Anda di halaman 1dari 30

Pemerintah Kabupaten Cianjur

BAB II
EVALUASI HASIL RKPD SAMPAI TAHUN BERJALAN

2.1 HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RKPD SAMPAI DENGAN TRIWULAN I

Untuk mewujudkan kesinambungan program kegiatan yang telah dan


sedang dilaksanakan di tahun 2017-2020 dengan perencanaan tahun 2021,
perlu dilaksanakan evaluasi. Evaluasi sampai tahun berjalan pelaksanaan
RKPD diperoleh dari hasil rekapitulasi dan informasi dari evaluasi hasil
pelaksanaan Renja PD (minus PD Kecamatan) yang dipilah berdasarkan
pelaksanaan Program dan kegiatan di dalam 23 Bidang Urusan Wajib dan 6
Bidang Urusan Pilihan.
Tahun berjalan 2020 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD
Tahun 2016-2021. Prioritas, sasaran pembangunan, program dan kegiatan
berpedoman kepada pelaksanaan RPJMD tahun 2016-2021. Sebanyak 80
program telah dilaksanakan di tahun 2019 dari keseluruhan 84 program
yang terdapat dalam RPJMD 2016-2021. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa
kesesuaian antara program dalam dokumen RKPD dengan program RPJMD
Tahun 2016-2021 sebesar 100%, berarti tidak ada perbedaan antara program
dalam RPJMD dengan program dalam RKPD Tahun 2019. Demikian pula,
kesesuaian antara pogram kegiatan RKPD tahun 2019 dengan program
kegiatan dalam APBD/DPA Murni Tahun 2019 sebesar 100%, berarti tidak
ada perbedaan antara program kegiatan dalam RKPD dengan program
kegiatan dalam APBD/DPA Perangkat Daerah.

Gambar 2. 1
Kesesuaian Program antara RKPD Tahun 2020 terhadap RPJMD Tahun
2016-2021 dan APBD Tahun 2019

Tingkat capaian kinerja (ouput) dan realisasi anggaran kegiatan dihitung


dengan membandingkan antara capaian kinerja (output) dan realisasi
anggaran kegiatan dengan target kinerja (ouput) dan realisasi anggaran
kegiatan sebagaimana yang terdapat dalam APBD/DPA kegiatan, dengan
rumus:
capaian kinerja ( output ) kegiatan
Tingkat capaian kinerja ( ouput ) kegiatan=
target kinerja ( ouput ) kegiatan

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


6
Pemerintah Kabupaten Cianjur

realisasi anggaran kegiatan


Tingkat realisasi anggaran kegiatan=
target anggaran kegiatan

Tingkat capaian kinerja dan realisasi anggaran program diperoleh dari


perhitungan rata-rata tingkat capaian kinerja output dan realisasi anggaran
dari keseluruhan kegiatan di setiap program, dengan rumus:
Tingkat capaian kinerja program=
∑ tingkat capaiankinerja ( ouput ) kegiatan
jumlah kegiatan

Tingkat realisasi anggaran program=


∑ tingkat capaianrealisasi anggaran kegiatan
jumlah kegiatan
Adapun Rata-rata tingkat capaian kinerja dan realiasi anggaran
program pembangunan daerah dihitung dengan menggunakan rumus
berikut:
Rata−rataTingkat capaian kinerja Program Pembangunan daerah=
∑ Tingkat capaiankinerja program
jumlah program
Rata−rataTingkat realisasi anggaran Program Pembangunan Daerah=
∑ tingkat realisasi anggaran program
jumlah program

Evaluasi pelaksanaan RKPD dilakukan terhadap evaluasi capaian


pelaksanaan RKPD sampai dengan triwulan I tahun berjalan tahun 2020.
Evaluasi capaian pelaksanaan RKPD sampai tahun berjalan tahun 2020
ditujukan untuk mendapatkan gambaran pencapaian kinerja terhadap target
RPJMD. Hasil evaluasi pelaksanaan RKPD dapat dilihat dalam table 2.1 di
bawah ini.
Hasil evaluasi pelaksanaan RKPD sampai tahun berjalan 2020 triwulan
I menunjukkan bahwa pelaksanaan program dan kegiatan dalam berbagai
urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah pada umumnya belum
mencapai hasil yang telah ditetapkan dalam RPJMD maupun Renstra
Perangkat Daerah. Untuk itu, dalam penyusunan RKPD tahun 2021 perlu
memperhatikan pencapaian program yang dianggap kurang atau jauh di
bawah target yang hendak dicapai.

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


7
Pemerintah Kabupaten Cianjur

Tabel 2. 1
Evaluasi Hasil Pelaksanaan Perencanaan Daerah sampai dengan Tahun Berjalan 2020
Kabupaten Cianjur
Tingkat
Tingkat Capaian
Capaian
Realisasi Capaian Target Kinerja dan Kinerja dan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Realisasi Kinerja dan Unit PD
Target RPJMD pada Kinerja RPJMD s.d. Anggaran RKPD Tahun Realisasi
No Pemerintahan Daerah dan Program (Outcome/ dan Anggaran RKPD Realisasi Anggaran RPJMD s.d. Penanggung
Tahun 2016 s.d. 2021 RKPD Tahun Lalu Berjalan yang Dievaluasi Anggaran
Program/Kegiatan Kegiatan Output) yang Dievaluasi (2020) Anggaran Tahun 2020 Jawab
(2019) (2020) RPJMD s.d
RKPD Tahun
Tahun 2020 (%)
2020 (%)
K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp K Rp (000) K Rp
URUSAN WAJIB
Urusan Pemerintah Wajib
yang Berkaitan dengan
Pelayanan Dasar
URUSAN BIDANG
60,186,367.64 199,122.00 0.00 0.98 0.00 0.78
PENDIDIKAN
Program Wajib Belajar Persentase angka
DINAS
1 Pendidikan Dasar melanjutkan SD ke 100 41,373,258 92 1,083,586 100 42,181,724.86 0 127,622 0.00 1.01 0 127,622 0.00 0.42
PENDIDIKAN
Sembilan Tahun jenjang SMP
Program Pendidikan Anak Persentase Anak Usia
DINAS
2 Usia Dini Dan Pendidikan Dini 0-6 Tahun yang 1 9,741,299 78 6,215,948 1 14,415,395.99 71,500 0.00 1.92 0.00 1.92
PENDIDIKAN
Non Formal Mengikuti PAUD
Persentase satuan
Program Manajemen pendidikan yang
Pelayanan Pendidikan Dan menerapkan
DINAS
3 Peningkatan Mutu manajemen berbasis 1 8,945,133 92 280,800 3,589,246.79 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
PENDIDIKAN
Pendidikan Dan Tenaga sekolah sesuai
Kependidikan dengan perundang-
undangan (%)
URUSAN BIDANG
538,158,763.38 75,318,294 11.03 8.22 1810 51.43
KESEHATAN
Dinas
Kesehatan,
Program Upaya Kesehatan Cakupan persalinan RSUD Sayang,
4 Perorangan dan oleh tenaga kesehatan 95 1,164,000,000 91 684,340,621 93 402,815,778.27 0 74,925,859 23.12 8.27 91 751,546,402 2900 48 RSUD
Kesehatan Masyarakat (%) Cimacan,
RSUD
Pagelaran
Program Pencegahan,
Pemberantasan Penyakit Persentase penyakit Dinas
5 100 1,400,000 100 1,103,300 100 1,571,300.00 0 21,600 0.00 1.37 100 1,103,300 100 35.15
Dan Kesehatan yang ditangani Kesehatan
Lingkungan
Dinas
Program Pengadaan Persentase Kesehatan,
Peningkatan Dan puskesmas / pustu RSUD Sayang,
6 Perbaikan Sarana Dan yang meningkat 15 387,834,565 70 109,203,184 70 109,197,699.98 0 31,855 0.63 0.31 70 109,203,184 33.29 23.44 RSUD
Prasarana Kesehatan sarana prasarananya Cimacan,
Dasar Dan Rujukan (%) RSUD
Pagelaran

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


8
Pemerintah Kabupaten Cianjur
Tingkat
Tingkat Capaian
Capaian
Realisasi Capaian Target Kinerja dan Kinerja dan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Realisasi Kinerja dan Unit PD
Target RPJMD pada Kinerja RPJMD s.d. Anggaran RKPD Tahun Realisasi
No Pemerintahan Daerah dan Program (Outcome/ dan Anggaran RKPD Realisasi Anggaran RPJMD s.d. Penanggung
Tahun 2016 s.d. 2021 RKPD Tahun Lalu Berjalan yang Dievaluasi Anggaran
Program/Kegiatan Kegiatan Output) yang Dievaluasi (2020) Anggaran Tahun 2020 Jawab
(2019) (2020) RPJMD s.d
RKPD Tahun
Tahun 2020 (%)
2020 (%)
K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp K Rp (000) K Rp
Dinas
Kesehatan,
Persentase
RSUD Sayang,
Obat Dan Perbekalan Pemenuhan Obat di
7 100 159,500,000 100 35,733,633 100 20,799,405.13 0 324,179 0.95 3.35 100 15,977,411 3688 70.44 RSUD
Kesehatan Puskesmas dan
Cimacan,
Jaringannya
RSUD
Pagelaran
Program Promosi
Kesehatan Dan DINAS
8 60 65 565,400.00 12 11,400 18.46 2.02 72 936,400 85 0
Pemberdayaan KESEHATAN
Masyarakat
Dinas
Program Kebijakan Dan persentase Sarana
Kesehatan,
9 Manajemen Pembangunan dan SDK yang 100 1,970,000 20 3,025,372 65 3,209,180.00 - 3,400 0.00 0.00 20 3,025,372 9.73 80.03
RSUD
Kesehatan terstandar (%)
Pagelaran
URUSAN BIDANG
PEKERJAAN UMUM DAN 407,822,971.43 6,513,295 1.28 1.38 56.03 54.00
PENATAAN RUANG
Panjang jalan
Program Pengembangan
Kabupaten yang
10 Jalan, Jembatan Dan 465 1,394,486,869 401 826,120,201 84 203,461,094.35 42,322 0.00 0.14 401 550,989,194 68.87 57.84 Dinas PUPR
meningkat
Trotoar
kapasitasnya (km)
Program
Panjang jalan mantap
Rehabilitasi/Pemeliharaan
Kabupaten yang
11 Jalan , Jembatan, 1766 535,485,893 915 293,113,378 460 88,460,186.34 63 5,725,568 2.36 4.29 978 259,073,662 77.80 52.64 Dinas PUPR
terjaga kondisinya
Trotoar,Saluran
(km)
Drainase/Gorong-Gorong
Persentase database,
Program Pembinaan Jasa informasi dan bahan
12 Konstruksi,Bina Teknik kebijakan di bidang 100 2,045,566 60 1,282,402 20 650,000.00 0 10,800 0.00 1.22 60 1,293,202 56.67 58.29 Dinas PUPR
Dan Penataan Ruang pekerjaan umum
yang dihasilkan (%)
Program Pengembangan
Dan Pengelolaan Persentase rata2
Jaringan,Rawa Dan daerah irigasi yang
13 Jaringan Pengairan telah dilaksanakan 58 200,144,165 57.5 116,956,761 57.7 19,851,795.01 57.5 686,886 3.63 2.18 58 117,643,647 64.04 50.74 Dinas PUPR
Konservasi Sungai,Danau indek kinerja sistem
Dan Sumber Daya Air irigasi (IKSI) (%)
Lainnya
Persentase
Program Penyediaan Dan infrastruktur air
14 100 17,121,552 70 10,276,208 15 1,007,200.00 0 7,600 4.29 2.06 70 52,505,915 64.41 51.43 Dinas PUPR
Pengelolaan Air Baku baku yang disediakan
(%)
Program
Persentase dokumen
Perencanaan,Pemanfaatan
15 penataan ruang yang 100 6,849,857 48 4,374,618 24 1,003,600.00 - 3,800 0.00 0.92 0 4,378,418 35.83 42.59 Dinas PUPR
Dan Pengendalian Tata
dihasilkan (%)
Ruang

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


9
Pemerintah Kabupaten Cianjur
Tingkat
Tingkat Capaian
Capaian
Realisasi Capaian Target Kinerja dan Kinerja dan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Realisasi Kinerja dan Unit PD
Target RPJMD pada Kinerja RPJMD s.d. Anggaran RKPD Tahun Realisasi
No Pemerintahan Daerah dan Program (Outcome/ dan Anggaran RKPD Realisasi Anggaran RPJMD s.d. Penanggung
Tahun 2016 s.d. 2021 RKPD Tahun Lalu Berjalan yang Dievaluasi Anggaran
Program/Kegiatan Kegiatan Output) yang Dievaluasi (2020) Anggaran Tahun 2020 Jawab
(2019) (2020) RPJMD s.d
RKPD Tahun
Tahun 2020 (%)
2020 (%)
K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp K Rp (000) K Rp
Jumlah gedung
Program Pembangunan
16 pemerintah yang 163 224,893,669 150 96,549,521 4 46,673,548.72 - 3,800 0 0.07 150 96,553,321 80.64 63.21 Dinas PUPR
Dan Rehabilitasi Gedung
representatif (unit)
Program Pengembangan
Presentase Rumah DINAS
17 Kinerja Air Minum, 83.77 34,742,000 0 21,156,184 63.58 46,615,547.00 0 32,519 0 0.15 0 21,188,702 0.00 55.28
tangga bersanitasi KIMRUMTAN
Sanitasi Dan Air Limbah
URUSAN BIDANG
PERUMAHAN RAKYAT
36,747,476.00 29,766 0.00 14.83 0.80 106
DAN KAWASAN
PERMUKIMAN
Persentase
Penanganan Luasan
Program Lingkungan DINAS
18 Permukiman Kumuh 84 119,455,000 17 31,270,155 38 36,747,476.00 0.00 29,766 0.00 14.83 0 31,299,921 0 26
Sehat Dan Perumahan KIMRUMTAN
di Kawasan Perkotaan
(%)
URUSAN PERUMAHAN 408,905.00 0 9,428 0.00 5.48 0.00 70.09
Persetase Daya
Program Pengelolaan Areal Tampung Pemakaman DINAS
19 25 1,329,250 12 922,295 13 408,905.00 0 9,428 0.00 5.48 0 931,723 0.00 70.09
Pemakaman Umum Wilayah KIMRUMTAN
Perkotaan
URUSAN BIDANG
KETENTRAMAN,
KETERTIBAN UMUM DAN 12,904,943.28 1,823,372 23.88 7.55 44.82 39.89
PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
Persentase
Satuan Polisi
Program Pemeliharaan Pelanggaran
Pamong Praja
20 Trantibum Dan Penegakan Peraturan 100 11,715,467 100 2,338,154 100 4,072,290.00 25 1,070,085 47 15 100 3,408,239 40 22
dan Pemadam
Peraturan Daerah. PerUndang-Undangan
Kebakaran
yang ditangani. (%)
Satuan Polisi
Cakupan Rasio
Program Pemberdayaan Pamong Praja
21 Petugas Perlindungan 34 9,510,000 34 325,615 34 1,809,287.30 0.00 0.00 0.00 0.00 34 325,615 33.33 1.37
Potensi Keamanan dan Pemadam
Masyarakat.
Kebakaran
Cakupan Pelayanan Satuan Polisi
Program Penanggulangan Penanggulangan Pamong Praja
22 71.25 10,237,654 71.25 3,159,011 71.25 1,689,476.80 71.25 362,950 28.57 7.25 71.25 3,521,961 33.37 23.97
Kebakaran. kebakaran sesuai dan Pemadam
dengan SPM. Kebakaran
Persentase kelompok
Program Pengembangan masyarakat yang Badan
Wawasan Kebangsaan meningkat 17,29 Kesatuan
23 8,557,145,000 4,060 8,557,145 4,460 2,423,986 22.3 540,823 19.98 18.83 4082 2,390,823 38.24 17.02
Dan Pendidikan Politik pemahamannya 0 bangsa dan
Masyarakat mengenai wawasan Politik
kebangsaan (100%)
Program Pencegahan Dan Persentase daerah
24 Penanggulangan Bencana rawan bencana yang 9,582,887 1,663,031 4,714,275.18 359,602 19.72 7.71 2,022,633 72.33 112 BPBD
Alam dibina

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


10
Pemerintah Kabupaten Cianjur
Tingkat
Tingkat Capaian
Capaian
Realisasi Capaian Target Kinerja dan Kinerja dan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Realisasi Kinerja dan Unit PD
Target RPJMD pada Kinerja RPJMD s.d. Anggaran RKPD Tahun Realisasi
No Pemerintahan Daerah dan Program (Outcome/ dan Anggaran RKPD Realisasi Anggaran RPJMD s.d. Penanggung
Tahun 2016 s.d. 2021 RKPD Tahun Lalu Berjalan yang Dievaluasi Anggaran
Program/Kegiatan Kegiatan Output) yang Dievaluasi (2020) Anggaran Tahun 2020 Jawab
(2019) (2020) RPJMD s.d
RKPD Tahun
Tahun 2020 (%)
2020 (%)
K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp K Rp (000) K Rp
URUSAN BIDANG SOSIAL 6,506,233.53 212,110 0.00 4.19 0.00 0.55
Program Pemberdayaan
25 Kelembagaan 148 813,541 0 100,000 148 813,540.50 0 36,972 0 4.18 36,972 0.00 4.54 DINAS SOSIAL
Kesejahteraan Sosial
Program Penangannan
26 Penyandang Masalah 2824 5,692,693 0 - 1765 5,692,693.03 0 175,138 0.00 4.20 0 175,138 0.00 1.09 DINAS SOSIAL
Kesejahteraan Sosial
Urusan Pemerintah Wajib
Yang Tidak Berkaitan
Dengan Pelayanan Dasar
URUSAN BIDANG
1,794,697.00 83,442 22.50 11.41 20.00 6.79
TENAGAKERJA
Program Peningkatan Persentase Pencari Dinas Tenaga
27 Kualitas, Produktivitas Kerja yang 38,5 4,147,700 36,2 1,108,983 36,5 1,270,130.00 24,13 55,632 0.00 4.38 53,67 1,164,615 0,019 28.08 Kerja dan
Dan Kesempatan Kerja ditempatkan Transmigrasi
Program Perlindungan Persentase Dinas Tenaga
28 Dan Pengembangan penyelesaian kasus 500 1,528,270 100 306,146 100 524,567.00 40 27,810 22.50 11.41 140 315,658 20.00 6.79 Kerja dan
Lembaga Ketenagakerjaan hubungan Industrial Transmigrasi
BIDANG PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN dan 888,328.17 - 0.00 0.00 48.33 13.40
PERLINDUNGAN ANAK
Cakupan penanganan
Program Pemberdayaan
korban kekerasan
29 Perempuan Dan 500 4,892,000 300 945,924 100 888,328.17 0 - 0.00 0.00 300 945,924 48.33 13.40 DPPKBP3A
terhadap perempuan
Perlindungan Anak
dan anak
URUSAN BIDANG
2,392,580.00 72,117 11.36 3.35 0.00 0.11
PANGAN
Dinas
Pertanian
Program Peningkatan Angka Ketersediaan
30 2400 62,913,640 2400 2,449,579 2400 2,392,580.00 72,117 11.36 3.35 2,521,696 0.11 Perkebunan
Ketahanan Pangan Pangan (kkal/kap)
Pangan &
Hortikultura
URUSAN BIDANG
13,055,547.00 3,613,483 0.00 14.10 0.00 38.19
PERTANAHAN
Persentase lahan
Program Administrasi milik pemda yang DINAS
31 100 201,350,000 100 86,982,215 100 13,055,547.00 0 3,613,483 0.00 14.10 0 90,595,698 0.00 38.19
Pertanahan dibebaskan dan KIMRUMTAN
bersertifikat. (%
URUSAN BIDANG
14,054,284.79 1,620,169 12.15 6.49 30.21 33.06
LINGKUNGAN HIDUP
Program Pengendalian
1,88 DINAS
Pencemaran, Perusakan skor indeks
32 2 9,886,451 2.5 882,173 - 2,949,227.00 3 42,839 3.13 3.95 2.50 925,012 17.29 15.47 LINGKUNGAN
Lingkungan Hidup Dan pencemaran air
1,89 HIDUP
Konservasi SDA

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


11
Pemerintah Kabupaten Cianjur
Tingkat
Tingkat Capaian
Capaian
Realisasi Capaian Target Kinerja dan Kinerja dan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Realisasi Kinerja dan Unit PD
Target RPJMD pada Kinerja RPJMD s.d. Anggaran RKPD Tahun Realisasi
No Pemerintahan Daerah dan Program (Outcome/ dan Anggaran RKPD Realisasi Anggaran RPJMD s.d. Penanggung
Tahun 2016 s.d. 2021 RKPD Tahun Lalu Berjalan yang Dievaluasi Anggaran
Program/Kegiatan Kegiatan Output) yang Dievaluasi (2020) Anggaran Tahun 2020 Jawab
(2019) (2020) RPJMD s.d
RKPD Tahun
Tahun 2020 (%)
2020 (%)
K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp K Rp (000) K Rp
persentase residu
DINAS
Program Pengelolaan sampah wilayah
33 39 20,717,630 29 6,982,117 34 9,133,962.79 7 1,574,028 33.33 15.31 7.13 8,556,144 73.33 24.36 LINGKUNGAN
Sampah Dan Limbah terlayani terangkut ke
HIDUP
TPA
Persentase RTH
Program Pengelolaan DINAS
34 Taman di Wilayah 1 97,082,962 5 10,961,041 7 1,971,095.00 - 3,302 0.00 0.21 0.00 10,964,343 0.00 59.34
Ruang Terbuka Hijau KIMRUMTAN
Perkotaan (%)
URUSAN BIDANG
ADMINISTRASI
9,479,870.50 401,079 24.55 5.48 632 94.66
KEPENDUDUKAN dan
CATATAN SIPIL
Dinas
Program Penataan
Kepemilikan dokumen Kependuduka
35 Administrasi 3,926,310 6,931,312 9,479,870.50 401,079 24.55 5.48 7,332,391 632 94.66
kependudukan (%) n dan Catatan
Kependudukan
Sipil
1370 13726 1444
Kartu keluarga 95 186 98 140597
82 8 93
1148 11502 1198
KTP 96 196 98 117171
28 4 17
Akta Lahir 50 107 65 43 66 150 301
Akta Kematian 40 63 45 0 1 64 159
URUSAN BIDANG
PEMBERDAYAAN 8,851,665.44 581,577 16.67 10.41 50.00 54.68
MASYARAKAT dan DESA
Persentase
pemerintahan desa &
lembaga/kelompok
Program Peningkatan masyarakat yang
36 Keberdayaan Masyarakat berperan aktif dalam 100 3,420,000 60 2,243,720 20 640,000.00 0 17,528 0.00 3.11 60 2,261,248 0.00 1.56 DPMD
Perdesaan pengelolaan sumber
daya alam, teknologi
tepat guna & ekonomi
perdesaan (%)
Persentase desa yang
melaksanakan
Program Pembinaan Dan pembangunan dan
37 Penyelenggaraan pemberdayaan 100 100 100 25 25 25 21 DPMD
Pemerintahan Desa masyarakat melalui
pemanfaatan aset dan
keuangan desa (%)
URUSAN BIDANG
PENGENDALIAN
25,799,334.00 4,253,258 0.52 6.44 59.02 34.53
PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


12
Pemerintah Kabupaten Cianjur
Tingkat
Tingkat Capaian
Capaian
Realisasi Capaian Target Kinerja dan Kinerja dan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Realisasi Kinerja dan Unit PD
Target RPJMD pada Kinerja RPJMD s.d. Anggaran RKPD Tahun Realisasi
No Pemerintahan Daerah dan Program (Outcome/ dan Anggaran RKPD Realisasi Anggaran RPJMD s.d. Penanggung
Tahun 2016 s.d. 2021 RKPD Tahun Lalu Berjalan yang Dievaluasi Anggaran
Program/Kegiatan Kegiatan Output) yang Dievaluasi (2020) Anggaran Tahun 2020 Jawab
(2019) (2020) RPJMD s.d
RKPD Tahun
Tahun 2020 (%)
2020 (%)
K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp K Rp (000) K Rp
Program Pengedalian Terbinanya Pasangan
Penduduk Keluarga Usia Subur (PUS)
38 341 128,269,587 181 47,909,073 69 25,799,334.00 0 4,253,258 0 16 181 52,162,332 53 41 DPPKBP3A
Berencana Dan Ketahana dalam Kesertaan Ber-
Keluarga KB
URUSAN BIDANG
8,604,000.00 637,910 1.11 5.61 75.83 36.36
PERHUBUNGAN
Program Peningkatan
Terinventarisasi nya Dinas
39 Pelayanan Angkutan Dan 100 1,716,361 100 715,708 100 193,600.00 5,700 3.33 4.75 100 721,408 62.98 23.89
angkutan umum Perhubungan
Pengamanan Lalu Lintas
Prosentase kendaraan
Program Peningkatan
umum/barang laik Dinas
40 Kelaikan Pengoperasian 100 6,505,466 56 3,254,245 100 1,439,600.00 0 107,087 0.00 7.44 56 3,361,332 56.11 51.67
jalan yg lulus uji di Perhubungan
Kendaraan Bermotor
Kabupaten Cianjur
Program Pembangunan
Persentase sarana
Dan Rehabilitasi Sarana, Dinas
41 dan prasarana 80 14,386,704 96 3,890,075 80 1,602,400.00 0 250,800 0.00 4.64 96 4,140,875 50.07 39.78
Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan
perhubungan
Perhubungan
URUSAN BIDANG
KOMUNIKASI dan 5,900,000.00 67,500 1.79 3.67 35.00 27.27
INFORMATIKA
Program Pengembangan Pelaksanaan
Komunikasi, Informasi Diseminasi dan
42 6,295,000 1,730,645 5,900,000.00 67,500 3.57 1.41 1,764,104 70.00 25.16 INFOKOMSANTIK
Dan Media Masa Distribusi Informasi
melalui :
URUSAN BIDANG
KOPERASI USAHA KECIL 19,765,000.00 - 0.00 0.00 27.62 2.14
Dan MENENGAH
Program Pemberdayaan
Persentase Wirausaha
Pengembangan Koperasi,
43 yang bertambah 2.7 17,109,203 0.07 422,042 0.7 12,355,000.00 0 - 0.00 0.00 0 422,042 27.62 2.14 Diskoperdagin
Usaha Mikro Kecil Dan
kemampuannya
Menengah
URUSAN BIDANG
1,206,181.60 40,951 2.62 3.20 66.90 125
PENANAMAN MODAL
Program Peningkatan
rata-rata waktu Dinas
Iklim Investasi, Realisasi
44 penyelesaian layanan 7 830,000 9 1,351,508 8 1,206,181.60 40,951 2.62 3.20 1,392,459 66.90 125 Penanaman
Investasi Dan Pelayanan
investasi (hari) Modal dan PTSP
Perijinan
URUSAN BIDANG
KEPEMUDAAN Dan OLAH 3,416,332.00 20,447 0.00 0.57 0.00 70.76
RAGA
Program Pengembangan Persentase Organisasi Dinas Pariwisata
45 Kepemudaan Dan kepemudaan yang - 3,416,332.00 0 20,447 0.00 0.57 0 20,447 0.00 70.76 Kepemudaan dan
Olahraga aktif Olahraga
URUSAN BIDANG
1,050,000.00 44,469 0.00 5.94 0.00 29.37
STATISTIK

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


13
Pemerintah Kabupaten Cianjur
Tingkat
Tingkat Capaian
Capaian
Realisasi Capaian Target Kinerja dan Kinerja dan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Realisasi Kinerja dan Unit PD
Target RPJMD pada Kinerja RPJMD s.d. Anggaran RKPD Tahun Realisasi
No Pemerintahan Daerah dan Program (Outcome/ dan Anggaran RKPD Realisasi Anggaran RPJMD s.d. Penanggung
Tahun 2016 s.d. 2021 RKPD Tahun Lalu Berjalan yang Dievaluasi Anggaran
Program/Kegiatan Kegiatan Output) yang Dievaluasi (2020) Anggaran Tahun 2020 Jawab
(2019) (2020) RPJMD s.d
RKPD Tahun
Tahun 2020 (%)
2020 (%)
K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp K Rp (000) K Rp
Persentase Data
Program Penyediaan Data Sektoral dan Data DISKOMINFOSAN
46 3,200,000 1 895,501 90 1,050,000.00 44,469 0.00 5.94 1 939,970 0.00 29.37
Dan Statistik Statistik yang TIK
Tersedia
URUSAN BIDANG
19,250,000.00 21,900 35.71 0.53 35.71 0.53
PERSANDIAN
Persentase pelayanan
persandian milik
Program Persandian Dan DISKOMINFOSAN
47 Pemerintah 1 10,715,000 1 3,026,627 1 19,250,000.00 0 21,900 35.71 0.53 1 3,048,527 35.71 0.53
Informatika TIK
Kabupaten Cianjur
(%)
URUSAN BIDANG
319,640.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
KEBUDAYAAN
Meningkatnya
Program Pengelolaan pelestarian kesenian DINAS
48 319,640 319,640.00 - - - -
Kekayaan Budaya tradisional dan PENDIDIKAN
kekayaan budaya
URUSAN BIDANG
5,134,015.00 53,708 2.25 10.49 66.58 29.30
PERPUSTAKAAN
Program Pengembangan
Cakupan Pelayanan
49 Budaya Baca dan 88 4,671,081 84 1,491,221 86 5,134,015.00 84 53,708 2.25 10.49 84 1,544,929 66.58 29.30 DISARPUS
Perpustakaan
Pembinaan Perpustakaan
URUSAN BIDANG
403,991.98 27,900 0.00 7.70 55.00 18.57
KEARSIPAN
Program Penyelamatan
Jumlah Dokumen /
50 dan Pelestarian 500 4,323,628 100 616,426 100 403,991.98 0 27,900 0.00 6.91 100 644,326 55.00 18.57 DISARPUS
Arsip yang terpelihara
Dokumen/ Arsip Daerah
URUSAN PILIHAN
URUSAN BIDANG
KELAUTAN dan 3,192,977.50 141,463 0.00 6.14 44.08 72.01
PERIKANAN
Persentase Kelompok Dinas Kelautan
Program Pengembangan
51 Pembudidaya Ikan 100 1,646,340 20 1,632,968 20 2,662,011.50 5 104,669 0.00 4.96 25 1,737,636 20.66 134.29 Perikanan&
Sumber Daya Perikanan
yang Dibina (%) Peternakan
Program Pengembangan
Persentase Kelompok Dinas Kelautan
Pengelolaan Sumber Daya
52 Nelayan yang Dibina 20 888,421 20 510,665 20 530,966.00 5 36,794 0.00 7.32 25 547,459 67.50 9.74 Perikanan&
Kelautan dan Masyarakat
(%) Peternakan
Pesisir
URUSAN BIDANG
33,752,628.40 569,047 6.67 12.68 43.50 46.85
PARIWISATA
- Jumlah destinasi
Program Pengembangan Dinas Pariwisata
Wisata alam dan
53 Destinasi dan Promosi 33,752,628.40 569,047 7 13 0 569,047 Kepemudaan dan
buatan yang
Wisata serta Kemitraan Olahraga
dikembangkan
URUSAN BIDANG
17,743,037.19 336,831 5 2.11 7.76 14.42
PERTANIAN

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


14
Pemerintah Kabupaten Cianjur
Tingkat
Tingkat Capaian
Capaian
Realisasi Capaian Target Kinerja dan Kinerja dan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Realisasi Kinerja dan Unit PD
Target RPJMD pada Kinerja RPJMD s.d. Anggaran RKPD Tahun Realisasi
No Pemerintahan Daerah dan Program (Outcome/ dan Anggaran RKPD Realisasi Anggaran RPJMD s.d. Penanggung
Tahun 2016 s.d. 2021 RKPD Tahun Lalu Berjalan yang Dievaluasi Anggaran
Program/Kegiatan Kegiatan Output) yang Dievaluasi (2020) Anggaran Tahun 2020 Jawab
(2019) (2020) RPJMD s.d
RKPD Tahun
Tahun 2020 (%)
2020 (%)
K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp K Rp (000) K Rp
Dinas Pertanian

1,160,94

1,158,47

1,159,45
Program Peningkatan
Produksi Tanaman Perkebunan
54 Produksi Tanaman 13,475,000 2,050,000 6,643,653.75 157,980 1.61 3.77 2,207,980 0.00 1.17
Padi (Ton/GKG) Pangan dan
Pangan
Hortikultura

0
Dinas Pertanian
Program Peningkatan

357771

350721

354229
Produksi Tanaman Perkebunan
55 Produksi Tanaman 708,440 1,905,000 2,046,590.00 34,655 0 2 1,939,655 274
Hortikultura (Ton) Pangan dan
Hortikultura
Hortikultura
Dinas Pertanian
Program Peningkatan
Produksi Tanaman Perkebunan

54,500

50,500

52,500
56 Produksi Tanaman - - 2,296,580.00 29,380 14.44 1.37 29,380 0.00 0.00
Perkebunan (Ton) Pangan dan
Perkebunan
Hortikultura
Dinas Pertanian
Program Pengembangan Jumlah Kelompok
Perkebunan
57 Usaha dan Sumber Daya Tani yang melakukan 130 1,416,880 30 30 2,309,000.00 25 0 0.00 0.00 0.00 3,634,550 0.00 0.00
Pangan dan
Manusia (SDM) Pertanian Pola Usaha Agribisnis
Hortikultura
Program Peningkatan
Produksi Hasil Peternakan Dinas Kelautan
Cakupan Pelayanan
58 dan Pencegahan 100 5,543,305 100 1,305,669 100 4,447,213.44 25 114,816 3.05 3.71 125 1,420,485 38.80 66.03 Perikanan &
Kesehatan Hewan (%)
Penanggulangan Penyakit Peternakan
Ternak
URUSAN BIDANG
6,458,791.76 0.00 0.00 0.00 7.66 0.00
PERDAGANGAN
Program Peningkatan Persentase Alat UTTP
Efisiensi Perdagangan (Ukur, Takar,
59 dalam Negeri, Timbang dan 100 23,076,767 56.3 1,710,341 89 125,000.00 - - - - 56.30 - 56.30 0.00 Diskoperdagin
Perlindungan Konsumen, Perlengkapannya)
Pengamanan Perdagangan yang ditera
URUSAN BIDANG
848,000.00 9,571 0.00 1.82 27.78 0.64
PERINDUSTRIAN
Program Pengembangan
Persentase SDM IKM
60 Industri Kecil dan 19 9,225,000 4.3 1,754,557 5.1 673,000.00 0 9,571 0 1 4 9,571 23 0 Diskoperdagin
Bersertifikat
Menengah
URUSAN BIDANG
105,770.00 7,565 0.00 7.15 0.00 21.28
TRANSMIGRASI
Program Pengembangan Jumlah Transmigran 25
61 500,000 7 167,441 5 105,770.00 0.00 7,565 0.00 7.15 0.00 175,006 0.00 21.28 Disnakertrans
Wilayah Transmigrasi Yang ditempatkan KK
PENUNJANG URUSAN
PEMERINTAH
BIDANG PERENCANAAN 3,800,000.00 541,932 21.88 11.17 38.17 63.90
Ketepatan waktu tepat tepat
Program Perencanaan tepat
62 penyusunan wakt 19,939,480 16,139,480 wakt 3,800,000.00 541,932 21.88 11.17 16,681,412 38.17 63.90 BAPPEDA
Pembangunan Daerah waktu
perencanaan daerah u u
BIDANG KEUANGAN 11,817,750.50 1,176,284 19.11 8.15 51.15 41.30

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


15
Pemerintah Kabupaten Cianjur
Tingkat
Tingkat Capaian
Capaian
Realisasi Capaian Target Kinerja dan Kinerja dan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Realisasi Kinerja dan Unit PD
Target RPJMD pada Kinerja RPJMD s.d. Anggaran RKPD Tahun Realisasi
No Pemerintahan Daerah dan Program (Outcome/ dan Anggaran RKPD Realisasi Anggaran RPJMD s.d. Penanggung
Tahun 2016 s.d. 2021 RKPD Tahun Lalu Berjalan yang Dievaluasi Anggaran
Program/Kegiatan Kegiatan Output) yang Dievaluasi (2020) Anggaran Tahun 2020 Jawab
(2019) (2020) RPJMD s.d
RKPD Tahun
Tahun 2020 (%)
2020 (%)
K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp K Rp (000) K Rp
Program Peningka tan dan
Persentase dokumen
Pengemba ngan Pengelola
63 administrasi aset 100 34,051,959 100 17,211,510 100 5,132,954.50 - 507,208 12.70 7.07 - 17,718,718 - - BPKAD
an Keuangan dan Aset
yang ditetapkan
Daerah
Badan

927,580,

559,339,

212,699,

34,453,1

593,792,90
Jumlah Pendapatan
Program Peningkatan Pengelolaan
64 Asli Daerah Dari 55,396,000 16,657,417 6,684,796.00 669,076 25.53 9.23 17,326,493 61.16 37.09
Pendapatan Daerah Pendapatan

351

715

850
Sektor Pajak Daerah

85
Daerah
BIDANG KEPEGAWAIAN
PENDIDIKAN dan 5,640,000.00 378,501 9.22 14.18 784 40.50
PELATIHAN
Prosentase Aparatur Badan
Program Pelayanan
yang memperoleh 2250 1662 Kepegawaian
65 Administrasi Kepegawaian 5,789,000 24163 1,019,318 1,245,000.00 426 92,487 2.56 7.43 24589 1,111,805 109 19
pelayanan dan 6 4
dan Pengembangan Karir
pengembangan karier
-Jumlah pegawai ASN
yang memperoleh
Program Pembinaan dan Badan
66 penilaian prestasi 570 900,000 12396 437,982 7802 440,000.00 63 63,763 15.53 29 12459 501,745 2186 56
Kesejahteraan Aparatur Kepegawaian
kerja (SKP) bernilai
baik
Program Pengembangan Jumlah ASN yang
Badan
67 Kompetensi Sumber Daya lulus mengikuti 1939 9,740,000 1088 4,310,011 418 3,955,000.00 40 222,251 9.57 5.62 1128 4,532,262 58.17 46.53
Kepegawaian
Aparatur Diklat
BIDANG PENELITIAN dan
300,000.00 16,233 0.00 5.41 80.00 83.00
PENGEMBANGAN
Persentase
Program Penelitian dan ketersediaan hasil
68 100 1,669,510 0 1,369,510 8 300,000.00 16,233 0 5 32 1,385,743 80 83 BAPPEDA
Pengembangan penelitian yang
dihasilkan
BIDANG INSPEKTORAT 6,100,000.00 436,128 21.69 7.15 18.78 6.04
Peningkatan Sistem Pemenuhan 5 Unsur
Pengawasan Internal dan SPIP setiap Perangkat
69 3 100,000 3 1,233,707 3 5,320,000.00 0 436,128 0.00 8.20 3 436,128 3 8 Inspektorat
Pengendalian Pelaksanaan Daerah yang dibina
Kebijakan KDH (Poin)
SEKRETARIAT DAERAH 14,354,971.80 2,239,271 13.98 15.60 57.62 36.75
Program Perumusan
Persentase Kebijakan
Kebijakan Daerah dan Sekretariat
70 daerah yang di 100 18,757,117 50 7,987,362 142 3,035,105.40 21 190,899 15.10 6.29 72 8,178,261 71.75 43.60
Peraturan Perundang- Daerah
tindaklanjuti
undangan
Program Penunjang Nilai Capaian Zakat Sekretariat
71 5,390,876 2,905,611 845,583.00 0 35,279 0.37 4.17 0 2,940,890 100 54.55
Kegiatan Keagamaan Infaq Sodaqoh Daerah
Program Penerapan
Ketepatan waktu Sekretariat
72 Kepemerintahan Yang 100 8,143,018 52 3,491,862 100 1,490,337.00 24 163,914 24.24 11.00 76 3,655,775 75.78 44.89
penyampaian LKPJ Daerah
Baik

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


16
Pemerintah Kabupaten Cianjur
Tingkat
Tingkat Capaian
Capaian
Realisasi Capaian Target Kinerja dan Kinerja dan
Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Realisasi Capaian Kinerja Kinerja dan Realisasi Kinerja dan Unit PD
Target RPJMD pada Kinerja RPJMD s.d. Anggaran RKPD Tahun Realisasi
No Pemerintahan Daerah dan Program (Outcome/ dan Anggaran RKPD Realisasi Anggaran RPJMD s.d. Penanggung
Tahun 2016 s.d. 2021 RKPD Tahun Lalu Berjalan yang Dievaluasi Anggaran
Program/Kegiatan Kegiatan Output) yang Dievaluasi (2020) Anggaran Tahun 2020 Jawab
(2019) (2020) RPJMD s.d
RKPD Tahun
Tahun 2020 (%)
2020 (%)
K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp (000) K Rp K Rp (000) K Rp
Persentase MOU kerja
Program Kerjasama
73 sama daerah yang 100 1,250,000 50 467,505 100 143,382.00 13 23,272 12.50 16.23 63 490,777 62.50 39.26
Daerah
ditanda tangani
Persentase kegiatan
Program Kehumasan Dan Sekretariat
74 KDH/WKDH yang 100 12,448,628 52 3,979,522 100 1,648,000.00 20 376,219 19.61 22.83 71 4,355,741 71.61 34.99
Keprotokolan Daerah
dipublikasikan
persentase
penyelenggaraan
Program layanan pelayanan pengadaan Sekretariat
75 100 4,588,000 50 1,464,132 100 637,154.60 13 100,811 13.45 15.82 64 1,564,942 63.81 34.11
Pengadaan Barang/Jasa barang/jasa yang Daerah
sesuai dengan
peraturan
Program Pengembangan persentase perkara
Sekretariat
76 Pelayanan Bantuan hukum yang 100 1,500,000 50 1,115,958 100 396,000.00 23 74,617 22.73 18.84 73 1,190,575 72.73 79.37
Daerah
Hukum diselesaikan
Program Peningkatan Persentase
Kapasitas Ketersediaan Sarana Sekretariat
77 113 28,256,817 29 13,751,781 224 5,073,230.80 40 1,258,644 17.82 24.81 69 15,010,425 60.82 53.12
Penyelenggaraan dan Prasarana Setda Daerah
Pemerintah Daerah yang Refresentatif
Persentase
Persyaratan Teknis
Program Penataan Daerah Sekretariat
78 dan Administrasi 100 100 111,000 100 1,086,179.00 0 15,618 0.00 1.44 100 126,617,326 100 0
Otonomi Baru - Daerah
Daerah Persiapan
Cianjur Selatan
SEKRETARIAT DPRD 22,792,690.35 4,543,001 29.30 9.23 61.21 50.67
Program Peningkatan terdiri dari tiga
79 Kapasitas Lembaga indikator sebagai 100 100,277,899 100 48,045,749 22,792,690.35 100 4,543,001 29.30 9.23 100 52,588,750 61.21 50.67 Set DPRD
Perwakilan Rakyat Daerah berikut :
1,335,855,717.2
JUMLAH ANGGARAN DAN REALISASI DARI SELURUH PROGRAM (1 s.d 79) 107,122,766.79
3
36.0
TOTAL RATA-RATA CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN DARI SELURUH PROGRAM (PROGRAM 1 s.d. PROGRAM 81) 8.33 6.81 211
7
PREDIKAT KINERJA DAN ANGGARAN DARI SELURUH PROGRAM (PROGRAM 1 s.d. PROGRAM 81)

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


17
Pemerintah Kabupaten Cianjur

2.2 EVALUASI DAMPAK PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN CIANJUR

Kasus pertama COVID-19 muncul pertama kali di Kota Wuhan Provinsi


Hubei Tiongkok pada akhir tahun 2019. Penyakit yang disebabkan oleh virus
ini telah menyebar dan menginfeksi penduduk di seluruh dunia dan
menyebabkan tingkat kematian yang cukup tinggi sehingga menjadi suatu
pandemi. Di Indonesia kasus pertama kali COVID-19 pertama kali terdeteksi
pada bulan maret 2020 dan menyebar cepat menginfeksi penduduk
sebanyak 33.076 orang yang tersebar di 34 provinsi dengan jumlah kasus
tertinggi terdapat di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat.
Dampak dari pandemi COVID-19 tidak terbatas kepada permasalahan
kesehatan namun menimbulkan permasalahan lain terutama ekonomi dan
sosial. Tidak hanya dalam skala nasional, dampak COVID-19 sangat
dirasakan pula oleh daerah dan dapat mengganggu jalannya pembangunan
daerah. Demikian pula di Kabupaten Cianjur, Dampak COVID telah
dirasakan seiring munculnya kasus COVID-19. Bila tidak diantisipasi dapat
menimbulkan masalah kesehatan ekonomi dan sosial, apalagi posisi
Kabupaten Cianjur berada di perlintasan kota besar Jakarta dan Bandung
sehingga rawan penyebaran COVID-19. Untuk itu perlu diidentifikasikan
permasalahan yang muncul sebagai dampak pandemi COVID-19 dan
diantisipasi agar permasalahannya tidak berlanjut di tahun berikut.
2.2.1 Bidang Kesehatan
Pandemi COVID-19 telah cepat menyebar dan menginfeksi penduduk di
berbagai daerah. Di Kabupaten Cianjur sampai awal juni telah muncul kasus
positif COVID-19 sebanyak 5 orang, yang sembuh sebanyak 4 orang dan
yang meninggal 1 orang sehingga untuk saat ini tidak terdapat lagi kasus
positif COVID-19. Pasien dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 118 orang, yang
selesai pengawasan sebanyak 40 orang (29 orang dantaranya meninggal),
dan masih dalam pengawasan sebanyak 78 orang. Orang Dalam Pemantauan
(ODP) sebanyak 934 orang, yang selesai pemantauan sebanyak 595 orang
(diantaranya 10 orang meninggal), dan 339 orang masih dalam pemantauan.
Sejak kasus positif COVID-19 muncul, perkembangan pandemi kasus
COVID-19 masih mengkhawatirkan karena penyebarannya sulit terdeteksi
sedangkan di sisi lain jumlah pengujian terhadap COVID-19 masih terbatas.
Untuk memutus penyebaran pandemi ini, pemerintah daerah telah
melaksanakan himbauan physical distancing, Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB), menganjurkan PHBS, dan melaksanakan sosialisasi protokol
kesehatan pencegahan COVID-19 serta refocusing anggaran daerah yang
diarahkan dalam rangka penanggulangan pandemik COVID-19. Dampak
yang diakibatkan munculnya pandemi COVID-19 di bidang kesehatan,
diantaranya:
1. Pemahaman masyarakat terhadap Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) masih
rendah terutama dalam pencegahan COVID-19
2. Ketaatan masyarakat dalam mematuhi protocol kesehatan masih rendah
3. Sarana dan prasarana kesehatan dalam menghadapi pandemi COVID
masih kurang memadai
4. Proyeksi peningkatan angka kehamilan sebesar 10 % dari target yang ada.

2.2.2 Bidang Pendidikan


Tidak seperti halnya kesehatan, adanya pandemic COVID 19 memang
tidak berpengaruh langsung kepada pendidikan. Adanya kebijakan dalam
rangka memutus rantai penyebaran COVID 19, pemerintah telah mengambil
kebijakan pembatasan diri physical distancing, yaitu himbauan untuk
menjaga jarak diantara masyarakat, menjauhi aktivitas dalam segala bentuk

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


18
Pemerintah Kabupaten Cianjur

kerumunan, perkumpulan, dan menghindari adanya pertemuan yang


melibatkan banyak orang. Terkait hal tersebut, pemerintah lewat
Kemendikbud mengeluarkan enam kebijakan pendidikan di masa pandemi
ini. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar
Makarim menjelaskan bahwa kebijakan tersebut dihasilkan dengan melalui
berbagai pertimbangan. Nadiem Makarim pun kembali mengeluarkan surat
edaran khusus. Surat Edaran ini bernomor 4 tahun 2020 yang
ditandatangani Mendikbud Nadiem Makarim pada 24 Maret 2020 lalu yang
berisi Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19), kebijakan yang dikeluarkan
Kemendikbud, diantaranya:
1. Ujian Nasional Tahun 2020 dibatalkan, Dengan diberlakukannya
kebijakan pembatalan UN tersebut, maka keikutsertaan UN tidak menjadi
syarat kelulusan sekolah atau seleksi masuk jenjang pendidikan yang
lebih tinggi. Pembatalan UN Tahun 2020 ini berkaitan dengan proses
penyetaraan bagi lulusan program Paket A, Paket B, dan Paket C yang
ditentukan kemudian.
2. Ujian Sekolah untuk kelulusan dalam bentuk tes tatap muka dengan
mengumpulkan siswa, tidak boleh dilakukan kecuali yang telah
dilaksanakan sebelum terbitnya surat edaran ini. Ujian Sekolah dapat
dilakukan dalam bentuk portofolio nilai rapor dan prestasi yang diperoleh
sebelumnya penugasan, tes daring, dan atau bentuk assement jarak jauh
lainnya. Ujian Sekolah tidak perlu mengukur ketuntasan capaian
kurikulum secara menyeluruh. Ujian Sekolah yang belum melaksanakan
Ujian Sekolah dapat menggunakan nilai lima semester terakhir. Nilai
semester genap dapat digunakan sebagai tambahan nilai kelulusan.
3. Kenaikan kelas dilaksanakan dengan 3 ketentuan, yakni pertama ujian
akhir semester untuk kenaikan kelas dalam bentuk tes yang
mengumpulkan siswa tidak boleh dilakukan, kecuali yang telah
dilaksanakan sebelum terbitnya surat edaran, kedua ditentukan
berdasarkan Ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dapat dilakukan
dalam bentuk portofolio nilai rapor dan prestasi yang diperoleh
sebelumnya, penugasan, tes daring, dan/atau bentuk asesmen jarak jauh
lainnya. Dan ketiga, ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dirancang
untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, tidak perlu mengukur
ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh.
4. Dinas Pendidikan dan sekolah menyiapkan mekanisme PPDB yang
mengikuti protokol kesehatan, untuk mencegah penyebaran Covid-19,
termasuk mencegah berkumpulnya siswa dan orang tua secara fisik di
sekolah. PPDB pada Jalur Prestasi (non zonasi dan non afirmasi)
menggunakan (a) akumulasi nilai rapor ditentukan berdasarkan nilai
selama lima semester terakhir dan/ atau (b) prestasi akademik dan non-
akademik di luar rapor sekolah.
5. Dana Bantuan Operasional Sekolah atau Bantuan Operasional
Pendidikan, dapat digunakan untuk pengadaan barang sesuai kebutuhan
sekolah. Termasuk untuk membiayai keperluan dalam pencegahan
pandemi Covid-19, seperti penyediaan alat kebersihan, hand sanitizer,
disinfektan, dan masker bagi warga sekolah, serta untuk membiayai
pembelajaran daring atau jarak jauh.
6. Belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan
untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa
terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk
kenaikan kelas maupun kelulusan. Belajar dari Rumah dapat difokuskan
pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi
Covid-19. Aktivitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi antarsiswa,

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


19
Pemerintah Kabupaten Cianjur

sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan


kesenjangan akses atau fasilitas belajar di rumah. Untuk mendukung
pembelajaran jarak jauh dalam kebijakan Belajar dari Rumah,
Kemendikbud juga menghadirkan Program 'Belajar dari Rumah' di TVRI
yang tayang setiap hari pukul 08.00-23.00 di WIB. Pembelajaran jarak
jauh melalui media televisi nasional ini diperuntukkan bagi PAUD, SMP,
SMA, SMK, guru, dan orang tua.
7. Pentingnya pendidikan didasarkan pada perlunya meningkatkan kualitas
hidup manusia dan pengembangan wawasan global. Keluarga merupakan
pendidikan dasar yang baik bagi anak untuk menanamkan nilai-nilai dan
kualitas hidup. Pendidikan dalam keluarga menjadi fondasi untuk
kemudian membuka diri bagi kemungkinan nilai-nilai hidup lainnya.
Keluarga mesti sadar untuk memberikan pendidikan melalui teladan dan
karakter yang benar. Pendidikan ini menjadi persiapan untuk
membesarkan anak yang cerdas, kreatif dan inovatif dalam menghadapi
perubahan penting seperti Revolusi 4.0. Keluarga mempersiapkan anak
untuk membangun usaha nyata dalam mencapai masa depan yang cerah.
8. Akhirnya, pandemi Covid-19 memberikan rangsangan dan wawasan bagi
semua elemen untuk tetap menjalankan proses Pendidikan Nasional.
Pemerintah, para pendidik dan keluarga bersinergi untuk bergerak dan
mencari solusi atas situasi hari ini. Pemerintah memberi dukungan bagi
para pendidik dan siswa agar bisa memperoleh akses internet yang lancar.
Dukungan ini tentu diberikan secara merata, dari Sabang sampai
Merauke. Keluarga menjalankan fungsi kontrol di rumah dan
menanamkan nilai budi pekerti yang baik bagi anaknya. Keteladanan
keluarga menjadi syarat penting bagi anak/siswa ketika pada masa
sekarang ia banyak menghabiskan waktu di rumah.
Beberapa dampak yang terjadi akibat kebijakan tersebut diantaranya:
1. Dengan adanya system belajar secara daring, orang tua siswa perlu
menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung system tersebut
2. Kompetensi siswa kemungkinan akan berkurang karena adanya kegiatan
belajar mengajar yang memerlukan praktek yang tidak dapat terpenuhi
apabila dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh
3. Masyarakat tidak seluruhnya melek teknologi, baik guru, siswa, dan orang
tua, masih ada yang dalam tahap adaptasi dengan kemajuan teknologi
saat ini. Masih rendahnya kondisi ekonomi masyarakat menyebabkan
banyak masyarakat usia sekolah tidak melanjutkan pendidikannya karena
mencari nafkah untuk membantu perekonomian keluarga sehingga
capaian APK dan APM rendah;
4. Rendahnya kemampuan ekonomi juga menyebabkan angka putus sekolah
masih tinggi;
5. Pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi, rendahnya partisipasi
pendidikan umumnya disebabkan karena relatif besarnya kebutuhan
biaya pendidikan.

2.2.3 Pariwisata
Merebaknya virus corona dari China ke berbagai negara telah
mengakibatkan banyak orang takut untuk berpergian, penerbangan jadi sepi,
dan banyak negara menerapkan lockdown seperti Italia, Denmark, Filipina,
dan Irlandia untuk mencegah penyakit ini meluas dan memakan banyak
korban. Tiap negara juga telah melakukan isolasi dan karantina bagi
warganya yang berstatus ODP ataupun PDP. Sebagai akibatnya banyak
perjalanan wisata yang dibatalkan menyebabkan maskapai penerbangan
menelan kerugian cukup besar dan pemesanan tiket pesawat menurun

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


20
Pemerintah Kabupaten Cianjur

hingga 50%. Bahkan Organisasi Pariwisata Norwegia mempublikasikan data


survey pada tanggal 5 Maret 2020, 41% anggota bisnisnya telah melakukan
pembatalan penggunaan hotel, tempat camping, kreasi kuliner, rental mobil,
dan pemasaran kegiatan dan tempat wisata. Kemudian pada tanggal 26
Maret 2020, 90% anggota bisnis ini telah memberhentikan sementara
karyawannya dan 78% aktivitas bisnisnya mengurangi sedikitnya 75%
tenaga kerja. 65% dari pengusaha di sektor pariwisata juga melaporkan
kesulitan membayar tagihan. Masalah likuiditas ini terutama dihadapi oleh
pengusaha Café dan Restoran (72%) dan hotel (63%).
Dampak virus corona ini juga mengakibatkan melemahnya industri
pariwisata di Indonesia. Beberapa destinasi wisata seperti Bali, Yogyakarta,
dan Lombok mengalami penurunan pengunjung. Dampaknya bisa terlihat
pada pantai yang terlihat sepi pengunjung. Hotel dan travel di tempat wisata
pun sepi wisatawan yang menghuni dan menggunakan jasanya. Khususnya
di Bali, kerugian pariwisata di masa pandemi mencapai Rp. 9,7 trilliun setiap
bulan. Selain itu, menurut data Indonesia event Industry Council (Ivendo),
telah terjadi 96,4% penundaan dan 84,8% pembatalan acara di 17 provinsi
yang mempengaruhi pendapatan dari sektor meeting, incentive, convention,
and exhibition (MICE) atau wisata konvensi. Kunjungan Wisatawan
Mancanegara (Wisman) ke Jawa Barat pada bulan Maret 2020 pun hanya
sekitar 5.880 orang, mengalami penurunan sebesar 53.7% dibandingkan
Februari 2020 yang mencapai 12.686 orang.
Di Kabupaten Cianjur, setelah dinyatakan adanya pandemi COVID-19
pada tanggal 11 Maret 2020, tempat wisata milik pemerintah ditutup
sementara sedangkan tempat wisata milik swasta di Cianjur diimbau
mewaspadai penyebaran COVID-19 dengan mengikuti protokol kesehatan di
sekitar tempat wisata. Hal ini tentunya juga berpengaruh pada menurunnya
jumlah pengunjung ke tempat wisata, tamu hotel dan restoran. Berdasarkan
data Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Cianjur per 3
April 2020, terdapat 3,213 tenaga kerja pariwisata terdampak COVID-19,
dengan jumlah tertinggi dari Hotel (1,786) dan Tempat Wisata (933). Hasil
identifikasi bulan Mei 2020 pun menunjukkan 2,593 karyawan yang
terdampak COVID-19 paling banyak didominasi mereka yang bekerja di Hotel
(58.6%) dan Tempat wisata (29,58%), dapat dilihat pada Gambar 2.27 Dari
persentase tersebut, jenis pekerjaan karyawan yang paling terdampak di
Hotel yaitu housekeeping (14,5%), Food and Beverage (9,1%) dan
Waiter/Waitress (5,7%). Sedangkan pekerjaan karyawan yang paling
terdampak di tempat wisata yaitu pengelola (10,0%) dan pedagang (9,7%).

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


21
Pemerintah Kabupaten Cianjur

Gambar 2. 2
Persentase Jenis Usaha Pariwisata terdampak COVID-19
di Kabupaten Cianjur

Jumlah kunjungan wisatawan Nusantara (Wisnus) dan Wisatawan


Mancanegara (Wisman) ke ODTW dan Hotel yang ada di Kabupaten Cianjur
dapat dilihat pada Gambar 2.28. Jumlah Wisnus ke Obyek Daya Tarik
Wisata (ODTW) dari Bulan Januari ke Bulan Februari 2020 menurun sebesar
37,4% karena faktor cuaca/musim hujan. Dengan adanya Pandemi COVID-
19, jumlah kunjungan Wisnus semakin menurun drastis dari kunjungan
sebelumnya, mencapai 63% pada Bulan Maret 2020 dan 100% pada Bulan
April 2020. Hal yang sama terjadi pada jumlah kunjungan Wisman yang
rata-rata perbulannya hanya sekitar 10% dari jumlah Wisnus. Pada Bulan
Februari 2020, jumlah Wisman menurun 32,5% dari kunjungan Bulan
Januari 2020. Dengan adanya Pandemi COVID-19, jumlah kunjungan
Wisman semakin menurun drastis dari kunjungan sebelumnya, mencapai
68,5% pada Bulan Maret 2020 dan 100% pada Bulan April 2020. Pada Bulan
Mei 2020, dengan adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB), tidak ada kunjungan Wisnus maupun Wisman ke ODTW Kabupaten
Cianjur.

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


22
Pemerintah Kabupaten Cianjur

W I SMAN
125
MEI -

WISNUS
10,091
-

W I SMAN
147
-
AP RI L

WISNUS
5,859
-

W I SMAN
4,507
2,980
MAR ET

WISNUS
23,738
34,553
3,888
FEBRUARI

W I SMAN
9,466

WISNUS
37,832
93,753

W I SMAN
6,799
J ANUARI

14,021

WISNUS
35,987
149,653
0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000

Kunjungan ke Hotel Kunjungan ke ODTW

Gambar 2. 3
Jumlah Kunjungan Wisnus dan Wisman ke Hotel dan ODTW
Januari-Mei 2020

Berbeda dengan jumlah kunjungan Wisnus dan Wisman ke ODTW,


jumlah kunjungan Wisnus dan Wisman ke Hotel lebih berfluktuatif. Jumlah
kunjungan Wisnus ke Hotel dari Bulan Januari ke Bulan Februari 2020
mengalami peningkatan sebesar 5% kemudian menurun sebesar 37%
sedangkan jumlah Wisman pada periode yang sama mengalami penurunan
43% kemudian meningkat 16%. Pada Bulan April 2020, jumlah kunjungan
Wisnus dan Wisman mengalami penurunan sekitar 75 dan 97%. Namun
pada Bulan Mei 2020, kunjungan Wisnus Kembali meningkat 72%
sedangkan kunjungan Wisman menurun 15% dari jumlah kunjungan bulan
April 2020. Diperkirakan hal ini terjadi karena banyaknya orang luar Cianjur
yang melakukan mudik atau pulang kampung menjelang lebaran serta
mengikuti paket isolasi mandiri di hotel dengan tarif menginap diskon 50%.

2.2.4 Industri Kecil dan Menengah


Monitoring terhadap 255 Industri Kecil dan Menengah atau IKM
(Gambar 2.4) telah dilakukan Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah,
Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Cianjur per 28 Maret 2020. Dari
kegiatan tersebut diperoleh data bahwa sekitar 84% IKM yang disurvey
melaporkan adanya dampak negatif dari Pandemi COVID-19 (Gambar 2.5.a).
Dampak negatif yang dialami diantaranya (i) kesulitan memperoleh bahan
baku, dilaporkan 62,4% responden (Gambar 2.5.b); (ii) kendala distribusi
barang dan logistik, dilaporkan 62,8% reponden (Gambar 2.5.e); (iii)
pengurangan kunjungan ke pasar/tempat produksi/tempat pemasaran,
dilaporkan 83,9% responden (Gambar 2.5.f), dan (iv) penurunan omzet,
dilaporkan 86,7% responden (Gambar 2.5.g). Dilaporkan juga sekitar 41 IKM
yang disurvey (16%) melaporkan adanya dampak positif dari Pandemi Covid-
19 (Gambar 2.30.c) yaitu dari bidang usaha makanan 32 laporan, Minuman
5 laporan, Jasa 2 laporan, Kerajinan dan Ekonomi Kreatif 2 laporan. Secara
spesifik, nama IKM yang melaporkan dampak positif COVID-19 karena
meningkatnya permintaan terhadap produk mereka diantaranya

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


23
Pemerintah Kabupaten Cianjur

Abon Cianjur 2020, Agatha Laundry, Jahe Merah Instan Sarongge,


Kedai D’Rands, Quin Cake, dan Abon Ayam Sumber Rezeki. Bahan baku
yang sulit diperoleh selama pandemi COVID-19 yaitu Gula Pasir, dilaporkan
40% responden (Gambar 2.5.d).
Dari 62,75% responden yang menyampaikan adanya kendala logistik
atau distribusi, permasalahan didominasi karena tidak adanya permintaan
distribusi sebanyak 30,3% laporan (Gambar 2.6.a). Permasalahan tersebut
ditambah dengan kendala akses bahan baku dan penurunan jumlah
kunjungan ke pasar/tempat produksi/tempat pemasaran telah
mengakibatkan 90% IKM yang disurvei mengalama penurunan omzet lebih
dari 25% bahkan 43% responden melaporkan penurunan omzet di atas 75%
(Gambar 2.6.b). Dampak lainnya dari Pandemi COVID-19 ini yaitu penjualan
menurun dilaporkan 38% responden, dampak psikologis takut belanja
dilaporkan 20% responden, serta produksi berkurang dilaporkan 19%
responden (Gambar 2.6.c).

Gambar 2. 4
Bidang usaha 255 IKM yang dimonitor

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


24
Pemerintah Kabupaten Cianjur

a. b.

c.

d. e.

f. g.

Gambar 2. 5
Data Survey Dampak COVID-19 terhadap IKM Kabupaten Cianjur: a)
Dampak Pandemi Covid-19; b) Dampak per Bidang Usaha; c) Dampak
terhadap Perolehan Bahan Baku; d) Jenis Bahan Baku yang Sulit Diperoleh;
e) Dampak terhadap Distribusi Barang dan Logistik; f) Dampak terhadap
Kunjungan ke Tempat Produksi/Pemasaran; (g) Dampak terhadap
Penurunan Omzet

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


25
Pemerintah Kabupaten Cianjur

a.Masalah komunikasi selama proses pendistribusian


0.6%

Kendala tidak adanya permintaan distribusi 30.3%

Kendala terbatasnya distribusi 21.3%

Kendala psikologis untuk akses logistik atau distribusi 11.0%

Kendala penyediaan barang 16.1%

Kendala pengiriman barang 14.8%

Kendala di semua proses logistik dan distribusi 5.8%

0.0% 5.0% 10.0% 15.0% 20.0% 25.0% 30.0% 35.0%

b. 10%

43%
26%

21%

Penurunan Omzet 0-25% Penurunan Omzet 25,1 - 50%


Penurunan Omzet 50,01 - 75% Penurunan Omzet 75,01 -100%

Gambar 2. 6
Detail Dampak Negatif COVID-19 terhadap IKM: a. Kendala Logistik dan
Distribusi; b. Kendala Penurunan Omzet; c. Dampak lainnya

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


26
Pemerintah Kabupaten Cianjur

2.2.5 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah


Monitoring terhadap 412 UMKM dengan berbagai bidang usaha
(Gambar 2.7) telah dilakukan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah,
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cianjur pada Bulan April-Mei
2020.

Gambar 2. 7
Bidang usaha 412 UMKM yang dimonitor

Dari 412 UMKM yang dimonitor ini, yang menyampaikan tidak


kesulitan memperoleh bahan baku hanya sekitar 17% sedangkan yang
kesulitan memperoleh bahan baku sekitar 56.3% (Gambar 2.8). Sisanya yaitu
tidak ada respon (23.3%) karena pertanyaan tidak relevan dengan jenis
usaha UMKMnya yang tidak terkait dengan pengolahan bahan baku, dan
laporan kesulitan personal seperti kehilangan penghasilan maupun kesulitan
yang lebih relevan yang dihadapi UMKM seperti cash flow, modal, serta
hambatan distribusi (3.5%).

Gambar 2. 8
Respon terhadap pertanyaan apakah UMKM mengalami permasalahan
sulitnya memperoleh bahan baku

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


27
Pemerintah Kabupaten Cianjur

Dari 98 UMKM yang melaporkan permasalahan: (i) sekitar 93% terkait


kendala modal terutama sektor penyediaan akomodasi dan makan minum
serta perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor
(Gambar 2.9.a); (ii) 86% terkait produksi yang terhambat terutama dari
sektor industri pengolahan dan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan
(Gambar 2.9.b), dan (iii) 76% dari 412 UMKM yang disurvei mengalami
kendala distribusi dan logistik (Gambar 2.9.c).

a.

b.

c.

Gambar 2. 9
Respon terhadap pertanyaan apakah UMKM mengalami permasalahan: a.
kendala modal; b. produksi terhambat; c. kendala distribusi dan logistik

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


28
Pemerintah Kabupaten Cianjur

Dari 412 UMKM yang disurvei, 97 reponden menyampaikan laporan


terkait aset sebelum dan sesudah COVID-19. 30,9% menyatakan aset mereka
menurun antara 0-25%; 25,8% menurun antara 50-75%; 21,7% menurun
antara 25-50%; dan 19,6% menurun antara 75-100% sedangkan sisanya
(2%) menyatakan aset mereka tidak turun tetapi naik selama pandemi
COVID-19 (Gambar 2.10.a). Detail dampak penurunan aset per jenis usaha
dapat dilihat pada Gambar 2.10.c. Dampak COVID-19 pun terjadi pada
penurunan omzet antara 75-100% (37.7%), antara 50-75% (33,2%), antara
25-50% (17,7%), antara 0-25% (4,3%) dan sisanya tidak mengalami
penurunan omzet (7,1%) sebagaimana terlihat pada Gambar 2.10.b. Detail
dampak penurunan omzet per jenis usaha dapat dilihat pada Gambar 2.10.d.

a. b.

c.

d.

Gambar 2. 10
Respon terhadap pertanyaan apakah UMKM mengalami permasalahan: a.
Aset menurun; b. Omzet menurun; c,d Jenis usaha yang terkena dampak
penurunan aset dan modal

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


29
Pemerintah Kabupaten Cianjur

Hasil survei yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Cianjur tersebut di


atas tidak jauh berbeda hasilnya dengan survei yang dilakukan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran (FEB-UNPAD). Pendekatan
survei yang dilakukan FEB-UNPAD sama dengan yang dilakukan
Diskopdagin Kabupaten Cianjur yaitu menggunakan instrument kuesioner,
pengumpulan data online, menggunakan platform google form. Bedanya FEB
UNPAD menggunakan unit analisis UMKM di Jawa Barat sebanyak 534
responden tersebar di 25 Kabupaten di Jawa Barat, periode survei 15
April-5 Mei 2020. Hasil survei ini memperlihatkan dampak pandemi COVID-
19 terhadap UMKM di Jawa Barat secara umum sebagai berikut (yang
ditampilkan adalah persentase tertinggi/dampak dominan):
a. 84,6% responden menyatakan penurunan pendapatan lebih dari 30%;
b. 34,7% responden tidak mampu menilai pemulihan UMKM;
c. 75,7% responden telah merumahkan karyawan selama pandemi COVID-
19;
d. 58,5% responden/UMKM telah merumahkan karyawan lebih dari 30%;
e. Masalah keuangan yang dihadapi UMKM selama Pandemi COVID-19
terutama terkait membayar cicilan bank dan membayar upah karyawan;
f. 80,9% responden mengatakan bahwa ketahanan arus kas berkisar antara
1-4 bulan;
g. 65,7% responden mempertimbangkan pengurangan produksi sebagai
sarana untuk mengatasi permasalahan pasokan bahan baku;
h. Masalah manajemen lainnya yang dihadapi UMKM terutama mengenai
pesanan yang berkurang dan berpengaruh terjadap kinerja pendapatan
mereka.

2.2.6 Koperasi
Monitoring terhadap 30 koperasi yang dilakukan yang dilakukan Dinas
Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian Dan Perdagangan
Kabupaten Cianjur antara Maret s.d Akhir April 2020 diperoleh data dampak
Pandemi COVID-19 terhadap koperasi (Tabel 2.61). Dapat dilihat bahwa
terdapat perbedaan perhitungan rata-rata perubahan paramater yang
dihitung per kolom input data dengan perhitungan secara horizontal atau per
baris input data. Hal ini terjadi karena adanya inkonsistensi input data
antara sebelum dan sesudah COVID-19, antara tidak tersedia data atau
input data 0. Jika dilihat dari hasil perhitungannya, perhitungan dampak per
parameter mungkin lebih mewakili kondisi yang terjadi di lapangan. Dengan
berkurangnya atau terhentinya aktivitas ekonomi, para pelaku ekonomi
(rumah tangga atau perusahaan) yang menjadi anggota koperasi
kemungkinan besar akan mengurangi produksi atau menutup usahanya
sehingga mengurangi pinjaman ke koperasi untuk modal usaha dan
terhambatnya membayar cicilan pinjaman sebelumnya karena kesulitan
membayar tagihan. Sebagai akibatnya Volume Pinjaman di koperasi
menurun hingga 92% dan Piutang koperasi meningkat 39,5%. Untuk
menutup kebutuhan mereka sehari-hari, anggota yang terdampak ini
kemungkinan besar akan mengambil simpanan berjangka mereka dari
koperasi, sehingga Simpanan berjangka di koperasi menurun 92,6%.

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


30
Pemerintah Kabupaten Cianjur

Tabel 2. 2
Data Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Koperasi di Kabupaten Cianjur
Sebelum Sesudah
Parameter Dampak Perubahan Perubahan
COVID COVID
COVID 19 terhadap Rata-rata per
Rata-rata per
Koperasi Rata-Rata Rata-Rata parameter
Koperasi
Anggota pria (Orang) 118 85 Menurun Menurun 8,2%
28,3%
Anggota wanita (Orang) 115 89 Menurun Menurun 9,9%
22,5%
Aset (Rp.000) 3.367.953.159 879.106.918 Menurun Menurun
73,9% 11,4%
Simpanan sukarela 116.120.653 85.006.931 Menurun Menurun
(Rp.000) 26,8% 21,6%
Simpanan berjangka 856.752 63.057 Menurun Stabil/Tidak
(Rp.000) 92,6% berubah
Modal sendiri 386.505.326 329.724.210 Menurun Menurun 5,4%
simpanan wajib 14,7%
(Rp.000)
Modal sendiri 6.209.805 4.638.818 Menurun Menurun 1,3%
simpanan pokok 25,3%
(Rp.000)
SHU (Rp.000) 46.612.525 29.611.324
Menurun Menurun
36,5% 133,8%
Volume usaha/omzet 27.854.778 2.554.254 Menurun Menurun
per minggu (Rp.000) 90,8% 46,2%
Volume pinjaman 83.971.590 6.687.222 Menurun Menurun
(Rp.000) 92,0% 55,0%
Piutang (Rp.000) 427.295.628 596.022.439 Meningkat Menurun
39,5% 18,3%
Catatan: Perhitungan rata-rata perubahan dihitung secara vertikal atau per kolom input data
dan horizontal atau per baris input data

2.2.7 Pertanian
Untuk ketersediaan pangan di Kabupaten Cianjur tidak terlalu
terpengaruh terhadap pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan Kabupaten
Cianjur merupakan sentra produksi pertanian. Hasil produksi pertanian
Kabupaten Cianjur sejauh ini dapat memenuhi kebutuhan penduduk
bahkan surplus untuk komoditas beras dan sayuran. Namun demikian
untuk bahan pangan strategis yang diproduksi dari luar Kabupaten Cianjur
seperti minyak goreng, gula pasir dan terigu harus dipantau pasokannya
terkait dengan kebijakan Isolasi Lokal di beberapa daerah. Dampak yang
sangat terasa adalah walaupun Ketersediaan pangan komoditi dan sayuran
masih mencukupi tetapi daya beli masyarakat menurun sebagai akibat
kenaikan harga dan kelangkaan pangan minyak goreng, gula pasir, dan
terigu. Hal ini akan menimbulkan keluarga-keluarga miskin baru yang
rentan rawan pangan.
Hasil pemantauan di lapangan menunjukkan aktifitas bertani
masyarakat masih berjalan normal. Ketersediaan saprodi (benih, pupuk,
bahan kimia dan obatobatan) menujukkan kondisi aman, hal ini terlihat
pada kegiatan panen yang dilaksankan pada bulan Maret dan april berjalan
dengan normal.

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


31
Pemerintah Kabupaten Cianjur

Tabel 2. 3
Perkiraan Total Produksi dan Kebutuhan Konsumsi di Tahun 2020
Perkiraan Total
Kebutuhan
Produksi/Ton
No Nama Komoditi 9 bulan Surplus/Defisit
(Periode April-
(Ton)
Desember 2020)
1 Beras 253.780 184.157 69.623 surplus
2 Jagung 13.342 660 12.682 surplus
3 Kedelai 9.881 16.297 - 6.416 defisit
4 Cabe Merah 6.574 884 5.690 surplus
5 Cabe Rawit 3.221 2.940 281 surplus
6 Bawang merah 119 3.365 - 3.246 defisit
7 Bawang putih - 1.851 - 1.851 defisit

Dari Tabel tersebut terlihat bahwa total produksi pertanian di


Kabupaten Cianjur surpkus di jenis komoditas Beras, Jagung, Cabe Merah
dan Cabe Rawit sedangkan untuk komoditas Kedelai, Bawang Merah dan
Bawang Putih deficit. Hal ini terjadi karena untuk jenis komoditas tersebut
Kabupaten Cianjur masih mendatangkan dari luar Kabupaten, dengan
adanya kebijakan isolasi daerah yang mengakibatkan kesulitan akses
sehingga menyebabkan kelangkaan pada jenis tersebut. Namun demikian,
ada dampak lainnya akibat dari COVID 19 terhadap peningkatan produksi
pertanian yaitu dibatalkannya pembangunan bangunan air embung dan dam
parit masing-masing sebanyak 6 unit yang bersumber dana dari APBN (DAK)
TA 2020, pembatalan ini akibat dari kebijakan Pemerintah Pusat yang
menerapkan refocusing kepada kegiatan penanganan pandemi Covid-19.
Selain itu Komoditas hortikultura yang terdampak pandemi Covid 19 adalah
sayuran dan tanaman hias. Hasil pemantuan di Sub Terminal Agribisnis,
distribusi sayuran ke Jakarta biasanya rata-rata 25 ton per hari, akibat
adanya pandemi Covid-19 menurun sekitar 30-40%. Hal ini sebagai akibat
dari ditutupnya hotel, restoran, catering, pasar dan supermarket. Hal yang
sama terjadi pada tanaman hias. Hasil monitoring ke lapangan pada minggu
ke-4 bulan Maret menunjukkan tanaman krisan dan mawar – yang
merupakan produk ungulan Kabipaten Cianjur - gagal jual karena tidak ada
pasar.
Jumlah petani yang terdampak sekitar 200 orang tersebar di 4 (empat)
kecamatan sentra produksi tanaman hias yaitu Cipanas, Sukaresmi, Pacet
dan Cugenang. Kerugan tersebut diprediksi sekitar 5 M dari tidak
terpasarkannya bunga sebanyak 6.877.500 batang, Pemerintah telah
berusaha membantu dalam upayan pemasaran namun hasilnya belum
optimal. Untuk tanaman Perkebunan, menunjukkan aktifitas produksi
komoditas perkebunan masih terus berjalan. Yang perlu diantisipasi adalah
kelancaran distribusi benih, bibit , pupuk dan obat-obatan akibat kebijakan
Isolasi Lokal di beberapa daerah. Sejauh sarana produksi tersebut lancar,
aktifitas budidaya akan berjalan normal. Terdapat 5 jenis komoditas
unggulan pada sub sektor perkebunan yaitu teh, kopi, kelapa, aren dan
karet. Diantara kelima jenis komoditas tersebut yang terdampak pandemi
Covid-19 adalah pemasaran kopi sebagai akibat ditutupnya café dan
restoran. Namun demikian, karena mempunyai kelebihan daya simpan yang
lama, komoditas ini bisa disimpan sampai dengan pasar kembali normal.
Saat ini, komoditas kopi belum menginjak waktu panen raya. Panen raya
kopi biasanya bulan Mei/Juni sampai dengan Agustus/September.
Keberhasilan Petani di Kabupaten Cianjur tidak terlepas dari Peran
Penyuluhan, namun untuk memutus mata rantai Covid-19 dengan cara
social distancing serta kebijakan Work From Home menyebabkan kegiatan
penyuluhan menjadi terbatas sehingga harus diupayakan.

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


32
Pemerintah Kabupaten Cianjur

2.2.8 Pelayanan publik


Adanya Pandemi COVID-19 telah mengubah cara pelayanan publik
yang dilaksanakan oleh aparatur negara. Seluruh Aparatur Sipil Negara baik
pusat maupun daerah bekerja dari rumah atau lebih dikenal Work From
Home (WFH) yang berimbas kepada penyesuain sistem kerja, pembatasan
bepergian ke luar daerah, kegiatan mudik dan pemberlakuan cuti kerja.
Dampak yang terjadi tehadap pelayanan publik ini diantaranya:
 Kurang optimalnya pelayanan publik kepada masyarakat karena adanya
pembatasan beberapa jenis pelayanan kepada masyarakat
 Merubah cara aparatur melayani masyarakat dari pelayanan langsung
tatap muka ke pelayanan dalam jaringan atau virtual yang
membutuhkan jaringan internet yang handal dan biaya tambahan bagi
masyarakat pengguna untuk mendapatkan pelayanan tersebut
 Kompetensi Aparatur Sipil Negara menurun karena berkurangnya
pelaksanaan diklat yang diselenggarakan baik oleh instansi daerah
maupun instansi vertical untuk menambah keahlian dan keterampilan
ASN.

2.2.9 Keuangan Daerah


Adanya pandemi COVID berdampak menurunnya kinerja
perekonomian daerah yang berimbas pula kepada penurunan pendapatan
negara terutama dari sektor pajak. Imbas kepada daerah menyebabkan
menurunnya pendapatan daerah baik dari transfer dari pusat ke daerah
maupun Pendapatan Asli Daerah. Untuk itu perlu adanya efektifitas dan
efisiensi pengelolaan pendapatan dan belanja daerah agar lebih terarah dan
pemberian skala prioritas untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan
di daerah. Dampak terhadap penurunan pendapatan daerah dapat dilihat
diantaranya sebagai berikut:
 Menurunnya Dana Alokasi Umum di tahun 2020 dari target APBD
sebesar Rp.1.630.334.869.000,00 turun sebesar 7.49 % menjadi Rp.
1.508.219.679.000,00
 Menurunnya Dana Alokasi Khusus di tahun 2020 dari target APBD
sebesar Rp. 612.434.442.000,00 turun sebesar 20.08 % menjadi Rp.
489.487.888.000,00
 Menurunnya pajak daerah, dari target di tahun 2020 sebesar Rp. 212.
699.849.596,00 turun sebesar 32,1 % menjadi Rp. 144.389.894.717,00
 Menurunnya retribusi daerah, dari target di tahun 2020 sebesar Rp.
44.983.242.525,00 turun sebesar 24 % menjadi 30.544.157.348,00.

2.2.10 Sosial dan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana


Dampak pandemi COVID-19 berpengaruh tidah hanya perekonomian
daerah tapi juga berimbas kepada kehidupan sosial masyarakat. Dampak
yang dirasakan diantaranya:
1. Jumlah penduduk miskin diprediksikan meningkat karena menurunnya
tingkat pendapatan masyarakat. Jumlah penduduk miskin Kabupaten
Cianjur tahun 2019 sebanyak 207.070 orang atau sebesar 9,15 persen. Di
tahun 2020 diprediksi akan meningkat menjadi sebanyak 317.727 Rumah
tangga atau sekitar 1.067.435 jiwa. Peningkatan angka kemiskinan ini
karena menurunnya pendapatan masyarakat terdampak COVID-19
sehingga berada di bawah garis kemiskinan. Garis Kemiskinan (GK) 2019
Kabupaten Cianjur sebesar Rp 350.760.

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


33
Pemerintah Kabupaten Cianjur

2. Distribusi bantuan social masih kurang tepat sasaran karena adanya


ketidakakuratan data.
3. Perkembangan data calon penerima bantuan sosial tunai dan non tunai
terdampak Covid-19 di Kabupaten Cianjur :
a. Bansos Presiden / Kemensos DTKS 316.407 terdiri dari :
- PKH : 16.527
- Irisan : 123.153
- Sembako : 89.561
- Perluasan sembako : 61.956
- Kemensos : 24.524
Data Non DTKS terdiri dari :
- Dana desa : 77.687
- Sukses diupload : 27.241
b. Bansos Pemprov Jawa Barat terdiri dari :
- DTKS sebesar : 23.913
- Non DTKS sebesar : 24.000
c. Bansos Pemkab Cianjur (upati) terdiri dari :
- DTKS sebesar : 6.500 paket sembako
- Non DTKS 102.119 paket
- Jumlah pengangguran meningkat akibat kehilangan mata
pencaharian dan pemutusan hubungan kerja sehubungan dengan
adanya pandemi.
4. Berdasarkan data ketenagakerjaan yang ada, di tahun 2010, para pekerja
formal yang terdampak (dirumahkan, habis kontrak, dan mengundurkan
diri) sebanyak 6.768 pekerja. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
sebesar 9,72 persen di tahun 2019 kemungkinan akan kembali meningkat
di tahun 2020, sehingga perlu adanya upaya untuk menanggulangi
pengangguran tersebut.
5. Adanya ketidaktaatan masyarakat terhadap pelaksanaan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) menyebabkan perlunya sosialisasi dan
kontrol yang lebih kuat dan konsisten untuk mendorong masyarakat
mentaati peraturan yang ada.
6. Adanya ketidaksiapan dalam menangani bencana non alam pandemi
COVID-19 yang terjadi dalam hal mitigasi, perlindungan, dan
rehabilitasi/pemulihan.

2.2.11 Tenaga Kerja


Adanya pandemic COVID-19 ini, Pemerintah Indonesia menerapkan
sistem dirumah saja yakni masyarakat Indonesia diharuskan untuk diam
dan bekerja dirumah masing-masing. Dan dengan adanya aturan ini
membuat para pekerja dan buruh pabrik terpaksa diam dirumah,dikurangi
gajinya, dan beberapa perusahaan melakukan PHK (Pemutusan Hubungan
Kerja) padahal masih produktif untuk bekerja. Adanya pandemi Covid-19
berdampak pada masalah ketenagakerjaan di Kabupaten Cianjur,
diantaranya:

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


34
Pemerintah Kabupaten Cianjur

1. Jumlah pengangguran meningkat akibat kehilangan mata pencaharian


dan pemutusan hubungan kerja sehubungan dengan adanya pandemic.
Berdasarkan data ketenagakerjaan yang ada, di tahun 2020, para pekerja
formal yang terdampak (dirumahkan, habis kontrak, dan mengundurkan
diri) sebanyak 12.686 pekerja.
2. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 9,72 persen di tahun 2019
kemungkinan akan kembali meningkat di tahun 2020 sehingga perlu
adanya upaya untuk menanggulangi pengangguran tersebut.

BAB II – Evaluasi RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan


35

Anda mungkin juga menyukai