Bab 2 Ranc P RKPD 2020
Bab 2 Ranc P RKPD 2020
BAB II
EVALUASI HASIL RKPD SAMPAI TAHUN BERJALAN
Gambar 2. 1
Kesesuaian Program antara RKPD Tahun 2020 terhadap RPJMD Tahun
2016-2021 dan APBD Tahun 2019
Tabel 2. 1
Evaluasi Hasil Pelaksanaan Perencanaan Daerah sampai dengan Tahun Berjalan 2020
Kabupaten Cianjur
Tingkat
Tingkat Capaian
Capaian
Realisasi Capaian Target Kinerja dan Kinerja dan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Realisasi Kinerja dan Unit PD
Target RPJMD pada Kinerja RPJMD s.d. Anggaran RKPD Tahun Realisasi
No Pemerintahan Daerah dan Program (Outcome/ dan Anggaran RKPD Realisasi Anggaran RPJMD s.d. Penanggung
Tahun 2016 s.d. 2021 RKPD Tahun Lalu Berjalan yang Dievaluasi Anggaran
Program/Kegiatan Kegiatan Output) yang Dievaluasi (2020) Anggaran Tahun 2020 Jawab
(2019) (2020) RPJMD s.d
RKPD Tahun
Tahun 2020 (%)
2020 (%)
K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp K Rp (000) K Rp
URUSAN WAJIB
Urusan Pemerintah Wajib
yang Berkaitan dengan
Pelayanan Dasar
URUSAN BIDANG
60,186,367.64 199,122.00 0.00 0.98 0.00 0.78
PENDIDIKAN
Program Wajib Belajar Persentase angka
DINAS
1 Pendidikan Dasar melanjutkan SD ke 100 41,373,258 92 1,083,586 100 42,181,724.86 0 127,622 0.00 1.01 0 127,622 0.00 0.42
PENDIDIKAN
Sembilan Tahun jenjang SMP
Program Pendidikan Anak Persentase Anak Usia
DINAS
2 Usia Dini Dan Pendidikan Dini 0-6 Tahun yang 1 9,741,299 78 6,215,948 1 14,415,395.99 71,500 0.00 1.92 0.00 1.92
PENDIDIKAN
Non Formal Mengikuti PAUD
Persentase satuan
Program Manajemen pendidikan yang
Pelayanan Pendidikan Dan menerapkan
DINAS
3 Peningkatan Mutu manajemen berbasis 1 8,945,133 92 280,800 3,589,246.79 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
PENDIDIKAN
Pendidikan Dan Tenaga sekolah sesuai
Kependidikan dengan perundang-
undangan (%)
URUSAN BIDANG
538,158,763.38 75,318,294 11.03 8.22 1810 51.43
KESEHATAN
Dinas
Kesehatan,
Program Upaya Kesehatan Cakupan persalinan RSUD Sayang,
4 Perorangan dan oleh tenaga kesehatan 95 1,164,000,000 91 684,340,621 93 402,815,778.27 0 74,925,859 23.12 8.27 91 751,546,402 2900 48 RSUD
Kesehatan Masyarakat (%) Cimacan,
RSUD
Pagelaran
Program Pencegahan,
Pemberantasan Penyakit Persentase penyakit Dinas
5 100 1,400,000 100 1,103,300 100 1,571,300.00 0 21,600 0.00 1.37 100 1,103,300 100 35.15
Dan Kesehatan yang ditangani Kesehatan
Lingkungan
Dinas
Program Pengadaan Persentase Kesehatan,
Peningkatan Dan puskesmas / pustu RSUD Sayang,
6 Perbaikan Sarana Dan yang meningkat 15 387,834,565 70 109,203,184 70 109,197,699.98 0 31,855 0.63 0.31 70 109,203,184 33.29 23.44 RSUD
Prasarana Kesehatan sarana prasarananya Cimacan,
Dasar Dan Rujukan (%) RSUD
Pagelaran
1,160,94
1,158,47
1,159,45
Program Peningkatan
Produksi Tanaman Perkebunan
54 Produksi Tanaman 13,475,000 2,050,000 6,643,653.75 157,980 1.61 3.77 2,207,980 0.00 1.17
Padi (Ton/GKG) Pangan dan
Pangan
Hortikultura
0
Dinas Pertanian
Program Peningkatan
357771
350721
354229
Produksi Tanaman Perkebunan
55 Produksi Tanaman 708,440 1,905,000 2,046,590.00 34,655 0 2 1,939,655 274
Hortikultura (Ton) Pangan dan
Hortikultura
Hortikultura
Dinas Pertanian
Program Peningkatan
Produksi Tanaman Perkebunan
54,500
50,500
52,500
56 Produksi Tanaman - - 2,296,580.00 29,380 14.44 1.37 29,380 0.00 0.00
Perkebunan (Ton) Pangan dan
Perkebunan
Hortikultura
Dinas Pertanian
Program Pengembangan Jumlah Kelompok
Perkebunan
57 Usaha dan Sumber Daya Tani yang melakukan 130 1,416,880 30 30 2,309,000.00 25 0 0.00 0.00 0.00 3,634,550 0.00 0.00
Pangan dan
Manusia (SDM) Pertanian Pola Usaha Agribisnis
Hortikultura
Program Peningkatan
Produksi Hasil Peternakan Dinas Kelautan
Cakupan Pelayanan
58 dan Pencegahan 100 5,543,305 100 1,305,669 100 4,447,213.44 25 114,816 3.05 3.71 125 1,420,485 38.80 66.03 Perikanan &
Kesehatan Hewan (%)
Penanggulangan Penyakit Peternakan
Ternak
URUSAN BIDANG
6,458,791.76 0.00 0.00 0.00 7.66 0.00
PERDAGANGAN
Program Peningkatan Persentase Alat UTTP
Efisiensi Perdagangan (Ukur, Takar,
59 dalam Negeri, Timbang dan 100 23,076,767 56.3 1,710,341 89 125,000.00 - - - - 56.30 - 56.30 0.00 Diskoperdagin
Perlindungan Konsumen, Perlengkapannya)
Pengamanan Perdagangan yang ditera
URUSAN BIDANG
848,000.00 9,571 0.00 1.82 27.78 0.64
PERINDUSTRIAN
Program Pengembangan
Persentase SDM IKM
60 Industri Kecil dan 19 9,225,000 4.3 1,754,557 5.1 673,000.00 0 9,571 0 1 4 9,571 23 0 Diskoperdagin
Bersertifikat
Menengah
URUSAN BIDANG
105,770.00 7,565 0.00 7.15 0.00 21.28
TRANSMIGRASI
Program Pengembangan Jumlah Transmigran 25
61 500,000 7 167,441 5 105,770.00 0.00 7,565 0.00 7.15 0.00 175,006 0.00 21.28 Disnakertrans
Wilayah Transmigrasi Yang ditempatkan KK
PENUNJANG URUSAN
PEMERINTAH
BIDANG PERENCANAAN 3,800,000.00 541,932 21.88 11.17 38.17 63.90
Ketepatan waktu tepat tepat
Program Perencanaan tepat
62 penyusunan wakt 19,939,480 16,139,480 wakt 3,800,000.00 541,932 21.88 11.17 16,681,412 38.17 63.90 BAPPEDA
Pembangunan Daerah waktu
perencanaan daerah u u
BIDANG KEUANGAN 11,817,750.50 1,176,284 19.11 8.15 51.15 41.30
927,580,
559,339,
212,699,
34,453,1
593,792,90
Jumlah Pendapatan
Program Peningkatan Pengelolaan
64 Asli Daerah Dari 55,396,000 16,657,417 6,684,796.00 669,076 25.53 9.23 17,326,493 61.16 37.09
Pendapatan Daerah Pendapatan
351
715
850
Sektor Pajak Daerah
85
Daerah
BIDANG KEPEGAWAIAN
PENDIDIKAN dan 5,640,000.00 378,501 9.22 14.18 784 40.50
PELATIHAN
Prosentase Aparatur Badan
Program Pelayanan
yang memperoleh 2250 1662 Kepegawaian
65 Administrasi Kepegawaian 5,789,000 24163 1,019,318 1,245,000.00 426 92,487 2.56 7.43 24589 1,111,805 109 19
pelayanan dan 6 4
dan Pengembangan Karir
pengembangan karier
-Jumlah pegawai ASN
yang memperoleh
Program Pembinaan dan Badan
66 penilaian prestasi 570 900,000 12396 437,982 7802 440,000.00 63 63,763 15.53 29 12459 501,745 2186 56
Kesejahteraan Aparatur Kepegawaian
kerja (SKP) bernilai
baik
Program Pengembangan Jumlah ASN yang
Badan
67 Kompetensi Sumber Daya lulus mengikuti 1939 9,740,000 1088 4,310,011 418 3,955,000.00 40 222,251 9.57 5.62 1128 4,532,262 58.17 46.53
Kepegawaian
Aparatur Diklat
BIDANG PENELITIAN dan
300,000.00 16,233 0.00 5.41 80.00 83.00
PENGEMBANGAN
Persentase
Program Penelitian dan ketersediaan hasil
68 100 1,669,510 0 1,369,510 8 300,000.00 16,233 0 5 32 1,385,743 80 83 BAPPEDA
Pengembangan penelitian yang
dihasilkan
BIDANG INSPEKTORAT 6,100,000.00 436,128 21.69 7.15 18.78 6.04
Peningkatan Sistem Pemenuhan 5 Unsur
Pengawasan Internal dan SPIP setiap Perangkat
69 3 100,000 3 1,233,707 3 5,320,000.00 0 436,128 0.00 8.20 3 436,128 3 8 Inspektorat
Pengendalian Pelaksanaan Daerah yang dibina
Kebijakan KDH (Poin)
SEKRETARIAT DAERAH 14,354,971.80 2,239,271 13.98 15.60 57.62 36.75
Program Perumusan
Persentase Kebijakan
Kebijakan Daerah dan Sekretariat
70 daerah yang di 100 18,757,117 50 7,987,362 142 3,035,105.40 21 190,899 15.10 6.29 72 8,178,261 71.75 43.60
Peraturan Perundang- Daerah
tindaklanjuti
undangan
Program Penunjang Nilai Capaian Zakat Sekretariat
71 5,390,876 2,905,611 845,583.00 0 35,279 0.37 4.17 0 2,940,890 100 54.55
Kegiatan Keagamaan Infaq Sodaqoh Daerah
Program Penerapan
Ketepatan waktu Sekretariat
72 Kepemerintahan Yang 100 8,143,018 52 3,491,862 100 1,490,337.00 24 163,914 24.24 11.00 76 3,655,775 75.78 44.89
penyampaian LKPJ Daerah
Baik
2.2.3 Pariwisata
Merebaknya virus corona dari China ke berbagai negara telah
mengakibatkan banyak orang takut untuk berpergian, penerbangan jadi sepi,
dan banyak negara menerapkan lockdown seperti Italia, Denmark, Filipina,
dan Irlandia untuk mencegah penyakit ini meluas dan memakan banyak
korban. Tiap negara juga telah melakukan isolasi dan karantina bagi
warganya yang berstatus ODP ataupun PDP. Sebagai akibatnya banyak
perjalanan wisata yang dibatalkan menyebabkan maskapai penerbangan
menelan kerugian cukup besar dan pemesanan tiket pesawat menurun
Gambar 2. 2
Persentase Jenis Usaha Pariwisata terdampak COVID-19
di Kabupaten Cianjur
W I SMAN
125
MEI -
WISNUS
10,091
-
W I SMAN
147
-
AP RI L
WISNUS
5,859
-
W I SMAN
4,507
2,980
MAR ET
WISNUS
23,738
34,553
3,888
FEBRUARI
W I SMAN
9,466
WISNUS
37,832
93,753
W I SMAN
6,799
J ANUARI
14,021
WISNUS
35,987
149,653
0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000
Gambar 2. 3
Jumlah Kunjungan Wisnus dan Wisman ke Hotel dan ODTW
Januari-Mei 2020
Gambar 2. 4
Bidang usaha 255 IKM yang dimonitor
a. b.
c.
d. e.
f. g.
Gambar 2. 5
Data Survey Dampak COVID-19 terhadap IKM Kabupaten Cianjur: a)
Dampak Pandemi Covid-19; b) Dampak per Bidang Usaha; c) Dampak
terhadap Perolehan Bahan Baku; d) Jenis Bahan Baku yang Sulit Diperoleh;
e) Dampak terhadap Distribusi Barang dan Logistik; f) Dampak terhadap
Kunjungan ke Tempat Produksi/Pemasaran; (g) Dampak terhadap
Penurunan Omzet
b. 10%
43%
26%
21%
Gambar 2. 6
Detail Dampak Negatif COVID-19 terhadap IKM: a. Kendala Logistik dan
Distribusi; b. Kendala Penurunan Omzet; c. Dampak lainnya
Gambar 2. 7
Bidang usaha 412 UMKM yang dimonitor
Gambar 2. 8
Respon terhadap pertanyaan apakah UMKM mengalami permasalahan
sulitnya memperoleh bahan baku
a.
b.
c.
Gambar 2. 9
Respon terhadap pertanyaan apakah UMKM mengalami permasalahan: a.
kendala modal; b. produksi terhambat; c. kendala distribusi dan logistik
a. b.
c.
d.
Gambar 2. 10
Respon terhadap pertanyaan apakah UMKM mengalami permasalahan: a.
Aset menurun; b. Omzet menurun; c,d Jenis usaha yang terkena dampak
penurunan aset dan modal
2.2.6 Koperasi
Monitoring terhadap 30 koperasi yang dilakukan yang dilakukan Dinas
Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian Dan Perdagangan
Kabupaten Cianjur antara Maret s.d Akhir April 2020 diperoleh data dampak
Pandemi COVID-19 terhadap koperasi (Tabel 2.61). Dapat dilihat bahwa
terdapat perbedaan perhitungan rata-rata perubahan paramater yang
dihitung per kolom input data dengan perhitungan secara horizontal atau per
baris input data. Hal ini terjadi karena adanya inkonsistensi input data
antara sebelum dan sesudah COVID-19, antara tidak tersedia data atau
input data 0. Jika dilihat dari hasil perhitungannya, perhitungan dampak per
parameter mungkin lebih mewakili kondisi yang terjadi di lapangan. Dengan
berkurangnya atau terhentinya aktivitas ekonomi, para pelaku ekonomi
(rumah tangga atau perusahaan) yang menjadi anggota koperasi
kemungkinan besar akan mengurangi produksi atau menutup usahanya
sehingga mengurangi pinjaman ke koperasi untuk modal usaha dan
terhambatnya membayar cicilan pinjaman sebelumnya karena kesulitan
membayar tagihan. Sebagai akibatnya Volume Pinjaman di koperasi
menurun hingga 92% dan Piutang koperasi meningkat 39,5%. Untuk
menutup kebutuhan mereka sehari-hari, anggota yang terdampak ini
kemungkinan besar akan mengambil simpanan berjangka mereka dari
koperasi, sehingga Simpanan berjangka di koperasi menurun 92,6%.
Tabel 2. 2
Data Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Koperasi di Kabupaten Cianjur
Sebelum Sesudah
Parameter Dampak Perubahan Perubahan
COVID COVID
COVID 19 terhadap Rata-rata per
Rata-rata per
Koperasi Rata-Rata Rata-Rata parameter
Koperasi
Anggota pria (Orang) 118 85 Menurun Menurun 8,2%
28,3%
Anggota wanita (Orang) 115 89 Menurun Menurun 9,9%
22,5%
Aset (Rp.000) 3.367.953.159 879.106.918 Menurun Menurun
73,9% 11,4%
Simpanan sukarela 116.120.653 85.006.931 Menurun Menurun
(Rp.000) 26,8% 21,6%
Simpanan berjangka 856.752 63.057 Menurun Stabil/Tidak
(Rp.000) 92,6% berubah
Modal sendiri 386.505.326 329.724.210 Menurun Menurun 5,4%
simpanan wajib 14,7%
(Rp.000)
Modal sendiri 6.209.805 4.638.818 Menurun Menurun 1,3%
simpanan pokok 25,3%
(Rp.000)
SHU (Rp.000) 46.612.525 29.611.324
Menurun Menurun
36,5% 133,8%
Volume usaha/omzet 27.854.778 2.554.254 Menurun Menurun
per minggu (Rp.000) 90,8% 46,2%
Volume pinjaman 83.971.590 6.687.222 Menurun Menurun
(Rp.000) 92,0% 55,0%
Piutang (Rp.000) 427.295.628 596.022.439 Meningkat Menurun
39,5% 18,3%
Catatan: Perhitungan rata-rata perubahan dihitung secara vertikal atau per kolom input data
dan horizontal atau per baris input data
2.2.7 Pertanian
Untuk ketersediaan pangan di Kabupaten Cianjur tidak terlalu
terpengaruh terhadap pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan Kabupaten
Cianjur merupakan sentra produksi pertanian. Hasil produksi pertanian
Kabupaten Cianjur sejauh ini dapat memenuhi kebutuhan penduduk
bahkan surplus untuk komoditas beras dan sayuran. Namun demikian
untuk bahan pangan strategis yang diproduksi dari luar Kabupaten Cianjur
seperti minyak goreng, gula pasir dan terigu harus dipantau pasokannya
terkait dengan kebijakan Isolasi Lokal di beberapa daerah. Dampak yang
sangat terasa adalah walaupun Ketersediaan pangan komoditi dan sayuran
masih mencukupi tetapi daya beli masyarakat menurun sebagai akibat
kenaikan harga dan kelangkaan pangan minyak goreng, gula pasir, dan
terigu. Hal ini akan menimbulkan keluarga-keluarga miskin baru yang
rentan rawan pangan.
Hasil pemantauan di lapangan menunjukkan aktifitas bertani
masyarakat masih berjalan normal. Ketersediaan saprodi (benih, pupuk,
bahan kimia dan obatobatan) menujukkan kondisi aman, hal ini terlihat
pada kegiatan panen yang dilaksankan pada bulan Maret dan april berjalan
dengan normal.
Tabel 2. 3
Perkiraan Total Produksi dan Kebutuhan Konsumsi di Tahun 2020
Perkiraan Total
Kebutuhan
Produksi/Ton
No Nama Komoditi 9 bulan Surplus/Defisit
(Periode April-
(Ton)
Desember 2020)
1 Beras 253.780 184.157 69.623 surplus
2 Jagung 13.342 660 12.682 surplus
3 Kedelai 9.881 16.297 - 6.416 defisit
4 Cabe Merah 6.574 884 5.690 surplus
5 Cabe Rawit 3.221 2.940 281 surplus
6 Bawang merah 119 3.365 - 3.246 defisit
7 Bawang putih - 1.851 - 1.851 defisit