Khutbah Jumat - Cermin Akhlak Mulia, Hindari Banyak Bicara - NU Online
Khutbah Jumat - Cermin Akhlak Mulia, Hindari Banyak Bicara - NU Online
KHUTBAH
Khutbah Jumat ini mengingatkan kepada setiap individu untuk menghindari banyak bicara
terlebih tentang materi yang tidak bermanfaat dan menjadikan orang lain bosan. Setiap
individu harus mampu menghargai pendapat orang lain serta memahami karakter atau
sifat orang yang diajak berbicara.
Teks khutbah Jumat berikut ini dengan judul "Khutbah Jumat: Cermin Akhlak Mulia,
Hindari Banyak Bicara". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print
berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga
bermanfaat!
Khutbah I
َوَعٰلى ٰاِلِه َوَأ ْص َحاِبِه. َوالَّص َلاُة َوالَّس َلاُم َعٰلى َس ِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َخْيِر اْلَأ َناِم. َاْل َحْمُد ِللِه اَّلِذْي َأ ْنَعَمَنا ِبِنْعَمِة اْلِاْيَماِن َواْلِاْس َلاِم
َأ ْشَهُد َاْن َلا ِاٰلَه َّلِا ا اللُه اْلَمِلُك اْلُقُّد ْوُس الَّس َلاُم َوَأ ْشَهُد َاَّن َسِّيَدَنا َوَحِبْيَبَنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه َصاِحُب. اْلِكَراِم
Mengawali khutbah Jumat pada kesempatan mulia kali ini, khatib mengajak kepada
seluruh jamaah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. Pesan penting tentang
ketakwaan ini wajib disampaikan oleh setiap khatib karena menjadi salah satu rukun
https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-cermin-akhlak-mulia-hindari-banyak-bicara-Gw9rD 1/6
06/07/23, 10.17 Khutbah Jumat: Cermin Akhlak Mulia, Hindari Banyak Bicara | NU Online
dalam khutbah Jumat. Artinya, jika tidak menyampaikan wasiat tentang takwa, maka tidak
lengkaplah rukun khutbah Jumat yang bisa berdampak kepada tidak sahnya rangkaian
shalat Jumat yang dilakukan.
Wujud ketakwaan ini adalah dengan patuh menjalankan perintah Allah dan ikhlas
meninggalkan larangan-larangan-Nya. Jika ketakwaan sudah terpatri dalam diri setiap kita,
maka insyaallah kita mampu menjaga keimanan dan keislaman kita dengan kuat.
Ketakwaan, keimanan, dan keislaman merupakan paket lengkap sebagai modal dalam
mengarungi kehidupan dunia agar senantiasa tetap di jalan Allah swt. Pesan ini sering
disampaikan para khatib dalam khutbahnya melalui ayat Al-Qur’an Surat Ali Imran: 102:
Baca Juga:
Khutbah Jumat: Keistimewaan Hari Jumat yang Kerap Dilupakan
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-
benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.”
Pada kesempatan kali ini, khatib juga mengajak kepada jamaah Jumat untuk senantiasa
mengingat apa yang sering disampaikan bilal sebelum khatib naik mimbar melalui sebuah
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
ِإ َذا ُقْلَت ِلَصاِحِبَك َأ ْنِص ْت َيْوَم اْل ُجُمَعِة َواْلِإ َماُم َيْخُطُب َفَقْد َلَغْوَت
Artinya: “Apabila kamu berkata kepada temanmu “diamlah” pada hari Jumat, sementara
imam sedang berkhutbah, maka engkau telah berbuat tiada guna.” [HR al-Bukhari]
Melalui hadits ini, kita diingatkan untuk menjadi pribadi yang bisa menjaga diri untuk
tidak banyak berbicara dan memahami situasi dan kondisi di mana, kapan, dan dengan
siapa kita berbicara. Hal ini penting kita ingat dan aplikasikan bukan hanya pada saat
khatib sedang menyampaikan khutbah saja, namun juga dalam aktivitas interaksi dengan
orang lain dalam kehidupan kita sehari-hari.
https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-cermin-akhlak-mulia-hindari-banyak-bicara-Gw9rD 2/6
06/07/23, 10.17 Khutbah Jumat: Cermin Akhlak Mulia, Hindari Banyak Bicara | NU Online
Baca Juga:
Khutbah Jumat: Syukur dalam Nikmat, Sabar dalam Musibah
Tentu ini manusiawi. Namun jika kadarnya terlalu sering malah akan menjadikan
kontraproduktif dan mengakibatkan dampak negatif dalam interaksi dan komunikasi. Jika
komunikasi tidak berimbang dan tidak berlangsung dengan baik, maka orang lain akan
bosan dan tidak menanggapi apa yang sedang dibicarakan. Imam al-Lu’lui mengatakan
dalam syair Adabut Thalab:
Sehingga, di sinilah pentingnya keseimbangan dalam berbicara. Ada kalanya kita berbicara,
namun ada kalanya kita mendengarkan. Kita perlu renungkan bahwa Allah swt
menciptakan telinga lebih banyak dari mulut. Allah memberi karunia dua telinga di bagian
kepala sebelah kiri dan kanan. Sementara mulut diciptakan oleh Allah swt satu buah. Hal
ini sebenarnya memiliki hikmah yang mendalam bahwa kita diingatkan untuk lebih
banyak mendengar daripada banyak berbicara.
Saat berbicara pun, kita harus memperhatikan dengan siapa kita berbicara. Kita harus bisa
memahami gerak-gerik, karakter, tingkat pemahaman dari orang yang diajak berbicara dan
mengedepankan akhlakul karimah, tidak sombong dan tidak membangga-banggakan diri.
Kita juga diingatkan untuk selalu introspeksi terhadap kekurangan diri dan menanggalkan
sikap senang mengoreksi kekurangan-kekurangan orang lain.
Dalam kitab Shifat al-Shafwah, Imam Ibnu Jauzi mencatat sebuah riwayat tentang Imam
Bakr bin Abdullah al-Muzani yang menyampaikan 4 pesan mendalam:
1. Ketika kamu melihat orang yang lebih tua darimu, katakanlah pada dirimu
sendiri: ‘Orang ini telah mendahuluiku dengan iman dan amal salej maka dia lebih
https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-cermin-akhlak-mulia-hindari-banyak-bicara-Gw9rD 3/6
06/07/23, 10.17 Khutbah Jumat: Cermin Akhlak Mulia, Hindari Banyak Bicara | NU Online
baik dariku.’
2. Ketika kau melihat orang yang lebih muda darimu, katakanlah: ‘Aku telah
mendahuluinya melakukan dosa dan maksiat, maka dia lebih baik dariku.’
3. Ketika kau melihat teman-temanmu memuliakan dan menghormatimu,
katakanlah: ‘Ini karena kualitas kebajikan yang mereka miliki.’
4. Ketika kau melihat mereka kurang (memuliakanmu), katakan: ‘Ini karena dosa
yang telah kulakukan.”
Dari riwayat ini kita diajarkan untuk introspeksi dan menilai diri sendiri sebelum menilai
orang lain. Bisa jadi yang menilai tidak lebih baik dari yang dinilai. Kita diajarkan untuk
berbaik sangka (husnudzan) sebagai jalan pembuka pendewasaan spiritual dan
menghadirkan pahala dari Allah swt.
Terkait dengan komunikasi Rasulullah saw pun telah mengingatkan umat Islam untuk
memiliki tata krama dan etika. Dalam haditsnya, kita diingatkan untuk benar-benar
berpikir matang pada apa yang akan kita ucapkan. Kita harus mempertimbangkan manfaat
serta mudarat, keuntungan dan kerugian, serta apakah akan berdampak negatif atau positif.
Dalam haditsnya Rasulullah bersabda:
َمْن َكاَن ُيْؤِمُن ِبالّٰلِه َواْلَيْوِم اْلآِخِر َفْلَيُقْل َخْيًرا َأ ْو ِلَيْص ُمْت
Artinya: “Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia
mengucapkan perkataan yang baik atau diam.” (HR Bukhari dan Muslim).
Lisan kita ibarat pisau yang bermanfaat jika digunakan untuk hal-hal yang baik. Namun
sebaliknya akan membawa bencana jika digunakan dengan tidak bijak. Bukan hanya
melukai diri sendiri, namun bisa melukai orang lain. Bukan hanya luka yang bisa sembuh
dalam waktu pendek, namun luka dalam hati yang bisa saja terus bersemayam dalam hati.
Rasulullah mengingatkan dalam haditsnya:
Artinya: “Mayoritas kesalahan anak Adam adalah pada lidahnya.” (HR. Thabrani).
https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-cermin-akhlak-mulia-hindari-banyak-bicara-Gw9rD 4/6
06/07/23, 10.17 Khutbah Jumat: Cermin Akhlak Mulia, Hindari Banyak Bicara | NU Online
اَّت ِق اللَه َحْيُثَما ُكْنَت َ ،وَأ ْتِبِع الَّس ِّيَئَة اْل َحَسَنَة َتْمُحَهاَ ،وَخاِلِق الَّن اَس ِب ُخُلٍق َحَسٍن
Dengan penjelasan ini, mudah-mudahan kita senantiasa dianugerahi hati yang jernih yang
terwujud dalam sikap dan perkataan lisan kita. Semoga Allah swt senantiasa menjaga lisan
kita untuk tidak banyak berbicara hal-hal yang tidak penting. Semoga kita senantiasa bisa
berinteraksi dengan orang-orang di sekitar kita dengan akhlak yang baik dan mulia
sehingga kedamaian dan kebahagiaan akan senantiasa tercipta. Amin.
َباَرَك اللُه ِلْي َوَلُكْم ِفي اْلُقْرٰاِن اْلَعِظْيِم َوَنَفَعِني َوِاَّي اُكْم ِبَما ِفْيِه ِمَن اْلٰاَياِت َوالِّذْكِر اْل َحِكْيِم َوَتَقَّب َل ِمِّنْي َوِمْنُكْم ِتَلاَوَتُه َّنِا ُه
ُهَو الَّس ِمْيُع اْلَعِلْيُمَ .وَأ ْس َتْغِفُر اللَه اْلَعِظْيَم ِلْي َوَلُكْم َوِلَساِئِر اْلُمْس ِلِمْيَن َواْلُمْس ِلَماِت َفَيا َفْوَز اْلُمْس َتْغِفِر ْيَن َوَيا َن َجاَة الَّت اِئِبْين
Khutbah II
اْل َحْمُد ِلّٰلِه َو اْل َحْمُد ِلّٰلِه ُثَّم اْل َحْمُد َّلِلِهَ .أ ْشَهُد أْن لآ إَلَه ِإ َّل ا اللُه َوْحَدُه َلا َشِريَك َلُهَ ،وَأ ْشَهُد أَّن َسِّيَدَنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه
اَّلِذْي َلا َنِبّي بعَدُه .لَاَّل ُهَّم َص ِّل َوَسِّلْم َعَلى َنِبِّيَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى َأ ِلِه َوَأ ْص َحاِبِه َوَمْن َتِبَعُهْم ِإِب ْح َساٍن ِإ َلى َيْوِم الِقَياَمِة َأ َّم ا َبْعُد َفَيا
َأ ُّي َها الَّن اُس ُأ ْوِصْيُكْم َوَنْفِسْي ِبَتْقَوى اللِه َفَقْد َفاَز اْلُمَّت ُقْوَنَ .فَقاَل اللُه َتَعاَلىِ :إ َّن اللَه َوَمَلاِئَكَتُه ُيَص ُّل ْوَن َعَلى الَّن ِبِّي ٰ ،يَأ ُّي ها
اَّلِذْيَن آَمُنْوا َص ُّل ْوا َعَلْيِه َوَس ِّلُمْوا َتْس ِلْيًما
لَاّٰلُهَّم َص ِّل َعَلى َسِّيَدَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى َأ ِل َسِّيَدَنا ُم َّمَح ٍد .الّٰلُهَّم اْغِفْر ِلْلُمْؤِمِنْيَن َوْالُمْؤِمَناِت َوْالُمْس ِلِمْيَن َوْالُمْس ِلَماِت َ ،اْلَأ ْح ياِء ِمْنُهْم
َوْالَاْمَواِت .لَاّٰلُهَّم اْدَفْع َعَّن ا ْالَبلَاَء َوْالَوَباَء والُقُرْوَن َوالَّز لَاِزَل َوْالِمَحَن َوُسْوَء ْالِفَتِن َوْالِمَحَن َما َظَهَر ِمْنَها َوَما َبَطَن َعْن
َبَلِدَنا ِإ ْنُدوِنْيِس َّي ا خآَّص ًة َوَساِئِر ْالُبْلَداِن ْالُمْس ِلِمْيَن عاَّم ًة َيا َرَّب ْالَعاَلِمْيَن
لَّل ُهَّم اْرَحْمَنا ِبالُقْرَءاِنَ .واْج َعْلُه َلَنا ِإ َماًما َوُنوًرا َوُهًدا َوَرْح َمًة .الَّل ُهَّم َذِّكْرَنا ِمْنُه َما َنِسيَناَ .وَعِّلْمَنا ِمْنُه َما َجِهْلَناَ .واْرُزْقَنا
ِتَلاَوَتُه َءاَنآَء اَّل ْيِل َوَأ ْط َراَف الَّن َهاِرَ .واْج َعْلُه َلَنا ُح َّج ًة َيا َرَّب اْلَعاَلِميَنَ .رَّب َنا آِتَنا ِفى الُّد ْنَيا َحَسَنًة َوِفى ْالآِخَرِة َحَسَنًة َوِقَنا
َعَذاَب الَّن اِرَ .وَاْل َحْمُد ِلّٰلِه َرِّب اْلٰعَلِمْيَن
https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-cermin-akhlak-mulia-hindari-banyak-bicara-Gw9rD 5/6
06/07/23, 10.17 Khutbah Jumat: Cermin Akhlak Mulia, Hindari Banyak Bicara | NU Online
ِإ َّن اللَه َيْأ ُمُر ِبْالَعْدِل َوْالِإ ْح َساِن ِإَو ْيتاِء ِذي ْالُقْربَى َوَيْنَه ى َعِن ْالَفْح شاِء َوْالُمْنَكِر َوْالَبْغِي َيِعُظُكْم َلَعَّل ُكْم،ٍعَباَد اللِه
َوَلِذْكُر اللِه َأ ْك َبْر، َواْش ُكُرْوُه َعلَى ِنَعِمِه َيِزْدُكْم، َواْذُكُروا اللَه ْالَعِظْيَم َيْذُكْرُكْم،َتَذَّك ُرْوَن
https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-cermin-akhlak-mulia-hindari-banyak-bicara-Gw9rD 6/6