No. Hasil eksplorasi penyebab masalah diidentifikasi penyebab masalah 1 Pedagogi Minat belajar sejarah 1.1. Kajian literatur : Menurut Siswa tidak antusias, pasif rendah : Muhibbin syah (2017:18), dan kurang komunikatif : 1. siswa tidak antusias, faktor yang mempengaruhi 1. Guru terlalu dominan pasif dan kurang belajar siswa yaitu: dalam KBM dan tidak komunikatif Faktor internal merupakan memberi ruang 2. Minat belajar sejarah faktor-faktor yang kebebasan untuk rendah (evaluasi hasil mempengaruhi proses belajar berpendapat belajar nilai rendah) siswayang bersumber dari 2. Ketidaksesuain dalam dalam diri individu atau siswa pemilihan metode yang belajar. pembelajaran sejarah Faktor eksternal merupakan 3. Pada jam pelajaran siang faktor-faktor yang siswa cendrung letih, dan mempengaruhi proses belajar mengantuk siswa yang bersumber dari segala sesuatu dan kondisi di Minat belajar sejarah luar diri individu yang belajar. rendah (evaluasi hasil MenurutSumadi Suryabrata, belajar nilai rendah) : faktor eksternal yang 1. Siswa tidak menyimak mempengaruhi proses dan kembali secara mandiri hasil belajar siswa Meliputi pelajaran yang pernah faktor- faktor non sosial dan diajarkan, dan tidak faktor-faktor sosial. membuat review materi pada buku pelajaran Wawancara dengan peserta 2. Peserta didik cendrung didik : menggunakan gadget Guru-guru menuntut saat mencari jawaban standar diatas kemampuan dari assessment soal anak, Oleh karena itu yang diberikan hanya sebagian kecil siswa 3. Minat baca rendah yang berhasil dengan walaupun jawaban sudah baik dalam belajar ada pada buku materi
Alat / media kurang memadai.
Alat pelajaran Kurang lengkap terutama dalam pelajaran praktikum dan menimbulkan kesulitan belajar peserta didik, Sehingga membuat peserta didik pasif
1.2. Kajian Literatur: Winkel
(1984: 30) menyebutkan Minat merupakan kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Menurutnya minat peserta didik disebabkan karena: 1. Keterbatasan buku sumber 2. Menurunya motivasi pesertadalam belajar 3. Kebiasaan belajar 4. Kurangnya kemauan dan keinginan pererta didik dalambelajar Sedangkan menurut M. Buchori (1999:135) minat belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu: 1. Perasaan senang 2. Ketertarikan peserta didik 3. Perhatian peserta didik 4. Keterlibatan peserta didik Hasil Wawancara: Hasil waawancara dengan peserta didik: 1. Sejarah identik dengan hafalan dan merangkum 2. Peserta didik merasa jenuh dengan literasi sejarah yang kebanyakan sumber dan materi dipenuhi tulisan panjang 3. Materi yang disajikan pendidik cendrung ceramah berfariasi membuat siswa seperti di dongengi dan kemudian mengantuk 4. Kecendrungan penilaian hasil belajar masih berupa tes soal 2 Literasi (bahasa dan 1.1. Kajian Literatur : Menurut J Minat baca peserta didik numerik) Witanto, dalam bukunya pada sumber literasi 1. Minat baca peserta "Rendahnya Minat Baca Mata buku/cetak masih didik pada sumber Kuliah Manajemen Kurikulum," rendah : literasi buku/cetak 2018 1. Peserta didik cendrung masih rendah 1. Sering terjadinya suatu masalah menggunakan gadget dalam memahami, menguasai, 2. Kemampuan saat mencari jawaban serta menggunakan sebuah ilmu membaca grafik dari assessment soal pengetahuan serta teknologi numerik masih yang diberikan untuk memanifestasikan produk rendah 2. Sulitnya memahami isi yang berkualitas. 2. Kurangnya wawasan dan dan konten pada
keilmuan yang terbatas akan sumber cetak
minimnya cara pola pikir positif dibandingkan sumber seseorang sehingga orang tersebut elektroik yang biasanya mudah dipengaruhi oleh berbagai penjelasan ditambhkan doktrin dan pemahaman negatif. info grafik, ilustrasi 3. Minimnya minat baca gambar atau video mengakibatkan kreativitas pada Kemampuan membaca seseorang tidak akan berkembang. grafik numerik masih Seperti yang kita ketahui rendah : bahwasanya pola pikir kreatif 1. Siswa belum bisa akan terwujud bila orang tersebut memanfaatkan sumber mengembangkan pola pikirnya sejarah seperti, peta, serta mampu merespon dan data sejarah yang lingkungan sekitar dengan cepat berasal dari media dan hal ini kita bisa melatih cetak seperti koran, dengan menggunakan kegiatan majalah dll untuk membaca. Dengan adanya ide-ide dimanfaatkan dalam kreatif tentu akan membuat historiografi sejarah seseorang menjadi lebih produktif dan memberikan manfaat bagi 2. Peserta didik belum
dirinya juga orang-orang di bisa
sekitarnya. mengintepretasikan
4. Dampak dari tidak adanya data dan fakta sejrah
memiliki rasa minat baca kedalam alur penulisan
kedepannya tidak akan (makalah, portofoilo,
mengetahui informasi teraktual essay)
sehingga mengalami kesulitan
untuk meningkatkan kualitas diri.
Hasil wawancara : hasil wawancara
dengan patner guru sejarah
1. Peserta didik belum terbiasa
membaca buku cetak, peserta didik lebih tertarik mengskses informasi dari internet 2. Lingkungan belajar masih belum mensuport ketersediaan bahann bacaan yang menarik dan memadai 3. Peserta didik lebih tertrik pembelajaran ranah psikomotorik
3 Kesulitan belajar : Kajian literatur : Setelah dianalisis,
Rendahnya kreatifias Roger B. Yepsen Jr. (1996) Rendahnya kreatifitas peserta didik dalam mengatakan Bahwa kreativitas peserta didik dalam pembelajaran merupakan kapasitas untuk pembelajaran karena : membuat hal yang baru Menurut 1. Guru tidak Mihalyn Csikszentmihalyi (1996) memberikan bahwa orang yang kreatif adalah kesempatan siswa orang yang berpikir atau bertindak untuk mencari mengubah suatu ranah atau cara yang menurut menetapkan suatu ranah baru (Drs. mereka lebih Dedi Djunaedi, Pikiran Rakyat,10 mudah Januari 2005). Wawancara dengan wakil kepala 2. Guru menuntut sekolah bidang kurikulum : standar pelajaran 1. Guru belum sepenuhnya diatas kemampuan memberikan kesempatan anak Metode siswa untuk mencari mengajar guru yang cara yang menurut mereka dapat menimbulkan lebih mudah. kesulitan belajar, 2. Belum banyak guru yang seperti guru tidak menerapkan metode yang menggunakan tepat untuk dapat metode yang mengembangkan kreativitas bervariasi. peserta didik 3. Pembelajaran yang dilakukan menjenuhkan peserta didik dan tidak menyenangkan 4 TIK – IOT : Kajian literatur : Definisi Setelah dianalisis, Guru belum maksimal teknologi pendidikan oleh guru belum maksimal dalam memanfaatkan Association for Educational dalam memanfaatkan teknologi/inovasi dalam Communications Technology teknologi/inovasi pembelajaran (AECT) 1960 fokus pada dalam pembelajaran, komunikasi audio- visual adalah yaitu : cabang dari teori dan praktek 1. Rendahnya pendidikan yang terutama Kemampuan guru berkepentingan dengan dalam menggunakan mendesain,dan menggunakan teknologi dalam pesangunan mengendalikan proses pembelajaran proses belajar,mencakup kegiatan: adalah karenatidak (a) mempelajari kelemahan dan semua guru kelebihan suatu pesan dalam menguasai berbagai proses belajar; (b) penstrukturan platform dan istematisasi oleh orang pembelajaran maupun instrumen dalam sebagai media lain lingkungan pendidikan, meliputi: yang menjadi perencanaan, produksi,pemilihan, pendukung proses manajemendan pemanfaatan dari pembelajaran, komponen maupun keseluruhan sehingga menjadi sistem pembelajaran. Tujuan roblema gurudalam praktisnya adalah pemanfaatan melaksanakan tiap metode dan medium proses komunikasi secara efektif untuk pembelajaran. membantu pengembangan potensi 2. Guru lebih banyak pembelajarn secara maksimal”. menggunakan Wina Sanjaya mendefinisikan metode ceramah Inovasi pembelajaran sebagai suatu dimana komunikasi ide, gagasan atau tindakan- hanya terjadi satu tindakan tertentudalam bidang arah,sehingga siswa kurikulum dan pembelajaran yang kurang dianggap baru untukmemecahkan mendapatkan masalah pendidikan. Syah dan kesempatan dalam Kariadinata berpendapat bahwa mengungkapkan ide pembelajaran inovatif dapat dan pendapatnya. menyeimbangkan fungsi otak kiri 3. Faktor usia guru dan kanan apabila dilakukan yang sudah dengan mengelola media yang senior/tua, sehingga berbasis teknologi dalam proses lemah dalam pembelajaran. Sehingga,terjadi penguasaan proses dalam membangun rasa teknologi dan pecaya diri pada siswa. kreatifitas dalam Wawancara dengan teman inovasi sejawat guru: pembelajaran 1. Guru belum tahu tata cara menggunakan dan membuat media pembelajaran yang berbasis teknologi dan inovasi. 2. Belum adanya seminar/ pelatihan pemanfaatan teknologi/ inovasi pembelajaran dari dinas terkait. 3. Guru masih belumbanyak mengenali pembelajaran berbasis teknologi dan inovasi