Anda di halaman 1dari 21

PROSES DIRI & CITRA DIRI

Disusun Oleh :
(Kelompok 2)

Alfiatus Solihah
Eeng Widiarto
Suci Ardiana P

AKADEMI KEPERAWATAN NAZHATUT THULLAB SAMPANG


TAHUN AJARAN 2015-2016

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Proses
Diri dan Citra Diri” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan, kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah di susun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Konsep diri adalah kesadaran akan pandangan , pendapat, penilaian, dan sikap
seseorang terhadap dirinya sendiri yang meliputi fisik, diri pribadi, diri keluarga, diri sosial
juga etika. Konsep diri mulai terbentuk dan berkembang begitu manusia lahir. Soeitoe
menyatakan konsep diri seseorang terbentuk dari pengalaman sendiri dari uraian yang
diberikan oleh orang lain tentang dirinya. Pengalaman sendiri dan informasi dari lingkungan
terintegrasi kedalam konsep diri. Konsep diri merupakan faktor bawaan tapi dibentuk dan
berkembang melalui proses belajar yaitu dari pengalaman-pengalaman individu dalam
interaksinya dengan orang lain. Individu dengan konsep diri yang tinggi lebih banyak
memiliki pengalaman yang menyenangkan dari pada individu dengan konsep diri yang
rendah.

Pada hakikatnya konsep diri adalah semuaa persepsi kita terhadap aspek diri yang
meliputi aspek fisik, aspek sosial dan aspek psikologis yang didasarkan pada pengalaaman
dan interaksi kita dengan orang lain.

Konsep merupakan bagian inti dari pengalaman individu yang secara perlahan-lahan
dibedakan dan disimbolisasikan sebagai bayangan tentang diri yang mengatakan. Jadi,
konsep diri adalah kesadaran batin yang tetap, mengenai pengalaman yang berhubungan
dengan aku dan membedakan aku dari aku yang bukan aku.

Sedangkan Harga diri, adalah merupakan penilaian individu terhadap kehormatan


dirinya, yang diekspresikan melalui sikap terhadap dirinya yang sifatnya implisit dan tidak
diverbalisasikkan.

Harga diri itu sendiri mengandung arti suatu hasil penilaian individu terhadap dirinya
yang diungkapkan dalam sikap-sikap yang dapat bersifat positif dan negatif.

Harga diri memiliki beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu pengalaman, pola
asuh, lingkungan dan sosial ekonomi. Sedangkan harga diri seseorang dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu faktor internal dan eksternal.

3
Harga diri sendiri ada juga memiliki apa yang dimaksud dengan harga diri rendah,
yang dimaksud dengan harga diri rendah adalah keadaan dimana individu mengalami
evaluasi diri yang negatif mengenai diri atau kemampuan diri. Dari pendapat-pendapat diatas
dapat dibuat kesimpulan, harga diri rendah adalah suatu perasaan negatif terhadap diri
sendiri, hilangnya kepercayaan diri,dan gagal mencapai tujuan yang diekspresikan secara
langsung maupun tidak langsung, penurunan harga diri ini dapat bersifat situasional maupun
kronis atau menahun.

Sedangkan ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaaimaanaa ia harus


berprilaku dan mulai berkembang. Ideal diri sendiri terbentuk melalui proses identifikasi pada
orang disekitarnya. Ideal diri sendiri membutuhkan penyesuaian diri dimana penyesuaian diri
merupakan faktor yang penting dalam kehidupan manusia dan merupakan suatu proses
dinamik terus menerus yang bertujuan untuk merubah kelakuan guna mendapatkan hubungan
yang lebih serasi antara diri dan lingkungan.

Yang duimaksud dengan gambaran diri adalah gambaran orang bentuk dan orang
percayai tentang orang tersebut dan gambaran diri sendiri dipengaruhi oleh beberapa
faktor .Jika gambaran diri mengalami perubahan maka yang berubah itu adalah sikap
individu tubuhnya baik secra sadar maupun tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan
perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu
yang secara berkesinambungan dimodifikasi dengan pengalaman baru setiap individu. Jadi
kita harus mengubah pandangan terhadap diri sendiri. Jika kita tidak memulai menghargai
diri kita, orang lain juga tidak akan menghargai kita. Terima keberadaan diri kita, jangan
terpaku pada pendapat orang lain untuk membentuk gambar diri kita. Jadilah diri sendiri dan
percaya bahwa kita adalah manusia unik ciptaan Tuhan yang diberi kemampuan dan
kelebihan untuk dapat menjalani hidup ini dengan sukses. Dengan mempunyai gambar diri
yang baik, kita memberi nilai yang tinggi kepada diri sendiri. Saat kita sudah melakukan hal
ini, lihatlah bagaimana orang lain (juga kita sendiri) melihat diri secara lebih baik.

Ada juga yang dimaksud dengan Identitas diri dimana identitas diri merupakan
kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan penilaian yang merupakan
sintesa dari semua aspek konsep diri sendiri sebagai satu kesatuan yang utuh.

Dan yang terakhir adalah peran, dimana peran adalah pola perilaku,sikap,nilai dan
aspirasi yang diharapkan individu Setiap individu disibukkan oleh berbagai macam peran

4
yang terkait dengan posisinya pada setiap saat, selama ia masih hidup, misalnya peran
sebagai anak, istri, suami, ayah, mahasisiwa, perawat, dokter,dosen,dll

Atau Peran adalah suatu pola sikap, nilai dan tujuan yang diharapkan dari seseorang
yang berdasarkan posisinya dimasyarakat. Sementara untuk posisi tersebut merupakan
identifikasi dari status atau tempat seseorang dalam suatu sistim sosial dan merupakan
perwujudan aktualisasi diri. Peran juga diartikan sebagai serangkaian perilaku yang
diharapkan oleh lingkungan sosial berhubungan dengan fungsi individu dalam berbagai
kelompok sosial.

B. TUJUAN

Konsep diri bertujuan agar kita Mempunyai penerimaan diri yang baik, kita dapat
Mengenal diri kita sendiri denagan dengan baik. Dapat memahami dan menerima fakta-fakta
yang nyata tentang diri kita,. Mampu menghargai diri kita sendiri sendiri. Mengajarkan kita
untuk menerima dan memberikan pujian secara wajar. Mau memperbaiki diri kearah yang
lebih baik lagi Dan kita dapat menempatkan diri kita didalam lingkungan.

Sedangkan harga diri bertujuan agar kita dapat memahaami dan mengerti apa yang
maksud dengan harga diri. Dimana mengetahui penilaian tentang pencapaian diri dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri.

Dan juga dapat mengetahui bahwa Harga diri bukan merupakan faktor bawaan tetapi
dapat dibangun / ditingkatkan melalui proses belajar melalui interaksi individu dengan
lingkungan sekitarnya dalam bentuk umpan balik yang diterima dari orang-orang yang berarti
bagi individu. Kemauan untuk mengevaluasi kembali kepercayaan seseorang tentang diri
sendiri merupakan langkah awal terhadap pertumbuhan dalam menghargai dirinya.

Dan mengetahui hubungan prilaku harga diri baik secara subjektif maupun objektif.
Ideal diri sendiri bertujuan Agar individu mampu berfungsi dan mendemonstrasikan
kecocokan antara persepsi diri dan ideal diri. Ideal diri ini hendaknya ditetapkan tidak terlalu
tinggi, tetapi masih lebih tinggi dari kemampuan agar tetap menjadi pendorong dan masih
dapat dicapai.

Gambaran diri bertujuan untuk mengeksplorasi bagian tubuh individu sejak lahir
supaya mampu, menerima stimulus dari orang lain, kemudian mulai memanipulasi

5
lingkungan dan mulai sadar dirinya terpisah dari lingkungan. Gambaran diri ( Body Image )
berhubungan dengan kepribadian. Cara individu memandang dirinya mempunyai dampak
yang penting pada aspek psikologinya. Pandangan yang realistis terhadap dirinya manarima
dan mengukur bagian tubuhnya akan lebih rasa aman, sehingga terhindar dari rasa cemas dan
meningkatkan harga diri.

Cintra diri dalam rencana masa depan dimana Gambaran diri dipengaruhi oleh
berbagai faktor, antara lain: kebutuhan, kepekaan tubuh dan bahasa tubuh, konflik yang
dialami, kritik, motivasi, peran, perasaan, kepercayaan diri, prasangka, rasa takut, tingkah
laku, dan umpan balik. Diaman faktor-faktor ini sangat berpengaruh dalam citra/gambaran
diri.

Identitas diri secara individu dapat ditandai dengan Memandang dirinya secara unik,
Merasakan dirinya berbeda dengan orang lain, Merasakan otonomi yang meliputi menghargai
diri, percaya diri, mampu diri, menerima diri dan dapat mengontrol diri. Mempunyai persepsi
tentang gambaran diri, peran dan konsep diri.

Peran bertujuan untuk berbagai macam peran, seperti guru, perawat, dosen dll. Dan
juga untuk mengetahui suatu pola sikap, nilai dan tujuan yang diharapkan dari seseorang
yang berdasarkan posisinya dimasyarakat.

C. MANFAAT
1. Dengan kita mempelajari Konsep diri kita dapat mengetahui Hal-hal yang
berhubungan dengaan kualitas dan ablilitas yang memainkan peranan penting dalam
penyesuaian dalam kehidupan, seperti keberanian, kejujuran,kemandirian,
kepercayaan diri, aspirasi dan kemampuan diri dari tipe-tipe yang berbeda.
2. Kita juga dapat mempelajari tentang karakteristik seseorang yang mempunyai konsep
diri secara postif maupun negative.
3. Kita juga dapat memahami semua hal yang mempelajari konsep diri.
4. Memberi pengetahuan tentang Konsep psikologi
5. Dengan mempelajari Harga diri kita dapat bagaimana cara meningkatkan harga diri.
6. Kita akan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi harga diri, yang
mempengaruhi harga diri dan mengetahui faktor-faktor harga diri yang ada pada diri
seseorang.
7. Memberi pengetahuan tentang pengertian harga diri rendah, tanda dan gejala harga

6
diri dan hal yang menyebabkan terjdinya harga diri rendah.
8. Mengetahui bahwa individu mampu berfungsi dan mendemonstrasikan kecocokan
antara persepsi diri dan ideal diri dan Ideal diri ini hendaknya ditetapkan tidak terlalu
tinggi, tetapi masih lebih tinggi dari kemampuan agar tetap menjadi pendorong dan
masih dapat dicapai.
9. Mengetahuai apa yang dimaksud dengan gambaran diri.
10. Kita bisa mengtahui Banyak Faktor dapat yang mempengaruhi gambaran diri
seseorang, seperti, munculnya Stresor yang dapat menggangu integrasi gambaran diri.
Stresor-stresor tersebut dapat berupa.
11. Mengetahui Hal-hal penting yang terkait dengan perubahan gambaran diri.
12. Banyak mengetahui Faktor dapat yang mempengaruhi gambaran diri seseorang,
seperti, munculnya Stresor yang dapat menggangu integrasi gambaran diri.
13. Kita juga dapat mengetahui bahwaManusia adalah ciptaan Tuhan yang terbaik,
tersempurna, teristimewa, dan terunik. Namun, kadang-kadang kita tidak sadar akan
nilai diri kita. Sering kali kita salah berpikir seperti “Saya adalah seperti yang orang
lain katakan tentang saya” ,. Citra diri atau gambar diri yang tidak benar akan
membuat kita tidak menjadi manusia yang utuh serta menghambat hubungan kita
dengan sesama. Padahal sebagai makhluk sosial, kita harus berinteraksi dengan
makhluk hidup yang lain.
14. Mengetahui bahwa Nilai diri kita berkaitan erat dengan cara kita memandang diri
sendiri dan bagaimana kita berpikir tentang penilaian orang lain terhadap diri kita.
Kadang kita terlalu terpaku pada pendapat umum. Misalnya pendapat bahwa anak
yang patut dibanggakan adalah anak yang mempunyai prestasi belajar di bidang
akademis, padahal prestasi dapat diperoleh dari bidang-bidang lainnya; seperti seni
atau olahraga.
15. Kita akan mengetahui bahwa Gambaran diri dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara
lain: kebutuhan, kepekaan tubuh dan bahasa tubuh, konflik yang dialami, kritik,
motivasi, peran, perasaan, kepercayaan diri, prasangka, rasa takut, tingkah laku, dan
umpan balik.
16. Dapat mengetahui Kebutuhan Setiap manusia yang ingin hidup dalam keadaan
nyaman dan tentram, seimbang antara jasmaniah dan rohaniah.
17. Memberikan pengetahuan terhadap Kepekaan Tubuh dan Bahasa Tubuh.
18. Dapat mengetahui bahwa Karakteristik identitas diri dapat dimunculkan dari prilaku
dan perasaan seseorang dan Penggolongan atau klasifikasi gangguan kepribadian.
7
Gambar diri adalah gambaran yang kita bentuk dan kita percayai tentang diri kita.
19. Disini kita dapat mempelajari tentang pengertian peran, penampilan peran, faktor-
faktor penyesuaian peran.
20. Kita dapat mengetahui apaa yang dimaksud dengan perubahan peran, tanda dan
gejala, konflik peran dan terakhir transisi peran.

8
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Menurut Para Ahli adalah sebagai berikut :
a. Menurut Burns (dalam Pudjijogyanti, 1993) Konsep diri adalah hubungan antara
sikap dan keyakinan tentang diri kita sendiri.
b. Menurut Rini (dalam Pudjijogyanti 2004) Konsep diri diartikan keyakinan, pandangan
atau penilaian seseorang terhadap dirinya.
c. Menurut Cawagas (dalam Pudjijogyanti, 1993) Konsep diri mencangkup seluruh
pandangan individu akan dimensi fisik, karakteristik pribadi, motivasi, kelemahan,
kepandaian, kegagalan dan lain sebagainya.
d. Menurut William D Brooks (dalam Rahmat, 2003) Konsep diri sebagai “ those
physical, social, and psychological perceptions of ourselves that we have derived
from experiences and our interaction with others”. Jadi, konsep diri adalah pandangan
perasaan tentang diri kita. Persepsi tentang diri ini boleh bersifat psikologi, sosial dan
fisik.
e. Menurut Pietrosefa (2002)
Pietrosefa memberikan gambaran mengenai konsep diri yang diadaptasikan oleh
Mappiarre yaitu ;
1. Dimensi Pertama Citra Diri, yaitu diri dilihat oleh diri sendiri
2. Dimensi Kedua Ctra Diri, yaitu dilihat oleh orang lain, persepsi orang lain
terhadap dirinya.
3. Dimensi Ketiga Citra Diri, yaitu diri mengacu pada tipe-tipe orang yang saya
kehendaki tentang diri saya (ideal self).
f. Menurut Hurlock (1999)

Konsep diri menyangkut gambaran fisik dan psikologis. Aspek fisik berkaitan dengan
tampang atau penampakan lahiriah (appearance) anak, yang menyangkut kemenarikan dan
ketidak menarikan diri dan cocok atau tidaknya jenis kelamin dan pentingnya bagian-bagian
tubuh berbeda serta prestise yang ada pada dirinya.

Sedangkan Konsep diri yang bersifat psikologis berdasarkan pikiran, perasaan dan
emosional. Hal ini berhubungan dengaan kualitas dan abilitas yang memainkan peranan

9
penting dalam penyesuaian dalam kehidupan, seperti keberanian, kejujuran, kemandirian,
kepercayaan diri, aspirasi dan kemampuan diri dari tipe-tipe yang berbeda, yaitu:

1. Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki individu tentang dirinya, meliputi
karakteristik fisik, sosial, psikologis, emosional, aspirsi daan prestasi ( Hurlock).
2. Konsep diri adalah pandangan dan perasaan individu tentang dirinya sendiri yang
dapat bersifat psikiologis, sosial dan fisik (Brooks).
3. Konsep diri adalah pengetahuan dan evaluasi terhadap diri sendiri yang diperoleh
melalui pengalaman dari interaksi dengan orang lain (burns).

Konsep diri mulai terbentuk dan berkembang begitu manusia lahir. Soeitoe
menyatakan konsep diri seseorang terbentuk dari pengalaman sendiri dari uraian yang
diberikan oleh orang lain tentang dirinya. Pengalaman sendiri dan informasi dari lingkungan
terintegrasi kedalam konsep diri.

Konsep diri merupakan faktor bawaan tapi dibentuk dan berkembang melalui proses
belajar yaitu dari pengalaman-pengalaman individu dalam interaksinya dengan orang lain.
Individu dengan konsep diri yang tinggi lebih banyak memiliki pengalaman yang
menyenangkan dari pada individu dengan konsep diri yang rendah.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah
kesadaran akan pandangan , pendapat, penilaian, dan sikap seseorang terhadap dirinya sendiri
yang meliputi fisik, diri pribadi, diri keluarga, diri sosial juga etika.

B. KOMPONEN

Komponen-komponen konsep diri menurut Hurlock (1976) antara lain :

a. The Perceptual Component

Gambaran dan kesan seseorang tentang penampilan tubuhnya dan kesan yang dibuat pada
orang lain atau sering disebut konsep diri fisik. Tercangkup didalamnya gambaran yang
dipunyai seseorang tentang daya tarik tubuhnya (attractiveness) dan keserasian jenis kelamin
(sex apporiateness). Komponen ini sering disebut physical self concept.

10
b. The Conseptual Component

Pandangan tentang karakteristik yang berbeda dengan orang lain baik tentang dengan
kemampuan dan kekurangnya serta disusun dari kualitas penyesuaian hidupnya tentang
kepercayaan diri tergantung keberanian, kegagalan dan kelemahan. Komponen ini sering
disebut psychological self concept.

c. The Attitudinal Component

Perasaan tentang kebangaan dan rasa malunya. Yang termasuk dalam komponen ini adalah
keyakinan nilai, aspirasi dan komitmen yang membentuk dirinya.

Sedangkan menurut Pudjijogyanti (1988), Komponen-komponen konsep diri ada dua yaitu :

1. Komponen Kognitif

Komponen kognitif merupakan pengetahuan individu tentang keadaan dirinya. Misalnya “


saya anak bodoh “ atau “ siapa saya “. Jadi komponen kognitif merupakan penjelasan dari
“siapa saya” yang akan member gambaran tentang diri saya. Gambaran diri ( self-picture )
tersebut akaan membentuk citra diri ( self-image ).

2. Komponen Afektif

Komponen afektif merupakan penilaian individu terhadap diri. penilaian tersebut akan
membentuk penerimaan terhadap diri ( self acceptance ), serta harga diri ( self-esteem)
individu.

C. CIRI – CIRI KONSEP DIRI YANG POSITIF DAN NEGATIF

Menurut William D.Brooks (dalam Rahkmat, 2005:105) bahwa dalam menilai


dirinya seseorang ada yang menilai positif dan ada yang menilai negatif.
Maksudnya individu tersebut ada yang mempunyai konsep diri yang positif dan ada yang
mempunyai konsep diri yang negatif.

11
Tanda-tanda individu yang memiliki konsep diri yang positif adalah :

a) Ia yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah. Orang ini mempunyai rasa
percaya diri sehingga merasa mampu dan yakin untuk mengatasi masalah yang
dihadapi, tidak lari dari masalah, dan percaya bahwa setiap masalah pasti ada
jalan keluarnya.
b) Ia merasa setara dengan orang lain. Ia selalu merendah diri, tidak sombong,
mencela atau meremehkan siapapun, selalu menghargai orang lain.
c) Ia menerima pujian tanpa rasa malu. Ia menerima pujian tanpa rasa malu tanpa
menghilangkan rasa merendah diri, jadi meskipun ia menerima pujian ia
tidak membanggakan dirinya apalagi meremehkan orang lain.
d) Ia menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan dan
keinginan serta perilaku yang tidak seharusnya disetujui oleh masyarakat. Ia peka
terhadap perasaan orang lain sehingga akan menghargai perasaan orang lain meskipun
kadang tidak di setujui oleh masyarakat.
e) Ia mampu memperbaiki karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek
kepribadian tidak disenangi dan berusaha mengubahnya. Ia mampu untuk
mengintrospeksi dirinya sendiri sebelum menginstrospeksi orang lain,
dan mampu untuk mengubahnya menjadi lebih baik agar diterima di
lingkungannya. Dasar konsep diri positif adalah penerimaan diri. Kualitas
ini lebih mengarah kekerendahan hati dan kekedermawanan dari pada keangkuhan
dan keegoisan. Orang yang mengenal dirinya dengan baik merupakan orang yang
mempunyai konsep diri yang positif.
D. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI
Menurut Stuart dan Sudeen ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan konsep diri. Faktor-foktor tersebut terdiri dari teori perkembangan, Significant
Other (orang yang terpenting atau yang terdekat) dan Self Perception (persepsi diri sendiri).
1. Teori perkembangan.

Konsep diri belum ada waktu lahir, kemudian berkembang secara bertahap sejak lahir
seperti mulai mengenal dan membedakan dirinya dan orang lain. Dalam melakukan
kegiatannya memiliki batasan diri yang terpisah dari lingkungan dan berkembang melalui
kegiatan eksplorasi lingkungan melalui bahasa, pengalaman atau pengenalan tubuh, nama
panggilan, pangalaman budaya dan hubungan interpersonal, kemampuan pada area tertentu
12
yang dinilai oleh diri sendiri atau masyarakat serta aktualisasi diri dengan merealisasi potensi
yang nyata.

2. Significant Other ( orang yang terpenting atau yang terdekat )

Dimana konsep diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain,
belajar diri sendiri melalui cermin orang lain yaitu dengan cara pandangan diri merupakan
interprestasi diri pandangan orang lain terhadap diri, anak sangat dipengaruhi orang yang
dekat, remaja dipengaruhi oleh orang lain yang dekat dengan dirinya, pengaruh orang dekat
atau orang penting sepanjang siklus hidup, pengaruh budaya dan sosialisasi.

3. Self Perception ( persepsi diri sendiri )

Yaitu persepsi individu terhadap diri sendiri dan penilaiannya, serta persepsi individu
terhadap pengalamannya akan situasi tertentu. Konsep diri dapat dibentuk melalui pandangan
diri dan pengalaman yang positif. Sehingga konsep merupakan aspek yang kritikal dan dasar
dari prilaku individu. Individu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih efektif
yang dapat berfungsi lebih efektif yang dapat dilihat dari kemampuan interpersonal,
kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan. Sedangkan konsep diri yang negatif
dapat dilihat dari hubungan individu dan sosial yang terganggu.

E. Cara membina / merubah konsep diri


1. Menemukan hal2 positif & negatif pada dirinya
2. Terbuka menerima pandangan orang lain mengenai dirinya
3. Menggunakan kesempatan agar bisa mengemukakan perasaan , pikiran dan rencana
4. Menghargai usaha/hasil karya sendiri
5. Menggunakan seluruh kekuatan /kemampuan untuk meningkatkan keberhasilan
dalam menghadapi lingkungan
6. Menciptakan lingkungan /suasana yang aman, menyenangakan dn menimbulkan
kepercayaan penuh untuk menanggulangi persoalan.
F. Salah satu cara membuka diri( T. Jendela Johari)
1. Bagian yang terbuka dari diri kita (positif/negatif) berdasarkan pendangan sendiri
maupun orang lain
2. bagian yang tersembunyi dari diri kita (Positif/Negatif) yang disembunyikan,
sehingga orang lain tidak dapat melihatnya ( misalnya sikap curiga, penakut )

13
3. Bagian terlena dari diri kita ( positif/negatif) yang tidak disadari , tetapi orang lain
dapat melihatnya.. Misanya Terlalu membanggakan diri, kurang memperhatikan
perasaan orang lain.
4. Bagian yang tidak dikenal oleh diri sendiri/orang lain, yaitu hal-hal yang tidak
disadari lagi tetapi mempengaruhi tindakannya dalam hubungannya dengan orang
lain.

Untuk membentuk Konsep Diri menjadi lebih baik lagi, maka lebih dulu Anda harus
mengetahui hal apa yang mempengaruhi Konsep Diri. Anda harus tahu bahwa konsep diri
dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu:

1. Cita-cita Diri

Cita-cita Diri adalah keinginan untuk mencapai sesuatu tujuan / keinginan


pribadi, dan itu sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar Anda, orang tua, teman
ataupun tetangga. Hal ini biasanya akan sangat kuat pengaruhnya terhadap Anda di
masa depan. Seringkali terjadi bahwa cita-cita diri Anda bukanlah merupakan cita-cita
pribadi Anda. Tetapi karena itu sudah terjadi dan Anda jalani saat ini, tidaklah
mungkin mengubah secara fisik apa yang saat ini sudah terjadi. Misalnya, Anda tidak
ada cita-cita untuk menjadi seorang dokter, tetapi karena orang tua Anda sangat
menginginkan punya anak seorang dokter, maka akhirnya di dalam perjalanan
pendidikan Anda sudah terarah untuk menjadi dokter, dan menjadi kenyataannya
sekarang. Nah, ini tidak mungkin Anda ubah secara fisik. Anda pasti ya tetap menjadi
seorang dokter, insinyur atau guru dan lainnya lagi.

2. Citra Diri

Bahwa kehidupan pribadi seseorang sangat dipengaruhi oleh sesuatu yang


lebih prinsip, sesuatu dari dalam diri seseorang yang diyakini, yaitu Citra Diri. Citra
Diri sebenarnya adalah “Konsepsi diri sendiri mengenai seperti apakah diri kita
sebenarnya”.

14
3. Harga Diri
Pengertian Harga Diri menurut beberapa ahli:

Coopersmith (1967) dan Walgito (1991) merupakan suatu proses penilaian yang
dilakukan oleh seseorang terhadap dirinya sendiri. Karena berkaitan dengan dirinya sendiri,
penilaian tersebut biasanya mencerminkan penerimaan atau penolakan terhadap dirinya,
menunjukkan seberapa jauh individu percaya bahwa dirinya mampu, penting, berhasil serta
berharga.

Menurut Branden (1987) harga diri merupakan aspek kepribadian yang paling
penting dalam proses berpikir, tingkat emosi, keputusan yang diambil, nilai-nilai yang dianut
serta penentuan tujuan hidup. Harga diri mencakup dua komponen yaitu perasaan akan
kompetensi pribadi dan perasaan akan penghargaan diri pribadi. Seseorang akan menyadari
dan menghargai dirinya jika ia mampu menerima diri pribadinya.

Brehm dan Kassin (1990) menyatakan bahwa individu yang menilai dirinya baik
umumnya bahagia, sehat, sukses, adaptif dalam situasi yang membuat stres.

15
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Konsep diri mulai terbentuk dan berkembang begitu manusia lahir.
2. Konsep diri merupakan faktor bawaant tapi dibentuk dan berkembang melalui proses
belajar yaitu dari pengalaman-pengalaman individu dalam interaksinya dengan orang
lain.
3. Konsep diri adalah kesadaran akan pandangan, pendapat, penilaian dan sikap
seseorang terhadap dirinya sendiri yang meliputi fisik, diri pribadi, diri keluarga, diri
sosial dan juga etika.
4. Komponen-komponen konsep diri menurut Hurlock (1976) terbaga atas 3.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri ada 7.
6. Cita-cita diri adalah keinginan untuk mencapai sesuatu tujuan atau keinginan pribadi
dan itu sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
7. Harga diri merupakan penilaian individu terhadap kehormatan dirinya, yang
diekspresikan melalui sikap terhadap dirinya.
8. Harga diri itu sendiri mengandung arti suatu hasil penilaian individu terhadap dirinya
yang diungkapkan dalam sikap-sikap yang dapat bersifat positif dan negatif.
9. Ada 4 kata yg sangat tepat untuk menggambarkan apa yang bisa kita lakukan untuk
meningkatkan harga diri dan membangkitkan lebih dlm kepercayaan / penghormatan
diri yaitu hidup dengan penuh kesadaran.
10. Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus berprilaku berdasarkan
standar, aspirasi, tujuan atau penilaian personal tertentu.
11. Ideal diri mulai berkembang pada masa kanak-kanak yang dipengaruhi orang yang
penting pada dirinya yang memberikan keuntungan dan harapan pada masa remaja.
12. Ideal diri terbentuk melalui proses identifikasi pada orang tua, guru & teman.
13. Gambaran diri adalah gambaran yang kita bentuk dan kita percayai tentang kita,
sekalipun itu adalah hasil dari penilaian diri kita, tetapi penilaian tersebut sangat
dipengaruhi oleh apa yang kita pikirkan adalah penilaian orang lain tentang kita.
14. Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak
sadar.sikap ini mencangkup persepsi dan perasaan tentang lingkungan , bentuk, fungsi
penampilan dan potensi tubuh kita saat ini.

16
15. Faktor yang mempengaruhi gambaran diri seseorang sangat banyak.
16. Gambaran diri yang telah terbentuk biasanya akan dipertahankan dan tidak mudah
berubah baik positif maupun negative.
17. Gambaran dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain : kebutuhan, kepekaan tubuh,
bahasa tubuh, konflik yang dialami, kritik, motivasi, peran, perasaan, kepercayaan
diri, prasangka, raasa takut, tingkah laku dan umpan balik.
18. Identitas adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan
penilaian yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri sendiri sebagai satu
kesatuan yang utuh.
19. Identitas jenis kelamin berkembang sejak lahir secara bertahap dimulai dengan konsep
laki-laki dan wanita banyak dipengaruhi oleh pandangan dan perlakuan masyarakat
terhadap masing-masing jenis kelamin tersebut. perasaan dan prilaku yang kuat akan
indentitas diri individu
20. Gangguan identitas diri adalah suatu proses perkembangan yang timbul pada masa
kanak-kanak, masa remaja, dan berlanjut pada masa dewasa.
21. Peran diri adalah pola perilaku,sikap,nilai dan aspirasi yang diharapkan individu
Setiap individu disibukkan oleh berbagai macam peran yang terkait dengan posisinya
pada setiap saat, selama ia masih hidup, misalnya peran sebagai anak, istri, suami,
ayah, mahasisiwa, perawat, dokter,dosen,dll
22. Penampilan peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan oleh lingkungan
sosial berhubungan dengan fungsi individu diberbagai kelompok sosial atau
masyarakat. Peran yang ditetapkan adalah peran dimana seseorang tidak mempunyai
pillihan. Peran yang diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh individu .
23. Peruahan peran merupakan suatu proses perpindahan suatu peran dilakukan secara
mendadak , dimana perubahan peran ini dapat terjadi dan menimbulkan suatu peran
yang sangat berbea dengan peran yang lain atau bsa sangat bertola belakang dengan
peran semula atau yang sering kita sebut dengan peran protagonist antagonis.
24. Konflik peran terjadi apabila peran yang diinginkan individu, sedang diduduki
individu lain.
25. Konflik peran berhubungan dengan persepsi atau kinerja peran. Diagnosa
keperawatan ini telah menjadi suatu sub kategori di bawah konsep gangguan diri.
26. Peran sebagai perubahan dari satu peran ke peran lainnya mungkin dilakukan oleh
individu dalam masyarakat. Hal tersebut dikarenakan egoseorang individu yang
muncul ketika keberadaannya dalam suatu masyarakatdipertanyakan.
17
27. Menarik diri adalah suatu keadaan pasien yang mengalami ketidakmampuan untuk
mengadakan hubungan dengan orang lain atau dengan lingkungan disekitarnya secara
wajar dan hidup dalam khayalan sendiri yang realistis.

B. SARAN

Demikianlah makalah yang kami susun ini, kesempurnaan hanya milik Allah SWT,
sedangkan kekurangan selalu melingkupi makhluk-Nya, oleh karena itu kami sebagai
penyusun makalah ini berharap atas saran yang dapat membuat makalah serta kami selaku
tim penyusunnya menjadi lebih baik lagi.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ali, M & Asrori, M. 2004. Psikologi Remaja : Perkenbangan

Peserta Didik. Jakarta : Bumi Aksara.

Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia (Wahit Iqbal Mubarak, SKM dan N.s Nurul Chayatin,
S.Kep)

19
LAMPIRAN PERTANYAAN

1. Bagaimana memperbaiki harga diri yang sudah tercoreng di masyarakat?


Jawab : Harga diri merupakan hal yang dapat meningkatkan nilai moral dalam
bersosialisasi. Mereka yang memiliki sifat buruk, umumnya dicap sebagai orang yang
membuat martabat keluarga atau masyarakat pada lingkungan yang sama menurun.
Untuk meningkatkan atau memperbaiki harga diri dapat dilakukan melalui beberapa
cara. Berikut ini cara meningkatkan harga diri :
a. Hindari perilaku yang merugikan
b. Jaga nama baik anda
c. Jangan membandingkan diri dengan orang lain
d. Hargai diri sendiri
e. Hindari pikiran negatif
f. Fokus pada tujuan
g. Gaya hidup yang baik
h. Jangan menyalahkan oranglain
i. Jalin hubungan dengan baik
2. Aspek-aspek proses diri beserta contohnya.
Jawab : (1) aspek fisik, yaitu bagaimana penilaian individu terhadap segala sesuatu
yang terlihat secara fisik yang dimilikinya seperti tubuh, kesehatan, pakaian, dan
penampilan. (2) aspek sosial, yaitu bagaimana peranan sosial yang perankan individu
mencakup hubungan antara individu dengan keluarga dan individu dengan
lingkungan. (3)aspek moral, merupakan nilai dan prinsip yang memberi arti dan arah
memandang nilai etika moral dirinya seperti kejujuran, tanggung jawab atas
kegagalan yang dialaminya, religiusitas serta perilakunya. (4) aspek psikis, meliputi
pikiran, perasaan dan sikap yang dimiliki individu terhadap dirinya sendiri.
3. Bagaimana mengetahui/memahami kelebihan dan kekurangan proses diri dan citra
diri?
Jawab : Yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi keduanya, dan memutuskan
apa yang akan dilakukan dengan kedua hal tersebut. (1) mencoba banyak hal. (2)
rasakan emosi. (3) mengamati orang lain dan membandingkan dengan diri kita. (4)
bertanya pada teman.
4. Bagaimana mengatasi harga diri rendah?

20
Jawab : Jika anda memiliki harga diri rendah, itu mempengaruhi setiap area dalam
hidup anda. Rasa tersebut mengurangi kesenangan dan kebahagiaan anda. Mengatasi
harga diri rendah dapat dilakukan jika seseorang mau berusaha, dan membutuhkan
kesabaran, tetapi hasilnya dapat membuat usaha tersebut layak untuk dilakukan.
Berikut cara mengatasi harga diri rendah :
a. Meningkatkan harga diri anda
b. Sadari bahwa anda tak sendiri
c. Mengenali pikiran, perasaan, gejala fisik, dan perilaku yang berhubungan dengan
harga diri rendah
d. Dengarkan monolog anda. Seperti “saya terlalu lemah/tidak cukup mampu/tidak
cukup pintar”
e. Periksa perilaku anda apakah harga diri rendah memengaruhi hidup anda
f. Identifikasi pikiran-pikiran negatif
g. Jangan menjadi orang yang mengomel, meremehkan, atau mengejek

21

Anda mungkin juga menyukai