat Sherman modifikasi live trap dan snap
peristirahatan.4 trap terhadap jumlah tikus yang
Hasil penangkapan tikus bulan tertangkap di Industri XY.7
Februari didapatkan 1 ekor, dan bulan
Maret didapatkan 4 ekor selama 7 hari METODE
pengukuran di saluran air area luar Jenis penelitian adalah eksperimen.
gedung kantor utama, setelah Desain penelitian adalah posttest only
dimasukkan kedalam rumus success trap design dimana rancangan sama sekali
didapatkan nilai sebesar 14,28%. tidak ada kontrol yang digunakan12.
Menurut Permenkes No. 50 Tahun 2017, Populasi adalah seluruh tikus yang
berada di luar kantor utama. Sampel
211
https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v15i1.2116
JURNAL RISET KESEHATAN e-ISSN: 2579-8103
POLTEKKES DEPKES BANDUNG p-ISSN:1979-8253
Vol 15 No 1, Mei 2023

dalam adalah sebagian tikus yang Tabel 1. Jumlah Tikus Yang Terperangkap
diambil dari populasi sampel. Teknik Pada Perangkap Sherman Live Trap Dan
pengambilan menggunakan teknik Sherman Snap Trap Di Area Luar Kantor
insidental sampling. Insidental sampling Utama Dari Pukul 06.00 WIB - Selesai
Jumlah Jumlah Tikus
adalah teknik penentuan sampel
Perangka Yang Tertangkap
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja p (ekor)
yang secara kebetulan bertemu dengan (Sherman
peneliti dapat digunakan sebagai Hari/
Live Trap
sampel.12 Sampel yang diambil adalah Tanggal Sherma Sherma
dan
tikus, dengan waktu pengukuran 06.00 – n Life n Snap
Sherman
Trap Trap
06.00 pagi di area luar bangunan kantor Snap
utama.13 Trap)
Besar sampel jumlah tikus yang Selasa,
terperangkap pada kedua perangkap 17 Mei 6 - 1
tersebut berdasarkan perhitungan rumus 2022
Rabu,
Gomez adalah 18 sampel tikus.14 Alat
18 Mei 6 - -
pengumpul data adalah perangkap tikus 2022
dan kamera. Penelitian dilakukan pada Kamis,
bulan April-Mei 2022. 19 Mei 6 - 2
2022
Jumat,
Analisa Data 20 Mei 6 - 1
1. Analisa Univariat 2022
Untuk mengetahui persentase Sabtu,
jumlah tikus yang terperangkap dan 21 Mei 6 - 1
2022
rata-ratanya.15
Minggu,
2. Analisa Bivariat 22 Mei 6 - -
Untuk mengetahui efektivitas 2022
model perangkap Sherman modifikasi Senin,
live trap dan snap trap terhadap 23 Mei 6 - -
jumlah tikus yang tertangkap pada 2022
perangkap. Dalam analisis bivariat ini Jumlah - 5
menggunakan Uji Mann Whitney.15
Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil
HASIL penelitian selama 7 (tujuh) hari berturut-
1. Jumlah Tikus Yang Terperangkap turut didapatkan pada perangkap tikus
Sherman snap trap sebanyak 5 ekor,
sedangkan untuk Sherman live trap tidak
terdapat tikus yang terperangkap.

2. Analisis Univariat
Tabel 2. Tabel Hasil Analisis Univariat
Standar
Minimum Maksimum Mean
Deviasi
Sherman
0 0 0,000 0,00
live trap
Sherman
0 1 0,328 0,12
snap trap

212
https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v15i1.2116
JURNAL RISET KESEHATAN e-ISSN: 2579-8103
POLTEKKES DEPKES BANDUNG p-ISSN:1979-8253
Vol 15 No 1, Mei 2023

dapat disimpulkan terdapat perbedaan


Tabel 2 menunjukkan bahwa tikus yang signifikan antara Sherman live trap
yang terperangkap pada perangkap tikus dengan Sherman snap trap di di luar
yaitu pada Sherman snap trap dengan kantor utama Industri XY.
hasil minimum 0, maksimum 1 ekor tikus,
dengan standar deviasi 0,328. PEMBAHASAN
Hasil penelitian selama 7 hari
3. Analisis Bivariat pengukuran berturut-turut pada tanggal
Hasil uji normalitas dan uji 17 Mei s/d 23 Mei 2022 di area luar
homogenitas dengan 2 perlakuan tanpa kantor utama, penyimpanan perangkap
kontrol, didapatkan hasil perlakuan 1 sig diletakkan pada pukul 18.00 malam
= 0, dan perlakuan 2 sig = 0,000. Uji dengan arah pintu yang saling
normalitas dan uji homogenitas membelakangi perangkap satu dengan
dibandingkan dengan nilai sig α (0,05) perangkap lainnya dan pada pukul 06.00
bahwa hasil pengukuran jumlah tikus pagi keesokan harinya perangkap
yang terperangkap pada perangkap tikus diambil untuk dilihat terdapat tikus yang
kelompok perlakuan tidak terdistribusi terperangkap atau tidak.17 Jenis umpan
normal dan berbeda karena data hasil yang digunakan selama 7 hari berturut-
data yang diperoleh P < 0,05.16 turut yaitu kelapa bakar dengan berat 10
gram.18
a) Uji Kruskal Wallis Perangkap diletakkan didekat saluran
air dan menempel dengan dinding,
Tabel 3. Tabel Hasil Uji Kruskal Wallis masing-masing perangkap berjarak 6
Pengulangan meter dari satu perangkap ke perangkap
Chi-Square 5,541 yang lainnya19. Jumlah perangkap yang
Df 1 dipasang pada tiap harinya masing-
Asymp. Sig. 0,019 masing pada Sherman snap trap 3 buah
perangkap dan Sherman live trap 3 buah
Tabel 3 menunjukkan bahwa Uji perangkap. Perangkap diletakkan
Kruskal wallis memperoleh nilai Asymp. menempel dengan dinding karena tikus
Sig. 0,019 < 0,05, maka Ho di tolak dapat memiliki kebiasaan berjalan disepanjang
disimpulkan terdapat perbedaan jumlah tepi dinding, mengikuti jejak run way.17
tikus terperangkap dengan Hasil yang diperoleh dengan
menggunakan Sherman live trap dan menggunakan perangkap Sherman snap
Sherman snap trap di luar kantor utama trap yaitu hari ke-1, 4, 5 sebanyak 1 ekor
Industri XY. tikus, hari ke-3 terdapat 2 ekor tikus, hari
ke-2, 6, 7 tidak terdapat tikus yang
b) Uji Mann Whitney terperangkap. Sementara itu pada
Sherman live trap tidak terdapat tikus
Tabel 4. Tabel Hasil Uji Mann Whitney yang terperangkap. Sebelumnya industri
Hasil sudah bekerja sama dengan pihak kedua
Mann-Whitney U 168,000 untuk menangani masalah vektor dan
Z -2,354 binatang penganggu , namun masih saja
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,019 terdapat binatang penganggu seperti
tikus di area industri. Hal ini dikarenakan
Tabel 4 menunjukkan bahwa Uji terdapat beberapa titik lokasi di industri
Mann whitney memperoleh nilai Sig. yang kumuh dan pihak kedua pun
sebesar 0,019 < 0,05, maka Ho ditolak
213
https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v15i1.2116
JURNAL RISET KESEHATAN e-ISSN: 2579-8103
POLTEKKES DEPKES BANDUNG p-ISSN:1979-8253
Vol 15 No 1, Mei 2023

menggunakan umpan yang sama Maka dari daya ingat tikus tersebut tikus
sehingga tikus yang ada disekitar dapat mengingat bahwa perangkap
lingkungan jenuh untuk memakan umpan tersebut hanya akan menjebak dirinya
tersebut.20 ketika ia memasuki perangkap, dan
Sherman snap trap mampu kelemahan pada pemasangan per dan
menangkap tikus lebih banyak pintu alat dapat menyebakan tikus yang
dibandingkan dengan Sherman live masuk tidak jadi terperangkap Dari
trap.21 Hal ini di karenakan terdapat alat penelitian ini didapatkan hasil bahwa
yang diletakkan dekat dengan saluran Sherman snap trap sangat efektif dalam
pipa air, diketahui bahwa tikus senang menjerat tikus dibandingkan dengan
berada di tempat yang terdapat air dan Sherman live trap.
berjalan menempel dengan dinding, Maka sebaiknya industri dalam
selain itu penempatan alat yang mengendalikan tikus dengan
diletakkan pada titik akhir atau menggunakan perangkap Sherman snap
terbelakang bisa menjadi salah satu trap untuk menjerat tikus, karena tikus
faktor yang mempengaruhi tikus itu yang terperangkap akan langsung mati,
masuk lebih dulu kedalam perangkap perangkap ini pun aman digunakan
karena pada bagian belakang kantor karena tidak menggunakan umpan yang
utama lingkungannya terlihat kumuh.20 beracun dalam menarik tikus kedalam
Selain itu Sherman snap trap memiliki perangkap, selain itu Sherman snap trap
tambahan trap didalamnya dimana saat ini mudah untuk dibersihkan.
tikus itu mencoba mengambil umpan lalu
tikus menginjak trap, trap secara SIMPULAN
langsung menjepit tikus hingga mati.22 Hasil penelitian yang telah dilakukan
Pada Sherman live trap tidak terdapat penulis didapatkan kesimpulan bahwa
tikus yang terperangkap, hal ini bisa Sherman snap trap efektif dalam
dikarenakan lokasi peletakkan alat sering menangkap tikus sebanyak 5 ekor
dilalui karyawan, diketahui bahwa selama 7 hari berturut-turut di Industri
gedung kantor utama dekat dengan XY.
gedung produksi sehingga banyak
karyawan yang berlalulalang meskipun SARAN
pada malam hari.23maka dari itu tikus Adapun saran-saran yang penulis
enggan masuk kedalam perangkap berikan industri sebaiknya
karena takut akan keramaian, selain itu mengendalikan tikus salah satunya
daya ingat tikus dapat mempengaruhi dengan menggunakan perangkap
tikus tidak masuk kedalam perangkap Sherman snap trap untuk menjerat tikus,
dimana menurut Panoz dkk (2016) tikus karena tikus yang terperangkap akan
memiliki daya ingat yang unik yaitu langsung mati. Perlu perubahan variasi
ingatan episodik dimana ia bisa penempatan perangkap dan jenis umpan
mengingat selama 45 menit.24 setiap 2 minggu sekali untuk memancing
Sedangkan menurut Veyrac dkk (2015), tikus masuk kedalam perangkap seperti
ingatan episodik tikus dapat membentuk jagung manis, mengingat daya ingat tikus
ingatan jangka panjang yang paling cepat selama 45 menit dan paling
berlangsung selama 24 hari.25 lama 24 hari guna lebih banyak tikus
Dapat dikatakan bahwa tikus memiliki yang terperangkap. Peletakkan
daya ingat terpendek selama 45 menit perangkap bisa diletakkan menyesuaikan
dan daya ingat terpanjang 24 hari.25 habitat tikus yang berada di industri.

214
https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v15i1.2116
JURNAL RISET KESEHATAN e-ISSN: 2579-8103
POLTEKKES DEPKES BANDUNG p-ISSN:1979-8253
Vol 15 No 1, Mei 2023

DAFTAR RUJUKAN Unnes Journal of Public Health, 4(3), 67.


(2015). https://journal.unnes.ac.id/
1. Presiden Republik Indonesia. Undang- 9. Ningrum, M. S. Pemanfaatan Tanaman
Undang Republik Indonesia Nomor 3 Kelapa (Cocos nucifera) Oleh Etnis
Tahun 2014 tentang Perindustrian. Masyarakat Di Disa Kelambir dan Desa
(2014). https://peraturan.bpk.go.id/ Kubah Sentang Kecamatan Pantai Labu
2. Sari, R.A. Dewi Puspita. Aplikasi Edible Kabupaten Deli Serdang. (2019).
Film Pati Biji Nangka (Artocarpus 10. Junianto, S. D., & Siwiendrayanti, A.
heterophyllus Lamk.) dan Pektin Apel Perbandingan Jumlah Tikus Yang
(Malus sylvestris Mill.) Pada Buah Tertangkap Antara Perangkap Dengan
Anggur Hijau (Vitis vivivera L.). (2015). Umpan Kelapa Bakar, Ikan Teri Dengan
e-journal.uajy.ac.id Perangkap Tanpa Umpan (Studi Kasus
3. Aulia, Z. K., Sari, S. D., Hamda, F. H. Di Wilayah Kerja Puskesmas
H., Wulandari, R., Mikra, M., Nanda, M. Pandanaran) Tahun 2015. Unnes Journal
F., Hanif, N., Pertiwi, R. P., & Nadella, of Public Health, 5(1), 67. (2016).
E. T. Analisis Dampak Kesehatan https://doi.org/10.15294/ujph.v5i1.9708
Lingkungan dan Pengendalian Vektor. 11. Saittagaroon, S., Kawakishi, S., &
(2015). Namiki, M. Aroma Constituents of
4. Dainanty, N. R. Hubungan Antara Faktor Roasted Coconut. Agricultural and
Lingkungan Fisik Rumah dan Biological Chemistry, 48(9), 2301–2307.
Keberadaan Tikus dengan Kejadian (2014).
Leptospirosis di Kota Semarang. Jurnal https://doi.org/10.1080/00021369.1984.1
Kesehatan Masyarakat, 1(2). (2012). 0866491
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik 12. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif,
Indonesia Nomor 50 Tahun 2017 tentang Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. (2017).
Standar Baku Mutu Kesehatan 13. Notoatmodjo, S. (Metodologi Penelitian
Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Kesehatan (3rd ed.). PT Rineka Cipta.
Untuk Vektor Dan Binatang Pembawa (2018).
Penyakit Serta Pengendaliannya, Pub. L. 14. Priyotomo, Y. C., Santoso, L., Martini, &
No. 50, 4. (2017). Hestiningsih, R Studi Kepadatan Tikus
http://hukor.kemkes.go.id dan Ektoparasit Di Daerah Perimeter
6. Halimatus, S. Gambaran Ektoparasit dan Buffer Pelabuhan Laut Cilacap.
Pada Tikus Yang Tertangkap Di Pasar Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(2), 86.
Mranggen. (2019). (2015).
http://repository.unimus.ac.id/ 15. Nuryadi, Astuti, T. D., Utami, E. S., &
7. Yuliadi, B., Muhidin, & Indriyani, S. Budiantara, M. Dasar-Dasar Statistik
Tikus Jawa Teknik Survei Di Bidang Penelitian (1st ed.). Sibuku Media.
Kesehatan. Lembaga Penerbit Badan (2017).
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 16. Wiguna, N. P. Perbedaan Pengaruh
Kementerian Kesehatan RI. (2016). Political Connection Terhadap Nilai
8. Irawati, J., Fibriana, A. I., & Wahyono, Perusahaan. Universitas Islam Indonesia.
B. Efektivitas Pemasangan Berbagai (2019).
Model Perangkap Tikus Terhadap 17. Wijayantono, Onasis, A., Lindawati, &
Keberhasilan Penangkapan Tikus Di Marza, R. F. Pengendalian Vektor dan
Kelurahan Bangetayu Kulon Kecamatan Binatang Penganggu-B. Politeknik
Genuk Kota Semarang Tahun 2014. Kesehatan Kemenkes Padang. (2015).
http://pustaka.poltekkes-pdg.ac.id

215
https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v15i1.2116
JURNAL RISET KESEHATAN e-ISSN: 2579-8103
POLTEKKES DEPKES BANDUNG p-ISSN:1979-8253
Vol 15 No 1, Mei 2023

18. Gumay, D. P., Kanedi, M., Agriculture. Mammal Research, 64.


Setyaningrum, E., & Busman, H. (2019).
Keberhasilan Pemerangkapan Tikus 23. Anthony, N. M., Ribic, C. A., Bautz, R.,
(Rattus exulans) Dengan Jenis Umpan & Jr, T. G. Comparative effectiveness of
Berbeda Di Kebun Raya Liwa Lampung Longworth and Sherman live traps.
Barat. Medika Malahayati, 4, 25–32. Wildlife Society Bulletin, 33, 1018–1026.
(2020). http://repository.lppm.unila.ac.id/ (2019).
19. Purbaningrum, V. C., & Widyanto, A. 24. Panoz-Brown, D., Corbin, H. E., Dalecki,
Deskripsi Jumlah Dan Spesies Tikus Di S. J., Gentry, M., Brotheridge, S., Sluka,
Desa Banjarpanepen Kecamatan C. M., Wu, J.-E., & Crystal, J. D. Rats
Sumpiuh Kabupaten Banyumas. Remember Items in Context Using
Keslingmas, 38(Leptospirosis), 332–333. Episodic Memory. Current Biology,
(2019). ejournal.poltekkes-smg.ac.id 26(20), 2821–2826. (2016).
20. Daulay, A. K. Ekstrasi Daun Sirsak https://doi.org/10.1016/j.cub.2016.08.023
(Annona muricata L) Dalam 25. Veyrac, A., Allerborn, M., Gros, A.,
Pengendalian Binatang Penganggu Tikus Michon, F., Raguet, L., Kenney, J.,
Rumah. (2021). http://180.250.18.58/ Godinot, F., Thevenet, M., Garcia, S.,
21. Lee, L. L. Effectiveness of Live Traps and Messaoudi, B., Laroche, S., & Ravel, N.
Snap Traps in Trapping Small Mammals Memory of Occasional Events in Rats:
in Kinmen. Acta Zoologica Taiwanica, Individual Episodic Memory Profiles,
8(2), 79–85. (2020). Flexibility, and Neural Substrate. Journal
22. Motro, Y., Ghendler, Y., Muller, Y., of Neuroscience, 35(19), 7575–7586.
Goldin, Y., Chagina, O., Rimon, A., (2015).
Harel, Y., & Motro, U. A comparison of https://doi.org/10.1523/JNEUROSCI.394
Trapping Efficacy of 11 Rodent Traps in 1-14.2015

216
https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v15i1.2116

Anda mungkin juga menyukai