Anda di halaman 1dari 142

METODE AL-ZAWAJ

Belajar Mudah dan Praktis Hukum Mad


dalam Ilmu Tajwīd

Penulis:
Fifin Arifin

Editor:
Dr. Ahmad Izzan, Drs. M.Ag

UIN SUNAN GUNUNG DJATI

2023
PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi Arab Latin digunakan dalam


buku ini berpedoman pada Surat Keputusan
Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158
Tahun 1987 dan Nomor 0543b/U/1987.

1. Konsonan
Daftar huruf bahasa Arab dan
transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat
dilihat pada halaman berikut:

Huruf Huruf
Nama Nama
Arab Latin
Tidak Tidak
‫ﺃ‬ Alif dilambang dilambangka
kan n
‫ﺏ‬ Ba B Be
‫ﺕ‬ Ta T Te
‫ﺙ‬ Ṡa Ṡ Es (dengan

Metode Al-Zawaj i
titik di atas)
‫ﺝ‬ Jim J Je
Ḥa (dengan
‫ﺡ‬ Ḥa Ḥ titik di
bawah)
‫ﺥ‬ Kha Kh Ka dan Ha
‫ﺩ‬ Dal D De
Zet (dengan
‫ﺫ‬ Żal Ż
titik di atas)
‫ﺭ‬ Ra R Er
‫ﺯ‬ Zai Z Zet
‫ﺱ‬ Sin S Es
‫ﺵ‬ Syin Sy Es dan ye
Es (dengan
‫ﺹ‬ Ṣād Ṣ titik di
bawah)
De (dengan
‫ﺽ‬ Ḍāḍ Ḍ titik di
bawah)
Te (dengan
‫ﻁ‬ Ṭa Ṭ titik di
bawah)

ii Metode Al-Zawaj
Zet (dengan
‫ﻅ‬ Ẓa Ẓ titik di
bawah)
Koma
‫ﻉ‬ ‘Ain ‘_ terbalik di
atas
‫ﻍ‬ Gain G Ge
‫ﻑ‬ Fa F Ef
‫ﻕ‬ Qāf Q Qi
‫ﻙ‬ Kaf K Ka
‫ﻝ‬ Lam L El
‫ﻡ‬ Mim M Em
‫ﻥ‬ Nun N En
‫ﻭ‬ Wau W We
‫ﻩ‬ Ha H Ha
Hamza
‫ﺀ‬ _` Apostrof
h
‫ﻱ‬ Ya Y Ye

Hamzah (‫ )ء‬yang terletak di awal kata


mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apa pun.
Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka

Metode Al-Zawaj iii


ditulis dengan tanda (’).

2. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa
Indonesia, terdiri atas vokal tunggal atau
monoftong dan vokal rangkap atau diftong.
Vokal tunggal bahasa Arab yang
lambangbya berupa tanda atau harakat,
transliterasinya sebagai berikut:

Huruf
Tanda Nama Nama
Latin
‫ا‬ Fatḥah A A
‫ا‬ Kasrah I I
‫ا‬ Ḍammah U U

Vokal rangkap bahasa Arab yang


lambangnya berupa gabungan antara harakat
dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

iv Metode Al-Zawaj
huruf, yaitu:

Huruf
Tanda Nama Nama
Latin
‫ىي‬ Fatḥah dan ya Ai A dan I
Fatḥah dan
‫ىو‬ Au A dan U
wau

Contoh:
َ ‫ َك ْي‬: Kaifa
َ‫ف‬
َ‫ َه ْو َل‬: Haula

3. Maddah
Maddah atau vocal panjang yang
lambangnya berupa harkat dan huruf,
transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Metode Al-Zawaj v
Huruf
Harkat dan
Nama dan Nama
Huruf
Tanda
Fatḥah
a dan garis
‫…َا | …َﻱ‬ dan Alif ā
di atas
atau ya
Kasrah i dan garis
‫َـي‬ ī
dan ya di bawah
u dan
Ḍammah
‫ـو‬ ū garis di
dan wau
atas

Contoh:
ََ‫َمات‬ : māta
‫َر َمى‬ : ramā
َ‫ِق ْي َل‬ : qīla
َُ‫َي ُم ْوت‬ : yamūtu

vi Metode Al-Zawaj
4. Ta marbutah
Transliterasi untuk ta marbutah ada dua,
yaitu: ta marbutah yang hidup atau mendapat
harkat fatḥah, kasrah, dan ḍammah,
transliterasinya adalah [t]. Sedangkah ta
marbutah yang mati atau mendapat harkat
sukun, transliterasinya adalah [h].
Kalau pada kata yang terakhir dengan ta
marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan
kata sandang al- serta bacaan kedua kata ini
terpisah, maka ta marbutah itu ditransliterasikan
dengan ha (h), contoh:

َ‫ضةَُاأل َ ْطفَا ِل‬ َ ‫َر ْو‬ : rauḍah al-aṭfāl


ُ‫اضلَ َة‬ ِ َ‫ا َ ْل َم ِد ْينَةَُا َ ْلف‬ : al-madīnah al-fāḍilah
ُ‫ا َ ْل ِح ْك َم َة‬ : al-ḥikmah

5. Syaddah
Syaddah atau tasydīd yang dalam sistem
tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah

Metode Al-Zawaj vii


tanda tasydid (َََ) dalam transliterasi ini
dilambangkan dengan perulangan huruf
(konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah

‫َر َّب َنَا‬ : rabbanā


‫نَ َّج ْينَا‬ : najjaīnā
َ ‫ا َ ْل َح‬
‫ق‬ : al-ḥaqq
َ‫ا َ ْل َحج‬ : al-ḥajj
َ‫نُ ِ ِّع َم‬ : nu’’ima
َ‫عدُو‬
َ : ‘aduwwun

Jika huruf ‫ ى‬ber-tasydīd di akhir sebuah kata


dan didahului oleh huruf kasrah (ََ) makai a
ditransliterasi seperti huruf maddah (i).

Contoh:
َ‫ع ِلي‬
َ : ‘Alī (bukan ‘Aliyy atau ‘Aly)
َ‫ع ََر ِبي‬ : ‘Arabī (bukan ‘Arabiyy/‘Araby)

viii Metode Al-Zawaj


6. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan ‫( اﻝ‬aif lam ma’rifah).
Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang
ditransliterasi seperti biasa, al-, baik ketika ia
diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf
qamariah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi
huruf langsung yang mengikutinya. Kata
sandang ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya dan dihubungkan dengan garis
mendatar (-). Contohnya:

َ‫س‬
ُ ‫ش ْم‬ َّ ‫اَل‬ : al-syamsu (bukan asy-syamsu)
ُ‫ا َ ْل َّز ْل َزلَ َة‬ : al-zalzalah (az-zalzalah)
ُ‫سفَ َة‬
َ ‫ا َ ْلفَ ْل‬ : al-falsafah
َ‫ا َ ْل ِب ََل ُد‬ : al-bilādu

7. Hamzah
Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi
apostrof (‘) hanya berlaku bagi hamzah yang

Metode Al-Zawaj ix
terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila
hamzah terletak di awal kata, ia tidak
dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia
berupa alif. Contohnya:

ََ ‫تَأ ْ ُم ُر ْو‬
‫ن‬ : ta’murūna
َ‫ا َ ْلنَّ ْو ُء‬ : al-nau’
َ‫ش َْيء‬ : Syai’un
َُ‫أ ُ ِم ْرت‬ : umirtu

8. Penulisan Kata Arab yang Lazim


digunakan dalam Bahasa Indonesia
Kata. Istilah atau kalimat Arab yang
ditransliterasi adalah kata, istilah atau kalimat
yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia.
Kata, istilah atau kalimat yang sudah lazim dan
menjadi bagian dari pembendaharaan bahasa
Indonesia, atau sudah sering ditulis dalam
tulisan bahasa Indonesia, tidak lagi ditulis
menurut cara transliterasi di atas. Misalnya kata

x Metode Al-Zawaj
Al-Qur’an (dari al-Qur’an), Sunnah, khusus dan
umum. Namun, bila kata-kata tersebut menjadi
bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka
mereka harus ditransliterasi secara utuh.
Contoh:

Fi Ẓilal al-Qur’ān

Al-Sunnah qabl al-tadwīn

Al-'Ibārāt bi ‘umūm al-lafẓ lā bi khuṣūṣ al-


sabab

9. Lafz al-Jalalah (َ‫)ّللا‬


ٰ
Kata ‘Allah’ yang didahului partikel seperti
huruf jar dan huruf lainnya atau berkedudukan
sebagai mudaf ilaih (frasa nominal),
ditransliterasi tanpa huruf hamzah. Contohnya:

ٰ َ‫ ِد ْي ُن‬dīnullāh
َِ‫ّللا‬ َِ‫اّلل‬
ٰ ‫ َِب‬billāh

Metode Al-Zawaj xi
Adapun ta marbutah di akhir kata yang
disandarkan kepada lafẓ aljalalah, ditransliterasi
dengan huruf (t). Contoh:

َ‫ّللا‬ َ ‫ ُه ْمَ ِف ْي‬hum fi raḥmatillāh


ِ ٰ َ‫َر ْح َم ِة‬

10. Huruf Kapital


Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal
huruf kapital (All Caps), dalam transliterasinya
huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang
penggunaan huruf kapital berdasarkan pedoman
ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD).
Huruf kapital, misalnya, digunakan untuk
menuliskan huruf awal nama diri (orang,
tempat, bulan) dan huruf pertama pada
permulaan kalimat. Bila nama diri didahului
oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis
dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri
tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.
Jika terletak pada awal kalimat, maka huruf A
dari kata sandang tersebut menggunakan huruf
(Al-). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk

xii Metode Al-Zawaj


huruf awal dari judul referensi yang didahului
oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis
dalam teks maupun dalam catatan rujukan (CK,
DP, CDK, dan DR). Contoh:

Wa mā Muḥammadun illā rasūl


Inna awwala baitin wuḍi’a linnāsi lallażī bi
Bakkata mubārakan
Syahru Ramaḍān al-lażi unzila fih al-Qur’ān
Naṣīr al-Dīn al- Ṭūsī
Abū Naṣr al-Farābī
Al-Gazālī
Al-Munqiż min al- Ḍalāl

Metode Al-Zawaj xiii


xiv Metode Al-Zawaj
PENGANTAR

Segala puji hanyalah milik Allah SWT.


yang telah melimpahkan rahmat dan inayah-
Nya serta telah memberikan kelancaran dan
kemudahan kepada penulis untuk
menyelesaikan buku ini dengan baik. Ṣhalawat
serta salam tetap tercurah limpahkan kepada
tauladan umat islam yakni ḥabibana wa
nabiyyana Muhammad SAW, kepada
keluarganya, para sahabatnya, para
pengikutnya, dan semoga sampai kepada
umatnya yang senantiasa istiqomah ta’at di
jalan Allah dan utusan-Nya hingga hari kiamat.
Membaca Al-Qur’ān dengan benar dan
lancar sudah menjadi suatu keharusan bagi
umat muslim. Istilah ilmu yang sering
digunakan untuk memperbaiki bacaan Al-
Qur’ān adalah ilmu tajwīd. Seorang muslim
yang menguasai ilmu tajwīd dapat membaca
Al-Qur’ān dengan benar dan lancar sesuai
dengan hukum-hukum bacaan yang terdapat

Metode Al-Zawaj xv
dalam Al-Qur’ān. Hal ini menjadi poin penting
dalam mempelajari Al-Qur’ān, karena
seseorang tidak akan benar bacaannya ketika
tidak dilatih. Maka pembelajaran ilmu tajwīd ini
sebagai perantara seseorang untuk
membiasakan membaca Al-Qur’ān dengan
benar dan lancar sesuai dengan kaidan-kaidah
ilmu tajwīd.
Buku “Metode al-Zawaj: Belajar Mudah
dan Praktis Hukum Mad dalam Ilmu Tajwīd”
ini terinspirasi dari pengalaman penulis yang
selama ini penulis alami ketika mengajar di
Madrasah Miftahul Husna Panumbangan
Ciamis. Selama penulis mengajar di Madrasah
Miftahul Husna terdapat beberapa kendala
dalam mempelajari ilmu tajwīd salah satunya
yakni para murid sering terbalik dan
kebingungan dalam memahami dan menghafal
hukum-hukum mad dalam ilmu tajwīd, karena
banyaknya hukum mad yang membuat mereka
sulit untuk memahami dan menghafal hukum-
hukum mad tersebut. Berangkat dari hal itu,

xvi Metode Al-Zawaj


maka penulis berinisiatif untuk membuat
metode praktis yang dapat mempermudah
belajar tajwīd khususnya hukum mad yaitu
metode al-Zawaj. Untuk merealisasikan hal
tersebut maka penulis tuangkan tulisannya
dalam bentuk buku. Di dalam buku ini, penulis
akan menguraikan tentang hukum-hukum mad
dan metode praktis dalam mengajarkan hukum
mad tersebut kepada para murid.
Melalui buku ini, penulis berharap dapat
memberikan kontribusi positif bagi lembaga-
lembaga Al-Qur’ān dalam mengajarkan ilmu
tajwīd yang lebih baik dan efektif. Selain itu,
semoga buku ini juga dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat luas dalam memahami
pentingnya pembelajaran tajwīd dan bagaimana
metode al-Zawaj ini dapat membantu para guru
dalam mengajarkan ilmu tajwīd.
Tentunya pembuatan buku ini dapat
berjalan dengan lancar berkat bantuan dan
dukungan guru kami tercinta, yaitu Dr. Ahmad
Izzan, M.Ag. selaku Dosen Pengampu Mata

Metode Al-Zawaj xvii


Kuliah Literasi Al-Qur’ān dan Tafsīr. Semoga
kebaikannya dibalas oleh Allah SWT dengan
sesuatu yang istimewa dari-Nya. Dan, terima
kasih juga kepada Gunung Djati Publishing
yang telah bersedia menerbitkan buku ini.

Bandung, 10 Desember 2023

Penulis

xviii Metode Al-Zawaj


DAFTAR ISI

PEDOMAN TRANSLITERASI ....................i


PENGANTAR ............................................. xv
DAFTAR ISI ..............................................xix
BAB I SEKILAS TENTANG ILMU
TAJWĪD .........................................................1
A. Pengertian Tajwīd ..............................1
B. Tujuan Mempelajari Ilmu Tajwīd ......6
C. Hukum Mempelajari Ilmu Tajwīd .....8
BAB II SEPUTAR MAD ........................... 13
A. Pengertian Mad ................................13
B. Macam-Macam Mad ........................14
BAB III METODE AL-ZAWAJ .............. 17
A. Pengertian Metode Al-Zawaj ...........17
B. Tujuan Metode Al-Zawaj ................18
C. Manfaat Metode Al-Zawaj ..............20
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
dengan Metode Al-Zawaj ................21
E. Materi Metode Al-Zawaj .................22
F. Teknik Pembelajaran Metode Al-

Metode Al-Zawaj xix


Zawaj............................................... 23
G. Kelebihan dan Kekurangan Metode
Al-Zawaj ......................................... 24
BAB IV BERPASANGAN PADA
HURUF ........................................................ 29
A. Mad Ṭabī’i ....................................... 29
B. Mad Līn ........................................... 31
C. Persamaan Pada Huruf .................... 33
D. Latihan dan Prakteknya dalam Al-
Qur’ān ............................................. 36
BAB V BERPASANGAN PADA KATA
(MAD BERTEMU HAMZAH) ............... 37
A. Mad Wājib Muttaṣil ........................ 37
B. Mad Jāiz Munfaṣil ........................... 39
C. Persamaan Pada Kata (Mad Bertemu
Hamzah) .......................................... 41
D. Latihan dan Prakteknya dalam Al-
Qur’ān ............................................. 45
BAB VI BERPASANGAN PADA AWAL
SŪRAH ........................................................ 47
A. Mad Lāzim Muṡaqqal Ḥarfi ............ 47

xx Metode Al-Zawaj
B. Mad Lāzim Mukhaffaf Ḥarfi............49
C. Persamaan Pada Awal Sūrah ...........52
D. Latihan dan Prakteknya dalam Al-
Qur’ān ..............................................57
BAB VII BERPASANGAN PADA
AKHIR ĀYĀT ............................................59
A. Mad ‘Āriḍ Lissukūn .........................59
B. Mad ‘Iwaḍ ........................................62
C. Persamaan Pada Akhir Āyāt ............64
D. Latihan dan Prakteknya dalam Al-
Qur’ān ..............................................68
BAB VIII BERPASANGAN PADA HA
ḌAMĪR .........................................................71
A. Mad Ṣilah Qaṣīrah ...........................71
B. Mad Ṣilah Ṭawīlah ...........................73
C. Persamaan Pada Ha Ḍamīr ..............76
D. Latihan dan Prakteknya dalam Al-
Qur’ān ..............................................81
BAB IX BERPASANGAN PADA MAD 83
A. Mad Lāzim Muṡaqqal Kalimi ..........83
B. Mad Lāzim Mukhaffaf Kalimi.........85

Metode Al-Zawaj xxi


C. Persamaan Pada Mad ...................... 88
D. Latihan dan Prakteknya dalam Al-
Qur’ān ............................................. 92
BAB X BERPASANGAN PADA
HAMZAH ................................................... 93
A. Mad Badal ....................................... 93
B. Mad Farq ......................................... 95
C. Persamaan Pada Hamzah ................ 99
D. Latihan dan Prakteknya dalam Al-
Qur’ān ........................................... 105
BAB XI MAD TAMKĪN......................... 107
A. Pengertian Mad Tamkīn ................ 107
B. Latihan dan Prakteknya dalam Al-
Qur’ān ........................................... 109
DAFTAR PUSTAKA ................................ 113
BIOGRAFI PENULIS .............................. 117

xxii Metode Al-Zawaj


BAB I
SEKILAS TENTANG ILMU
TAJWĪD

A. Pengertian Tajwīd
Secara bahasa kata tajwīd berasal dari akar
kata ‫ تجويد‬- ‫ يجوﺩ‬- ‫( ج َّوﺩ‬jawwada-yujawwidu-
tajwīd) yang memiliki arti taḥsīn (‫ )تحسين‬yaitu
memperbaiki.1 Senada dengan hal tersebut
Syaikh Muḥammad Al-Maḥmūd dalam
kitabnya “Hidayatul Mustafīd” juga
menyebutkan:

‫التَّ ْج ِويْ ُد لُ َغ ًة ه َُو ْالتْ َي ُان ِِبلْ َج ِي ِد‬


‫إ‬
"Tajwīd secara bahasa berarti
mendatangkan kebaikan."2

1
Marzuki dan Sun Choirul Ummah, Dasar-Dasar Ilmu
Tajwid (Yogyakarta: Diva Press, 2020), hlm. 28.
2
Syekh Muhammad Al-Mahmud, Hidayatul Mustafid
(Sampang: Dar Al-Zainiyah, 2022), hlm. 8.

Metode Al-Zawaj 1
Al-Qudhat dalam bukunya juga
mengungkapkan bahwa tajwīd dalam segi
bahasa mempunyai arti taḥsīn yaitu
memperindah atau membaguskan.3 Sedangkan
menurut istilah, definisi tajwīd dijelaskan dalam
berbagai makna yang saling berdekatan
sebagaimana yang dipaparkan oleh para ahli, di
antaranya:
1. KH. Imam Zarkasyi dalam bukunya
menjelaskan bahwa tajwīd merupakan
pengetahuan atau ilmu tentang tata cara
membaca Al-Qur’ān dengan sebaik-
baiknya.4
2. M. Isham Muflih al-Qudhat menerangkan

3
M. Isham Muflih Al-Qudhat, Panduan Lengkap Belajar
Ilmu Tajwid Otodidak (Cara Membaca Al-Qur’an yang Baik
dan Benar Untuk Segala Tingkatan) (Jakarta Selatan: PT. Rene
Turos Indonesia, 2020), hlm. 1.
4
KH. Imam Zarkasyi, Pelajaran Tajwid (Qa’idah
Bagaimana Mestinya Membaca Al-Qur’an untuk Pelajaran
Pemula) (Jawa Timur: TRIMURTI PRESS Gontor Ponorogo,
2014), hlm. 6.

2 Metode Al-Zawaj
dalam bukunya bahwa tajwīd merupakan
ilmu tentang hukum bacaan serta kaidah-
kaidah yang harus dipakai dalam membaca
Al-Qur’ān sesuai dengan metode yang
diberikan Rasulullah SAW kepada kaum
muslimin. Selanjurnya beliau juga
menerangkan bahwa tajwīd adalah ilmu
yang digunakan untuk mengetahui
bagaimana tata cara mengucapkan ayat-ayat
suci Al-Qur’ān dengan benar.5
3. Muhammad Amri Amir menyebutkan
dalam bukunya:6

‫ك َح ْر ٍف‬ ِ ُ ‫التَّ ْج ِويْ ُد ا ْص ِط ََل ًحا ه َُو ا ْخ َر ُج‬


‫إ‬ ‫إ‬
.‫ِم ْن َمخ َْر ِج ِه َم َع ا ْع َطا ئِ ِه َحقَّ ُه َو ُم ْس َت َحقَّ ُه‬
‫إ‬
"Tajwīd secara istilah adalah
mengeluarkan atau mengucapkan setiap
5
Al-Qudhat, Panduan Lengkap Belajar Ilmu Tajwid
Otodidak (Cara Membaca Al-Qur’an yang Baik dan Benar
Untuk Segala Tingkatan), hlm. 2.
6
Muhammad Amri Amir, Ilmu Tajwid Praktis (Batam:
Pustaka Baitul Hikmah Harun Ar-Rasyid, 2019), hlm. 1.

Metode Al-Zawaj 3
huruf dari makhraj atau tempat keluarnya
huruf dengan memberikan haq dan
mustahaqnya."
4. Syaikh Muḥammad Al-Maḥmūd dalam
kitabnya “Hidayatul Mustafīd” juga
menyebutkan:

‫التَّ ْج ِويْ ُد ا ْص ِط ََل ًحا ه َُو ِع ْ ٌْل يُ ْع َر ُف ِب ِه ا ْع َطا َء‬


‫ِ َّ ِ ِ َ ِإ‬ ‫إ‬
‫ م َن الصفات‬,‫ك َح ْر ٍف َحقَّ ُه َو ُم ْس ت َحق ُه‬ ُِ
‫ ََك َ ْلَتِق ْي ِق َوال َت ْف ِخ ْ ِْي‬,‫َوالْ ُم ُد ْو ِد َوغَ ْ ِْي َذ ِ َِل‬
.‫َو َ َْن ِو ِ َِها‬
"Tajwīd secara istilah adalah ilmu yang
disusun untuk mengetahui pemberian setiap
haq dan mustahiq masing-masing huruf,
dari sifat-sifat dan madnya serta yang
lainnya seperti tarqīq, tafkhīm dan
seumpanya.”7

7
Al-Mahmud, Hidayatul Mustafid, hlm. 8.

4 Metode Al-Zawaj
Pada pengertian di atas terdapat istilah
hak huruf dan mustahak huruf. Hak huruf
memiliki arti sifat asli yang sudah melekat
pada masing-masing huruf seperti hams,
jahr, syiddah, rakhāwah dan lain-lain.
Sedangkan mustahak huruf merupakan sifat
yang dapat berubah sewaktu-waktu karena
adanya sebab-sebab tertentu yang
mengubah sifat huruf tersebut sesuai dengan
keadaannya seperti tarqīq, tafkhīm, ikhfā,
idgām, iẓhār, iqlāb dan lain-lain.8
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa ilmu tajwīd merupakan
ilmu tentang tata cara membaca Al-Qur’ān serta
kaidah-kaidah bacaan yang sesuai dengan apa
yang diajarkan oleh Rasulullah SAW serta
mengucapkan huruf-hurufnya sesuai dengan
haq dan mustahaq huruf agar mendapatkan
bacaan yang benar dan lancar.

8
Samsul Amin, Ilmu Tajwid Lengkap (Revisi) (el-Ameen,
n.d.), hlm. 1.

Metode Al-Zawaj 5
B. Tujuan Mempelajari Ilmu Tajwīd
Adapun tujuan mempelajari ilmu tajwīd
menurut Ashari dalam bukunya adalah:9
1. Untuk mengetahui bagaimana cara
mengucapkan dan membunyikan huruf-
huruf sesuai dengan makhrajnya (tempat
keluarnya) huruf serta untuk mengenal dan
mengetahui hukum-hukum bacaan Al-
Qur’ān seperti tata cara berhenti dan
menlanjutkan bacaan dalam membaca Al-
Qur’ān. Ketika seseorang mempraktekkan
pengetahuan ilmu tajwīdnya ini maka ia
dapat membaca Al-Qur’ān dengan sebaik-
baiknya.
2. Untuk menjaga dan memelihara lisan dari
kesalahan-kelasahan dalam membaca Al-
Qur’ān.
3. Untuk memasukkan dan melekatkan ayat-
ayat Al-Qur’ān ke dalam dada supaya dapat
9
Suhartini Ashari, Ilmu Tajwid Komprehensif: Buku Ajar
Ilmu Tajwid Untuk Perguruan Tinggi (Indramayu: Adab, 2023),
hlm. 11.

6 Metode Al-Zawaj
melakukan ibadah dengan sebaik-baiknya
kepada Allah SWT.
4. Untuk memelihara kemurniaan bacaan dan
maknanya yang terkadung di dalam Al-
Qur’ān.
Senada dengan hal di atas, Syaikh
Muḥammad Al-Maḥmūd dalam kitabnya
“Hidayatul Mustafīd” menyebutkan bahwa
tujuan dari ilmu tajwīd adalah:10
1. Untuk sampainya kepada perbaikan bacaan
Al-Qur’ān yang didapatkan dari Nabi yang
fasih.
2. Untuk menjaga lisan dari kesalahan dalam
membaca Al-Qur’ān.
Selanjutnya menurut Pratama dalam
bukunya juga mengatakan bahwa tujuan dari
ilmu tajwīd adalah untuk memelihara lisan dari
kesalahan dan perubahan lafaẓ maupun makna

10
Al-Mahmud, Hidayatul Mustafid, hlm. 8.

Metode Al-Zawaj 7
dalam membaca Al-Qur’ān.11

C. Hukum Mempelajari Ilmu Tajwīd


Hukum mempelajari ilmu tajwīd adalah
farḍu kifāyah, sebagaimana yang diterang oleh
Zamani dalam bukunya bahwa sekelompok
orang yang mempelajari ilmu tajwīd dalam
suatu masyarakat, maka sejatinya mereka telah
mewakili kewajiban seluruh masyarakat di
kampung tersebut, sehingga kewajiban
masyarakat lainnya gugur oleh sekelompok
orang yang hendak mempelajari ilmu tajwīd.12
Namun, jika di kampung tersebut tidak ada
sama sekali orang yang hendak mempelajari
ilmu tajwīd maka mereka semua akan

11
Maulana Adhi Pratama, Ilmu Tajwid Komplit dan
Sekumpulan Hadis Shahih Pilihan (Bogor: Guepedia, 2020),
hlm. 7.
12
Zaki Zamani, Belajar Tajwid Untuk Pemula (Jakarta
Timur: Media Pressindo, 2016), hlm. 16.

8 Metode Al-Zawaj
mendapatkan dosa.13
Sedangkan hukum membaca Al-Qur’ān
menggunakan ilmu tajwīd hukumnya farḍu
‘ain, sebagaimana yang dipaparkan oleh
‘Abdurraḥman dan Syihābuddīn dalam
bukunya bahwa setiap individu mempunyai
kewajiban untuk menerapkan ilmu tajwīd ketika
hendak membaca Al-Qur’ān.14 Siapa saja orang
yang mengabaikan hal tersebut yakni tidak
menggunakan tajwīd ketika membaca Al-
Qur’ān maka mereka berdosa.15 Perintah ini
tercantum dalam QS. Al-Muzzammil ayat 4,
yang berbunyi:

‫ َو َر ِت ِل الْ ُق ْرٰا َن تَ ْرِت ْي ًَل‬....


13
Al-Qudhat, Panduan Lengkap Belajar Ilmu Tajwid
Otodidak (Cara Membaca Al-Qur’an yang Baik dan Benar
Untuk Segala Tingkatan), hlm. 3.
14
Ahmad Juaeni Abdurahman dan Shihabuddin, Cepat dan
Mudah Belajar Membaca Al-Qur’an dengan benar (Depok:
Puspa Swara, 2012), hlm. 1.
15
Rois Mahfud, Pelajaran Ilmu Tajwid (Depok: Raja
Grafindo Persada, 2017), hlm. 4.

Metode Al-Zawaj 9
"…. Dan bacalah Al-Qur’ān secara
perlahan-lahan yaitu dengan menerapkan
tajwīdnya.”
Syaikh Wahbah Az-Zuhaili dalam tafsīr al-
Wajīz menjelaskan bahwa maksud ayat di atas
adalah perintah untuk membaca Al-Qur’ān
secara cermat dan perlahan-lahan yakni
mengucapkan huruf-hurufnya dengan jelas,
supaya memudahkan pembaca untuk
memahami makna yang hendak dibaca serta
merenungkan dan mengambil pelajaran dari
kandungan ayat Al-Qur’ān yang dibaca.
Menurut beliau tartil adalah menjelaskan semua
huruf-hurufnya dan memenuhi hak-hak huruf.
Pengertian ini sesuai dengan pengertian ilmu
tajwīd.16
Nabi Muhammad SAW juga memberikan
penjelasan terkait makna tartil yakni membaca
ayat Al-Qur’ān secara lambat dan memperjelas
bacaannya, baik itu hurufnya maupun

16
Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir al-Wajiz (Dimasyqi: Dar al-
Fikr, 1994), hlm. 575.

10 Metode Al-Zawaj
harakatnya. Karena dengan bacaan Al-Qur’ān
yang tidak terburu-buru akan membantu para
pembaca Al-Qur’ān untuk memahami dan
merenungkan ayat yang dibaca.17
El-Hafani juga menjelaskan dalam bukunya
bahwa yang dimaksud tartil adalah teratur,
perlahan-lahan, membaguskan dan berupaya
untuk merenungkan maknanya. Hal tersebut
tidak dapat dilakukan jika seseorang tidak
mengerti dan tidak memahami terhadap kaidah-
kaidah atau tata cara membaca Al-Qur’ān
sebagaimana dalam ilmu tajwīd.18
Selain dalil di atas, bahwa kewajiban
seorang muslim membaca Al-Qur’ān secara
tartil adalah ketika Allah SWT menurukan
wahyu berupa Al-Qur’ān kepada Nabi
Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.
Kemudian Nabi mengajarkan bacaan Al-Qur’ān
17
Ashari, Ilmu Tajwid Komprehensif: Buku Ajar Ilmu Tajwid
Untuk Perguruan Tinggi, hlm. 7.
18
Khalillurrahman El-Hafani, Belajar Cepat Ilmu Tajwid
Mudah dan Praktis (Jakarta Selatan: Wahyu Qolbu, 2014), hlm.
2.

Metode Al-Zawaj 11
tersebut kepada para sahabat secara tartil dan
jelas, sebagaimana yang diajarkan oleh
malaikat Jibril. Begitu juga yang diajarkan para
sahabat kepada para pengikutnya, sehingga
sampailah kepada generasi sekarang ini melalui
jalur periwayatan yang mutawātir yakni oleh
orang-orang yang terpercaya dan meyakinkan.19
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa meskipun mempelajari
ilmu tajwīd hukumnya farḍu kifāyah, akan
tetapi hal itu menjadi penting juga bagi setiap
individu, karena sebagaimana penjelasan di atas
tentang wajibnya membaca Al-Qur’ān
menggunakan tajwīd yakni membaca Al-
Qur’ān secara tartil dan jelas. Seseorang tidak
akan dapat membaca Al-Qur’ān secara tartil
jika ia tidak mempelajari ilmu tajwīdnya
terlebih dahulu.

19
Al-Qudhat, Panduan Lengkap Belajar Ilmu Tajwid
Otodidak (Cara Membaca Al-Qur’an yang Baik dan Benar
Untuk Segala Tingkatan), hlm. 3.

12 Metode Al-Zawaj
BAB II
SEPUTAR MAD

A. Pengertian Mad
Secara bahasa mad berasal dari bahasa Arab
yang artinya memanjangkan atau menambah.
Sedangkan secara istilah menurut ahli Qur’ān
mad adalah memanjangkan suara dengan suatu
huruf dari huruf-huruf mad.20 Senada dengan
pengertian di atas, Hadi juga menjelaskan
dalam bukunya bahwa mad adalah
memanjangkan suara dengan salah satu huruf di
antara huruf-huruf mad. Huruf-huruf mad biasa
digambarkan dengan tiga huruf yakni alif (‫)ا‬,
wau (‫)ﻭ‬, dan ya (‫)ﻱ‬.21 Secara sederhananya,
hukum bacaan mad itu adalah hukum bacaan
panjang.22 Adapun ukuran panjang bacaan mad
tersebut berbeda-beda dan akan dijelaskan di
20
Al-Mahmud, Hidayatul Mustafid, hlm. 23.
21
Sutarto Hadi, Harja Santana Purba, dan Rusdiansyah,
Modul Tajwid Al-Qur’an Konten Aplikasi Kampung Mengaji
Digital (Yogyakarta: Deepublish, 2021), hlm. 57.
22
Marzuki dan Ummah, Dasar-Dasar Ilmu Tajwid, hlm. 145.

Metode Al-Zawaj 13
bab-bab selanjutnya.

B. Macam-Macam Mad
Hukum mad dalam ilmu tajwīd dibagi
menjadi beberapa macam, sebagaimana yang
dijelaskan oleh KH. Imam Zarkasyi dalam
bukunya membagi hukum mad menjadi 15
macam, yaitu:23
1. Mad Ṭabī’i
2. Mad Wājib Muttaṣil
3. Mad Jāiz Munfaṣil
4. Mad Lāzim Muṡaqqal Kalimi
5. Mad Lāzim Mukhaffaf Kalimi
6. Mad Līn
7. Mad ‘Āriḍ Lissukūn
8. Mad Ṣilah Qaṣīrah

Zarkasyi, Pelajaran Tajwid (Qa’idah Bagaimana Mestinya


23

Membaca Al-Qur’an untuk Pelajaran Pemula), hlm. 26.

14 Metode Al-Zawaj
9. Mad Ṣilah Ṭawīlah
10. Mad ‘Iwaḍ
11. Mad Badal
12. Mad Lāzim Muṡaqqal Ḥarfi
13. Mad Lāzim Mukhaffaf Ḥarfi
14. Mad Tamkīn
15. Mad Farq

Metode Al-Zawaj 15
16 Metode Al-Zawaj
BAB III
METODE AL-ZAWAJ

A. Pengertian Metode Al-Zawaj


Secara bahasa metode berasal dari bahasa
Yunani yaitu “methodos” yang artinya cara atau
jalan yang hendak ditempuh. Sedangkan
menurut istilah jika berkaitan dengan
pembelajaran telah dijelaskan oleh para ahli
bahwa metode adalah perencanaan secara
menyeluruh dengan membuat materi
pembelajaran secara teratur dan sistematis agar
tercapatnya sebuah tujuan pembelajaran.24
Sedangkan zawaj (‫ )ﺯﻭاﺝ‬itu sendiri menurut
bahasa berasal dari kata ‫ ﺯ َّﻭﺝ – يزﻭﺝ‬yang artinya
mengawini, memperistri, mempergauli,
menyertai, mencampuri dan menemani.
Kemudian diartikan juga sebagai pasangan atau

24
Puji Yuniarti et al., Metode Penelitian Sosial, ed. oleh
Moh. Nasrudin (Pekalongan: PT Nasya Expanding
Management, 2023), hlm. 2.

Metode Al-Zawaj 17
jodoh.25 Jadi, metode al-Zawaj adalah suatu
cara yang digunakan dalam mencapai tujuan
pembelajaran dengan memasang-masangkan
dan menjodohkan antara materi yang satu
dengan materi lainnya.
Oleh karena itu, pembelajaran hukum mad
dengan menggunakan metode al-Zawaj ini
adalah dengan cara memasang-masangkan atau
menjodohkan setiap materi mad yang berjumlah
15 macam tersebut menjadi 2 materi dalam satu
bab agar mudah untuk diingat dan dipahami.

B. Tujuan Metode Al-Zawaj


Tujuan dari metode al-Zawaj adalah sebagai
berikut:
1. Ikut andil untuk mencerdaskan anak-anak
bangsa supaya dapat membaca Al-Qur’ān
25
Silfa Afriyani, Napisah, dan Arne Huzaimah, “Pernikahan
Sakinah Mawaddah Warahmah Bagi Penyandang Tunanetra
(Studi Kasus Kampung Tunanetra Kecamatan Ilir Timur 2
Palembang),” Jurnal Usroh Hukum Keluarga Islam vol 5, no. 1
(2021): 2.

18 Metode Al-Zawaj
dengan benar dan lancar sesuai dengan
kaidah-kaidah ilmu tajwid.
2. Menyebarluaskan ilmu Al-Qur’ān yaitu
dengan melalui ilmu tajwid.
3. Memasyarakatkan Al-Qur’ān dengan istilah
berpasang-pasangan (al-Zawaj).
4. Untuk menyederhanakan materi yang
banyak dan memudahkan materi yang sulit.
5. Untuk mengetahui persamaan dan
perbedaan dari setiap materi.
6. Untuk memudahkan guru dan murid dalam
memprakktekan materi.
Sedangkan karakteristik dari metode al-
Zawaj adalah:
1. Mudah bagi pengajar dalam
mengajarkannya.
2. Mudah dipahami oleh murid.
3. Materinya mudah diingat.
4. Simple, cepat dan praktis.

Metode Al-Zawaj 19
C. Manfaat Metode Al-Zawaj
Manfaat metode al-Zawaj dalam
pembelajaran di antaranya yaitu:
1. Memberikan kontribusi dalam
pembelajaran Al-Qur’ān khususnya ilmu
tajwīd.
2. Menambah khazanah keilmuan yang
berkaitan dengan metode pembalajaran Al-
Qur’ān yang sudah ada.
3. Menjadi rujukan para guru dalam
mengajarkan Al-Qur’ān kepada murid.
4. Memudahkan murid dalam memahami dan
mengingat materi pembelajaran Al-Qur’ān.
5. Memberikan informasi kepada masyarakat
luas bahwa setiap sesuatu pasti ada
pasangannya dan menjadi salah satu cara
mudahnya mempelajari Al-Qur’ān.

20 Metode Al-Zawaj
D. Langkah-Langkah Pembelajaran dengan
Metode Al-Zawaj
Berikut langkah-langkah pembelajaran
hukum mad dengan metode al-Zawaj adalah
sebagai berikut:
1. Guru menjelaskan macam-macam hukum
mad beserta contohnya kepada murid.
2. Guru mencari persamaan dan perbedaan
pada setiap materi mad yang 15 macam,
baik dari segi huruf maupun kata.
3. Guru memasangkan dan menjodohkan
setiap materi mad yang saling berdekatan
dari segi huruf, kata, panjang bacaannya
maupun aspek lainnya menjadi berpasang-
pasangan.
4. Guru mencantumkan contoh secara umum
dan contoh dalam Al-Qur’ān agar mudah
dipahami persamaan dan perbedaanya oleh
murid.
5. Guru membuat latihan pada setiap babnya

Metode Al-Zawaj 21
untuk para murid yakni dengan mencari
contoh secara langsung dari Al-Qur’ān
berdasarkan materi mad yang telah
dipasangkan agar mereka dapat
membedakan kedua materi mad tersebut
dan mengetahui cara bacanya.

E. Materi Metode Al-Zawaj


Materi yang diajarkan metode al-Zawaj ini
meliputi 2 materi di setiap babnya dan
dilanjutkan dengan latihan agar menguatkan
pemahaman dari materi yang telah dipelajari.
Begitu juga dengan materi mad yang
diajarkan menggunakan metode al-Zawaj ini
meliputi 2 materi mad di setiap babnya.
Masing-masing bab disajikan dengan 4 sub bab
di antaranya:
1. Pengertian dan contoh materi mad pertama.
2. Pengertian dan contoh materi mad kedua.
3. Berpasangan yakni persamaan dan

22 Metode Al-Zawaj
perbedaan antara materi mad pertama dan
materi mad kedua disertai dengan contoh.
4. Latihan mencari contoh langsung dari Al-
Qur’ān untuk mengetahui pemahaman dari
kedua materi mad yang telah dijelaskan.

F. Teknik Pembelajaran Metode Al-Zawaj


Sebagimana judul buku ini yaitu “Metode
Al-Zawaj: Belajar Mudah dan Praktis Hukum
Mad dalam Ilmu Tajwīd”, maka jelas buku ini
berfokus pada hukum bacaan mad saja dalam
ilmu tajwīd tanpa menjelaskan hukum tajwīd
lainnya.
Adapun teknik pembelajaran mad dengan
metode al-Zawaj ini, di antaranya yaitu:
1. Para pengajar maupun pelajar/pembaca
harus sudah mengusai terlebih dahulu
hukum-hukum tajwīd lainnya seperti hukum
nun mati dan tanwīn, hukum mim mati,
hukum alif lam, dan hukum tajwīd lainnya
agar mudah untuk mempelajarinya.

Metode Al-Zawaj 23
2. Setelah mengetahui dan memahami semua
hukum tajwīd yakni materi tajwīd sebelum
mad, maka barulah mempelajari hukum
mad yang 15 macam ini dengan
menggunakan metode al-Zawaj.
Kenapa demikian? karena dari semua materi
mad yang disajikan, hukum mad ini termasuk
hukum tajwīd paling banyak dan biasanya
disajikan pada bab terakhir.
Oleh karena itu, dengan metode al-Zawaj ini
materi mad yang lumayan banyak dapat
diajarkan dan dipelajari oleh para guru serta
murid secara mudah dan sederhana.

G. Kelebihan dan Kekurangan Metode Al-


Zawaj
Setiap metode pasti memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Karena setiap
metode memiliki tujuan dan hasil yang berbeda
bagi yang menggunakannya. Adapun kelebihan
dan kekurangan dari metode al-Zawaj adalah:

24 Metode Al-Zawaj
1. Kelebihan
a. Melekatnya ingatan pemahaman
terhadap materi mad yang sudah
dipelajari
Dengan metode al-Zawaj ini para murid
yang sudah selesai mempelajari hukum mad
ingatannya akan cenderung lebih kuat
karena mereka mengingat materi-materi
mad dengan cara memasangkannya.
b. Mudah memahami contoh dari setiap
materi mad
Dengan menggunakan metode al-Zawaj
ini para murid akan lebih mudah memahami
contoh, dan mereka juga bisa membuat
contoh masing-masing dari setiap materi
mad dengan sendirinya. Karena metode ini
lebih menekankan kepada contoh dari pada
kaidah/pengertian dari setiap mad.
c. Mengetahui letak persamaan dan
perbedaan dari setiap materi mad

Metode Al-Zawaj 25
Dengan metode al-Zawaj ini para murid
akan mudah mengatahui aspek perbedaan
dan persamaan dari setiap materi mad.
Karena dari setiap contoh yang disajikan
diberi tanda dan penjelasan terkait
persamaan dan perbedaan dari masing-
masing materi mad.
d. Setiap pembelajaran langsung
dipraktekkan dengan latihan
Dengan metode ini para murid dapat
mempraktekkannya secara langsung dengan
mencari contoh bacaan dari masing-masing
materi mad disertai cara bacanya. Karena
dengan metode ini para murid harus mengisi
latihan setiap setelah selesai pembelajaran
untuk mengetahui pemahaman murid
terhadap materi.

2. Kekurangan
a. Memerlukan waktu yang lumayan
panjang

26 Metode Al-Zawaj
Dengan metode al-zawaj ini para murid
harus fokus dan benar-benar paham terlebih
dahulu dari setiap materi mad untuk lanjut
ke bab/materi selanjutnya. Sehingga
memerlukan waktu yang cukup lama.
b. Kurang memahami kaidah-kaidah atau
pengertian tajwid mad dengan bahasa
Arab
Dengan metode al-Zawaj ini materi mad
tidak dijelaskan secara detail terkait kaidah-
kaidah atau pengertian mad yang bisa
disebut dengan naḍom. Akan tetapi lebih
cenderung menekankan untuk memahami
contoh dari setiap materi mad.
c. Pengetahuan dan pemahaman tentang
semua hukum tajwīd harus dimiliki
terlebih dahulu
Metode al-Zawaj ini berfokus kepada
hukum mad. Maka bagi orang yang hendak
mempelajari hukum mad dengan metode ini
harus memahami dulu hukum tajwīd

Metode Al-Zawaj 27
lainnya. Dengan begitu metode al-Zawaj ini
cenderung untuk orang-orang yang memang
sudah memahami semua hukum tajwīd, dan
bagi orang-orang yang belum memahami
akan menjadi kendala dan membutuhkan
waktu juga untuk sampai ke materi mad ini.

28 Metode Al-Zawaj
BAB IV
BERPASANGAN PADA HURUF

A. Mad Ṭabī’i
Mad ṭabī’i adalah mad yang tidak akan
tegak kecuali dengan huruf mad itu sendiri.
Huruf mad ṭabī’i ada tiga yaitu alif (‫)ا‬, wau (‫)ﻭ‬,
dan ya (‫)ﻱ‬. Ukuran panjang bacaannya
sebanyak 2 harakat.26 Sedangkan menurut
Marzuki secara bahasa mad artinya panjang dan
ṭabī’i artinya biasa. Maka mad ṭabī’i adalah
“panjang biasa” karena panjangnya hanya 2
harakat saja.27
Hukum bacaan mad ini bisa terjadi apabila
huruf alif (‫ )ا‬setelah harakat fatḥah, huruf wau
(‫ )ﻭ‬setelah harakat ḍammah dan huruf ya (‫)ﻱ‬
setelah harakat kasrah. Contoh ketiga bentuk
mad itu terkumpul dalam lafaẓ ‫نوحيحا‬
(nuuḥiiḥaa) yakni wau (‫ )ﻭ‬sukun setelah huruf
nun (‫ )ﻥ‬yang berharakat ḍammah, huruf ya (‫)ﻱ‬
26
Al-Mahmud, Hidayatul Mustafid, hlm. 24.
27
Marzuki dan Ummah, Dasar-Dasar Ilmu Tajwid, hlm. 148.

Metode Al-Zawaj 29
setelah huruf ḥa (‫ )ﺡ‬yang berharakat kasrah dan
huruf alif (‫ )ا‬setelah huruf ḥa (‫ )ﺡ‬yang
berharakat fatḥah. Ketiga mad itu dibaca
panjang sebanyak 2 harakat.28

Contoh bacaan hukum mad ṭabī’i dalam Al-


Qur’ān sūrah al-Mā’ūn:

)٧( ‫َوي َ ْمنَ ُع ْو َن الْ َما ُع ْو َن‬


Wa yamna'uunal-maa'uun

Contoh di atas merupakan bacaan mad ṭabī’i


yakni pada kata “‫ ”يمنعوﻥ‬dan “‫ ”الماعوﻥ‬karena
terdapat wau (‫ )ﻭ‬sukun setelah huruf ‘ain (‫)ﻉ‬
yang berharakat ḍammah dan alif (‫ )ا‬setelah
huruf mim (‫ )ﻡ‬yang berharakat fatḥah. Kata
“‫ ”يمنعوﻥ‬dan “‫ ”الماعوﻥ‬dibaca panjang sebanyak
2 harakat yakni yamna'uuna dan maa'uun.
Panjang harakat tersebut jika dibaca dalam
bentuk latin akan terlihat dari banyaknya
28
Ibid.

30 Metode Al-Zawaj
pengulangan huruf “u” dan “a” sebanyak 2 kali.
Selanjutnya catatan juga bahwa mad ṭabī’i
yang terdapat pada akhir ayat mempunyai nama
hukum bacaan mad tersendiri yang akan
dijelaskan pada bab selanjutnya. Seperti pada
contoh di atas terdapat bacaan mad ṭabī’i pada
akhir ayat yaitu ‫'( عوﻥ‬uun).

B. Mad Līn
Secara bahasa mad līn terbagi menjadi dua
kata yakni mad artinya panjang dan līn artinya
lunak. Maka mad līn adalah “panjang lunak”
artinya suatu bacaan yang tadinya panjang akan
menjadi lunak karena ada penyebab yaitu līn.
Huruf līn yang dapat melunakan panjang yakni
huruf wau dan ya sukun yang sebelumnya
harakat fatḥah.29

29
Ahmad Annuri, Panduan Tahsin Tilawah Al-Qur’an &
Ilmu Tajwid (Jakarta Timur: Pustaka al-Kautsar, 2020), hlm.
302.

Metode Al-Zawaj 31
Contohnya:
‫ = خوﻑ‬Khoufun, pada contoh tersebut
terdapat mad līn yaitu wau (‫ )ﻭ‬sukun
sebelumnya huruf kha (‫ )ﺥ‬yang berharakat
fatḥah dan bacaannya menjadi lunak tidak
panjang.

Contoh bacaan hukum mad līn dalam Al-


Qur’ān sūrah al-Kauṡar:

)١( ‫ِا َّ َّۤن َا ْع َط ْي ٰن َك ْال َك ْوث ََر‬


Innaaa a'ṭoinaakal-kauṡar

Contoh di atas merupakan bacaan mad līn


yakni pada kata “‫ ”ﻁي‬dan “‫ ”كو‬karena terdapat
ya (‫ )ﻱ‬sukun sebelumnya huruf ṭa (‫ )ﻁ‬yang
berharakat fatḥah dan wau (‫ )ﻭ‬sukun
sebelumnya huruf kaf (‫ )ﻙ‬yang berharakat
fatḥah juga. Oleh karena itu, bacaan di atas
menjadi lunak yang digambarkan dengan kata
(ṭoi) dan (kau) pada tulisan latinnya.

32 Metode Al-Zawaj
C. Persamaan Pada Huruf
Hukum mad ṭabī’i dan mad līn ini sama
pada huruf madnya. Persamaan tersebut akan
terlihat jelas pada tabel di bawah ini:

Mad Ṭabī’i Mad Līn


3 Harakat Harakat 2
Contoh Contoh
Huruf Sebelumnya Sebelumnya Huruf

‫قَا َل‬ ‫ا‬ Fatḥah (‫ )ﹷ‬Tidak ada


Tidak
ada
Tidak
ada

‫ي َ ُق ْو ُل‬ ‫و‬ Ḍammah ‫َخ ْو ٌف و‬


Fatḥah (‫)ﹷ‬
(ُ-)

‫ِق ْي َل‬ ‫ي‬ Kasrah (ِ-) Fatḥah (‫)ﹷ‬ ‫ب َيْ ٌت ي‬

Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat


huruf yang berbeda yaitu pada huruf alif (‫)ا‬,
karena pada hukum bacaan mad līn tidak ada
huruf alif (‫)ا‬. Sementara huruf-huruf yang sama
yaitu pada huruf wau (‫ )ﻭ‬dan huruf ya (‫)ﻱ‬.
Namun, keduanya berbeda pada harakat
sebelumnya.

Metode Al-Zawaj 33
• Hukum bacaan mad ṭabī’i harakat sebelum
huruf wau (‫ )ﻭ‬yaitu ḍammah (ُ-) dan harakat
sebelum huruf ya (‫ )ﻱ‬yaitu kasrah (ِ-).
• Sedangkan pada hukum bacaan mad līn
harakat sebelum huruf wau (‫ )ﻭ‬dan ya (‫)ﻱ‬
yaitu fatḥah (‫)ﹷ‬.

Perbedaannya:
Mad Ṭabī’i Mad Līn
• Apabila sebelum • Apabila sebelum
huruf wau (‫ )ﻭ‬yaitu huruf wau (‫ )ﻭ‬dan ya
ḍammah (ُ-) dan (‫ )ﻱ‬yaitu fatḥah (‫)ﹷ‬,
harakat sebelum maka itu mad līn.
huruf ya (‫ )ﻱ‬yaitu
kasrah (ِ-). Maka
itu mad ṭabī’i.

34 Metode Al-Zawaj
Contohnya:
Mad Ṭabī’i Mad Līn
‫ي َ ُق ْو ُل‬ ‫خ َْو ٌف‬
(harakat ḍammah) (harakat fatḥah)
‫ِق ْي َل‬ ‫بَيْ ٌت‬
(harakat kasrah) (harakat fatḥah)

Tabel di atas merupakan contoh mad ṭabī’i


dengan huruf wau (‫ )ﻭ‬yaitu ‫ يقوﻝ‬yang harakat
sebelumnya adalah ḍammah (ُ-). Adapun mad
ṭabī’i dengan huruf ya (‫ )ﻱ‬yaitu ‫ قيل‬yang harakat
sebelumnya adalah kasrah (ِ-). Sedangkan
contoh mad līn dengan huruf wau (‫ )ﻭ‬dan ya (‫)ﻱ‬
yaitu ‫ خوﻑ‬dan ‫ بيت‬yang harakat sebelumnya
adalah fatḥah (‫)ﹷ‬.

Metode Al-Zawaj 35
D. Latihan dan Prakteknya dalam Al-
Qur’ān
Coba Anda cari sebanyak mungkin contoh
bacaan mad ṭabī’i dan mad līn dalam Al-
Qur’ān. Selanjutnya bacalah contoh tersebut
sesuai penjelasan di atas!!!
1. ……………………………………………
2. ……………………………………………
3. ……………………………………………
4. ……………………………………………
5. ……………………………………………
6. ……………………………………………
7. ……………………………………………
8. ……………………………………………
9. ……………………………………………
10. ……………………………………………

36 Metode Al-Zawaj
BAB V
BERPASANGAN PADA KATA
(MAD BERTEMU HAMZAH)

A. Mad Wājib Muttaṣil


Mad wājib muttaṣil merupakan gabungan
dari 3 kata yakni “mad” yang artinya panjang,
“wājib” yang artinya harus dan “muttaṣil” yang
artinya bersambung. Maka mad wājib muttaṣil
adalah “mad yang harus bersambung” artinya
bacaan mad wājib muttaṣil ini dapat terjadi
apabila huruf mad ṭabī’i bertemu dengan
hamzah dalam satu kata (bersambung). Adapun
ukuran panjang bacaannya sebanyak 5
harakat.30
Contohnya:
‫ = الشتآء‬Assyitaaaaa-u, pada contoh tersebut
terdapat mad ṭabī’i yaitu pada huruf ta (‫ )ﺕ‬yang
bertemu alif sebelumnya fatḥah, dan bacaan

30
Ar. Suku Radja, Panduan Cepat dan Mudah Membaca Al-
Qur’an (Yogyakarta: KAKTUS, 2018), hlm. 94.

Metode Al-Zawaj 37
mad ṭabī’i tersebut bertemu dengan hamzah
dalam satu kata (bersambung).

Contoh bacaan hukum mad wājib muttaṣil


dalam Al-Qur’ān sūrah al-Ḍuḥa:

)١٠( ‫َو َا َّما ال َّسآئِ َل فَ ََل تَ ْْنَ ْر‬


Wa ammas-saaaaa-ila fa laa tan-har

Contoh di atas merupakan bacaan mad


wājib muttaṣil yakni pada kata “‫سآئل‬ َّ ‫ ”ال‬karena
terdapat bacaan mad ṭabī’i bertemu dengan
hamzah dalam satu kata dan ditandai dengan
adanya alis di atas mad ṭabī’inya. Kata “‫سآئل‬ َّ ‫”ال‬
dapat dibaca panjang sebanyak 5 harakat yakni
saaaaa-i. Panjang harakat tersebut jika dibaca
dalam bentuk latin akan terlihat dari banyaknya
pengulangan huruf “a” sebanyak 5 kali.

38 Metode Al-Zawaj
B. Mad Jāiz Munfaṣil
Mad jāiz munfaṣil merupakan gabungan
dari 3 kata yakni “mad” yang artinya panjang,
“jāiz” yang artinya boleh (boleh dipanjangkan
lebih dari 2 harakat) dan “munfaṣil” artinya
terpisah. Maka mad jāiz munfaṣil adalah “mad
yang terpisah” artinya bacaan mad jāiz munfaṣil
ini dapat terjadi apabila huruf mad ṭabī’I
bertemu dengan hamzah dalam dua kata
(terpisah). Adapun ukuran panjang bacaannya
dapat dibaca panjang sebanyak 2 harakat seperti
mad ṭabī’i ataupun boleh dibaca panjang
sebanyak 5 harakat seperti mad wājib
muttaṣil.31
Syaikh Muḥammad Al-Maḥmūd dalam
kitabnya “Hidayatul Mustafīd” menyebutkan
bahwa mad jāiz munfaṣil adalah suatu bacaan
Al-Qur’ān yang terdapat huruf mad ṭabī’i dalam
kata yang pertama dan bertemu dengan hamzah
dalam kata yang ke dua yakni huruf mad ṭabī’I
bertemu dengan hamzah dalam dua kata
31
Ibid.

Metode Al-Zawaj 39
(terpisah). Menurut beliau ukuran panjang
bacaannya dapat dibaca panjang sebanyak 2
harakat (ketika membaca cepat), 4 harakat
(ketika membaca sedang) dan 5 harakat (ketika
membaca lambat/tartil).32
Contohnya:
‫ = َل ﺃقسم‬Laaaaa-uqsimu, pada contoh
tersebut terdapat mad ṭabī’i yaitu pada huruf
lam (‫ )ﻝ‬yang bertemu alif sebelumnya fatḥah,
dan bacaan mad ṭabī’i tersebut bertemu hamzah
dalam dua kata (terpisah) yakni kata “‫ "ل‬dan
“‫”ﺃقسم‬.

Contoh bacaan hukum mad jāiz munfaṣil


dalam Al-Qur’ān sūrah al-Bayyinah:

)٨( .....‫… ٰخ ِ ِِل ْي َن ِف ْيَ ۤا أبَدً ا‬..


Khoolidiina fiihaaaaa abadaa

32
Al-Mahmud, Hidayatul Mustafid, hlm. 26.

40 Metode Al-Zawaj
Contoh di atas merupakan bacaan mad jāiz
munfaṣil yakni pada kata “‫ ”فيهآ‬dan kata “‫”ﺃبدًا‬
karena terdapat bacaan mad ṭabī’i bertemu
dengan hamzah dalam dua kata (terpisah) dan
ditandai dengan adanya alis di atas mad
ṭabī’inya. Kata “‫ ”فيه ۤا ﺃبدًا‬dapat dibaca panjang
sebanyak 2, 4 atau 5 harakat sesuai kebutuhan
bagaimana kondisi pembaca tersebut ketika
membacanya baik (cepat, sedang, atau lambat)
yakni fiihaa abadaa, fiihaaaa abadaa,
fiihaaaaa abadaa. Panjang harakat tersebut jika
dibaca dalam bentuk latin akan terlihat dari
banyaknya pengulangan huruf “a” sebanyak 2,
4 atau 5 kali.

C. Persamaan Pada Kata (Mad Bertemu


Hamzah)
Hukum mad wājib muttaṣil dan mad jāiz
munfaṣil ini sama pada kondisi katanya yakni
sama-sama mad ṭabī’i bertemu hamzah.
Persamaan tersebut akan terlihat jelas pada
tabel di bawah ini:

Metode Al-Zawaj 41
Mad Wājib Muttaṣil Mad Jāiz Munfaṣil
Tanda Tanda
dan dan
Contoh Contoh
Jumlah Jumlah
(Mad Ukuran Ukuran (Mad
Kata Kata
bertemu Panjangnya Panjangnya bertemu
(Mad (Mad
hamzah) hamzah)

42 Metode Al-Zawaj
bertemu bertemu
hamzah) hamzah)
‫َمآ ٓ أ ْر ِسلُ ْوا‬
Ditandai Ditandai
‫َجآ ٓ َء‬
Boleh
dengan Harus dengan
2, 4, atau 5
alis 5 harakat alis
‫َج َزأ ٓ ٌؤ‬ ‫َل ٓ أ ْق ِس ُم‬
harakat
‫ال َرأٓئِ ِك‬ (1 kata) (2 kata) ‫تَ َر ْك َْنَآ ٓ أي َ ًة‬
Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat
kondisi katanya yang sama yaitu sama-sama
mad ṭabī’i bertemu hamzah. Namun, keduanya
berbeda pada jumlah katanya dan ukuran
bacaan madnya.
• Hukum mad wājib muttaṣil, posisi mad
bertemu hamzahnya terjadi dalam 1 kata
(bersambung), ditandai dengan adanya alis
tepat di atas bacaan madnya dan ukuran
panjang bacaannya harus dibaca panjang
sebanyak 5 harakat.
• Sedangkan hukum mad jāiz munfaṣil, posisi
mad bertemu hamzahnya terjadi dalam 2
kata (terpisah), ditandai dengan adanya
alis tepat di atas bacaan madnya dan ukuran
panjang bacaannya boleh dibaca panjang
sebanyak 2, 4 sampai 5 harakat.

Metode Al-Zawaj 43
Perbedaannya:
Mad Wājib Muttaṣil Mad Jāiz Munfaṣil
• Mad bertemu • Mad bertemu hamzah
hamzah dalam 1 dalam 2 kata
kata
• Dibaca panjang 5 • Dibaca panjang 2, 4
harakat sampai 5 harakat

Contohnya:
Mad Wājib Muttaṣil Mad Jāiz Munfaṣil
‫َجآ ٓ َء‬ ‫َمآ ٓ أ ْر ِسلُ ْوا‬
(1 kata) (2 kata)
‫َج َزأ ٓ ٌؤ‬ ‫تَ َر ْك َْنَآ ٓ أي َ ًة‬
(1 kata) (2 kata)

Tabel di atas merupakan contoh mad wājib


muttaṣil ditandai dengan adanya hukum bacaan
mad bertemu hamzah dalam 1 kata
(bersambung). Sedangkan contoh mad jāiz
munfaṣil ditandai dengan adanya hukum bacaan
mad bertemu hamzah dalam 2 kata (terpisah).
44 Metode Al-Zawaj
D. Latihan dan Prakteknya dalam Al-
Qur’ān
Coba Anda cari sebanyak mungkin contoh
bacaan mad wajib muttashil dan mad jaiz
munfashil dalam Al-Qur’ān. Selanjutnya
bacalah contoh tersebut sesuai penjelasan di
atas!!!
1. ……………………………………………
2. ……………………………………………
3. ……………………………………………
4. ……………………………………………
5. ……………………………………………
6. ……………………………………………
7. ……………………………………………
8. ……………………………………………
9. ……………………………………………
10. ……………………………………………

Metode Al-Zawaj 45
46 Metode Al-Zawaj
BAB VI
BERPASANGAN PADA AWAL
SŪRAH

A. Mad Lāzim Muṡaqqal Ḥarfi


Mad lāzim muṡaqqal ḥarfi merupakan
gabungan dari 4 kata yakni “mad” yang artinya
panjang, “lāzim” yang artinya wajib/harus,
“muṡaqqal” yang artinya berat dan “ḥarfi” yang
artinya “huruf”. Maka mad lāzim muṡaqqal
ḥarfi adalah “mad yang harus dibaca panjang,
berat dalam pengucapannya karena bertasydid
dan mad ini terjadi pada suatu huruf.33
Pengertian lengkapnya dijelaskan oleh
Mursyid dkk, bahwa mad lāzim muṡaqqal ḥarfi
adalah bacaan mad ṭabī’i pada suatu huruf yang
terjadi pada awal sebagian sūrah.34 Bacaan mad
lāzim muṡaqqal ḥarfi ini juga dilambangkan
33
Rusdianto, Juz ’Amma dan Tajwidnya Untuk Semua Usia
(Yogyakarta: Sabil, 2016), hlm. 118.
34
Fajar Hasan Mursyid et al., Bimbingan Tahsin Tilawah Al-
Qur’an, ed. oleh Zailani et al. (Medan: UMSU Press, 2021),
hlm. 64.

Metode Al-Zawaj 47
dengan adanya alis di atas huruf madnya.
Ukuran panjang bacaannya harus dibaca
panjang sebanyak 6 harakat.35

Huruf-huruf yang termasuk mad lāzim


muṡaqqal ḥarfi ada 8 huruf, di antaranya:

‫ م‬,‫ ك‬,‫ ل‬,‫ س‬,‫ ع‬,‫ ص‬,‫ ق‬,‫ن‬


Nun. Qāf, Ṣād, ‘ain, sin, lam, kaf, mim
Supaya mudah dihafal, maka huruf-huruf
tersebut dikumpulkan dalam lafaẓ:36
ْ‫ن َ ُق َص َع َسلُ ُك‬
Naquṣa ‘asalukum
Contoh bacaan hukum mad lāzim muṡaqqal

35
Nur’aini, Metode Pengajaran Al-Qur’an dan Seni Baca Al-
Qur’an dengan Ilmu Tajwid (Semarang: CV. Pilar Nusantara,
2020), hlm. 102.
36
Zarkasyi, Pelajaran Tajwid (Qa’idah Bagaimana Mestinya
Membaca Al-Qur’an untuk Pelajaran Pemula), hlm. 32.

48 Metode Al-Zawaj
ḥarfi dalam Al-Qur’ān sūrah al-Baqarah:

)١( ‫ال ٓ ٓم‬


Alif-laaaaaam-miiiiiim

Contoh di atas merupakan bacaan mad lāzim


muṡaqqal ḥarfi yakni "‫ “ا ٓل ٓم‬karena terdapat
bacaan mad ṭabī’i pada huruf mad lāzim
muṡaqqal ḥarfi yang 8 huruf yakni huruf lam
(‫ )ﻝ‬dan huruf mim (‫)ﻡ‬. Kata "‫ "ا ٓل ٓم‬harus dibaca
panjang sebanyak 6 harakat yakni laaaaaam-
miiiiiim. Panjang harakat tersebut jika dibaca
dalam bentuk latin akan terlihat dari banyaknya
pengulangan huruf “a” dan “i” sebanyak 6 kali.

B. Mad Lāzim Mukhaffaf Ḥarfi


Mad lāzim mukhaffaf ḥarfi merupakan
gabungan dari 4 kata yakni “mad” yang artinya
panjang, “lāzim” yang artinya wajib/harus,
“mukhaffaf” yang artinya ringan dan “ḥarfi”
yang artinya “huruf”. Maka mad lāzim

Metode Al-Zawaj 49
mukhaffaf ḥarfi adalah “mad yang harus dibaca
panjang, ringan dalam pengucapannya karena
tidak bertasydid dan mad ini terjadi pada suatu
huruf.”37
Pengertian lengkapnya dijelaskan oleh
Mursyid dkk, bahwa mad lāzim mukhaffaf ḥarfi
adalah bacaan mad ṭabī’i pada suatu huruf yang
terjadi pada awal bagian sūrah.38 Bacaan mad
lāzim mukhaffaf ḥarfi ini juga dilambangkan
dengan adanya harakat fatḥah tegak berdiri.
Ukuran panjang bacaannya harus dibaca
panjang sebanyak 2 harakat.39

Huruf-huruf yang termasuk mad lāzim


mukhaffaf ḥarfi ada 5 huruf, di antaranya:

37
Otong Surasman, Metode Insani: Kunci Praktis Membaca
Al-Qur’an Baik dan Benar (Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm.
134.
38
Mursyid et al., Bimbingan Tahsin Tilawah Al-Qur’an, hlm.
63.
39
Nur’aini, Metode Pengajaran Al-Qur’an dan Seni Baca Al-
Qur’an dengan Ilmu Tajwid, hlm. 103.

50 Metode Al-Zawaj
‫ ر‬,‫ ه‬,‫ ط‬,‫ ي‬,‫ح‬
Ḥa, ya, ṭa, ha, ra
Supaya mudah dihafal, maka huruf-huruf
tersebut dikumpulkan dalam lafaẓ:40

‫َح َطه َُر‬


ٌّ َ
Ḥayyun ṭahura
Contoh bacaan hukum mad lāzim mukhaffaf
ḥarfi dalam Al-Qur’ān sūrah Ṭā-hā:

)١( ‫ٰط ٰه‬


Ṭaa-haa

Contoh di atas merupakan bacaan mad lāzim


mukhaffaf ḥarfi yakni kata “‫ " ٰﻁ ٰه‬karena terdapat
bacaan mad ṭabī’i pada huruf mad lāzim
mukhaffaf ḥarfi yang 5 huruf yakni huruf ṭa (‫)ﻁ‬

40
Al-Mahmud, Hidayatul Mustafid, hlm. 31.

Metode Al-Zawaj 51
dan huruf ha (‫)ﻩ‬. Kata "‫ ” ٰﻁ ٰه‬harus dibaca panjang
sebanyak 2 harakat yakni ṭaa-haa. Panjang
harakat tersebut jika dibaca dalam bentuk latin
akan terlihat dari banyaknya pengulangan huruf
“a” sebanyak 2 kali.

C. Persamaan Pada Awal Sūrah


Hukum mad lāzim muṡaqqal ḥarfi dan mad
lāzim mukhaffaf ḥarfi ini terdapat persamaan
yaitu sama-sama terjadi di awal permulaan
sūrah. Persamaan tersebut akan terlihat jelas
pada tabel di bawah ini:

52 Metode Al-Zawaj
Mad Lāzim Muṡaqqal arfi Mad Lāzim Mukhaffaf arfi
Contoh Tanda dan Tanda dan Contoh
(huruf di Hurufnya Ukuran Ukuran Hurufnya (huruf di
awal di awal Panjangnya Panjangnya di awal awal
sūrah) sūrah sūrah sūrah
Ditandai
‫ال ٓ ٓم‬ Ditandai
dengan ‫ٰط ٰه‬
Ditandai dengan adanya
adanya Ditandai
dengan harakat
alis di dengan
alif lam fatḥah
dan mim atas huruf tegak ṭa dan ha
madnya berdiri di
atas huruf
‫الٓـم ٓٓـص‬ Ada 8
6 harakat 2 harakat madnya
Ditandai Huruf: ‫ال ٓ ٰر‬
dengan ‫نقص‬ Ada 5 Ditandai
alif lam, dengan

Metode Al-Zawaj
Huruf:
mim dan ‫عسلكم‬ ‫ي ﻁ هر‬ ra
ٌّ ‫ح‬

53
ṣād
‫ٓص‬ ‫ك ٓهٰ ٰيـعٓ ٓـص‬
Ditandai
Ditandai
dengan
dengan
ya dan
ṣād
ha

54 Metode Al-Zawaj
‫ٓق‬ ‫ٰط ٓس‬
Ditandai Ditandai
dengan dengan
qāf ṭa
‫ٓن‬ ‫ٰح ٓم‬
Ditandai Ditandai
dengan dengan
nun ḥa
Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat
persamaan yaitu sama-sama terjadi di awal
permulaan sūrah. Namun, keduanya berbeda
pada huruf-hurufnya, ukuran panjang
bacaannya dan tanda di atas madnya.
• Hukum bacaan mad lāzim muṡaqqal ḥarfi
ditandai dengan adanya alis dan terdapat 8
huruf dikumpulkan dalam lafaẓ “naquṣa
‘asalukum” dibaca panjang sebanyak 6
harakat.
• Sedangkan hukum bacaan mad lāzim
mukhaffaf ḥarfi ditandai dengan adanya
harakat fatḥah tegak berdiri dan terdapat
5 huruf dikumpulkan dalam lafaẓ “ḥayyun
ṭahura” dibaca panjang sebanyak 2
harakat.

Metode Al-Zawaj 55
Perbedaannya:
Mad Lāzim Mad Lāzim
Muṡaqqal Ḥarfi Mukhaffaf Ḥarfi
• Madnya ditandai • Madnya ditandai
dengan alis. dengan fatḥah tegak
berdiri.
• Terdapat 8 huruf. • Terdapat 5 huruf.
• Dibaca panjang 6 • Dibaca panjang 2
harakat. harakat.

Contohnya:
Mad Lāzim Mad Lāzim
Muṡaqqal Ḥarfi Mukhaffaf Ḥarfi
‫الٓـم ٓٓـص‬ ‫ٰط ٰه‬
(ditandai dengan (ditandai dengan
alis) fatḥah tegak berdiri)

56 Metode Al-Zawaj
‫ال ٓ ٓم‬ ‫ال ٓ ٰر‬
(ditandai dengan (ditandai dengan
alis) fatḥah tegak berdiri)

Tabel di atas merupakan contoh mad lāzim


muṡaqqal ḥarfi yang ditandai dengan adanya
alis di atas huruf madnya. Sedangkan contoh
mad lāzim mukhaffaf ḥarfi ditandai dengan
adanya harakat fatḥah tegak berdiri di atas huruf
madnya.

D. Latihan dan Prakteknya dalam Al-


Qur’ān
Coba Anda cari sebanyak mungkin contoh
bacaan mad lazim mutsaqqal harfi dan mad
lazim mukhaffaf harfi dalam Al-Qur’ān.
Selanjutnya bacalah contoh tersebut sesuai
penjelasan di atas!!!
1. ……………………………………………..
2. ……………………………………………..

Metode Al-Zawaj 57
3. ……………………………………………..
4. ……………………………………………..
5. ……………………………………………..
6. ……………………………………………..
7. ……………………………………………..
8. ……………………………………………..
9. ……………………………………………..
10. ……………………………………………..

58 Metode Al-Zawaj
BAB VII
BERPASANGAN PADA AKHIR
ĀYĀT

A. Mad ‘Āriḍ Lissukūn


Mad ‘āriḍ lissukūn merupakan gabungan
dari 3 kata yakni “mad” yang artinya panjang,
“‘āriḍ” yang artinya datang kemudian dan
“lissukūn” yang artinya karena bersukun/mati.
Maka mad ‘āriḍ lissukūn adalah “mad yang
datang karena sukun” artinya bacaan mad ‘āriḍ
lissukūn ini dapat terjadi apabila ada hukum
bacaan mad ṭabī’i yang berada di akhir āyāt.
Pengertian lengkapnya dijelaskan oleh Annuri
bahwa mad ‘āriḍ lissukūn adalah waqaf yang
berada di akhir āyāt dan terbukti sebelum huruf
yang berhenti tersebut terdapat salah satu huruf
mad ṭabī’i yaitu alif (‫)ا‬, wau (‫)ﻭ‬, dan ya (‫)ﻱ‬.41

41
Annuri, Panduan Tahsin Tilawah Al-Qur’an & Ilmu
Tajwid, hlm. 301.

Metode Al-Zawaj 59
Contohnya:
)٢٥( ‫ = خالدﻭﻥ‬khaaliduun, pada contoh
tersebut terdapat huruf nun (‫ )ﻥ‬yang menjadi
huruf berhenti, dan sebelum huruf nun tersebut
terdapat hurus mad ṭabī’i yaitu huruf wau (‫)ﻭ‬.
Sederhananya yaitu hukum bacaan mad ṭabī’i
yang terjadi di akhir āyāt.
Adapun ukuran panjang bacaanya menurut
KH. Imam Zarkasyi dibagi menjadi tiga bacaan
seperti pada kata ‫ خالدﻭﻥ‬yakni:
• Dapat dibaca panjang sebanyak 2 harakat,
contoh: khaaliduun.
• Dapat dibaca panjang sebanyak 4 harakat,
contoh: khaaliduuuun.
• Dapat dibaca panjang sebanyak 6 harakat,
contoh: khaaliduuuuuun.
Dari ketiga bacaan di atas, menurut KH.
Imam Zarkasyi lebih utama dibaca panjang
sebanyak 6 harakat seperti panjang bacaan mad

60 Metode Al-Zawaj
wājib muttaṣil.42

Contoh bacaan hukum mad ‘āriḍ lissukūn


dalam Al-Qur’ān sūrah al-Mā’ūn:

)٢( ‫فَ ٰذ ِ َِل َّ ِاَّل ْي ي َ ُد ُّع الْ َي ِت ْ َْي‬


Fa żaalikallażii yadu''ul yatiim

Contoh di atas merupakan bacaan mad ‘āriḍ


lissukūn yakni pada kata "‫ "اليتيم‬karena terdapat
huruf mim (‫ )ﻡ‬yang menjadi huruf berhenti, dan
sebelum huruf mim tersebut terdapat hurus mad
ṭabī’i yaitu huruf ya (‫)ﻱ‬. Artinya terdapat
bacaan mad ṭabī’i yang terjadi di akhir āyāt,
maka itu disebut dengan hukum bacaan mad
‘āriḍ lissukūn. Kata “‫ ”اليتيم‬dapat dibaca panjang
sebanyak 2, 4 sampai 6 harakat yakni yatiim,
yatiiiim, atau yatiiiiiim. Panjang harakat
tersebut jika dibaca dalam bentuk latin akan

Zarkasyi, Pelajaran Tajwid (Qa’idah Bagaimana Mestinya


42

Membaca Al-Qur’an untuk Pelajaran Pemula), hlm. 29.

Metode Al-Zawaj 61
terlihat dari banyaknya pengulangan huruf “i”
sebanyak 2, 4 atau 6 kali.

B. Mad ‘Iwaḍ
Mad ‘iwaḍ merupakan gabungan dari 2 kata
yakni “mad” yang artinya panjang, “‘iwaḍ”
yang artinya pengganti. Maka mad ‘iwaḍ adalah
“mad pengganti” artinya bacaan mad ‘iwaḍ ini
dapat terjadi apabila di akhir āyāt terdapat
tanwīn fatḥah, dan tidak dibaca tanwīnnya
karena diganti dengan bacaan mad yakni dibaca
panjang.43 Pengertian lengkapnya dijelaskan
oleh Syaikh Muḥammad Al-Maḥmūd bahwa
mad ‘iwaḍ adalah waqaf yang berasal dari
tanwīn fatḥah (tanwīn yang dinaṣabkan) pada
akhir āyāt. Adapun panjang bacaan mad ‘iwaḍ
sama dengan panjang bacaan mad ṭabī’i yaitu
dibaca panjang sebanyak 2 harakat.44

43
Annuri, Panduan Tahsin Tilawah Al-Qur’an & Ilmu
Tajwid, hlm. 286.
44
Al-Mahmud, Hidayatul Mustafid, hlm. 28.

62 Metode Al-Zawaj
Contohnya:
)١١( ‫ = حكي ًما‬ḥakiimaa, pada contoh tersebut
terdapat tanwīn fatḥah di akhir āyāt yaitu pada
huruf mim (‫)ﻡ‬. Sederhananya yaitu tanwīn
fatḥah yang berada di akhir āyāt dan diganti
dengan bacaan mad (panjang).

Contoh bacaan hukum mad ‘iwaḍ dalam Al-


Qur’ān sūrah al-Balad:

)٦( ‫ي َ ُق ْو ُل َاهْلَ ْك ُت َم ًال ل ُّ َبدً ا‬


Yaquulu ahlaktu maalal lubadaa

Contoh di atas merupakan bacaan mad


‘iwaḍ yakni pada kata "‫ ”لُّبدًا‬karena terdapat
tanwīn fatḥah di akhir āyāt yakni pada huruf dal
(‫)ﺩ‬. Kata “‫ ”لُّبدًا‬dapat dibaca panjang sebanyak 2
harakat yakni lubadaa. Panjang harakat tersebut
jika dibaca dalam bentuk latin akan terlihat dari
banyaknya pengulangan huruf “a” sebanyak 2
kali.

Metode Al-Zawaj 63
C. Persamaan Pada Akhir Āyāt
Hukum mad ‘āriḍ lissukūn dan mad ‘iwaḍ
ini terdapat persamaan yaitu sama-sama hukum
bacaan mad yang berada di akhir āyāt.
Persamaan tersebut akan terlihat jelas pada
tabel di bawah ini:

64 Metode Al-Zawaj
Madَ‘AridhَLissukun Madَ‘Iwadh
Contoh Tanda di Tanda di Contoh
Ukuran Ukuran
(Mad di akhir akhir (Mad di
Panjangnya Panjangnya
akhir āyāt) āyātnya āyātnya akhir āyāt)
‫اب‬
ِ َ‫َش ِديدُ الْ ِعق‬ Ditandai
)١٩٦( dengan ‫ِان َّ ٗه ََك َن ت َ َّو ًاِب‬
Ditandai adanya )٣(
dengan huruf Ditandai
alif mad dengan
‫ون‬
َ ‫فَهُ ْم ُم ْس ِل ُم‬ ṭabī’i adanya
)١١١( yakni 2, 4, atau tanwīn ‫فَالۡ ُم ِغ ۡ ْٰي ِت‬
alif )‫(ا‬,
2 harakat
Ditandai 6 harakat fatḥah
dengan wau pada
)٣( ‫ُص ۡب ًحا‬
wau )‫(ﻭ‬,ya huruf
ٌ ‫عَ َذ‬
‫اب أ ِل ٌْي‬ )‫(ﻱ‬ terakhir
)٧٣( sebelum ‫اّلل‬
ِ ٰ ‫ِ ْف ِد ۡي ِن‬

Metode Al-Zawaj
huruf
Ditandai
terakhir
)٢( ‫َافۡ َوا ًجا‬
dengan ya

65
Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat
persamaan yakni sama-sama bacaan mad yang
terjadi pada akhir āyāt. Namun, keduanya
berbeda pada tanda yang berada di akhir āyāt
tersebut dan berbeda pada ukuran panjang
bacaannya.
• Hukum bacaan mad ‘āriḍ lissukūn ditandai
dengan adanya huruf mad ṭabī’i pada akhir
āyātnya yaitu alif (‫)ا‬, wau (‫)ﻭ‬, ya (‫)ﻱ‬, dan
panjang bacaannya boleh dibaca panjang
sebanyak 2, 4 sampai 6 harakat.
• Sedangkan hukum bacaan mad ‘iwaḍ
ditandai dengan adanya tanwīn fatḥah
pada akhir āyātnya, dan panjang bacaannya
sebanyak 2 harakat.

66 Metode Al-Zawaj
Perbedaannya:
Mad ‘Āriḍ Lissukūn Mad ‘Iwaḍ
• Adanya huruf mad • Adanya tanwīn
ṭabī’i pada akhir fatḥah pada akhir
āyāt. āyāt.
• Dibaca panjang 2, 4 • Dibaca panjang 2
sampai 6 harakat. harakat.

Contohnya:
Mad ‘Āriḍ Lissukūn Mad ‘Iwaḍ
)٢( ‫الْ َي ِت ْ َْي‬ )٣( ‫تَ َّوا ًِب‬
(ditandai dengan (ditandai dengan
huruf mad ṭabī’i yaitu tanwīn fatḥah)
ya ‫)ي‬

َ ‫ُم ْس ِل ُم‬
)١١١( ‫ون‬ )٢( ‫َافۡ َوا ًجا‬

Metode Al-Zawaj 67
(ditandai dengan (ditandai dengan
huruf mad ṭabī’i yaitu tanwīn fatḥah)
wau ‫)و‬

Tabel di atas merupakan contoh mad ‘aridh


lissukun yang ditandai dengan adanya huruf
mad thabi’i pada akhir kalimatnya seperti alif
(‫)ا‬, wau (‫)ﻭ‬, dan ya (‫)ﻱ‬. Sedangkan contoh mad
‘iwadh ditandai dengan adanya tanwin fathah
pada akhir kalimatnya.

D. Latihan dan Prakteknya dalam Al-


Qur’ān
Coba Anda cari sebanyak mungkin contoh
bacaan mad ‘āriḍ lissukūn dan mad ‘iwaḍ dalam
Al-Qur’ān. Selanjutnya bacalah contoh tersebut
sesuai penjelasan di atas!!!
1. ……………………………………………
2. ……………………………………………
3. ……………………………………………

68 Metode Al-Zawaj
4. ……………………………………………
5. ……………………………………………
6. ……………………………………………
7. ……………………………………………
8. ……………………………………………
9. ……………………………………………
10. ……………………………………………

Metode Al-Zawaj 69
70 Metode Al-Zawaj
BAB VIII
BERPASANGAN PADA HA
DAMĪR

A. Mad Ṣilah Qaṣīrah


Mad ṣilah qaṣīrah merupakan gabungan
dari 3 kata yakni “mad” yang artinya panjang,
“ṣilah” yang artinya hubungan dan “qaṣīrah”
yang artinya pendek. Bacaan mad ṣilah qaṣīrah
ini dapat terjadi apabila ada ha ḍamīr pada suatu
kalimat dan huruf sebelum ha ḍamīr tersebut
huruf berharakat yaitu huruf hidup.45
Pengertian lengkapnya dijelaskan oleh Hadi
dkk bahwa mad ṣilah qaṣīrah adalah ha ḍamīr
pada suatu kalimat dan sebelum ha ḍamīr
tersebut terdapat huruf yang berharakat fatḥah,
kasrah, maupun ḍammah (artinya huruf hidup
bukan sukun) dan huruf setelah ha ḍamīr juga
berupa huruf hidup yakni bukan sukun dan
bukan alif lam yang membuat ha ḍamīr
Zarkasyi, Pelajaran Tajwid (Qa’idah Bagaimana Mestinya
45

Membaca Al-Qur’an untuk Pelajaran Pemula), hlm. 30.

Metode Al-Zawaj 71
diwaṣalkan dengan huruf berikutnya.46 Mad
ṣilah qaṣīrah ini biasanya dilambangkan
dengan kasrah tegak atau ḍammah terbalik pada
huruf ha ḍamīrnya. Ukuran panjang bacaa mad
ṣilah qaṣīrah adalah 2 harakat.47
Contohnya:
‫ = إنَّه كاﻥ‬Innahuu kaana, pada contoh
tersebut terdapat ha ḍamīr (‫ )ﻩ‬yang sebelumnya
huruf hidup yaitu huruf nun (‫ )ﻥ‬yang berharakat
fatḥah dan huruf setelahnya huruf hidup juga
yaitu huruf kaf (‫ )ﻙ‬yang berharakat fatḥah.

Contoh bacaan hukum mad ṣilah qaṣīrah


dalam Al-Qur’ān sūrah al-Lahab:

)٢( ‫َم ۤا َا ْغ ٰٰن َع ْن ُه َم ُ ٗال َو َما َك َس َب‬


46
Hadi, Purba, dan Rusdiansyah, Modul Tajwid Al-Qur’an
Konten Aplikasi Kampung Mengaji Digital, hlm. 60.
47
Eko Nani Fitriono, Panduan Lengkap Mengajar Taman
Pendidikan Al-Qur’an (Malang: Ahlimedia Press, 2020), hlm.
306.

72 Metode Al-Zawaj
Maaa agnaa 'an-hu maaluhuu wa maa kasab

Contoh di atas merupakan bacaan mad ṣilah


qaṣīrah yakni pada kata "‫ ”ماله ﻭ‬karena terdapat
ha ḍamīr (‫ )ﻩ‬yang sebelumnya ada huruf lam (‫)ﻝ‬
berharakat ḍammah dan setelahnya huruf wau
(‫ )ﻭ‬berharakat fatḥah yakni huruf hidup. Kata
"‫ ”ماله ﻭ‬dapat dibaca panjang sebanyak 2 harakat
yakni maaluhuu. Panjang harakat tersebut jika
dibaca dalam bentuk latin akan terlihat dari
banyaknya pengulangan huruf “u” sebanyak 2
kali.

B. Mad Ṣilah Ṭawīlah


Mad ṣilah ṭawīlah merupakan gabungan
dari 3 kata yakni “mad” yang artinya panjang,
“ṣilah” yang artinya hubungan dan “ṭawīlah”
yang artinya panjang. Bacaan mad ṣilah ṭawīlah
ini dapat terjadi apabila ada hukum bacaan mad

Metode Al-Zawaj 73
ṣilah qaṣīrah bertemu dengan hamzah.48
Pengertian lengkapnya dijelaskan oleh
Annuri bahwa mad ṣilah ṭawīlah adalah ha
ḍamīr yang berharakat ḍammah atau kasrah
yang berada di antara dua huruf berharakat dan
huruf setelah ha ḍamīr tersebut adalah hamzah
qaṭa’ (‫)ء‬.49 Mad ṣilah ṭawīlah ini biasanya
dilambangkan dengan kasrah tegak atau
ḍammah terbalik dan ditambah dengan adanya
tanda alis pada huruf ha ḍamīrnya. Ukuran
panjang bacaannya mad ṣilah ṭawīlah sama
dengan mad jāiz munfaṣil yaitu boleh dibaca 2,
4 sampai 5 harakat.50
Contohnya:
‫ = ير ۤﻩ احد‬yarahuu aḥad, pada contoh tersebut
terdapat ha ḍamīr (‫ )ﻩ‬yang bertemu hamzah (‫)ﺃ‬
dan ditandai dengan adanya alis di atas ha ḍamīr

48
Zarkasyi, Pelajaran Tajwid (Qa’idah Bagaimana Mestinya
Membaca Al-Qur’an untuk Pelajaran Pemula), hlm. 30.
49
Annuri, Panduan Tahsin Tilawah Al-Qur’an & Ilmu
Tajwid, hlm. 300.
50
Al-Mahmud, Hidayatul Mustafid, hlm. 33.

74 Metode Al-Zawaj
tersebut.

Contoh bacaan hukum mad ṣilah ṭawīlah


dalam Al-Qur’ān sūrah al-Humazah:

)٣( ‫َ َْي َس ُب َا َّن َم َ ۤٗال أخ َ َِْل ٗه‬


Yaḥsabu anna maalahuuuu akhladah

Contoh di atas merupakan bacaan mad ṣilah


ṭawīlah yakni pada kata “‫ "مال ۤه ﺃ‬karena terdapat
ha ḍamīr (‫ )ﻩ‬bertemu dengan hamzah qaṭa’ (‫)ء‬
dan ditandai dengan adanya alis di atas ha
ḍamīr. Kata "‫ ”مال ۤه ﺃ‬dapat dibaca panjang
sebanyak 2, 4 sampai 5 harakat yakni
maaluhuu, maaluhuuuu atau maaluhuuuuu.
Panjang harakat tersebut jika dibaca dalam
bentuk latin akan terlihat dari banyaknya
pengulangan huruf “u” sebanyak 2, 4 atau 5
kali.

Metode Al-Zawaj 75
C. Persamaan Pada Ha Ḍamīr
Hukum mad ṣilah qaṣīrah dan mad ṣilah
ṭawīlah ini terdapat persamaan yaitu sama-sama
hukum bacaan yang terjadi pada ha ḍamīr.
Persamaan tersebut akan terlihat jelas pada
tabel di bawah ini:

76 Metode Al-Zawaj
Mad Shilah Qashirah Mad Shilah Thawilah
Huruf Huruf
setelah ha Tanda Tanda setelah ha
Contoh Contoh
ḍamīr dan pada ha pada ha ḍamīr dan
(ha ḍamīr ) (ha ḍamīr )
Ukuran ḍamīr ḍamīr Ukuran
Panjangnya Panjangnya
Ha ḍamīr
‫َح ْو َ ٗل َذ َه َب‬
sebelumnya Ditandai ‫ب ِۤه ِا َّل الْ ٰف ِس ِق ْ َي‬
Ditandai huruf Ditandai Ha ḍamīr
dengan Ditandai
dengan berharakat dengan sebelumnya
adanya dengan kasrah
ḍammah dan bertemu kasrah adanya huruf
terbalik dengan kasrah berharakat tegak dan alis
tegak
huruf tegak dan bertemu
atau
‫بِه ِم َن‬
berharakat ḍammah atau dengan ‫َعهْدَ ۤٗه َا ْم تَ ُق ْولُ ْو َن‬
selain ḍammah hamzah
‫الث َّ َم ٰر ِت‬ terbalik Ditandai
hamzah terbalik
Ditandai tanpa dengan
disertai (2, 4, atau 5
disertai ḍammah

Metode Al-Zawaj
dengan alis Harakat)
(2 harakat) alis terbalik dan
kasrah

77
tegak alis
‫ِمثْ ِل َوا ْد ُع ْوا‬ ‫ب ِۤه َا ْن ي ُّ ْو َص َل‬
Ditandai Ditandai
dengan dengan kasrah
kasrah tegak tegak dan alis
‫ِان َّ ٗه ُه َو التَّ َّو ُاب‬ ‫اّلل‬
َ ٰ ‫ِلقَ ْو ِم ۤه ِا َّن‬

78 Metode Al-Zawaj
Ditandai
Ditandai
dengan
dengan kasrah
ḍammah
tegak dan alis
terbalik
‫ِم ْْۢن ب َ ْع ِده َو َانْ ُ ْـت‬ ‫ب ِۤه َانْ ُف َسه ُْم‬
Ditandai Ditandai
dengan dengan kasrah
kasrah tegak tegak dan alis
Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat
persamaan yaitu sama-sama terjadi pada ha
ḍamīr yang sebelumnya huruf berharakat.
Namun, keduanya berbeda pada huruf setelah
ha ḍamīrnya, tanda pada ha ḍamīrnya dan
ukuran panjang bacaannya.
• Hukum bacaan mad ṣilah qaṣīrah setelah ha
ḍamīrnya berupa huruf berharakat selain
hamzah dan ditandai dengan adanya kasrah
tegak atau ḍammah terbalik tanpa disertai
alis dengan panjang bacaan sebanyak 2
harakat.
• Sedangkan hukum bacaan mad ṣilah
ṭawīlah setelah ha ḍamīrnya berupa
hamzah dan ditandai dengan adanya kasrah
tegak atau ḍammah terbalik disertai
dengan tanda alis dan dapat dibaca panjang
sebanyak 2, 4 sampai 5 harakat seperti
mad jāiz munfaṣil.

Metode Al-Zawaj 79
Perbedaannya:
Mad Ṣilah Qaṣīrah Mad Ṣilah Ṭawīlah
• Ha ḍamīrnya • Ha ḍamīrnya
bertemu dengan bertemu hamzah.
huruf berharakat
selain hamzah.
• Tidak ada alisnya. • Ada alisnya.
• Dibaca panjang 2 • Dibaca panjang 2, 4
harakat. sampai 5 harakat.

Contohnya:
Mad Ṣilah Qaṣīrah Mad Ṣilah Ṭawīlah
‫بِه ِم َن الث َّ َم ٰر ِت‬ ‫ب ِۤه َا ْن ي ُّ ْو َص َل‬
(ditandai dengan ha (ditandai dengan ha
ḍamīr bertemu huruf ḍamīr bertemu
berharakat mim ‫)م‬ hamzah)

‫َح ْو َ ٗل َذ َه َب‬ ‫َعهْدَ ۤٗه َا ْم تَ ُق ْولُ ْو َن‬

80 Metode Al-Zawaj
(ditandai dengan ha (ditandai dengan ha
ḍamīr bertemu huruf ḍamīr bertemu
berharakat żal ‫)ذ‬ hamzah)

Tabel di atas merupakan contoh mad ṣilah


qaṣīrah yang ditandai dengan adanya ha ḍamīr
bertemu huruf berharakat selain hamzah dan
tidak ada alisnya. Sedangkan contoh mad ṣilah
ṭawīlah ditandai dengan adanya ha ḍamīr
bertemu hamzah dan ada alisnya.

D. Latihan dan Prakteknya dalam Al-


Qur’ān
Coba Anda cari sebanyak mungkin contoh
bacaan contoh mad ṣilah qaṣīrah dan mad ṣilah
ṭawīlah dalam Al-Qur’ān. Selanjutnya bacalah
contoh tersebut sesuai penjelasan di atas!!!
1. ……………………………………………
2. ……………………………………………
3. ……………………………………………

Metode Al-Zawaj 81
4. ……………………………………………
5. ……………………………………………
6. ……………………………………………
7. ……………………………………………
8. ……………………………………………
9. ……………………………………………
10. ……………………………………………

82 Metode Al-Zawaj
BAB IX
BERPASANGAN PADA MAD

A. Mad Lāzim Muṡaqqal Kalimi


Mad lāzim muṡaqqal kalimi merupakan
gabungan dari 4 kata yakni “mad” yang artinya
panjang, “lāzim” yang artinya wajib/harus,
“muṡaqqal” yang artinya berat dan “kalimi”
yang artinya “kata”. Maka mad lāzim muṡaqqal
kalimi adalah “mad yang harus dibaca panjang,
berat dalam pengucapannya karena adanya
idgām dan mad dalam satu kata.51
Pengertian lengkapnya dijelaskan oleh
Mursyid dkk, bahwa mad lāzim muṡaqqal
kalimi adalah mad ṭabī’i yang bertemu dengan
huruf bertasydīd dalam satu kata.52 Bacaan mad
lāzim muṡaqqal kalimi ini juga dilambangkan
dengan adanya alis di atas huruf mad. Ukuran
panjang bacaannya harus dibaca panjang
51
Annuri, Panduan Tahsin Tilawah Al-Qur’an & Ilmu
Tajwid, hlm. 305.
52
Mursyid et al., Bimbingan Tahsin Tilawah Al-Qur’an, hlm.
63.

Metode Al-Zawaj 83
sebanyak 6 harakat dengan tetap
memperhatikan huruf bertasydīd yang berada
setelah mad.53
Contohnya:
َّ ‫ = ال‬ṭaaaaaammatu, pada contoh tersebut
‫طا ٓ َّمة‬
terdapat mad ṭabī’i yaitu ṭa (‫ )ﻁا‬beralif yang
bertemu dengan huruf mim (‫ )ﻡ‬bertasydīd pada
satu kata.

Contoh bacaan hukum mad lāzim muṡaqqal


kalimi Al-Qur’ān sūrah ‘Abasa:

)٣٣( ‫الصا ٓ َّخ ُة‬


َّ ‫فَ ِا َذا َجا ٓ َء ِت‬
Fa iżaa jaaaaa-atiṣ-ṣaaaaaakhkhah

Contoh di atas merupakan bacaan mad lāzim


muṡaqqal kalimi yakni pada kata “‫صا ٓ َّخة‬َّ ‫"ال‬
karena terdapat bacaan mad ṭabī’i yakni alif (‫)ا‬
sebelumnya huruf ṣād (‫ )ﺹ‬berharakat fatḥah

53
Marzuki dan Ummah, Dasar-Dasar Ilmu Tajwid, hlm. 153.

84 Metode Al-Zawaj
yang bertemu dengan huruf kha (‫ )ﺥ‬bertasydīd.
Kata “‫صا ٓ َّخة‬
َّ ‫ ”ال‬harus dibaca panjang sebanyak 6
harakat yakni ṣaaaaaakhkhah. Panjang harakat
tersebut jika dibaca dalam bentuk latin akan
terlihat dari banyaknya pengulangan huruf “a”
sebanyak 6 kali.

B. Mad Lāzim Mukhaffaf Kalimi


Mad lāzim mukhaffaf kalimi merupakan
gabungan dari 4 kata yakni “mad” yang artinya
panjang, “lāzim” yang artinya wajib,
“mukhaffaf” yang artinya ringan dan “kalimi”
yang artinya “kata”. Maka mad lāzim mukhaffaf
kalimi adalah “mad yang harus dibaca panjang,
ringan dalam pengucapannya karena tidak
adanya idgām dan mad dalam satu kata.54
Pengertian lengkapnya dijelaskan oleh
Mursyid dkk, bahwa mad lāzim mukhaffaf
kalimi adalah mad ṭabī’i yang bertemu dengan

54
Annuri, Panduan Tahsin Tilawah Al-Qur’an & Ilmu
Tajwid, hlm. 304.

Metode Al-Zawaj 85
sukun dalam satu kata.55 Bacaan mad lāzim
mukhaffaf kalimi ini juga dilambangkan dengan
adanya alis di atas huruf mad. Ukuran panjang
bacaannya harus dibaca panjang sebanyak 6
harakat dengan tetap memperhatikan huruf
bersukun yang berada setelah mad.56
Contohnya:
ۤ
‫ = ٰالـ ٰـٴـن‬aaaaaal-aana, pada contoh tersebut
terdapat mad ṭabī’i yaitu alif yang berharakat
fatḥah tegak bertemu dengan huruf lam (‫)ﻝ‬
sukun pada satu kata.

Contoh bacaan hukum mad lāzim mukhaffaf


kalimi dalam Al-Qur’ān hanya terdapat dalam
2 tempat saja yaitu pada sūrah Yūnus ayat 51
dan 91:
َٰ ْ‫َا ُ َُّث ِا َذا َما َوقَ َع ٰا َم ْن ُ ْت بِه ۗ ٰۤال‬
‫ـٰئ َوقَ ْد ُك ْن ُ ْت بِه‬
55
Mursyid et al., Bimbingan Tahsin Tilawah Al-Qur’an, hlm.
63.
56
Marzuki dan Ummah, Dasar-Dasar Ilmu Tajwid, hlm. 154.

86 Metode Al-Zawaj
)٥١( ‫ت َ ْس َت ْع ِجلُ ْو َن‬
A ṡumma iżaa maa waqa'a aamangtum bih,
aaaaaal-aana wa qad kungtum bihii
tasta'jiluun

َٰ ْ‫ٰۤال‬
‫ـٰئ َوقَ ْد َع َصيْ َت قَ ْب ُل َو ُك ْن َت ِم َن الْ ُم ْف ِس ِد ْي َن‬
)٥٩(
Aaaaaal-aana wa qad 'aṣoita qoblu wa kungta
minal-mufsidiin

Contoh di atas merupakan bacaan mad lāzim


ۤ
mukhaffaf kalimi yakni pada kata “‫ ” ٰالـ ٰئن‬karena
terdapat bacaan mad ṭabī’i yakni alif (‫ )ﺃ‬yang
berharakat fatḥah tegak berdiri bertemu dengan
ۤ
huruf lam (‫ )ﻝ‬bersukun. Kata “‫ ” ٰالـ ٰئن‬harus
dibaca panjang sebanyak 6 harakat yakni
Aaaaaal-aana. Panjang harakat tersebut jika
dibaca dalam bentuk latin akan terlihat dari

Metode Al-Zawaj 87
banyaknya pengulangan huruf “a” sebanyak 6
kali.

C. Persamaan Pada Mad


Hukum mad lāzim muṡaqqal kalimi dan
mad lāzim mukhaffaf kalimi ini terdapat
persamaan yaitu sama-sama diawali dengan
bacaan mad ṭabī’i. Persamaan tersebut akan
terlihat jelas pada tabel di bawah ini:

88 Metode Al-Zawaj
Mad Lāzim Muṡaqqal Mad Lāzim Mukhaffaf
Kalimi Kalimi
Huruf Tanda Tanda Huruf
Contoh Setelah di di Setelah Contoh
madnya madnya madnya madnya
‫َو َل الضَّ ا ٓ ِل ْ َي‬ Ditandai Ditandai
Mad Mad
dengan dengan
َّ
‫الطا ٓ َّم ُة‬ ṭabī’i ṭabī’i
alis di alis di
bertemu
atas atas
‫الصا ٓ َّخ ُة‬ bertemu ‫ٰۤالْ ٰـٰئ‬
َّ dengan dengan
َ
madnya
‫ الْ َحـآقَّ ُة‬huruf madnya huruf
bersukun
‫ َا ُ َتا ٓ ُّج ْونَـنَا‬bertasydīd 6 harakat 6 harakat

Metode Al-Zawaj
89
Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat
persamaan yaitu sama-sama diawali dengan
bacaan mad ṭabī’i, ditandai dengan alis di atas
madnya dan dibaca panjang sebanyak 6 harakat.
Namun, keduanya berbeda pada huruf setelah
mad ṭabī’inya.
• Hukum bacaan mad lāzim muṡaqqal kalimi
setelah mad ṭabī’inya adalah huruf
bertasydīd.
• Sedangkan hukum bacaan mad lāzim
mukhaffaf kalimi setelah mad ṭabī’inya
adalah huruf bersukun.

Perbedaannya:
Mad Lāzim Mad Lāzim
Muṡaqqal Kalimi Mukhaffaf Kalimi
• Mad ṭabī’I bertemu • Mad ṭabī’i bertemu
dengan huruf dengan huruf
bertasydīd. bersukun.

90 Metode Al-Zawaj
Contohnya:
Mad Lāzim Mad Lāzim
Muṡaqqal Kalimi Mukhaffaf Kalimi
‫الطا ٓ َّم ُة‬
َّ َ ٰ ْ‫ٰۤال‬
‫ـٰئ‬
(ditandai dengan (ditandai dengan huruf
huruf mad ṭabī’i mad ṭabī’i yang
yang bertemu dengan bertemu dengan huruf
huruf bertasydīd bersukun yaitu lam ‫)ل‬
yaitu mim ‫)م‬

Tabel di atas merupakan contoh mad lāzim


muṡaqqal kalimi yang ditandai dengan adanya
hukum bacaan mad ṭabī’i yang bertemu dengan
huruf bertasydīd. Sedangkan contoh mad lāzim
mukhaffaf kalimi ditandai dengan adanya
hukum bacaan mad ṭabī’i yang bertemu dengan
huruf bersukun.

Metode Al-Zawaj 91
D. Latihan dan Prakteknya dalam Al-
Qur’ān
Coba Anda cari sebanyak mungkin contoh
bacaan mad lāzim muṡaqqal kalimi dan mad
lāzim mukhaffaf kalimi dalam Al-Qur’ān.
Selanjutnya bacalah contoh tersebut sesuai
penjelasan di atas!!!
1. ……………………………………………
2. ……………………………………………
3. ……………………………………………
4. ……………………………………………
5. ……………………………………………
6. ……………………………………………
7. ……………………………………………
8. ……………………………………………
9. ……………………………………………
10. ……………………………………………

92 Metode Al-Zawaj
BAB X
BERPASANGAN PADA HAMZAH

A. Mad Badal
Mad badal merupakan gabungan dari 2 kata
yakni “mad” yang artinya panjang, “badal”
yang artinya pengganti. Maka mad badal adalah
“mad pengganti” artinya huruf mad ṭabī’i yaitu
alif (‫)ا‬, wau (‫)ﻭ‬, dan ya (‫ )ﻱ‬tersebut sebagai
pengganti hamzah.57 Pengertian lengkapnya
dijelaskan oleh Nur’aini, bahwa mad badal
adalah hamzah (‫ )ء‬yang bertemu dengan huruf
mad (wau, alif, ya) dalam satu kata dan mad
tersebut sebagai pengganti hamzah. Bacaan
mad badal ini juga dilambangkan dengan
adanya harakat fatḥah tegak berdiri pada huruf
hamzahnya. Ukuran panjang bacaannya dapat
dibaca panjang sebanyak 2 harakat.58

57
Annuri, Panduan Tahsin Tilawah Al-Qur’an & Ilmu
Tajwid, hlm. 297.
58
Nur’aini, Metode Pengajaran Al-Qur’an dan Seni Baca Al-
Qur’an dengan Ilmu Tajwid, hlm. 100.

Metode Al-Zawaj 93
Contohnya:
‫ = ٰاتيـة‬aatiyatun, pada contoh tersebut
terdapat mad badal yaitu hamzah yang
berharakat fatḥah tegak berdiri dan terjadi pada
satu kata. Huruf tersebut merupakan mad
sebagai pengganti hamzah yaitu diganti dengan
alif (‫)ا‬. Kata aslinya yaitu ‫ ﺃﺃتيـة‬maka hamzah
kedua yang berharakat sukun diganti dengan
huruf mad dan bacaannya pun menjadi panjang
sebanyak 2 harakat.

Contoh bacaan hukum mad badal dalam Al-


Qur’ān surat al-Bayyinah:
ُ‫ِا َّن َّ ِاَّل ْي َن ٰا َمنُ ْوا َو َ َِعلُوا ٰالص ِل ٰح ِت ۙ ُاو ٰل ٓ ِئ َك ْه‬
)٧( ‫خ ْ َُْي الْ َ َِبي َّ ِة‬
Innallażiina aamanuu wa 'amiluṣ-ṣaaliḥaati
ulaaaaa-ika hum khoirul-bariyyah

94 Metode Al-Zawaj
Contoh di atas merupakan bacaan mad
badal yakni pada kata “‫ ” ٰامنوا‬karena terdapat
hamzah bertemu dengan huruf mad yaitu alif (‫)ﺃ‬.
Kata “‫ ” ٰامنوا‬dapat dibaca panjang sebanyak 2
harakat yakni aamanuu. Panjang harakat
tersebut jika dibaca dalam bentuk latin akan
terlihat dari banyaknya pengulangan huruf “a”
sebanyak 2 kali.

B. Mad Farq
Mad farq merupakan gabungan dari 2 kata
yakni “mad” yang artinya panjang, “farq” yang
artinya pembeda. Maka mad farq adalah “mad
pembeda” artinya hamzah dalam madnya
membedakan antara hamzah istifhām
(pertanyaan) dan hamzah biasa (berita).59
Secara istilah Nur’aini menjelaskan bahwa mad
farq adalah mad badal yang bertemu dengan
alif lam dan setelah alif lam tersebut huruf

59
Al-Mahmud, Hidayatul Mustafid, hlm. 34.

Metode Al-Zawaj 95
bertasydīd.60 Bacaan mad farq ini juga
dilambangkan dengan adanya harakat fatḥah
tegak berdiri dan ditambah dengan adanya alis
pada huruf hamzahnya. Ukuran panjang
bacaannya dapat dibaca panjang sebanyak 6
harakat.61
Contohnya:
ۤ
ٰ ٰ = aaaaaallahu, pada contoh tersebut
‫لٰۤا‬
terdapat mad farq yaitu hamzah yang
berharakat fatḥah tegak berdiri atau mad badal
bertemu dengan huruf alif lam (‫ )اﻝ‬dan
setelahnya huruf lam (‫ )ﻝ‬bertasydīd pada satu
kata.

Contoh bacaan hukum mad farq dalam Al-


Qur’ān hanya disebutkan dalam 2 kata yaitu
ۤ
ٰ ٰ dan ‫ ) ٰۤءالذَّكرين‬terdapat pada 3 sūrah dan 4
(‫لٰۤا‬
āyāt yaitu Yūnus āyāt 59, al-Naml āyāt 59 dan
al-An’ām āyāt 143 sama 144:
60
Ahmad Juaeni Abdurahman, 1 1/2 Jam Lancar Membaca
Al-Qur’an (Depok: Kaysa Media, 2014), hlm. 65.
61
Marzuki dan Ummah, Dasar-Dasar Ilmu Tajwid, hlm. 155.

96 Metode Al-Zawaj
ِ‫فَ َج َعلْ ُ ْت ِمنْ ُه َح َرا ًما َّو َح ٰل ًَل ۗ قُ ْل ٰۤا ٰ ُّلل َاذ َن‬.....
)٥٩( ‫اّلل تَ ْف َ َُت ْو َن‬ ِ ٰ ‫ـك َا ْم عَ َل‬ ْ ُ َ‫ل‬
….. fa ja'altum min-hu ḥaraamaw wa ḥalaalaa,
qul aaaaaallahu ażina lakum am 'alallahi
taftaruun

‫قُ ِل الْ َح ْم ُد ِ ٰ ِّلل َو َس ٰ ٌْل عَ ٰل ِع َبا ِد ِه َّ ِاَّل ْي َن‬


)٥٩( ‫ُْش ُك ْو َن‬ ِ ْ ‫ْاص َط ٰفى ۗ ٰء ٰ ُّۤلل خ ْ ٌَْي َا َّما ي‬
Qulil-ḥamdu lillaahi wa salaamun 'alaa
'ibaadihillażiinaṣṭofaa, aaaaaallahu khoirun
ammaa yusyrikuun

َّ ‫ َو ِم َن الْ َم ْع ِز اثْنَ ْ ِي ۗ قُ ْل ٰء‬.....


‫ۤاَّل َك َرْي ِن َح َّر َم َا ِم‬
)١٤٣( .....‫ْ ُال نْثَيَ ْ ِي‬
….. wa minal-ma'ziṡnaiin, qul aaaaaaż-

Metode Al-Zawaj 97
żakaroini harrama amil-ungṡayaini ….

َّ ‫و ِم َن الْ َب َق ِر اثْنَ ْ ِي ۗ قُ ْل ٰء‬.....


‫ۤاَّل َك َرْي ِن َح َّر َم َا ِم ْ ُال‬ َ
)١٤٤( .....‫نْثَيَ ْ ِي‬
….. wa minal-baqariṡnaiin, qul aaaaaaż-
żakaroini harrama amil-ungṡayaini ….

Contoh di atas merupakan bacaan mad farq


ۤ
ٰ ٰ dan “‫ ” ٰۤءالذَّكرين‬karena
yakni pada kata “‫”لٰۤا‬
terdapat bacaan mad badal bertemu dengan alif
lam (‫ )اﻝ‬dan setelah alif lamnya adalah huruf
ۤ
bertasydīd. Kata “‫لٰۤا‬ٰ ٰ " dan "‫ " ٰۤءالذَّكرين‬dibaca
panjang sebanyak 6 harakat yakni aaaaaallahu
dan aaaaaaż-żakaroini. Panjang harakat
tersebut jika dibaca dalam bentuk latin akan
terlihat dari banyaknya pengulangan huruf “a”
sebanyak 6 kali.

98 Metode Al-Zawaj
C. Persamaan Pada Hamzah
Hukum mad badal dan mad farq ini sama
yaitu sama-sama terdapat 2 hamzah dalam satu
kata. Persamaan tersebut akan terlihat jelas pada
tabel di bawah ini:

Metode Al-Zawaj 99
Mad Badal Mad Farq

100
Contoh Contoh
Huruf Tanda Hamzah dalam Huruf
(Hamzah (Hamzah
setelah satu kata dan Ukuran setelah
dalam dalam satu
Hamzah panjangnya Hamzah
satu kata) kata)

Ditandai
Ditandai
‫ٰا َمنُ ْوا‬ Hamzah
dengan
Ditandai dengan
‫ٰۤا ٰ ُّلل‬

Metode Al-Zawaj
adanya bertemu
dengan Hamzah adanya Ditandai
hamzah bertemu harakat dengan
harakat dengan
bertemu fatḥah huruf alif
dengan fatḥah hamzah
huruf mim tegak lam dan
huruf tegak bertemu
berdiri setelah alif
biasa berdiri dan huruf alif
tanpa alis
‫ٰايٰ ُت ٗه‬ lamnya
(tanpa alis di atas lam dan
Ditandai di atas huruf
tasydīd) hamzahnya setelahnya
dengan hamzahnya bertasydīd
hamzah huruf lam
bertemu (6 harakat)
(2 harakat) bertasydīd
huruf ya
‫ٰا َمنْ ُ ْت‬
Ditandai
dengan
َّ ‫ٰء‬
‫ۤاَّل َك َر ْي ِن‬
hamzah Ditandai
bertemu dengan
huruf hamzah
mim bertemu
huruf alif
lam dan
‫ٰا ِخ ُر‬
Ditandai setelahnya
dengan huruf żal
hamzah bertasydīd

Metode Al-Zawaj
bertemu

101
huruf kha
Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat
persamaan yaitu sama-sama terdapat 2 hamzah
dalam satu kata. Namun, keduanya berbeda
pada huruf setelah hamzahnya, tanda di atas
madnya dan ukuran panjang bacaannya.
• Hukum bacaan mad badal adalah hamzah
yang bertemu dengan huruf biasa tanpa
tasydīd, ditandai dengan harakat fatḥah
tegak berdiri tanpa alis pada huruf
hamzahnya dan panjang bacaannya
sebanyak 2 harakat.
• Sedangkan hukum bacaan mad farq adalah
hamzah yang bertemu dengan huruf alif
lam dan setelahnya alif lamnya huruf
bertasydīd, ditandai dengan harakat fatḥah
tegak berdiri serta ada alis pada huruf
hamzahnya dan panjang bacaannya
sebanyak 6 harakat.

102 Metode Al-Zawaj


Perbedaannya:
Mad Badal Mad Farq
• Hamzah bertemu • Hamzah bertemu
dengan huruf dengan huruf alif lam
biasa tanpa dan setelahnya alif
tasydīd. lamnya huruf
bertasydīd.
• Ditandai dengan • Ditandai dengan
harakat fatḥah harakat fatḥah tegak
tegak berdiri tanpa berdiri dan terdapat
alis pada huruf alis pada huruf
hamzahnya. hamzahnya.
• Dibaca panjang 2 • Dibaca panjang 6
harakat. harakat.

Contohnya:
Mad Badal Mad Farq
‫ٰا َمنُ ْوا‬ ‫ٰۤا ٰ ُّلل‬

Metode Al-Zawaj 103


(ditandai dengan (ditandai dengan
harakat fatḥah tegak harakat fatḥah tegak
berdiri dan tanpa berdiri dan juga ada
alis di atas alis di atas hamzahnya)
hamzahnya)
‫ٰايٰ ُت ٗه‬ َّ ‫ٰء‬
‫ۤاَّل َك َرْي ِن‬
(ditandai dengan (ditandai dengan
harakat fatḥah tegak harakat fatḥah tegak
berdiri dan tanpa berdiri dan juga ada
alis di atas alis di atas hamzahnya)
hamzahnya)

Tabel di atas merupakan contoh mad badal


yang ditandai dengan adanya harakat fatḥah
tegak berdiri dan tanpa alis di atas hamzahnya.
Sedangkan contoh mad farq ditandai dengan
adanya harakat fatḥah tegak berdiri dan juga
ada alis di atas hamzahnya.

104 Metode Al-Zawaj


D. Latihan dan Prakteknya dalam Al-
Qur’ān
Coba Anda cari sebanyak mungkin contoh
bacaan mad badal dan mad farq dalam Al-
Qur’ān. Selanjutnya bacalah contoh tersebut
sesuai penjelasan di atas!!!
1. ……………………………………………
2. ……………………………………………
3. ……………………………………………
4. ……………………………………………
5. ……………………………………………
6. ……………………………………………
7. ……………………………………………
8. ……………………………………………
9. ……………………………………………
10. ……………………………………………

Metode Al-Zawaj 105


106 Metode Al-Zawaj
BAB XI
MAD TAMKĪN

A. Pengertian Mad Tamkīn


Mad tamkīn merupakan gabungan dari 2
kata yakni “mad” yang artinya panjang,
“tamkīn” yang artinya menempatkan atau
penempatan. Secara istilah Hadi dkk
menjelaskan bahwa mad tamkīn adalah
bertemunya 2 huruf ya (‫ )ﻱ‬dalam satu kata, ya
pertama berharakat kasrah dan dalam keadaan
bertasydīd, sedangkan ya ke dua dalam keadaan
sukun. Ukuran panjang bacaannya sebanyak 2
harakat.62
Contohnya:
‫ = حييتم‬ḥuyyiitum, pada contoh tersebut
terdapat bacaan mad tamkīn yaitu ya (‫)ﻱ‬
berharakat kasrah dan bertasydīd bertemu
dengan ya (‫ )ﻱ‬sukun dalam satu kata.

62
Hadi, Purba, dan Rusdiansyah, Modul Tajwid Al-Qur’an
Konten Aplikasi Kampung Mengaji Digital, hlm. 60.

Metode Al-Zawaj 107


Contoh bacaan mad tamkīn dalam Al-Qur’ān
sūrah al-Aḥzāb:

)٧( .....‫َوِا ْذ َاخ َْذ ََّن ِم َن النَّ ِب ِي ْ َي ِم ْيثَا قَهُ ْم‬


Wa iż akhażnaa minan-nabiyyiina
miiṡaaqahum ………

Contoh di atas merupakan bacaan mad


tamkīn yakni pada kata "‫ "النَّبيين‬karena terdapat
ya (‫ )ﻱ‬berharakat kasrah dan bertasydīd
bertemu dengan ya (‫ )ﻱ‬sukun. Kata "‫"النَّبيين‬
dibaca panjang sebanyak 2 harakat yakni an-
nabiyyiina. Panjang harakat tersebut jika dibaca
dalam bentuk latin akan terlihat dari banyaknya
pengulangan huruf “i” sebanyak 2 kali.

108 Metode Al-Zawaj


Mad Tamkīn
Ukuran
Contoh Keterangan
panjangnya
‫ِع ِلي ْ َِي‬ Ya (‫ )ﻱ‬bertasydīd
yang berharakat
‫ْ ُال ِم ِي ْ َي‬ kasrah bertemu 2 harakat
dengan ya (‫)ﻱ‬
sukun

B. Latihan dan Prakteknya dalam Al-


Qur’ān
Coba Anda cari sebanyak mungkin contoh
bacaan mad tamkīn dalam Al-Qur’ān.
Selanjutnya bacalah contoh tersebut sesuai
penjelasan di atas!!!
1. ……………………………………………
2. ……………………………………………
3. ……………………………………………
4. ……………………………………………

Metode Al-Zawaj 109


5. ……………………………………………
6. ……………………………………………
7. ……………………………………………
8. ……………………………………………
9. ……………………………………………
10. ……………………………………………

110 Metode Al-Zawaj


Mad Ṭabī’i
Huruf
Mad Līn
Mad Wājib Muttaṣil
Kata
Mad Jāiz Munfaṣil

Awal Muṡaqqal Ḥarfi


Sūrah
Mukhaffaf Ḥarfi

Hukum Mad ‘Āriḍ Lissukūn


Akhir
Mad Āyāt
Mad ‘Iwaḍ

Mad Ṣilah Qaṣīrah


Ha Ḍamīr
Mad Ṣilah Ṭawīlah

Muṡaqqal Kalimi
Mad
Mukhaffaf Kalimi

Mad Mad Badal


Tamkīn Hamzah
Mad Farq
Metode Al-Zawaj 111
112 Metode Al-Zawaj
DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Ahmad Juaeni. 1 1/2 Jam Lancar


Membaca Al-Qur’an. Depok: Kaysa Media,
2014.
Abdurahman, Ahmad Juaeni, dan Shihabuddin.
Cepat dan Mudah Belajar Membaca Al-
Qur’an dengan benar. Depok: Puspa Swara,
2012.
Afriyani, Silfa, Napisah, dan Arne Huzaimah.
“Pernikahan Sakinah Mawaddah Warahmah
Bagi Penyandang Tunanetra (Studi Kasus
Kampung Tunanetra Kecamatan Ilir Timur 2
Palembang).” Jurnal Usroh Hukum Keluarga
Islam vol 5, no. 1 (2021): 2.
Al-Mahmud, Syekh Muhammad. Hidayatul
Mustafid. Sampang: Dar Al-Zainiyah, 2022.
Al-Qudhat, M. Isham Muflih. Panduan
Lengkap Belajar Ilmu Tajwid Otodidak
(Cara Membaca Al-Qur’an yang Baik dan
Benar Untuk Segala Tingkatan). Jakarta

Metode Al-Zawaj 113


Selatan: PT. Rene Turos Indonesia, 2020.
Amin, Samsul. Ilmu Tajwid Lengkap (Revisi).
el-Ameen, n.d.
Amir, Muhammad Amri. Ilmu Tajwid Praktis.
Batam: Pustaka Baitul Hikmah Harun Ar-
Rasyid, 2019.
Annuri, Ahmad. Panduan Tahsin Tilawah Al-
Qur’an & Ilmu Tajwid. Jakarta Timur:
Pustaka al-Kautsar, 2020.
Ashari, Suhartini. Ilmu Tajwid Komprehensif:
Buku Ajar Ilmu Tajwid Untuk Perguruan
Tinggi. Indramayu: Adab, 2023.
Az-Zuhaili, Wahbah. Tafsir al-Wajiz.
Dimasyqi: Dar al-Fikr, 1994.
El-Hafani, Khalillurrahman. Belajar Cepat
Ilmu Tajwid Mudah dan Praktis. Jakarta
Selatan: Wahyu Qolbu, 2014.
Fitriono, Eko Nani. Panduan Lengkap
Mengajar Taman Pendidikan Al-Qur’an.
Malang: Ahlimedia Press, 2020.

114 Metode Al-Zawaj


Hadi, Sutarto, Harja Santana Purba, dan
Rusdiansyah. Modul Tajwid Al-Qur’an
Konten Aplikasi Kampung Mengaji Digital.
Yogyakarta: Deepublish, 2021.
Mahfud, Rois. Pelajaran Ilmu Tajwid. Depok:
Raja Grafindo Persada, 2017.
Marzuki, dan Sun Choirul Ummah. Dasar-
Dasar Ilmu Tajwid. Yogyakarta: Diva Press,
2020.
Mursyid, Fajar Hasan, Fadhilah, Muhammad
Nur, Sufrida Said, Khairunnisa, Nur Hafizah,
Faznirsyam Harefa, dan Sugianto.
Bimbingan Tahsin Tilawah Al-Qur’an.
Diedit oleh Zailani, Sofian Arisyandi, Sovia,
dan Citra Lutfiana. Medan: UMSU Press,
2021.
Nur’aini. Metode Pengajaran Al-Qur’an dan
Seni Baca Al-Qur’an dengan Ilmu Tajwid.
Semarang: CV. Pilar Nusantara, 2020.
Pratama, Maulana Adhi. Ilmu Tajwid Komplit
dan Sekumpulan Hadis Shahih Pilihan.

Metode Al-Zawaj 115


Bogor: Guepedia, 2020.
Radja, Ar. Suku. Panduan Cepat dan Mudah
Membaca Al-Qur’an. Yogyakarta:
KAKTUS, 2018.
Rusdianto. Juz ’Amma dan Tajwidnya Untuk
Semua Usia. Yogyakarta: Sabil, 2016.
Surasman, Otong. Metode Insani: Kunci Praktis
Membaca Al-Qur’an Baik dan Benar.
Jakarta: Gema Insani, 2004.
Yuniarti, Puji, Wiwin Wianti, Ratih Setyo Rini,
dan Zahra. Metode Penelitian Sosial. Diedit
oleh Moh. Nasrudin. Pekalongan: PT Nasya
Expanding Management, 2023.
Zamani, Zaki. Belajar Tajwid Untuk Pemula.
Jakarta Timur: Media Pressindo, 2016.
Zarkasyi, KH. Imam. Pelajaran Tajwid
(Qa’idah Bagaimana Mestinya Membaca Al-
Qur’an untuk Pelajaran Pemula). Jawa
Timur: TRIMURTI PRESS Gontor
Ponorogo, 2014.

116 Metode Al-Zawaj


BIOGRAFI PENULIS

Fifin Arifin, lahir di Sukakerta,


Kecamatan Panumbangan,
Kabupaten Ciamis pada 10
Agustus 2000. Penulis
menyelesaikan pendidikan
Sekolah Dasar di SDN 1
Sukakerta pada tahun 2013, dan
melanjutkan pendidikan di SMP Terpadu
Darussalam dan SMA Terpadu Darussalam
yang berada di bawah Yayasan Pondok
Pesantren Darussalam, Tasimalaya 2016 dan
2019. Pada tahun 2020, penulis melanjutkan
pendidikan di Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati Bandung Fakultas Ushuluddin,
dan mengambil konsentrasi pada bidang Ilmu
Al-Qur’an dan Tafsir, serta melanjutkan
pendidikan non-formal di Pondok Pesantren
Miftahul Huda Al-Faqih 2 Bandung.
Pengalaman organisasi di pesantren sebagai
staf keuangan di Pondok Pesantren Darussalam
Tasikmalaya sekaligus mengajar santri dari

Metode Al-Zawaj 117


tahun 2019-2020. Pengurus di Pondok
Pesantren Miftahul Huda Al-Faqih 2 Bandung
sebagai staf pendidikan, serta anggota
kepanitiaan di beberapa acara pondok pesantren
maupun kampus.

118 Metode Al-Zawaj

Anda mungkin juga menyukai