LK-Best Practice Wahyu Widiyanto
LK-Best Practice Wahyu Widiyanto
OLEH:
WAHYU WIDIYANTO, S.Pd.
B. Pembahasan.
Inkuri merupakan model pembelajaran yang bermula dari merumuskan
masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data dan membuat
kesimpulan (Fiknuria, 2021). Berdasarkan pengertian tersebut maka langkah-langkah
pembelajaran yang saya lakukan dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut:
1. Mengajukan Pertanyaan atau Permasalahan terkait perubahan wujud benda.
2. Merumuskan hipotesis atau dugaan sementara melalui kegiatan diskusi kelompok.
3. Mengumpulkan data melalui kegiatan membaca pemahaman teks cerita bergambar
yang berjudul “Proses Memadat pada Telur”.
4. Menganalisis data yang telah dikumpulkan dalam bentuk tabel sederhana.
5. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis data.
Penggunaan model pembelajaran inkuiri dalam proses pembelajaran
menyebabkan peserta didik lebih aktif, suasana belajar lebih menyenangkan, dan
kemampuan membaca pemahaman terhadap isi teks suatu cerita meningkat sehingga
lebih banyak peserta didik yang mencapai ketuntasanan. Hal ini juga sejalan dengan
penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Laksono (2021: 964) yang menyatakan
bahwa “penerapan pendekatan model inkuiri dapat meningkatkan pemahaman
keterampilan membaca teks nonfiksi pada siswa kelas VI SDN 173675 Lumban Nabolon
Kabupaten Toba, dari segi proses dan segi hasil pembelajaran”.
Selain itu, media pembelajaran berupa cerita bergambar yang saya gunakan dalam
PPL siklus 2 dapat menarik minat membaca siswa. Hal ini terbukti saat refleksi kegiatan
pembelajaran sebagian besar siswa menjawab merasa senang dengan penggunaan media
cerita bergambar. Cerita yang disertai gambar memang memiliki daya tarik sendiri bagi
siswa kelas bawah. Sebagaimana menurut pendapat Marisa, Hodidjah, & Pranata (2019:
95) yang menyatakan bahwa “Cerita bergambar merupakan salah satu kesatuan cerita
yang disertai dengan gambar-gambar berfungsi untuk penghias dan pendukung cerita
yang dapat membantu memahami isi cerita tersebut”. Sehingga media cerita bergambar
ini menyebabkan siswa merasa tertarik dan dapat mengurangi kejenuhan pada pelajaran
keterampilan membaca sehingga siswa akan lebih memahami isi cerita yang dibacanya.
Peningkatan pemahaman ini tampak dari hasil belajar yang menunjukan bahwa siswa
menadaptkan nilai yang sangat baik pada ranah sikap dan keterampilan serta pada ranah
pengetahuan ada 23 atau 96 % siswa mendapatkan nilai di atas KKM.
C. Kesimpulan
Dari kegiatan PPL Siklus 2 ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode
inkuiri dan media cerita bergambar dapat meningkatkan kemampuan pemahaman siswa
terhadap isi bacaan pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia materi Mengidentifikasi
Informasi Tentang Perubahan Wujud Benda dari Cerita Bergambar siswa kelas III SDIT
Bina Insan Kamil Sidareja Kabupaten Cilacap.
D. Daftar Pustaka