Anda di halaman 1dari 7

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama Mahasiswa : Raditya Permana Putra


Asal Institusi : SMAN 13 SURABAYA

Masalah yang telah Analisis eksplorasi


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
1 Pedagogi
Minat belajar sejarah 1.1. Kajian literatur : Menurut Siswa tidak antusias, pasif
rendah : Muhibbin syah (2017:18), dan kurang komunikatif :
1. siswa tidak antusias, faktor yang mempengaruhi 1. Guru terlalu dominan
pasif dan kurang belajar siswa yaitu: dalam KBM dan tidak
komunikatif  Faktor internal merupakan memberi ruang
2. Minat belajar sejarah faktor-faktor yang kebebasan untuk
rendah (evaluasi hasil mempengaruhi proses belajar berpendapat
belajar nilai rendah) siswayang bersumber dari 2. Ketidaksesuain dalam
dalam diri individu atau siswa pemilihan metode
yang belajar. pembelajaran sejarah
 Faktor eksternal merupakan 3. Pada jam pelajaran siang
faktor-faktor yang siswa cendrung letih, dan
mempengaruhi proses belajar mengantuk
siswa yang bersumber dari
segala sesuatu dan kondisi di Minat belajar sejarah
luar diri individu yang belajar. rendah (evaluasi hasil
MenurutSumadi Suryabrata, belajar nilai rendah) :
faktor eksternal yang 1. Siswa tidak menyimak
mempengaruhi proses dan kembali secara mandiri
hasil belajar siswa Meliputi pelajaran yang pernah
faktor- faktor non sosial dan diajarkan, dan tidak
faktor-faktor sosial. membuat review materi
pada buku pelajaran
Wawancara dengan peserta 2. Peserta didik cendrung
didik : menggunakan gadget
 Guru-guru menuntut saat mencari jawaban
standar diatas kemampuan dari assessment soal
anak, Oleh karena itu yang diberikan
hanya sebagian kecil siswa 3. Minat baca rendah
yang berhasil dengan walaupun jawaban sudah
baik dalam belajar ada pada buku materi

 Alat / media kurang memadai.


Alat pelajaran Kurang lengkap
terutama dalam pelajaran
praktikum dan menimbulkan
kesulitan belajar peserta
didik, Sehingga membuat
peserta didik pasif

1.2. Kajian Literatur: Winkel


(1984: 30) menyebutkan
Minat merupakan
kecenderungan yang menetap
dalam subjek untuk merasa
tertarik pada bidang atau hal
tertentu dan merasa senang
berkecimpung dalam bidang
itu. Menurutnya minat peserta
didik disebabkan karena:
1. Keterbatasan buku sumber
2. Menurunya motivasi
pesertadalam belajar
3. Kebiasaan belajar
4. Kurangnya kemauan dan
keinginan pererta didik
dalambelajar
Sedangkan menurut M.
Buchori (1999:135) minat
belajar peserta didik
dipengaruhi oleh beberapa
hal yaitu:
1. Perasaan senang
2. Ketertarikan peserta didik
3. Perhatian peserta didik
4. Keterlibatan peserta didik
Hasil Wawancara:
Hasil waawancara dengan
peserta didik:
1. Sejarah identik dengan
hafalan dan merangkum
2. Peserta didik merasa
jenuh dengan literasi
sejarah yang kebanyakan
sumber dan materi
dipenuhi tulisan panjang
3. Materi yang disajikan
pendidik cendrung ceramah
berfariasi membuat siswa
seperti di dongengi dan
kemudian mengantuk
4. Kecendrungan penilaian hasil
belajar masih berupa tes soal
2 Literasi (bahasa dan 1.1. Kajian Literatur : Menurut J Minat baca peserta didik
numerik) Witanto, dalam bukunya pada sumber literasi
1. Minat baca peserta "Rendahnya Minat Baca Mata buku/cetak masih
didik pada sumber Kuliah Manajemen Kurikulum," rendah :
literasi buku/cetak 2018
1. Peserta didik cendrung
masih rendah 1. Sering terjadinya suatu masalah
menggunakan gadget
dalam memahami, menguasai,
2. Kemampuan saat mencari jawaban
serta menggunakan sebuah ilmu
membaca grafik dari assessment soal
pengetahuan serta teknologi
numerik masih yang diberikan
untuk memanifestasikan produk
rendah 2. Sulitnya memahami isi
yang berkualitas.
2. Kurangnya wawasan dan dan konten pada

keilmuan yang terbatas akan sumber cetak


minimnya cara pola pikir positif dibandingkan sumber
seseorang sehingga orang tersebut elektroik yang biasanya
mudah dipengaruhi oleh berbagai penjelasan ditambhkan
doktrin dan pemahaman negatif. info grafik, ilustrasi
3. Minimnya minat baca gambar atau video
mengakibatkan kreativitas pada Kemampuan membaca
seseorang tidak akan berkembang. grafik numerik masih
Seperti yang kita ketahui rendah :
bahwasanya pola pikir kreatif
1. Siswa belum bisa
akan terwujud bila orang tersebut
memanfaatkan sumber
mengembangkan pola pikirnya
sejarah seperti, peta,
serta mampu merespon
dan data sejarah yang
lingkungan sekitar dengan cepat
berasal dari media
dan hal ini kita bisa melatih
cetak seperti koran,
dengan menggunakan kegiatan
majalah dll untuk
membaca. Dengan adanya ide-ide
dimanfaatkan dalam
kreatif tentu akan membuat
historiografi sejarah
seseorang menjadi lebih produktif
dan memberikan manfaat bagi 2. Peserta didik belum

dirinya juga orang-orang di bisa

sekitarnya. mengintepretasikan

4. Dampak dari tidak adanya data dan fakta sejrah

memiliki rasa minat baca kedalam alur penulisan

kedepannya tidak akan (makalah, portofoilo,

mengetahui informasi teraktual essay)

sehingga mengalami kesulitan


untuk meningkatkan kualitas diri.

Hasil wawancara : hasil wawancara


dengan patner guru sejarah

1. Peserta didik belum terbiasa


membaca buku cetak, peserta
didik lebih tertarik mengskses
informasi dari internet
2. Lingkungan belajar masih belum
mensuport ketersediaan bahann
bacaan yang menarik dan
memadai
3. Peserta didik lebih tertrik
pembelajaran ranah psikomotorik

3 Kesulitan belajar : Kajian literatur : Setelah dianalisis,


Rendahnya kreatifias Roger B. Yepsen Jr. (1996) Rendahnya kreatifitas
peserta didik dalam mengatakan Bahwa kreativitas peserta didik dalam
pembelajaran merupakan kapasitas untuk pembelajaran karena :
membuat hal yang baru Menurut
1. Guru tidak
Mihalyn Csikszentmihalyi (1996)
memberikan
bahwa orang yang kreatif adalah
kesempatan siswa
orang yang berpikir atau bertindak
untuk mencari
mengubah suatu ranah atau
cara yang menurut
menetapkan suatu ranah baru (Drs.
mereka lebih
Dedi Djunaedi, Pikiran Rakyat,10
mudah
Januari 2005).
Wawancara dengan wakil kepala 2. Guru menuntut
sekolah bidang kurikulum : standar pelajaran
1. Guru belum sepenuhnya diatas kemampuan
memberikan kesempatan anak Metode
siswa untuk mencari mengajar guru yang
cara yang menurut mereka dapat menimbulkan
lebih mudah. kesulitan belajar,
2. Belum banyak guru yang seperti guru tidak
menerapkan metode yang menggunakan
tepat untuk dapat metode yang
mengembangkan kreativitas bervariasi.
peserta didik
3. Pembelajaran yang dilakukan
menjenuhkan peserta didik dan
tidak menyenangkan
4 TIK – IOT : Kajian literatur : Definisi Setelah dianalisis,
Guru belum maksimal teknologi pendidikan oleh guru belum maksimal
dalam memanfaatkan Association for Educational dalam memanfaatkan
teknologi/inovasi dalam Communications Technology teknologi/inovasi
pembelajaran (AECT) 1960 fokus pada dalam pembelajaran,
komunikasi audio- visual adalah yaitu :
cabang dari teori dan praktek 1. Rendahnya
pendidikan yang terutama Kemampuan guru
berkepentingan dengan dalam menggunakan
mendesain,dan menggunakan teknologi dalam
pesangunan mengendalikan proses pembelajaran
proses belajar,mencakup kegiatan: adalah karenatidak
(a) mempelajari kelemahan dan semua guru
kelebihan suatu pesan dalam menguasai berbagai
proses belajar; (b) penstrukturan platform
dan istematisasi oleh orang pembelajaran
maupun instrumen dalam sebagai media lain
lingkungan pendidikan, meliputi: yang menjadi
perencanaan, produksi,pemilihan, pendukung proses
manajemendan pemanfaatan dari pembelajaran,
komponen maupun keseluruhan sehingga menjadi
sistem pembelajaran. Tujuan roblema gurudalam
praktisnya adalah pemanfaatan melaksanakan
tiap metode dan medium proses
komunikasi secara efektif untuk pembelajaran.
membantu pengembangan potensi 2. Guru lebih banyak
pembelajarn secara maksimal”. menggunakan
Wina Sanjaya mendefinisikan metode ceramah
Inovasi pembelajaran sebagai suatu dimana komunikasi
ide, gagasan atau tindakan- hanya terjadi satu
tindakan tertentudalam bidang arah,sehingga siswa
kurikulum dan pembelajaran yang kurang
dianggap baru untukmemecahkan mendapatkan
masalah pendidikan. Syah dan kesempatan dalam
Kariadinata berpendapat bahwa mengungkapkan ide
pembelajaran inovatif dapat dan pendapatnya.
menyeimbangkan fungsi otak kiri 3. Faktor usia guru
dan kanan apabila dilakukan yang sudah
dengan mengelola media yang senior/tua, sehingga
berbasis teknologi dalam proses lemah dalam
pembelajaran. Sehingga,terjadi penguasaan
proses dalam membangun rasa teknologi dan
pecaya diri pada siswa. kreatifitas dalam
Wawancara dengan teman inovasi
sejawat guru: pembelajaran
1. Guru belum tahu
tata cara menggunakan
dan membuat media
pembelajaran yang berbasis
teknologi dan inovasi.
2. Belum adanya seminar/
pelatihan pemanfaatan
teknologi/ inovasi
pembelajaran dari dinas
terkait.
3. Guru masih belumbanyak
mengenali pembelajaran
berbasis teknologi dan
inovasi

Anda mungkin juga menyukai