Anda di halaman 1dari 14

JKA.

2022;9(2):173-186 ARTIKEL PENELITIAN

MASALAH PSIKOSOSIAL IBU DENGAN ANAK STUNTED : STUDI


DESKRIPTIF KUALITATIF
Emma Aprilia Hastuti1*, Suryani2, Aat Sriati3
1
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada, Bandung, Indonesia
2,3
Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia
emma@stikesdhb.ac.id

ABSTRAK
Stunted telah menjadi trend masalah kesehatan anak Indonesia saat ini. Kondisi kesehatan
psikososial ibu merupakan substansi yang penting dalam ibu memiliki anak stunted.
Ketidakmampuan ibu beradaptasi terhadap berbagai tekanan hidup dapat menyebabkan
masalah psikososial pada ibu. Ibu perlu mengenali masalah psikososial yang dialami
selama hamil dan memiliki anak sehingga berpengaruh terhadap prosesnya ibu memiliki
anak stunted. Tujuan penelitian ini yaitu mengeksplorasi masalah psikososial ibu dengan
anak stunted. Metode penelitian yang digunakan dengan penelitian kualitatif dengan
menggunakan pendekatan deskriptif eksploratif, di wilayah kerja Puskesmas Sudi
Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara
semi terstruktur terhadap 8 orang ibu usia 23-33 tahun yang memiliki anak stunted.
Transkrip wawancara dianalisis menggunakan analisis tematik Braun dan Clarke.
Adapun hasil dalam penelitian terdapat 5 tema esensial yang muncul dalam penelitian ini,
anatara lain: 1) mengalami berbagai emosi negatif saat hamil, 2) merasa khawatir dengan
pertumbuhan dan perkembangan anak stunted, 3) ibu malu memiliki anak stunted, 4)
penghasilan yang kurang membuat ibu harus bekerja, 5) berdoa dan beristighfar sebagai
usaha menenangkan hati. Sehingga dapat disimpulkan berbagai masalah psikososial
dialami ibu selama dan setelah memiliki anak dengan stunted. Berbagai masalah tersebut
merujuk pada stress, kecemasan, kehilangan, dan harga diri rendah. maka terdapat
implikasi bagi praktik keperawatan yaitu perlunya pengembangan program model berupa
psikoedukasi, konseling, promoting emotional support, dan homevisit pre and peri-
conception intervention group.

Kata kunci: masalah psikososial ibu, psikososial, stunted

PSYCHOSOCIAL PROBLEMS OF MOTHERS WITH STUNTING CHILDREN :


DESCRIPTIVE A QUALITATIVE STUDY

Abstract
Stunting has become a trend of Indonesian children’s health problems today. Maternal
psychosocial health condition is an important substance in mothers having stunted
children. The mother’s inability to adapt to various life pressures can cause psychosocial
problems in the mother. Mothers need to recognize the psychosocial problems experienced
during pregnancy and having children so that it affects the process of mothers having
stunted children. The purpose of this study is to explore the psychosocial problems of
mothers with stunted children. The research method used is qualitative research using
an exploratory descriptive approach, in the working area of the ​​ Sudi Public Health
Center, Bandung Regency, West Java Province. This research was conducted with semi-
structured interviews with 8 mothers aged 23-33 years who have stunted children.
Interview transcripts were analyzed using Braun and Clarke thematic analysis. As for the
results in the study, there were 5 essential themes that emerged in this study, including:
1) experiencing various negative emotions during pregnancy, 2) feeling worried about

173
174 Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah

the growth and development of stunted children, 3) mothers are ashamed of having
stunted children, 4) low income. make the mother have to work, 5) pray and istighfar as
an effort to calm the heart. So it can be concluded that various psychosocial problems
experienced by mothers during and after having children with stunted. These problems
refer to stress, anxiety, loss, and low self-esteem. then there are implications for nursing
practice, namely the need to develop model programs in the form of psychoeducation,
counseling, Promoting Emotional Support, and Homevisits Pre and Peri-Conception
intervention groups.
Keywords: maternal psychosocial problems, psychosocial, stunted

PENDAHULUAN seperti gizi ibu saat hamil, kondisi sosial ekonomi,


kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi
Stunted telah menjadi trend masalah
pada bayi. (Suca et al., 2019). Kondisi kesehatan
kesehatan anak Indonesia saat ini. World Health
dan gizi ibu sebelum dan saat kehamilan serta
Organization (WHO) mendefiniskan Stunted
setelah persalinan mempengaruhi pertumbuhan
sebagai kondisi dimana balita memiliki panjang
janin dan risiko terjadinya stunted (Salsabila et
atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan
al., 2016)
dengan umur. Kondisi ini didasarkan pada
Bukti yang konsisten menunjukkan
standar antropometri penilaian status gizi anak.
pemberian ASI non-eksklusif selama 6 bulan
Hasil pengukuran tersebut berada pada ambang
pertama (Dranesia et al., 2019), kelahiran
batas (Z-Score) <-2 SD sampai dengan -3 SD
prematur, usia ibu, tinggi badan ibu yang pendek
(pendek/ stunted) dan <-3 SD (sangat pendek/
dan pendidikan menjadi penyebab dari anak
severely stunted) (WHO, 2013).
stunted (Khan et al., 2019). Faktor komunitas dan
Stunted menyumbang sebanyak 14%
sosial, khususnya akses yang buruk ke perawatan
penyebab kematian pada anak (Suca et al.,
kesehatan dan tinggal di daerah pedesaan telah
2019). Balita stunted di masa yang akan datang
berulang kali dikaitkan dengan stunted. Seperti
akan mengalami kesulitan dalam mencapai
pendidikan dan budaya, pertanian dan sistem
perkembangan fisik dan kognitif yang optimal.
pangan, air, sanitasi, jamban yang tidak diperbaiki
Risiko penyakit metabolik yang lebih tinggi, dan
dan tidak dirawat kebiasaan cuci tangan, serta
berkurangnya produktivitas kerja yang berpotensi
lingkungan berkontribusi menyebabkan stunted
membahayakan pertumbuhan ekonomi masa
(Stewart et al., 2018).
depan di tingkat nasional (Reinhardt & Fanzo,
Faktor lain yang menyebabkan anak
2014) .
stunted adalah faktor kesehatan mental ibu.
Stunted dapat berdampak pada kondisi
Berbagai masalah psikologis, fisik, dan
sistemik kekurangan gizi kronik anak dan
sosial muncul sebagai dampak buruk yang
mempengaruhi sekitar seperempat anak di bawah
berkelanjutan seperti avoidance, kecemasan,
lima tahun di seluruh dunia. Stunted pada anak
sakit kronis dan kelelahan, perubahan citra
dapat berkembang selama dua tahun pertama
tubuh, perubahan harga diri, penurunan motivasi
kehidupan dan sebagian besar disebabkan oleh
perawatan kesehatan, dapat berpengaruh buruk
kekurangan nutrisi dan penyakit menular (R. E.
terhadap penurunan kualitas hidup ibu sehingga
Black et al., 2013)
berpengaruh pula terhadap kondisi anak-anak
Balita Stunted termasuk masalah gizi
yang akan dilahirkan menjadi pendek (Burden et
kronik yang disebabkan oleh banyak faktor
al., 2016b). Didukung pula oleh hasil penelitian

JKA | Volume 9 | Nomor 2 | Desember 2022


Masalah Psikososial Ibu dengan Anak Stunted : Studi Deskriptif Kualitatif 175

H. E. Nasreen et al., (2013) menyebutkan bahwa Kekhawatiran Ibu juga menjadi masalah
masalah depresi ibu yang dialami sebelum psikososial yang memiliki pengaruh besar
dan sesudah melahirkan dapat mempengaruhi terhadap pengambilan keputusan Ibu. Ibu perlu
terhadap pertumbuhan bayi menjadi pendek dan memiliki kemampuan mengambil keputusan
terhambatnya perkembangan motorik anak. untuk menentukan tindakan perawatan dan
Selain itu, kondisi emosional, kesehatan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada anak
kognitif dan status gizi anak sangat dipengaruhi stunted (Grimberg & Cucchiara, 2015). Kejadian
oleh kondisi mental Ibu selama pengasuhan stunted secara global pada tahun 2017 sebanyak
(Bennett et al., 2016). Menurut Masrul (2019), 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita mengalami
Ibu adalah pengasuh utama pada anak normal Stunted (UNICEF, 2017) .
maupun anak stunted. Pengasuh merupakan Indonesia termasuk ke dalam negara
faktor penting dalam proses tumbuh kembang ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional
anak. Faktor ini terlebih dahulu mempengaruhi Asia Tenggara/South-East Asia Regional
praktek pengasuhan dan akhirnya mempengaruhi (SEAR). Dengan rata-rata prevalensi stunted
asupan zat gizi dan kesakitan bayi, sehingga tahun 2005-2017 adalah 36,4% (UNICEF, 2017).
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Peningkatan stunted di dua tahun terakhir dari
bayi. Pengaruh masih kurangnya interaksi ibu 27,5% tahun 2016 menjadi 29,6% tahun 2017
dan rendahnya stimulus psikososial tertentu juga menjadi ancaman nasional (Pusdatin, 2018).
memberi dampak terhadap pertumbuhan anak Berdasarkan data dari Badan
stunted. Kependudukan dan Keluarga Berencana
Praktek pengasuhan psikososial Nasional (BKKBN), di Jawa Barat sendiri
didefinisikan sebagai perilaku yang dipraktekkan tercatat memiliki 29,9% atau 2,7 juta balita yang
oleh pengasuh dalam memberikan stimulus dan terkena stunted. Sebanyak 40,7% anak stunted
dukungan emosional yang dibutuhkan anak berasal dari Kabupaten Bandung yang termasuk
selama proses tumbuh kembang mereka. Kondisi kedalam 5 besar daerah terbanyak penderita
mental ibu seperti depresi atau gangguan jiwa stunted di Jawa Barat (Pusdatin, 2018).
lain mengakibatkan Ibu mengalami kesulitan Salah satu upaya dapat dilakukan
dalam pengasuhan yang menyebabkan asupan oleh perawat jiwa terhadap kondisi masalah
gizi anak kurang (Fisher et al., 2015b). psikologis ibu dengan anak stunted, adalah
Selain itu, terdapat hubungan antara dengan memberikan promosi kesehatan jiwa,
faktor-faktor otonomi ibu dengan stunted. Faktor- psikoedukasi, dan koordinasi asuhan. Demi
faktor tersebut antara lain self-efficacy dan tercapainya tugas perkembangan Ibu yang
self-esteem sebagai aspek psikologi. Decision- sesuai. Memperoleh rasa harga diri, penguasaan
making power sebagai aspek interpersonal, diri, meningkatkan interaksi Ibu anak dan
freedom of mobility sebagai aspek sosiokultural, menguatkan kemampuan Ibu untuk menghadapi
dan control of money sebagai aspek ekonomi. Ibu kondisi yang sulit (Stuart, 2016). Sehingga
dengan anak stunted memiliki self-efficacy dan dapat mengurangi faktor penyebab stunted pada
self-esteem rendah dibandingkan ibu tanpa anak anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
stunted. Sebaliknya, Decision-making power Ibu mengeksplorasi masalah psikososial ibu dengan
dan freedom of mobility tidak secara signifikan anak stunted di Wilayah Kerja Puskesmas Sudi
terkait dengan Stunted (Kamiya et al., 2018). Kabupaten Bandung.

JKA | Volume 9 | Nomor 2 | Desember 202


176 Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah

METODOLOGI laporan Kegiatan Bulan Penimbangan Balita


Puskesmas Sudi 2020.
Penelitian ini menggunakan metode
Kemudian dilanjutkan dengan
kualitatif dengan pendekatan deskriptif exploratif.
pengambilan data primer pada partisipan
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang
dengan menggunakan metode wawancara
memiliki anak stunted. Pengambilan sampel
semi terstruktur dimana peneliti menggunakan
menggunakan metode purposive sampling.
beberapa pertanyaan sebagai guide untuk
Dengan kriteria inklusi yaitu; ibu sebagai
mencapai tujuan penelitian. Beberapa pertanyaan
pengasuh utama anak stunted, ibu memiliki anak
tersebut merujuk pada masalah pskososial ibu
stunted usia kurang dari dua tahun, ibu memiliki
saat hamil dan setelah memiliki anak. Dalam
masalah psikososial sebelumnya yang tercatat
pelaksanaannya wawancara semi terstruktur lebih
di Puskesmas, mampu berkomunikasi dengan
bebas sehingga dapat menemukan permasalahan
baik dan kriteria eksklusi penelitian ini yaitu ibu
secara lebih terbuka, dimana partisipan diminta
yang mengalami gangguan jiwa. Sample pada
pendapat dan ide-idenya. Wawancara dilakukan
penelitian ini berjumlah delapan orang partisipan
sesuai dengan waktu yang disepakati. Informasi
yang sebelumnya telah dilakukan saturasi pada
yang di peroleh direkam dan dicatat atas izin
25 orang ibu.
partisipan melalui informedconsent. Wawancara
Pengambilan data diawali dengan
dilakukan selama 40-90 menit.
melakukan pengajuan ethical clearance
Selanjutnya data dianalisis menggunakan
Universitas Padjadjaran. Penelitian ini
analisis data tematik (Braun & Clarke, 2006).
telah lulus uji etik dengan terbitnya surat
Pengguanaan 6 langkah analisis yaitu mulai
persetujuan etik dari komisi etik penelitian
dari Familiarise the data, Sharing initial code,
Universitas Padjadjaran dengan nomor registrasi
Searching the theme, Review the themes, Defined
0320060611. Dilanjutkan dengan perijinan pada
and named the theme, sampai Made a report.
puskesmas. Selanjutnya melakukan pengambilan
data sekunder dari rekapan data kohort dan HASIL

Tabel. 1 Karakteristik Partisipan di Wilayah Kerja Puskesmas Sudi Kabupaten Bandung

Usia Ibu saat Usia


Status Kategori a
Partisipan Hamil Anak Pendidikan Pekerjaan Anak
Perkawinan Anak Stunted
Stunted Stunted
P1 32 tahun SD Wirausaha Kawin 2 tahun Pendek
P2 25 tahun SMK Buruh Kawin 1 tahun Sangat Pendek
P3 33 tahun SD IRT Kawin 1 tahun Sangat Pendek
P4 24 tahun SD Wirausaha Kawin 2 tahun Pendek
P5 22 tahun SD IRT Kawin 9 bulan Sangat Pendek
P6 23 tahun SMP Buruh Kawin 2 tahun Sangat Pendek
P7 24 tahun SD IRT Kawin 2 tahun Pendek
P8 26 tahun SD IRT Kawin 1 tahun Sangat pendek
Sumber : Laporan Kegiatan Bulan Penimbangan Balita Puskesmas Sudi 2020

Hasil penelitian pada tabel 1 menunjukan tahun. Dengan status pendidikan ibu sebagaian
sebagaian besar ibu dalam rentang usia 23-33 besar pada lulusan SD. Para ibu kebanyakan

JKA | Volume 9 | Nomor 2 | Desember 2022


Masalah Psikososial Ibu dengan Anak Stunted : Studi Deskriptif Kualitatif 177

berprofesi ibu rumah tangga dan sebagaian 4) Tema keempat yaitu penghasilan keluarga
besar ibu memiliki anak dengan kategori sangat yang kurang membuat ibu harus bekerja
pendek. “ya soalnya gajih suami itu kecil hee, buat
Hasil analisis tema yang telah didapat ngebantu gitu kebutuhan keluarga kan seperti
dari hasil wawancara. Tema-tema yang telah beli susu kan sekarang seminggu berapa
dihasilkan tersebut mengacu pada aspek sampe 400 ribu susu aja. Buat menjunjang
psikososial. ekonomi keluarga gitu. Ya karna … karna
Berikut ini merupakan keseluruhan tema butuh hee”(P2.12),
yang terbentuk dari data yang terkumpul yaitu : 5) Tema kelima yaitu berdoa dan beristighfar
1) Tema pertama : Mengalami berbagai emosi sebagai usaha menenangkan hati “tapi
negatif saat hamil, seluruh partisipan gimana gimana saya lagi hamil, inget lagi
mengungkapkan berbagai emosi negatif yang kesitu istighfar lagi saya”(P3.25).
tergambar dalam tiga sub tema. Subtema
PEMBAHASAN
pertama Ibu merasa sedih “ya pokoknya
neng sedih banget. Jadi sedih saya udah Aspek Psikologis
punya anak yang kedua gitu ga diliat sama Aspek Afektif (Emosional)
dirinya saya punya anak lagi”(P1.10). sub 1. Tema Pertama : Mengalami berbagai emosi
tema kedua yaitu ekspresi emosi marah “Suka negatif saat hamil.
marah-marah saya pernah nampar juga Berdasarkan hasil analisis, hampir
pernah saking marahnya saking rasa takut seluruh partisipan mengalami perubahan
yang besar”(P6.16). Sub tema ketiga yaitu emosi negatif saat hamil anak stunted. Semua
merasa kehilangan “iya makanya juga neng perubahan yang dialami ibu menjadi sebuah
pas melahirkan perasaan saya juga mau reaksi terhadap berbagai tekanan yang
ngikutin gitu perasaannya. Saya mau ngikutin terjadi dalam hidup. Sehingga mengharuskan
adik saya perasaannya. Iya perasaan nginjek ibu untuk dapat beradaptasi. Kehamilan
apa engga pas mau berangkat melahirkan, ini memang ditandai dengan perubahan
perasaan putus asa. Perasaan punya dosa psikologis yang progresif, dimana ibu
gini. Kama gak punya anak, ia perasaan hamil mengalami kondisi kehidupan yang
dinanti-nanti pas saya punya anak pas adik penuh tekanan. Sehingga ibu harus mampu
meninggal. Perasaannya kaya dituker anak beradaptasi terhadap tekanan tersebut yang
saya lahir adik gak ada meninggal kaya dapat menyebabkan perubahan emosional
dituker jadinya” (P1.15). yang negatif (Calikoglu et al., 2018). Bahkan
2) Tema kedua yaitu merasa khawatir dengan ketidakmampuan beradaptasi ibu terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak berbagai tekanan tersebut akan menunjukkan
stunted “perasaannya ya ada khawatir, takut gejala gangguan psikologis seperti stres atau
anaknya minder atau seperti apa gitu” depresi (Prendergast & Humphrey, 2014).
(P4.5). Selain gangguan psikologis yang
3) Tema ketiga yaitu ibu malu memiliki anak terjadi pada ibu, mengalami keadaan emosi
stunted “Ya saya malu berarti, ya malu negatif selama kehamilan sangat berkaitan
dilihat sama warga gitu jadi anak saya erat pula dengan hasil yang dapat merugikan
seperti ini ternyata kecil gak ada perubahan bagi anak yang akan dilahirkannya (Voltas et
nggak besar-besar”(P8.16),

JKA | Volume 9 | Nomor 2 | Desember 202


178 Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah

al., 2020). Seperti berat dan panjang badan yangdiungkapkan ibu berikut “Iya saya
lahir yang lebih rendah dan kemungkinan emosional. Ya pusing sama ini aja perasaan
anak lahir dengan lingkar kepala yang lebih capek gitu”(P8.2). Bahkan beberapa
kecil (Lim et al., 2020). partisipan kesulitan dalam mengontrol rasa
Hasil penelitian lain pula menunjukan marahnya.
bahwa wanita hamil yang tidak memiliki Kemarahan ibu saat hamil merupakan
kesempatan untuk mengungkapkan perasaan masalah kesehatan utama yang dapat
kesedihan akan lebih beresiko untuk berdampak pada terjadinya depresi postnatal.
mengalami kecemasan dan menunjukan lebih Seperti yang diungkapkan ibu bahwa emosi
banyak gejala depresi (I. A. Rn, Nilsson, & marah menjadi emosi utama yang paling
Candidate, 2011). dirasakan dan diekpresikan “ya emosi sih
Beberapa ibu mengungkapkan yang nomor 1 mah. Ya marah-marah aja bu. ke
kesedihan akan muncul hanya jika baru saja siapa aja yang orang yang dekat ke siapa aja
menghadapi peristiwa yang penuh tekanan. ke adik”(P1.8). Banyak ibu yang mengalami
Namun beberapa partisipan memiliki kesulitan dalam mengelola amarah bahkan
kesedihan yang dirasakan berlangsung takut untuk mengungkapkannya. Hal itu
lama hingga bertahun-tahun. Seperti yang pun tercermin dengan perilaku ibu yang
disampaikan partisipan “sekarang juga udah mengalami kesulitan mengendalikan amarah
setahun masih neng, iya udah mau setahun “Suka marah-marah saya pernah nampar
masih juga sedih, masih juga inget masih juga pernah saking marahnya saking rasa
juga suka gimana kali inget suka masing takut yang besar”(P6.16). Kemarahan pula
nangis aja”(P1.7). Sampai ibu merasakan dapat diwujudkan secara bervariasi seperti
terganggu dalam istirahat tidur maupun perilaku verbal dan motorik dengan memukul
beraktifitas mlainnya. Durasi emosi negatif (C. H. O. Rn & Rn, 2018).
akan bertahan lebih lama terutama ketika Ibu hamil yang memiliki sifat
peristiwa yang penuh tekanan yang terjadi pemarah yang tinggi cenderung memiliki
menimbulkan konsekuensi yang dianggap kesulitan yang lebih besar dalam mengatur
tidak sesuai dengan tujuan, nilai, dan cita- emosi mereka, termasuk kemarahan yang
cita partisipan. Sehingga semakin banyak diakibatkan oleh perubahan peran dan gaya
ketidaksesuaian suatu peristiwa yang hidup dan cenderung akan mengakibatkan
dianggap penting, maka semakin intens depresi postnatal pada ibu (Tobe et al., 2020)
dan tahan lama emosi negatif yang akan serta kelahiran prematur pada ibu hamil
dirasakan ibu (Verduyn et al., 2013). Ekspresi (Cowell et al., 2020). Dampak depresi lebih
emosi negatif seperti marah menjadi salah jauh pula dibuktikan oleh hasil penelitian
satu emosi yang paling umum dialami oleh (Nasreen, Nahar, Forsell, & Edhborg, 2013),
seseorang selain dari rasa jijik, takut, merasa bahwa gejala depresi ibu sebelum dan
bersalah, dan malu (Brans & Verduyn, 2014). sesudah melahirkan dapat mempengaruhi
Beberapa partisipan mengatakan bahwa terhadap pertumbuhan bayi menjadi pendek
ibu sering mengekspresikan emosi dengan dan terhambatnya perkembangan motorik
marah. Beberapa ibu juga melabeling dirinya anak.
adalah orang yang emosional dan gampang Bentuk emosi negatif lain yang
marah saat hamil anak stunted. seperti dirasakan beberapa partisipan adalah merasa

JKA | Volume 9 | Nomor 2 | Desember 2022


Masalah Psikososial Ibu dengan Anak Stunted : Studi Deskriptif Kualitatif 179

kehilangan seseorang yang berharga. Seperti berkelanjutan, sehingga berdampak terhadap


beberapa ibu yang kebanyakan kehilangan keberlangsungan hubungan interpersonal
sosok orang tua dan adiknya meninggal termasuk berpengaruh terhadap kondisi anak-
dunia yang merupakan orang yang sangat anak yang akan dilahirkan. Beberapa masalah
berarti dalam hidupnya. Salah satu partisipan tersebut seperti avoidance, kecemasan, sakit
dalam penelitian ini pun berkata : “ini aja kronis dan kelelahan, perubahan citra tubuh,
… ya waktu hamil lutfi saat mau persalinan perubahan harga diri, motivasi peningkatan
adik saya meninggal gitu. Jadi itu aja yang perawatan kesehatan, berdampak pula pada
jadi kena fikiran., jadi sedih gitu, suka sering kualitas hidup dan pemikiran antara hidup
sedih, kalo sama suami mah engga”(P1.5). dan mati (Burden et al., 2016a). Sehingga
Hal ini membuat para ibu merasa terpukul wanita hamil dengan kehilangan yang
dan bahkan ada ibu yang sempat terfikirkan berkelanjutan memiliki resiko yang cukup
untuk segera menyusul orang yang sudah besar untuk berkembang menjadi gangguan
meninggal. Salah satu partisipan dalam mood (Brans & Verduyn, 2014).
penelitian ini pun berkata : “iya makanya juga Perubahan lain akibat kehilangan
neng pas melahirkan perasaan saya juga mau yang dapat dialami ibu hamil yaitu ibu
ngikutin gitu perasaannya. Saya mau ngikutin sangat beresiko untuk terjadinya gangguan
adik saya perasaannya. Iya perasaan nginjek mental seperti stress psikologis, baik jangka
apa engga pas mau berangkat melahirkan, pendek maupun jangka panjang (No,
perasaan putus asa. Perasaan punya dosa Menclova, Stillman, & Menclova, 2019).
gini. Kama gak punya anak, ia perasaan Stress psikologis ini akan berpengaruh buruk
dinanti-nanti pas saya punya anak pas adik terhadap janin yang dikandungnya. Sehingga
meninggal. Perasaannya kaya dituker anak kelak pada saat anak lahir maka anak akan
saya lahir adik gak ada meninggal kaya mengalami pengurangan baik berat badan
dituker jadinya”(P1.15) maupun tinggi badan. Diperkirkan anak akan
Merasakan peristiwa yang paling lahir dengan penurunan berat lahir sebanyak
tidak menyenangkan secara umum yaitu 1% dan penurunan panjang badan bayi sekitar
pengalaman kehilangan kematian seseorang 1/10 cm (B. S. E. Black et al., 2016). Juga
yang paling berharga. Beberapa ibu akan anak dengan ibu yang mengalami gangguan
sulit untuk menghadapi kehilangan dan mental tiga kali lebih mungkin mengalami
akan menunjukan gejala kesedihan yang stunted (Girma et al., 2019).
berkepanjangan. Selain itu kesedihan
2. Tema Kedua : Merasa khawatir dengan
berkepanjangan akibat kehilangan dapat
pertumbuhan dan perkembangan masa
berdampak pada penurunan fungsi kognitif
depan anak stunted.
ibu serta beresiko terjadinya depresi berulang
Tema kedua dalam penelitian ini
dibandingkan dengan ibu yang kehilangan
adalah merasa khawatir dengan pertumbuhan
dan berduka normal (Saavedra Pérez, 2018).
dan perkembangan masa depan anak
Selain itu kehilangan yang dialami
stunted. Empat dari delapan partisipan
partisipan membuat beberapa perubahan
mengungkapkan rasa khawatirannya
dalam psikologis dan sosialnya. Kehilangan
terhadap anak stunted. Ansietas adalah
seseorang dapat menimbulkan masalah baik
kekhawatiran yang tidak jelas dan meyebar,
secara psikologis, fisik, dan sosial yang

JKA | Volume 9 | Nomor 2 | Desember 202


180 Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah

berkaitan dengan perasaan tidak berdaya dan Beberapa ibu mengungkapkan rasa
respon emosional terhadap penilaian sesuatu. malunya ketika anak yang lahir diketahui
(Stuart, 2016). warga dan lingkungan sebagai anak
Kekhawatiran ibu akan pertumbuhan yang mengalami stunted. Seperti yang
anak yang sering mengalami sakit akan terus diungkapkan partisipan berikut: “Ya saya
dirasakan partisipan. Hal tersebut dkarenakan malu berarti ya malu dilihat sama warga gitu
terjadi beberapa perubahan patologis yang jadi anak saya seperti ini ternyata kecil gak
akan terjadi pada anak stunted seperti ada perubahan nggak besar-besar”. Stunted
hambatan pertumbuhan pada awal kehidupan tidak hanya mempengaruhi anak, tetapi juga
dikaitkan dengan peningkatan morbiditas orang tua sebagai pengasuh anak, terutama
dan mortalitas, penurunan kapasitas ibu. Selain itu, stunted dapat menimbulkan
fisik, perkembangan saraf yang kurang stigma masyarakat terhadap keluarga
optimal berdampak pada pertumbuhan dan yang merawat anak stunted. Sehingga ibu
perkembangan otak yang terhambat, serta sebagai keluarga terdekat dengan anak
peningkatan risiko penyakit metabolik akan mengalami berbagai respon terhadap
hingga anak menjadi dewasa (Prendergast, stigma yang dialami. Respon yang beragam
Humphrey, Prendergast, & Humphrey, 2014). tersebut akan menjadi beban mental bagi
Khawatir ibu terhadap kesehatan ibu (Giyaningtyas et al., 2019). Selain itu,
mental anak dan perkembangan psikososial respon malu yang dialami ibu karena stigma
anak seperti anak minder karena stunted, yang dihadapi para ibu dapat beresiko pada
menjadi hal yang paling banyak dikhawatirkan penurunan harga diri dan mennghambat
oleh ibu. seperti yang diungkapkan partisipan para ibu untuk membawa anak stunted ke
berikut : “ya suka takut anak kalo kena gitu puskesmas (Mchome et al., 2020). Maka
suka agak beda katanya kata yang lain, suka kondisi stunted pada anak secara signifikan
takut mentalnya atau apanya anak teh” dan akan lebih rendah jika ibu memiliki efikasi
“perasaannya ya ada khawatir, takut anaknya diri, harga diri dan kontrol uang yang lebih
minder atau seperti apa gitu”. Hal tersebut tinggi untuk perawatan kesehatan ibu dan
sesuai dengan hasil penelitian Grimberg et al., anaknya. Namun kenyataannya ibu dengan
(2015) bahwa rasa cemas yang muncul pada anak stunted memiliki kondisi harga diri
ibu dengan anak stunted adalah cemas jika rendah dibandingkan ibu tanpa anak stunted
anaknya merasa tertekan, karena tubuhnya (Kamiya et al., 2018).
pendek, cemas anaknya mengalami bullying
Aspek Konatif (Perilaku)
atau ejekan dari temannya, cemas anak
2. Tema Kelima: Berdoa dan beristighfar
diperlakukan berbeda oleh teman sebayanya,
sebagai usaha menenangkan hati
cemas dan merasa terisolasi sehingga anak
Berbagai cara dilakukan ibu untuk
tidak dapat berpartisipasi dalam kegiatan
menghadapi berbagai tekanan dan masalah
dengan teman sebaya seperti berolahraga dan
dalam hidup. Menurut para ibu, berdoa
bermain menaiki wahana taman hiburan.
dan beristighfar dilakukan sebagai usaha
Aspek Kognitif (Perseptual) yang dapat dilakukan untuk menenangkan
1. Tema Ketiga: Ibu malu memiliki anak hati ketika menghadapi berbagai masalah
stunted psikososial yang dialami. Seperti

JKA | Volume 9 | Nomor 2 | Desember 2022


Masalah Psikososial Ibu dengan Anak Stunted : Studi Deskriptif Kualitatif 181

diungkapkan salah satu partisipan ketika “ya soalnya gajih suami itu kecil hee, buat
merasakan khawatir dan melakukan berdoa ngebantu gitu kebutuhan keluarga kan seperti
“kalo khawatir ya ada tapi ya berdoa aja”. beli susu kan sekarang seminggu berapa
Dengan berdoa ibu dapat menumbuhkan sampe 400 ribu susu aja. Buat menjunjang
kesehatan mental, perasaan dan sensasi lebih ekonomi keluarga gitu. Ya karna … karna
tajam, dan memiliki sensor pengindraan yang butuh hee”. Sehingga demi membantu
lebih kuat. Karena doa merupakan suatu tercukupinya kebutuhan keluarga partisipan
bentuk relaksasi yang dapat membuat efek diharuskan bekerja. Seperti ibu yang bekerja
rasa nyaman (Morgain, 2012). Berdoa juga demi keluarga merupakan salah satu aspek
termasuk kedalam kegiatan keagamaan yang sosial yang berkaitan dengan pemberdayaan
diyakini seseorang. perempuan. Pemberdayaan perempuan
Hasil penelitian Mokhtaryan et ini dimaksudkan untuk meningkatkan
al., (2016), menyatakan bahwa agama kemampuan ibu untuk dapat memilih dan
sangat berhubungan dengan kesejahteraan memutuskan apa yang ingin dilakukan.
psikologis dan kesehatan fisik. Dengan berdoa Seperti Kebebasan untuk menggunakan uang
mampu mengontrol gangguan psikologis dan mengelola keuangan rumah tangga, yang
pada seseorang seperti pengurangan gejala nantinya akan mempengaruhi keputusan
kecemasan selama kehamilan, depresi selama pembelian dan keputusan mengalokasikan
kehamilan, dan depresi pascapartum. Karena uang yang digunakan untuk makanan atau
praktik keagamaan menjadi faktor kuat yang perawatan anak (Kumar & Lakhtakia, 2021).
berpengaruh besar pada sikap, kognisi, dan Kondisi keluarga yang mengalami
perilaku ibu. kekurangan ekonomi mengharuskan ibu
Doa juga menjadi unsur dalam terapi untuk bekerja dengan terpaksa. Hal ini
spiritual yang telah banyak digunakan dalam diungkapkan oleh salah satu partisipan “ya
berbagai penelitian untuk mengendalikan keinginannya seperti itu. Ya kan khawatir
kecemasan kehamilan. Metode ini memiliki keluarga ga tercukupi kebutuhannya. Ya jadi
efek yang signifikan dalam mengurangi dan memaksakan aja”. Hasil penelitian (Colman
mengendalikan kecemasan ibu, dan terapi et al., 2015) menunjukan bahwa kekayaan ibu
spiritual melalui doa ini dapat meningkatkan menjadi salah satu faktor yang terkait dengan
indeks pertumbuhan dan perkembangan kesejahteraan psikososial ibu dengan anak
neonatal (Ebrahimi, 2020). stunted. Kecenderungan ibu yang memiliki
kesejahteraan psikososial yang kurang dalam
Aspek Sosial
hal ini kondisi kekayaan rumah tangga yang
1. Tema Keempat: Penghasilan keluarga yang
miskin cenderung lebih beresiko untuk
kurang membuat Ibu harus bekerja
mengalami masalah psikososial depresi.
Beberapa partisipan selain menjadi
Bahkan ibu yang mengalami depresi 3 kali
ibu rumah tangga partisipan pula harus
lebih memungkinkan akan mendapatkan anak
bekerja sebagai buruh dan wirausaha. Peran
yang stunted dibandingkan ibu yang yang
ibu disini tidak hanya mengasuh anak, ada
tidak depresi (Wemakor & Mensah, 2016).
beberapa ibu yang harus bekerja karena
Sehingga seiring berjalannya waktu kondisi
penghasilan suami yang kurang. Seperti yang
depresi dan kecemasan yang tidak tertangani
diungkapkan salah satu pertisipan berikut:
dapat berkemabang menjadi gangguan mental

JKA | Volume 9 | Nomor 2 | Desember 202


182 Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah

pada ibu yang berkaitan dengan stunted dengan stigma di masyarakat, ibu harus
pada anak (Fisher et al., 2015a; Nguyen et bekerja beberapa orang ibu saja yang
al., 2013). Hal tersebut didukung pula oleh melakukan berdoa dan beristighfar dalam
penelitian (Id, Seid, Gebremariam, & Berhe, menghadapi masalah. Hal ini berdampak
2019) yang menyatakan bahwa pendapatan pada resiko ibu akan mengalami masalah
keluarga pun menjadi faktor risiko terjadinya kesehatan mental seperti distress, kecemasan,
stunted pada anak. depresi dan lainnya pada saat hamil dan
memiliki anak stunted.
SIMPULAN DAN SARAN
Selain itu juga berdampak merugikan
Berdasarkan hasil wawancara mengenai pada keberlangsungan perumbuhan dan
kondisi psikososial yang dilakukan pada ibu perkembangan anak yang dilahirkan dan yang
dengan anak stunted diperoleh lima tema yang diasuhnya. Terdapat implikasi bagi praktik
terbentuk. terdapat lima tema dan satu tema yang keperawatan yaitu perlunya pengembangan
memiliki tiga sub tema. Tema- tema tersebut program model berupa psikoedukasi,
dibagi kedalam dua aspek psikologis dan sosial. konseling, Promoting Emotional Support,
Adapun aspek dan tema-tema tersebut adalah : dan Homevisit Pre and Peri- Conception
intervention group.
a) Aspek Psikologi
Aspek Afektif dalam psikologi yaitu DAFTAR PUSTAKA
didapatkan tema 1 mengalami berbagai
Bennett, I. M., Schott, W., Krutikova, S., &
emosi negatif saat hamil, dengan sub tema
Behrman, J. R. (2016). Maternal mental
ibu merasa sedih, ekspresi emosi marah, dan
health , and child growth and development
merasa kehilangan saat ibu hamil. Serta tema
, in four low-income and middle-
2 Merasa khawatir dengan pertumbuhan dan
income countries. 168–173. https://doi.
perkembangan masa depan anak stunted.
org/10.1136/jech-2014-205311
Aspek Kognitif dalam psikologi yaitu
Black, B. S. E., Devereux, P. J., & Salvanes, K.
didapatkan tema 3 Ibu malu memiliki anak
G. (2016). Does Grief Transfer across
stunted. Aspek Konatif dalam psikologi yaitu
Generations ? Bereavements during
didapatkan tema 5 Berdoa dan beristighfar
Pregnancy and Child Outcomes †. 8(1),
sebagai usaha menenangkan hati
193–223.
b) Aspek Sosial Black, R. E., Victora, C. G., Walker, S. P., Bhutta,
Aspek sosial dari ibu dengan anak Z. A., Christian, P., de Onis, M., Ezzati,
stunted pada penelitian ini yaitu dalam tema M., Grantham-McGregor, S., Katz,
4 ibu bekerja untuk membantu kebutuhan J., Martorell, R., & Uauy, R. (2013).
keluarga. Maternal and child undernutrition and
Berbagai masalah psikososial overweight in low-income and middle-
dialami ibu saat hamil dan setelah memiliki income countries. The Lancet, 382(9890),
anak dengan stunted. Seperti merasakan 427–451. https://doi.org/10.1016/S0140-
berbagai emosi negatif saat hamil yang 6736(13)60937-X
berkepanjangan, perasaan khawatir akan Brans, K., & Verduyn, P. (2014). Intensity
kondisi anak yang abnormal, merasa malu and Duration of Negative Emotions :

JKA | Volume 9 | Nomor 2 | Desember 2022


Masalah Psikososial Ibu dengan Anak Stunted : Studi Deskriptif Kualitatif 183

Comparing the Role of Appraisals and Malawi – a comparison with other


Regulation Strategies. 9(3). https://doi. paediatric wards. 915–925. https://doi.
org/10.1371/journal.pone.0092410 org/10.1111/mcn.12091
Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using Cowell, W., Taing, L., Askowitz, T., Bosquet, M.,
thematic analysis in psychology. Hacker, M. R., & Wright, R. J. (2020).
Qualitative Research in Psychology, Associations of Maternal Trait Anger
3(2), 77–101. https://doi. Expression and Lifetime Traumatic
org/10.1191/1478088706qp063oa and Non traumatic Experiences with
Burden, C., Bradley, S., Storey, C., Ellis, A., Preterm Birth. Maternal and Child
Heazell, A. E. P., Downe, S., Cacciatore, Health Journal, 0123456789. https://doi.
J., & Siassakos, D. (2016a). From org/10.1007/s10995-020-03026-x
grief, guilt pain and stigma to hope and Dranesia, A., Wanda, D., & Hayati, H. (2019).
pride – a systematic review and meta- Pressure to eat is the most determinant
analysis of mixed-method research of factor of stunting in children under 5
the psychosocial impact of stillbirth. years of age in Kerinci region , Indonesia.
BMC Pregnancy and Childbirth, 16(1), Enfermería Clínica, xx. https://doi.
9. https://doi.org/10.1186/s12884-016- org/10.1016/j.enfcli.2019.04.013
0800-8 Ebrahimi, A. (2020). Investigation of the
Burden, C., Bradley, S., Storey, C., Ellis, A., Effectiveness of Some Complementary
Heazell, A. E. P., Downe, S., Cacciatore, Medicine and Techniques Based
J., & Siassakos, D. (2016b). From on Religious Approach and Islamic
grief, guilt pain and stigma to hope and Spirituality Therapy in Reducing Prenatal
pride – a systematic review and meta- and Delivery Anxiety. 7(1), 1–10.
analysis of mixed-method research of Fisher, J., Tran, T., Nguyen, T. T., Nguyen, H.,
the psychosocial impact of stillbirth. & Tran, T. D. (2015a). Child : Common
BMC Pregnancy and Childbirth, 16(1), mental disorders among women , social
9. https://doi.org/10.1186/s12884-016- circumstances and toddler growth in
0800-8 rural Vietnam : a population-based
Calikoglu, O., Bedir, B., District, A., & prospective study. 843–852. https://doi.
Directorate, H. (2018). An investigation org/10.1111/cch.12235
of the prevalence of depression and Fisher, J., Tran, T., Nguyen, T. T., Nguyen,
related factors in pregnant women living H., & Tran, T. D. (2015b). Common
in the province of Erzurum. February. mental disorders among women, social
https://doi.org/10.18621/eurj.370640 circumstances and toddler growth in
Childhood Stunting: Context, Causes and rural Vietnam: A population-based
Consequences WHO Conceptual prospective study. Child: Care, Health
framework. (2013). and Development, 41(6), 843–852.
Colman, S., Stewart, R. C., Macarthur, C., https://doi.org/10.1111/cch.12235
Kennedy, N., Tomenson, B., & Creed, F. Girma, S., Fikadu, T., & Abdisa, E. (2019).
(2015). Original Article Psychological Maternal Common Mental Disorder as
distress in mothers of children admitted Predictors of Stunting among Children
to a nutritional rehabilitation unit in Aged 6-59 Months in Western Ethiopia :

JKA | Volume 9 | Nomor 2 | Desember 202


184 Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah

A Case-Control Study. 2019. H. (2020). Trajectories of antenatal


Giyaningtyas, I. J., Yani, A., & Hamid, S. (2019). maternal psychological stress and their
THE EFFECT OF THE THOUGHT association with gestational age and
STOPPING THERAPY ON REDUCING neonatal anthropometry: A prospective
ANXIETY AMONG MOTHER OF cohort study of multi-ethnic Asian women
CHILDREN WITH STUNTING. In in an urban setting. Asian Journal of
International Journal of Nursing and Psychiatry, 48. https://doi.org/10.1016/j.
Health Services (IJNHS) (Vol. 2, Issue 2). ajp.2019.101923
Grimberg, A., Cousounis, P., Cucchiara, A. J., Mchome, Z., Haisma, H., Bailey, A., Kessy,
Lipman, T. H., & Ginsburg, K. R. (2015). F., & Darak, S. (2020). Postpartum sex
Parental Concerns Influencing Decisions taboos and child growth in Tanzania :
to Seek Medical Care for a Child’s Implications for child care. May, 1–15.
Short Stature. Hormone Research in https://doi.org/10.1111/mcn.13048
Paediatrics, 84(5), 338–348. https://doi. Mokhtaryan, T., Yazdanpanahi, Z., Akbarzadeh,
org/10.1159/000440804 M., Amooee, S., & Zare, N. (2016). The
Grimberg, A., & Cucchiara, A. J. (2015). HOR impact of Islamic religious education
MON E RE SE ARCH I N Parental on anxiety level in primipara mothers.
Concerns Influencing Decisions to Journal of Family Medicine and
Seek Medical Care for a Child ’ s Primary Care, 5(2), 331. https://doi.
Short Stature. 338–348. https://doi. org/10.4103/2249-4863.192314
org/10.1159/000440804 Morgain, R. (2012). Prayer as Inner Sense
Id, K. B., Seid, O., Gebremariam, Y., & Berhe, A. Cultivation : An Attentional Learning
(2019). Risk factors of stunting ( chronic Theory of Spiritual. 40(4), 359–
undernutrition ) of children aged 6 to 24 389. https://doi.org/10.1111/j.1548-
months in Mekelle City , Tigray Region 1352.2012.01266.x
, North Ethiopia : An unmatched case- Nasreen, H. E., Nahar Kabir, Z., Forsell, Y., &
control study. 1–11. Edhborg, M. (2013). Impact of maternal
Kamiya, Y., Nomura, M., Ogino, H., Yoshikawa, depressive symptoms and infant
K., & Siengsounthone, L. (2018). Mothers temperament on early infant growth
’ autonomy and childhood stunting : and motor development: Results from a
evidence from semi-urban communities population based study in Bangladesh.
in Lao PDR. 1–9. Journal of Affective Disorders, 146(2),
Khan, S., Zaheer, S., & Safdar, N. F. (2019). 254–261. https://doi.org/10.1016/j.
Determinants of stunting , underweight jad.2012.09.013
and wasting among children < 5 years of Nasreen, H., Nahar, Z., Forsell, Y., & Edhborg,
age : evidence from 2012-2013 Pakistan M. (2013). Impact of maternal depressive
demographic and health survey. 1–15. symptoms and infant temperament
Kumar, R., & Lakhtakia, S. (2021). Women ’ s on early infant growth and motor
Empowerment and Child Stunting in development : Results from a population
India : An Investigation. 47–66. based study in Bangladesh. Journal of
Lim, H. A., Chua, T.-E., Malhotra, R., Allen, J. Affective Disorders, 146(2), 254–261.
C., Chern, B. S. M., Tan, K. H., & Chen, https://doi.org/10.1016/j.jad.2012.09.013

JKA | Volume 9 | Nomor 2 | Desember 2022


Masalah Psikososial Ibu dengan Anak Stunted : Studi Deskriptif Kualitatif 185

Nguyen, P. H., Saha, K. K., Ali, D., Menon, P., Rn, C. H. O., & Rn, W. A. H. (2018). Anger in
Manohar, S., Mai, L. T., Rawat, R., & Ruel, the context of postnatal depression :
M. T. (2013). Maternal mental health An integrative review. November 2017,
is associated with child undernutrition 1–11. https://doi.org/10.1111/birt.12356
and illness in Bangladesh , Vietnam and Rn, I. A., Nilsson, S., & Candidate, R. N. (2011).
Ethiopia. 17(6), 1318–1327. https://doi. How women who have experienced one
org/10.1017/S1368980013001043 or more miscarriages manage their
No, I. Z. A. D. P., Menclova, A. K., Stillman, S., feelings and emotions when they become
& Menclova, A. K. (2019). DISCUSSION pregnant again – a qualitative interview
PAPER SERIES Maternal Stress and study. 4. https://doi.org/10.1111/j.1471-
Birth Outcomes : Evidence from an 6712.2011.00927.x
Unexpected Earthquake Swarm Maternal Saavedra Pérez, H. (n.d.). The Loss when Losing
Stress and Birth Outcomes : Evidence a Loved One. Epidemiological studies of
from an Unexpected Earthquake Swarm. prolonged grief disorder.
12646. Salsabila, S. G., Putri, M., & Damailia, R. (n.d.).
Prendergast, A. J., & Humphrey, J. H. (2014). Kajian Stunting Anak Usia Kurang dari
The stunting syndrome in developing 5 Tahun Berdasarkan atas WHO Standar
countries. Paediatrics and International Deviasi. https://doi.org/10.29313/
Child Health, 34(4), 250–265. https://doi. kedokteran.v7i1.26819
org/10.1179/2046905514Y.0000000158 Situasi, A., Definisi, G. B., Situasi, C., Situasi, N.
Prendergast, A. J., Humphrey, J. H., Prendergast, D., Calon, D., Situasi Bayi Dan Balita, I.
A. J., & Humphrey, J. H. (2014). E., Situasi, F., Ekonomi, S., Lingkungan,
Paediatrics and International Child D., Dampak, G., Upaya Pencegahan, H.,
Health The stunting syndrome in Pustaka, D., Gizi, A., Pendahuluan, A.,
developing countries The stunting Proses, B., Stunting, T., Mengatasi, C. S.,
syndrome in developing countries. 9047. Strategi, S. D., Masyarakat, G., … Gizi,
https://doi.org/10.1179/204690551 B. (n.d.). DAFTAR ISI Optimal untuk
4Y.0000000158 Mencegah Stunting.
REDUCING STUNTING IN CHILDREN Stewart, C. P., Kariger, P., Fernald, L., Pickering,
UNDER FIVE YEARS OF AGE: A A. J., Arnold, C. D., Arnold, B. F., Hubbard,
COMPREHENSIVE EVALUATION A. E., Dentz, H. N., Lin, A., Meerkerk, T.
OF UNICEF’S STRATEGIES AND J., Milner, E., Swarthout, J., Colford, J.
PROGRAMME PERFORMANCE INDIA M., Null, C., Bill, F., & Foundation, M. G.
COUNTRY CASE STUDY EVALUATION (2018). Articles Effects of water quality ,
REPORT EVALUATION OFFICE. sanitation , handwashing , and nutritional
(2017). interventions on child development in
Reinhardt, K., & Fanzo, J. (2014). Addressing rural Kenya ( WASH Benefits Kenya ):
Chronic Malnutrition through Multi- a cluster-randomised controlled trial. The
Sectoral, Sustainable Approaches: A Lancet Child and Adolescent Health,
Review of the Causes and Consequences. 4642(18), 1–12. https://doi.org/10.1016/
Frontiers in Nutrition, 1. https://doi. S2352-4642(18)30025-7
org/10.3389/fnut.2014.00013 Suca, U. A., Fajar, N. A., Idris, H., Program, M.,

JKA | Volume 9 | Nomor 2 | Desember 202


186 Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah

Ilmu, S., Masyarakat, K., & Sriwijaya, Personality, 27(5), 481–494. https://doi.
U. (2019). Analisis Aspek Biologis org/10.1002/per.1897
dan Psikologis Ibu terhadap Stunting Voltas, N., Arija, V., Hernández-martínez, C.,
pada Balita Keluarga Miskin di Kota Nappi, L., Cibelli, G., Basora, J., Canals,
Palembang. 4(2), 65–69. J., Voltas, N., Arija, V., Hernández-
Tobe, H., Kita, S., Hayashi, M., Umeshita, K., & martínez, C., & Nappi, L. (2020).
Kamibeppu, K. (2020). Mediating effect Perinatal emotional states : a comparative
of resilience during pregnancy on the study between two cohorts recruited in a
association between maternal trait anger Mediterranean environment. Women &
and postnatal depression. Comprehensive Health, 00(00), 1–14. https://doi.org/10.
Psychiatry, 102, 152190. https://doi. 1080/03630242.2020.1847749
org/10.1016/j.comppsych.2020.152190 Wemakor, A., & Mensah, K. A. (2016).
Verduyn, P., van Mechelen, I., Tuerlinckx, Association between maternal depression
F., & Scherer, K. (2013). The relation and child stunting in Northern Ghana :
between appraised mismatch and the a cross-sectional study. BMC Public
duration of negative emotions: Evidence Health, 1–7. https://doi.org/10.1186/
for universality. European Journal of s12889-016-3558-z

JKA | Volume 9 | Nomor 2 | Desember 2022

Anda mungkin juga menyukai