Anda di halaman 1dari 5

TEKNIK PEMERIKSAAN CALCANEUS PADA KASUS PLANTAR FASCIITIS

DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD DR. H SOEWONDO KENDAL

ARTIKEL ILMIAH

Disusun Untuk Memenuhi

Mata Kuliah Praktek Klinik l

NURROKHMATUSSOLIKHA

2201073

PROGRAM STUDI RADIOLOGI PROGRAM DIPLOMA TIGA

FAKULTAS KESEHATAN DAN KETEKNISIAN MEDIK

UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG

2023
TEKNIK PEMERIKSAAN CALCANEUS PADA KASUS PLANTAR FASCIITIS

DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD DR. H SOEWONDO KENDAL

Disusun Oleh :

NURROKHMATUSSOLIKHA

2201073

Kendal, Juli 2023

Telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan (CI)

Lucky Restyanti W.U.S. Tr. Rad, M.Tr. Kes Sayekti S. ST


“TEKNIK PEMERIKSAAN CALCANEUS PADA KASUS PLANTAR FASCIITIS

DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD DR. H SOEWONDO KENDAL”


PENDAHULUAN

Calcaneus adalah salah satu sistem pertahanan tubuh yang terletak di bawah kaki.
Calcaneus adalah tulang terbesar di telapak kaki. Bagian ini sering disebut tulang tumit. Bagian
paling posterior-inferior dari calcaneus mengandung prosess yang disebut Tuberosity.
Tuberosity dapat menjadi tempat yang umum untuk taji tulang (bone spurs), yang merupakan
pertumbuhan tajam dari tulang yang dapat terasa sakit saat menahan beban (Bontrager,2014 ).

Patologi yang ada dalam masyarakat umum seperti “Plantar Fasciitis” atau sering
disebut juga dengan Fasciitis Plantaris, dimana kondisi yang mengalami problematika tersebut
terdapat pada telapak kaki. Plantar Fasciitis adalah penyebab nyeri pada tumit dan telapak kaki
yang merupakan bagian dari proses degeratif dimana lebih cenderung kea rah perubahan
inflamasi dari suatu jaringan (Beeson, 2014). Fascia Plantaris merupakan lembaran berserat
menebal dari jaringan ikat yang berasal dari tuberkulum medial calcaneus dan menempel ke
permukaan plantar dari sendi metatarsophalangeal. Ini bertindak sebagai penstabil statis dan
dinamis (Hamblen, 2010).

Menurut Bontrager (2014), pada pemeriksaan radiografi Calcaneus dilakukan dengan


menggunakan dua proyeksi antara lain, AP Axial (Plantodorsal) dan Lateral (Mediolateral).
Pada proyeksi AP Axial (Plantodorsal) menggunakan penyudutan arah sinar 40° menuju
cephalad, sedangkan pada proyeksi Lateral (Mediolateral) arah sinar vertical tegak lurus
diarahkan ke titik 1 inch (2,5 cm) lebih rendah dari malleolus medial, dan untuk jarak fokus ke
film 100 cm. Gambaran radiograf dari proyeksi AP Axial (Plantodorsal) adalah tampak
Calcaneus dan Subtalar joint, Tidak ada rotasi dari Calcaneus, kepadatan dan kontras yang
optimal tanpa gerakan akan menunjukan margin tulang yang tajam dan tanda trabecular dan
setidaknya akan memvisualisasikan sendi Talocalcaneus secara samar-samar tanpa mengekspos
area tuberositas distal secara berlebihan, Sedangkan gambaran radiograf dari proyeksi Lateral
(Mediolateral) adalah Sinus Tarsi terlihat, tidak ada rotasi dari Calcaneus, mampu
memperlihatkan lateral tuberosity, soft tissue dan sustentaculumtali . Pada pemeriksaan
Calcaneus tidak ada persiapan khusus yang dilakukan oleh pasien, pasien hanya melepas alas
kaki dan melepas benda-benda logam atau benda lain yang mengganggu gambaran radiograf.
Alat dan bahan yang dipersiapkan yaitu pesawat sinar-x, kaset ukuran 18x24 cm.

Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan pada bulan akhir Juni hingga akhir Juli
2023, terdapat kasus Plantar Fasciitis dengan menggunakan Teknik radiografi Plantodorsal
(Axial) dan Mediolateral (Lateral) dengan penyudutan 40°. Pada pemeriksaan ini terdapat
kesamaan dengan Standart Operational Procedure (SOP) yang ada di Instalasi Rumas Sakit Dr.
H. Soewondo Kendal, pada indikasi Plantar Fasciitis digunakan dengan prosedur radiografi
Calcaneus proyeksi AP Axial (Plantodorsal) menggunakan posisi Supine dengan arah sinar
disudutkan 40° dan Lateral (Mediolateral) menggunakan posisi Supine dengan arah sinar
Vertikal tegak lurus terhadap objek. Berdasarkan hal teersebut penulis menguraikan kasus
tersebut dengan tujuan untuk mengetahui prosedur pemeriksaan Calcaneus pada kasus Plantar
Fasciitis di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Dr. H. Soewondo Kendal.

Anda mungkin juga menyukai