SKRIPSI
Oleh:
ROIKHATUL JANAH
NIM.1817403084
ROIKHATUL JANAH
NIM.1817403084
ABSTRAK
Al-Qur’an adalah kitab suci berbahasa arab yang mengandung hikmah. Al-
Qur'an terdiri atas 114 bagian yang dikenal dengan nama surah (surat). Setiap surah
akan terdiri atas beberapa ayat. Total jumlah ayat dalam Al-Qur'an mencapai 6236
ayat. Membaca Al-Qur’an merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Kebanyakan
orang dapat membaca Al-Qur’an namun sedikit dari mereka yang dapat membaca
Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah Ilmu Nahwu. Salah
satu kaidah yang sering dijumpai adalah Fi’il Mudhori'. Fi’il Mudhori merupakan
Kata (Kalimat) yang menunjukan makna pekerjaan yang sedang dikerjakan atau
yang akan dikerjakan.
Dari hasil penelitian ini, peneliti menemukan bahwa ada 164 Lafadh yang
berbentuk fi’il mudhori dalam surah yu>suf. Peneliti mengelompokan fi’il mudhori’
tersebut ke dalam tabel pembagian fi’il mudhori’ berdasarkan wazan dan jenis fi’il
nya. Kemudian Peneliti menganalisis setiap fi’il mudhori’ tersebut dari segi nahwu
dan shorofnya.
Kata Kunci: Fi’il Mudhori’, Surah Yu>suf, Pembelajaran Nahwu
iv
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini
berpedoman pada Surat Keputusan Bersama antara Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor: 158/1987 dan Nomor: 0543b/U/1987.
A. Konsonan
Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan huruf. Dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan
dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lagi
dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus.
Berikut ini daftar huruf Arab yang dimaksud dan transliterasinya dengan
huruf latin:
ب Ba B Be
ت Ta T Te
ج Jim J Je
v
د Dal D De
ر Ra R er
س Sin S es
غ Gain G ge
ف Fa F ef
ق Qaf Q ki
ك Kaf K ka
ل Lam L el
م Mim M em
ن Nun N en
vi
و Wau W we
ﮬ Ha H ha
ي Ya Y ye
B. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal
tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.
1. Vokal Tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,
transliterasinya sebagai berikut:
ﹷ Fathah A a
ﹻ Kasrah I i
ﹹ Dammah U u
2. Vokal Rangkap
vii
...َْو Fathah dan wau Au a dan u
Contoh:
- ب
َ ََكت kataba
- ف
َ َكْي kaifa
C. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,
transliterasinya berupa huruf dan tanda sebagai berikut:
...ى..
َ .َا Fathah dan alif atau Ā a dan garis di atas
ya
...ى
ِ Kasrah dan ya Ī i dan garis di atas
Contoh:
viii
D. Ta’ Marbutah
Transliterasi untuk ta’ marbutah ada dua, yaitu:
1. Ta’ marbutah hidup
Ta’ marbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah, dan dammah,
transliterasinya adalah “t”.
al-madīnatul munawwarah
E. Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah
tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid, ditransliterasikan dengan huruf, yaitu
huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu.
Contoh:
- نََّزَل nazzala
- ِ
البر al-birr
F. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu
ال, namun dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas:
ix
1. Kata sandang yang diikuti huruf syamsiyah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan
sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf “l” diganti dengan huruf yang langsung
mengikuti kata sandang itu.
2. Kata sandang yang diikuti huruf qamariyah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah ditransliterasikan
dengan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan
bunyinya.
Baik diikuti oleh huruf syamsiyah maupun qamariyah, kata sandang
ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanpa
sempang.
Contoh:
- سُ َّم
ْ الش asy-syamsu
- ا ْْلَلَ ُل al-jalālu
G. Hamzah
bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Sementara hamzah yang
terletak di awal kata dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif.
Contoh:
x
H. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fail, isim maupun huruf ditulis terpisah.
Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim
dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harkat yang dihilangkan,
maka penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang
mengikutinya.
Contoh:
ِ
- َ بِ ْس ِم هللا ََْمَر َاها َو ُم ْر َس
اها Bismillāhi majrehā wa mursāhā
I. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam
seperti apa yang berlaku dalam EYD, di antaranya: huruf kapital digunakan
untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bilamana nama
diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital
tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.
Contoh:
Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam
tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan
dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf
kapital tidak dipergunakan.
xi
Contoh:
xii
MOTTO
Maka Sesungguhnya Bersama Kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya
bersama bersama kesulitan itu ada kemudahan
(QS. Al-Insyirah: 5-6)1
1
Departemen Agama RI, “Al-Qur’an dan Terjemahannya”, (Jakarta,2019), Hlm. 900.
xiii
PERSEMBAHAN
Alhamdullilahirabil’alamin, Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT
atas berkah dan rahmat Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Dengan
rasa syukur, skripsi ini saya persembahkan kepada :
1. Kedua orang tua penulis, Bapak Sidiq dan Ibu Istiqomah tercinta yang
senantiasa mendukung dan mengupayakan segala yang terbaik demi masa
depan saya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan, rezeki
yang melimpah dan umur yang bermanfaat.
2. Keempat adikku tersayang. Shobakhatun Ni’mah, Novia Salsabila,
Muhammad Yasykur Rijal, Abizar Arfan Raqilla terima kasih dukungan
dan semangatnya.
3. Keluarga besar Mbah H.Sya’roni dan Mbah Said yang selalu mendoakan
dan memberikan dukungan kepada penulis.
xiv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kita selalu panjatkan kehadirat Allah SWT.
yang senantiasa tak henti-hentinya memberikan kepada kita semua nikmat sehat,
nikmat iman, nikmat Islam, rahmat, dan anugrah-Nya sehingga kita selalu dalam
lindungan-Nya. Sholawat serta salam semoga akan tetap terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. yang telah menuntun manusia menuju jalan kebahagiaan baik
dunia maupun akhirat, beserta para keluarga, sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in, dan
penerus risalahnya hingga yaumul qiyamah nanti. Aamiiin.
Beribu ucapan hamdallah penulis ucapkan sebagai rasa syukur karena telah
menyelesaikan tugas akhir dengan perjuangan yang penuh semangat yaitu skripsi
yang berjudul “Analisis Fi’il Mudhori’ Dalam Al-Qur’an Surah Yu>suf dan
Penerapannya Pada Konsep Pembelajaran Nahwu di Madrasah Tsanawiyah”.
Sebagai syarat untuk memperoleh gelar S.Pd pada Program Studi Pendidikan
Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri
Purwokerto. Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terimakasih dengan setulus
hati penulis sampaikan kepada pihak yang telah banyak membantu atas
terselesaikannya skripsi ini. Penyusun mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. K.H. Moh. Roqib, M. Ag., Rektor Universitas Islam Negeri
(UIN) Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.
2. Prof. Dr. Suwito, M. Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.
3. Dr. Suparjo, M. Ag., Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Universitas Islam Islam (UIN) Prof. K. H. Saifuddin Zuhri
Purwokerto.
4. Prof. Dr. Subur, M. Ag, Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Universitas Islam Islam (UIN) Prof. K. H. Saifuddin Zuhri
Purwokerto.
xv
5. Dr. Hj. Sumiarti, M. Ag., selaku wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Universitas Islam Islam (UIN) Prof. K. H. Saifuddin
Zuhri Purwokerto.
6. Dr. Ali Muhdi S,Pd.I., M.S.I., Selaku ketua jurusan Pendidikan
Madrasah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam
Islam (UIN) Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.
7. Dr. Enjang Burhanudin Yusuf, S.S, M. P.d, selaku Koordinator Prodi
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Universitas Islam Islam (UIN) Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.
8. Dr. H. Mukhroji, S. Ag., M.S.I penasehat Akademik PBA B angkatan
tahun 2018 Universitas Islam Negeri (UIN) Prof. K. H. Saifuddin Zuhri
Purwokerto dan selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
mengarahkan dan membimbing dalam penyusunan skripsi ini.
9. Segenap Dosen Universitas Islam Islam (UIN) Prof. K. H. Saifuddin
Zuhri Purwokerto yang telah membekali ilmu pengetahuan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
10. Seluruh Civitas Akademika Universitas Islam Islam (UIN) Prof. K. H.
Saifuddin Zuhri Purwokerto
11. Kedua Orang Tuaku, Bapak Sidik dan Ibu Istiqomah. Beliau yang Selalu
Mendoakan yang terbaik untuk Anaknya
12. Sahabat Seperjuangan, Alfin Nurul Fitri, Azah Fatimatul Zahroh, Rizki
Amalia Lukmani,dan Siska Ameliana S.Pd, serta kakak dan adik tingkat
yang telah memberikan semangat dan menjadi sahabat baik untuk
bertukar pikiran selama di kampus.
13. Teman-teman seperjuangan di kelas PBA B angkatan 2018 Universitas
Islam Negeri (UIN) Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
14. Semua pihak yang turut serta membantu demi kelancaran penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
xvi
dari Allah SWT. Sebagai manusia, penulis tentu tak pernah luput dari kesalahan.
Karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Peneliti berharap adanya skripsi ini memberikan manfaat yang besar bagi pembaca,
Aamiin.
Penulis
Roikhatul Janah
NIM.1817403084
xvii
DAFTAR ISI
xviii
4. Metode dan Teknik Pembelajaran Nahwu ................ 25
5. Strategi Pembelajaran Nahwu ................................... 26
BAB III TELAAH SURAH YU>SUF DAN FI’IL MUDHORI’
DALAM SURAH YU>>SUF
A. Surah Yu>suf...................................................................... 29
1. Sejarah Lahirnya Nabi Yu>suf As. ............................. 29
2. Sejarah Turunnya Surah Yu>suf ................................. 32
3. Isi Pokok Kandungan Surah Yu>suf ........................... 33
4. Hikmah Surah Yu>suf................................................. 34
5. Fadhilah Surah Yusuf ............................................... 37
B. Fi’il Mudhori’ Dalam Surah Yu>suf .................................. 39
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Data .................................................................... 44
B. Pembahasan .................................................................... 137
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................... 152
B. Saran............................................................................... 153
C. Penutup........................................................................... 153
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 154
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xix
DAFTAR LAMPIRAN
xx
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Fi’il Mudhori’ Dalam Al-Qur’an Surah Yusuf
Tabel 2. Pembagian Fi’il Mudhori’ Berdasarkan Wazannya
Tabel 3. Pengelompokan Fi’il Mudhori’ Berdasarkan Jenis Fi’ilnya
xxi
BAB I
PENDAHULUAN
2
Ahmad Muradi, “Pembelajaran Menulis Bahasa Arab Dalam Perspektif
Komunikatif”,(Jakarta:Kencana, 2015), Hlm. 2
3
Choirudhin Hadhiri, “Klasifikasi Kandungan Al-Qur’an”, (Jakarta: Gema Insani Press,
2005), Hlm. 172.
4
Muh Arif Rahman, “Pengelompokan Ayat Al-Qur’an” : Jurnal Pointer Vol 2, No 2
(2011). Hlm.12
1
2
5
Ali As-Sahbuny, “Kamus Al-Qur’an:Quranic Explorer”t.k. t.p, 2016. Hlm.24.
6
Hannah Dewi Latifah, “Selalu Ada Keajaiban”, (Yogyakarta: Sabil, 2015), Hlm.70.
3
menjadi salah satu contoh dalam kalimat Fi’il Mudhori’ dalam Buku tentang
Bahasa Arab.
B. Definisi Konseptual
Agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahami istilah-istilah yang
terdapat pada judul skripsi ini, maka peneliti akan menjelaskan beberapa
istilah yaitu sebagai berikut:
1. Fi’il Mudhori’
ٍ مقرتن
، واإلستقبال،بزمان حيتمل اْلال ٍ دل على معىن يف نفسه
َّ ما: ُواملضارع
8 َِ :مثل
)) َويَتَ َعلَّ ُم، َوََْيتَ ِه ُد، ((َي ُئ
. ص،)2008 ، مكتبة االداب: (الوبرا، قواعد الغة العربية، اخل،عبد الرْحن اْلري7
10
8
33 .) ص، منثورات املكتبة العصرية:وس العَربيَِّة "(بْيوت
ِ ُ "جَ ِامع الدر،الشيخ مصط َفى الغلييين
9
Ilmi, “Bahasa Arab Dasar Kelas Mufrod Level 1” (Tasikmalaya : Edu Publisher, 2020),
Hlm. 15
10
Miftah Fauzi, “Dasar-Dasar Ilmu Nahwu”, (Guepedia, 2022), Hlm. 21-22
4
2. Surah Yu>suf
Surah Yu>suf adalah surah ke-12 dalam Al-Qur’an. Surah ini terdiri
atas 111 ayat, termasuk golongan surat makkiyah. Surat ini dinamakan
surah Yu>suf karena titik berat dari isinya mengenai riwayat Nabi
Yu>suf.11
3. Konsep Pembelajaran Nahwu
Pembelajaran adalah suatu proses untuk membantu peserta didik
agar dapat belajar dengan baik. Melalui pembelajaran maka akan terjadi
proses pengembangan moral keagamaan, aktivitas, dan kreativitas
peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar.
Pembelajaran menekankan pada aktivitas peserta didik.
11
Hannah Dewi Latifah, “Selalu Ada Keajaiban”, (Yogyakarta: Sabil, 2015), Hlm.70.
12
Moh Suardi, “Belajar dan Pembelajaran”, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hlm.7
5
2) Bagi Guru
3) Bagi Madrasah
4) Bagi Penulis
13
Muhammad, “Metode Penelitian Bahasa”. (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hlm.
108
7
bahan referensi awal dalam penelitian ini, penulis telah melakukan telaah
pustaka dari jurnal dan skripsi-skripsi sebelumnya yang terkait dengan
konsentrasi penelitian, diantaranya sebagai berikut:
Pertama, Skripsi yang ditulis oleh Hamim Ahmad Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2018 yang berjudul Analisis
Jumlah Mu’rabah Dalam Al-Qur’an Surat Yusuf dan Implikasinya Bagi
Pembelajaran Ilmu Nahwu. Dalam skripsi ini memfokuskan pada Ayat
surah Yusuf yang berbentuk Jumlah Mu’rabah. Persamaan dari penelitian
ini yaitu sama-sama mengkaji surah yusuf dan menerapkan
pembelajarannya pada konsep Ilmu Nahwu. Untuk perbedaannya terletak
pada ayat yang diteliti. Untuk penulis sendiri yaitu mengkaji ayat yang
berbentuk Fi’il Mudhori’.14
Kedua, Skripsi yang ditulis oleh Muhammad Amin, Mahasiswa
Universitas Jambi Tahun 2021 yang berjudul “Analisis Fi’il Madhi,
Mudhori’ dan ‘Amr Dalam Al-Qur’an Surat Al-Jumu’ah”. Pada Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui perubahan Fi’il Madhi, Fi’il Mudhori’ dan
‘Amr dalam surah Al-Jumu’ah baik dari segi sighah maupun
gramatikalnya.15 Persamaa’an penelitian ini dengan penulis yaitu sama-
sama menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu mengambil data dari
sumber-sumber pokok seperti Al-Qur’an dan kitab yang berhubungan
dengan tema atau judul skripsi ini. Untuk Perbedaan Penelitian ini dengan
penulis yang buat yaitu pada ayat Al-Qur’an yang diteliti. Penelitian ini
menganalisis semua Bentuk-bentuk Fi’il sedangkan penulis hanya
memfokuskan pada satu Fi’il saja yaitu Fi’il Mudhori’. Dan untuk surat
yang dikaji juga berbeda. Untuk Penelitian ini yaitu mengkaji surat Al-
Jumu’ah sedangkan Penulis mengkaji surah Yusuf.
Ketiga, Skripsi yang ditulis oleh Riyan Nurdiana. Mahasiswa
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto 2020 Yang
14
Hamim Ahmad, Skripsi, “Analisis Jumlah Mu’rabah Dalam Al-Qur’an Surat Yusuf dan
Implikasinya Bagi Pembelajaran Ilmu Nahwu”, (Universitas Pendidikan Indonesia, 2018).
15
Muhammad Amin, Skripsi, “Analisis Fi’il Madhi, Mudhori’ dan ‘Amr Dalam Al-Qur’an
Surat Al-Jumu’ah”, (Universitas Jambi, 2021)
8
Berjudul " املرسلت " احملسنات اللفظية يف سورةDalam skripsi ini membahas
Tentang Salah satu surat dalam Al-qur'an yaitu surat Al-Mursalat.16 Fokus
pembahasannya yaitu pada Kalimat Verbalnya. Sedangkan untuk skripsi
penulis ajukan yaitu tentang pembelajaran Nahwu dalam Al-Qur'an.
Persamaan dari penulis ajukan yaitu sama sama menggunakan penelitian
literasi dan sama-sama mengkaji surat dalam Al-Qur'an. Hanya beda dalam
surah saja.
Keempat, Jurnal yang ditulis Heni Zumaroh Mahasiswa Prodi
Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Semarang yang berjudul “Fi’il Mudhori’ Mansub dalam Buku Riyadhus
Sholihin Jilid I” yang dimuat dalam Journal of Arabic Learning and
Teaching. Dalam penelitian ini menggunakan desain peneliti Library
Research atau yang disebut dengan Penelitian Pustaka. Karena data yang
diperoleh berbentuk dokumen yang berasal dari Buku. Dalam jurnal ini
menjelaskan Faktor-faktor yang menyebabkan Fi’il Mudhori’ menjadi
Manshub, Kedudukan Fi’il Mudhori’ dalam buku “Riyadhus Sholihin” Jilid
1 dan klasifikasi Fi’il Mudhori’ manshub dalam buku “Riyadhus Sholihin”
Jilid 1.17 Persamaan dari penelitian ini yaitu sama-sama meneliti Fi’il
Mudhori’ dan menggunakan Penelitian Pustaka Library Research dan
penelitian Kualitatif. Perbedaanya yaitu pada Lafal Fi’il Mudhori’ yang
diteliti. Jurnal tersebut meneliti sebuah kitab sedangkan yang penulis teliti
adalah Al-Qur’an.
Kelima, Jurnal yang ditulis oleh Anshar Zuhelmi yang berjudul
“Bahasa Al-Qur’an di dalam Surat Yusuf Mengatasi Kemerosotan Akhlak
Pemuda di Zaman Modern” yang dimuat dalam Jurnal Procedings of
International Conference on Islamic Studies. Jurnal ini menjelaskan
bagaimana sikap yang ada pada kisah Nabi Yusuf yang bisa diteladani untuk
16
Riyan Nurdiana, Skripsi, “”االمحسنات اللفظية في سورة المرسالت, (IAIN Purwokerto, 2020).
17
Heni Zumaroh, “Fi’il Mudhori’ Mansub dalam Buku Riyadhus Sholihin Jilid I”, Journal
of Arabic Learning and Teaching, (Semarang: UNNES, 2012).
9
18
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan (Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D”,
(Bandung: Alfabeta, 2017), hlm.3.
19
Milya sari, Penelitian Kepustaka’an “Library Research) Dalam Penelitian Pendidikan
IPA”, (Jurnal Penelitian Bidang IPA Dan Pendidikan IPA), hlm.43.
20
،2008 ، دار اليازوي العلمية للنشر والتوزيع: (األردان، البحث العامي الكمى والنوع،عامر قنديلجي وايمان السامر اني
61.ص
10
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti atau
sebagai data pelengkap dan pendukung penelitian, data ini berupa
kajian pustaka yang berkaitan dengan obyek penelitian yang
mendukung seperti buku-buku penerjemahan, kamus bahasa Arab,
Ensklopedia, dan lain-lain.
3. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh
para peneliti untuk mengungkapkan atau menjaring berbagai fenomena,
informasi maupun kondisi lokasi penelitian berdasarkan lingkup
penelitian yang dilaksanakan.21 Teknik pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi yaitu peneliti
mendokumentasikan fi’il mudhori’ yang terdapat pada Al-Qur’an Surah
Yu>suf kemudian mencatatnya ke dalam sebuah tabel yang
dikelompokan menjadi pembagian fi’il mudhori’ berdasarkan wazan
dan jenis fi’ilnya.
4. Teknik analisis data
Analisis data adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk
mengolah data primer dan data sekunder. Bodgan menyatakan bahwa
“Data analysis is the process of systematically searching and
arranging the interview transcripts, fieldnotes, and other materials
that you accumulate to increase your own understanding of them
and to anable you to present what you have discovered to others”.22
21
Maulida, “Teknik Pengumpulan Data Metodologi Penelitian”, Jurnal Darussalam, Vol.21, No.
02, 2020. Hlm.1
22
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002),
Hlm. 10.
11
adalah data textular dan pola analisis yang digunakan adalah analisis
non-statistik. Data textular sering hanya dianalisis menurut isinya,
analisis semacam ini dinamakan analisis isi (content analysis). Analisis
isi adalah suatu teknik untuk mengamati isi informasi dalam tulisan
simbol. Isi informasi dalam bentuk tulisan atau simbol ini, diantaranya
buku, tulisan, dan gambar yang erat kaitannya dengan subjek atau objek
yang diteliti.23
23
Sukardi, Metode Penelitian Tindakan Kelas Implementasi dan Pengembangannya, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2013), Hlm. 190.
12
G. Sistematika Pembahasan
Secara garis besar dibagi menjadi tiga bagian yaitu, bagian awal,
bagian utama, dan bagian akhir. Bagian awal meliputi halaman judul,
halaman pernyataan keaslian, lembar pengesahan, halaman nota dinas
pembimbing, halaman motto, halaman persembahan, abstrak, pedoman
transliterasi Arab-Latin, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar
lampiran.
Bagian utama memuat pokok-pokok permasalahan yang terdiri dari
dari V BAB. Dimana antara BAB satu dengan yang lain saling berkaitan.
Untuk lebih jelasnya uraian sistematika pembahasan yang terkandung
masing-masing BAB disusun sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, yang berfungsi sebagai pengantar informasi
penelitian. Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, definisi
konseptual, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian
pustaka, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB III Telaah Surah Yusuf dan Fi’il Mudhori’ Surah Yu>suf. Pada
bab ini diuraikan menjadi dua sub bab. Sub bab pertama yaitu meliputi
Sejarah Lahirnya Nabi Yu>suf As, Sejarah Turunnya Surah Yusuf, Isi
Kandungan Surah Yu>suf, Hikmah Surah Yu>suf dan Fadhilah surah Yu>suf.
dan Sub bab kedua menjelaskan tentang Fi’il Mudhori’ dalam surah Yu>suf.
dari Fi’il Mudhori’ dalam surah Yu>suf. Sedangkan sub bab kedua
membicarakan tentang pembahasan yaitu hasil dari analisis data tersebut
dan berisi RPP yang digunakan untuk konsep pembelajaran Nahwu.
BAB V Penutup. Dalam bab ini terdiri dari tiga sub bab, yaitu sub
bab pertama membicarakan tentang simpulan terkait seluruh bab. Sub bab
kedua yaitu saran yang berisi saran-saran untuk UIN Saizu Purwokerto dan
para mahasiswa PBA. Sedangkan sub bab ketiga yaitu penutup yang berisi
ungkapan syukur dan terimakasih serta permohonan maaf penulis. Dan
didalamnya disertakan bagian akhir yang merupakan tahap akhir dari
skripsi ini, terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran yang mendukung,
dan daftar riwayat hidup.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Fi’il Mudhori’
1. Pengertian Fi’il
24 ٍ ٍ اَلْ ِفعل هو ُك رل َكلِم ٍة تَ ُذ رل علَى حصوِل ح َد ٍث ِِف َزم
ان َخاص َ َ ُْ ُ َ َ َُ ُ ْ
Fi’il secara Bahasa berarti kejadian atau pekerjaan. Padanannya
dalam Bahasa Indonesia adalah kata kerja atau verbal. Sedangkan dalam
istilah Nahwu, Fi’il adalah kata atas suatu makna tersendiri dan terikat
dengan salah satu dari tiga bentuk waktu. Masa lampau, masa sekarang
dan masa akan datang. 25
الساكِنَ ِة
َّ ث ِ ف والت
ِ َّاء التَّاءنِي ِ ِ ِ ُ فَاالْ ِف ْعل ي ْعر
ْْ َ َ ف ب َق ْد َوالس ْي َو َس ْوَُُ
Fi’il dapat diketahui dengan adanya qad, sin, saufa dan ta’ ta’nits
sakinah. Yang artinya jika ada salah satu tanda tersebut, maka
dipastikan bahwa kalimat tersebut adalah kalimat Fi’il. Tetapi jika tidak
ada, maka kita harus memasang salah satu tanda itu. 26
24
Muhamad Rizka Saomi, “Pengajaran Qowaid Bahasa Arab”. (tk: Goresan Pena.). 2020.
Hlm. 8
25
Saidina Zulfiqar, “Cara Praktis Belajar Bahasa Arab”. (Jakarta: Qalam Media Pustaka).
Hlm.
26
Abu An’im, “Sang Pangeran Nahwu”, (Kediri: Mu’jizat Group: 2007). Hlm. 84-85.
14
15
pulang atau akan pulang, setelah dimasuki sin artinya tertentu akan
pulang.
b. ْ ْف تَ ْس ِوي
ف َ ( َس ْوYaitu saufa yang keberadaannya khusus masuk pada
fi’il mudhori’ untuk menjadikan fi’il fi’il mudhori’ tertentu
menunjukan zaman istiqbal )
datang atau akan datang, setelah dimasuki sin artinya tertentu akan
datang.
ُالِل
َّ ( قَ ْد يَ ْعلَ َمSungguh Allah Mengetahui)
اب
ُ اْلََو
ْ َّق
َ صد
َ َ( قَ ْد يَتOrang dermawan banyak/sering sedekah)
3) ( للتَّ ْقلِْي ِلMempersedikit terjadinya fi’Il mudhori’). Contoh:
ص ِد ُق
ْ َب قَ ْد ي
ُ ( اَلْ َك ُذ ْوpembohong terkadang benar/jujur)
4) ( تَ َوقر ْعmengharap-harap terjadinya pekerjaan fa’il). Contoh:
Contoh:خطَب
َ َ ، ََِس َع، اِنْطَلَ َق،اِ ْستَ ْع َم َل Ada beberapa tanda untuk
menyirikan bentuk kata ini. Dari, segi arti dapat dilihat dari bentuk
katanya yang menunjukan suatu pekerjaan atau kejadian yang
erlangsung pada masa sebelum waktu penuturan. Sedangkan, tanda
secara Lafdzi dapat berupa: Pertama, kata tersebut dapat dimasuki
17
oleh Qad.د
ْ َ قKedua, kata tersebut dapat dimasuki oleh Ta Al-Faail,
ِ سافَرت سافَرت سافَر. Ketiga, kata tersebut dapat dimasuki
Seperti ت
َْ َ َ ُ َْ ْ
ت ِ
oleh Ta’ Ta’nits Sakinah, Seperti: ْ َجلَ َس،ت
ْ َسافَ َر،ت
ْ مع
َ َا ْست.
Hukum fi’il madhi dalam I’rab adalah Mabni (tidak berubah harakat
huruf akhirnya).
b. Fi’il Mudhari’
c. Fi’il ‘Amr
Taukid ( نُون التَّوكِْي ْدhuruf nun pada akhir kata yang berfungsi untuk
ْ ْ
menunjukan kesungguhan dan ketegasan makna pekerjaan). Nun
Taukid ada dua macam yaitu khofifah (ringan) dan Tsaqilah (berat).
Perbedaan keduanya dari segi bentuk adalah Nun Taukid Khofifah
18
)تفعلي-تفعلون-يفعلون-تفعلن-(يفعلن
.تكتبي
b. Fi’il Mudhori’ Mansub
Fi’il Mudhori’ Mansub yaitu Fi’il Mudhori’ yang
kemasukan salah satu huruf Nashob. Alamat Nashobnya Yaitu:28
27
.138 . ص،) دمشق:(منشورات دار اْلكمة،" "قواعد اللغة العربية،فؤاد نعمة
28
.139 . ص،) دمشق:(منشورات دار اْلكمة،" "قواعد اللغة العربية،فؤاد نعمة
19
3) Huruf Nashob, Yaitu: ، الم اْلحود، الم التعليل، إذن، كي، لن،أن
Contoh: تتقدم
َ يسرىن أن
Lafadh تتقدم
َ merupakan fi’il Mudhori’ mansub dengan
أنت,
َ dan mashdar mu’awwal dari أ ْن berupa fi’il yang
mendahului fai’ilnya.
• ( لَ ْنtidak akan), apabila ada Fi’il didahului huruf لَ ْن maka
Fathah.
20
membuang nun.
Contoh : جح
َ تَ ْن
َ إِ َذ ْن
fathah.
َك ْي
membuang nun.
pernyataan.
Contoh: فَيَموتُوا ِ
ْ ْ ُ ضى َعلَْيه ْم
َ َال يُ ْق
29
.141. ص،) دمشق:(منشورات دار اْلكمة،" "قواعد اللغة العربية،فؤاد نعمة
22
Contoh: ض ْر حممد
ُ َلْ َْحي
• ( لَ َماbelum). Digunakan untuk menafikan suatu keadaan dari
dahulu sampai dikatakan pernyataan tersebut.
• م ْن,
َ Contoh: ص ْد
ُ من ْيزَر ْع َْحي
• ما َم ْه َما,
َ Contoh: يزدك معرفة
ْ مهما تقرأ
• ِ مىت
َم َىت و َّأَّي َن,Contoh:أيت الصيف يسافر الناس إىل املصايف
• أين و أينما وأىن وحيثما, Contoh: أينما يسد المن تعم الطمانينة
30
Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2009), hlm. 85
31
Depdiknas, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, (Jakarta, 2005)
24
32
Shilphy A Octavia, “Model model pembelajaran”, (Yogyakarta: Deepublish 2020),
hlm.7
33
Tony Fransisca, “Konsep I’rob Dalam Ilmu Nahwu”, Al-Mahara, Vol. 1, No.1, Desember
2015, h. 66-68.
34
Moh Irmawan Jauhari, Moh Yusuf dkk, “Bunga Rampai Pergulatan Pemikiran
Akademisi”, (Lamongan: Academia Publication 2021), hlm. 58.
25
35
A. Mualif, “Metodologi Pembelajaran Ilmu Nahwu dalam Pendidikan Bahasa Arab”,
Jurnal Al-HikmahVol 1, No 1 (2019), Hlm. 29
26
a. Metode ( القياسيةAnalogi)
b. Metode ( استقرانيةInduksi)
36
Ahmad Sehri, “Metode Pengajaran Nahwu Dalam Pembelajaran Bahasa Arab”, Jurnal
Hunafia, Vol. 7, No. 1, April 2010. Hlm.47-60.
27
c. Metode ( أمثلةContoh)
37
Suprihadi Saputro dkk, “Strategi Pembelajaran, Bahan Sajian Program Pendidikan
Akta Mengajar”, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2002), hlm. 21
38
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Jakarta: Balai Pustaka 1990, 859
28
strategi yang tepat untuk diterapkan di kelas nantinya. Berikut ini adalah
strategi yang dapat digunakan untuk pembelajaran Nahwu:
e. Tahap aplikasi
A. Surah Yu>suf
1. Sejarah Lahirnya Nabi Yu>suf As
Nabi Yusuf as lahir di sebuah daerah bernama Faddan yang berada
di bawah kekuasaan Babilonia. Penduduk daerah ini menyembah
berhala atau dewa yang disebut Ashtar yang agung. Upaya Nabi Ya’qub
as untuk menyadarkan para penduduknya selalu mendapat tantangan
terutama dari pendeta Agung Kuil Ashtar.
Bahkan hampir saja Nabi Ya’qub as dilemparkan ke dalam api.
Namun berkat pertolongan Allah SWT, Panglima Laban, penguasa
keamanan daerah Faddan yang juga mertua dari Nabi Ya’qub as masih
melindungi dengan keberaniannya beradu pendapat dengan pendeta
Kuil Ashtar mengenai tindakan Nabi Ya’qub as yang menentang
berhala.
Kurang lebih pada tahun 1.300 SM Nabi Ya’qub as tinggal di desa
Faddan, beliau berdakwah mengajak penduduk menyembah Allah SWT
dan meninggalkan penyembahan pada Dewa Ashtar. Menjelang
kelahiran Nabi Yu>suf as, daerah ini mengalami kemarau yang dialami
penduduk Faddan mencapai puncaknya. Menjelang kelahiran Nabi
Yu>suf as, Ibunda beliau yang bernama Rahil menderita sakit yang
diduga oleh penduduk setempat merupakan dari perbuatan menentang
Dewa Ashtar.39
Ketka Rahil istri Nabi Ya’qub as tengah berjuang melahirkan anak
mereka yaitu Nabi Yu>suf as setelah menunggu selama 11 tahun, Ishtar
penyihir dari kuil ashtar melakukan ritual do’a mengelilingi cawan api
39
Sulistyowati Khairu, Hikayat Sang Rupawan Sejarah Lengkap Nabi Yusuf Alaihi Salam,
(Jakarta: Vicosta Publishing, 2014), Hlm. 13-14
30
31
40
Sulistyowati Khairu, Hikayat Sang Rupawan Sejarah Lengkap Nabi Yusuf Alaihi Salam,
(Jakarta: Vicosta Publishing, 2014), Hlm. 15
32
41
Rizem Aizid, Sejarah Terlengkap 25 Nabi, (Yogyakarta: Noktah, 2018), Hlm. 229
33
42
Jonni syatri, Reflita, dkk. Makkiy dan Maddaniy, (Jakarta: Lajnah pentashihan mushaf
al-qur’an, 2017), Hlm. 15
43
Yasir Burhami, Renungan Iman Dalam Surat Yusuf, (Jakarta: Al-kautsar, 2017), Hlm.
20
34
Para ulama berbeda pendapat dalam hal kisah mengapa kisah ini
disebut dengan kisah yang terbaik. Ada yang mengatakan bahwa kisah
ini memiliki keistimewaan dibandingkan dengan kisah-kisah Al-Qur’an
yang lain dilihat dari sisi kandungannya yang memuat berbagai ungkapan
dan hikmah. Ada yang mengatakan karena Nabi Yu>suf as mengampuni
saudara-saudaranya dan bersikap sabar atas tindakan mereka. Ada yang
mengatakan lagi bahwa karena di dalamnya terdapat kisah para nabi dan
orang-orang sholeh, terdapat juga pelajaran mengenai kehormatan diri
dan adanya godaan, kehidupan para raja, lelaki dan wanita, tipu daya
kaum wanita, di dalamnya juga disebut mengenai aspek tauhid dan fiqih,
pengungkapan mimpi dan penakwilannya.
Disamping itu, surah Yu>suf ini adalah surat yang penuh dengan
peristiwa-peristiwa dan petualangan emosi (perasaan atau cinta). Ada
yang mengatakan bahwa surah ini disebut sebagai kisah yang terbaik
karena semua orang-orang yang disebut di dalamnya pada akhirnya
mendapat kebahagiaan. Alhasil, kita percaya bahwa terdapat sebab
penting di balik keistimewaan kisah dalam surht ini. Kisah dalam surah
tersebut bermuara dari awal sampai akhir pada suatu bentuk di mana kita
akan merasakan adanya kekuasaan Allah SWT dan terlaksanakan
perintahnya meskipun banyak manusia berusaha menentangnya.
44
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya, 2019. Hlm.325.
35
45
Hannah Dewi Latifah, Selalu Ada Keajaiban. (Yogyakarta: Sabil, 2015), Hlm. 72-73.
36
46
Lili Nur Aulia, Negarawan Penggugah Jiwa, terj. Izzur Rozabi (Malang: Universitas
Brawijaya, 2014), Hlm.12
47
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, 2019. Hlm. 326
37
tua melarang kita sesuatu, bahkan kita tidak menyukainya, akan tetapi
Allah SWT memberikan itu yang terbaik untuk kita.48
5. Fadhilah Surah Yu>suf
Surah ini dinamakan surah Yu>suf karena kandungan dalam surat ini
berisi tentang kisah Nabi Yu>suf as. Umar ibn Khaththab ra termasuk
salah seorang sahabat yang suka membaca surah Yu>suf ini karena
keutamaan surah Yu>suf seperti kitab Zabur.49 Hal ini disandarkan pada
atsar sahabat yang berbunyi, “Aku tidak menghafal surat yu>suf dan al-
Hajj kecuali dari Umar karena ia sering sekali membacanmya dalam
shalat subuh. Ia sering membaca keduanya dengan bacaan yang
pelan.”
Surah Yu>suf juga diyakini memiliki keutamaan sebagai washilah
(sarana) untuk mendapatkan keturunan yang memiliki paras dan akhlak
yang indah sebagaimana Nabi Yu>suf. Pendapat ini dikuatkan dengan
salah satu manfaat membaca al-Qur’an yang akan berpengaruh terhadap
gen dan tubuh manusia. Adapun fadhilah atau keutamaan yang berada
dalam surah Yu>suf antara lain sebagai berikut:50
a. Bernilai pahala apabila dibaca dan dihayati oleh kaum muslim
b. Diberi kemudahan dalam mencari rezeki Allah SWT. Caranya
adalah membiasakan membaca surah Yu>suf ini pada siang dan
malam hari, atau pada waktu-waktu yang senggang.
c. Terhindar dari kesusahan dan kesukaran hidup. Caranya adalah
membaca ayat ke-64 secara istiqamah setiap selesai menunaikan
ibadah shalat wajib. Ayat yang dimaksud adalah sebagai berikut:
48
Lili Nur Aulia, Negarawan Penggugah Jiwa, terj. Izzur Rozabi (Malang: Universitas
Brawijaya, 2014), Hlm.16
49
Amirullah Syarbini, Sumantri Jamhari, Kedahsyatan Membaca Al-Qur’an, (tk: Ruang
kata, 2012), Hlm. 103.
50
Ali Hisyam Ibnu Hasyim, Sejuta Berkah dan Fadhilah 114 Surat Al-Qur’an,
(Yogyakarta: Sabil, 2016), Hlm. 70-73
39
الِلِ ِم ْن َش ْي ٍء
َّ وه ْم َما َكا َن يُ ْغ ِين َعْن ُه ْم ِم َن ُ َولَ َّما َد َخلُوا ِم ْن َحْي
ُ ُث أ ََمَرُه ْم أَب
اها ۚ َوإِنَّهُ لَ ُذو ِع ْل ٍم لِ َما َعلَّ ْمنَاهُ َوَٰلَ ِك َّن أَ ْكثَ َر
َض َ َوب ق
َ س يَ ْع ُق َ إَِّال َح
ِ اجةً ِيف نَ ْف
ِ الن
)68( َّاس َال يَ ْعلَ ُمو َن
cinta dan sayang kepada anda. Harap dibaca 3 kali atau 11 kali
sebelum anda bertemu dengan orang dituju dan usahakan ayat ini
dijadikan wiridan pada shalat dan pada waktu tengah malam. Ayat
yang dimaksud adalah sebagai berikut:
ُ نَشاء114 ب
ُ َصل
ْ ُفَي 59 ُ فَيَ ِك
يدوا 4
118أ َْعلَ ُم َأيْ ُكلُ ُه َّن 63 تَ ْقتُلُوا 8
119تَ ِ
ص ُفو َن تَ ْع ُبُو َن 64 أَلْ ُقوهُ 9
122تَ ْعلَ ُموا َأيْ ُكلُ ُه َّن 67 يَْرتَ ْع 12
َ 124أيْ َذ َن يَ ْعلَ ُمو َن 69 لَيَ ْح ُزنُِين 14
َْ 125حي ُك َم تَ ْزَرعُو َن 70 تَ ْذ َهبُوا 15
ُُْت ِ
129تَ ُكو َن صنُو َن 74 لَتُنَ بِئَ ن ُ
َّه ْم 19
َس
135الَ يَْيأ ُ يَ ْه ِد ْي 80 يَ ْع َملُو َن 25
ِ
140تَثْ ِر َ
يب يع
نُض ُ 85 ََْن ِزي 30
141يَ ْغ ِف ُر يَتَّ ُقو َن 86 يُ ْفلِ ُح 31
144تُ َفنِ ُد ِ
ون تَ ْقرب ِ
ون 89 تَُرا ِوُد 34
َُ
145أَقُ ْل َسنُ َرا ِوُد 90 لَنَ َر َاها 35
َستَ ْغ ِفر
فأَْ 147س ْو َ يَْرِجعُو َن 92 لَيُ ْس َجنَ َّن 37
156نُ ِ
وحي ول
101نَ ُق ُ ََتْ ُك ُل 46
تَ ْعلَ ُمو َن يَ ْعلَ ُمو َن يَ ْعلَ ُمو َن
َسوا
تَ ْيأ ُ يَ ْع َملُ ْو َن يَ ْعلَ ُمو َن
اعل-ي َف ِ
اع ُل
8. Mengikuti Wazan فَ َ َ ُ
َسنُ َرا ِوُد تَُرا ِوُد
يَتَ بَ َّوأُ
فعل سداسي فعل مخاسي فعل رابعي فعل ثالثي فعل مضارع
إِ ْعتَ َق َل-يَ ْعتَ ِق ُل أ َْع ِق َل-يُ ْع ِق ُل َع َق َل-يَ ْع ِق ُل تَ ْع ِقلُو َن
ص-يَ ْستَ ِق ر
ص إِ ْستَ َق َّ ص إِقْ تَ َّ
ص-يَ ْقتَ ر ص-يُِق ر
ص أَقَ َّ ص
ص-يَ ُق ر
قَ َّ ص
نَ ُق ر
ص-يَ ْستَ ِق ر
ص إِ ْستَ َق َّ ص إِقْ تَ َّ
ص-يَ ْقتَ ر ص-يُِق ر
ص أَقَ َّ ص
ص-يَ ُق ر
قَ َّ ص
ص ْ
تَ ْق ُ
48
إِ ْستَ ْعلَ َم-يَ ْستَ ْعلِ ُم تَ َعلَّ َم-يَتَ َعل ُم َعلَّ َم-يُ َعلِ ُم َعلَ َم-يَ ْعلِ ُم ك ِ
يُ َعل ُم َ
ِ
إِ ْستَ َكا َن-يَ ْستَك ْ ُ
ي تَ َك َاو َن-يَتَ َك َاو ُن َك َّو َن-يُ َك ِو ُن َكا َن-يَ ُك ْو ُن تَ ُكونُوا
إِ ْستَ ْقتَ َل-يَ ْستَ ْقتِ ُل تَ َقاتَ َل-يَتَ َقاتَ ُل قَاتَ َل-يُ َقاتِ ُل قَتَ َل-يَ ْقتُ ُل تَ ْقتُلُ ْوا
ط-يَْلتَ ِق ُ
ط إِلْتَ َق َ ط-يُلَقِ ُ
ط الَقَ َ ط
ط-يَْل ُق ُ
لََق َ ِ
يَْلتَقطْهُ
إِ ْس َ ْرت َس َل-يَ ْس َ ْرت ِس ُل اس ُل
اس َل-يَََرت َ
تَ َر َ أ َْر َس َل-يُْرِس ُل َرِس َل-يَْر َس ُل ِ
أ َْرس ْلهُ
أ َْرتَ َع-يُْرتِ ُع َرتَ َع-يَْرتَ ُع يَْرتَ ْع
ف
ف-يَتَ َّخ َو ُ
ََتََّو َ ف أَخ َ ِ
افُُ -يْي ُ َ اف
افَُ -يَ ُ
َخ َ اف
َخ ُ
أَ
استَأْ َك َل-يَ ْستَأْكِ ُل
ْ ائْ تَ َك َلَ -أيْتَ ِك ُل آ َك َل-يُ ْؤكِ ُل أَ َك َلَ -أيْ ُك ُل َأيْ ُكلَهُ
إِ ْستَ ْج َع َل-يَ ْستَ ْجعِ ُل إِ ْجتَ َع َلََْ -يتَعِ ُل َج َع َلَُْ -يعِ ُل
أْ َج َع َلََْ -ي َع ُل ََْي َعلُوهُ
49
إِ ْستَ ْن بَأَ-يَ ْستَ ْنبِ ُئ تَنَ بَّأَ-يَتَ نَ بَّأُ نَبَّأَ-يُنَ بِ ُئ نَبَأَ-يَْن بَأُ لَتُنَ بِئَ ن ُ
َّه ْم
إِ ْستَ ْب َكى-يَ ْستَ ْب ِك ْي تَبَا َكى-يَتَ بَا َكى أَبْ َكى-يُْب ِكى بَ َكى-يَْب ِكى يَْب ُكو َن
تَتَ َارَك-يَتَ تَ َارُك ََت َرَك-يُتَا ِرُك تَ َرَك-يَْرتُ ُك تَ َرْكنَا
ِ
إِ ْستَ ْو َ
ِ ف ِ تَ ِ
ف
ف-يَ ْستَ ْوص ُ
ص َ ف
اص ُ
ف-يَتَ َو َ
اص َ
تَ َو َ ف
ف-يُ ْوص ُ
ص َ
أ َْو َ ف-يَص ُ
ص َ
َو َ ص ُفو َن
إِ ْستَ ْع َم َل-يَ ْستَ ْع ِم ُل إِ ْعتَ َم َل-يَ ْعتَ ِم ُل أ َْع َم َل-يُ ْع ِم ُل َع ِم َل-يَ ْع َم ُل يَ ْع َملُو َن
إِ ْستَ ْن َف َع-يَ ْستَ ْن ِف ُع إِنْتَ َف َع-يَْن تَ ِف ُع أَنْ َف َع-يُْن ِف ُع نَ َف َع-يَْن َف ُع يَْن َف َعنَا
إِ ْستَ ْفلَ َح-يَ ْستَ ْفلِ ُح إِنْ َفلَ َح-يَْن َفلِ ُح أَفْ لَ َح-يُ ْفلِ ُح فَلَ َح-يَ ْفلَ ُح يُ ْفلِ ُح
ِ
ص ِر ُ
ف ف-يَ ْستَ ْ إِ ْستَ ْ
صَر َ ص ِر ُ
ف ف-يَنْ َ إِنْ َ
صَر َ ص ِر ُ
ف ف-يُ ْ
َصَر َ
أْ ص ِر ُ
ف ف-يَ ْ
صَر َ
َ ص ِر َ
ف لنَ ْ
إِ ْس ََرت َاد-يَ ْس َِرتيْ ُد إِ ْرََت َد-يَْرََت ُد َر َاوَد-يَُرا ِوُد َر َاد-يَُرْوُد تَُرا ِوُد
ْإرََتَى-يَْرََتِ ْي َر َاهى-يَُر ِاه ْي َر َاها-يَْرُهو لَنَ َر َاها
ِ
إِ ْستَ َكا َن-يَ ْستَك ْ ُ
ي تَ َك َاو َن-يَتَ َك َاو ُن َك َّو َن-يُ َك ِو ُن َكا َن-يَ ُك ْو ُن وَن
لَيَ ُك ً
ص ِر ُ
ف ف-يَ ْستَ ْ إِ ْستَ ْ
صَر َ ص ِر ُ
ف ف-يَْن َ إِنْ َ
صَر َ ص ِر ُ
ف ف-يُ ْ
َصَر َ
أْ ص ِر ُ
ف ف-يَ ْ
صَر َ
َ ص ِر ْ
ف تَ ْ
ب ِ
ب-يَص ُ
صََو َ ب
َص ُ
أْ
ِ
إِ ْستَ َكا َن-يَ ْستَك ْ ُ
ي تَ َك َاو َن-يَتَ َك َاو ُن َك َّو َن-يُ َك ِو ُن َكا َن-يَ ُك ْو ُن أَ ُك ْن
ت ِ
استَأْتَى-يَ ْستَأْ ْ
ْ ََتَتَّى-يَتَأَتَّى ت ِ
آتَى-يُ ْؤ ْ ت ِ
أَتَىَ -أيْ ْ َال َأيْتِي ُك َما
51
إِ ْستَ ْن بَأَ-يَ ْستَ ْنبِ ُئ تَنَ بَّأَ-يَتَ نَ بَّأُ نَبَّأَ-يُنَ بِ ُئ نَبَأَ-يَْن بَأُ نَبَّأْتُ ُك َما
ت ِ
استَأْتَى-يَ ْستَأْ ْ
ْ ََتَتَّى-يَتَأَتَّى ت ِ
آتَى-يُ ْؤ ْ ت ِ
أَتَىَ -أيْ ْ َأيْتِيَ ُك َما
ا ْش ََرت َك-يَ ْش َِرت ُك أَ ْشَرَك-يُ ْش ِرُك َش ِرَك-يَ ْشَرُك نُ ْش ِرَك
ا ْشتَ َكَر-يَ ْشتَ ِك ُر أَ ْش َكَر-يُ ْش ِك ُر َش َكَر-يَ ْش ُك ُر يَ ْش ُك ُرو َن
إِ ْستَ ْعلَ َم-يَ ْستَ ْعلِ ُم ْاعتَ لَ َم-يَ ْعتَلِ ُم أ َْعلَ َم-يُ ْعلِ ُم َعلِ َم-يَ ْعلَ ُم يَ ْعلَ ُمو َن
إِ ْستَ ْس َقى-يَ ْستَ ْس ِق ْي إِ ْستَ َقى-يَ ْستَ ِق ْي َس َقى-يُ ْس ِق ْي
أْ َس َقى-يَ ْس ِقى فَيَ ْس ِقي
إِستصلَب-يست ِ إِصطَلَب ي ِ أَصلَب-ي ِ ب
ب
صل ُ
َْ ْ َ َ َْ ْ ب
صطَل ُ
ْ َ َْ ب
صل ُ
ْ َ ُْ ب
صلُ ُ
ب-يَ ْ
صلَ َ
َ صلَ ُ
فَيُ ْ
استَأْ َك َل-يَ ْستَأْكِ ُل
ْ ائْ تَ َك َلَ -أيْتَ ِك ُل آ َك َل-يُ ْؤكِ ُل أَ َك َلَ -أيْ ُك ُل فَتَأْ ُك ُل
ِ
إِ ْستَ َف َ ت ِ تَستَ ْفتِي ِ
ت
ت-يَ ْستَف ُ ت-يَ ْس َف ُ
َسف َ انْ َ
ساهى-يس ِ
اه ْي َ َ َُ َس َها-يَ ْس ُهو فَأَنْ َساهُ
استَأْ َك َل-يَ ْستَأْكِ ُل
ْ ائْ تَ َك َلَ -أيْتَ ِك ُل آ َك َل-يُ ْؤكِ ُل أَ َك َلَ -أيْ ُك ُل َأيْ ُكلُ ُه َّن
52
إِ ْستَ ْع ََب-يَ ْستَ ْعِ ُب إِ ْعتَََب-يَ ْعتَِ ُب أ َْع ََب-يُ ْعِ ُب َع ََب-يَ ْع ُُب تَ ْع ُبُو َن
إِ ْستَ ْن بَأَ-يَ ْستَ ْنبِ ُئ تَنَ بَّأَ-يَتَ نَ بَّأُ نَبَّأَ-يُنَ بِ ُئ نَبَأَ-يَْن بَأُ أُنَبِئُ ُك ْم
إِ ْس َ ْرت َج َع-يَ ْس َ ْرتِج ُع إِ ْرََتَ َع-يَْرََِت ُع أ َْر َج َع-يُْرِج ُع َر َج َع-يَْرِج ُع أ َْرِج ُع
إِ ْستَ ْعلَ َم-يَ ْستَ ْعلِ ُم أِ ْعتَ لَ َم-يَ ْعتَلِ ُم أ َْعلَ َم-يُ ْعلِ ُم َعلِ َم-يَ ْعلَ ُم يَ ْعلَ ُمو َن
ص ُن
ص َن-يَتَ َح َّ
َُتَ َّ أَحصنُ -حي ِ
ص ُن ص ُن ُُْت ِ
ْ ََ ْ ص َنَْ -حي ُ
َح َ صنُو َن
اث-يَ ْستَغِْي ُ
ث إِ ْستَ غَ َ اث-يُغِْي ُ
ث أَ َغ َ ث
اث-يَغُ ْو ُ
َغ َ اث
يُغَ ُ
إِ ْعتَصر-ي عتَ ِ
ص ُر أ َْعصر-ي ع ِ
ص ُر عصر-ي ع ِ
ص ُر يع ِ
ص ُرو َن
ََ َ ْ ََ ُ ْ َ ََ َ ْ َْ
إِ ْستَ ْعلَ َم-يَ ْستَ ْعلِ ُم ْاعتَ لَ َم-يَ ْعتَلِ ُم أ َْعلَ َم-يُ ْعلِ ُم َعلِ َم-يَ ْعلَ ُم لِيَ ْعلَ َم
53
ِ
إِ ْستَ َخا َن-يَ ْستَخ ْ ُ
ي إِ ْختَا َنَُ -يْتَا ُن َخ َّو َنُُ -يَ ِو ُن َخا َنَُ -يُْو ُن َخْنهُ
أُ
إِ ْستَ ْه َدى-يَ ْستَ ْه ِد ْي إِ ْهتَ َدى-يَ ْهتَ ِد ْي أ َْه َدى-يُ ْه ِد ْي َه َدى-يَ ْه ِد ْي يَ ْه ِد ْي
تَ ْقرب ِ
إِ ْستَ ْقَر َ
ب-يَ ْستَ ْق ِر ُ
ب ب إِقََْرت َ
ب-يَ ْق َِرت ُ ب-يُ ْق ِر ُ
ب أَقْ َر َ ب قَ ِر َ
ب-يَ ْقَر ُ ونَُ
أِ ْس ََرت َاد-يَ ْس َِرتيْ ُد إِ ْرََت َد-يَْرََت ُد َر َاوَد-يَُرا ِوُد َر َاد-يَُرْوُد َسنُ َرا ِوُد
إِ ْرََتَ َع-يَْرََِت ُع أ َْر َج َع-يُْرِج ُع َر َج َع-يَْرِج ُع يَْرِجعُو َن
إِنْ َكتَ َل-يَْن َكتِ ُل َكاتَ َل-يُ َكاتِ ُل َكتِ َل-يَكْتَ ُل نَكْتَ ْل
54
إِ ْستَ ْب غَى-يَ ْستَ ْبغِ ْي إِنْبَ غَى-يَْن بَغِ ْي أَبْغَى-يُْبغِ ْي بَغَى-يَْبغِ ْي نَْبغِي
إِ ْمتَ َارَ-يَْتَ ُار أ ََمَرَُ-يِْ ُْي َم َارََ-يِْ ُْي ِ
ََن ْْيُ
إِ ْستَ ْح َف َظ-يَ ْستَ ْح ِف ُ
ظ ظَْ -حيتَ ِف ُ
ظ إِ ْحتَ َف َ ظُْ -حي ِف ُ
ظ َح َف َ
أْ ظ َح ِف َ
ظَْ -حي َف ُ ظ
ََْن َف ُ
ال إِقْ تَ َ
ال-يَ ْقتَ ُ ال-يُِقْي ُل
أَقَ َ ال-يَ ُق ْو ُل
قَ َ ول
نَ ُق ُ
إِ َّدخل-يد ِ
َّخ ُل أ َْد َخ َل-يُ ْد ِخ ُل َد َخ َل-يَ ْد ُخ ُل تَ ْد ُخلُ ْوا
ََ َ
إِ ْستَ ْغ َىن-يَ ْستَ ْغ ِ ْين إِ ْغتَ َىن-يَ ْغتَِ ْين أَ ْغ َىن-يُ ْغ ِ ْين ِ
ين-يَ ْغ َىن
َغ َ أُ ْغ ِين
إِ ْستَ ْغ َىن-يَ ْستَ ْغ ِ ْين إِ ْغتَ َىن-يَ ْغتَِ ْين أَ ْغ َىن-يُ ْغ ِ ْين ِ
ين-يَ ْغ َىن
َغ َ يُ ْغ ِ ْين
إِ ْستَ ْعلَ َم-يَ ْستَ ْعلِ ُم ْاعتَ لَ َم-يَ ْعتَلِ ُم أ َْعلَ َم-يُ ْعلِ ُم َعلِ َم-يَ ْعلَ ُم يَ ْعلَ ُمو َن
إِ ْستَ ْف َق َد-يَ ْستَ ْف ِق ُد إِفْ تَ َق َد-يَ ْفتَ ِق ُد أَفْ َق َد-يُ ْف ِق ُد فَ َق َد-يَ ْف ِق ُد تَ ْف ِق ُدو َن
55
إِ ْستَ ْف َق َد-يَ ْستَ ْف ِق ُد إِفْ تَ َق َد-يَ ْفتَ ِق ُد أَفْ َق َد-يُ ْف ِق ُد فَ َق َد-يَ ْف ِق ُد نَ ْف ِق ُد
إِ ْستَ ْف َس َد-يَ ْستَ ْف ِس ُد إِنْ َف َس َد-يَْن َف ِس ُد أَفْ َس َد-يُ ْف ِس ُد فَ َس َد-يَ ْف ُس ُد لِنُ ْف ِس َد
إِ ْستَأْ َخ َذ-يَ ْستَأْ ِخ ُذ إِئْ تَ َخ َذَ -أيْ ََِت ُذ آخ َذ-ي ؤ ِ
اخ ُذَ َُ َخ َذَ -أيْ ُخ ُذ
أَ لِيَأْ ُخ َذ
إِ ْستَ َسَّر-يَ ْستَ ِسُرء تَ َّس َار-يَتَ َّس ُار َسَّر-يُ ِسر
أَ َسَّر-يَ َسر َسَّرَها
فَأ َ
إِبْتَ َدى-يَْب تَ ِد ْي أَبْ َدى-يُْب ِد ْي بَ َدا-يَْب ُد ْو يُْب ِد َها
إِ ْستَ ْعلَ َم-يَ ْستَ ْعلِ ُم ْاعتَ لَ َم-يَ ْعتَلِ ُم أ َْعلَ َم-يُ ْعلِ ُم َعلِ َم-يَ ْعلَ ُم أ َْعلَ ُم
ِ ِ ِ ِ تَ ِ
ف
ف-يَ ْستَ ْوص ُ إِ ْستَ ْو َ
ص َ ف
ف-يَتَّص ُ إِت َ
َّص َ ف
ف-يُ ْوص ُ
ص َ
أ َْو َ ف
ف-يَص ُ
ص َ
َو َ ص ُفو َن
إِ ْستَأْ َخ َذ-يَ ْستَأْ ِخ ُذ إِئْ تَ َخ َذَ -أيْ ََِت ُذ آخ َذ-ي ؤ ِ
اخ ُذَ َُ َخ َذَ -أيْ ُخ ُذ
أَ ََنْ ُخ َذ
إِ ْستَ ْعلَ َم-يَ ْستَ ْعلِ ُم ْاعتَ لَ َم-يَ ْعتَلِ ُم أ َْعلَ َم-يُ ْعلِ ُم َعلِ َم-يَ ْعلَ ُم تَ ْعلَ ُموا
56
تََبَّ َح-يَتََبَّ ُح أَبْ َر َح-يُِْب ُح بَر َِح-يَْ َب ُح أَبْ َر َح
إِ ْستَأْذَ َن-يَ ْستَأْ ِذ ُن ََتَذَّ َن-يَتَأَذَّ ُن آذَ َن-يُ ْؤِذ ُن أ َِذ َنَ -أيْذَ ُن َأيْذَ َن
إِ ْستَ ْح َك َم-يَ ْستَ ْحكِ ُم إِ ْحتَ َك َمَْ -حيتَ ِك ُم َح َك َمُْ -حي ِك ُم
أْ َح ُك َمَْ -حي ُك ُم َْحي ُك َم
ت ِ
استَأْتَى-يَ ْستَأْ ْ
ْ ََتَتَّى-يَتَأَتَّى ت ِ
آتَى-يُ ْؤ ْ ت ِ
أَتَىَ -أيْ ْ َأيْتِيَِين
إِ ْستَ ْذ َكَر-يَ ْستَ ْذكُِر تَ َذا َكَر-يَتَ َذا َك ُر أَذْ َكَر-يُ ْذكِ ُر ذَ َكَر-يَ ْذ ُك ُر تَ ْذ ُك ُر
ِ
إِ ْستَ َكا َن-يَ ْستَك ْ ُ
ي تَ َك َاو َن-يَتَ َك َاو ُن َك َّو َن-يُ َك ِو ُن َكا َن-يَ ُك ْو ُن تَ ُكو َن
ِ
إِ ْستَ َكا َن-يَ ْستَك ْ ُ
ي تَ َك َاو َن-يَتَ َك َاو ُن َك َّو َن-يُ َك ِو ُن َكا َن-يَ ُك ْو ُن تَ ُكو َن
إِ ْشتَ َكى-يَ ْشتَ ِك ْي أَ ْش َكى-يُ ْش ِك ْي َش َكا-يَ ْش ُك ْو أَ ْش ُكو
إِ ْستَ ْعلَ َم-يَ ْستَ ْعلِ ُم ْاعتَ لَ َم-يَ ْعتَلِ ُم أ َْعلَ َم-يُ ْعلِ ُم َعلِ َم-يَ ْعلَ ُم أ َْعلَ ُم
إِ ْستَ ْعلَ َم-يَ ْستَ ْعلِ ُم ْاعتَ لَ َم-يَ ْعتَلِ ُم أ َْعلَ َم-يُ ْعلِ ُم َعلِ َم-يَ ْعلَ ُم تَ ْعلَ ُمو َن
إِتَّ َقى-يَت َِّق ْي َوقَّى-يُ َوقِ ْي َوقَى-يَِق ْي يَت َِّق
57
ب-يُثْ ِر ُ
ب أَثْ َر َ ب-يَثْ ِر ُ
ب ثََر َ تَثْ ِر َ
يب
إِ ْستَ ْغ َفَر-يَ ْستَ ْغ ِف ُر إِ ْغتَ َفَر-يَ ْغتَ ِف ُر أَ ْغ َفَر-يُ ْغ ِف ُر َغ َفَر-يَ ْغ ِف ُر يَ ْغ ِف ُر
ت ِ
استَأْتَى-يَ ْستَأْ ْ
ْ ََتَتَّى-يَتَأَتَّى ت ِ
آتَى-يُ ْؤ ْ ت ِ
أَتَىَ -أيْ ْ َأيْ ِت
اج ُد
اج َد-يَتَ َو َ
تَ َو َ أ َْو َج َد-يُ ْوِج ُد َوِج َدََِ -ي ُد َل َِج ُد
َّد
تَ َفن ََّد-يَتَ فن ُ فَن ََّد-يُفَّنِ ُد فَنِ َد-يَ ْفنَ ُد تُ َفنِ ُد ْو ِن
ال إِقْ تَ َ
ال-يَ ْقتَ ُ ال-يُِقْي ُل
أَقَ َ ال-يَ ُق ْو ُل
قَ َ أَقُ ْل
إِ ْستَ ْعلَ َم-يَ ْستَ ْعلِ ُم ْاعتَ لَ َم-يَ ْعتَلِ ُم أ َْعلَ َم-يُ ْعلِ ُم َعلِ َم-يَ ْعلَ ُم تَ ْعلَ ُم ْو َن
إِ ْستَ ْغ َفَر-يَ ْستَ ْغ ِف ُر إِ ْغتَ َفَر-يَ ْغتَ ِف ُر أَ ْغ َفَر-يُ ْغ ِف ُر َغ َفَر-يَ ْغ ِف ُر َستَ ْغ ِفر
أْ
تَ َشيَّأَ أَ ِ
َشاءَ-يُش ْيءُ َشاءَ-يَ َشاءُ يَ َشاءُ
إِ ْمتَ َكَرَ-يَْتَ ِك ُر أ َْم َكَرَ-يُْ ِك ُر َم َكَرَ-يَْ ُك ُر َيَْ ُك ُرْو َن
ت ِ
استَأْتَى-يَ ْستَأْ ْ
ْ ََتَتَّى-يَتَأَتَّى ت ِ
آتَى-يُ ْؤ ْ ت ِ
أَتَىَ -أيْ ْ ََتْتِيَ ُه ْم
إِ ْعتَ َق َل-يَ ْعتَ ِق ُل أ َْع ِق َل-يُ ْع ِق ُل َع َق َل-يَ ْع ِق ُل تَ ْع ِقلُو َن
تَ َو َّجى-يَتَ َو َّجى أ َْو َجى-يُ ْوِج ْي َو َجىََِ -ي ْي فَنُ ِج َي
إِفََْرتى-يَ ْف َِرت ْي أَفْ َرى-يُ ْف ِر ْي فَ َرى-يَ ْف ِر ْي يُ ْف ََرتى
A. Analisis Data
Berikut ini adalah analisis fi’il mudhori’ dalam Al-Qur’an Surah
Yu>suf:
الرِح ْي ِم
َّ الر ْْح ِن َِّ بِس ِم. الرِجي ِم
َّ اَّلل ْ ْ َّ ان َّ َّلل ِم َن
ِ َالش ْيط َِّ أَعُوذُ ِاب
ْ
ِ ِاب ال ُْمب
) 1( ني ِ ت ال
ِ َْكت ُ آَي َ آلر تِل
َ ْك
)2 ( آَّن َع َربِيًّا ل ََعلَّ ُك ْم تَ ْع ِقلُو َن
إِ ََّّن أَنْ َزلْنَاهُ قُ ْر ا
Analisis Nahwu : Yaitu Fi’il Mudhori’ ber I’rab rofa’, tanda rofa’nya yaitu
dengan tetapnya nun (tsubutunnun) karena fi’ilnya berbentuk af’alul
khomsah dan diawali dengan huruf mudhoroah ta. Lafadh تَ ْع ِقلُو َنberasal
- َع َق َل –يَ ْع ِق ُل– َع ْق ًل – َوَم ْع َق ًل – فهو – َعاقِل – وذاك – َم ْع ُق ْول – أ َْع ِق ْل
59
60
“ “ نَ ُقص
Analisis Nahwu : Yaitu Fi’il Mudhori’ ber I’rab rofa’, dengan tanda
rofa’nya berupa harakat dhammah. Dan diawali dengan huruf mudhoro’ah
ص
َّ ُص ْوص – ق
ُ صا – فهو – قَاص – وذاك – َم ْق
ًّ صا – َوَم َق
ًّ َص – ق
ص – يَ ُق ر
َّ َق
َ ك فَ يَ ِكي ُد ْوا ل
َّ َك َك ْي ادا ۖ إِ َّن
الش ْيطَا َن َ ِص ُرْؤََي َك َعلَى إِ ْخ َوت
ْ ص
ُ َن ََل تَ ْق
ََّ ُال ََي ب
َ َق
ِ لِ ِْْلنْس
ٌ ِان َع ُد ٌّو ُمب
) 5 ( ني َ
"ص
ْ ص
ُ " تَ ْق
jawazim La Nahiyah. Tanda Jazm nya yaitu dengan sukun. Lafad ص
نَ ُق ر
istilahnya yaitu:
61
ص
ص ْوص – قُ َّ
صا – فهو – قَاص – وذاك – َم ْق ُ
صا – َوَم َق ًّ
ص – قَ ًّ
ص – يَ ُق ر
قَ َّ
Analisis Nahwu: Yaitu Fi’il Mudhori’ ber I’rab Rofa’. Tanda rofa’nya yaitu
dengan membuang nun (hadzfunnun) Dan diawali huruf mudhoroah berupa
ْدىِ – 2مك ً
ْدى ْد – َمك ً
َالتَك ُ
ْدو
نَك ُ ْد َو ِان
تَك ُ ْد َو ِان
تَك ُ ْد َو ِان
تَك ُ ْد ِو ِان
يَك ُ
ْد ْو َن
تَك ُ ْد ْو َن
تَك ُ ْد ْو َن
يَك ُ ْد ْو َن
يَك ُ
َ " ََْيتَبِْي
"ك
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ ber I’rab nashab, dengan tanda
Berasal dari kata ََْيبُ ْوا-َجبَا mengikuti wazan يَ ْف ُع ُل-فَ َع َل. Adapun tashrif
istilahnya yaitu:
َجبُو
ْأ َ ْ ََِْتب
ي ََْتبُ ْوا ََْتبُ ْوا ََْيبُ ْوا
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’. Tanda rofa’nya yaitu
dengan dhammah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah ya. Lafadh ك ِ
َ يُ َعلم ُ
berasal dari kata َعلَّ َم–يُ َعلِ ُم mengikuti wazan يُ َفعِ ُل-فَ َّع َل. Adapun tashrif
istilahinya yaitu:
63
َعلَّ َم – يُ َعلِ ُم – تَ ْعلِْي ًما – تَ ْعلِ َمةً – تَ ْع َل ًما – تِ ْع َل ًما – ُم َعلَّ ًما – فهو – ُم َعلِم –
ت لِ َّ ِ ِِ
لسائِل َ
ني ( ) 7 ف َوإِ ْخ َوته َ
آَي ٌ لََق ْد َكا َن ِِف يُ ُ
وس َ
صاِلِِ َ
ني ()9 َ
"تَ ُكونُوا"
Analisis nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori ber I’rab rofa’ dengan membuang
nun (tsubutunnun). Tanda rofa’nya yait dengan dhammah dan diawali
dengan huruf mudhoroah ta.Lafadh تَ ُكونُوا berasal dari kata َكا َن-يَ ُك ْو ُن
ْون ِ
َالتَ ُك ْن – َم َكان – 2مك َ
64
نَ ُك ْو ُن تَ ُك ْو ََن ِن تَ ُك ْو ََن ِن تَ ُك ْوََن ِن يَ ُك ْو ََن ِن
تَ ُك َّن تَ ُك ْونُ ْو َن يَ ُك َّن يَ ُك ْونُ ْو َن
ِالسيَّارة
َ َّ ض
ِ ِ ت ا ْْل
ُ ب يَلْتَقطْهُ بَ ْع ِ َ ال قَائِ ٌل ِم ْن ُه ْم ََل تَ ْقتُ لُ ْوا يُ ْو ُس
ُ َف َوأَلْ ُق ْوهُ ِِف غَيَاب َ َق
ِِ
َ إِ ْن ُك ْن تُ ْم فَاعل
) 10 ( ني
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il Mudhori’ ber I’rab mansub dengan la nahiyah.
Tanda nashabnya yaitu dengan membuang nun. Karena fi’ilnya berbentuk
af’alul khomsah. Dan diawali huruf mudhoroah ta.Lafadh تَ ْقتُ لُواberasal dari
ْ
kata يَ ْقتُ ُل-قَتَ َل mengikuti wazan يَ ْف ُع ُل-فَ َع َل. Adapun tashrif istilahnya
yaitu:
– قَتَ َل – يَ ْقتُ ُل – قَ ْت ًل – َوَم ْقتَلً – فهو – قَاتِل – وذاك – َم ْقتُ ْول – أُقْ تُ ْل
نَ ْقتُ ُل تَ ْقتُ َل ِن تَ ْقتُ َل ِن تَ ْقتُ َل ِن يَ ْقتُ َل ِن
تَ ْقتُ ْل َن تَ ْقتُلُ ْو َن يَ ْقتُ ْل َن يَ ْقتُلُ ْو َن
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il Mudhori’ ber I’rab Rofa’. Tanda rofa’nya yaitu
dengan dhammah. Dan diawali dengan huruf mudhoroah alif. Lafadh ُأَلْ ُقوه
ْ
berasal dari kata يَ ْل ُق ْو-لََقا mengikuti wazan يفعل
ُ -فعل
َ. Adapun tashrif
istilahnya yaitu:
– لََقا – يَْل ُق ْو – لَ ْق ًوا – َوَم ْل ًقى – فهو – الَ ٍق – وذاك – َم ْل ُقو – أُلْ ُق – الَتَ ْل ُق
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il Mudhori’ ber I’rab Rofa’. Tanda rofa’nya yaitu
ِ
dengan dhammah. Dan diawali dengan huruf mudhoroah ya. Lafadh ُيَْلتَقطْه
berasal dari kata ُ يَ ْلتَ ِق-ط
ط َ إِلْتَ َق mengikuti wazan يَ ْفتَعِ ُل-إِفْ تَ َع َل. Adapun
– ط – إِلْتِ َقا ًط – َوُم ْلتَ َقطًا – فهو – ُم ْلتَ ِقط – وذاك – ُم ْلتَ َقط
ُ ط – يَْلتَ ِق
َ إِلْتَ َق
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il Mudhori’ ber I’rab Rofa’. Tanda rofa’nya
ِأَر
menggunakan dhammah. Dan diawali huruf mudhoroah alif. Lafadh ُس ْلهْ
berasal dari kata أ َْر َس َل – يُْرِس ُلmengikuti wazan يُ ْفعِ ُل- أفْ َعلAdapun tashrif
istilahnya yaitu:
أ َْر َس َل – يُْرِس ُل – إِ ْر َساالً – َوُم ْر َسلً – فهو – ُم ْرِسل – وذاك – ُم ْر َسل – أ َْرِس ْل
Analisis Nahwu: yaitu jenis fi’il mudhori’ ber i’rab rofa’. Tanda rofa’nya
yaitu dengan dhammah, dan diawali dengan huruf muhoro’ah ya. Lafadh
يَْرتَ ْعberasal dari kata َرتَ َع – يَْرتَ ُعmengikuti wazan فَ َع َل – يَ ْف َع ُل. Adapun
tashrif istilahnya yaitu:
َرتَ َع – يَْرتَ ُع – َرتْ ًعا – َوَم ْرتَ ًعا – فهو – َراتِع – وذاك – َم ْرتُ ْوع – أ َْرتَ ْع – َالتَ ْرتَ ْع
"ب
ْ "َ يَل َْع
67
Analisis Nahwu: yaitu jenis fi’il mudhori’ ber i’rab brofa’. Tanda rofa’nya
yaitu dengan dhammah, dan diawali dengan huruf muhoro’ah ya. Lafadh
ب
ْ يَْل َعberasal dari kata ب
ُ ب–يَْل َع
َ لَ َعmengikuti wazan فَ َع َل–يَ ْف َع ُل. Adapun
tashrif istilahnya yaitu:
ِ
ْ ب – وذاك – َم ْلعُ ْوب –أَلْ َع
–ب ُ ب –لَ ْعبًا– َوَم ْل َعبًا – فهو – َالع
ُ ب – يَْل َع
َ لَ َع
ِم ْلعاَب- 2ب – َم ْل َعب
ْ َالتَ ْل َع
ب َوأَنْ تُ ْم َع ْنهُ غَافِلُو َن ِ ُ ال إِِّن لَيَ ْح ُزنَُِن أَ ْن تَ ْذ َهبُوا بِ ِه َوأَ َخ
ُ ْاف أَ ْن ََيْ ُكلَهُ الذئ َ َق
)13(
Analisis Nahwu: Yaitu jenis Fi’il mudhori’ marfu’. Tanda rofa’nya yaitu
dengan dhammah dan huruf mudhori’nya yaitu ya. Lafadh لَيَ ْح ُزنُِينberasal
ْ َحَز َن – َْحي ُز ُن – َح ْزًَن – َوَْحمَزًَن – فهو – َحا ِزن – وذاك – َْحم ُزْون – أ
– ُح ُز ْن
َح ُز ُن ِ
ْأ ي
َ ْ َُْت ُزن َُْت ُز ُن َُْت ُز ُن َْحي ُز ُن
68
ََْن ُز ُن َُْت ُزََن ِن َُْت ُزََن ِن َُْت ُزََن ِن َْحي ُزََن ِن
َُْت ُز َّن َُْت ُزنُ ْو َن َْحي ُزنْ َن َْحي ُزنُ ْو َن
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab Nashab dengan an, tanda
nashabnya yaitu dengan membuang nun (Hadzfu nun). Karena fi’ilnya
berbentuk af’alul khomsah. Lafadh تَ ْذ َهبُوا berasal dari kata ب
ُ ب–يَ ْذ َه
َ َذ َه
mengikuti wazan فَ َع َل–يَ ْف َع ُل. Adapun tashrif Istilahnya yaitu:
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Dengan tanda rofa’nya
dhammah. Dan diawali dengan huruf mudhoroah ya. Lafadh َُي َعلُوه
َْ berasal
69
dari kata َج َع َل– ََْي َع ُل mengikuti wazan فَ َع َل–يَ ْف َع ُل. Adapun tashrif
Istilahnya yaitu:
َج َع ْل ِ
ْ َج َع َل – ََْي َع ُل – َج ْعلً – َوََْم َعلً – فهو – َجاعل – وذاك – ََْمعُ ْول – أ
ِ َْم َعال- 2– َال ََْت َع ْل – ََْم َعل
Analisis Nahwu: Yaitu jenis Fi-il Mudhori’ ber I’rob Mansub dengan Nun
taukid tsaqilah. Tanda Nashabnya yaitu dengan fathah. dan diawali dengan
نَبَّأَ – يُنَ بِ ُئ – تَ ْنبِْي ئًا – تَْنبِْي ئَةً – تَْن بَ ئًا – تِْن بَئًا – ُمنَبَّئًا – فَ ُه َو – ُمنَ بِئ – وذاك
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa, tanda rofa’ nya yaitu
dengan tetapnya nun (tsubutunun), karena bentuk fi’ilnya berupa af’alul
أَ ْشعُُر تَ ْشعُ ِريْ َن تَ ْشعُُر تَ ْشعُُر يَ ْشعُُر
نَ ْشعُُر تَ ْشعَُر ِان تَ ْشعَُر ِان تَ ْشعَُر ِان يَ ْشعَُر ِان
تَ ْشعُْر َن تَ ْشعُُرْو َن يَ ْشعُْر َن يَ ْشعُُرْو َن
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’, tanda I’rab rofa’nya
yaitu dengan tetapnya nun (tsubutunun), karena bentuk fi’ilnya berupa
af’alul khomsah. Dan diawali dengan huruf mudhoroah ya. Lafadh يَْب ُكو َن
Analisis nahwu: yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Tanda I’rab rofa’nya
dengan dhammah. Dan dengan diawali huruf mudhoroah nun. Lafadh
نَ ْستَبِ ُق berasal dari kata يَ ْستَبِ ُق-اِ ْستَ بَ َق mengikuti wazan يَ ْفتَعِ ُل-إِفْ تَ َع َل.
Adapun tashrif istilahnya yaitu:
– إِ ْستَ بَ َق – يَ ْستَبِ ُق – إِ ْستِبَاقًا – َوُم ْستَ بَ ًقا – فهو – ُم ْستَبِق – وذاك – ُم ْستَ بَق
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ mansub dengan tanda nashabnya
menggunakan fathah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah ta. Lafadh َترْكنَا
berasal dari kata يَْ َرت ُك- تَ َرَكmengikuti wazan يَ ْف َع ُل-فَ َع َل. Adapun tashrif
istilahnya yaitu:
الَتَْ َرت ْك-تَ َرَك – يَْ َرت ُك – تَ ْرًكا – َوَم ْ َرتًكا – فهو – ََت ِرك – وذاك – َم ْرتُْوك –أتْ َرْك
ْب
ٌْ ص
َ َس ُك ْم أ َْم ارا ۖ ف ٍ يص ِه بِ َدٍم َك ِذ
ِ وجاءوا َعلَى قَ ِم
ُ َت لَ ُك ْم أَنْ ُف
ْ ال بَ ْل َس َّول
َ َب ۚ ق ُ ََ
ِ َاَّلل الْمستَ عا ُن َعلَى ما ت ِ
)18( ص ُفو َن َ َ ْ ُ َُّ يل ۖ َو
ٌ َْج
ِ َ" ت
" ص ُفو َن
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Tanda rofa’nya yaitu
dengan tetapnya nun (tsubutunun). Karena fi’ilnya berbentuk af’alul
khomsah. Dan dengan diawali huruf mudhoro’ah ta. Lafadh ن ِ َ تberasal
َ ص ُفو
istilahnya yaitu:
– ص ْوف ِ ِ ِ ِ
ُ ف – ص َفةً – َوَم ْوص ًفا – فهو – َواصف – وذاك – َم ْو
ُ ف – يَص
َ ص
َ َو
صاف ِ ِ ِ َف – َالت
ْ ِص
َ مْي- 2ف – َم ْوصف
ْ ص
َُسروه َ َارةٌ فَأ َْر َسلُوا َوا ِر َد ُه ْم فَأَ ْد ََل َدل َْوهُ ۖ ق
َ ال ََي بُ ْش َرى َه َذا غُ َال ٌم ۚ َوأ َ َّت َسي
ْ ََو َجاء
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Tanda rofa’ nya yaitu
dengan tetapnya nun (tsubutunun), karena fi’ilnya berbentuk af’alul
َع ِم َل – يَ ْع َم ُل – َع ْملً – َوَم ْع َملً -فهو – َع ِامل – وذاك – َم ْع ُم ْول – أ َْع َم ْل
يل ْاِلَح ِ
اد ِ ف ِِف ْاِلَر ِ ِ ِ ِ ِ َولَ ادا ۚ َوَك َذلِ َ
يث ۚ َو َّ
اَّللُ ض َولنُ َعل َمهُ م ْن ََتْ ِو ِ َْ ك َم َّكنَّا ليُ ُ
وس َ
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ ber I’rab nashab dengan an,
tanda I’rab nashabnya yaitu dengan fathah. dan huruf mudhori’nya berupa
Ya’.. Lafadh يفعل mengikuti wazanنَ َف َع–يَْن َف ُع berasal dari kataيَْن َف َعنَا
فعلَ -
َ
Adapun tashrif istilahnya yaitu:
نَ َف َع – يَْن َف ُع – نَ ْف ًعا – َوَمْن َف ًعا – فهو – ََنفِع – وذاك – َمْن ُف ْوع – أَنْ َف ْع – َال
" نَت ِ
َّخ َذهُ "
74
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ Mansub tanda i’rab nashabnya
yaitu dengan fathah. Dan diawali dengan huruf mudhoro’ah nun. Lafadh
ِ ِ ِ
ُ نَتَّخ َذهberasal dari kata يَتَّخ ُذ- إِ ََّتَ َذmengikuti wazan يَ ْفتَع ُل- إِفْ تَ َع َلAdapun
tashrif istilahnya yaitu:
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ dengan i’rab nashab. Tanda i’rab
nashab nya yaitu dengan kemasukan lam ta’lil dan huruf mudhoro’ahnya
– فهو – ُم َعلِم- َعلَّ َم – يُ َعلِ ُم – تَ ْعلِْي ًما – تَ ْعلِ َمةً – تَ ْع َل ًما – تِ ْع َل ًما – ُم َعلَّ ًما
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Tanda rofa’ nya yaitu
dengan tetapnya nun (tsubutunun), karena fi’ilnya berbentuk af’alul
dari kata َعلِ َم–يَ ْعلَ ُمmengikuti wazan يَقغَل- فَعِ َلAdapun tashrif istilahnya
yaitu:
َعلِ َم – يَ ْعلَ ُم – ِع ْل ًما – َوَم ْعلَ ًما – فهو – َع ِال – وذاك – َم ْعلُ ْوم – أ َْعلَ ْم – َالتَ ْعلَ ْم
2– َم ْعلَم
ِ َ َِول ََّما بَلَ َغ أَ ُش َّدهُ آتَ ْي نَاهُ ُح ْك اما َو ِعل اْما ۚ َوَك َذل
َ ِك ََْن ِزي ال ُْم ْحسن
)22( ني
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ dengan i’rab rofa’. Dan tanda rofa’-
nya yaitu dengan dhammah. Dan diawali dengan huruf mudhoroah nun.
Lafadh ََْن ِزي berasal dari kata َجَزى– ََْي ِز ْي mengikuti wazan يفعِل-فعل
َ
Adapun tashrif istilahnya yaitu:
ِ
ْ َجَزى – ََْي ِز ْي – جَزايَةً – َوََْمًزى – فهو – َجا ٍز – وذاك – ََْم ِزي – أ
– َج ِز
ال
َ ََك ۚ ق
َتلَ َت َه ْي
ْ اب َوقَال ِ وراو َدتْهُ الَِِّت ُهو ِِف ب ْيتِ َها َعن نَ ْف ِس ِه وغَلَّ َق
َ ت ْاِلَبْ َو َ ْ َ َ َ ََ
)23( اي ۖ إِنَّهُ ََل يُ ْفلِ ُح الظَّالِ ُمو َن َِّ َمعاذ
ْ اَّلل ۖ إِنَّهُ َرِّب أ
َ َح َس َن َمثْ َو ََ
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Tanda rofa’nya
mengguunakan harakat dhammah. Dan diawali dengan uruf mudhoroah
76
mengikuti wazanأَفْ لَح–يُ ْفلِح berasal dari kataيُ ْفلِح berupa ya. Lafadh أَفْ َع َل
ُ ُ َ
- Adapun tashrif istilahnya yaitu:يُ ْفعِ ُل
أَفْ لَ َح – يُ ْفلِ ُح – إِفْ َل ًحا – َوُم ْفلَ ًحا – فهو – ُم ْفلِح – وذاك – ُم ْفلَح – أَفْلِ ْح –
ص ِر َ
ف" ِ
" لنَ ْ
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab nashab dengan lam ta’lil.
Tanda I’rab nashabnya berupa harakat fatkhah. Huruf mudhoroahnya
ص ِر َ
ف ِ ص ِر ُ
berupa nun. Lafadh لنَ ْ berasal dari kata ف ف-يَ ْ
صَر َ
َ mengikuti
َت َما يصهُ ِم ْن ُدبُ ٍر َوأَلْ َفيَا َسيِ َد َها لَ َدى الْبَ ِ
اب ۚ قَال ْ ت قَ ِم َ
اب َوقَ َّد ْ
استَ بَ َقا الْبَ َ
َو ْ
ك سوءا إََِّل أَ ْن يسجن أَو َع َذ ِ جزاء من أَر َ ِ
يم ()25
اب أَل ٌ
ٌ ُْ ََ ْ اد ِِب َْهل َ ُ اََ ُ َ ْ َ
77
" أَ ْن يُ ْس َج َن "
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab nashab dengan an. Tanda
I’rab nashab nya yaitu dengan fathah. Huruf mudhoroahnya berupa ya.
Lafadh فعل-ي ْف ُعل َ mengikuti wazanس َج َن-يَ ْس ُج ُن berasal dari kataيُ ْس َج َن
َ
Adapun tashrif istilahnya yaitu:
تَ ْس ُجْن َّن تَ ْس ُجنُ ْو َن يَ ْس ُجْن َن يَ ْس ُجنُ ْو َن
ني ()27
ادق َ ت َو ُه َو ِم َن َّ
الص ِ ِ يصهُ قُ َّد ِم ْن ُدبُ ٍر فَ َك َذبَ ْ
َوإِ ْن َكا َن قَ ِم ُ
ۖ اها َع ْن نَ ْف ِس ِه ۖ قَ ْد َشغََف َها ُحبًّا ُ ال نِ ْس َوةٌ ِِف ال َْم ِدينَ ِة ْام َرأ
َ ََت ال َْع ِزي ِز تُ َرا ِو ُد فَ ت َ ََوق
Analisis Nahwu: Yaitu Fi’il mudhori’ ber i’rab rofa’ dengan tanda rofa’ nya
yaitu dengan dhammah. Dan diawali dengan huruf mudhoro’ah ta. Lafadh
ِ ي َف-فَاعل. Adapun
تَُرا ِوُدberasal dari kata َر َاوَد–يَُرا ِوُدmengikuti wazan اع ُل ُ ََ
tashrif istilahnya yaitu:
– َر َاوَد – يَُرا ِوُد – ُمَر َاوَدةً – َوِرَو ًادا – َوِريْ َو ًادا – فهو – ُمَرا ِود – وذاك – ُمَر َاود
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab nashab. Tanda I’rab nashab
nya dengan fathah. Dan huruf mudhoroahnya berupa nun. Lafadh لَنَ َر َاها
istilahnya yaitu:
– َراهَ – يَُرْوهُ – َرْوًها – َوَمَر ًاها – فهو – َرائِه – وذاك – َم ُرْوه – ُرْه – َالتَ ُرْه
ِم ْرَوه-2َمَراه
ِ
أ َُرْوهُ ي
تَ ُرْوه ْ َ تَ ُرْوهُ تَ ُرْوهُ يَُرْوهُ
تَ ُرْه َن تَ ُرْوُه ْو َن يَُرْه َن يَُرْوُه ْو َن
Analisis Nahwu: Yaitu Fi’il mudhori’ ber I’rab jazm dengan kemasukan
amil jawzim lam, tanda jazm nya yaitu dengan dibaca sukun huruf akhirnya,
dan Huruf mudhoroah nya berupa ya. Lafadh فعل berasal dari kata -يَ ْف َع ْل
َ
فع ُل
يفع ُل mengikuti wazanي َ
فعلَ -
َ Adapun tashrif istilahnya yaitu:
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ mabni fathah karena kemasukan
nun taukid tsaqilah dalam mahal nashab. Huruf mudhoroahnya dengan ya.
Lafadh ن
َّ َ لَيُس َجنberasal dari kata يَس ُجن- س َجنmengikuti wazan ي ْف ُعل-فعل
َ
ْ ُ ْ َ َ
Adapun tashrif istilahnya yaitu:
َس ُج ُن ِ
ْأ ي
َ ْ تَ ْس ُجن تَ ْس ُج ُن تَ ْس ُج ُن يَ ْس ُج ُن
تَ ْس ُج َّن تَ ْس ُجنُ ْو َن يَ ْس ُج َّن يَ ْس ُجنُ ْو َن
Analisis nahwu: yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab nashab dengan lam ta’lil.
Tanda I’rab nashab nya dengan fathah. Dan huruf mudhoroahnya berupa
ً لَيَ ُكberasal dari kata يَ ُكو ُن- َكا َنmengikuti wazan ي ْف ُعل-فعل
ya. Lafadh وَن
ْ َ
Adapun tashrif istilahnya yaitu:
81
ْون ِ
َالتَ ُك ْن – َم َكان – 2مك َ
Dan untuk tashrif lughowinya yaitu:
نَ ُك ْو ُن تَ ُك ْو ََن ِن تَ ُك ْو ََن ِن تَ ُك ْوََن ِن يَ ُك ْو ََن ِن
تَ ُك َّن تَ ُك ْونُ ْو َن يَ ُكْن َن يَ ُك ْونُ ْو َن
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’. Tanda rofa’ nya yaitu
يَ ْدعُونَِين dengan dhammah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah ya. Lafad
berasal dari kata َد َعا–يَ ْدعُ ْو mengikuti wazan فع َل-يَ ْفعُ ُل
َ Adapun tashrif
istilahnya yaitu:
َد َعا – يَ ْدعُ ْو – َد ْع ًوا – َوَم ْد ًعى – فهو – َد ٍاع – وذَ َاك – َم ْدعُو – أ ُْدعُ – َالتَ ْدعُ
– َم ْد ًعىِ – 2م ْد ًعى
نَ ْدعُ ْو تَ ْدعُ َو ِان تَ ْدعُ َو ِان تَ ْدعُ َو ِان يَ ْدعُ َو ِان
تَ ْدعُ ْو َن تَ ْدعُ ْو َن يَ ْدعُ ْو َن يَ ْدعُ ْو َن
ْ ص ِر
"ف ْ َ" ت
Analisis Nahwu: Yaitu jenis Fi’il mudhori’ dengan i’rab Rofa’. Tanda rofa’-
nya yaitu dengan menggunakan dhammah. Dan diawali dengan huruf
"ب
ُ َص
ْ "أ
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’ilmudhori’ marfu’. Tanda rofa’ nya yaitu
ب ِ
dengan dhammah. Lafadh
ُ َص
ْ أberasal dari kata ب
ُ يَص-ب
َصَ َوmengikuti
wazanيفعِل-فعل
َ Adapun Tashrif istilahnya yaitu:
َ
– ص ْوب ِ ِ ِ ِ
ُ ب – صبَةً – َوَم ْوصبًا – فهو – َواصب – وذاك – َم ْو
ُ ب – يَص
َصَ َو
صاب ِ ِ ِ ِ
َ – مْي2ب – َم ْوصب
ْ ب – الَتَص
ْص
83
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’ilmudhori’ marfu’. Tanda rofa’ nya yaitu
dengan dhammah. Lafadh أَ ُك ْن berasal dari kata يَ ُك ْو ُن-َكا َن mengikuti
wazan يفعل
ُ -فعل
َ Adapun Tashrif istilahnya yaitu:
ْون ِ
َ – مك2َالتَ ُك ْن – َم َكان
istilahnya yaitu:
َس ُج ُن ِ
ْأ ي
َ ْ تَ ْس ُجن تَ ْس ُج ُن تَ ْس ُج ُن يَ ْس ُج ُن
تَ ْس ُجْن َّن تَ ْس ُجنُ ْو َن يَ ْس ُجْن َن يَ ْس ُجنُ ْو َن
ال ْاْل َخ ُر إِِّن ِ ال أَح ُد َُهَا إِِّن أَر ِاّن أَ ْع
َ َص ُر َمخْ ارا ۖ َوق ِ ِ
َ َ َ ََو َد َخ َل َم َعهُ الس ْج َن فَ تَ يَان ۖ ق
اك ِم َن
َ ْي ِم ْنهُ ۖ نَبِْئ نَا بِتَأْ ِويلِ ِه ۖ إِ ََّّن نَ َر َّ ِ ِْ أَر ِاّن أ
ُ ْ َْح ُل فَ ْو َق َرأْسي ُخ ْب ازا ََتْ ُك ُل الط َ
ِ
َ ِال ُْم ْحسن
)36( ني
ِ " أَ ْع
" ص ُر
Analisis nahwu: yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Tanda rofa’nya yaitu
menggunakan dhammah. Dan diawali dengan huruf mudhoroah alif. Lafadh
ِ أ َْعberasal dari kata صر
ص ُر ِ ِ
ُ صَر–يُ ْع
َ أ َْعmengikuti wazan يُ ْفع ُل- أَفْ َع َلAdapun
tashrif istilahnya yaitu:
ِ ِ
– صر
َ صًرا – فهو – ُم ْعصر – وذاك – ُم ْع َ صَر – يُ ْعص ُر – إِ ْع
َ ص ًارا – َوُم ْع َ أ َْع
صر ِ ِ
َ صر – ُم ْع
َ أ َْعص ْر – َالتُ ْعص ْر – ُم ْع
ِْ " أ
" َْح ُل
Analisis nahwu: yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Tanda rofa’nya yaitu
menggunakan dhammah. Dan diawali dengan huruf mudhoroah alif.
85
ِْ َْحل – ُحي ِمل – إِ ْْح ًاال – وُْحمم ًل – فهو – ُْحم ِمل – وذاك – ُْحممل – أ
– َْح ْل َ َ َ َ ُ ْ َ َْ أ
َال ُُْت ِم ْل – ُْحم َمل – ُْحم َمل
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’,tanda rofa’nya yaitu
menggunakan dhammah. Dan diawali dengan huruf mudhoroah ta. Lafadh
ََتْ ُك ُل berasal dari kata َأيْ ُك ُل- أَ َك َلmengikuti wazan يفعُل-فعل
َ Adapun
tashrif istilahnya yaitu:
– أَ َك َل – َأيْ ُك ُل – أَ َك ًل – َوَمأْ َك ًل – فهو – أكِل – وذاك – َمأْ ُك ْول – أ ُْوُك ْل
ِ
أَ ُك ُل َ ْ ََتْ ُكل
ي ََتْ ُك ُل ََتْ ُك ُل َأيْ ُك ُل
ََنْ ُك ُل ََتْ ُك َل ِن ََتْ ُك َل ِن ََتْ ُك َل ِن َأيْ ُك َل ِن
ََتْ ُك ْل َن ََتْ ُكلُ ْو َن َأيْ ُك ْل َن َأيْ ُكلُ ْو َن
86
اك "
"َ نَ َر َ
Analisis Nahwu: yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab nashab. Tanda nashabnya
dengan fathah. Dan diawali dengan huruf mudhoroah nun. Lafadh نََر َاك
istilahnya yaitu:
َرَكا – يَْرُكو – َرْك ًوا – َوَمْرًكى – فهو – َر ٍاك – وذاك – َم ْرُكو – أ ُْرُك – َالتَ ْرُك –
نَْرُكو تَ ْرُك َو ِان تَ ْرُك َو ِان تَ ْرُك َو ِان يَْرُك َو ِان
تَ ْرُك ْو َن تَ ْرُك ْو َن يَْرُك ْو َن يَْرُك ْو َن
ام تُ ْرَزقَانِِه إََِّل نَبَّأْتُ ُك َما بِتَأْ ِويلِ ِه قَ ْب َل أَ ْن ََيْتِيَ ُك َما ۚ ذَلِ ُك َما ِِمَّا
ال ََل ََيْتِي ُك َما طَ َع ٌ
قَ َ
()37
Analisis nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab nashab. tanda nashabnya
yaitu dengan fathah. Dan huruf mudhoro’ahnya berupa ya. Lafadh َأيْتِي ُك َما
istilahnya yaitu:
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ mabni majhul dengan dan diawali
dengan huruf mudhoro’ah ta. Lafadh تُ ْرَزقَانِِهberasal dari kata َرَز َق – يَْرُز ُق
– َرَز َق – يَْرُز ُق – ِرْزقًا – َوَم ْرَزقًا – فهو – َرا ِزق – وذاك – َم ْرُزْوق – ْأرُز ْق
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’. Tanda rofa’nya yaitu
dengan dhammah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah nun. Lafadh
نَبَّأْتُ ُك َما berasal dari kata نَبَّ َئ–يُنَ بِ ُئmengikuti wazan يُ َفعِ ُل- فَ َّع َلAdapun
tashrif istilahnya yaitu:
88
نَبَّ َئ – يُنَ بِ ُئ – تَ ْنبِْي ئًا – تَْنبِْي ئَةً – تَ ْن بَ ئًا – تِْن بَ ئًا – ُمنَ بَّئًا – فَ ُه َو – ُمنَ بِئ – وذاك
Analisis nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab nashab dengan an, tanda
nashabnya yaitu dengan fathah. Dan huruf mudhoro’ahnya dengan ya.
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Tanda rofa’ nya yaitu
dengan tetapnya nun (tsubutunun), karena fi’ilnya berbentuk af’alul
khomsah. Dan dengan diawali huruf mudhoro’ah ya. Lafadh يُ ْؤِمنُو َنberasal
dari kata أ ََم َن–يُ ْؤِم ُنmengikuti wazan يُ ْفعِ ُل-أَفْ َع َل Adapun tashrif istilahnya
yaitu:
َّلل ِم ْن
َِّ اق وي ع ُقوب ۚ ما َكا َن لَنَا أَ ْن نُ ْش ِر َك ِاب
َ َ ْ َ َ َ يم َوإِ ْس َح
ِ ِ ِ َت ِملَّة
َ آابئي إبْ َراه
َ ُ َواتَّبَ ْع
)38(
Analisis Nahwu: yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab nashab. Tanda nashabnya
yaitu kemasukan amil nawasib berupa an, Huruf mudhoroahnya berupa nun.
Lafadh نُ ْش ِرَك berasal dari kata يَ ْشَرُك-َش ِرَك mengikuti wazan ي ْف َعل-فعِل
Adapun tashrif istilahnya yaitu:
َش ِرَك – يَ ْشَرُك – ِشْرًكا – َوَم ْشَرًكا – فهو – َشا ِرك – وذاك – َم ْشُرْوك – أ ْشَرْك
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Tanda rofa’ nya yaitu
dengan tetapnya nun (tsubutunun), karena fi’ilnya berbentuk af’alul
khomsah. Dan dengan diawali huruf mudhoro’ah ya. Lafadh َيَ ْش ُك ُرون
أَ ْش ُك ُر تَ ْش ُك ِريْ َن تَ ْش ُك ُر تَ ْش ُك ُر يَ ْش ُك ُر
نَ ْش ُك ُر تَ ْش ُكَر ِان تَ ْش ُكَر ِان تَ ْش ُكَر ِان يَ ْش ُكَر ِان
تَ ْش ُك ْر َن تَ ْش ُك ُرْو َن يَ ْش ُك ْر َن يَ ْش ُك ُرْو َن
ين الْ َقيِ ُم َولَ ِك َّن َّلل ۚ أَمر أ َََّل تَ ْعب ُدوا إََِّل إِ ََّيهُ ۚ ذَلِ َ ِ
ِ ِِ ٍ ِِ
ك الد ُ ُ ُس ْلطَان ۚ إن ا ِْلُ ْك ُم إ ََّل َّ َ َ
أَ ْكثَ َر النَّ ِ
اس ََل يَ ْعلَ ُمو َن ()40
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber i’rab rofa’. Tanda i’rab rofa’nya
yaitu dengan tetapnya nun (tsubutunnun) . karena fi’ilnya berbentuk af’alul
khomsah dan dengan wawu dhammir muttasil dengan mahal rofa’. Huruf
– عب ًدا – َوَم ْعبَ ًدا – فهو – َعابِد – وذاك – َم ْعبُ ْود – أ َْعبُ ْد
ْ – َعبُ َد – يَ ْعبُ ُد
2الَتَ ْعبُ ْد – َم ْعبَد
أ َْعبُ ُد تَ ْعبُ ِديْ َن تَ ْعبُ ُد تَ ْعبُ ُد يَ ْعبُ ُد
نَ ْعبُ ُد تَ ْعبُ َد ِان تَ ْعبُ َد ِان تَ ْعبُ َد ِان يَ ْعبُ َد ِان
تَ ْعبُ ْد َن تَ ْعبُ ُد ْو َن يَ ْعبُ ْد َن يَ ْعبُ ُد ْو َن
Dan diawali dengan huruf mudhoro’ah ta. Lafadh تَ ْعبُ ُدوا berasal dari kata
yaitu:
– َعبَ َد – يَ ْعبُ ُد – َعْب ًدا – َوَم ْعبَ ًد – فهو – َعابِد – وذاك – َم ْعبُ ْود – أ ُْعبُ ْد
أ َْعبُ ُد تَ ْعبُ ِديْ َن تَ ْعبُ ُد تَ ْعبُ ُد يَ ْعبُ ُد
92
نَ ْعبُ ُد تَ ْعبُ َد ِان تَ ْعبُ َد ِان تَ ْعبُ َد ِان يَ ْعبُ َد ِان
تَ ْعبُ ْد َن تَ ْعبُ ُد ْو َن يَ ْعبُ ْد َن يَ ْعبُ ُد ْو َن
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Tanda rofa’ nya yaitu
dengan tetapnya nun (tsubutunun), karena fi’ilnya berbentuk af’alul
khomsah. dan dengan wawu dhammir muttasil dengan mahal rofa’. Dan
ِ ِ
ْ – َعل َم – يَ ْعلَ ُم – ِع ْل ًما – َوَم ْعلَ ًما – فهو – َعال – وذاك – َم ْعلُ ْوم
أعلَ ْم – َالتَ ْعلَ ْم
2– َم ْعلَم
ِ َي
ب فَتَأْ ُك ُل ْ َُح ُد ُك َما فَيَ ْس ِقي َربَّهُ َمخْ ارا ۖ َوأ ََّما ْاْل َخ ُر فَ ي
ُ َصل
ِ
َ صاح ََِب الس ْج ِن أ ََّما أ
َ َ
ِ ِ ِ ِ ْ َّالط
ِ ضي ْاِل َْمر الَّ ِذي فِ ِيه تَستَ ْفتِي
)41( انَ ْ ُ َ ُْي م ْن َرأْسه ۚ ق
ُ
Analisis Nahwu: yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab nashab. Tanda nashabnya
kemasukan amil nawasib fa’. Huruf mudhoroahnya ya. Lafadh فَيَ ْس ِقي
أس ِق ِ ٍ ِ ِ
ْ – َس َقى – يَ ْسقى – س َقايَةً – َوَم ْس ًقى – فهو – َساق – وذاك – َم ْسقى
ِم ْس ًقى- 2– َالتَ ْس ِق – َم ْس ًقى
"ب
ُ َصل
ْ ُ" فَ ي
Analisis Nahwu: yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab nashab. Tanda nashab nya
yaitu kemasukan amil nawasib fa’. Huruf mudhoroahnya berupa ya. Lafadh
ب
ُ َصل
ْ ُفَي berasal dari kata ب
ُ ُصل
ْ َب–ي
َ َصل
َ mengikuti wazan يفعُل-فعل
َ
Adapun tashrif istilahnya yaitu:
Analisis Nahwu: yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’.Tanda rofa’nya yaitu
– أَ َك َل – َأيْ ُك ُل – أَ َك ًل – َوَمأْ َك ًل – فهو – أكِل – وذاك – َمأْ ُك ْول – أ ُْوُك ْل
ِ
أَ ُك ُل َ ْ ََتْ ُكل
ي ََتْ ُك ُل ََتْ ُك ُل َأيْ ُك ُل
ََنْ ُك ُل ََتْ ُك َل ِن ََتْ ُك َل ِن ََتْ ُك َل ِن َأيْ ُك َل ِن
ََتْ ُك ْل َن ََتْ ُكلُ ْو َن َأيْ ُك ْل َن َأيْ ُكلُ ْو َن
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’ dengan tetapnya nun
(tsubutunnun) karena fi’ilnya berbentuk af’alul khomsah. Dan diawali
ِ تَستَ ْفتِيberasal dari kata -إِستَ َفت
ان
dengan huruf mudhoro’ah ta. Lafadh َ ْ َ ْ
ِ ِ
ُ يَ ْستَفmengikuti wazan يَ ْفتَع ُل- إِفْ تَ َع َلAdapun tashrif istilahnya yaitu:
ت
اَت – َوُم ْستَ َفتًا – فهو – ُم ْستَ ِفت – وذاك – ُم ْستَ َفت
ً ت – إِ ْستِ َف ِ
َ إِ ْستَ َف
ُ ت – يَ ْستَف
2ت – ُم ْستَ َفت ِ ِ –
ْ ت – الَتَ ْستَف
ْ إستَف
ْ
الش ْيطَا ُن ِذ ْك َر َربِ ِه َ ِال لِلَّ ِذي ظَ َّن أَنَّهُ ََّن ٍج ِم ْن ُه َما اذْ ُك ْرِّن ِع ْن َد َرب
َّ ُك فَأَنْ َساه َ ََوق
ِ ْ ِالسج ِن ب
ِ
َ ِض َع سن
)42( ني َ ِفَ لَب
ْ ث ِِف
Analisis Nahwu: yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab nashab. Tanda nashab nya
yaitu kemasukan amil nawasib fa’. Huruf mudhoroahnya berupa alif.
95
Lafadh ُ فَأَنْ َساهberasal dari kata َس َها –يَ ْس ُهوmengikuti wazan يفعل
ُ -فعل
َ
Adapun tashrif istilahnya yaitu:
– ُُسه ٍ
ْ َس َها – يَ ْس ُهو – َس ْه ًوا – َوَم ْس ًهى – فهو – َساه – وذاك – َم ْس ُهو – أ
– ِم ْس ًهى2َالتَ ْسهُ – َم ْس ًهى
َس ُهو
ْأ َ ْ تَ ْس ِه
ي تَ ْس ُهو تَ ْس ُهو يَ ْس ُهو
نَ ْس ُهو تَ ْس ُه َوان تَ ْس ُه َو ِان ِتَ ْس ُه َوان يَ ْس ُه َو ِان
)43(
Analisis Nahwu: Yaiitu jenis fi’il mudhori’ marfu. Tanda rofa’nya yaitu
dengan dhammah. Dan diawali dengan huruf mudhoro’ah ya. Lafadh
َأيْ ُكلُ ُه َّنberasal dari kata َأيْ ُك ُل- أَ َك َلmengikuti wazan يفعل
ُ -فعل
َ Adapun
tashrif istilahnya yaitu:
96
– أَ َك َل – َأيْ ُك ُل – أَ َك ًل – َوَمأْ َك ًل – فهو – أكِل – وذاك – َمأْ ُك ْول – أ ُْوُك ْل
ِ
أَ ُك ُل َ ْ ََتْ ُكل
ي ََتْ ُك ُل ََتْ ُك ُل َأيْ ُك ُل
ََنْ ُك ُل ََتْ ُك َل ِن ََتْ ُك َل ِن ََتْ ُك َل ِن َأيْ ُك َل ِن
ََتْ ُك ْل َن ََتْ ُكلُ ْو َن َأيْ ُك ْل َن َأيْ ُكلُ ْو َن
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Tanda rofa’ nya yaitu
dengan tetapnya nun (tsubutunun), karena fi’ilnya berbentuk af’alul
khomsah. Dan diawali huruf mudhoro’ah berupa ta. Lafadh تَ ْع ُبُو َنberasal
ْ – َع ََب – يَ ْع ُبُ – َع ْ ًبا – َوَم ْع ًَبا – فهو – َعابِر – وذاك – َم ْعبُ ْور
أع ُْب – َالتَ ْع ُْب
– ِم ْع َب2– َم ْع َب
أ َْع ُُب تَ ْع ُِبيْ َن ُتَ ْع ُب ُتَ ْع ُب ُيَ ْع ُب
97
نَ ْع ُُب تَ ْع َُب ِان تَ ْع َُب ِان تَ ْع َُب ِان يَ ْع َُب ِان
تَ ْع ُْب َن تَ ْع ُبُْو َن يَ ْع ُْب َن يَ ْع ُبُْو َن
ِ
َ َح َالِم بِ َعال ِم
)44( ني ِ َح َالٍم ۖ َوَما ََْن ُن بِتَأْ ِو
ْ يل ْاِل ْ اث أ ْ َقَالُوا أ
ُ َضغ
ِ ُاد َكر ب ْع َد أ َُّم ٍة أَ ََّن أُنَبِئُ ُكم بِتَأْ ِويلِ ِه فَأَر ِسل ِ ِ َ َوق
)45( ون ْ ْ َ َ َّ ال الَّذي ََنَا م ْن ُه َما َو َ
Analisis nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber i’rab rofa’ dengan tanda rofa’nya
yaitu dengan dhammah. Dan diawali dengan huruf mudhoro’ah alif. Lafadh
أُنَبِئُ ُك ْم berasal dari kata نَبَّ َئ–يُنَ بِ ُئmengikuti wazan يُ َفعِ ُل- فَعَّ َلAdapun
tashrif istilahnya yaitu:
نَبَّ َئ – يُنَ بِ ُئ – تَ ْنبِْي ئًا – تَْنبِْي ئَةً – تَ ْن بَ ئًا – تِْن بَ ئًا – ُمنَ بَّئًا – فَ ُه َو – ُمنَ بِئ – وذاك
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber i’rab rofa’ dengan tanda rofa’nya
yaitu dengan dhammah. Dan diawali dengan huruf mudhoro’ah alif. Lafadh
ِ ُفَأَرِسل
ون يُْرِس ُل- أ َْر َس َلmengikuti wazan أفْ َع َل – يُ ْفعِ ُل
ْ berasal dari kata
أ َْر َس َل – يُْرِس ُل – إِ ْر َس ًاال – َوُم ْر َس ًل – فهو – ُم ْرِسل – وذاك – ُم ْر َسل – أ َْرِس ْل
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber i’rab rofa’ dengan nun taukid
tsaqilah dengan tanda rofa’nya dhammah dan diawali dengan buruf
mudhoro’ah ya. Lafadh َأيْ ُكلُ ُه َّن berasal dari kata أَ َك َلَ -أيْ ُك ُل mengikuti
يفعل wazan
فعلُ -
َ Adapun tashrif istilahnya yaitu:
ِ
أَ ُك ُل ََتْ ُكل ْ َ
ي ََتْ ُك ُل ََتْ ُك ُل َأيْ ُك ُل
ََنْ ُك ُل ََتْ ُك َل ِن ََتْ ُك َل ِن ََتْ ُك َل ِن َأيْ ُك َل ِن
ََتْ ُك ْل َن ََتْ ُكلُ ْو َن َأيْ ُك ْل َن َأيْ ُكلُ ْو َن
99
Analisis Nahwu: yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Tanda rofa’nya yaitu
dengan dhammah. Dan diawali dengan huruf mudhoroah alif. Lafadh أ َْرِج ُع
َر َج َع – يَْرِج ُع – َر ْج ًعا – َوَم ْر َج ًعا – فهو – َر ِاجع – وذاك – َم ْر ُج ْوع – أ َْرِج ْع
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ ber i’rab rofa’, tanda rofa’nya
yaitu dengan tetapnya nun (tsubutunun), karena fi’ilnya berbentuk af’alul
khomsah. Dan diawali dengan Huruf mudhoro’ah berupa ya. Lafadh
يَ ْعلَ ُمو َنberasal dari kata َعلِ َم – يَ ْعلَ ُمmengikuti wazan يفعل ِ
َ - فعلAdapun
tashrif istilahnya yaitu:
ِ ِ
ْ – َعل َم – يَ ْعلَ ُم – ِع ْل ًما – َوَم ْعلَ ًما – فهو – َعال – وذاك – َم ْعلُ ْوم
أعلَ ْم – َالتَ ْعلَ ْم
2– َم ْعلَم
ص ْد ُُْت فَ َذ ُروهُ ِِف ُس ْن بُلِ ِه إََِّل قَلِ ايال ِِمَّا ََتْ ُكلُو َن ِ
َ ِال تَ ْزَرعُو َن َس ْب َع سن
َ ني َدأ اَاب فَ َما َح َ َق
)47(
100
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Tanda rofa’ nya yaitu
dengan tetapnya nun (tsubutunun), karena fi’ilnya berbentuk af’alul
yaitu:
ع – يَْزَرعُ – َزْر ًعا – َوَم ْزَر ًعا – فهو – َزا ِرع – وذاك – َم ْزُرْوع – ْأزَر ْع – َالتَ ْزَر ْع
َ َزَر
ِم ْزَراع- 2– َم ْزَرع
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Tanda rofa’ nya yaitu
dengan tetapnya nun (tsubutunun), karena fi’ilnya berbentuk af’alul
َ ََتْ ُكلُوberasal
khomsah. Dan dengan diawali huruf mudhoro’ah ta. Lafadh ن
– أَ َك َل – َأيْ ُك ُل – أَ َك ًل – َوَمأْ َك ًل – فهو – أكِل – وذاك – َمأْ ُك ْول – أ ُْوُك ْل
ِ
أَ ُك ُل َ ْ ََتْ ُكل
ي ََتْ ُك ُل ََتْ ُك ُل َأيْ ُك ُل
101
ََنْ ُك ُل ََتْ ُك َل ِن ََتْ ُك َل ِن ََتْ ُك َل ِن َأيْ ُك َل ِن
ََتْ ُك ْل َن ََتْ ُكلُ ْو َن َأيْ ُك ْل َن َأيْ ُكلُ ْو َن
ِ ْك س ْب ٌع ِش َدا ٌد َيْ ُكلْن ما قَ َّد ْمتُم ََلُ َّن إََِّل قَلِ ايال ِِمَّا ُُت ِ ِ ِ
صنُو َن ْ َ َ َ َ َ ُُثَّ ََيِْت م ْن بَ ْعد َذل
)48(
Analisis nahwu: yaitu fi’il mudhari’ ber I’rab nashab. Tanda nashab nya
yaitu dengan ya. Dan diawali dengan huruf mudhoroah ya. Lafadh َأيِْت
istilahnya yaitu:
ِ ْ” ُُت
" صنُو َن
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Tanda rofa’ nya yaitu
dengan tetapnya nun (tsubutunun), karena nun salah satu tanda dari af’alul
khomsah. dan dengan wawu dhammir muttasil dengan mahal rofa’. Dan
ِ ِ
– صن
َ صنًا – فهو – ُْحمصن – وذاك – ُْحم
َ اَن – َوُْحم
ًص َ ص َن – ُْحيص ُن – إِ ْح
َ َح
ْأ
صن ِ ِ أ
َ ُْحم- صن
َ َحص ْن – الَ ُُْتص ْن – ُْحم
ْ
Analisis nahwu: yaitu fi’il mudhari’ ber I’rab nashab. Tanda nashab nya
yaitu dengan ya. Dan diawali dengan huruf mudhoroah ya. Lafadh َأيِْت
istilahnya yaitu:
" اث
ُ َ" يُغ
Analisis nahwu: yaitu fi’il mudhari’ majhul marfu’. Tanda rofa’ nya dengan
istilahnya yaitu:
103
– الَتُغِ ْ
ث – ُمغَاث2
أُ َغ ُ
اث ي ِ
تُغَاث ْ َ اث
تُغَ ُ اث
تُغَ ُ اث
يُغَ ُ
اث
نُغَ ُ تُغَا ًَث ِن تُغَا ًَث ِن تُغَا ًَث ِن يُغَا ًَث ِن
"َ ي ْع ِ
ص ُرو َن " َ
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Tanda rofa’ nya yaitu
dengan tetapnya nun (tsubutunun), karena fi’ilnya berbentuk af’alul
أع ِ
ص ْر ص ْور – ْ ِ ِ
صًرا – فهو – َعاصر – وذاك – َم ْع ُ
صًرا – َوَم ْع َ
صَر – يَ ْعص ُر – َع ْ
َع َ
صر ِ ِ ِ
–َالتَ ْعص ْرَ -م ْعصر - 2م ْع َ
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab nashab dengan kemasukan
amil nawashib berupa lam ta’lil. Tanda nashabnya yaitu dengan fathah,
Huruf mudhori’nya berupa ya. Lafadh َ لِيَ ْعلَمberasal dari kata أ َْعلَ َم–يُ ْعلِ ُم
mengikuti wazan يُ ْفعِ ُل- أَفْ َع َلAdapun tashrif istilahnya yaitu:
– أ َْعلَ َم – يُ ْعلِ ُم – إِ ْع َل ًما – َوُم ْعلَ ًما – فهو – ُمعلِم – وذاك – ُم ْعلَم – أ َْعلِ ْم
Analisis nahwu: yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Tanda I’rab rofa’ nya
yaitu dengan dhammah. Dan diawali dengan huruf mudhoroah alif. Lafadh
َُخْنه
ُأ berasal dari kata َخا َن– َُيُْو ُن mengikuti wazan يفعل
ُ -فعل
َ Adapun
tashrif istilahnya yaitu:
105
ََنُْو ُن ََتُْو ََن ِن ََتُْو ََن ِن ََتُْو ََن ِن َُيُْو ََن ِن
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’. Tanda rofa’nya yaitu
يه ِ
دي dengan dhammah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah ya. Lafadh َْ
berasal dari kata فعل-يفعِل َ mengikuti wazanه َدى–يَ ْه ِد ْي
َ Adapun tashrif
istilahnya yaitu:
َه َدى – يَ ْه ِد ْي – ِه َدايَةً – َوَم ْه ًدى – فهو – َه ٍاد – وذاك – َم ْه ِدي – أ َْه ِد
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’. Tanda rofa’nya yaitu
dengan dhammah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah alif. Lafadh ُ أُبَ ِر
ئ
istilahnya yaitu:
ٌ ني أ َِم
)54( ني ٌ َم ِك
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’. Tanda rofa’nya yaitu
dengan dhammah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah alif. Lafadh
ِ أberasal dari kata إِستخلَص–يستخلِصmengikuti wazan -إِست ْفعل
ُصه
ْ َستَ ْخل
ْ ُ ْ َْ َ َ ْ َْ َ َ َْ
يَ ْستَ ْفعِ ُلAdapun tashrif istilahnya yaitu:
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Dengan tanda rofa’
nya yaitu dengan dhammah. Dan diawali dengan huruf mudhoroah ya.
Lafadh ُ يَتَ بَ َّوأberasal dari kata ُيَتَ بَ َّوأ – َ تَبَ َّوأmengikuti wazan يَتَ َف َّع ُل-تَ َف َّع َل
Adapun tashrif istilahnya yaitu:
ُ تَبَ َّوأَ – يَتَ بَ َّوأُ – تَبَ روأً – َوُمتَ بَ َّوأً – فهو – ُمتَ بَ ِو
ْئ– وذاك – ُمتَ بَ َّوأُ – تَبَ َّوأْ – َالتَتَ بَ َّوأ
" يب ِ
ُ "ُ نُص
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Dengan tanda rofa’
nya yaitu dengan dhammah. Dan diawali Huruf mudhoroah nun. Lafadh
يب ِ
ُ نُص berasal dari kata ب ِ
ُ اب–يُصْي
َ َص
َأ mengikuti wazan يُ ْفعِ ُل-أَفْ َع َل
Adapun tashrif istilahnya yaitu:
ِ ِ
– صاب
َ ص ًاَب – فهو – ُمصْيب – وذاك – ُم َ ِإ- ب
َ صابَةً – َوُم ُ اب – يُصْي
َ َص
َأ
2صاب ِ ِ
َ ب – ُم
ْ ب – َالتُص
ْ أَص
108
" يع ِ
ُ " نُض
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Dengan tanda rofa’
nya yaitu dengan dhammah. Dan diawali Huruf mudhoroah nun. Lafadh
ِ ضاع – أ
َض ْع ِ ضاعا – فهو – م
َ ضْىع – وذاك – ُم ِ َضاع – ي
َ ِضْي ُع – إ
ُ ً َ اعةً – َوُم
َض ُ َ َأ
2ضاع ِ ُ– َالت
َ ض ْع – ُم
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Tanda rofa’ nya yaitu
dengan tetapnya nun (tsubutunun), karena fi’ilnya berbentuk af’alul
khomsah. Dan dengan diawali huruf mudhoro’ah ya. Lafad يَتَّ ُقو َنberasal
dari kata إتَّ َقى–يَت َِّق ْي mengikuti wazan يَ ْفتَعِ ُل-إِفْ تَ َع َل Adapun tashrif
istilahnya yaitu:
إتَّ َقى – يَت َِّق ْي – إِتَِقاءً – َوُمتَّ ًقى – فهو – ُمت ٍَّق – وذاك – ُمتَّ ًقى – إت َِّق – الَتَت َِّق
)58( ف فَ َد َخلُوا َعلَْي ِه فَ َع َرفَ ُه ْم َو ُه ْم لَهُ ُم ْن ِك ُرو َن ُ َُو َجاءَ إِ ْخ َوةُ ي
َ وس
109
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab nashab. Tanda nashabnya
yatu dengan fathah. Dan diawali Huruf mudhoroah ta. Lafadh ن
َ تَرْوberasal َ
dari kata يَُرْو ُن- َرا َنmengikuti wazan يفعُل-فعل
َ Adapun tashrif istilahnya
yaitu:
– َرا َن – يَُرْو ُن – َرْوًَن – َوَمَر ًاَن – فهو – َرائِن – وذاك – َم ُرْون – ُر ْن – الَتَ ُر ْن
ِم ْرَوان- 2َمَران
ِ فَِإ ْن ََل ََتْتُ ِوّن بِ ِه فَ َال َك ْيل لَ ُكم ِع ْن ِدي وََل تَ ْقرب
)60( ونَُ َ ْ َ ْ
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Dengan tanda rofa’
nya yaitu dengan dhammah. Dan diawali Huruf mudhoroah ta. Lafadh
ٍ
–ت ُ ْأ َََت – َأيْتُو – أَتْ ًوا – َوَمْئ ًىت – فهو – آت – وذاك – َمْئ تُو – أُئ
ُ ت – الَتَ ْئ
ِمْئ ًىت- 2َمْئ ًىت
110
ِ " تَ ْقرب
" ونَُ
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’ tanda rofa’nya
dengan tetapnya nun (tsubutunnun). Karena fi’ilnya berbentuk af’alul
ِ تَ ْقربberasal
ون
khomsah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah ta. Lafadh َُ
dari kata ب َ قَ ِرmengikuti wazan
ُ ب–يَ ْقر
َ يَ ْف َع ُل- فَعِ َلAdapun tashrif istilahnya
yaitu:
ْ ب – قَ ْرًَب – َوَم ْقَرًَب – فهو – قَا ِرب – وذاك – َم ْق ُرْوب – أقْ َر
–ب َ قَ ِر
ُ ب – يَ ْقَر
2ب – َم ْقَرب
ْ َالتَ ْقَر
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ yang kemasukan sin taswif.
Huruf mudhori’nya berupa nun. Lafadh َسنُ َرا ِوُدberasal dari kata َرا َوَد – يَُرا ِوُد
ِ ي َف- فَاعلAdapun tashrif istilahnya yaitu:
اع ُل
mengikuti wazan ُ ََ
– َرا َوَد – يَُرا ِوُد – ُمَر َاوَدةً – َوِرَو ًادا – َوِريْ َو ًادا – فهو – ُمَرا ِود – وذاك – ُمَر َاود
َ ُ" يَ ْع ِرف
" وَنَا
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’ dengan tanda rofa’ nya
menggunakam dhammah. Dan diawali dengan huruf mudhoro’ah ya.
ْ ف – َع ْرفًا – َوَم ْعَرفًا – فهو – َعا ِرف – وذاك – َم ْع ُرْوف – أ َْع ِر
-ف ُ ف – يَ ْع ِر
َ َعَر
– ِم ْعَرف2ف – َم ْع ِرف
ْ َالتَ ْع ِر
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’ dengan tetapnya nun
(tsubutunun), karena fi’ilnya berbentuk af’alul khomsah. Huruf
mudhori’nya berupa ya. Lafadh يَْرِجعُو َن berasal dari kata َُر َج َع – يَْرِجع
– َر َج َع – يَْرِج ُع – َر ْج ًعا – َوَم ْر َج ًعا – فهو – َر ِاجع – وذاك – َم ْر ُج ْوع – ْأرِج ْع
فَ لَ َّما َر َجعُوا إِ ََل أَبِي ِه ْم قَالُوا ََي أ ََاب ََّن ُمنِ َع ِمنَّا الْ َك ْي ُل فَأ َْر ِس ْل َم َعنَا أَ َخ َاَّن نَ ْكتَ ْل َوإِ ََّّن
َكتِ َل – يَكْتَ ُل – َكْتلً – َوَمكْتَلً – فهو – َكاتِل – وذاك – َمكْتُ ْول – أ ْكتَ ْل –
الَتَكْتَ ْل – َمكْتَل2
َّت إِلَي ِهم ۖ قَالُوا َي أَاب ََّن ما نَب ِغي ۖ ه ِذهِ اع ُه ْم َو َج ُدوا بِ َ
َ َ َ ْ َ اعتَ ُه ْم ُرد ْ ْ ْ
ضَ َول ََّما فَ تَ ُحوا َمتَ َ
()65
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’ dengan tanda rofa’nya
بَغَى – يَْبغِ ْي – بِغَايَةً – َوَمْب غًى – فهو – ََب ٍغ – وذاك – َمْبغِي – أَبْ ِغ – َالتَ ْب ِغ
" ْي ِ
ُ ْ " َن
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’. Tanda rofa’nya yaitu
ِ
dengan dhammah. Huruf mudhori’nya berupa nun. Lafadh
ُ ََن ْْيberasal dari
kata ََيِْْي يفعِل-فعل
ُ – َم َار mengikuti wazan َ Adapun tashrif istilahnya yaitu:
2َم َار – ََيِْْيُ – َم ْ ًْيا – َوََمِْ َْيةً – فهو – َمايِر – وذاك – ََمِْْي – ِم ْر – َالََتِْر – ََمِْْي
َِمَْْي-
"ظ
ُ " ََْن َف
يفعل ِ
mengikuti wazan َ - فعلAdapun tashrif istilahnya yaitu:
114
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ mansub dengan kemasukan amil
nawasib berupa an. tanda nashabnya yaitu dengan fathah dan diawali
ِ أُرberasal dari kata أَرسل–ي رِسل
dengan huruf mudhoro’ah alif. . Lafadh ُسلَهْ ُ ْ ُ ْ ََ
mengikuti wazan يُ ْفعِل- أَفْ َعلAdapun tashrif istilahnya yaitu:
ُ َ
أ َْر َس َل – يُْرِس ُل – إِ ْر َس ًاال – َوُم ْر َس ًل – فهو – ُم ْرِسل – وذاك – ُم ْر َسل – أ َْرِس ْل
ِ ُ" تُ ْؤت
" ون
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’ dengan tetapnya nun
(tsubutunnun). Tanda rofa’nya yaitu dengan dhammah, dan diawali dengan
ِ ُ تُ ْؤتberasal dari kata أ َََت–أيْتُوmengikuti
ون
huruf mudhoro’ah ta. Lafadh َ
wazan يفعل
ُ -فعل
َ Adapun tashrif istilahinya yaitu:
115
ٍ
–ت ُ ْأ َََت – َأيْتُو – أَتْ ًوا – َوَمْئ ًىت – فهو – آت – وذاك – َمْئ تُو – أُئ
ُ ت – الَتَ ْئ
ِمْئ ًىت- 2َمْئ ًىت
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ mansub. Tanda manshub nya
yaitu dengan fathah. Dan huruf mudhoro’ahnya yaitu ta. Lafadh لَتَأْتُن َِّين
istilahinya yaitu:
ٍ
–ت ُ ْأ َََت – َأيْتُو – أَتْ ًوا – َوَمْئ ًىت – فهو – آت – وذاك – َمْئ تُو – أُئ
ُ ت – الَتَ ْئ
ِمْئ ًىت- 2َمْئ ًىت
"ط
َ " ُُيَا
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ mansub dengan kemasukam amil
yaitu:
" ول
ُ "َ نَ ُق
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’. Tanda rofa’ nya yaitu
ال – يَ ُق ْو ُل – قَ ْوًال – َوَم َق ًاال – فهو – قَائِل – وذاك – َم ُق ْول – قُ ْل – َالتَ ُق ْل
َ َق
– َم َقال – ِم ْق َول
نَ ُق ْو ُل تَ ُق ْوَال ِن تَ ُق ْوَال ِن تَ ُق ْوَال ِن يَ ُق ْوَال ِن
تَ ُق ْل َن تَ ُق ْولُْو َن يَ ُق ْل َن يَ ُق ْولُْو َن
ْت ۖ َو َعلَْي ِه فَ لْيَ تَ َوَّك ِل َِِّ اَّلل ِمن َشي ٍء ۖ إِ ِن ا ِْل ْكم إََِّل
ُ َّلل ۖ َعلَْي ِه تَ َوَّكل ِ ِ
ُ ُ ْ ْ َّ َع ْن ُك ْم م َن
)67( ال ُْمتَ َوكِلُو َن
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ mansub dengan kemasukan amil
nawasib la nahiyah. Tanda nashab nya yaitu dengan membuang nun
117
huruf mudhoro’ah ta. Lafadh تَ ْد ُخلُوا berasal dari kata َد َخ َل–يَ ْد ُخ ُل
نَ ْد ُخ ُل تَ ْد ُخ َل ِن تَ ْد ُخ َل ِن تَ ْد ُخ َل ِن يَ ْد ُخ َل ِن
dengan dhammah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah alif. Lafadh أُ ْغ ِين
berasal dari kata أَ ْغ َىن–يُ ْغ ِ ْينmengikuti wazan يُ ْفعِ ُل- أَفْ َع َلAdapun tashrif
istilahnya yaitu:
أَ ْغ َىن – يُ ْغ ِ ْين – إِ ْغنَاءً – َوُم ْغ ًىن – فهو – ُم ْغ ٍن – وذاك – ُم ْغ ًىن – أَ ْغ ِن – َالتُ ْغ ِىن
2– ُم ْغ ًىن
118
اَّلل ِم ْن َش ْي ٍء إََِّل
َِّ ث أَمرهم أَبوهم ما َكا َن ي غْ َِن َع ْن هم ِمن
َ ُْ ُ
ِ
َ ْ ُ ُ ْ ُ َ َ ُ َول ََّما َد َخلُوا م ْن َح ْي
ِ اها ۚ َوإِنَّهُ لَ ُذو ِعل ٍْم لِ َما َعلَّ ْمنَاهُ َولَ ِك َّن أَ ْكثَ َر الن
َّاس ََل َض َ َوب ق ِ اجةا ِِف نَ ْف
َ س يَ ْع ُق َ َح
ْ ِ ْ" يُغ
" َن
dengan dhammah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah ya. Lafadh يُ ْغ ِ ْين
berasal dari kata أَ ْغ َىن–يُ ْغ ِ ْينmengikuti wazan يُ ْفعِ ُل- أَفْ َع َلAdapun tashrif
istilahnya yaitu:
– أَ ْغ َىن – يُ ْغ ِ ْين – إِ ْغنَاءً – َوُم ْغ ًىن – فهو – ُم ْغ ٍن – وذاك – ُم ْغ ًىن – أَ ْغ ِن
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’. Tandanya rofa’nya yaitu
dengan tetapnya nun (tsubutunnun) karena fi’ilnya berbentuk af’alul
فهو – َعاِل – وذاك – َم ْعلُ ْوم –أ َْعلَ ْم – َالتَ ْعلَ ْم- َعلِ َم – يَ ْعلَ ُم – ِع ْل ًما – َوَم ْعلَ ًما
2– َم ْعلَم
۠ ِِ
س ِِبَا َكانُ ْوا ى
ِٕ
ْ َْ ت ب ت
َ ال
َ ف
َ ك
َ و خا
َ َّن َ َف اوٓى اِل َْي ِه اَ َخاهُ ق
ْ ُ َ َال اّنْٓ ا َ َول ََّما َد َخلُ ْوا َعلى يُ ْو ُس
"س
ْ " تَ ْب تَ ِٕى
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’majzum dengan kemasukan lam
istilahnya yaitu:
Analisis Nahwu: Yaitu Jenis fi’il mudhori’ marfu’ dengan tetapnya nun
(tsubutunun), karena fi’ilnya berbentuk af’alul khomsah. Dan diawali huruf
mudhoro’ah ya. Lafadh يَ ْع َملُ ْو َن berasal dari kata َع ِم َل–يَ ْع َم ُل mengikuti
wazan يفعل ِ
َ - فعلAdapun tashruf istilahnya yaitu:
120
Analisis Nahwu: yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’. Tanda rofa’nya yaitu
dengan tetapnya nun (tsubutunnun). Karena fi’ilnya berbentuk af’alul
berasalتَ ْف ِق ُدو َ
ن khomsah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah ta. Lafadh
ِ ِ ِِ ِ قَالُوا نَ ْف ِق ُد صو َ ِ ِ ِ
اع ال َْملك َول َم ْن َجاءَ بِه ْحْ ُل بَع ٍْي َوأَ ََّن بِه َزع ٌ
يم ()72 َُ
" نَ ْف ِق ُد "
121
Analisis Nahwu: Yaitu jenis Fi’il mudhori’ marfu’. Tanda rofa’ nya yaitu
dengan dhammah. Dan diawali dengan huruf mudhoro’ah nun. Lafadh نَ ْف ِق ُد
berasal dari kata فَ َق َد–يَ ْف ِق ُدmengikuti wazan يَ ْفعِ ُل-فَ َع َل. Adapun tashrif
istilahnya yaitu:
– فَ َق َد – يَ ْف ِق ُد – فَ ْق ًدا – َوَم ْف َق ًدا – فهو – فَاقِد – وذاك – َم ْف ُق ْود – أَفْ ِق ْد
ِ ِ َّلل لََق ْد َعلِ ْمتُ ْم َما ِج ْئ نَا لِنُ ْف ِس َد ِِف ْاِل َْر
َ ض َوَما ُكنَّا َسا ِرق
)73( ني َِّ قَالُوا ََت
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ mansub dengan kemasukan amil
nawasib lam ta’lil. Tanda nashabnya yaitu dengan fathah dan huruf
mudhoro’ahnya berupa nun. Lafadh لِنُ ْف ِس َدberasal dari kata أَفْ َس َد–يُ ْف ِس ُد
dengan dhammah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah nun. Lafadh ََْن ِزي
ِ
ْ َجَزى – ََْي ِز ْي – جَزايَةً – َوََْمًزى – فهو – َجا ٍز – وذاك – ََْم ِزي – أ
– َج ِز
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ mansub dengan kemasukan amil
nawasib berupa lam ta’lil. Tanda nashabnya yaitu dengan dibaca fathah
ِ
ُ ْ ليَأberasal dari
huruf akhirnya. Huruf mudhoro’ahnya berupa ya. Lafadh خ َذ
َخ ُذ
ُأ ََتْ ُخ ِذيْ َن ََتْ ُخ ُذ ََتْ ُخ ُذ َأيْ ُخ ُذ
ََنْ ُخ ُذ ََتْ ُخ َذ ِان ََتْ ُخ َذ ِان ََتْ ُخ َذ ِان َأيْ ُخ َذ ِان
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ mansub karena kemasukan amil
nawasib an. Tanda nashabnya yaitu dengan fathah dan diawali huruf
ََشاءَ – يَ َشاءُ – َشأْ ًَّي – َوَمْن َشأً – فهو – َش ٍاء – وذاك – َمْن ِشئ – أَ ْشأَ – َالتَ ْشأ
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’. Tanda rofa’ nya yaitu
dengan dhammah dan diawali huruf mudhoro’ah nun. Lafadh نَْرفَ ُعberasal
124
َرفَ َع – يَْرفَ ُع – َرفْ ًعا – َرفْ ًعا – َوَم ْرفَ ًعا – فهو – َرافِع – وذاك – َم ْرفُ ْوع – أ َْرفَ ْع
istilahnya yaitu:
ََشاءَ – يَ َشاءُ – َشأْ ًَّي – َوَمْن َشأً – فهو – َش ٍاء – وذاك – َمْن ِشئ – أَ ْشأَ – َالتَ ْشأ
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ majzum dengan kemasukan amil
jawazim in. Tanda jazm nya yaitu dengan sukun. Dan diawali huruf
125
huruf mudhoro’ahnya berupa alif. Lafadh فَأَس َّرَهاberasal dari kata َسَّر–يَ َسر
َ
mengikuti wazan يَ ْف َعل- فَ َعلAdapun tashrif istilahnya yaitu:
ُ َ
َسَّر – يَ َسر – َسًّرا – َوَم َّسًرا – فهو – َسار – وذاك – َم ْسُرْور – َس ِر – الَتَ َس ِر
2– َم َسر
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ manshub. Tanda nashab nya
yaitu dengan fathah. Dan diawali huruf mudhoro’ah ya. Lafadh يُْب ِد َها
ِ أَب َدى–ي بmengikuti wazan ي ْفعِل- أَفْ علAdapun tashrif
berasal dari kata دي ُْ ْ
ْ ُ َ ُ َ
istilahnya yaitu:
126
– أَبْ َدى – يُْب ِد ْي – إِبْ َداءً – َوُمْب ًدى – فهو – ُمْب ٍد – وذاك – ُمْب ًدى – أَبْ ِد
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’ dengan tanda rofa’nya
– أ َْعلَ َم – يُ ْعلِ ُم – إِ ْعلًَما – َوُم ْعلَ ًما – فهو – ُم ْعلِم – وذاك – ُم ْعلَم – أ َْعلِ ْم
ِ َ" ت
" ص ُفو َن
Analisis nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’ dengan tetapnya nun
(tsubutunnun), tanda rofa’nya yaitu dengan dhammah karena fi’ilnya
berbentuk af’alul khomsah. Dan diawali dengan huruf mudhoro’ah ta.
ِ َ تberasal dari kata صف
ص ُفو َن ِ ِ
Lafadh ُ َف–ي
َ ص
َ َوmengikuti wazan يفعل-فعل
َ
Adapun tashrif istilahnya yaitu:
– ص ْوف ِ ِ ِ ِ
ُ ف – ص َفةً – َوَم ْوص ًفا – فهو – َواصف – وذاك – َم ْو
ُ ف – يَص
َ ص
َ َو
صاف ِ ِ ِ َف – الَت
ْ ِص
َ مْي- 2ف – َم ْوصف
ْ ص
127
اك ِم َن
َ َح َد ََّن َم َكانَهُ ۖ إِ ََّّن نَ َر ِ ِ
قَالُوا ََي أَي َها ال َْع ِز ُيز إ َّن لَهُ أ اَاب َش ْي اخا َكب ا
َ ْيا فَ ُخ ْذ أ
ِ
َ ِال ُْم ْحسن
)78( ني
" اك
َ " نَ َر
nashabnya fathah. Huruf mudhori’nya nun .Lafadh نََر َاك berasal dari
)79( اعنَا ِع ْن َدهُ إِ ََّّن إِذاا لَظَالِ ُمو َن َِّ َال معاذ
َ َاَّلل أَ ْن ََنْ ُخ َذ إََِّل َم ْن َو َج ْد ََّن َمت َ َ َ َق
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ mansub dengan kemasukan amil
nawasib an. Tanda nashab nya yaitu dengan fathah. Dan diawali dengan
Analisis nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ majzum dengan kemasukan amil
jawazim berupa alam. Tanda jazm nya yaitu dengan membuang nun (hadzfu
nun) karena fi’ilnya berbentuk af’alul khomsah. Lafadh تَ ْعلَ ُمواberasal dari
َعلِ َم – يَ ْعلَ ُم – ِع ْل ًما – َوَم ْعلَ ًما – فهو – َع ِال – وذاك – َم ْعلُ ْوم – أ َْعلَ ْم – َالتَ ْعلَ ْم
2– َم ْعلَم
"ح
َ " أَبْ َر
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ mansub dengan kemasukan amil
nawasib lan. Tanda nashab nya yaitu dengan fathah dan diawali dengan
huruf mudhoro’ah alif. Lafadh أَبْ َر َحberasal dari kata أَبْ َر َح–يُِْب ُحmengikuti
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ mansub dengan kemasukan amil
nawasib hatta. Tanda nashabnya yaitu dengan fathah. Dan diawali dengan
huruf mudhoro’ah ya. Lafadh َأيْ َذ َنberasal dari kata َأيْ َذ ُن- أ َِذ َنmengikuti
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ mansub dengan kemasukan amil
nawasib aw. Tanda nashabnya yaitu dengan fathah dan diawali dengan
واسأ َِل الْ َقريةَ الَِِّت ُكنَّا فِ َيها وال ِْعْي الَِِّت أَقْب لْنَا فِ َيها ۖ وإِ ََّّن لَص ِ
ادقُو َن ()82 َ َ َ َ َ َْ َ ْ
فعل-يفعِل wazan
َ Adapun tashrif istilahnya yaitu:
()84
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’. Tanda rofa’nya yaitu
dengan dhammah dan diawali huruf mudhoro’ah ta. Lafadh تَ ْفتَ ُؤا berasal
yaitu:
ْفَتَأَ – يَ ْفتَأُ – فَ ْتأَةً – َوَم ْفتَأً – فهو – فَاتِئ – وذاك – َم ْفتُوء – أفْ تَأْ – الَتَ ْفتَأ
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’ dengan tanda rofa’nya
dari kata يَ ْذ ُك ُر- ذَ َكَرmengikuti wazan يَ ْفعُ ُل- فَ َع َلAdapun tashrif istilahnya
yaitu:
– ذَ َكَر – يَ ْذ ُك ُر – ذَ ْكًرا – َوَم ْذ َكًرا – فهو – َذاكِر – وذاك – َم ْذ ُك ْور – أُذْ ُك ْر
– ِم ْذ َكر2الَتَ ْذ ُك ْر – َم ْذ َكر
أَذْ ُك ُر تَ ْذ ُك ِريْ َن تَ ْذ ُك ُر تَ ْذ ُك ُر يَ ْذ ُك ُر
نَ ْذ ُك ُر تَ ْذ ُكَر ِان تَ ْذ ُكَر ِان تَ ْذ ُكَر ِان يَ ْذ ُكَر ِان
132
تَ ْذ ُك ْر َن تَ ْذ ُك ُرْو َن يَ ْذ ُك ْر َن يَ ْذ ُك ُرْو َن
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ mansub dengan kemasukan amil
nawashib hatta dengan tanda nashabnya menggunakan fathah dan diawali
dengan huruf mudhoro’ah ta. Lafadh تَ ُكو َنberasal dari kata يَ ُك ْو ُن-َكا َن
ْون ِ
َ – مك2َالتَ ُك ْن – َم َكان
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ mansub dengan kemasukan amil
nawashib aw dengan tanda nashabnya menggunakan fathah dan diawali
dengan huruf mudhoro’ah ta. Lafadh تَ ُكو َنberasal dari kata يَ ُك ْو ُن-َكا َن
ْون ِ
َ – مك2َالتَ ُك ْن – َم َكان
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’. Tanda rofa’nya yaitu
dengan dhammah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah alif. Lafadh أَ ْش ُكو
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’. Tanda rofa’nya yaitu
dengan dhammah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah alif. Lafadh أ َْعلَ ُم
berasal dari kaa َعلِ َم–يَ ْعلَ ُم mengikuti wazan يَقغَل-فَعِ َل Adapun tashrif
istilahnya yaitu:
َعلِ َم – يَ ْعلَ ُم – ِع ْل ًما – َوَم ْعلَ ًما – فهو – َع ِال – وذاك – َم ْعلُ ْوم – أ َْعلَ ْم – َالتَ ْعلَ ْم
2– َم ْعلَم
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Tanda rofa’ nya yaitu
dengan tetapnya nun (tsubutunun), karena fi’ilnya berbentuk af’alul
134
khomsah. Dan dengan diawali huruf mudhoro’ah ya. Lafadh تَ ْعلَ ُمو َنberasal
dari kata َعلِ َم–يَ ْعلَ ُمmengikuti wazan يَقغَل- فَعِ َلAdapun tashrif istilahnya
yaitu:
َعلِ َم – يَ ْعلَ ُم – ِع ْل ًما – َوَم ْعلَ ًما – فهو – َع ِال – وذاك – َم ْعلُ ْوم – أ َْعلَ ْم – َالتَ ْعلَ ْم
2– َم ْعلَم
" َسوا
ُ " تَ ْيأ
Analisis Nahwu: : Yaitu jenis fi’il mudhori marfu’ dengan membuang nun
(hadzfunnun) karena fi’ilnya berbentuk af’alul khomsah. Dan diawali
َسوا ِ
dengan Huruf mudhoro’ah ta. Lafadh
ُ تَ ْيأberasal dari kata س
ُ َيَْي ئ-س
َ يَئ
mengikuti wazan يَ ْف َعل-فَعِل. Adapun tashrif istilahnya yaitu:
ُ َ
َس ِ ِ ِ
ْ س – يَْئ ًسا – َوَمْي ئَ ًسا – فهو – ََّيئس – وذاك – َمْي ئُ ْوس – إ ْأي
ُ َس – يَْي ئ
َ يَئ
َمْيأَس- َس
ْ – الَتَ ْيأ
" َس
ُ " يَ ْيأ
Analisis Nahwu: : Yaitu jenis fi’il mudhori marfu’ dengan membuang nun
(hadzfunnun) karena fi’ilnya berbentuk af’alul khomsah. Dan diawali
135
َس ِ
dengan Huruf mudhoro’ah ta. Lafadh
يَْيأ ُ berasal dari kata س
س-يَْي ئَ ُ
يَئ َ
. Adapun tashrif istilahnya yaitu:فَعِل-يَ ْف َعل mengikuti wazan
ُ َ
اع ٍة م ْزجاةٍ فَ لَ َّما َد َخلُوا َعلَْي ِه قَالُوا ََي أَي َها ال َْع ِز ُيز َم َّ
سنَا َوأ َْهلَنَا الضر َو ِج ْئ نَا بِبِ َ
ضَ ُ َ
اَّلل ََْي ِزي الْمتَ ِ ِ ِ
ني ()88
صدق َُ َ ص َّد ْق َعلَْي نَا ۖ إِ َّن ََّ
فَأ َْوف لَنَا الْ َك ْي َل َوتَ َ
Analisis Nahwu: Yaitui jenis fi’il mudhari’ marfu’. Tanda rofa’nya yaitu
َي ِزي dengan dhammah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah ya. Lafad
َْ
berasal dari kata َجَزىََْ -ي ِز ْي mengikuti wazan Adapun tashrifفَ َع َل-يَ ْفعِ ُل
istilahnya yaitu:
ِ
َجَزى – ََْي ِز ْي – ج ِزايَةً – َوََْمًزى – فهو – َجا ٍز – وذاك – ََْم ِزي – ْ
أج ِز –
ف وأ ِ
َخ ِيه إِ ْذ أَنْ تم ج ِ ِ
اهلُو َن ()89 ُْ َ ال َه ْل َعل ْمتُ ْم َما فَ َعلْتُ ْم بِيُ ُ
وس َ َ قَ َ
136
ِ ف وه َذا أ
ُاَّللُ َعلَْي نَا ۖ إِنَّه
َّ َخي ۖ قَ ْد َم َّن ُ ُال أَ ََّن ي
َ َ ُ وس َ َف ۖ ق
ُ وس
ُ ُت ي َ َّقَالُوا أَإِن
َ ْك َِلَن
ِ
َ َِج َر ال ُْم ْحسن
)90( ني ْ يع أ ِ َّ صِ ْْب فَِإ َّن
ُ اَّللَ ََل يُض ْ ََم ْن يَت َِّق َوي
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ majzum dengan kemasukan amil
ِ يَتberasal
jawazim man. Dan diawali dengan huruf mudhoro’ah ya. Lafadh َّق
dari kata إتَّقَّى–يَت َِّقى mengikuti wazan يَ ْفتَعِ ُل-إِفْ تَ َع َل Adapun tashrif
istilahnya yaitu:
إتَّقَّى – يَت َِّقى – إِتَِقاءً – َوُمتَّ ًقى – فهو – ُمت ٍَّق – وذاك – ُمتَّ ًقى – إت َِّق – الَتَت َِّق
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’. Tanda rofa’-nya yaitu
dengan dhammah. Dan diawali huruf mudhoro’ah ya. Lafadh صِ ْب
ْ َ يberasal
dari kata صِب
ْ َي-ص َب
ُ َ mengikuti wazan
َ يَ ْفعِ ُل-فَ َع َل. Adapun tashrif istilahnya
yaitu:
" يع ِ
ُ " يُض
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu. Tanda rofa’nya yaitu
menggunakan dhammah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah ya. Lafadh
يع ِ ِ ي-ضاع ِ
ُ يُض berasal dari kata ضْي ُع ُ َ َ أmengikuti wazan يُ ْفع ُل- أَفْ َع َلAdapun
tashrif istilahnya yaitu:
ِ ضاع – أ
َض ْع ِ ضاعا – فهو – م
َ ضْيع – وذاك – ُم ِ َضاع – ي
َ ِ إ-ضْي ُع
ُ ً َ اعةً – َوُم
َض ُ َ َأ
2ضاع ِ ُ– الَت
َ ض ْع – ُم
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ mansub. Tanda nashab nya yaitu
ْ ب – ثَْرًَب – َوَمثْ َرًَب – فهو – ًَث ِرب – وذاك – َمثْ ُرْوب – أثْ ِر
–ب ُ ب – يَثْ ِر
َ ثََر
– ِمثْ َرب2ب – َمثْ ِرب
ْ الَتَثْ ِر
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’, dengan tanda rofa’ nya
menggunakan dhammah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah ya. Lafadh
يَ ْغ ِف ُرberasal dari kata يَ ْغ ِف ُر- َغ َفَرmengikuti waza يَ ْفعِ ُل-فَ َع َل. Adapun tashrif
istilahnya yaitu:
– – غُ ْفًرا – َوَم ْغ َفًرا – فهو – َغافِر – وذاك – َم ْغ ُف ْور – إِ ْغ ِف ْر َغ َفَر – يَ ْغ ِف ُر
ِ " َي
" ْت َ
Analisis nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab nashab dengan tanda
nashabnya yaitu menggunakan fathah. Dan huruf mudhoro’ahnya dengan
ِ " َِل
" َج ُد
139
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’. Tanda rofa’nya yaitu
dengan dhammah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah alif. Lafadh َل َِج ُد
berasal dari kata ََِي ُد-َوِج َد mengikuti wazan يفعِل-فعِل Adapun tashrif
istilahnya yaitu:
َوِج َد – ََِي ُد – ِج َدةً – َوَم ْوِج ًدا – فهو – َو ِاجد – وذاك – َم ْو ُج ْود – ِج ْد الَ ََِت ْد
2– َم ْوِجد
Analisis Nahwu: Yaitu jenis Fi’il mudhori’ marfu’ dengan tetapnya nun
(tsubutunnun). Tanda rofa’ nya yaitu dengan dhammah dan diawali dengan
ِ تُ َفنِ ُدberasal dari kata فَن ََّد–ي َفنِ ُدmengikuti
huruf mudhoro’ah ta. Lafadh ون ُ
wazan يُ َفعِل- فَ َّعلAdapun tashrif istilahnya yaitu:
ُ َ
– فَن ََّد – يُ َفنِ ُد – تَ ْفنِْي ًدا – تَ ْفنِ َدةً – تَ ْفنَ ًادا – تِْفنَ ًادا – ُم َفن ََّدا – فهو – ُم َفنِد
َ ِض َالل
)95( ك الْ َق ِد ِمي َ ك ل َِفي َِّ قَالُوا ََت
َ ََّّلل إِن
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’. Tanda rofa’nya yaitu
dengan dhammah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah alif. Lafadh أ َْعلَ ُم
berasal dari kaa َعلِ َم–يَ ْعلَ ُم mengikuti wazan يَقغَل-فَعِ َل Adapun tashrif
istilahnya yaitu:
َعلِ َم – يَ ْعلَ ُم – ِع ْل ًما – َوَم ْعلَ ًما – فهو – َع ِال – وذاك – َم ْعلُ ْوم – أ َْعلَ ْم – َالتَ ْعلَ ْم
2– َم ْعلَم
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Tanda rofa’ nya yaitu
dengan tetapnya nun (tsubutunun), karena nun salah satu tanda dari af’alul
khomsah. dan dengan wawu dhammir muttasil dengan mahal rofa’. Dan
141
ِ ِ
َعل َم – يَ ْعلَ ُم – ِع ْل ًما – َوَم ْعلَ ًما – فهو – َعال – وذاك – َم ْعلُ ْوم – ْ
أعلَ ْم – َالتَ ْعلَ ْم
– َم ْعلَم2
ِ ِ
استَ غْف ْر لَنَا ذُنُوبَنَا إِ ََّّن ُكنَّا َخاطئِ َ
ني ()97 قَالُوا ََي أ ََاب ََّن ْ
َستَ غْ ِف ُر "
"أْ
Analisis Nahwu: Yaitu Jenis fi’il mudhori’ yang kemasukan saufa taswif
yang menjadikan fi’il mudhori’ tersebut mempunyai makna zaman istiqbal.
إِ ْستَ ْغ َفَر – يَ ْستَ ْغ ِف ُر – إِ ْستِ ْغ َف ًارا – َوُم ْستَ ْغ َفًرا – فهو – ُم ْستَ ْغ ِفر – وذاك –
()99
142
ي ِم ْن ِ
ال ََي أَبَت َه َذا ََتْ ِو ُ
يل ُرْؤََي َ َوَرفَ َع أَبَ َويْ ِه َعلَى ال َْع ْر ِ
ش َو َخروا لَهُ ُس َّج ادا ۖ َوقَ َ
istilahnya yaitu:
َشاءَ – يَ َشاءُ – َشأْ ًَّي – َوَمْن َشأً – فهو – َش ٍاء – وذاك – َمْن ِشئ – أَ ْشأَ – َالتَ ْشأَ
ني ت َولِيِي ِِف الدنْ يَا َو ْاْل ِخ َرةِ ۖ تَ َوفََِّن ُم ْسلِ اما َوأَ ِْلِ ْق َِن ِاب َّ
لصاِلِِ َ َو ْاِل َْر ِ
ض أَنْ َ
()101
143
ْ ت لَ َديْ ِه ْم إِ ْذ أ
َْجَعُوا أ َْم َرُه ْم َو ُه ْم َ وح ِيه إِل َْي
َ ك ۖ َوَما ُك ْن ِ ك ِم ْن أَنْ بَ ِاء الْغَْي
ِ ُب ن َ َِذل
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’ dengan tetapnya nun
(tsubutunnun) karena fi’ilnya berbentuk af’alul khomsah. Tanda rofa’nya
yaitu dengan dhammah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah ya. Lafadh
َيَْ ُك ُرو َن berasal dari kata َيَْ ُك ُر- َم َكَرmengikuti wazan يَ ْف ُع ُل- فَ َع َلAdapun
tashrif istilahnya yaitu:
– َم َكَر – َيَْ ُك ُر – َمكًْرا – َوَمَْ َكًرا – فهو – َماكِر – وذاك – َمَْ ُك ْور – أ ُْم ُك ْر
أ َْم ُك ُر َتَْ ُك ِريْ َن َتَْ ُك ُر َتَْ ُك ُر َيَْ ُك ُر
َنَْ ُك ُر َتَْ ُكَر ِان َتَْ ُكَر ِان َتَْ ُكَر ِان َيَْ ُكَر ِان
َتَْ ُك ْر َن َتَْ ُك ُرْو َن َيَْ ُك ْر َن َيَْ ُك ُرْو َن
ِ ِِ
َ َج ٍر ۚ إِ ْن ُه َو إََِّل ِذ ْك ٌر لل َْعال َِم
)104( ني ْ َوَما تَ ْسأَ َُلُ ْم َعلَْيه م ْن أ
144
تَ ْسأَ ُهلُْم berasal dari kata يَ ْسأ َُل- َسأ ََلmengikuti wazan يَ ْف َع ُل- فَ َع َلAdapun
tashrif istilahnya yaitu:
َسأ ََل – يَ ْسأ َُل – َسأَْالةً – َوَم ْسأَالً – فهو – َسائِل – وذاك – َم ْس ُؤْؤل – إِ ْسأ َْل
ِ السماو ٍ ِ
ُ ض ََيُرو َن َعلَْي َها َو ُه ْم َعنْ َها ُم ْع ِر
)105( ضو َن ِ ات َو ْاِل َْر َ َ َّ َوَكأَيِ ْن م ْن آيَة ِِف
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’ dengan tetapnya nun
(tsubutunnun) karena fi’ilnya berbentuk af’alul khomsah. Tanda rofa’nya
yaitu dengan dhammah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah ya. Lafadh
َيَُرو َن berasal dari kata َيَُر- َمَّرmengikuti wazan يَ ْف ُع ُل- فَ َع َلAdapun tashrif
istilahnya yaitu:
– َمَّر – َيَُر – َمًّرا – َوَمًََّرا – فهو – َمار – وذاك – َمَُْرْور – ُمَّر – الََتََُّر – َمََر
َِمَر
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhari’ marfu. Tanda rofa’ nya yaitu
dengan dhammah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah ya. Lafadh يُ ْؤِم ُن
berasal dari kata َآم َن–يُ ْؤِم ُنmengikuti wazan يَ ْفعِ ُل- فَ َع َلAdapun tashrif
istilahnya yaitu:
– َآم َن – يُ ْؤِم ُن – إَِْيَنًا – َوُم ْؤَمنًا – فهو – ُم ْؤِمن – وذاك – ُم ْؤَمن – ِآم ْن
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ mansub dengan kemasukan amil
nawashib an. Tanda nashabnya yaitu dengan fathah dan diawali dengan
146
huruf mudhoro’ah ta. Lafadh ََتْتِيَ ُه ْمberasal dari kata أَتَى– َأيِْتmengikuti
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa, tanda rofa’ nya yaitu
dengan tetapnya nun (tsubutunun), karena bentuk fi’ilnya berupa af’alul
أَ ْشعُُر تَ ْشعُ ِريْ َن تَ ْشعُُر تَ ْشعُُر يَ ْشعُُر
نَ ْشعُُر تَ ْشعَُر ِان تَ ْشعَُر ِان تَ ْشعَُر ِان يَ ْشعَُر ِان
تَ ْشعُْر َن تَ ْشعُُرْو َن يَ ْشعُْر َن يَ ْشعُُرْو َن
147
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’ . tanda rofa’nya yaitu
dengan dhammah dan diaali huruf mudhoro’ah alif. Lafadh أ َْدعُ ْوآberasal
– َُد َعا – يَ ْدعُ ْو – َد ْع ًوى – َوَم ْد ًعى – فهو – َد ٍاع – وذاك – َم ْدعُو – ْأدع
ِ ُ" ن
" وحي
Analisis Nahwu: Yaitu jenis Fi’il mudhori’ marfu’. Tanda rofa’nya yaitu
ِ ُ نberasal
dengan dhammah dan diawali huruf mudhoro’ah nun. Lafadh وحي
148
dari kata mengikuti ىُ ْو ِح ْي-أ َْو َحى wazan يُ ْفعِل-أَفْ َعل Adapun tashrif
istilahnya yaitu:
2الَتُ ْو ِح – ُم ْو ًحى
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ Mansub dengan lam juhud.
Tanda nashab nya yaitu dengan membuang nun (hadzfunnun) dan diawali
dengan huruf mudhoro’ah ya. Lafadh يَ ِسْيُواberasal dari kata يَ ِس ْ ُْي-َس َار
– أس ِر ِ ِ ِ
ْ – يَس ْْيُ – َس ْ ًْيا – َوَمس ْ َْيةً – فهو – َسائر – وذاك – َم ْس ِري- َس َار
ِم ْسًرى- 2الَتَ ْس ِر – َم ْسًرى
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’ dengan membuang nun
(tsubutunnun). Tanda Rofa’nya yaitu dengan dhammah. Dan huruf
– نَظََر – يَْنظُُر – نَظًْرا – َوَمْنظًَرا – فهو – ََن ِظر – وذاك – َمْنظُْور – أُنْظُْر
Analisis Nahwu : Yaitu Fi’il Mudhori’ ber I’rab rofa’, dengan tetapnya nun
(tsubutunnun) karena fi’ilnya berbentuk af’alul khomsah dan dan diawali
dengan huruf mudhoroah ta. Lafadh تَ ْع ِقلُو َنberasal dari kata يَ ْع ِق ُل-َع َق َل
Analisis Nahwu: Yaitu Jenis fi’il mudhori’ mansub. Tanda nashab nya yaitu
dengan fathah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah nun. Lafadh فَنُ ِج َي
istilahnya yaitu:
150
َو َجى – ََِيى – ِو َجايَةً – َوَم ْو ًجى – فهو – َو ٍاج – وذاك – َم ْوِجي – ِج – الَتَ ِج
istilahnya yaitu:
ََشاءَ – يَ َشاءُ – َشأْ ًَّي – َوَمْن َشأً – فهو – َش ٍاء – وذاك – َمْن ِشئ – أَ ْشأَ – َالتَ ْشأ
ِم َشاء- 2– َم ْشأًى
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ marfu’ tanda rofa’ nya yaitu
dengan dhammah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah ya. Lafadh يَُررد
berasal dari kata يَُررد-َرَّد mengikuti wazan يَ ْفعُ ُل-فَ َع َل Adapun tashrif
istilahnya yaitu:
2َرَّد – يَُررد – َرًّدا – َوَمَّرًدا – فهو – َراد – وذاك – َم ْرُد ْود – ُرَّد – الَتَ ُرَّد – َمَرد
ِمَرد
نَُررد تَ ُرَّد ِان تَ ُرَّد ِان تَ ُرَّد ِان يَُرَّد ِان
تَ ْرُد ْد َن تَ ُررد ْو َن يَْرُد ْد َن يَُررد ْو َن
)111( يل ُك ِل َش ْي ٍء َو ُه ادى َوَر ْْحَةا لَِق ْوٍم يُ ْؤِمنُو َن ِ ِ َ ْ الَّ ِذي ب
َ ني يَ َديْه َوتَ ْفصَ
" َتى
ََ " يُ ْف
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhari’ marfu’. Tanda rofa’ nya yaitu
dengan dhammah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah ya. Lafadh يُ ْف ََرت َٰى
– إِفََْرتى – يَ ْف َِرت ْي – إِفِْ َرتاءً – َوُم ْف ًَرتى – فهو – ُم ْف ٍَرت – وذاك – ُم ْف ًَرتى – إفَِْرت
" يل ِ
َ " تَ ْفص
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ mansub. Tanda nashabnya yaitu
يل ِ
dengan fathah dan diawali dengan huruf mudhoro’ah ta. Lafadh
َ تَ ْفص
152
– ص ْول ِ ِ
ُ صلً – فهو – فَاصل – وذاك – َم ْف
َ صلً – َوَم ْف
ْ َص َل – يَ ْفص ُل – ف
َ َف
صل ِ ِ ِ ِ
َ م ْف- 2افْص ْل – الَتَ ْفص ْل – َم ْفصل
Analisis Nahwu: Yaitu fi’il mudhori’ ber I’rab rofa’. Tanda rofa’ nya yaitu
dengan tetapnya nun (tsubutunun), karena nun salah satu tanda dari af’alul
khomsah. dan dengan wawu dhammir muttasil dengan mahal rofa’. Dan
dengan diawali huruf mudhoro’ah ya. Lafadh يُ ْؤِمنُو َن berasal dari kata أ ََم َن
– يُ ْؤِم ُنmengikuti wazan يُ ْفعِ ُل-أَفْ َع َل Adapun tashrif istilahnya yaitu:
B. Pembahasan
Pada penelitian ini, peneliti mencari ayat fi’il mudhori dalam surah
yu>suf dan mengelompokannya berdasarkan wazan dan jenis fi’ilnya.
Kemudian peneliti menganalisis ayat fi’il mudhori’ dengan analisis nahwu.
Setiap ayat dalam Surah Yu>suf yang terdapat lafadh dalam bentuk fi’il
Mudhori’, maka akan di analisis nahwunya kemudian dicari asal kata dari
setiap lafadh tersebut. Tidak semua setiap ayat dalam surah yu>suf terdapat
lafadh dalam bentuk fi’il mudhori. Ada yang setiap ayatnya berjumlah 3
lafadh bentuk fi’il mudhori’nya, ada yang 4 lafadh dan ada juga yang lafadh
bentuk fi’il mudhori’nya berjumlah 6. Kurang lebih dalam surat yusuf ada
164 ayat bentuk fi’il Mudhori’nya. Yang mana peneliti telah menganalisis
setiap lafadhnya dalam bentuk analisis Nahwu dan mencari setiap asal kata
dari setiap lafadh tersebut kemudian mentashrifkan dengan tashrif istilahi
maupun Lughowi.
Untuk konsep pembelajaran nahwu di Madrasah Tsanawiyah
dengan materi ayat Surah Yu>suf maka dapat dipaparan melalui RPP berikut:
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian
154
C. Indikator
1. Memahami tentang penyusunan fi’il mudhori’ yang telah dijelaskan
oleh guru.
2. Menerapkan fi’il mudhori’ dalam bentuk tashrif istilahi dan
Lughowi dalam jumlah yang telah ditetapkan oleh guru
155
3. Menghafal Fi’il Mudhari’ Tashrif Istilahi dan tashrif lughawi secara
bergantian dengan teman kelas
Tanggung
NO Nama Religius Displin Percaya Diri
jawab
6
158
Keterangan
dan diawali dengan huruf mudhoroah ta. Lafadh تَ ْع ِقلُو َن
berasal dari kata يَ ْع ِق ُل-َع َق َل mengikuti wazan يَ ْفعِ ُل-فَ َع َل.
Adapun tashrif istilahnya yaitu:
– ِم َقص2ص – َم َقص
َّ ص – َالتَ ُق
َّ ُص ْوص – ق
ُ َم ْق
3) "ص
ْ ص
ُ " تَ ْق
Analisis Nahwu: Yaitu Fi’il mudhori’ majzum dengan
kemasukan amil jawazim La Nahiyah. Tanda Jazm nya
yaitu:
ً – ِمك2ْدى
ْدى ُ ْد رو – أُ ْك ُد – َالتَك
ً ْد – َمك ُ َمك
5) َ " ََْيتَبِْي
"ك
Analisis Nahwu: Yaitu jenis fi’il mudhori’ ber I’rab nashab,
dengan tanda nashabnya fathah. Diawali dengan huruf
yaitu:
yaitu:
– َعلَّ َم – يُ َعلِ ُم – تَ ْعلِْي ًما – تَ ْعلِ َمةً – تَ ْع َل ًما – تِ ْع َل ًما – ُم َعلَّ ًما
7) ""تَ ُكونُوا
Analisis nahwu: yaitu fi’il mudhori ber I’rab rofa’. Dengan
tanda rofa’nya yaitu dengan dhammah. Dan diawali dengan
يَ ُك ْو ُن mengikuti wazan يَ ْفعُ ُل-فَ َع َل. Adapun tashrif
istilahinya yaitu:
ْون ِ
َ – مك2َم ُك ْون – ُك ْن – َالتَ ُك ْن – َم َكان
mudhoroahnya dengan ta. Lafadh تَ ْقتُلُ ْوا berasal dari kata
يَ ْقتُ ُل-قَتَ َل mengikuti wazan يَ ْفعُ ُل-فَ َع َل. Adapun tashrif
istilahnya yaitu:
mudhoroah alif. Lafadh ُأَلْ ُق ْوه berasal dari kata يَ ْل ُقو-لَ َقا
ْ
mengikuti wazan يفعُل-فعل
َ . Adapun tashrif istilahnya yaitu:
َرتَ َع – يَْرتَ ُع – َرتْ ًعا – َوَم ْرتَ ًعا – فهو – َراتِع – وذاك – َم ْرتُ ْوع – أ َْرتَ ْع
Lafadh ح ُزنُِين
ْ َ لَيberasal dari kata َحَز َن– َْحي ُز ُنmengikuti wazan -فَ َعلَ
يَ ْفعُ ُلAdapun Tashrif Istilahinya Yaitu:
– َحَز َن – َْحي ُز ُن – َح ْزًَن – َوَْحمَزًَن – فهو – َحا ِزن – وذاك – َْحم ُزْون
ُ لَتُنَ بِئَ نberasal dari kata نَبَّ َئ–يُنَ بِ ُئmengikuti wazan يفعل-فعل
َّه ْم َّ
Adapun tashrif istilahnya yaitu:
– نَبَّ َئ – يُنَ بِ ُئ – تَ ْنبِْي ئًا – تَْنبِْي ئَةً – تَ ْن بَ ئًا – تِْن بَ ئًا – ُمنَ بَّئًا – فَ ُه َو
ُمنَ بَّئ- ُمنَ بِئ – وذاك – ُمنَ بَّئ – نَبِ ْئ – َالتُنَ بِ ْئ
mudhoroah ya. Lafadh يَ ْشعُُرو َن berasal dari kata َش َعَر–يَ ْشعُُر
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
Nilai = 𝒙 𝟏𝟎𝟎, , ,,
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 (𝟑𝟔)
c. Keterampilan
ASPEK DAN RUBIK PENILAIAN
1 Makhraj 1-3
2 Pelafalan 1-3
3 Performa 1-3
Skor Maksimal 9
…
= 𝟏𝟐 x 100 =.....
167
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fi’il mudhori’ dalam surah Yu>suf ada 164. Diantaranya lafad ،تَ ْع ِقلُو َن
Lafadh تَ ْع ِقلُو َنberasal dari kata يَ ْع ِق ُل-َع َق َل mengikuti wazan -فَ َع َل
َع َق َل –يَ ْع ِق ُل– َع ْق ًل – َوَم ْع َق ًل – فهو – َعاقِل – وذاك – َم ْع ُق ْول – أ َْع ِق ْل
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti telah
merumuskan beberapa hal yang dapat menjadi saran mudah-mudahan
dapat bermanfaat. Berikut adalah saran yang telah peneliti rangkum:
1. Hasil penelitian ini dapat menambah literatur dalam penelitian
kualitatif program studi Pendidikan Bahasa Arab UIN Saizu
Purwokerto, khususnya analisis fi’il mudhori’ dalam al-qur’an surat
yusuf serta dapat memberikan kontribusi positif dalam penelitian-
penelitian selanjutnya untuk mengembangkan tentang bahasan ini
lebih lanjut.
2. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat membuka penelitian
baru yang dilakukan oleh peneliti berikutnya dan disarankan peneliti
untuk membaca dan mencari referensi lain yang lebih banyak lagi
sehingga hasil penelitian selanjutnya akan semakin baik serta
memperoleh ilmu pengetahuan yang baru dengan metode teknik
analisis yang lain.
3. Diharapkan penelitian ini dapat berguna untuk membuka pikiran
mahasiswa agar tidak pesimis dan rendah diri dalam mengerjakan
skripsi karena semua hal yang pasti mungkin dilakukan jika kita
percaya. Selain itu, kedepannya lagi Al-Qur’an bukan hanya kitab
yang hanya dibaca saja tetapi juga dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran nahwu.
C. Penutup
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat sehat kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir skripsi ini dengan lancar. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini dengan baik.
Semoga kebaikan semua pihak yang telah membantu dapat dihitung
sebagai amal ibadah dan dibalas oleh Allah SWT berupa pahala kebaikan,
Aamiiin.
170
.العصرية
.سال بن سعد
171
Depdiknas. 2005. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta: tp.
Fransisca, Tony. 2015 . “Konsep I’rob Dalam Ilmu Nahwu”. Jurnal Al-Mahara,
Vol. 1, No.1.
Hadhiri, Choirudhin. 2005. Klasifikasi Kandungan Al-Qur’an. Jakarta: Gema
Insani Press.
Hasyim, Ibnu, Hisyam. Ali. 2016. Sejuta Berkah dan Fadhilah 114 Surat Al-
Qur’an. Yogyakarta: Sabil.
Ilmi. 2020. Bahasa Arab Dasar Kelas Mufrod Level 1. Tasikmalaya: Edu Publisher.
Jauhari, Irmawan. Moh & Yusuf, Moh. 2021. Bunga Rampai Pergulatan Pemikiran
Akademisi. Lamongan: Academia Publication.
Khairu, Sulistyowati. 2014. Hikayat Sang Rupawan Sejarah Lengkap Nabi Yusuf
Alaihi Salam. Jakarta: Vicosta Publishing.
Latifah Dewi, Hannah. 2015. Selalu Ada Keajaiban. Yogyakarta: Sabil.
Lexy J, Moleong. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Maulida. 2020. “Teknik Pengumpulan Data Metodologi Penelitian”. Jurnal
Darussalam, Vol. 21, No. 02.
Mualif, A. 2019. “Metodologi Pembelajaran Ilmu Nahwu dalam Pendidikan
Bahasa Arab”. Jurnal Al-Hikmah Vol.1, No.1.
Muradi, Ahmad. 2015. Pembelajaran Menulis Bahasa Arab Dalam Perspektif
Komunikatif. Jakarta: Kencana.
Muhammad. 2011. Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
172
Octavia, Shilphy A. 2020. Model model pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.
Rahman, Arif M. 2011. “Pengelompokan Ayat Al-Qur’an”, Jurnal Pointer. Vol 2,
No. 2.
Reflita, & syatri, Jonni. 2017. Makkiy dan Maddaniy. Jakarta: Lajnah pentashihan
mushaf Al-qur’an.
Saomi, Rizka Muhammad. 2020. Pengajaran Qowaid Bahasa Arab. tk: Goresan
Pena.
173
LAMPIRAN-LAMPIRAN
174
Lampiran 1
Surat Rekomendasi Seminar Proposal
175
Lampiran 2
Surat Keterangan Telah Seminar Proposal
176
Lampiran 3
Surat Keterangan Lulus Ujian Komprehensif
177
Lampiran 4
Blangko Bimbingan Skripsi
178
179
180
Lampiran 5
Rekomendasi Ujian Munaqosyah
181
Lampiran 6
Surat Keterangan Wakaf Buku Perpustakaan
182
Lampiran 7
Sertifikat Aplikom
183
Lampiran 8
Sertifikat BTA/PPI
184
Lampiran 9
Serifikat Kuliah Kerja Nyata
185
Lampiran 10
Serifikat Praktik Pengalaman Lapangan
186
Lampiran 11
Sertifikat Pengembangan Bahasa Arab
187
Lampiran 12
Sertifikat Pengembangan Bahasa Inggris
188
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama : Roikhatul Janah
2. NIM : 1817403084
3. Tempat / Tanggal Lahir : Tegal, 31 Desember 2000
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Status : Belum Menikah
6. Agama : Islam
7. Alamat Rumah : Desa Bojong RT 02 / 02, Kec.
Bojong, Kab. Tegal
8. Orang Tua
a. Ayah : Sidik
b. Pekerjaan : Pedagang
a. Ibu : Istiqomah
b. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. MI Hidayatul Mubtadi’in Bojong (2012)
b. SMP Islam Al-Musyaffa Bojong (2015)
c. MAN 1 TEGAL (2018)
d. UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
2. Pendidikan non formal
a. TK / TPQ Nurul Falah Bojong
b. MDA / MDW Hidayatul Mubtadiin Bojong
c. Madrasah Diniyah Takmiliyah Al-Banat Babakan Lebaksiu
Tegal
d. Pondok Pesantren Darul Abror Purwokerto