Anda di halaman 1dari 6

Nama.

: Arjuna Nur Alfian Syah Putra


Nim. : 2020-11-0020
Matkul : Etika Bisnis dan Tanggung jawab Sosial Perusahaan

Etika Produksi Dan Lingkungan Hidup

A. Pengertian Produksi

Produksi yang menghasilkan barang dan jasa baru sehingga dapat menambah jumlah, mengubah
bentuk, atau memperbesar ukurannya. Misalnya beternak dan bercocok tanam, Produksi diartikan
sebagai kegiatan untuk meningkatkan atau menambah daya guna suatu barang sehingga lebih
bermanfaat. Misalnya pertukangan dan kerajinan.

B. Tujuan Produksi antara lain

1. Memperbanyak jumlah barang dan jasa

2. Menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas tinggi

3. Memenuhi kebutuhan sesuai dengan peradaban

4. Mengganti barang-barang yang rusak atau habis

5. Memenuhi pasar dalam negeri untuk perusahaan dan rumah tangga

6. Memenuhi pasar internasional

7. Meningkatkan kemakmuran

C. Proses Produksi

Suatu kegiatan yang dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu untuk menghasilkan atau
menambah manfaat barang atau jasa.

D. Pengertian dan definisi lingkungan hidup.

Etika merupakan pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran dan pandangan moral. Etika
lingkungan hidup dipahami sebagai refleksi kritis atas norma-norma atau nilai moral dalam
komunitas manusia untuk diterapkan secara lebih luas dalam komunitas biotis dan komunitas
ekologis, Etika lingkungan hidup merupakan petunjuk atau arah perilaku praktis manusia dalam
mengusahakan teruwujudnya moral dan upaya untuk mengendalikan alam agar tetap berada pada
batas kelestarian. Etika lingkungan hidup juga berbicara mengenai relasi di antara semua kehidupan
alam semesta, yaitu antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam dan
antara manusia dengan makhluk lain atau dengan alam secara keseluruhan.

E. Etika dalam Produksi Barang dan Jasa


Nama. : Arjuna Nur Alfian Syah Putra
Nim. : 2020-11-0020
Matkul : Etika Bisnis dan Tanggung jawab Sosial Perusahaan

Dalam proses produksi, subuah produsen pada hakikatnya tentu akan selalu berusaha untuk
menekan biaya produksi dan berusaha untuk mendapatkan laba sebanyak banyaknya. Dalam upaya
produsen untuk memperoleh keuntungan, pasti mereka akan melakukan banyak hal untuk
memperolehnya. Termasuk mereka bisa melakukan hal hal yang mengancam keselamataan
konsumen. Padahal konsumen dan produsen bekerjasama. Tanpa konsumen, produsen tidak akan
berdaya. Seharunyalah produsen memeberi perhatian dan menjaga konsumen sebagai tanda terima
kasih telah membeli barang atau menggunakan jasa yang mereka tawarkan. Namun banyak
produsen yang tidak menjalankan hal ini. Produsen lebih mementingkan laba. Seperti Banyaknya
kasus kasus yang akhirnya mengancam keselamatan konsumen karena dalam memproduksi,
produsen tidak memperhatikan hal hal buruk yang mungkin terjadi pada konsumen. Bahkan,
konsumen ditipu, konsumen ditawarkan hal-hal yang mereka butuhkan, tapi pada kenyataannya,
mereka tidak mendapat apa yang mereka butuhkan mereka tidak memperoleh sesuai dengan apa
yang ditawarkan.

F. Prinsip etika di lingkungan hidup

Sebagai pegangan dan tuntunan bagi prilaku kita dalam berhadapan dengan alam. Terdapat
beberapa prinsip etika lingkungan yaitu:

1. Sikap Hormat terhadap Alam

Hormat terhadap alam merupakan suatu prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari
alam. Semesta seluruhnya

2. Prinsip Tanggung Jawab

Tanggung jawab ini bukan saja bersifat individu melainkan juga kolektif yang menuntut
manusia untuk mengambil prakarsa, usaha, kebijakan dan tindakan bersama secara nyata
untuk menjaga alam semesta dengan isinya,

3. Prinsip Solidaritas

Yaitu prinsip yang membangkitkan rasa solider, perasaan sepenanggungan dengan alam dan
dengan makluk hidup lainnya sehigga mendorong manusia untuk menyelamatkan
lingkungan.

4. Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian

Prinsip satu arah, menuju yang lain tanpa mengaharapkan balasan, tidak didasarkan kepada
kepentingan pribadi tapi semata-mata untuk alam.
Nama. : Arjuna Nur Alfian Syah Putra
Nim. : 2020-11-0020
Matkul : Etika Bisnis dan Tanggung jawab Sosial Perusahaan

5. Prinsip “No Harm”

Tidak Merugikan atau merusak, karena manusia mempunyai kewajiban moral dan tanggung
jawab terhadap alam, paling tidak manusia tidak akan mau merugikan alam secara tidak
perlu

6. Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras dengan Alam

Pola konsumsi dan produksi manusia modern harus dibatasi. Prinsip ini muncul didasari
karena selama ini alam hanya sebagai obyek eksploitasi dan pemuas kepentingan hidup
manusia.

7. Prinsip Keadilan

Prinsip ini berbicara terhadap akses yang sama bagi semua kelompok dan anggota
masyarakat dalam ikut menentukan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan
pelestarian alam, dan dalam ikut menikmati manfaat sumber daya alam secara lestari.

8. Prinsip Demokrasi

Prinsip ini didsari terhadap berbagai jenis perbeaan keanekaragaman sehingga prinsip ini
terutama berkaitan dengan pengambilan kebijakan didalam menentukan baik-buruknya,
tusak- tidaknya, suatu sumber daya alam.

9. Prinsip Integritas Moral

Prinsip ini menuntut pejabat publik agar mempunyai sikap dan prilaku moral yang terhormat
serta memegang teguh untuk mengamankan kepentingan publik yang terkait dengan sumber
daya alam.

G. Peraturan moral

Peraturan moral menjadi acuan tertulis yang sangat penting bagi pengusaha ketika mengalami
dilema atau permasalahan, baik internal atau eksternal. Hubungan Manusia Beberapa sikap
pengusaha yang menunjukkan sikap kepedulian terhadap hubungan manusia sebagai berikut

1. Menepati janji yang telah dibuat, apabila berjanji ikut mengelola lingkungan hidup
2. Saling membantu, misalnya mempreoritaskan perekrutan karyawan dari masyarakat
di sekitar perusahaan
3. Menghargai orang lain, misalnya memberikan gaji yang layak kepada karyawan
Nama. : Arjuna Nur Alfian Syah Putra
Nim. : 2020-11-0020
Matkul : Etika Bisnis dan Tanggung jawab Sosial Perusahaan

4. Menghargai milik orang lain, misalnya hak cipta.

H. Hak Konsumen
1. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang
dan/atau jasa.
2. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa
sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.
3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
dan/atau Jasa
4. Hak untuk didengar pendapat atau keluhannya atas barang dan jasa yang dia
gunakan
5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelsaian sengketa
Perlindungan konsumen secara patut
6. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen
7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif
8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggamanan apabila
barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak
sebagaimana mestinya.
9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya

I. Kewajiban Konsumen

1. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau


pemanfaatan Barang dan/atau jasa demi keamanan dan keselamatan
2. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan jasa
3. Membayar dengan nilai tukar yang disepakati
4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara
patut.

J. Kewajiban Pelaku Usaha

1. Memberikan informasi yang jelas, benar dan jujur mengenai jaminan barang dan
atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan perbaikan dan pemeliharaan.

2. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif 3. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau
diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang
berlaku.

3. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabilabarang dan/atau jasa


yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai perjanjian. Pelaku usaha dilarang
Nama. : Arjuna Nur Alfian Syah Putra
Nim. : 2020-11-0020
Matkul : Etika Bisnis dan Tanggung jawab Sosial Perusahaan

mencantumkan klausa bakuyang letak atau bentuknya sulit terlihat atau tidakdapat
dibaca jelas, atau pengungkapannya sulitdimengerti

K. Dua Teori Dasar dalam pendekatan etis dan yuridis yang berkaitan dengan hubungan antara
konsumen dan produsen

 Teori Kontrak

1. Menurut teori ini hubungan antara konsumen dan produsen sebaiknya dilihat
sebagai semacam kontrak.

2. Kewajiban produsen adalah memberikan produk yang mempunyai kualitas sesuai


dengan yang dijanjikan dalam promosinya

3. Kewajiban konsumen adalah membayar sejumlah uang pada perusahaan untuk


produk tersebut. Dengan prinsip berhati-hati dalam mempunyai kewajiban dasar
untuk mematuhi isi dari perjanjian penjualan dan kewajiban sekunder untuk
memahami sifat produk

 Teori Perhatian

Teori ini menekankan bahwa faktor yang sangat diperhatikan adalah kepentingan konsumen
untuk mendapatkan produk yang berkualitas adalah menjadi tanggung jawab produsen.
Norma dasar yang melandasi pandangan ini adalah bahwa seseorang tidak boleh merugikan
orang lain dengan kegiatannya.

L. Contoh Kasus

Kasus

Produk MSG “Ajinomoto” beberapa waktu lalu pernah dilarang oleh MUI karena produk
tersebut tidak halal. Akibatnya Ajinomoto menarik semua produknya di pasaran. Dampaknya
tentu saja perusahaan mengalami banyak kerugian. Namun, pihak manajemen melakukan
pendekatan dengan pihak MUI dan kepada Presiden Abdurrahman Wahid untuk melakukan
uji lab dan pembuktian bahwa bahan-bahan yang digunakan adalah halal dan tidak
membahayakan masyarakat. Akhirnya Ajinomoto produksi kembali dan pendapatannya juga
lambat laun meningkat tajam.

M. PEMBAHASAN

Kasus
Nama. : Arjuna Nur Alfian Syah Putra
Nim. : 2020-11-0020
Matkul : Etika Bisnis dan Tanggung jawab Sosial Perusahaan

PT. Ajinomoto sebelumnya telah memiliki sertifikat halal dari MUI, namun hanya berlaku
selama 2 tahun. Namun setelah itu PT Ajinomoto tidak melakukan pemeriksaan lagi ke MUI.
PT Ajinomoto Indonesia membantah bahwa produk akhir MSG Ajinomoto mengandung
ekstrak lemak babi. Bantahan PT Ajinomoto itu dikemukakan dalam siaran pers yang
ditandatangani Department Manager PT Ajinomoto Indonesia, Tjokorda Bagus Sudarta,
Sebelumnya Tjokorda melalui media masa mengakui menggunakan bactosoytone yang
diekstrasi dari daging babi untuk menggantikan polypeptone yang biasa diekstrasi dari
daging sapi. Diungkapkan juga olehnya, alasan menggunakan bactosoytone itu karena lebih
ekonomis, namun penggunaan ekstrasi daging babi itu hanyalah sebagai medium dan
sebenarnya tidak berhubungan dengan produk akhir. Dalam siaran persnya, Tjokorda
mengatakan, untuk menghilangkan keresahan dan menjaga ketenangan masyarakat dalam

mengkonsumsi produk Ajinomoto, maka pihaknya akan menarik secara serentak di seluruh
Indonesia produk MSG Ajinomoto yang telah beredar dalam kurun waktu dua hingga tiga
minggu terhitung mulai 3 Januari 2001. Jumlahnya sekitar 10 ribu ton. Tjokorda mengatakan,
setelah proses penarikan selesai dilaksanakan maka pemasaran produk baru MSG Ajinomoto
akan dipasarkan kembali setelah mendapat sertifikat halal dari LP POM MUL. Dalam siaran
pers itu juga disebutkan, PT Ajinomoto Indonesia menyampaikan permohonan maaf kepada
seluruh masyarakat Indonesia. La mengatakan, seluruh produk Ajinomoto harus ditarik dari
peredaran dan stok baru hanya boleh dipasarkan setelah mendapat sertifikat halal yang baru
dari MUI. Akibat kasus ini, PT Ajinomoto terpaksa harus memberi ganti-rugi pedagang
dengan total nilai sebesar Rp 55 milyar.

Sumber terkait :

https://halalmui.org/klarifikasi-hoax-produk-sasa-masako-royco-ajinomoto-dan-indomie/

https://andrihelmi.files.wordpress.com/2014/09/pertemuan-12-13-konsep-etika-produksi-
dan-lingkungan-hidup.pdf

https://ejournal.goacademica.com/index.php/japp/article/download/484/450/

Anda mungkin juga menyukai