Anda di halaman 1dari 48

Modul

Proyek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila

Illumination
Of Green
Corner

Gaya Hidup
Berkelanjutan
FASE D
Nama : _____________
Kelas : _____________
Tahun Pelajaran : _____________
Modul Proyek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Untuk Fase D
Tema Pilihan : Gaya Hidup Berkelanjutan
Tema Spesifik : Illumination Of Green Corner

Penyunting:
H. Dede Kurnia Setia, S.Pd., M.Pd.
H. Sains Rusnadi, S.Pd., M.Pd.

Penulis:
Arum Ganda Wijayanti, M.Pd.
Tika Febri Lestiani, S.Pd.

Desain Sampul:
Indri Erlinda, S.Pd.

Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Untuk Fase D
Bogor: 2022

Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila | ii


KATA PENGANTAR

Kurikulum Penggerak dirancang untuk memperkuat kompetensi peserta


didik dari sisi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh. Proses
pencapaiannya melalui pembelajaran berbasis Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (PPP) yang dirangkai sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung
pencapaian kompetensi keterampilan karakter peserta didik. Proyek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang
dilaksanakan tiga tema dalam satu tahun pelajaran jenjang pendidikan dasar dan
menengah. Penguatan Proyek Profil Pelajar Pancasila ditujukan untuk
menumbuhkan keterampilan karakter yang utuh bagi peserta didik tentang
implementasi enam karakter profil pelajar Pancasila yang meliputi Beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Berkhebinnekaan
Global, Bergotong Royong, Mandiri, Kreatif, dan Bernalar Kritis.
Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini merupakan salah
satu modul penunjang pembelajaran yang berisi kumpulan aktivitas serta kegiatan
pembelajaran yang digunakan sebagai sumber belajar tambahan atau menjadi acuan
dalam pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Pembelajaran dalam
buku ini terdiri dari berbagai aktivitas yang melibatkan langsung peserta didik dalam
proses belajar secara aktif. Dengan demikian peserta didik dapat memperoleh
pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai
keterampilan dan penguatan karakter yang dipelajarinya dan membuat pembelajaran
lebih bermakna.
Penyusunan dan penulisan modul ini tentu masih memerlukan
penyempurnaan dan perbaikan dalam berbagai aspek. Oleh karena itu, kami
mengundang para pembaca memberikan kritik, saran dan masukan untuk
perbaikan, serta penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut,
kami mengucapkan terima kasih.
Mudah-mudahan modul ini dapat memberikan kontribusi yang terbaik bagi
kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi emas Indonesia
Merdeka di masa yang akan datang.

Parung, Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1
A. Tema Pilihan ……………………………………………………………….... 1
B. Tema Spesifik ……………………………………………………………….. 1
C. Latar Belakang ………………………………………………………………. 1
D. Dasar ………………………………………………………………………… 3
E. Tujuan ……………………………………………………………………….. 3
F. Manfaat ……………………………………………………………………… 3
G. Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang Dikembangkan ……………………… 3
H. Tim Fasilitasi Proyek ………………………………………………………... 6
I. Petunjuk Penggunaan Modul ………………………………………………... 6
J. Identifikasi Kesiapan Peserta didik ………………………………………….. 7

BAB II ALUR PELAKSANAAN PROYEK ………………………..……….. 12


A. Alokasi Waktu ……………………………………………………………... 12
B. Tempat Pelaksanaan Proyek ……………………………...………………... 12
C. Alur Pelaksanaan Proyek ………………………………...………………… 12
D. Relevansi Tahapan, Tema, Topik, Waktu, Dimensi PPP dan Sub Elemen ... 13
E. Jadwal Pelaksanaan Proyek ………………………...……………………… 22

BAB III BAHAN MATERI, LKPD DAN ASESMEN ………………………. 23


A. Gaya Hidup Berkelanjutan …………………………………………………. 23
B. Pencemaran Lingkungan …………………………………………………… 25
C. LKPD Pertanyaan Pemantik ……………………………………………….. 28
D. LKPD Proyek …………………..……………………………………….….. 29
E. Asesmen ……………………………………………………………………. 36
F. Asesmen Formatif ………………………………………………………….. 37
G. Asesmen Sumatif …………………………………………………………... 37
H. Refleksi Peserta Didik ……………………………………………………… 40

ii
KATA PENGANTAR

Kurikulum Penggerak dirancang untuk memperkuat kompetensi peserta


didik dari sisi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh. Proses
pencapaiannya melalui pembelajaran berbasis Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (PPP) yang dirangkai sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung
pencapaian kompetensi keterampilan karakter peserta didik. Proyek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang
dilaksanakan tiga tema dalam satu tahun pelajaran jenjang pendidikan dasar dan
menengah. Penguatan Proyek Profil Pelajar Pancasila ditujukan untuk
menumbuhkan keterampilan karakter yang utuh bagi peserta didik tentang
implementasi enam karakter profil pelajar Pancasila yang meliputi Beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Berkhebinnekaan
Global, Bergotong Royong, Mandiri, Kreatif, dan Bernalar Kritis.
Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini merupakan salah
satu modul penunjang pembelajaran yang berisi kumpulan aktivitas serta kegiatan
pembelajaran yang digunakan sebagai sumber belajar tambahan atau menjadi acuan
dalam pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Pembelajaran dalam
buku ini terdiri dari berbagai aktivitas yang melibatkan langsung peserta didik dalam
proses belajar secara aktif. Dengan demikian peserta didik dapat memperoleh
pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai
keterampilan dan penguatan karakter yang dipelajarinya dan membuat pembelajaran
lebih bermakna.
Penyusunan dan penulisan modul ini tentu masih memerlukan
penyempurnaan dan perbaikan dalam berbagai aspek. Oleh karena itu, kami
mengundang para pembaca memberikan kritik, saran dan masukan untuk
perbaikan, serta penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut,
kami mengucapkan terima kasih.
Mudah-mudahan modul ini dapat memberikan kontribusi yang terbaik bagi
kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi emas Indonesia
Merdeka di masa yang akan datang.

Parung, Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1
A. Tema Pilihan ……………………………………………………………….... 1
B. Tema Spesifik ……………………………………………………………….. 1
C. Latar Belakang ………………………………………………………………. 1
D. Dasar ………………………………………………………………………… 3
E. Tujuan ……………………………………………………………………….. 3
F. Manfaat ……………………………………………………………………… 3
G. Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang Dikembangkan ……………………… 3
H. Tim Fasilitasi Proyek ………………………………………………………... 6
I. Petunjuk Penggunaan Modul ………………………………………………... 6
J. Identifikasi Kesiapan Peserta didik ………………………………………….. 7

BAB II ALUR PELAKSANAAN PROYEK ………………………..……….. 12


A. Alokasi Waktu ……………………………………………………………... 12
B. Tempat Pelaksanaan Proyek ……………………………...………………... 12
C. Alur Pelaksanaan Proyek ………………………………...………………… 12
D. Relevansi Tahapan, Tema, Topik, Waktu, Dimensi PPP dan Sub Elemen ... 13
E. Jadwal Pelaksanaan Proyek ………………………...……………………… 22

BAB III BAHAN MATERI, LKPD DAN ASESMEN ………………………. 23


A. Gaya Hidup Berkelanjutan …………………………………………………. 23
B. Pencemaran Lingkungan …………………………………………………… 25
C. LKPD Pertanyaan Pemantik ……………………………………………….. 28
D. LKPD Proyek …………………..……………………………………….….. 29
E. Asesmen ……………………………………………………………………. 36
F. Asesmen Formatif ………………………………………………………….. 37
G. Asesmen Sumatif …………………………………………………………... 37
H. Refleksi Peserta Didik ……………………………………………………… 40

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tema Pilihan
“GAYA HIDUP BERKELANJUTAN”

B. Tema Spesifik
“ILLUMINATION OF GREEN CORNER”

C. Latar Belakang
Lingkungan hidup adalah semua benda, daya dan kondisi yang terdapat
dalam suatu ruang atas tempat dimana kita berada dan mempengaruhi hidup
kita. Dengan demikian, perlu adanya keselarasan antara hubungan manusia
dengan alam yang merupakan suatu komponen tak terpisahkan dan saling
mempengaruhi keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Saat ini banyak sekali terjadi masalah lingkungan dan salah satu faktor
penyebabnya adalah manusia. Masalah tersebut tidak hanya terjadi di
lingkungan masyarakat tetapi juga di lingkungan sekolah, seperti di SMP
Negeri 1 Parung. Rendahnya sikap ecoliteracy dalam berempati terhadap
tumbuhan yang ditandai oleh perilaku peserta didik sebagai berikut:
1. Peserta didik tidak peduli dengan lingkungan sekolah yang gersang karena
kurang tumbuhan.
2. Peserta didik tidak peduli dengan pencemaran udara yang diakibatkan
oleh kurangnya lahan hijau di lingkungan sekolah.
3. Peserta didik tidak peduli jika melihat tumbuhan layu dan kering.
4. Peserta didik tidak mau merawat tumbuhan yang ada di lingkungan
sekolah.
5. Peserta didik tidak memiliki kesadaran untuk melakukan kegiatan
penghijauan di lingkungan sekolah.
Dari fenomena tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa permasalahan
utama yang terjadi adalah keterbatasan lahan yang membuat lingkungan

1
menjadi tidak nyaman karena sulitnya melakukan penghijauan sehingga
membuat peserta didik tidak memiliki kesadaran untuk peduli akan kelestarian
lingkungan terutama sikap ecoliteracy dalam berempati terhadap tumbuhan.
Limbah gelas plastik air mineral yang terdapat di lingkungan sekolah
meningkat. Bertambahnya jumlah sampah menyebabkan dampak yang buruk
ke lingkungan karena sampah dalam bentuk plastik sulit diuraikan. Sudah
seharusnya ada suatu cara untuk mengolah atau mendaur ulang limbah plastik
tersebut untuk menyelamatkan eksistensi kebersihan lingkungan sekolah.
Selain permasalahan itu, pembelajaran yang diberikan tidak
membiasakan peserta didik untuk turun langsung dalam kegiatan praktik
pelestarian lingkungan. Pentingnya pelestarian lingkungan terkadang sering
dilupakan oleh sebagian besar manusia dan mengakibatkan kurangnya
pemeliharaan lingkungan, jika keadaan ini terus dibiarkan dikhawatirkan
keadaan tersebut akan semakin parah. Pemahaman yang rendah akan
pentingnya menjaga lingkungan sekitar dapat berakibat pada kerusakan
lingkungan.
Salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan di atas adalah
mengevaluasi penerapan gaya hidup berkelanjutan di sekolah dan menerapkan
hasil perbaikannya. Penerapan Illumination of Green Corner perlu
diupayakan dalam rangka membentuk gaya hidup berkelanjutan di sekolah,
maka tim proyek SMP Negeri 1 Parung mengambil tema Gaya Hidup
Berkelanjutan, untuk menjawab permasalahan yang ada dan memberikan
wawasan yang lebih mengenai gaya hidup berkelanjutan di sekolah, khususnya
di SMP Negeri 1 Parung dan di lingkungan peserta didik, serta melalui hasil
produk/karya yang dibuat peserta didik membantu mereka meningkatkan
kreativitas dalam menghasilkan sebuah karya dalam bentuk illumination of
green corner.

2
D. Dasar
Yang menjadi dasar penyusunan modul proyek ini adalah sebagai berikut:
1. Kepmendikbud Nomor 1177 Tahun 2020 Tentang Program Sekolah
Penggerak
2. Keputusan Mendikbudristek Nomor 162 Tahun 2021 tentang sekolah
penggerak
3. Struktur Kurikulum Program Sekolah Penggerak, Intrakurikuler, Proyek
dan Ekstrakurikuler

E. Tujuan Tema
1. Meningkatkan pengetahuan peserta didik mengenai gaya hidup
berkelanjutan yang ada di lingkungan sekolah.
2. Meningkatkan empati dan kepedulian peserta didik terhadap tumbuhan dan
lingkungan.
3. Meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.
4. Mengurangi limbah anorganik, khususnya gelas plastik.
5. Meningkatkan kreativitas dan kemandirian peserta didik dalam
menghasilkan karya yang orisinal.

F. Manfaat
1. Bagi Peserta Didik
Membantu meningkatkan kemampuan literasi, pengetahuan gaya hidup
berkelanjutan, kreativitas dan kemandirian melalui karya yang orisinal.
2. Bagi Sekolah
Memajukan program sekolah mengenai peningkatan budaya literasi dan
gaya hidup berkelanjutan.

G. Dimensi PPP Yang Dikembangkan


1. Dimensi 1 : Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME dan
Berakhlak Mulia
Elemen : Akhlak kepada alam

3
a. Sub Elemen : Memahami keterhubungan ekosistem
bumi.
Target Pencapaian : Memahami konsep sebab akibat diantara
berbagai ciptaan Tuhan dan
mengidentifikasi berbagai sebab yang
mempunyai dampak baik atau buruk,
langsung maupun tidak langsung terhadap
alam semesta.
b. Sub Elemen : Menjaga lingkungan alam sekitar.
Target Pencapaian : Mewujudkan rasa syukur dengan
berinisiatif untuk menyelesaikan
permasalahan lingkungan alam sekitarnya
dengan mengajukan alternatif solusi dan
mulai menerapkan solusi tersebut.

2. Dimensi 2 : Gotong Royong


Elemen : Kolaborasi
a. Sub Elemen : Komunikasi untuk mencapai tujuan
bersama.
Target Pencapaian : Memahami informasi, gagasan, emosi,
keterampilan dan keprihatinan yang
diungkapkan oleh orang lain
menggunakan berbagai symbol dan media
secara efektif, serta memanfaatkannya
untuk meningkatkan kualitas hubungan
interpersonal guna mencapai tujuan
bersama.

3. Dimensi 3 : Mandiri
Elemen : Regulasi diri

4
a. Sub Elemen : Mengembangkan pengendalian dan
disiplin diri
Target Pencapaian : Berkomitmen dan menjaga konsistensi
pencapaian tujuan yang telah
direncanakan untuk mencapai tujuan
belajar dan pengembangan diri yang
diharapkan.

4. Dimensi 4 : Bernalar Kritis


Elemen : Menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnya
a. Sub Elemen : Menganalisis dan mengevaluasi penalaran
dan prosedurnya.
Target Pencapaian : Membuktikan penalaran dengan berbagai
argumen dalam mengambil suatu
kesimpulan atau keputusan.

5. Dimensi 5 : Kreatif
Elemen : Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
a. Sub Elemen : Menghasilkan karya dan tindakan yang
orisinal.
Target Pencapaian : Mengeksplorasi dan mengekspresikan
pikiran dan/atau perasaannya dalam
bentuk karya dan/atau tindakan, serta
mengevaluasinya dan mempertimbangkan
dampaknya bagi orang lain.
c. Sub Elemen : Memiliki keluwesan berpikir dalam
mencari alternatif solusi permasalahan.
Target Pencapaian : Menghasilkan solusi alternatif dengan
mengadaptasi berbagai gagasan dan
umpan balik untuk menghadapi situasi dan
permasalahan.

5
H. Tim Fasilitasi Proyek
Penanggung Jawab : Dede Kurnia Setia, M.Pd
Koordinator : Sains Rusnadi, M.Pd
Ketua : Arum Ganda Wijayanti, M.Pd
Sekretaris : Indri Erlinda, S.Pd
Bendahara : Yulia Sulastri, S.Pd
Anggota :
1. Moh. Agus Prayitno, S.Pd
2. Mursid, S.Pd
3. Endang Sriyani
4. Agus Sriyono
5. Noni Pratiwi, S.Psi
6. Tika Febri Lestiani, S.Pd
7. Hedy Afwan, S.Pd
8. Deni, S.H.
9. Abdul Syukur, S.Pd

I. Petunjuk Penggunaan Modul


1. Bagi Peserta Didik
Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal dalam menggunakan
modul ini, maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan sebagai berikut:
a. Bacalah dan pahami secara seksama uraian-uraian materi yang ada
pada masing-masing kegiatan belajar.
b. Kerjakan semua aktivitas dan tugas yang terdapat di dalam modul
untuk mengetahui seberapa besar kepahaman terhadap materi.
c. Jika belum memahami materi yang terdapat di dalam modul,
bertanyalah kepada fasilitator.

2. Bagi Fasilitator
Untuk membantu peserta didik, fasilitator hendaknya memerankan fungsi
sebagai berikut:

6
a. Membantu peserta didik dalam memahami konsep, menjawab
pertanyaan, menyelesaikan kendala yang muncul dalam proses
belajar.
b. Membimbing peserta didik dalam menjawab pertanyaan dan
melakukan tugas-tugas yang terdapat di dalam modul.
c. Melaksanakan penilaian formatif, sumatif, refleksi peserta didik dan
lembar observasi fasilitator.
d. Menjelaskan kepada peserta didik mengenai bagian-bagian yang sulit
dipahami dalam modul.
e. Peran fasilitator yang diharapkan dalam pembelajaran proyek adalah
sebagai pembimbing dan fasilitator peserta didik yang menemukan
masalah.

J. Identifikasi Kesiapan Peserta Didik


1. Identifikasi Tingkat Kesiapan Peserta didik Secara Umum
a. Dari segi kesiapan melaksanakan kegiatan proyek 3 Profil Pelajar
Pancasila sebanyak 93% peserta didik sangat siap dan 7% peserta didik
kurang siap.
b. Dari segi ketertarikan melaksanakan kegiatan proyek 3 Profil Pelajar
Pancasila dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan sebanyak 89,5%
peserta didik sangat tertarik dan 10,1% peserta didik kurang tertarik.

2. Identifikasi Tingkat Kesiapan Peserta didik Berdasarkan Tema

7
Kesimpulan: Berdasarkan pertanyaan tersebut, sebesar 84,5% peserta didik
menjawab “iya” dalam arti tahu tentang gaya hidup berkelanjutan dan
sebesar 15,5% peserta didik menjawab tidak tahu tentang gaya hidup
berkelanjutan. Berdasarkan hasil survey tersebut dapat disimpulkan bahwa
secara keseluruhan peserta didik mengetahui gaya hidup berkelanjutan.

Kesimpulan: Berdasarkan pertanyaan tersebut, sebesar 87,6% mengetahui


membuang sampah pada tempatnya merupakan bentuk gaya hidup
berkelanjutan di sekolah, 74% peserta didik mengetahui melakukan piket
kelas, 67,4% mengetahui membawa tempat makan dan minum, 57%
mengetahui hindari penggunaan plastik, melakukan reboisasi dan menjaga
kelestarian tumbuhan, 52,3% mengetahui menjaga kebersihan toilet, 49,6%
mengetahui melakukan daur ulang sampah, dan 48,1% mengetahui rutin
melakukan kegiatan Jumat bersih merupakan bentuk gaya hidup
berkelanjutan di sekolah. Berdasarkan hasil survey tersebut dapat
disimpulkan bahwa secara keseluruhan peserta didik mengetahui bentuk
gaya hidup berkelanjutan di sekolah.

8
Kesimpulan: Berdasarkan pertanyaan tersebut, sebesar 59,3% peserta didik
menjawab dalam selalu menerapkan gaya hidup berkelanjutan di sekolah,
29,5% peserta didik sering menerapkan gaya hidup berkelanjutan di
sekolah, dan 11,2% peserta didik menjawab kurang menerapkan gaya
hidup berkelanjutan di sekolah. Berdasarkan hasil survey tersebut dapat
disimpulkan bahwa mayoritas peserta didik menerapkan gaya hidup
berkelanjutan di sekolah.

Kesimpulan: Berdasarkan pertanyaan tersebut, sebesar 55% peserta didik


menjawab selalu menerapkan gaya hidup berkelanjutan di lingkungan
sekitar tempat tinggalnya, 34,1% peserta didik sering menerapkan gaya
hidup berkelanjutan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya, dan 10,9%

9
peserta didik menjawab kurang menerapkan gaya hidup berkelanjutan di
lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Berdasarkan hasil survey tersebut
dapat disimpulkan bahwa mayoritas peserta didik menerapkan gaya hidup
berkelanjutan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya.

Kesimpulan: Berdasarkan pertanyaan tersebut, sebesar 98,4% peserta didik


menjawab sangat penting menerapkan gaya hidup berkelanjutan dan
sebesar 1,6% peserta didik menjawab kurang penting menerapkan gaya
hidup berkelanjutan. Berdasarkan hasil survey tersebut dapat disimpulkan
bahwa secara keseluruhan peserta didik mengetahui bahwa sangat penting

10
menerapkan gaya hidup berkelanjutan dan peserta didik mampu
menuliskan alasan mengapa gaya hidup berkelanjutan penting dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari.

11
BAB II
ALUR PELAKSANAAN PROYEK

A. Alokasi Waktu
70 JP (21 - 30 Maret 2022)

B. Tempat Pelaksanaan Proyek


Di sekolah : Saat melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM)

C. Alur Pelaksanaan Proyek


Pertemuan 1
Tahap 1 : Peserta didik diberi suatu masalah tentang gaya hidup
berkelanjutan di sekolah.
Tahap 2 : Peserta didik menggali informasi setelah melihat video yang
disediakan.
Pertemuan 2
Tahap 1 : Peserta didik mengetahui prosedur pembuatan proyek yang
akan dihasilkan.
Tahap 2 : Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan
proyek meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan,
media, sumber yang dibutuhkan dan jadwal pembuatan
proyek.
Pertemuan 3
Tahap 1 : Peserta didik melaksanakan proyek.
Tahap 2 : Peserta didik mendiskusikan masalah yang muncul selama
penyelesaian proyek.
Pertemuan 4
Tahap 1 : Peserta didik berdiskusi membahas kelayakan proyek yang
telah dibuat.

12
Tahap 2 : Peserta didik membuat laporan produk/karya untuk
dipaparkan dengan orang lain.
Pertemuan 5
Tahap 1 : Peserta didik memaparkan laporan produk/ karya,
Tahap 2 : Peserta didik dan guru menyimpulkan hasil proyek.
Pertemuan 6
Tahap 1 : Peserta didik melakukan pameran hasil proyek Illumination
of Green Corner kepada warga sekolah.

D. Relevansi Tahapan, Tema, Topik, Waktu, Dimensi PPP dan Sub Elemen
Tema, Topik Dimensi
Tahapan Sub Elemen
dan Waktu PPP
PERTEMUAN 1
1. Peserta didik Tema : Gaya Mandiri • Mengenali
diberi suatu Hidup kualitas dan minat
masalah melalui Berkelanjutan diri serta
penayangan tantangan yang
video tentang Topik : dihadapi.
gaya hidup Illumination
berkelanjutan di of Green Bernalar • Mengidentifikasi,
sekolah. Corner kritis mengklarifikasi
Berikut linknya: dan mengolah
https://youtu.be/- Waktu : 4 JP informasi dan
t2kEEFTcP4 gagasan.
2. Peserta didik Tema : Gaya Beriman, • Memahami
menggali Hidup bertakwa keterhubungan
informasi setelah Berkelanjutan kepada ekosistem bumi
melihat video Tuhan
yang disediakan. Topik : YME dan • Menjaga
Illumination lingkungan

13
Tema, Topik Dimensi
Tahapan Sub Elemen
dan Waktu PPP
of Green berakhlak
Corner mulia

Waktu : 4 JP Mandiri • Mengembangkan


refleksi diri.

Bernalar • Mampu
kritis mengajukan
pertanyaan untuk
mengumpulkan
data yang akurat,
serta
mengidentifikasi,
mengklarifikasi
dan mengolah
informasi dan
gagasan.
PERTEMUAN 2
1. Peserta didik Tema : Gaya Mandiri • Mengenali
mengetahui Hidup kualitas dan
prosedur Berkelanjutan minat diri serta
pembuatan tantangan yang
proyek yang Topik : dihadapi, dan
akan dihasilkan. Illumination mengembangkan
of Green refleksi diri.
Corner
Bernalar • Mampu
Waktu : 4 JP Kritis mengajukan

14
Tema, Topik Dimensi
Tahapan Sub Elemen
dan Waktu PPP
pertanyaan untuk
mengumpulkan
data yang akurat,
serta
mengidentifikasi,
mengklasifikasi
dan mengolah
informasi dan
gagasan yang
relevan serta
memprioritaskan
beberapa
gagasan tertentu.
2. Peserta didik Tema : Gaya Gotong • Kerjasama,
berdiskusi Hidup Royong membangun
menyusun Berkelanjutan komunikasi
rencana untuk mencapai
pembuatan Topik : tujuan bersama,
proyek meliputi Illumination menumbuhkan
pembagian of Green rasa saling
tugas, persiapan Corner ketergantungan
alat, bahan, positif, dan
media, sumber Waktu : 5 JP melakukan
yang dibutuhkan koordinasi untuk
dan jadwal pencapaian
pembuatan tujuan bersama.
proyek.

15
Tema, Topik Dimensi
Tahapan Sub Elemen
dan Waktu PPP
Mandiri • Mengenali
kualitas dan
minat diri serta
tantangan yang
dihadapi, dan
mengembangkan
refleksi diri.

Kreatif • Menghasilkan
gagasan yang
orisinal,
menghasilkan
karya dan
tindakan yang
orisinal, serta
memiliki
keluwesan
berpikir dalam
mencari
alternatif solusi
permasalahan.
PERTEMUAN 3
1. Peserta didik Tema : Gaya Beriman, • Memahami
melaksanakan Hidup bertakwa keterhubungan
proyek Berkelanjutan kepada ekosistem bumi
Tuhan
Topik : YME dan • Menjaga
Illumination lingkungan

16
Tema, Topik Dimensi
Tahapan Sub Elemen
dan Waktu PPP
of Green berakhlak
Corner mulia

Waktu : 5 JP Gotong • Kerjasama,


Royong membangun
komunikasi untuk
mencapai tujuan
bersama,
menumbuhkan
rasa saling
ketergantungan
positif, dan
melakukan
koordinasi untuk
pencapaian tujuan
bersama.

Kreatif • Menghasilkan
gagasan yang
orisinal,
menghasilkan
karya dan tindakan
yang orisinal, serta
memiliki
keluwesan berpikir
dalam mencari
alternatif solusi
permasalahan.

17
Tema, Topik Dimensi
Tahapan Sub Elemen
dan Waktu PPP
2. Peserta didik Tema : Gaya Mandiri • Mengenali kualitas
mendiskusikan Hidup dan minat diri serta
permasalahan Berkelanjutan tantangan yang
yang muncul dihadapi, dan
selama Topik : mengembangkan
penyelesaian Illumination refleksi diri.
proyek dengan of Green
guru. Corner Bernalar • Mampu
Kritis mengajukan
Waktu : 5 JP pertanyaan untuk
mengumpulkan
data yang akurat,
serta
mengidentifikasi,
mengklasifikasi
dan mengolah
informasi dan
gagasan yang
relevan serta
memprioritaskan
beberapa gagasan
tertentu.
PERTEMUAN 4
1. Peserta didik Tema : Gotong • Kerjasama,
berdiskusi Kearifan Royong membangun
membahas Lokal komunikasi
kelayakan untuk mencapai
tujuan bersama,

18
Tema, Topik Dimensi
Tahapan Sub Elemen
dan Waktu PPP
proyek yang Topik : menumbuhkan
telah dibuat. Fesbuk rasa saling
Indonesia ketergantungan
positif
Total waktu : (menyadari peran
25 JP dirinya dan peran
orang lain dalam
kontribusinya
dalam
pencapaian
tujuan
kelompok), dan
melakukan
koordinasi untuk
pencapaian
tujuan bersama.

Mandiri • Mengenali
kualitas dan
minat diri serta
tantangan yang
dihadapi, dan
mengembangkan
refleksi diri.

Bernalar • Mampu
Kritis mengajukan
pertanyaan untuk
mengumpulkan

19
Tema, Topik Dimensi
Tahapan Sub Elemen
dan Waktu PPP
data yang akurat,
serta
mengidentifikasi,
mengklasifikasi
dan mengolah
informasi dan
gagasan yang
relevan serta
memprioritaskan
beberapa gagasan
tertentu.
2. Peserta didik Tema : Kreatif • Menghasilkan
membuat laporan Kearifan gagasan yang
produk / karya Lokal orisinal,
untuk dipaparkan menghasilkan
ke orang lain. Topik : karya dan
Fesbuk tindakan yang
Indonesia orisinal, serta
memiliki
Total waktu : keluwesan
25 JP berpikir dalam
mencari alternatif
solusi
permasalahan.
PERTEMUAN 5
1. Peserta didik Tema : Bernalar • Mampu
memaparkan Kearifan Kritis mengajukan
Lokal pertanyaan untuk

20
Tema, Topik Dimensi
Tahapan Sub Elemen
dan Waktu PPP
laporan produk / mengumpulkan
karya. Topik : data yang akurat,
Fesbuk serta
Indonesia mengidentifikasi,
mengklasifikasi
Waktu : 25 JP dan mengolah
informasi dan
gagasan yang
relevan serta
memprioritaskan
beberapa
gagasan tertentu.
2. Peserta didik dan Tema : Gotong • Kerjasama,
guru Kearifan Royong membangun
menyimpulkan Lokal komunikasi
hasil proyek. untuk mencapai
Topik : tujuan bersama,
Fesbuk menumbuhkan
Indonesia rasa saling
ketergantungan
Waktu : 25 JP positif, dan
melakukan
koordinasi untuk
pencapaian
tujuan bersama.
Mandiri • Mengembangkan
refleksi diri.

21
E. Jadwal Pelaksanaan Proyek
Maret 2022

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

1 2 3 4 5

6 7 8 9 10 11 12

13 14 15 16 17 18 19

20 21 22 23 24 25 26
Pelaksa Pelaksa Pelaksa Pelaksa Pelaksa
naan naan naan naan naan
Proyek Proyek Proyek Proyek Proyek
Pengua Pengua Pengua Penguat Pengua
tan tan tan an tan
Profil Profil Profil Profil Profil
Pelajar Pelajar Pelajar Pelajar Pelajar
Pancasi Pancasi Pancasi Pancasi Pancasi
la la la la la

27 28 29 30 31
Pelaksa Pelaksa Pelaksa
naan naan naan
Proyek Proyek Proyek
Pengua Pengua Pengua
tan tan tan
Profil Profil Profil
Pelajar Pelajar Pelajar
Pancasi Pancasi Pancasi
la la la

22
BAB III
BAHAN MATERI, LKPD DAN ASESMEN

A. Gaya Hidup Berkelanjutan


Gaya hidup berkelanjutan (sustainable lifestyle) artinya proses sosio-
ekologis yang tidak membahayakan manusia dan bumi. Sehingga proses atau
metode yang digunakan akan menguntungkan generasi masa kini dan masa
depan. Proses dan gaya hidup yang berkelanjutan tentu berada di tangan
manusia, bukan mesin. Sehingga manusia yang punya banyak kendali untuk
memaksimalkan metode dan hidup berkelanjutan.
Pada dasarnya gaya hidup berkelanjutan adalah menjalankan hidup dengan
kesadaran dan berpikir dalam jangka panjang, karena hampir semua tindakan
yang kita lakukan memiliki dampak pada lingkungan dan orang lain. Jadi
mengadopsi sustainable lifestyle antara lain berarti:
 Sadar kalau ada sumber daya alam yang terbatas, sehingga kita harus bijak
menggunakannya.
 Lebih cermat ketika membeli barang/jasa. Kita tak hanya melihat fungsinya,
tapi juga siklus hidup barang tersebut atau dampak lingkungan yang
disebabkan layanan tersebut.
 Eco before Ego. Menempatkan keberadaan kita sebagai bagian dari
lingkungan, bukan entitas yang terpisah, apalagi sebagai “penguasa” yang
bisa memperlakukan lingkungan atau mengeksploitasi sumber daya alam
seenaknya.
Alasan mengapa perlu mendukung dan menerapkan gaya hidup
berkelanjutan sebagai berikut:
1. Menjaga keanekaragaman hayati
2. Menurunkan resiko kesehatan
3. Menghemat uang
4. Meningkatkan umur sumber daya yang ada di bumi

23
Ide sederhana untuk memulai gaya hidup berkelanjutan, antara lain:
1. Menghemat listrik merupakan langkah awal yang bisa dilakukan.
2. Hindari membeli barang dengan fungsi yang sama hanya karena lebih “eco-
friendly”. Misalnya, jika tas belanja berbahan plastik yang kita punya
berfungsi dengan baik, maka kita tidak perlu menggantinya dengan tas
belanja baru yang berbahan kain atau bahkan bahan yang terbuat dari
sampah buah sekalipun. Lebih sustainable atau tidaknya suatu produk
seringkali lebih ditentukan pada perilaku kita, bukan soal bahannya.
3. Kurangi makan daging merah.
4. Sebisa mungkin, masak sendiri. Masak sendiri otomatis akan mengurangi
sampah kemasan yang akan kita dapat kalau pesan makanan online.
5. Membawa peralatan/wadah makan dan minum sendiri.
6. Pelajari cara menyimpan bahan makanan dengan benar. Cara penyimpanan
yang tidak tepat sering menyebabkan bahan makanan busuk sebelum
dikonsumsi, yang artinya menimbulkan sampah makanan, dan membuang-
buang uang. Salah satu cara menghindari food waste adalah membekukan
makanan. Cara lainnya, kamu bisa menggunakan aplikasi food rescue yang
kini banyak tersedia.
7. Gunakan kembali barang-barang yang ada. Dengan sedikit kreativitas, kita
bahkan bisa menyulap barang-barang yang mungkin sekilas terlihat tak ada
gunanya lagi jadi barang yang bermanfaat (Upcycling).
8. Coba untuk membuat kompos. Jangan terintimidasi dengan masalah seperti
takut bau, lahan sempit dan semacamnya. Setidaknya, coba baca
dulu pertanyaan mendasar sebelum mulai ngompos.
9. Coba untuk menanam sayur atau bumbu dapur di rumah.
10. Kalau belanja online, pilih lokasi toko yang paling dekat dengan lokasi kita.
11. Hindari produk fast fashion.
12. Pilah sampah dan salurkan. Kini sudah banyak startup yang menciptakan
solusi untuk memproses sampah baik itu sampah organik, anorganik,
elektronik, dan minyak jelantah. Gunakan berbagai layanan ini untuk
membantu kita membuang sampah dengan lebih bertanggungjawab.

24
B. Pencemaran Lingkungan
Menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 : pencemaran lingkungan
adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau
komponen lain kedalam lingkungan oleh manusia sehingga kualitasnya turun
yang menyebabkan lingkungan tidak sesuai peruntukannya.
Zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu
kelangsungan hidup makhluk hidup disebut polutan. Polutan dapat berupa zat
kimia, debu, suara, radiasi dan panas.
Ciri-ciri polutan sebagai berikut:
1. Kadarnya melebihi diatas normal (melebihi ambang batas)
2. Berada pada waktu yang tidak tepat
3. Berada pada tempat yang tak semestinya

Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kondisi udara mengandung senyawa – senyawa
kimia atau substansi fisik atau biologi yang berdampak buruk bagi kesehatan
makhluk hidup, merusak keindahan alam dan kenyamanan.
Faktor penyebab pencemaran udara, sebagai berikut:
1. Aktivitas Alam : aktivitas alam seperti bencana alam contohnya gunung
meletus menimbulkan abu vulkanik yang mencemari udara sekitar dan
merugikan organisme dan kebakaran hutan yang menghasilkan
karbondioksida dalam jumlah banyak.
2. Aktivitas Manusia : pembakaran sampah, asap – asap industri, asap
kendaraan, asap rokok, senyawa kima buangan seperti CFC dan sebagainya.
Pencemaran udara dapat berdampak pada kesehatan, tumbuhan, efek rumah
kaca dan rusaknya lapisan ozon.
Dampak pencemaran udara, sebagai berikut:
1. Kesehatan : pencemaran udara menurunkan kualitas udara sehingga
menimbulkan banyak penyakit seperti infeksi saluran pernapasan (ISPA)
yaitu Emfisema. Emfisema adalah gejala kesulitan pengangkutan oksigen
karena CO2 di udara lebih banyak dari O2. Sehingga, tubuh akan

25
kekurangan oksigen dan menjadi sesak napas, pusing, berlanjut pada
kematian.
2. Bagi tumbuhan : abu vulkanik dan hujan asam mengandung sulfur yang
tidak bagus untuk tumbuhan karena bisa menyebabkan kematian. Efek
rumah kaca : peningkatan suhu bumi yang diakibatkan meningkatnya CO2
dan CO di atmosfer. CO2 dan CO di atmosfer membentuk lapisan yang
menghalangi panas bumi keluar, sehingga panas bumi tetap berada didalam
bumi.
3. Rusaknya lapisan ozon : CFC adalah senyawa dalam produk pendingin
(freezer, AC, dan aerosol). Ketika CFC terurai di atmosfer, ozon terurai dan
lapisan ozon berlubang. Lapisan ozon berfungsi sebagai pelindung bumi
dari panas dan sinar UV matahari. Apabila lapisan ozon berlubang,
pemanasan global meningkat.

Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan bahan kimia buatan manusia masuk dan
mengubah lingkungan alami tanah. Pencemaran tanah terjadi karena kebocoran
limbah atau bahan industri, penggunaan pestisida, kecelakaan kendaraan
pengangkut minyak, zat kimia atau limbah, air limbah dari penimbunan sampah
dan limbah industri.
Faktor penyebab pencemaran tanah ada 3 yaitu : limbah domestik, limbah
industri dan limbah pertanian.
1. Limbah domestik : berasal dari pedagang, tempat usaha, hotel, kantor –
kantor pemerintahan dan tempat wisata. Limbah domestik berupa limbah
padat dan cair.
 Limbah cair berupa tinja (feses), deterjen, oli dan cat. Apabila meresap
ke tanah dapat merusak kandungan air tanah dan membunuh
mikroorganisme tanah.
 Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat diuraikan
(tidak terbiodegradasi) mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik,

26
kaleng dan bekas bahan bangunan yang dapat mengurangi kesuburan
tanah. Limbah padat akan tetap utuh hingga 300 tahun.
2. Limbah industri : berasal dari sisa produk industri, berupa limbah padat
dan cair.
 Limbah padat merupakan hasil buangan industri berupa padatan,
lumpur dan bubur yang berasal dari proses pengolahan. Contohnya sisa
pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan ikan,
daging, buah dan sebagainya.
 Limbah cair merupakan sisa pengolahan industri pelapisan logam dan
industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, krom, arsen dan boron
adalah zat – zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam
seperti Hg, Zn, Pb dan Cd.
3. Limbah pertanian : karena pengetahuan petani kurang, menggunakan
pupuk sintetik melebihi ketentuan atau caranya tidak tepat. Akibatnya,
limbah pertanian berupa sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah
membuat tanah tercemar. Misalnya, pupuk urea dan pestisida untuk
pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus akan
merusak struktur tanah. Akibatnya, kesuburan tanah berkurang dan tidak
dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang.
Penggunaan juga mematikan mikroorganisme yang berguna di dalam tanah.
Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya.
Dampak pencemaran tanah, sebagai berikut:
1. Timbal berbahaya bagi anak-anak, menyebabkan kerusakan otak dan
kerusakan ginjal pada seluruh organisme. Raksa dan siklodiena
menyebabkan kerusakan ginjal. PCB dan siklodiena mengakibatkan
kerusakan hati ditandai dengan keracunan.
2. Organofosfat dan karmabat menyebabkan gangguan saraf otot. Pelarut yang
mengandung klorin merangsang perubahan hati, ginjal dan penurunan
sistem saraf pusat. Gejalanya sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata, dan
ruam kulit. Pada dosis tinggi, menyebabkan kematian.

27
3. Pencemaran tanah juga memberikan dampak terhadap ekosistem.
Perubahan kimiawi tanah timbul dari bahan kimia beracun dan berbahaya.
Perubahan ini menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme
endemik dan Arthropoda yang hidup di dalamnya. Akibatnya,
memusnahkan spesies primer rantai makanan, memberi akibat predator atau
tingkatan lain.

C. LKPD Pertanyaan Pemantik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


PERTANYAAN PEMANTIK

NAMA :
KELAS :

Petunjuk Pengisian
A. Amati dan pahami video yang ditayangkan.
https://youtu.be/-t2kEEFTcP4
B. Pastikan kamu sudah menyediakan sumber informasi lain seperti buku paket
IPA, Prakarya, buku Ensiklopedia atau internet.
C. Setelah memahami dan mengamati video tersebut kalian jawablah
pertanyaan dibawah ini.
1. Apa faktor penyebab pencemaran tanah?
2. Apa dampak yang diterima manusia akibat pencemaran tanah?
3. Bagaimana cara mengatasi pencemaran tanah?
4. Apa faktor penyebab pencemaran udara?
5. Apa dampak yang diterima manusia akibat pencemaran udara?
6. Bagaimana cara mencegah pencemaran udara?

28
D. LKPD Proyek
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
ILLUMINATION OF GREEN CORNER

NAMA :
KELAS :

Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan peserta didik mengenai gaya hidup
berkelanjutan yang ada di lingkungan sekolah.
2. Meningkatkan empati dan kepedulian peserta didik terhadap tumbuhan dan
lingkungan.
3. Meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.
4. Mengurangi limbah anorganik, khususnya gelas plastik.
5. Meningkatkan kreativitas dan kemandirian peserta didik dalam
menghasilkan karya yang orisinal.

Alat dan Bahan

1. Gelas plastik bekas yang bening sebanyak 142 buah

2. Pita kawat 1 roll/secukupnya

3. Solder

4. Gunting

5. Pilox

Langkah Kerja
1. Amati dan pahami video yang ditayangkan
https://youtu.be/MXT3yeI9t1U
2. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.

29
3. Bersihkan gelas plastik bekas sebelum dipakai. Cuci gelas plastik bekas
jika diperlukan. Buang semua bagian plastik yang tidak diperlukan yang
ada di permukaan mulut gelas.
4. Berhatilah-hatilah saat menggunakan solder.
5. Buat 2 buah lubang pada gelas dengan posisi sejajar/berhadapan
menggunakan solder.

5. Rangkai gelas-gelas plastik yang sudah dilubangi dengan menggunakan


pita kawat.

30
6. Satukan kedua ujungnya sehingga membentuk lingkaran.

7. Buatlah lingkaran dengan pola 20 sebanyak 2 buah.

31
8. Buatlah lingkaran dengan pola 19 sebanyak 2 buah.

9. Buatlah lingkaran dengan pola 16 sebanyak 2 buah.

10. Buatlah lingkaran dengan pola 11 sebanyak 2 buah.

32
11. Buatlah lingkaran dengan pola 5 sebanyak 2 buah.

Selanjutnya membuat setengah Lampion dengan menyusun lingkaran


gelas-gelas itu dengan susunan dari bawah ke atas yaitu pola 20-19-16-11-
5.

12. Susunlah pola 20 dengan pola 19 dimana pola 19 disusun di atasnya.


Lubangi pertemuan kedua gelas kemudian diikat dengan pita kawat.

33
13. Susun pola 16 di atas pola 19

14. Susun pola 11 di atas pola 16

34
15. Masukkan pola 5 dengan ikatan 2-2 terlebih dahulu sehingga akan tersisa
celah 1.

35
Sampai langkah ini kita sudah mendapatkan bentuk setengah Lampion.

16. Ulangi langkah 1 s/d 13 untuk mendapatkan belahan setengah lampionnya


lagi. Nah, sekarang kita sudah berhasil membentuk setengah Lampion
sebanyak 2 buah yang dibentuk dari susunan pola 20-19-16-11-5. Hasil
susunannya seperti tampak pada gambar berikut.

17. Satukan keduanya sehingga membentuk sebuah lampion yang utuh.


Lubangi setiap pertemuannya dengan solder dan ikat dengan pita kawat.

36
18. Lakukan pewarnaan lampion menggunakan pilox.

E. Pengertian Asesmen
Assessment atau disebut juga dengan penilaian adalah suatu penerapan
dan penggunaan berbagai cara dan alat untuk mendapatkan serangkaian
informasi tentang hasil belajar dan pencapaian kompetensi dari peserta didik.
Jadi, pada dasarnya, assessment yaitu istilah lain dari penilaian.
Istilah assessment ini sangat berkaitan dengan istilah evaluasi yaitu metode
untuk mendapatkan hasil belajar peserta didik. Sehingga, proses assessment ini
dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui sejauh apa presatasi belajar dari para
peserta didik. Pengertian lain dari assesment yaitu proses untuk memperoleh

37
data atau informasi dari proses pembelajaran dan juga memberikan umpan biak
terhadap guru ataupun kepada peserta didik`

F. Asesmen Formatif
Asesmen formatif selalu beriringan dengan pengerjaan setiap aktivitas
pada proyek yang pada aktivitasnya mengandung asesmen formatif untuk
melihat sampai sejauh mana pemahaman peserta didik pada setiap aktivitas
pembelajaran.

Ceklis yg sudah kamu perbuatan


No Jenis Kegiatan Ceklis
1 Menonton video pembelajaran
2 Menggali informasi setelah menonton video
pembelajaran
3 Menjawab pertanyaan pemantik
4 Refleksi 1
5 Berdiskusi menyusun rencana pembuatan proyek
meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan,
media, sumber yang dibutuhkan dan jadwal pembuatan
proyek
6 Refleksi 2
7 Melakukan daur ulang limbah (membuat lampion)
8 Membuat green corner
9 Refleksi 3
10 Melakukan presentasi
12 Refleksi 4

G. Asesmen Sumatif
Dilaksanakan dengan mengukur diri sendiri seputar pemahaman dan
pengalaman yang berkaitan dengan materi proyek.

38
Ceklis sesuai pemahamanmu
No Materi BB MB BSH SB
Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia
1 Memahami keterhubungan
ekosistem bumi. Memahami konsep
sebab akibat diantara berbagai ciptaan
Tuhan dan mengidentifikasi berbagai
sebab yang mempunyai dampak baik
atau buruk, langsung maupun tidak
langsung terhadap alam semesta.
2 Menjaga lingkungan alam sekitar.
Mewujudkan rasa syukur dengan
berinisiatif untuk menyelesaikan
permasalahan lingkungan alam
sekitarnya dengan mengajukan
alternatif solusi dan mulai
menerapkan solusi tersebut.
Gotong Royong
3 Membangun komunikasi untuk
mencapai tujuan bersama.
Memahami informasi, gagasan,
emosi, keterampilan dan keprihatinan
yang diungkapkan oleh orang lain
menggunakan berbagai symbol dan
media secara efektif, serta
memanfaatkannya untuk
meningkatkan kualitas hubungan
interpersonal guna mencapai tujuan
bersama.

39
No Materi BB MB BSH SB
Mandiri
4 Mengembangkan pengendalian
dan disiplin diri. Berkomitmen dan
menjaga konsistensi pencapaian
tujuan yang telah direncanakan untuk
mencapai tujuan belajar dan
pengembangan diri yang diharapkan.
Bernalar Kritis
5 Menganalisa dan mengevaluasi
penalaran. Membuktikan penalaran
dengan berbagai argumen dalam
mengambil suatu kesimpulan atau
keputusan.
Kreatif
6 Menghasilkan karya dan tindakan
yang orisinal. Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya dalam bentuk karya
dan/atau tindakan, serta
mengevaluasinya dan
mempertimbangkan dampaknya bagi
orang lain.
7 Memiliki keluwesan berpikir
dalam mencari alternatif solusi
permasalahan. Menghasilkan solusi
alternatif dengan mengadaptasi
berbagai gagasan dan umpan balik
untuk menghadapi situasi dan
permasalahan.

40
Keterangan :
BB (Belum Berkembang) : Peserta didik masih membutuhkan bimbingan
dalam mengembangkan kemampuan

MB (Mulai Berkembang) : Peserta didik mulai mengembangkan kemampuan


namun masih belum ajek

BSH (Berkembang Sesuai Harapan) : Peserta didik telah mengembangkan


kemampuan hingga berada dalam tahap ajek

SB (Sangat Berkembang) : Peserta didik telah mengembangkan kemampuan


hingga berada dalam tahap ajek

H. Lembar Refleksi Peserta Didik


Peserta didik menuliskan refleksi selama mengerjakan tugas

1. Hal-hal yang dulu tidak tahu sekarang menjadi tahu

2. Hal-hal yang dulu tahu sekarang menjadi lebih tahu

41
3. Hal-hal yang dulu belum saya lakukan dan sekarang ingin saya lakukan

42

Anda mungkin juga menyukai