Etika Batuk
Etika Batuk
Tissue
Sabun dan air
Gel pembersih tangan
Masker
Langkah 1 Tutup hidung dan mulut anda dengan tisu saat bersin atau batuk, apabila
tidak ada tutup hidung dan mulut anda dengan lengan anda dan bukan dengan telapak
tangan
Langkah 2 Buanglah tissue setelah digunakan ke tempat sampah
Langkah 3 Cuci tangan anda segera dengan air mengalir dan sabun atau bersihkan
tangan anda dengan hand rub berbasis alkohol.
Langkah 4 Gunakan masker yang menutup hidung
1. Pengertian
Batuk bukanlah suatu penyakit. Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh pernapasan dan
merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya
lendir,makanan,debu,asap dan sebagainya.
Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk
sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
Etika Batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar, dengan cara menutup hidung dan mulut
dengan tissue atau lengan baju. jadi bakteri tidak menyebar ke udara dan tidak menular ke orang
lain.
Mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas melalui udara bebas (Droplets) dan membuat
kenyamanan pada orang di sekitarnya. Droplets tersebut dapat mengandung kuman infeksius yang
berpotensi menular ke orang lain disekitarnya melalui udara pernafasan. Penularan penyakit melalui
media udara pernafasan disebut “air borne disease”.
(1) Infeksi.Produksi dahak yang sangat banyak karena infeksi saluran pernapasan. Misal : flu,
bronchitis,dan penyakit yang cukup serius meskipun agak jarang pneumoni, TBC, Kanker paru-paru.
(2) Alergi
Rasa lelah
Gangguan tidur
Perubahan pola hidup
Nyeri musculoskeletal
Suara serak
Mengganggu nafas,dll.
LATAR BELAKANG
Kasus batuk meningkat dari tahun ke tahun. Penyebab tersering virus. Terjadinya batuk dipengaruhi
daya tahan tubuh, etika batuk dan kebiasaan cuci tangan pakai sabun. Penularan melalui udara dari
droplet penderita saat batuk atau bersin. Perlu memberi pemahaman pada masyarakat untuk
meminimalisir penularan terutama pada anak-anak. Pada akhirnya mempercepat prose
penyembuhan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk memberi pemahaman Etika Batuk dan
perubahan perilaku dengan cara narrative in action sebagai upaya kesehatan berbasis masyarakat
guru taman kanak-kanak. Metode. Desain penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif
– analitik dengan narrative in action. Subyek penelitian adalah populasi guru taman kanakkanak di
wilayah kerja Puskesmas Sedayu 1. Pengambilan sample purposive sample dan snowball.
Pengambilan data melalui tahap observasi, kegiatan pra narrative in action, narrative in action,
kegiatan paska narrative in action dan tahap observasi akhir di taman kanak-kanak. Hasil. Observasi
di sekolah untukmengetahui sarana-prasarana yang tersedia dan dengan narrative in action guru
termotivasi melengkapi. Pengamatan pra dan paska peragaan ada perbaikan disimpulkan semua
dapat memperagakan Etika Batuk dengan benar hanya masih terlihat kaku memperagakan Cuci
Tangan Pakai Sabun (CTPS). Menonton video Etika Batuk, CTPS, penularan penyakit melalui udara,
dilanjut dialog, motivasi, edukasi, persuasi, promosi dan memberdayakan guru agar paham Etika
Batuk dan merubah perilaku. Semua kelompok menutup hidung mulut saat batuk bersin dengan
tisu, saat batuk bersin pakai masker atau lengan siku bagian dalam. Melakukan 7 langkah cuci tangan
dengan sabun di air bersih mengalir mulai dari depan ke belakang tangan,sela-sela jari, buku-buku
jari, kuku-kuku jari, jempol, pergelangan, membuang dahak di tanah, lodong dan kloset. Kesimpulan.
Kegiatan narrative in action merupakan alternatif cara memberi pemahaman untuk merubah
perilaku. Menonton video mempermudah menjelaskan Etika Batuk. Perlu berlatih untuk
meningkatkan ketrampilan narrative in action.
Batuk merupakan suatu rangkaian refleks yang terdiri dari reseptor batuk, saraf aferen, pusat
batuk, saraf eferen,dan efektor. Refleks batuk tidak akan sempurna apabila salah satu unsurnya
tidak terpenuhi. Adanya rangsangan pada reseptor batuk akan dibawa oleh saraf aferen ke
pusat batukyaitu medula untuk diteruskan ke efektor melalui saraf eferen